Academia.eduAcademia.edu

Outline

PENGERTIAN GARIS PENNGARUH

Abstract

Garis pengaruh adalah garis yang menentukan atau mempengaruhi besarnya gaya, momen pada keadaan atau posisi yang ditinjau dengan muatan beban bergerak yang melintas pada suatu konstruksi dengan kedudukan yang selalu berubah. Besarnya nilai reaksi atau gaya – gaya dalam untuk titik yang ditinjau tersebut, ditunjukkan oleh garis dibawah beban satuan tersebut. Garis pengaruh ini hanya memberikan indikasi posisi pendekatan. Sedangkan untuk mengetahui posisi kritis secara pasti perlu Trial and error. Sebagai taksir awal posisi kritis adalah: Beban terbesar pada rangkaian gaya terpusat sering terjadi pada posisi ordinat terpanjang dari diagram garis pengaruh. Garis pengaruh merupakan cara lain untuk mencari reaksi perletakan, gaya lintang dan momen pada suatu konstruksi yang terbebani beban luar statis. Dengan kata lain garis peng-aruh dapat pula dipergunakan untuk mencari besarnya reaksi perletakan, gaya-gaya dalam batang tanpa hukum keseimbangan (F 0 E 5 M = 0 ; F 0 E 5 V = 0 ; F 0 E 5 H = 0). Garis pengaruh dibedakan menjadi:

A. PENGERTIAN GARIS PENGARUH Garis pengaruh adalah garis yang menentukan atau mempengaruhi besarnya gaya, momen pada keadaan atau posisi yang ditinjau dengan muatan beban bergerak yang melintas pada suatu konstruksi dengan kedudukan yang selalu berubah. Besarnya nilai reaksi atau gaya – gaya dalam untuk titik yang ditinjau tersebut, ditunjukkan oleh garis dibawah beban satuan tersebut. Garis pengaruh ini hanya memberikan indikasi posisi pendekatan. Sedangkan untuk mengetahui posisi kritis secara pasti perlu Trial and error. Sebagai taksir awal posisi kritis adalah: Beban terbesar pada rangkaian gaya terpusat sering terjadi pada posisi ordinat terpanjang dari diagram garis pengaruh. Garis pengaruh merupakan cara lain untuk mencari reaksi perletakan, gaya lintang dan momen pada suatu konstruksi yang terbebani beban luar statis. Dengan kata lain garis peng-aruh dapat pula dipergunakan untuk mencari besarnya reaksi perletakan, gaya- gaya dalam batang tanpa hukum keseimbangan (M = 0 ; V = 0 ; H = 0 ). Garis pengaruh dibedakan menjadi: 1. Garis pengaruh gaya reaksi (pada tumpuan). 2. Garis pengaruh momen (pada suatu penampang). 3. Garis pengaruh gaya lintang (pada suatu penampang). Garis pengaruh dipergunakan untuk mengetahui dimana letaknya muatan sesuatu muatan yang ber-gerak yang dapat menimbulkan akibat yang paling buruk. Dipakai pertolongan muatan bergerak sebesar 1 ton. Jangkauan gaya-gaya dalam yang dapat dicari meliputi seluruh titik pada batang konstruksi. Garis pengaruh berlaku pada bentuk-bentuk konstruksi seperti : 1. Konstruksi Statis Tertentu meliputi : 2. Konstruksi Balok diatas 2 per-letakan biasa dan dengan Kantilever 3. Konstruksi Kantilever Murni 4. Konstruksi Balok Gerber Tugas Mekanika Teknik I Page 1 5. Konstruksi dengan Muatan Tak Langsung 6. Konstruksi Pelengkung 3 sendi B. GARIS PENGARUH MOMEN DAN GAYA LINTANG 1. KANTILEVER BEAM Balok kantilever adalah konstruksi yang salah satu ujung batangnya ditumpu dengan tumpuan jepit dan ujung yang lain bebas. Gambar 1. Balok kantilever (Sumber : myjihadsoul.wordpress.com) Gambar 2. Balok kantilever yang menempel pada kolom (Sumber : maygunrifanto.blogspot.com) Tugas Mekanika Teknik I Page 2 Gambar 3. Balok kantilever menerus pada kolom (Sumber : maygunrifanto.blogspot.com) Contoh soal : 1. Tentukan putaran sudut dan lendutan pada ujung bebas B dari sebuah balok kantilever AB dengan beban merata q pada setengah panjang bagian kanan. Jawab : Diagram momen lentur berbentuk kelengkungan parabolik dari B ke C dan garis lurus dari C ke A. Diagram M/EI mempunyai Tugas Mekanika Teknik I Page 3 bentuk sama, karena EI konstan. Diagram dibagi menjadi 3 bagian dengan luas A1, A2, A3. = Putaran sudut Ɵb = - luas diagram M/EI Ɵb = - ( + + )= Lendutan b = - momen pertama diagram M/EI terhadap B b = - (A1 Ɵb = - x1 + x2 + - x3) X1, X2, X3 jarak dari b ke titik berat dari masing – masing luas. Jadi b = = 2. Tentukan putaran sudut dan lendutan pada ujung bebas B dari sebuah balok kantilever AB dengan beban merata q yang bekerja pada sebagian panjangnya. Jawab : Luas diagram M/EI : Tugas Mekanika Teknik I Page 4 Dari teori luas momen pertama :. Ɵb = Titik berat diagram berjarak 3a/4 dari titik akhir pembebanan, atau sejauh b + 3a/4 dari B. Jadi momen pertama adalah: Q1 = Karena b = L – a Lendutan di ujung b = - Q1 = 3. Balok Sederhana dengan Kantilever Tugas Mekanika Teknik I Page 5 Σ MB = 0 RAV . L - 1.(L– x1) = 0 —› RAV = (L– x1)/ L Momen di titik C = RAV. a = (L– x1). a/ L Bila x1 = 0 —› MC = a Bila x1 = a —› MC = (a . b)/ L Bila x1 = L —› MC = 0 Bila x1 = - c —› MC = (L + c) . a/ L Bila x1 = L + d —› MC = (L– L– d) . a / L = - (a . d) / L Tugas Mekanika Teknik I Page 6 Σ MA = 0 RBV . L - 1. x1 = 0 —› RBV = x1/ L Momen di titik C = RBV. b = x1. b/ L Bila x1 = 0 —› MC = 0 Bila x1 = a —› MC = (a . b)/ L Bila x1 = L —› MC = b Bila x1 = - c —› MC = - (c . d) / L Bila x1 = L + d —› MC = (L+ d) . b / L 2. TERPUSAT Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas bidang singgung tersebut dapat diabaikan. Sebagai contoh beban akibat tekanan roda mobil atau motor, pasangan tembok setengah batu di atas balok, beton ataupun baja dsb. Satuan beban ini dinyatakan dalam Newton atau turunannya kilonewton (kN). Lihat gambar 4. Gambar 4. Contoh akibat beban terpusat (Sumber:http://belajar-teknik sipil.blogspot.com) Gambar 5. Beban terpusat (Sumber : wiryanto.wordpress.com) Tugas Mekanika Teknik I Page 7 Gambar 6. Gambar Shear Force Diagram, Bending Momen Diagram, Momen Maximum pada beban terpusat. (Sumber : jokomhs.blogspot.com) Contoh Soal : 1. Tentukan putaran sudut dan lendutan pada ujung bebas B darisebuah balok kantilever AB dengan beban terpusat P. Jawab : Luas diagram : A1 = Ɵ ba = Ɵ b - Ɵ a = - A1 = Garis singgung pada kurva lendutan di A adalah horizontal (Ɵ a = 0) Maka , Ɵ b = Tugas Mekanika Teknik I Page 8 Lendutan b pada ujung bebas dapat diperoleh dari teori luas momen kedua. Momen pertama dari luas diagram M/EI terhadap titik B adalah : Q1 = A1 Dari teori luas momen kedua b = - Q1 atau b 2. Tentukan defleksi pusat yang disebabkan oleh gaya P. Jawab : ∆= + = 3. GARIS PENGARUH KONSTRUKSI RANGKA BATANG (KRB) Beban – beban yang bekerja pada KRB berupa beban mati, beban hidup, dan beban sementara (beban angin atau beban gempa). Beban hidup adalah satu beban yang bersifat bergerak. Beban – beban bergerak yang sering dijumpai bekerja pada struktur jembatan adalah kendaraan – kendaraan yang berjalan diatas lantai jembatan melalui roda – rodanya. Beban – beban kendaraan tersebut diatas disebut tekanan roda kendaraan (P). Cotoh : Susunan tekanan roda kendaraan Tugas Mekanika Teknik I Page 9 Gambar 7. Tekanan pada roda mobil Gambar 8. Susunan tekanan roda mobil Gambar 9. Tekanan pada roda truck bergandeng Gambar 10. Susunan tekanan pada roda truck bergandeng bergandeng Gambar 11. Tekanan pada roda kereta api Gambar 12. Susunan tekanan pada roda kereta api Susunan tekanan roda kendaraan bekerja pada lantai kendaraan selanjutnya melalui gelagar memanjang, melintang, Tugas Mekanika Teknik I Page 10 sehingga menjadi beban hidup pada gelagar – gelagar KRB yang pada akhirnya didukung oleh perletakan – perletakan di pangkal jembatan. Gambar 13. Susunan benda hidup pada KRB Apabila sebuah KRB berupa jembatan bekerja susunan beban hidup seperti pada gambar, maka setiap batang pada KRB meerima beban. Gaya – gaya batang akibat beban hidup akan selalu berubah besarnya karena beban hidup tersebut posisinya maximum. Untuk mendapatkan gaya batang maximum perlu diketahui posisi dari beban hidup. Sementara beban hidup berupa susunan dari beban – beban terpusat yang berjarak tertentu satu dengan yang lainnya. Satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut diatas dengan menggunakan metode garis pengaruh. Metode garis pengaruh membantu menyelesaikan dengan menggunakan beban berjalan P = 1t. Akibat beban P = 1t yang posisinya berubah – ubah sepanjang bentang, dapat ditentukan besarnya gaya – gaya batang pada setiap posisi. Sehingga dapat digambarkan grafik besarnya gaya batang yang disebut grafik garis pengaruh gaya batang. Dengan memperhatikan bentuk garis pengaruh maka gaya batang maksimum dapat ditentukan dengan mudah Definisi garis pengaruh gaya batang pada KRB tunggal adalah ordinat yang menunjukkan besarnya gaya batang dibawah pengaruh dari beabn P sebesar 1 ton berjalan. Contoh Soal : Tugas Mekanika Teknik I Page 11 Sebuah KRB dengan bentuk dan bentang serta tinggi seperti tercantum pada gambar ; - Ditanyakan grafik garis pengaruh – garis pengaruh reaksi Ra, Rb. - Grafik garis pengaruh gaya – gaya batang A2, B3, D3, dan V3. Tugas Mekanika Teknik I Page 12 Jawab : Tugas Mekanika Teknik I Page 13  Garis pengaruh reaksi perletakan di A (Ra) dan di B (Rb) Garis pengaruh (G.p). RA. Untuk mencari besarnya RA akibat beban P = 1t berjalan diatas bentang AB, dimisalkan posisi P = 1t berjarak xm dari A dengan menggunakan ∑MB = 0, maka RA dapat ditentukan yang besarnya RA = Disini terlihat bahwa besarnya RA tergantung dari besarnya RA tergantung dari besarya harga x dan berubah secara liniar. X semakin besar, RA bertambah kecil X semakin kecil, RA bertambah besar Untuk x = 0 RA = 1t Untuk x = 1 RA = 0t Dari besaran – besaran RA pada posisi- posisi P = 1t tertentu , maka garis pengaruh RA dapat digambar. Dengan jalan yang sama untuk gambar garis pengaruh RB .  Garis Pengaruh Gaya – gaya batang pada KRB Untuk mencari besarnya gaya – gaya batang akibat beban P = 1t berjalan dapat menggunakan salah satu dari beberapa Tugas Mekanika Teknik I Page 14 metode antara lain : keseimbangan titik simpul, potongan (Ritter), atau yang lainnya, pilihlah yang termudah perhitungannya.  Garis Pengaruh Gaya Batang A2 Beban P = 1t berjalan xm dari A RA = Ditinjau potongan I – I centrum kekuatan batang Az berada di titik simpul II dengan menggunakan ∑MB = 0 (ditinjau sebelah kiri potongan I-I ) A2 = X berlalu mulai titik A s/d titik simpul II Bila ditinjau sebelah kanan potongan I- I ∑MB = 0 . RB 4λ + A2 h = 0 A2 = - Dari dua peninjauan besarnya gaya batang A2 adalah sama yaitu : , akan tetapi cara yang terakhir perhitungannya lebih mudah dari pada cara yang pertama. Jadi dapat disimpulkan : menentukan gaya batang dengan metode potongan , perhitugannya lebih mudah : - Bila P = 1t berada sebelah kiri potongan , maka perhitungannya ditinjau sebelah kanan. - Bila P = 1t berada sebelah kanan potongan , maka perhitungannya ditinjau sebelah kiri. Tugas Mekanika Teknik I Page 15 Beban P = 1t berjarak xm dari A dan berada sebelah kanan potongan I – I . ∑MB = 0 (ditinjau sebelah kiri potongan I – I ) RB .2λ + A2.h = 0 A2 = - Persamaan GP . A2 A2 = (0 < x < (A2 meningkat linier) A2 = (A2 menurun linier) Dari2 persamaan GP. A2 diatas menunjukkan bahwa A2 maximum terjadi pada posisi P = 1t berjarak x = 2λ dari A, yaitu pada titik simpul II (centrum kekuatan batang A2). Jadi grafik GP.A2 berbentuk segitiga dengan puncak di bawah centrumnya A2 max = = (tekan)  Garis Pengaruh Gaya Batang B3 Batang B3 mempunyai kondisi yang sama dengan batang A2 pada KRB gambar 1.3 sehingga bentuk grafik GP. B3 akan serupa dengan bentuk grafik GP.A2 yaitu berbentuk segitiga dengan puncak dibawah centrum kekuatan batang B3 (titik simpul III). Gaya batang B3 max terjadi pada posisi P = 1t berada dibawah titik simpul III. Tugas Mekanika Teknik I Page 16 Lihat gambar 1.5, P = 1t terletak di sebelah kanan potongan I – I, maka untuk mempermudah perhitungannya gaya batang B3 ditinjau sebelah kiri potongan I –I : ∑MB = 0 . RA . 3λ – B3 . h = 0 B3 = = (tarik) Grafik G.P.B3 lihat gambar 1.3.d  Garis Pengaruh Gaya Batang D3 Batang D3 mempunyai kondisi yang tidak sama dengan batang – batang A2 dan B3 (batang horizontal). Batang D3 merupakan batang diagonal. Gaya batang D3 akan lebih mudah ditentukan dengan menggunakan metode potongan memakai ∑V = 0. Dari perhitungan gaya – gaya batang A2 dan B3 ternyata gaya batang maximum terdapat pada P = 1t terletak di titik – titik simpul terdekat dengan potongan I – I sehingga hasil tersebut diatas dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan gaya batang maximum D3. Ditinjau dari potongan I – I jelas bahwa gaya – gaya batang maximum akan terletak pada P = 1t di titik simpul II dan III. P = 1t di titik simpul II – RA = t ; RB = t Ditinjau sebelah kiri potongan I – I (Gb: 1.6) ∑V = 0 RA + D3 sin α = 0 (P = 1t berada di kanan potongan I - I) Tugas Mekanika Teknik I Page 17 D3 = - =-= (tekan) Ternyata gaya batang D3 mempunyai 2 harga yang berbeda tandanya artinya, akibat P = 1t berjalan, gaya batang D3 dapat berupa batang tarik atau batang tekan tergantung posisi beban P, sehingga terdapat satu titik perubahan gaya batang D3, dari gaya batang tarik menjadi gaya batang tekan, titik perubahan tersebut terletak di daerah potongan I – I atau antara titik simpul II dan III. Jadi grafik garis pengaruh gaya batang D3 merupakan 2 segitiga dengan puncak di bawah titik – titik simpul II dan III  Garis Pengaruh Gaya Batang V3 Pada gambar 1.3 batang V3 adalah batang vertical, dan bertemu tegak lurus dengan batang – batang bawah yang horizontal di titik simpul III. Melihat posisi batang V3 tersebut, metodeyang paling mudah untuk menentukan gaya batang V3 adalah metode keseimbangan titik simpul. Dengan keseimbangan titik simpul III memakai ∑V = 0 , maka gaya batang V3 dapat ditentukan . Gaya batang V3 mempunyai besaran bila di titik simpul III bekerja gaya vertical. Agar ada gaya dititik simpul III, maka gaya harus bekerja di daerah antara titik simpul II dan titik simpul IV. Apabila di daerah tersebut tidak ada gaya maka besarnya gaya batang V3 = 0. Ditinjau P = 1 t berjalan dari titik simpul II ke titik simpul IV melalui titik simpul III. Tugas Mekanika Teknik I Page 18 Ditinjau P = 1t sejarak xm dari titik simpul II, maka pada titik simpul II bekerja gaya P II = dan pada titik simpul III bekerja gaya PIII = , sehingga gaya batang V3 = PIII = . Untuk x = 0 P = 1t di titik II – gaya batang V3 = 0 X = λ P = 1t di titik simpul III – gaya batang V3 = 1 Dengan cara yang sama , bila P = 1t berjalan diantara titik simpul III dan IV. Jadi grafik garis pengaruh gaya batang V3 merupakan segitiga dengan puncak dibawah titik simpul III dengan alas dibawah titik simpul II sampai dengan titik simpul IV.  Garis Pengaruh Gaya Batang V2 Pada Gambar 1.3 batang V2 adalah batang vertical dan bertemu tegak lurus dengan batang – batang atas yang horizontal di titik simpul IX. Batang V2 ini kondisinya serupa dengan batang V3. Ditinjau P = 1t berjalan di bentang jembatan AB melalui titik – titik simpul I, II, III, IV, dan V. Dan titik – titik simpul VI, VII, IX, dan X tidak pernah dilalui oleh = 1t. Tugas Mekanika Teknik I Page 19 Batang V2, ujung – ujungnya terletak pada titik – titik simpul II dan IX. Untuk menentukan gaya batang menggunakan ∑V = 0. Oleh karena titik simpul IX tidak pernah dilalui oleh beban P = 1t berjalan sepanjang gelagar AB, maka gaya batang Vz = 0 pada setiap posisi beban P = 1t pada gelagar AB. Jadi gambar grafik garis pengaruh gaya batang V2 = 0 sepanjang gelagar AB. 4. DEFLEKSI BALO ELASTIS : METODE – LUAS MOMEN Defleksi balok diperoleh dengan memanfaatkan sifat diagram luas momen lentur. Cara ini cocok untuk lendutan dan putaran sudut pada suatu titik sudut saja, karena kita dapat memperoleh besaran - besaran tersebut tanpa terlebih dahulu mencari persamaan selengkapnya dari garis lentur. Metode luas momen diperkenalkan oleh Saint – Venant dan dikembangkan oleh Mohr dan Greene. Gambar 14. Prinsip Meoda Momen Area a. Teori Momen Luas Pertama Sudut Ɵ antara tangen A dan tangen B sama dengan luasan diagram M antara kedua titik dibagi EI. Ɵ={ Keterangan : Ɵ = sudut kemiringan M = momen lentur dengan jarak x dari titik B E = modulus elastisitasbalok I = momen-area kedua Teori ini dipergunakan untuk: Tugas Mekanika Teknik I Page 20  Menghitung lendutan  Menghubungkan putaran sudut antara titik-titik yang dipilih sepanjang sumbu balok. b. Teori Momen Luas Kedua Jarak vertikal B pada kurva defleksi dan tangen A sama dengan momen dikali jarak (centroid area) dibagi EI. ∆={ ∆ = defleksi Teori momen luasan kedua berguna untuk mendapatkan lendutan, karena memberikan posisi dari suatu titik pada balok terhadap garis singgung disuatu titik lainnya. c. Defleksi Balok Kantilever Defleksi vertical dari sebarang titik pada balok kantilever dapat dihitung dengan menggunakan prinsip luas momen kedua, seperti digambarkan pada gambar berikut ini. Apabila dijelaskan dan diperlihatkan secara khusus maka semua balok kantilever dianggap mendatar pada titik jepitan. Garis singgung ke kurva elastik pada titik jepitan juga mendatar sehingga menyederhanakan penyelesaian tipe soal ini. Tugas Mekanika Teknik I Page 21 Gambar 15. Defleksi Balok Kantilever dengan Diagram Luas Momen. d. Contoh – Contoh Soal Dan Pembahasannya 1) Tentukan defleksi yang terjadi pada balok dan sudut kemiringannya (Ɵ) . Jawab : a) EI ∆ = (L/2)(-PL)(2L/3) = -PL³/3 ∆ = -PL³/3EI b) EI Ɵ = (L/2)(-PL) Ɵ = - PL²/2EI 2) Tentukan defleksi yang terjadi pada balok. Jawab : EI ∆ = L( )( )= = ∆= 3) Tentukan defleksi maksimum yang terjadi pada balok. Jawab : Tugas Mekanika Teknik I Page 22 EI ∆ = ( ) ) ) ( ) x {- ( }a + ( )= - ∆= ( - ) 4) Tentukan defleksi pada titik tenah balok. Jawab : EI∆ = + ) ) ∆= 5) Tentukan defleksi pusat yang disebabkan oleh gaya P. Tugas Mekanika Teknik I Page 23 Jawab : ∆=( )( )( )+ ( )( ){ }= 6) Tentukan putaran sudut dan lendutan pada ujung bebas B dari sebuah balok kantilever AB dengan beban terpusat P. Jawab : Luas diagram : A1 = (L)(- PL)( )=- Ɵ ba = Ɵb – Ɵa = - A1 = Garis singgung pada kurva lendutan di A adalah horizontal (Ɵa = 0) Maka, Ɵb = Lendutan δb pada ujung bebas dapat diperoleh dari teori luas momen kedua. Momen pertama dari luas diagram M/EI terhadap titik B adalah: Q1 = A1 ( )=- ( )= Dari teori momen kedua δb = - Q1 atau δb = Tugas Mekanika Teknik I Page 24 7) Tentukan putaran sudut dan lendutan pada ujung bebas B dari sebuah balok kantilever AB dengan beban merata q pada setengah panjang bagian kanan. Jawab : Diagram momen lentur berbentuk kelengkungan parabolik dari B ke C dan garis lurus dari C ke A. Diagram M/EI mempunyai bentuk sama, karena EI konstan. Diagram dibagi menjadi 3 bagian dengan luas A1, A2, A3. A1 = ( )( )=- A2 = ( )= ) A3 = ( )( )=- Putaran sudut Ɵb = - luas diagram M/EI Ɵb = - (A1+ A2 +A3) = Lendutan δb = - momen pertama diagram M/EI terhadap B δb = - (A1 X1 + A2 X2 + A3 X3) Tugas Mekanika Teknik I Page 25 X1, X2 , X3) : jarak dari b ke titik berat dari masing – masing luas. Jadi δb = ( )+ ( )= 8) Tentukan putaran sudut dan lendutan pada ujung bebas B dari sebuah balok kantilever AB dengan beban merata q yang bekerja pada sebagian panjangnya. Jawab : C. BEBAN BERJALAN 1. MERATA Beban merata adalah beban yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat diabaikan. Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton/meter persegi ataupun newton per meter atau untuk yang sejenisnya lihat gambar 7. Gambar 7. Contoh jenis Beban merata. Tugas Mekanika Teknik I Page 26 (Sumber : http://belajar-teknik- sipil.blogspot.com/2010/03/menghitung-momen-gaya-dalam- statika.html) Gambar 8. Beban Merata (Sumber : irikaw.wordpress.com) Gambar 9. Contoh Aplikasi Beban Merata (Sumber : sawalbank.blogspot.com) 2. 2 BEBAN Tugas Mekanika Teknik I Page 27 Gambar 10. Contoh 2 Beban Terpusat. (Sumber : myjihadsoul.wordpress.com) Gambar 11. Gambar 2 beban (sumber : http://thamrinnst.files.wordpress.com/2012/04/modul-6- garis-pengaruh1.pdf) D. CONTOH SOAL GARIS PENGARUH MOMEN DAN GAYA LINTANG Tugas Mekanika Teknik I Page 28 Gambar 12 . Garis pengaruh momen dan gaya lintang pada beban terpusat (sumber : http://thamrinnst.files.wordpress.com/2012/04/modul-6- garis) Tugas Mekanika Teknik I Page 29 A I B C 2m 4m 2m q=2 t/ m ' Contoh Soal : Diketahui balok ABC ; hitung garis pe- ngaruh ( I ) MI akibat beban hidup merata q = 2t/m’ sepanjang 3m ( II ) 2- x Jawab : 3m 3-x x 2 /3 - Tugas Mekanika Teknik I Y Y Page 30 1 + 2 1.2.4 4  6 3 P x A I B l - a l Gp.MA - + 1 Gambar 13 . Garis pengaruh momen dan gaya lintang pada beban Gp.LA merata (Sumber : Gp.MI - S2846721.ppt.binus.ac.id) a Mencari Gp. MA & LA + f MA = - P( l – x ) Gp.L x = 0 … I MA = -P.l x=l … MA = 0 LA= + P * Mencari Gp. MI & LI 0xa MI = - P( a – x ) x=0 … MI = -a x=a … MI = 0 LA= + P axl MI = 0 LI = 0 E. CONTOH BEBAN BERJALAN Beban berjalan atau beban bergerak yaitu beban yang dapat menimbulkan getaran dinamik, Beban ini sangat berpengaruh Tugas Mekanika Teknik I Page 31 sekali dalam struktur. Karena beban ini bersifat melintas dan mempunyai tagangan yang mengejutkan maka perlu direncanakan berapa tegangan maksimum yang mungkin akan terjadi pada struktur.Beban yang bergerak (melintas) pada struktur dapat berupa: 1. Beban orang, baik sendiri maupun kelompok (yang dapat diasumsikan sebagai beban merata). 2. Beban kendaraan, Kereta Api, Truk Gandeng, Bus, Trailer, Peti Kemas, Pesawat terbang, Angkutan lainnya. Beban bergerak harus diperhatikan dalam perencanaan struktur (terutama pada jembatan) sehingga dalam analisis dapat ditentukan pengaruh kedudukannya terhadap tegangan maksimum yang mungkin terjadi. Beberapa jenis beban kendaraan antara lain : 1. Jalan Rel (Sesuai Skema Beban Gandar 1988), dapat dilihat pada Gambar IV – 1 P = 18 ton (beban terpusat) Q = 6 t/m′ (beban merata 2. Jalan Raya Tugas Mekanika Teknik I Page 32 F. KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN a. Garis pengaruh merupakan garis yang menentukan atau mempengaruhi besarnya gaya, momen pada keadaan atau posisi yang ditinjau dengan muatan beban bergerak yang melintas pada suatu konstruksi dengan kedudukan yang selalu berubah. Tugas Mekanika Teknik I Page 33 b. Garis pengaruh merupakan cara lain untuk mencari reaksi perletakan, gaya lintang dan momen pada suatu konstruksi yang terbebani beban luar statis c. Bentuk garis pengaruh pada setiap beban berbeda. 2. SARAN Diharapkan setiap mahasiswa menyelesaikan soal – soal mekanika teknik dapat memahami dan mencermati soal tersebut. Dan mampu menyelesaikan soal – soal tersebut dengan baik. G. PUSTAKA http://hms-univ-jember.blogspot.com/2012/09/garis-pengaruh.html diakses pada 7 desember 2012 pukul 09.00 wib. http://www.scribd.com/search?query=pengertian+garis+pengaruh diakses pada 7 desember 2012 pukul 09.30 wib. http://thamrinnst.files.wordpress.com/2012/04/modul-6-garis- pengaruh1.pdf diakses pada 7 desember 2012 pukul 09.30 wib. myjihadsoul.wordpress.com diakses pada 9 desember 2012 pukul 10.00 wib. wiryanto.wordpress.com diakses pada 9 desember 2012 pukul 10.00 wib. jokomhs.blogspot.com diakses pada 9 desember 2012 pukul 10.00 wib. maygunrifanto.blogspot.com diakses pada 9 desember 2012 pukul 10.00 wib. S2846721.ppt.binus.ac.id diakses pada 9 desember pukul 12.00 wib. http://web.ipb.ac.id/~lbp/kulon/diktat/5.pdf diakses pada 9 desember pukul 21.00 wib Tugas Mekanika Teknik I Page 34