PENDAHULUAN
Apa Sebenarnya Pusat Sumber Belajar Itu
Pusat sumber belajar (learning resoureces center) merupakan suatu perpaduan dari fungsi perpustakaan dan pusat multimedia pembelajaran. Pusat sumber belajar (PSB) pada dasarnya merupakan penerapan teknologi pembelajaran yang terfokus pada tujuan untuk memecahkan masalah-masalah belajar melalui intensifikasi dan diversifikasi pemanfaatan sumber-sumber belajar (learning resources). Dengan cara demikian pembelajaran diharapkan terlaksana secara efektif dan efisien dan pada gilirannya dapat mempertinggi mutu pembelajaran.
PSB bernilai ganda, dilihat dari segi pendidik dan pembelajar. Bagi pendidik, dengan pemanfaatan PSB secara tepat dapat meringankan tugasnya dalam menyajikan bahan pembelajaran yang dalam pembelajaran konvensional merupakan beban yang cukup memberatkan. Kecuali itu, pendidik memiliki peluang untuk lebih kreatif dalam mengembangkan kemampuan profesionalnya. Bagi pembelajar, dengan penggunaan PSB dapat menyalurkan mereka dalam proses belajar yang menggairahkan sebab terbuka peluang untuk belajar yang sesuai dengan kekhasan gaya belajar (learning style) masing-masing.
PSB dalam dimensinya yang lebih komprehensif dapat meluangkan terwujudnya pembelajaran yang adaptif dan akomodatif terhadap eksplorasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Jelasnya, eksplosi IPTEK dewasa ini, utamanya dimasa-masa mendatang, dari yang hanya mentransmisi pengetahuan kepada pembelajar menjadi memotivasi pembelajar untuk mampu mencari dan menemukan sendiri pengetahuan. Ini berarti bahwa PSB telah merupakan kebutuhan dalam sistem persekolahan yang seharusnya diadakan dan dikelola secafa profesional. Hal tersebut terakhir ini pula yang menjadi pokok permasalahan tentang PSB dalam sistem persekolahan kita.
PSB bermanfaat, paling tidak, dalam enam aspek pokok, yaitu:
meningkatkan produktivitas Pendidikan
memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih sesuai dengan kekhasan tiap individu
memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
dapat lebih memantapkan hasil pembelajaran
memungkinkan terjadinya belajar seketika secara bermakna (immediacy of learning)
memungkinkan penyajian pendidikan secara lebih luas, terutama dengan semakin beragamnya dan semakin canggihnya media massa dalam era reformasi dewasa ini.
Dari enam aspek pokok tentang manfaat PSB tersebut di atas terungkap pengertian bahwa PSB bukan pusat multimedia yang ditujukan untuk sekedar memecahkan masalah kelangkaan media pembelajaran dalam ruang kelas tradisional, melainkan menyediakan fasilitas pembelajaran yang memang dibutuhkan untuk terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien.
Seperti diungkapkannya terdahulu bahwa tujuan umum PSB adalah mempertinggi daya guna dan hasil guna kegiatan pembelajaran melalui pengembangan sistem pembelajaran. Hal ini diwujudkan dengan menyediakan berbagai macam media sebagai fasilitas dan pilihan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di ruang kelas biasa dan untuk mendorong pemanfaatan cara-cara yang inovatif serta paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis yang telah direncanakan secara baik.
Sesuai dengan tujuan umum itu, maka PSB mempunyai tujuan-tujuan khusus, antara lain:
menyediakan berbagai macam pilihan media untuk menunjang pembelajaran dalam kelas tradisional;
memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindakan lanjutan untuk pengembangan sistem pembelajaran;
melaksanakan latihan untuk staf pengajar mengenai pengembangan sistem pembelajaran;
mengembangkan penelitian yang penting untuk pemanfaatan media pembelajaran;
menyebarkan informasi yang bersifat kontributif dalam penggunaan berbagai sumber belajar;
menyediakan pelayanan produksi bahan pembelajaran;
memberikan konsultasi dalam mendesain dan memodifikasi fasilitas sumber belajar;
membantu mengembangkan patokan penggunaan sumber-sumber belajar;
menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan;
membantu dalam pemilihan dan pengadaan media dan peralatannya;
menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektivitas berbagai strategi pembelajaran.
Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderungan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Ungkapan ini diperkuat oleh Parcepal dan Ellington (1984), bahwa dari sekian banyaknya sumber belajar hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan. Hal senada juga diperkuat oleh suatu hasil penelitian mengenai kebutuhan informasi, yang menyatakan bahwa banyak sumber belajar diperpustakaan yang belum dikenal dan belum diketahui penggunaannya. Keadaan ini diperparah pemanfaatan buku sebagai sumber belajar juga masih bergantung pada kehadiran guru, kalau guru tidak hadir maka sumber belajar lain termasuk bukupun tidak dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu kehadiran guru secara fisik mutlak diperlukan, disisi lain sebenarnya banyak sumber belajar disekitar kehidupan peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Dalam kaitan dengan pemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran Science, Richarson dalam Suthardi, (1981:147) mengemukakan, “Science necessarily begins in the environment in which we live. Consequently the students study of science should have this orientation”. Dari alam sekitar peserta didik dapat dibimbing untuk mempelajari berbagai macam masalah kehidupan. Akan tetapi pemanfaatan alam sekitar sebagai sumber belajar sangat tergantung pada guru. Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi usaha pemanfaatan alam sekitar sebagai sumber belajar yaitu :
kemauan guru
kemampuan guru untuk dapat melihat alam sekitar yang dapat digunakan untuk pembelajaran
kemampuan guru untuk dapat menggunakan sumber alam sekitar dalam pembelajaran.
Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar.
Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), guru harus mampu:
Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar.
Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran.
Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku.
Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber.
Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar.
Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajarannya.
Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.
Di samping kemampuan di atas, guru perlu
mengetahui proses komunikasi dalam proses belajar, yang bahannya diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi pendidikan,
mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber belajar tersebut,
memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana cara memberikan pelayanannya.
Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa guru perlu menyadari pentingnya kemampuan-kemampuan khusus yang dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal.
Pusat Sumber Belajar
Beragamnya jenis sumber belajar, menuntut adanya pengelolaan dan pengorganisasian terhadap sumber belajar tersebut. Hal ini bertujuan agar sumber belajar mudah untuk diakses dan juga dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu dibentuklah Pusat Sumber Belajar. Timbulnya pusat sumber belajar dimungkinkan pula oleh pertumbuhan berikutnya yang berupa pengakuan akan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar non-tradisional yang membutuhkan ruangan belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya belajar mandiri dengan modul, simulasi dan permainan, dan sebagainya.
Menurut Sukorini (Warsito,2008:215) Pusat sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Merril dan Drob berpendapat bahwa Pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan (Warsito, 2008:215). Dengan demikian, Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan sumber belajar. Pusat sumber belajar sering disebut juga sebagai media center, yang diartikan sebagai lembaga yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai media pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Dengan demikian, kebutuhan akan sumber belajar dalam proses pembelajaran bisa terpenuhi dengan adanya pusat sumber belajar.
Pembentukan Pusat sumber belajar juga didasari oleh pentingnya sebuah lingkungan dalam mendukung proses belajar siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor pendukung siswa dalam belajar adalah kondisi lingkungan yang nyaman. Dengan adanya Pusat sumber belajar, siswa bisa diorientasikan untuk melakukan proses belajar di tempat tersebut. Dengan demikian, pusat sumber belajar yang sudah disetting sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan pada penggunanya, dapat membantu siswa dalam proses belajar. Pengembangan sistem pembelajaran menuntut peningkatan efektifitas kegiatan belajar mengajar dengan memberikan penekanan pada aktivitas siswa dimana kegiatan belajar di kelas dan pusat sumber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu.
Ada beberapa contoh yang merupakan pusat sumber belajar, diantaranya yaitu perpustakaan, laboratorium, taman belajar dan yang lainnya.
Tujuan dan Fungsi PSB
Pengembangan sistem pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dan terus menerus, yang akan membantu pengajaran dalam mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar yang memungkinkan partisipasi aktif siswa di dalam proses belajar-mengajar. Di sinilah letak hubungan yang penting antara pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem pembejaran. Segala sumber dan bahan serta personil yang ada di dalam pusat sumber belajar dimaksudkan untuk membantu efektifitas dan efisiensi interaksi siswa dan pengajar dalam proses pembelajaran.
Secara umum, tujuan dari Pusat sumber belajar adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem pembelajaran. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non-tradisional), yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan lainnya.
Selain itu, secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk :
menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional.
Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban institusional lainnya.
Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindak lanjut untuk pengembangan sistem pembelajaran yang ada.
Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem pembelajaran dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran.
Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efesien
Menyediakan pelayanan produksi bahan ajar.
Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desai fasilitas sumber belajar.
Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber-sumber belajar.
Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan.
Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya.
Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara pengajaran.
Dari uraian tujuan khusus di atas, jelaslah bahwa pusat sumber belajar mempunyai peranan yang cukup menentukan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dengan demikian dari awal hendaklah selalu kita sadari bahwa pusat sumber belajar bukan semata-mata suatu tempat ataupun gudang penyimpanan berbagai macam peralatan dan bahan pengajaran.
Misi yang pertama dari pusat sumber belajar adalah pengembangan sistem pembelajaran terpadu yang merupakan sarana utama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar dan mengajar. Segala fungsi dan kegiatan yang dilaksanakan pusat sumber belajar, termasuk pengadaan, pelayanan perpustakaan bahan pengajaran, dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan misi tersebut.
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus di atas, pusat sumber belajar mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai berikut :
Fungsi pengembangan sistem intruksional
Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar, yang meliputi :
Perencanaan kurikulum
Identifikasi pilihan program pembelajaran
Seleksi peralatan dan bahan
Perkiraan biaya
Pelatihan bagi tenaga pengajar
Perencanaan program
Prosedur evaluasi
Revisi program
Fungsi informasi
Dalam kehidupan sehari-hari orang sering memerlukan informasi, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan usahanya. Ada beberapa macam sumber informasi, seperti pusat komputer (puskom), bahan bacaan, radio, televisi, perorangan, lembaga, dan sebagainya. Jika informasi yang diperlukan hanya sedikit dan yang memerlukannya juga sedikit, maka bahan informasinya dapat disimpan dalam satu file. Jika yang memerlukannnya lebih banyak, maka perlu dibentuk perpustakaan lengkap dengan katalognya. Bahkan jika lebih banyak lagi, harus menggunakan data base computer.
Fungsi pelayanan media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, yang meliputi :
Sistem penggunaan media untuk kelompok besar.
Sistem penggnaan media untuk kelompok kecil.
Fasilitas dan program belajar sendiri (individual).
Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran.
Pelayanan pemeliharaan dan peminjaman/sirkulasi.
Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan
Fungsi produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi dan bahan pelajaran yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial, yang meliputi :
Penyimpanan karya seni asli (original atwork) untuk tujuan pembelajaran.
Produksi transparansi untuk OHP.
Produksi fotografi (slide, filmstrip, foto, dan lain-lain) untuk presentasi.
Pelayanan reproduksi fotografi.
Pemrograman, pengeditan, dan reproduksi rekaman.
Pemrogaraman, pemeliharaan, dan pengembangan system radio dan televisi di kampus.
5. Fungsi administratif
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-cara yang sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
Supervisi personalia untuk media;
Pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran;
Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru;
Pengembagan sistem peminjaman/sirkulasi;
Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pembelajaran;
Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas.
Kelima fungsi pusat sumber belajar dengan kegiatan-kegiatan di atas merupakan fungsi dan kegiatan yang ideal. Seberapa jauh kegiatan yang ideal tersebut dapat dilakasanakan oleh pusat sumber belajar, akan sangat bergantung pada tujuan program pembelajaran, fasilitas, peralatan yang dimiliki, staf dan personalia yang ada dalam pusat sumber belajar yang bersangkutan.
Namun demikian dapatlah dipastikan bahwa kelima fungsi diatas akan selalu dijumpai dalam setiap pusat sumber belajar sebagai suatu lembaga yang berusaha untuk memajukan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran. Yang berbeda hanyalah kegiatan-kegiatan nyata yang berhubungan dengan keempat fungsi di atas, sesuai dengan adanya pembatasan-pembatasan yang terdapat pada masing-masing pusat sumber belajar.
Perencanaan PSB
Langkah-Langkah Pengembangan PSB.
Menurut Mayer, pengembangan PSB berdasarkan pada empat hal, yaitu : (a) Berorientasi pada peserta didik yang belajar atau berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik; (b) Desentralisasi, yaitu penempatan bahan-bahan yang berbentuk media. perangkat lunak dan keras tersebut disebarkan dimana saja sepanjang proses belajar dapat dilayani, seperti pusat-pusat belajar, didalam kelas, atau digunakan perorangan dirumah; (c) Bahan-bahan belajar diproduksi dan dipeliara secara lokal; (d) Program media dikembangkan secara terintegrasi dalam proses intruksional.
Sedangkan prinsip pengembangannya, yaitu dapat mencapai tujuan pembelajaran, sesuai dengan karakteristik peseta didik, dan memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam belajar.
Strategi pengembangan PSB dilaksanakan secara bertahap, yaitu:
Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB disatuan pendidikan.
Pengembangan PSB diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan berbagai teknik pengumpulan data berbagai sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan (gap) antara keadaan yang seharusnya terjadi (ideal) dengan keadaan yang senyatanya terjadi (reality). Langkah-langkah dalam kegiatan analisis kebutuhan meliput tiga tahap, sebagai berikut :
Perancangan, meliputi penentuan fokus analisis kebutuhan penentuan teknik pengumpulan data, dan pengembangan intrumen;
Pelaksanaan, yaitu melakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik;
pengumpulan data dan instumen yang telah ditentukan dalam perancangan dan menganalisisnya;
Pelaporan, yaitu melaporkan hasil analisis kebutuhan tersebut. Isi dari laporan tersebut adalah sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.
2. Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi-fungsi yang akan dikembangkan. Pengalaman menunjukkan, banyak PSB yang sudah berdiri lambat laun mengalami kemunduran (menjadi tidak fungsional lagi) dikarenakan semata-mata kurangnya perawatan dan upaya untuk memperbaharui sarana dan prasarana yang dimiliki. Oleh karena itu, ada baiknya dalam mengembangkan PSB perlu diperhatikan hal-hal berikut :
Mengembangkan sarana dan fasilitas PSB yang berorintasi kepada lima fungsi yang ada di PSB;
Mengembangkan sarana dan fasilitas PSB tidak semata-mata berorintasi pada pencapaian tujuan, tetapi juga untuk pencapaian benitif;
Mengembangkan sarana dan fasilitas PSB yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi informasi.
3. Mengembangkan program-program PSB yang berorientasi pada pencapaian tujuan, sosial, dan benifit. Identifikasi terhadap kebutuhan SDM, program, dan sarana penunjang PSB ini mengacu kepada lima bidang yang ada dalam PSB. Identifikasi sengaja difokuskan pada standar kebutuhan minimal masing-masing bidang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran, bahwa untuk mengembangan suatu PSB dapat dilakukan secara bertahap dengan SDM, program, dan sarana yang terbatas. Sehingga dalam setiap satuan pendidikan dapat dengan segera mewujudkan PSB ditempatnya masing-masing. Sebagai contoh untuk mengoperasikan kegiatan PSB agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, minimal diperlukan SDM Profesional dengan kualitas tertentu yaitu media profesional dan instruksional designer.
Pengolahan PSB
PSB pada pendidikan tinggi maupun di sekolah memiliki kewajiban membantu semua anggota yang mengunjunginya (Merrill & Drob : 1977). Prinsip-prinsip Pengelolaan PSB adalah sebagai berikut :
Prinsip Pengelolaan Pusat Informasi
Prinsip pengelolaannya adalah sebagai berikut: Laporan-laporan yang diterima dikirim ke unit fasilitas yang menggunakan sistem komputer (puskom) dan mengadakan persiapan untuk penerbitannya. Sebagai data dikirim ke unit reproduksi dokumen untuk dibuat microfilm, microfiche atau fotocopy untuk selanjutnya dikirim ke pusat-pusat referensi tiap fakultas dan sebagian lagi di cetak di percetakan Universitas.
Prinsip Pengelolaan Pelayanan
Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya pelayanan di PSB antara lain adalah :
Koleksi, dibina untuk dilayangkan, bukan untuk hiasan atau pajangan, bagaimana pengembangan serta pengaturannya
Fasilitas, bagaimana ragam layanan, sistem, aturan layanan, lokasi penempatan gedung dan lainnya
Pelayan/petugas, sebagai jembatan penghubung dapat berupa seorang ahli, teknisi, ataupun asisten teknisi
Pemakai, perorangan yang memanfaatkan layanan, dapat seorang ahli, pelajar, mahasiswa atau umum.
Ketiadaan salah satu komponen di atas, atau masing-masing berdiri sendiri tanpa kerja sama yang baik, maka pelayanan tidak dapat tercipta sebgaimana mestinya. Untuk itu diperlukan pelayanan dengan karakteristik berikut :
Mudah dimengerti, menggunakan car yang mudah dimengerti oleh pengunjung/pemakai maupun oleh petugas itu sendiri.
Efisiensi dan ekonomis, menggunakan bahan pelengkap dengan variasi sedikit mungkin.
Kelambatan yang minimal, mengusahakan tidak ada keterlambatan dalam pelayanan pengunjung.
Prinsip Pengelolaan Pengembangan Instruksional
Fungsi PSB sebagai pengembangan bahan instruksional secara umum adalah menolong jurusan, staff pengajar secara individual di dalam membuat rancangan dan pemilihan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, hal ini meliputi :
Perencanaan kurikulum
Identifikasi pilihan program instruksional
Seleksi peralatan dan bahan
Perkiraan biaya
Penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf pengajar
Perencanaan program
Prosedur evaluasi
Revisi program
Pengembang instruksional yang bekerja di PSB hendaknya memiliki kompetensi dalam bidang pengelolaan dan telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus, memiliki pengalaman yang cukup, pengetahuan yang luas, penampilan yang meyakinkan dan menguasai bidang evaluasi.
Apabila dirinci, secara garis besar kompetensi yang harus dimiliki oleh pengembang instruksional antara lain adalah : memilih proyek pengembangan instruksional, menggali analisis kebutuhan, merncanakan, menspesifikasi strategi instruksional, sampai memiliki kemampuan untuk menyebarluaskan pengembangan instruksional.
Prinsip Pengelolaan Produksi
Fungsi produksi berkaitan dengan penyediaan materi instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial. Hal ini meliputi :
Penyiapan karya seni asli untuk tujuan instruksional,
Produksi transparansi, produksi fotografi,
Pelayanan reproduksi fotografi,
Pemograman, pengeditan, dan reproduksi rekaman pita suara,
Pemograman, pemeliharaan dan pengembangan sistem televisi kampus. Penjelasan tentang produksi ini meliputi keterampilan produksi grafis, audio, fotografi (diam), film (bergerak), tv dan video dan kombinasi.
Adapun tahapan dalam pengelolaan produksi ini adalah :
Pengidentifikasian dan analsis masalah komunikasi
Perancangan dan produksi pesan
Pengadministrasian fasilitas dan personalia produksi media
Pemanfaatan PSB
Pengertian pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar (Seels and Richey, 1994:14). Menurut Clark, ada lima aspek pemanfaatan yaitu:
Media sebagai teknologi mesin;
Media sebagai tutor ;
Media sebagai pengubah perilaku ;
Media sebagai pemotivasi belajar ;
Media sebagai alat berpikir dan memecahkan masalah. Pengertian sumber belajar adalah apa saja (orang, bahan, alat, teknik, lingkungan) yang mendukung serta memungkinkan memberikan kemudahan dan kelancaran terjadinya belajar, serta memungkinkan terjadinya interaksi antara pemelajar dengan sumber belajar tersebut.
Dengan memperhatikan pengertian dan tujuan yang telah disampaikan di atas, maka sumber belajar memiliki beberapa pemanfaatan diantaranya adalah:
Sumber belajar dapat meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jelas, yaitu dapat mempercepat laju belajar yang dialami oleh peserta didik sehingga setidaknya dapat mengurangi beban guru dalam proses penyajian materi dan informasi, hal ini mengakibatkan guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar serta waktu yang digunakan pun relatif lebih sedikit;
Sumber belajar dapat memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual
Sumber belajar dapat memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran;
Sumber belajar dapat memungkinkan belajar secara seketika, yaitu sumber belajar dapat mengurangi kesenjangan pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit dan memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung;
Sumber belajar dapat memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas.
Penentuan seorang guru dalam pemanfaat penggunaan sumber belajar secara umum, yaitu;
ekonomis atau biaya, misalnya overhead (OHP) beserta transparannya, video/tv beserta kassetnya dan sebagainya;
(b) Teknisi (tenaga), misalnya mengoperasikan slide, video tipe, laboratorium, dan sebagainya;
(c) Bersifat praktis dan sederhana, yaitu mudah dijangkau, mudah dilaksanakan, dan tidak begitu langka;
(d) Bersifat fleksibel, maksudnya sesuatu yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar tidak bersifat paku dan paten, tapi harus mudah dikembangkan, dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pengajaran, tidak mudah dipengaruhi faktor lain;
(e) Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen pengajaran lainnya;
(f) Dapat membantu efisiensi dan kemudahan pencapaian tujuan pengajaran/belajar;
(g) Memiliki nilai positif bagi proses pengajaran khususnya peserta didik;
(h) Sesuai dengan interaksi dan strategi pengajaran yang telah dirancang atau sedang dilaksanakan.
KESIMPULAN
Pusat sumber belajar merupakan sistem mulai dari bentuk sederhana sampai ke yang rumit yang dirancang dan diatur secara khusus dengan tujuan untuk menyimpan, merawat, mengembangkan, dan memanfaatkan koleksi sumber belajar dalam berbagai bentuk.
Pusat sumber belajar bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem instruksional. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non tradional) yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://ojonx.wordpress.com/2013/05/08/pusat-sumber-belajar/
https://sismalib.wordpress.com/2013/05/10/apa-sebenarnya-pusat-sumber-belajar-psb-di-sekolah/
http://wulandhary.blogspot.com/2012/05/pusat-sumber-belajar.html