Academia.eduAcademia.edu

Bab 1 USU

Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. Keberhasilan perusahaan dapat ditentukan oleh beberapa faktor, dan salah satu faktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan ini adalah faktor sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan itu. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber daya manusia yang terlibat di dalam aktivitas perusahaan. Anwari (2001:52), dalam hal ini mengatakan bahwa motivasi karyawan untuk bekerja giat tidak hanya muncul atas alasan kebutuhan ekonomis dalam bentuk uang saja, akan tetapi juga dalam bentuk penghargaan, respek, hubungan yang harmonis dengan rekan sekerja, penambahan wawasan melalui diklat serta peran pemimpin dalam memimpin perusahaan. Dilandasi motivasi orang dalam bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhannya maka pihak perusahaan perlu memahami kebutuhan-kebutuhan apa saja yang bisa mendorong perilaku karyawan untuk meningkatkan prestasi kerjanya. Pemenuhan kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang tertinggi dari teori Maslow. Ketika seseorang telah tercukupi dalam ke-4 kebutuhan di bawahnya maka ia pun akan membutuhkan aktualiasi diri dimana ia Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. Keberhasilan perusahaan dapat ditentukan oleh beberapa faktor, dan salah satu faktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan ini adalah faktor sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan itu. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber daya manusia yang terlibat di dalam aktivitas perusahaan. Anwari (2001:52), dalam hal ini mengatakan bahwa motivasi karyawan untuk bekerja giat tidak hanya muncul atas alasan kebutuhan ekonomis dalam bentuk uang saja, akan tetapi juga dalam bentuk penghargaan, respek, hubungan yang harmonis dengan rekan sekerja, penambahan wawasan melalui diklat serta peran pemimpin dalam memimpin perusahaan. Dilandasi motivasi orang dalam bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhannya maka pihak perusahaan perlu memahami kebutuhan-kebutuhan apa saja yang bisa mendorong perilaku karyawan untuk meningkatkan prestasi kerjanya. Pemenuhan kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang tertinggi dari teori Maslow. Ketika seseorang telah tercukupi dalam ke-4 kebutuhan di bawahnya maka ia pun akan membutuhkan aktualiasi diri dimana ia 17 Universitas Sumatera Utara diakui sebagai seseorang yang memiliki kontribusi penting atas sebuah perusahaan. Kebutuhan aktualisasi diri akan menimbulkan kepuasan tersendiri dari individu tersebut. Kebutuhan akan kepuasan diri meliputi; kebutuhan untuk mewujudkan diri yaitu mengenai nilai dan kepuasan yang di dapat dari sebuah pekerjaan (Maslow: Hariandja, 2002:327). Penghargaan adalah ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para karyawan agar produktivitasnya tinggi (Tohardi, 2002:317). Penghargaan adalah insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif (Henri Simamora, 2004:514). Penghargaan adalah reward dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan (Mahmudi, 2005:89). Suatu penghargaan adalah imbalan yang diberikan dalam bentuk material dan non material yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan, dengan kata lain pemberian penghargaan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivits dan mempertahankan karyawan yang berprestasi agar tetap berada dalam perusahaan. Prestasi kerja karyawan merupakan salah satu indikator keberhasilan operasi perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Salah satu usaha yang tepat untuk dilakukan agar mereka mau bekerja dengan giat adalah memberikan motivasi. 18 Universitas Sumatera Utara Timbulnya prestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong, baik yang berasal dari luar individu maupun dari dalam individu. Daya perangsang, daya pendorong, motivasi yang mendorong karyawan untuk mau ikut bekerja dengan giat berbeda antara karyawan satu dengan lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan motif, tujuan, dan kebutuhan dari masing-masing karyawan untuk bekerja Untuk itu kebutuhan karyawan baik yang bersifat material maupun non materiil hendaknya dipenuhi sesuai dengan harapannya apabila prestasi kerja karyawan diharapkan tinggi. Melihat akan pentingnya pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan, maka sudah sepatutnya motivasi diberikan kepada setiap organisasi, baik organisasi swasta maupun organisasi pemerintah, sehingga pemberian motivasi adalah mutlak diberikan pada karyawan dalam berprestasi yang pada akhirnya akan memperlancar tugas-tugas perusahaan. Bertitik tolak dari pandangan di atas yang menyatakan motivasi mempunyai hubungan terhadap prestasi kerja karyawan, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan. PT. Bank Syariah Mandiri telah hadir sejak tahun 1999 yang kehadirannya merupakan hikmah dan berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Krisis ekonomi dan moneter sejak juli 1997 telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap sendi kehidupan masyarakat, tidak kecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank konvensional mengalami krisis luar biasa. 19 Universitas Sumatera Utara Adapun objek yang peneliti pilih adalah PT. Bank Syarih Mandiri Cabang Petisah Medan yang memiliki karyawan sebanyak 30 orang. Bank Syariah Mandiri memberikan dua jenis motivasi kepada para karyawan nya, yaitu motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi secara ekstrinsik yang diberikan kepada para karyawan berupa upah/gaji yang diberikan setiap bulannya, rasa aman dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada para karyawan dan mutu hubungan personal. Sedangkan untuk motivasi secara intrinsik yang diberikan oleh pihak Bank Syariah Mandiri kepada para karyawannya berupa pencapaian prestasi, pengakuan, tanggung jawab, tingkat kinerja karyawan dan promosi jabatan. Dengan adanya motivasi yang diberikan kepada para karyawan pihak Bank Syariah Mandiri mengharapkan para karyawan dapat menunjukkan prestasi kerja yang baik. Pimpinan Bank Syariah Mandiri Cabang Petisah Medan melakukan beberapa cara untuk memotivasi para karyawan, seperti melakukan rapat setiap hari Senin untuk mengetahui program kerja yang akan dijalankan karyawan agar dapat meningkatkan jumlah nasabah pada minggu ini dan apa hasil dari program kerja yang telah dijalankan minggu sebelumnya. Dengan demikian, pimpinan dapat emberikan masukan kepada para karyawan, program kerja apa yang perlu ditambah agar program kerja yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Prtestasi kerja karyawan ini dapat dilihat dari meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan selama 3(tiga) tahun ini, yang disajikan pada tabel 1.1 : 20 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1. Perolehan Laba PT. Bank Syariah Mandiri,Tbk Cabang Petisah Medan 2008-2010 Tahun Presentase Kenaikan Laba (%) 2008 Rp. 35.781.590,08,2009 Rp. 66.843.603,02,120,48% 2010 Rp. 162.339.911,09,168% Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Cabang Petisah Medan, 2011 Perolehan Laba Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat peningkatan jumlah laba yang diperoleh oleh PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Cabang Petisah Medan. Peningkatan laba yang diperoleh oleh perusahaan merupakan prestasi kerja yang baik dari seluruh karyawan. Perlu diketahui bahwa dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan menetapkan beberapa tujuan yang diselaraskan bagi stakeholders yaitu antara lain memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik dengan nilai tambah kepada nasabah demi terpeliharanya hubungan kemitraan dengan nasabah yang berkesinambungan. Peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perbankan dapat mendorong tercapainya keberhasilan bisnis perbankan pada saat ini maupun yang akan datang. Dengan persaingan bisnis perbankan nasional yang ketat saat ini, salah satu bank terkemuka saat ini, yaitu PT. Bank Syariah Mandiri sedang berbenah untuk memperbaiki segala kekurangan, baik dari sumber daya manusia, teknologi, dan pelayanannya. Disamping itu bank-bank asing akan semakin banyak bermunculan di Indonesia, sehingga persaingan di dunia perbankan semakin tajam. Contohnya 21 Universitas Sumatera Utara dengan mulai datangnya bank asing seperti Commonwealth Bank, HSBC dan masih banyak lagi diseluruh wilayah Indonesia (Info Bank, 2010). Untuk dapat bersaing dengan industri yang sejenis lainnya, perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif yang sangat sulit ditiru, yang hanya akan diperoleh dari karyawan yang produktif, inovatif, kreatif dan selalu bersemangat dan loyal. Salah satu yang memenuhi kriteria seperti itu hanya akan dimiliki melalui penerapan konsep dan teknik manajemen sumber daya manusia yang tepat dengan lingkungan kerja yang mendukung. Bank Syariah Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, keberhasilan Bank Syariah Mandiri sangat dipengaruhi oleh kepuasan nasabah, karena itu untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan nasabah Bank Syariah Mandiri memberikan pelayanan yang terbaik dengan tetap memperhatikan kepentingan perusahaan dengan dukungan Sumber Daya Manusia yang terampil, ramah, senang melayani, dan didukung dengan teknologi yang handal. Bank Syariah Mandiri menegaskan setiap pekerjaan yang akan mereka kerjakan dengan memberikan buku panduan layanan dimana buku tersebut berisi tentang cara-cara memberikan kepuasan pelayanan terhadap nasabahnya. Selain itu juga melayani nasabah sebagaimana mestinya. Berdasarkan keterangan di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kebutuhan aktualisasi diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Cabang Petisah Medan” 22 Universitas Sumatera Utara 1.2 Rumusan Masalah Dalam pelaksanaan kegiataannya, perusahaan tidak lepas dari permasalahan. Dari uraian diatas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : Apakah variabel kebutuhan aktualisasi diri (X1), kebutuhan penghargaan (X2) dan kebutuhan sosial (X3) berpengaruh terhadap variable prestasi kerja (Y) karyawan pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Cabang Petisah Medan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah variabel kebutuhan aktualisasi diri (X1), kebutuhan penghargaan (X2) dan kebutuhan sosial (X3) berpengaruh terhadap variabel prestasi kerja (Y) karyawan pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Cabang Petisah Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, antara lain : 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan informasi bagi pimpinan perusahaan dalam menentukan kebijaksanaan pemberian motivasi kepada karyawan secara tepat guna mencapai produktivitas kerja perusahaan. 2. Bagi Penulis Sebagai bahan pertimbangan khususnya untuk pengembangan 23 Universitas Sumatera Utara ilmupengetahuan yang berhubungan dengan upaya meningkatkan prestasi kerja karyawan. 3. Bagi Peneliti Lanjutan Untuk mendapatkan informasi dan wawasan dari lingkungan luar kampus, baik informasi yang positif maupun negatif. Yang nantinya bisa memberikan sumbangan pemikiran guna menyelesaikan masalah yang diteliti. 24 Universitas Sumatera Utara