Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
41 pages
1 file
Perubahan-perubahan sifat fisik, kimia dan biologi yang tidak dikehendaki pada udara, tanah dan air; yang dapat menimbulkan bahaya bagi kehidupan manusia atau spesies yang berguna, proses-proses industri, tempat tinggal, dan peninggalanpeninggalan kebudayaan atau dapat merusak sumber bahan mentah
NOTA PENGAWALAN PENCEMARAN ALAM SEKITAR (PENCEMARAN AIR)
Air adalah salah satu sumber kehidupan dan kebutuhan manusia, segala aktifitas membutuhan akan air untuk kelangsungan hidup. Air bersih telah terpenuhi bagi kebutuhan masyarakat, maka diperlukan adanya sumber dan penyediaan air bersih bagi masyarakat, sehingga aktifitas pun dapat berjalan dengan baik. Tetapi pada perkembangan jaman, kebutuhan air bersih semakin dibutuhkan, sedangkan sumber air bersih yang ada sudah tidak mampu lagi untuk menyuplai kebutuhan masyarakat yang jumlahnya terus bertambah. Air beserta sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh mahluk hidup berguna menopang kelangsungan hidupnya dan memelihara kesehatannya. Air yang mengisi lebih dari dua pertiga bagian dari seluruh permukaan bumi, memberi tempat hidup yang 300 kali lebih luas dari pada daratan, akan tetapi sebagian besar dari air tersebut tidak dapat langsung digunakan untuk kepentingan mahluk hidup. Hanya 1% yang merupakan air manfaat yang dapat dipergunakan sebagai air bersih, untuk menjadi air bersih atau air minum harus mengalami suatu teknologi. Teknologi yang diterapkan mulai dari pengambilan air baku, pengolahan air untuk menjadi air bersih yang sangat tergantung kualitas sumber air baku, kemudian melalui sistem distribusi melalui perpipaan ke area pelayanan. Penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Cara penjernihan air secara alami maupun kimiawi dapat menghasilkan air yang bersih. Cara-cara penjernihan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya antara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain. Penjernihan air dengan biji kelor dapat dikatakan penjernihan air dengan bahan kimiawi, karena tumbukan halus biji kelor dapat menyebabkan terjadinya pengendapan (koagulan) pada kotoran yang terkandung dalam air. Cara penjernihan menggunakan biji
Dalam kehidupan sehari-hari, Asas Bernoulli diterapkan pada karburator mobil, venturimeter, pipa pitot, botol penyemprot parfum, dan alat semprot serangga. Asas Bernoulli juga dapat digunakan untuk melakukan kalkulasi kebocoran pada tangki air yang seperti akan praktekkan menggunakan alat sederhana. Sebuah kaleng yang diisi air sampai kedalaman h 1. Pada dinding kaleng terdapat lubang kebocoran yang terletak pada ketinggian h 2 yang diukur dari tanah. Dalam bentuknya yang telah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk Persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow). Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Jika m adalah massa zat cair yang berpindah. ρ (rho) adalah massa jenis zat cair dan m/ρ adalah volume zat cair yang berpindah. Maka jumlah semua usaha yang menggerakkan zat cair adalah sama dengan bertambahnya energi kinetik dan energi potensial. Wtot = Ek + Ep F 1. l 1 – F 2. l 2 = Ek + Ep (P 1. A 1. l 1) – (P 2. A 2. l 2) = (½mv 2 2 – ½mv1 2) + (mgh2 – mgh1) P1. m/ρ – P2. m/ρ = (½mv 2 2 – ½mv 1 2) + (mgh 2 – mgh 1)P 1. m/ρ + mgh 1 + ½mv 1 2 = P 2. m/ρ + mgh 2 + ½mv 2 2 P 1 + ½ρn v 1 2 + ρgh 1 = P 1 + ½ ρv 2 2 + ρgh 2 Atau P + ρgh1 + ½ ρv 2 = Konstan Ket : P = Tekanan (kpa) h = tinggi sistem diatas bidang acuan (m) ρ = massa jenis fluida (kg/m 3) v = kecepatan fluida (m/s) g = percepatan gravitasi (m/s 2)
Disetujui oleh: Tim Penguji Proyek Akhir: Dosen Pembimbing: 1. Ir. Ratna Adil, MT 1. Ali Husein A, ST, M.Eng NIP. 131 756 642 NIP. 132 256 937 2. Alrijadjis, Dipl.Eng NIP. 132 233 833 3. Madyono, S.ST NIP. 132 008 580 Mengetahui Ketua Jurusan Elektronika M. Syafrudin, ST, M.Eng 131 884 954
A. ASPEK UMUM Dalam upaya pengawasan kualitas air terdapat tiga langkah penting yang merupakan kegiatan yang berurutan dan langkah awalnya akan berpengaruh pada langkah penanganan selanjutnya. Tiga langkah tersebut adalah: (1) pengambilan sampel yang representatif, (2) transport serta pengawetan sampel, dan (3) analisa kimia sampel. Dengan demikian analisa di laboratorium sebenarnya merupakan langkah terakhir dari ketiga langkah dalam penelitian sesuatu badan air, jelas bahwa analisa kimia hanya berlaku kalau langkah-langkah lain telah dilaksanakan secara mantap Maksud pengambilan sampel adalah mengumpulkan volum sesuatu badan air yang akan diteliti, dengan jumlah sekecil mungkin tetapi masih mewakili (representatif) yaitu masih mempunyai sifat yang sama dengan badan air tersebut. Ada tiga (3) jenis sampel, yakni sampel sesaat, sampel sesaat campuran, dan sampel campuran. Hasil dari analisa laboratorium dimanfaatkan untuk menghitung dua parameter yang memberi penilaian terhadap keadaan air yang sedang diteliti yaitu: 1. Konsentrasi sesuatu badan air (dinyatakan dalam mg/l atau mmol/l atau g/m 3); konsentrasi perlu diketahui karena memberi informasi mengenai efek-efek terhadap flora dan fauna di dalam air tersebut, terhadap bakteri lumpur aktif, terhadap manusia dan sebagainya; efek tersebut dapat bermanfaat atau bersifat racun (merugikan) bagi terhadap badan air. Misalnya, agar ganggang dan lumut dapat tumbuh di sungai, kadar PO 4 3-harus cukup tinggi karena merupakan unsur gizi bagi bakteri tersebut; namun bila kadar PO 4 3-terlalu tinggi, dapat mengganggu keseimbangan biologi, sebab ganggang akan tumbuh terlalu cepat, sehingga dapat menghabiskan kadar oksigen dalam sungai pada malam hari dan pada saat ganggang yang berlebihan tersebut telah mati dan sedang dicerna pada dasar sungai (eutrofikasi). 2. Beban pencemaran; untuk mengetahui hal ini diperlukan data-data mengenai debit, karena beban pencemaran adalah (konsentrasi) x (debit), dan dinyatakan sebagai Kg/ detik, ton/jam, mol/jam dan sebagainya; beban pencemaran merupakan informasi utama bagi perencanaan operasi satuan (unit operation) pada instalasi pengolahan air minum, air
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah ini Berdasarkan tugas kimia dari guru kimia kami maka kami menyusun makalah ini berdasarkan materi koloid yang telah dijelaskan oleh Bapak Imam yang kami beri judul "Penjernihan Air"
Universitas Airlangga 2 PERILAKU PENGKONSUMSIAN PRODUK BERISIKO:
Caderno de Pesquisa, série Biologia, 2016
MANAS Sosyal Araştırmalar Dergisi
Hesperia, 2016
Global Journal of Computer Science and Technology, 2019
Research Square (Research Square), 2021
Angreni Koroy , 2024
Nutrients, 2024
IJCAI-09, Pasadena, CA, USA, 2009
2014 International Conference on Computer Vision Theory and Applications (VISAPP), 2014
Brazilian Journal of Radiation Sciences, 2015
European Chemical Bulletin, 2015