Academia.eduAcademia.edu

IPM kelompok 2

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya agar dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Jakarta, 13 Maret 2017 Penyusun DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya agar dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Jakarta, 13 Maret 2017 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................. 1 DAFTAR ISI................................................................................................................ 2-3 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….... 4 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..... 4 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….... 4 1.3Tujuan……………………............................………………………………….. 4 BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................... 5 2.1 AnatomiLidah Normal ……………………………………………………….….... 5 2.2 Kelainan dan Penyakit Lidah ……...………………………………………............ 6 2.2.1 Ankyloglossia / tongue tie……………..……………….……………….….... 6-7 2.2.2Bifid tongue / cleft tongue……...…………………………………………........7 2.2.3 Crenated tongue/scalloped …………………………………………………….8 2.2.4 Median Rhomboid Glossitis ………………………………………………… .8-9 2.2.5 Makroglossia ……………………………………………………………..……9-10 2.2.6 Mikroglossia………………………………………………………..………….10 2.2.7 Fissure Tongue …………………………………….…………………………11-12 2.2.8 Hairy Tongue………………………………………………………………….12-14 2.2.9 Geographic Tongue…………………………………………………………..14-15 2.2.10Papila Sirkumvalata prominen……………………………………………….15-16 2.2.11 Papila Foliate …………………………………………………………………16 BAB III PENUTUP....................................................................................................... 17 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………......... 17 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………................................. 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Pemeriksaan rongga mulut adalah daerah diagnosis fisik yang beberapa informasi dapat diperoleh melalui evaluasi sistematik jaringan lunak dan keras rongga mulut.Diantara semua penyakit-penyakit di mulut, terdapat beberapa kondisi yang dikategorikan sebagai variasi normal pada struktur anatomis mukosa mulut, karena kondisi kondisi ini terkadang diabaikan dokter gigi ketika melakukan pemeriksaan klinis. Variasi normal rongga mulut bukan merupakan gambaran klinis yang tidak biasa, tetapi berikut ada beberapa gambaran klinis yang merupakan suatu bukti adanya gambaran klinis dari variasi normal rongga mulut. Lidah merupakan suatu organ otot kompak yang ditutupi oleh lapisan pelindung dari epitel skuamosa berlapis.Banyak kondisi yang dijumpai pada lidah termasuk kedalam istilah anomali lidah.Beberapa kelainan menunjukkan kondisi klinis yang nyata pada lidah, pada beberapa kasus, dapat membantu untuk menentukan sejumlah kelainan yang diturunkan. Contoh dari variasi normal rongga mulut adalah Ankiloglosia, Bifid Tongue, Crenated Tongue, Makroglosia, Median Rhomboid Glositis, Fissure Tongue, Geografic Tongue, Hairy Tongue, Papilla Circumvalata prominen, Papilla Foliate. Rumusan Masalah Apa saja anatomi lidah normal? Apa saja kelainan dan penyakit pada lidah? Tujuan Untuk mengetahui Anatomi lidah normal Untuk mengetahui kelianan dan penyakit pada lidah BAB II PEMBAHASAN Anemia Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah eritrosit atau hemoglobin (protein pembawa O2) dari nilai normal dalam darah sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa O2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer sehingga pengiriman O2 ke jaringan menurun Anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : 1) Gangguan pembentukan eritrosit Gangguan pembentukan eritrosit terjadi apabila terdapat defisiensi substansi tertentu seperti mineral (besi, tembaga), vitamin (B12, asam folat), asam amino, serta gangguan pada sumsum tulang. 2) Perdarahan Perdarahan baik akut maupun kronis mengakibatkan penurunan total sel darah merah dalam sirkulasi. 3) Hemolisis Hemolisis adalah proses penghancuran eritrosit. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja dan ibu hamil. Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Jumlah penduduk usia remaja (10-19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari 50,9% laki-laki dan 49,1% perempuan (Kemenkes RI, 2013). Anemia merupakan salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu hamil. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah tertinggi bila dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya. Perempuan yang meninggal karena komplikasi selama kehamilan dan persalinan mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 289.000 orang. Target penurunan angka kematian ibu sebesar 75% antara tahun 1990 dan 2015 (WHO, 2015). Jika perempuan mengalami anemia akan sangat berbahaya pada waktu hamil dan melahirkan. Perempuan yang menderita anemia akan berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2,5 kg). Selain itu, anemia dapat mengakibatkan kematian baik pada ibu maupun bayi pada waktu proses persalinan (Rajab, 2009). 2 Menurut data hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 18,4% penderita berumur 15-24 tahun (Kemenkes RI, 2014). Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19- 45 tahun sebesar 39,5%. Wanita mempunyai risiko terkena anemia paling tinggi terutama pada remaja putri (Kemenkes RI, 2013). Angka kejadian anemia di Jawa Tengah pada tahun 2013 mencapai 57,1%. Anemia pada remaja putri di Kabupaten Sukoharjo masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya lebih dari 15%. Angka kejadian anemia di Kabupaten Sukoharjo didapatkan anemia pada balita umur 0-5 tahun sebesar 40,5%, usia sekolah sebesar 26,5%, Wanita Usia Subur (WUS) sebesar 39,5%, pada ibu hamil sebesar 43,5% (Dinkes Prov. Jateng, 2014). Berdasarkan hasil survei pemeriksaan anemia pada tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Bidang Promizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo terhadap 1200 remaja putri (siswi) di 12 sekolah yang ada di Kabupaten Sukoharjo menunjukkan 559 orang (46,58%) remaja putri mengalami anemia. SMA Negeri 1 Polokarto Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satunya potensi kejadian anemia terbesar di Kabupaten Sukoharjo yang pada pemeriksaan anemia didapatkan 68 siswi mengalami anemia dari 100 siswi yang diperiksa dibandingkan dengan SMA N 2 Sukoharjo sebanyak 62 siswi mengalami anemia dari 100 siswi yang diperiksa 2.1.1 Anemia Defisiensi Besi ADB adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan cadangan zat besi. Zat besi yang tidak adekuat menyebabkan berkurangnya sintesis hemoglobin sehingga menghambat proses pematangan eritrosit. 16,17Zat besi yang tidak adekuat disebabkan oleh rendahnya asupan besi total dalam makanan atau bioavailabilitas besi yang dikonsumsi menurun (makanan banyak serat, rendah daging, dan rendah vitamin C), kebutuhan akan zat besi yang meningkat (pada bayi prematur, anak dalam pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui), perdarahan kronis, diare kronik, Malabsorbsi, serta infeksi cacing tambang 2.1.2 Anemia Megaloblastik Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidindandefek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah(megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia. 2.2 7