EDISI 567
29 MARET 2014
!
PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI:
KOMUNIKASI DAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN PROYEK
Menetapkan Tool Sosialisasi
Prof. Richardus Eko Indrajit – indrajit@post.harvard.edu
Dewasa ini banyak cara yang dapat dipakai untuk melakukan edukasi maupun sosialisasi
terhadap rencana strategis sistem informasi. Jika dahulu edukasi dan sosialisasi hanya
dilakukan via seminar atau diskusi, pada saat ini sudah banyak piranti maupun instrumen
komunikasi yang dapat dimanfaatkan.
!
Perlu dipahami bahwa para pemangku kepentingan perusahaan tidak hanya berada
dalam internal organisasi, namun juga di luar perimeter organisasi (eksternal). Contohnya
adalah konsumen, mitra usaha, maupun pemasok adalah pihak berkepentingan yang
harus mendapatkan informasi lengkap mengenai sistem informasi yang akan dibangun.
Oleh karena itulah maka perlu diketahui sejumlah layer komunikasi yang akan menjadi
platform sosialisasi maupun edukasi, sebagai berikut:
• Layer terluar merupakan target pemangku kepentingan yang akan menjadi obyek
komunikasi, bisa merupakan individu, kelompok manusia, unit usaha (perusahaan/
organisasi), masyarakat, maupun publik.
• Layer berikutnya adalah lokasi dimana para pemangku kepentingan berada setiap
harinya, dimana tempat tersebut dapat di kantor, di rumah, di kendaraan, maupun di
keramaian publik.
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
1
EDISI 567
29 MARET 2014
• Layer berikutnya terdiri dari piranti teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
menyampaikan pesan maupun informasi, antara lain komputer, telpon genggam, tablet,
televisi, dan lain sebagainya.
• Layer terakhir adalah jenis aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan sosialisasi
dan edukasi seperti email, mailing list, sms, chatting, browser, portal, dan lain-lain.
Cara menggunakan media ini pun haruslah kreatif, seperti:
• Membuat tayangan multimedia mengenai rencana pengembangan sistem informasi
menuju perusahaan berdaya saing tinggi di kemudian hari;
• Mengembangkan “jingle” atau slogan (yel-yel) pemberi semangat sekaligus
membangkitkan motivasi para pemangku kepentingan;
• Membangun prototip dalam bentuk animasi untuk memudahkan orang dalam
memahami sistem yang akan dibangun;
• Mengadakan sayembara internal seperti pembuatan logo, pemberian nama,
pengusulan maskot, dan lain-lain yang berkaitan erat dengan sistem yang akan
dibangun; dan inisiatif lainnya.
Dengan dipergunakannya beraneka ragam cara komunikasi tersebut, maka gaung
rencana membangun, menerapkan, dan mengembangkan sistem informasi akan terasa di
seluruh lapisan perusahaan – sehingga selain tingkat keperdulian meningkat, diharapkan
adanya dukungan maupun rasa memiliki secara bersamapun dapat diraih keberadaannya
– yang pada akhirnya akan menaikkan tingkat kesuksesan impelementasi rencana
strategis sistem informasi.
--- akhir dokumen ---
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
2