Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Apakah saat ini Media Sosial ikut berperan dalam dunia pendidikan? Iya tentu, ini dapat dilihat dari banyaknya metode baru dalam dunia pendidikan yang banyak menggunakan media pembelajaran yang diambil dari media sosial. Kegiatan belajar pun menjadi lebih mudah saat media sosial digunakan dalam dunia pendidikan. Melalui media sosial pelajar dapat lebih kreatif dan mandiri dalam belajar, dengan demikian kualitas pelajar pun dapat meningkat, dengan meningkatnya kualitas pelajar tentu mutu pendidikan pun semakin baik. Dalam dunia pendidikan media sosial pun ikut berperan penting dalam peningkatan kualitas pelajar. Para guru/dosen, murid/mahasiswa bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, forum dan dunia virtual. Mengadakan kelas virtual adalah salah satu cara untuk memanfaatkan social media ke arah yang positif. Menerapkan e-learning dan mempermudah sistem administrasi, kedua hal ini juga dapat dilakukan. Manfaat Jejaring Sosial Untuk Pendidikan Jaringan sosial semacam Facebook, Twitter serta YouTube telah cepat menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Salah satu pernyataan mengapa sosial media sangat terkenal itu disebabkan karena si pemakai menggunakannya untuk berinteraksi di jaringan internet. Guru/dosen, Pelajar dan juga mahasiswa sebagai pengguna setia sosial media.
Information Technology (IT) currently plays important role in a variety of sectors, without exception in education. Higher education utilize IT ranging from academic activities to non-academic. Important activity of this educational process are teaching and learning process. Student achievement can be increased by one effort that can be done is through learning innovation. One innovation the learning process are social media. Social media will be very useful when used as much as possible to improve academic achievement and non-academic students. This study aims to find out how the views of students about social media as learning in Higher Education. This study used a qualitative exploratory. Data were taken from interviews and observations. The analysis technique using content analysis with Nvivo11. Expected results of this research will be very helpful in providing preliminary information College readiness in making use of social media in the learning process. Abstrak Tekologi Informasi (IT) saat ini memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai sektor, tanpa terkecuali sector pendidikan. Pendidikan yang terjadi di perguruan tinggi memanfaatkan IT mulai dari kegiatan akademik sampai non-akademik. Aktivitas yang sangat penting dari proses pendidikan ini yaitu proses belajar mengajar. Agar prestasi mahasiswa dapat meningkat salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui inovasi pembelajaran. Salah satu Inovasi proses belajar mengajar adalah dengan memanfaatkan social media. Social media yang ada akan sangat bermanfaat bila dipergunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi akademik maupun non-akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana pandangan mahasiswa mengenai social media sebagai sarana pembelajaran di Perguruan Tinggi. Penelitian ini menggunakan kualitatif eksploratori. Data yang digunakan berasal dari wawancara dan observasi. Teknik analisis menggunakan konten analisis dengan Nvivo11. Diharapkan hasil riset ini akan sangat bermanfaat dalam memberikan informasi pendahuluan kesiapan Perguruan Tinggi dalam memanfaatkan sosial media pada proses belajar mengajar.
Teknik Informatika STMIK Sumedang PENDAHULUAN Di era globalisasi ini, teknologi semakin maju. Tidak dapat dipungkiri hadirnya Media Sosial semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Dengan semakin majunya internet maka media sosial pun ikut berkembang pesat. Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web page pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Penelitian ini dalam bentuk kuesioner. Kuesioner ini sebagai alat untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan media sosial dan pelajar. Kuesioner ini dilakukan pengisian oleh 31 orang responden yang antara lain bertujuan untuk menilai pengetahuan mahasiswa, seberapa sering media sosial digunakan, dan fungsi media sosial itu sendiri pada perkuliahan. Secara ringkas jawaban responden atas seluruh pertanyaan kuesioner menunjukk an hasil sebagai berikut: 1. Hasil penilaian 31 jawaban responden dari 5 pertanyaan mengenai latar belakang responden dalam penggunaan Media Sosial dapat disimpulkan bahwa sekitar 87,1% Pelajar mengetahui cara untuk mendapatkan informasi dari Media Sosial. 19% bahwa pelajar menggunakan media sosial untuk sharing. 2. Sedangkan pertayaan mengenai tempat pelajar mengakses media sosial yang terdiri dari 3 pertanyaan, lebih sering di akses oleh responden (Pelajar) hampir 58 %. 3. Untuk 10 pernyataan mengenai hubungan antara media sosial dan pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa media sosial sangat berpengaruh. Dampak negatif dan positif yang timbul pun berbeda-beda pada tiap responden (Pelajar).
Tugas UAS , 2024
Media sosial merupakan alat atau suatu media pembelajaran yang dapat mendorong siswa agar bisa belajar dimana pun dan kapanpun. Dengan menggunakan media sosial seorang guru akan lebih mudah dalam berinteraksi kepada siswa. Media pembelajaran dengan menggunakan media sosial sudah banyak di terapkan oleh beberapa guru bahkan sekolah. Melihat sejak terjadinya pandemi atau covid-19 yang mana pembelajaran di lakukan secara daring atau online dari rumah.
2020
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penggunaan media sosial oleh siswa di sekolah dasar, dampak yang timbul dari penggunaan media sosial bagi siswa sekolah dasar, dan peran serta kebijakan sekolah terhadap penggunanaan media sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa. Metode pengumpulan data terdiri atas observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan cara reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) siswa menggunakan media sosial untuk aktualisasi dan visualisasi diri, (2) Frekuensi mengakses media social bergantung pada kepemilikan gadget dan fasilitas yang tersedia, (3) Dampak positif dari penggunaan media social yaitu memudahkan terjalinnya komunikasi antara siswa dan guru; sebagai sarana belajar dan mencari sumber referensi belajar. Sebaliknya dampak negatif dari penggunaan...
Analecta Augustiniana, 2023
La Provincia Agustiniana de San Nicolás de Tolentino de Michoacán nació formalmente en el año 1602, derivada de la partición en dos de la hasta entonces única provincia agustina novohispana. Esta división surgió por varias razones, sobresaliendo la lucha entre criollos y peninsulares por el gobierno de la provincia y con la lucha por mantener la observancia y el respeto a la Regla y a las Constituciones. En este contexto, no es de extrañar que la provincia michoacana pronto comenzara a buscar elementos de identidad que fueran más allá de la pertenencia a una provincia y a una tierra, y por ello, comenzaron a «apropiarse» de aquellos varones que en el siglo XVI habían destacado por su sencillez y vocación misionera. Estos varones, representaban un origen, un principio y una guía de cómo debía actuar y ser un religioso agustino, sobre todo en el contexto del siglo XVIII, donde los miembros de la orden luchaban por resistir a los placeres mundanos propios de la sociedad en la que vivían. Fue de esta manera que se recuperaron las vidas de los padres funda- dores, como vidas moralizantes que se trataron casi desde una perspectiva hagiográfica, ponderando sus virtudes y escondiendo sus defectos, creando una historia cercana a los religiosos, un espejo en el cual podían reflejarse. Las vidas de los santos de la Iglesia sin duda eran relevantes, pero no menos que las de estos frailes de los cuales se podían encontrar huellas tangibles en los libros que habían tocado, leído y marginado, en los objetos personales que aún existían, en los textos que habían dejado escritos, pero sobre todo, en la memoria que de ellos se guardaba y en las diferentes proezas que de ellos se contaban.
Management Science Letters, 2019
Fides ars scientia. Prace z historii i historii sztuki poświęcone pamięci ks. Augustyna Mednisa, red. A. Betlej, et al., (Wyd. II [w:] Studia z dziejów kościoła św. Anny w Krakowie, red. Z. Kliś, Węcławowicz, Kraków 2009, s. 139-200), 2008
International Journal of Research in Human Resource Management, 2021
DRDO, Ministry of Defence, Delhi, 2015
Medicína pro praxi, 2021
Anais do XXVIII Simpósio Brasileiro de Informática na Educação (SBIE 2017), 2017
Jurnal Ilmiah Kesehatan
Revista Eletrônica Acervo Saúde, 2020