Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Industri TV Saat ini: Satu Lembaga Penyiaran Publik: TVRI (lebih dari 376 transmission sites);10 Lembaga Penyiaran Swasta (TV Swasta berjaringan) RCTI, SCTV, Trans TV, TPI, Indosiar, AnTV, TV7, Global TV, TV One dan Metro TV, lebih dari 300 transmission sites;Mobile TV: Tren, MAC, M2V Pay TV providers via DTH: Indovision, Telkomvision, Direct Vision (Astro) & Aora TV Cable TV operators: First Media (Kabelvision), Telkomvision, Indosat Mega Media (IM2) Pemirsa TV 2003, up to 84.94% of population equal with 182 million Berdasarkan analisis SWOT maka didapatkan beberapa alternatif strategi dalam implementasi TV digital di Indonesia 1.Perubahan model bisnis pada TV Digital memberikan peluang usaha di bidang penyelenggaraan LP3M dan Industri dalam negeri (persyaratan TKDN) 2.Pemerintah membuka ruang komunikasi bagi pihak merasa dirugikan dengan adanya digitalisasi penyiaran 3.Regulasi yang mencakup seluruh pendukung digitalisasi penyiaran
2019
The GE-06 International Telecommunication Union (ITU) Agreement made the digital broadcasting become global. Technological change become a ‘new variation’ in the Indonesian digital broadcasting sociocultural evolution process. The inevitability of digital broadcasting makes all television stations, including TVKU, have to implementing digital broadcasting technology in order to maintain their existence in the broadcasting industry. Using the sociocultural evolution theory, this research looks how TVKU adapt to digital broadcasting and also identifies the challenges that present i n it The results shows that TVKU migrated from analog to digital broadcasting technology, as a form of adaptation to the technological changes. Apparently TVKU sees the broadcasting digitization as a ‘need’ in order to improve its broadcasting quality, beside as a necessity. The reason is that TVKU faced with the broadcast quality gaps with national television stations in the analog broadcasting. However, a...
Jurnal ilmu Komunikasi, 2020
Digitalisasi penyiaran merupakan sebuah keniscayaan yang membawa era baru penyiaran di Indonesia. Teknologi digital menjadi solusi tepat dalam mengatasi keterbatasan frekuensi pada penyiaran analog, tetapi sampai saat ini Indonesia belum merealisasikan penyiaran digital dikarenakan belum adanya payung hukum yang mengaturnya dan UU No.32/2002 tentang Penyiaran belum memuat aturan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gagasan kebijakan dan regulasi penyiaran digital yang seharusnya dibuat oleh pemerintah. Metode penelitian ini adalah studi dokumentasi atau pustaka dengan melihat data-data yang berasal dari beberapa regulasi tentang penyiaran digital di Indonesia dan beberapa artikel terkait. Hasil penelitian menunjukkan adanya proses saling pengaruh antara agen dan struktur dibalik pembuatan regulasi digitalisasi penyiaran yang digambarkan dengan tarik menarik kepentingan yang sangat kuat antara kepentingan publik, pemilik modal dan pemerintah. Pemilihan model multipleks...
Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh International Telecommunications Union (ITU), dengan perwakilan dari 104 negara di Jenewa, Swiss, sepakat menandatangani sebuah perjanjian peralihan penyiaran televisi dari penyiaran analog ke penyiaran digital pada 16 Juni 2006. Transisi dari TV terestrial analog ke digital dapat dianggap sebagai evolusi alami untuk industri penyiaran. Migrasi ke DTT melibatkan biaya yang cukup besar terutama untuk penyiar. Namun, ini jauh lebih besar dari manfaat penyiaran digital yang diberikan untuk semua pemain di seluruh rantai nilai. Dengan bertambahnya stasiun televisi baru akan meningkatkan tingginya tingkat persaingan pengiklan antar industri yang sama. Dengan menggunakan Matriks SWOT alternative - alternatif strategi perusahaan dapat diidentifikasi dari berbagai faktor eksternal dan internal secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Ada beberapa rekomendasi rencana strategis yang dapat dilakukan seperti optimalisasi kanal dengan konten - konten yang diminati oleh masyarakat, yang nantinya dapat mengundang investasi dari iklan, bekerjasama dengan penyedia - penyedia konten sebagai upaya memberikan variasi acara, pembangunan infrastruktur dapat dimulai pada daerah memiliki potensi ekonomi, mengadakan pelatihan / training terhadap SDM yang dimiliki, dan dapat juga memanfaatkan program uji coba siaran digital pada multiplekser TVRI, serta melakukan promosi yang masiv kepada masyarakat tentang manfaat televisi digital. Keyword : Strategi; Penyiaran; Digital; SWOT
The transition from analog to digital broadcasting offers significant changes. Digital technology and the convergence of the various digital media will introduce many more options besides the traditional one-to-many form of communication that we understand by " television " today, even the new business model. Research of the business model is important to make the transition more efficient. This study used a socio-technical perspective to investigate the complex relations between the social and technical aspects of digital braodcasting, diversity, and interface between different driving forces and policy. Socio-technical approach was used to seek the interrelations among technonologycal subsystem (infrastructure, equipment, service and applications), social subsystem (market, users and industry) and environment subsystem (regulations and policy). Focus group discussion, consultancy, questionnaire and policy study was used in data collection. This research founded that business model has considered to support the local economic that giving impact on television advertising resources. On the other hand, TVRI has to developed their business model based on public station as institutions that answer and providing the demand of the audiens. TVRI could be Multyplexer as a service provider that provide it could be as a community television which was limited spread. Abstrak Migrasi penyiaran televisi analog ke teknologi penyiaran televisi digital membawa perubahan yang radikal dalam industri penyiaran. Konvergensi media dalam penyiaran televisi digital menjadi semakin tajam dan intensif. Konvergensi media ini mengakibatkan berkembangnya model bisnis yang sama sekali baru. Model bisnis penyiaran televisi digital yang baru perlu diantisipasi sejak dini dengan studi yang mendalam mengenai banyak hal yang terkait dengan industri penyiaran. Implikasi sosial, ekonomi, politik bahkan budaya sangat besar dalam model bisnis yang baru ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio-technical dalam mencermati perkembangan baru ini. Pendekatan sosio-technical melihat interrelasi antara ketiga subsistem sekaligus yaitu subsistem teknologi (berupa infrastruktur, pelayanan, aplikasi) subsistem sosial (pasar, pelanggan dan industri) dan susbsistem lingkungan yang berupa regulasi, kebijakan dan masyarakat. Dalam memperoleh data penelitian ini menggunakan teknik:konsultasi, focus group discusion, kuesioner dan studi kebijakan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa model bisnis hrs mempertimbangkan daya dukung ekonomi masyarakat lokal yang pada gilirannya akan berpengaruh pada iklan sebagai sumber daya hidup stasiun televisi. Sementara itu untuk TVRI, dibutuhkan model bisnis tersendiri yang mampu mengem-bangkan TVRI sebagai stasiun televisi yang mampu memberi jawaban bagi kebutuhan penonton akan televisi. TVRI juga dapat sebagai Multiplekser dengan catatan, TVRI juga harus bersedia menampung televisi komunitas yang berjangkauan terbatas.
Jurnal Aristo (Social, Politic, Humaniora), 2020
The purpose of the study is to see how broadcasting digitalization policies in Indonesia after the shaking of the status of broadcast digitalization after the Supreme Court's decision. This research uses a qualitative descriptive method with a case study approach to explore the issues and problems that exist around the digitalization of broadcasting in Indonesia. The practice of broadcasting digitalization in Indonesia does not have clear regulations after Ministerial Regulation 22/2011 has been revoked. So that policies and regulations in managing broadcast digitalization are unclear. Simulcast Public Broadcasting Institutions (LPPs) and Private Broadcasting Institutions (LPS) have conducted trials in the field of broadcast digitalization. TVRI as a Public Broadcasting Institution (LPP) already has TVRI Digital Broadcasting Channel-1, TVRI Digital Broadcast-2, TVRI Digital Broadcast-3, TVRI Digital Broadcast-4 and TVRI Digital-HD Broadcasting. Private Broadcasting Institutions (LPS) that conduct trials are
Syntax Idea, 2021
Penelitian ini mendeskripsikan tentang pola kebijakan KPID Wilayah Riau dalam mengawasi digitalisasi penyiaran. Di saat regulasi kita belum siap dengan segala bentuk kebebasan perstersebut, kita juga dipaksa untuk menghadapi era digitalisasi dan konvergensi yang juga memerlukan regulasi yang lebih tepat dan lugas. Meskipun di banyak sisi, regulasi kita masih memiliki kekurangan dan kurang konsisten dengan Undang-Undang pendahulunya. Tinjauan pustaka ketersediaan data pada saat ini didapatkan melalui studi pustaka dan observasi dalam bentuk bukti-bukti tempirik dalam bentuk jurnal dan buku. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode deskriktif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kantor KPID wilayah Riau Jl. Gajah Mada. Dengan subjek dalam penelitian ini adalah Komisioner KPID Wilayah Riau. Hasil penelitian menunjukan Hasil penelitian menunjukkan bahwa isi siaran yang baik sesuaidengan UU No.32 Tahun 2002 dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran Tahun 20...
Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications
TV broadcast systems are migrating from analogue to digital broadcasting system. Some countries in the world have completed this migration since a few years ago. America decided to stop broadcasting analog television in 2009. In Asia, Singapore launched this technology in 2004 and Malaysia implemented in 2006 (Depkominfo, 2009). With so many countries are migrating to digital broadcasting system, there are many business models that can be referred for organizing digital television broadcasts. In this writing, several business models that are used in the world will be reviewed and analyzed and the results can be a reference to determine the appropriate business model according to the organizers.
Pour une lecture critique des sources : « histoire de la transmission et critique textuelle ». Septième atelier d’initiation à la recherche. École française de Rome, 11-15.03.24
Modern nyelvoktatás, 2022
ΦΙΛΟΛΑΚΩΝ, edited by J. M. Sanders (Oxford), 1992
Báo cáo nghiên cứu nâng cao hiệu quả giải quyết tranh chấp đầu tư quốc tế tại Việt Nam (Research report on the promotion of dispute settlement in Vietnam), 2020
Building Acoustics, 2009
Transnational Dispute Management, 2020
International Journal of Information System Modeling and Design, 2016
AIP Advances, 2021
Balkan Medical Journal, 2021
Benchmarking: An International Journal, 2020
International Journal of Engineering Research and, 2018
BULLETIN OF THE KARAGANDA UNIVERSITY-MATHEMATICS, 2019