Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH SEJARAH INDONESIA : MUHAMMADIYAH DALAM PERGERAKAN NASIONAL

Tugas Semester 1 Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Kurikulum 2013 Awal Kelas XI SMA

MAKALAH SEJARAH INDONESIA : Muhammadiyah dalam Pergerakan Nasional Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia Guru Pengampu : Ery Murni Elfandari, S.Pd Disusun oleh : KELOMPOK 6 - XI IPA 3 Muhammad Rawdy Ibnu Haryanto Naufal Aly Alfarisi Raffie Ahmad Riesman Putra Rizky Fransisco PROGRAM PEMINATAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SMA NEGERI 7 KOTA TANGERANG SELATAN VILLA MELATI BLOK J NO. 7 SERPONG UTARA 2016 – 2017 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah laporan observasi yang berjudul “Makalah Sejarah Indonesia: Muhammadiyah dalam Pergerakan Nasional” ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ery Murni Elfandari, S.Pd selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia yang telah memberi bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran untuk perbaikannya serta kami mohon maaf apabila terdapat kata – kata yang kurang berkenan. Tangerang Selatan, November 2016 Penyusun Daftar Anggota Kelompok Kelompok 6 (Muhammadiyah) Ketua Kelompok : Rizky Fransisco Nama Kelas Muhammad Rawdy Ibnu Haryanto XI IPA 3 Naufal Aly Alfarisi XI IPA 3 Raffie Ahmad Riesman Putra XI IPA 3 Rizky Fransisco XI IPA 3 Daftar Isi Halaman Judul (Sampul) ........................................... i Kata Pengantar ........................................... ii Data Anggota Kelompok ........................................... iii Daftar Isi ........................................... iv Bab 1 (Pendahuluan) 5 1.1 Latar Belakang ........................................... 5 1.2 Rumusan Masalah ........................................... 5 1.3 Tujuan Penulisan ........................................... 5 1.4 Metode Penulisan ........................................... 5 Bab 2 (Pembahasan) 6 2.1 Sejarah Pendirian Muhammadiyah ........................................... 6 2.2 Hubungan Muhammadiyah Dalam Pergerakan Nasional ........................................... 7 2.3 Peranan Muhammadiyah Dalam Pergerakan Nasional ........................................... 8 Bab 3 (Penutup) 9 3.1 Kesimpulan ........................................... 9 3.2 Saran ........................................... 9 Daftar Pustaka ........................................... 10 Lampiran ........................................... 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Muhammadiyah adalah salah satu organisasi sosial bercorak Islam yang bergerak dalam bidang agama dan pendidikan di Indonesia yang telah berdiri sejak era pergerakan nasional. Dengan begitu tentu Muhammadiyah juga turut andil dan berperan dalam membangun masyarakat Indonesia dalam era pergerakan nasional dan membuat catatan sejarah di Indonesia. Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun makalah ini untuk mengetahui hubungan Muhammadiyah dengan era pergerakan nasional di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana sejarah berdirinya Muhammadiyah? b. Bagaimana hubungan dan peranan Muhammadiyah dalam pergerakan nasional di Indonesia? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut: a. Mengetahui sejarah berdirinya Muhammadiyah b. Mengetahui hubungan dan peran Muhammadiyah dalam pergerakan nasional di Indonesia 1.4 Metode Penulisan Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data adalah studi pustaka ; yang dilakukan dengan mencari referensi baik materi maupun gambar di internet BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Pendirian Muhammadiyah Kristenisasi dan Pengaruh kolonialisme dalam berbagai bidang telah menjatuhkan akidah masyarakat Indonesia yang beragama Islam dari ajarannya sendiri. Mereka lebih memercayai amalan mistik dan mulai mengikuti gaya hidup westernisasi. Disamping itu, muncullah usaha dari masyarakat Islam untuk mengatasi krisis internal dalam proses sosialisasi ajaran Islam, akidah, maupun pemikiran pada sebagian besar masyarakat, baik yang disebabkan oleh dominasi kolonialisme dan imperialisme Barat, maupun sebab-sebab lain yang ada dalam masyarakat Muslim itu sendiri. Meskipun tentunya banyak tantangan yang dihadapi salah satunya sikap taqlid atau ketidakpercayaan masyarakat kepada ulama yang merupakan salah satu doktrin Belanda dari upaya eksploitasi perbedaan sosio-antropologis yang berusaha membandingkan kaum pribumi dengan kaum santri, terbentuklah organisasi - organisasi Islam di Indonesia, salah satunya ialah Muhammadiyah. Organisasi Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kyai Haji Ahmad Dahlan . Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan para pedagang. Mula-mula ajaran ini ditolak masyarakat, namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhirnya mendapat sambutan dari keluarga dan teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangat mendukung ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajakannya menyebar ke luar kampung Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan ke luar pulau Jawa. Untuk mengorganisir kegiatan tersebut maka didirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Muhammadiyah sendiri dalam catatan sejarah Adaby Darban, diusulkan kerabat KH. Ahmad Dahlan, Muhammad Sangidu yang berarti pengikut Nabi Muhammad saw. Ejaan asli dalam Kongres 19 adalah Moehammadijah, kemudian berubah menjadi Muhammadiyah setelah kemerdekaan. Selain mengajar masyarakat umum, di awal pendirian beliau juga memberi pelajaran kepada kaum Ibu muda dalam forum pengajian yang disebut "Sidratul Muntaha". Pada siang hari pelajaran untuk anak-anak laki-laki dan perempuan. Pada malam hari untuk anak-anak yang telah dewasa. 2.2 Hubungan Muhammadiyah dalam Pergerakan Nasional Muhammadiyah pada awalnya sama sekali tidak ikut campur sebagai organisasi politis praktis sehingga tidak dicurigai oleh Belanda. Lalu agar dapat diakui sebagai badan hukum, Muhammadiyah dibantu oleh Budi Utomo mengajukan surat permohonan kepada pemerintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 12 Desember 1912. Setelah penantian yang panjang maka Muhammadiyah ditetapkan sebagai badan hukum tertua oleh Hindia Belanda pada tanggal 22 Agustus 1914. Kemudian Muhammadiyah meluaskan sayapnya dengan membuka cabang – cabang di Indonesia dan membentuk organisasi pendamping maupun otonom yang tetap bernaung di bawah nama Muhammadiyah. Semua organisasi ini bertujuan untuk membangun serta mendukung pendidikan, akhlak, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satu organisasinya, Aisyiyah mendukung wanita sebagai penggerak masyarakat. Selama masa Belanda, Muhammadiyah bahkan disubsidi oleh Pemerintah karena dianggap tidak membahayakan. Hal ini mengundang perhatian organisasi Islam lain karena Muhammadiyah dianggap tidak nasionalis. Namun bukan berarti Muhammadiyah diam saja jika Pemerintah bertindak sesukanya pada masyarakat Islam. Mereka tetap menolak dan memberontak bila terjadi hal yang merugikan Islam. Pada masa kedudukan Jepang, organisasi agama biasanya dihentikan dan dilarang, namun Muhammadiyah tetap mendapatkan izin berjalan untuk mengelola pendidikan bersama NU demi bersimpati pada masyarakat. Agar tetap berjalan Muhammadiyah mengganti tujuannya untuk mendapat kepercayaan pemerintah. Selain itu, mereka juga mendukung pemerintah dengan syarat Pemerintah Jepang tidak boleh menghina agama Islam. Tentu tindakan – tindakan diatas merupakan tindakan simbolik saja agar dapat diterima pemerintah. Pada tahun 1941, Muhammadiyah mulai menggunakan kata Indonesia dalam aktivitasnya untuk mendukung kedaulatan Indonesia. Selanjutnya, Muhammadiyah ikut bernaung dalam lembaga buatan Jepang, Masyumi yang berfungsi mengkoordinir dan menyatukan pergerakan seluruh umat Islam di Indonesia. Disini umat Islam diberikan beberapa fungsi administratif dan kemiliteran yang di masa selanjutnya akan menguatkan posisi Islam di Indonesia. 2.3 Peranan Muhammadiyah dalam Pergerakan Nasional Peranan Muhammadiyah dalam Pergerakan Nasional di Indonesia antara lain adalah : Bidang Pendidikan - Membangun pesantren - Membangun Holland Inlandsche School - Membangun sekolah guru - Membangun madrasah - Membangun universitas - Menerbitkan buku – buku dakwah Bidang Sosial - Membuat organisasi Aisyiyah, yang mendukung peranan wanita dalam menggerakan masyarakat - Mendirikan PKU (Penolong Kesengsaraan Umum) untuk membantu kesejahteraan masyarakat - Mendirikan klinik – klinik dan rumah sakit - Menjaga anak yatim piatu dengan membuat panti asuhan - Menggunakan kata Indonesia sebagai pemersatu pada masa Jepang BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang sudah berdiri sejak lama di Indonesia hingga sekarang. Muhammadiyah ikut turut serta pergerakan Indonesia dalam bidang pendidikan dan sosial untuk membantu kesejahteraan masyarakat, umumnya umat muslim di Indonesia 3.2 Saran Sebagai pelajar, kita dapat mencontoh perilaku baik yang diterapkan dalam organisasi Muhammadiyah, seperti membantu sesama dan menolong orang yang sedang terkena musibah, juga berbagi ilmu kepada orang di sekitar, baik mengenai agama maupun pelajaran eksak. Daftar Pustaka Sejarah Berdirinya Muhammadiyah. (Online), (http://www.muhammadiyah.or.id/id/3-content-179-det-sejarah-berdiri.html, diakses 8 November 2016). Sejarah Berdirinya Organisasi Otonom Muhammadiyah. (Online), (http://dokumen.tips/documents/sejarah-berdirinya-organisasi-otonom-muhammadiyah.html, diakses 8 November 2016). Muhammadiyah (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah, diakses 8 November 2016). Logo (Online), (https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/4/44/Logo_Muhammadiyah.svg, diakses 8 November 2016) Lampiran Logo Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan Kantor Muhammadiyah Jakarta Universitas Muhammadiyah Malang Masjid Gede Kauman Madrasah Muhammadiyah i