Academia.eduAcademia.edu

Penilaian Kondisi Jembatan

2018

Metode penilaian kondisi jembatan menggunakan metode BMS

1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Jembatan merupakan bangunan pelengkap jalan yang mempunyai peranan penting pada Jaringan Jalan, memiliki nilai investasi dan sebagai penghubung anatr wilayah. Lebih darj 25.000 jembatan dan penyeberangan lain pada jalan Nasional maupun Propinsi, serta lebih dari 60.000 pada jalan lokal maupun jalan kota. Dala Akan tetapi, kenyataannya di lapangan, jembatan-jembatan di Indonesia yang sudah ada belum di kelola secara optimal.

Pemeriksaan jembatan sangat dibutuhkan untuk menjamin effisiensi pemeliharaan dan optimalisasi pengembangan jembatan agar tidak terjadi penurunan kinerja atau penurunan masa layan jembatan dari umur rencana yang telah ditentukan secara merata seluruh indonesia. Pemeriksaan jembatan yang dilakukan di Indonesia yang sesuai dengan BMS meliputi pemeriksaan inventarisasi, detail, rutin dan pemeriksaan khusus Inventarisasi jembatan merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalam rangka pemeriksaan secara menyeluruh kondisi jembatan dan dilakukan baik masa konstruksi maupun sesudah masa konstruksi. Menurut Subagio (2008), inventarisasi jembatan perlu dibuat agar dihasilkan penanganan prasarana jembatan yang tepat sasaran, efektif dan terus menerus, baik mengenai kondisi struktural maupun fungsional dari prasarana jembatan terbaru sesuai kondisi saat ini. Hasil inventarisasi data akan diolah dan dijadikan acuan dalam penanganan jembatan.

Oleh karena itu, dalam prioritas penanganan jembatan di Indonesia, dibutuhkan sistem informasi jembatan yang baik. Sistem informasi jembatan harus mampu menggambarkan kondisi aktual suatu jembatan, sebagai dasar pertimbangan pengelola dalam melakukan prirotas penanganan yang optimal dan tepat sasaran.

Untuk memastikan kondisi Jembatan Rangka Baja Sayuran Di

Rancamanyar Dan Jembatan Overpass Tol Pasteur diperlukan sebuah pemeriksaan inventarisasi sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi tiap bagian jembatan dan prediksi kerusakan yang dapat menghasilkan nila BCR yang berguna untuk perbandingan prioritas jembatan yang akan dilakukan pemeliharaann terlebih dahulu supaya kegiatan perekonomian maupun tranportasi perpindahan barang dan orang yang menggunakan infrastruktur atau prasarana kedua jembatan tersebut

Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan pemeriksaan inventarisasi jembatan ini adalah sebagai berikut.

Sistem Informasi Manajemen Jembatan (SIMJ)

Sistem ini berisi database jembatan dan beberapa program komputer yang sesuai untuk:

 Memasukkan dan mengambil data pemeriksaan dan data lainnya.

 Menyiapkan laporan standar jembatan.

 Memeriksa database dan mengambil dalam kombinasi informasi yang bermacam-macam.

 Skrining dan ranking jembatan serta menyiapkan program penanganan jembatan.

 Menyiapkan program jembatan tahunan dan lima tahunan.

 Analisa kasus per kasus untuk menentukan strategi penanganan guna menentukan penanganan yang optimum untuk setiap jembatan.

Data yang digunakan dari sistem ini adalah data lalu lintas, biaya operasi kendaraan, data referensi, dasar pertumbuhan lalu lintas dan data lainnya dari sistem informasi manajemen jalan, untuk melaksanakan rencana dan program jembatan.

Pelaporan dan Memasukkan Data

Data hasil pemeriksaan jembatan dilaporkan dalam bentuk laporan standar pemeriksaan. Pemeriksa harus membuat laporan pemeriksaan jembatan dan memilah-milah data yang akan dimasukkan ke dalam sistem data base jembatan, dimana pekerjaan tersebut harus segera dilaksanakan setelah pemeriksaan. Laporan hasil pemeriksaan jembatan di masukkan dalam dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan (SIMJ). Setelah data hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan (SIMJ), laporan pemeriksaan dimasukkan dalam suatu arsip data jembatan. Data ini berisi tidak hanya hasil pemeriksaan jembatan, melainkan juga perhitungan perencanaan teknis, laporan pelaksanaan dan foto-foto, dan semua dokumen lainnya sebagai data salinan (back up data) disamping yang telah disimpan dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan (SIMJ). Arsip data jembatan disimpan oleh pihak yang diberi kewenangan dan terpisah dari data yang lainnya.

Laporan Pemeriksaan

Setelah pemeriksaan jembatan dan semua data sudah lengkap, laporan diperiksa oleh penanggung jawab yang berwenang. Beberapa laporan, seperti laporan data jembatan yang bersifat umum berisi yaitu:

 Data umum jembatan (untuk semua jembatan).

 Kesimpulan kondisi jembatan (dalam format tabel atau grafik) Laporan lainnya seperti laporan tindakan terhadap suatu jembatan, merupakan hal yang khusus, dan hanya berisi daftar nama jembatan yang memerlukan tindakan sebagai berikut.

 Laporan tindakan darurat, berisi daftar nama jembatan yang memerlukan tindakan darurat, perbaikan atau perkuatan.

 Laporan pemeriksaan khusus, berisi daftar nama jembatan disarankan oleh pemeriksa jembatan dilakukan pemeriksaan khusus.

 Laporan pemeliharaan rutin, berisi daftar nama jembatan yang memerlukan pemeliharaan rutin dengan kerusakan yang kecil.

Skrining dan Ranking Jembatan Secara Teknis

Salah satu program dalam sistem informasi manajemen jembatan adalah kegiatan skrining dan ranking jembatan secara teknis, yang menggunakan data dari hasil pemeriksaan untuk merekomendasikan jenis penanganan untuk setiap jembatan. Hasil rekomendasi penanganan hanya merupakan suatu usulan dan harus diteliti kembali sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan. Untuk jenis pekerjaan yang besar (rehabilitasi atau perkuatan), usulan penanganan harus diperkuat dengan melakukan pemeriksaan khusus atau jenis pemeriksaan lapangan lainnya oleh staf dari bagian perencanaan, sedangkan untuk pekerjaan yang kecil (pemeliharaan berkala dan rutin), data hasil pemeriksaan harus diperiksa kembali untuk meyakinkan validitas/kebenaran data tersebut. Kegiatan skrining dilakukan untuk mengidentifikasikan kondisi jembatan dan kemampuan kapasitas jembatan memikul beban lalu-lintas yang melaluinya. Sedangkan kegiatan ranking secara teknis bertujuan membuat urutan prioritas tindakan penanganan terhadap suatu jembatan. Hal ini tergantung pada kriterianya dan tingkat kepentingan ruas jalan dalam suatu jaringan jalan. Jembatan-jembatan yang berada pada urutan atas adalah jembatan yang memerlukan penanganan terlebih dahulu. Setelah kegiatan ini selesai (skrining dan ranking teknis), selanjutnya adalah melakukan penilaian secara ekonomi guna mendapatkan ranking program pekerjaan jembatan. Jadi data hasil pemeriksaan merupakan suatu data yang penting sekali bagi rencana dan program jembatan, dipergunakan untuk membantu para perencana dalam menentukan keputusan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang diperlukan bagi setiap jembatan.

Pemeriksaan Inventaris Jembatan

Pemeriksaan Inventarisasi

Pemeriksaan Inventarisasi adalah pengumpulan data dasar administrasi, geometri, material dan data-data lainnya pada komponen serta elemen jembatan. Kondisi setiap jembatan juga harus dicatat dalam Sistem Manajemen Jembatan. Pemeriksaan jembatan, lintasan kereta api, lintasan bawah, lintasan ferry, dan gorong-gorong yang memiliki panjang dua meter atau lebih harus dicatat.

Pemeriksaan inventarisasi dilaksanakan untuk mencatat data administrasi, dimensi, material, dan kondisi setiap struktur utama dan komponen jembatan dalam sistem informasi manajemen jembatan. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan sebagai berikut :

Mencatat nomor, nama dan lokasi jembatan.

Mengukur dan mencatat dimensi jembatan keseluruhan.

Mencatat jenis jembatan, lintasannya, komponen utama dan tanggal atau tahun pembangunan.

Mencatat batas-batas muatan atau pembatasan fungsional lainnya.

Menafsirkan dan mencatat jalan memutar (detour) yang ada bilamana terjadi penutupan jembatan.

Mencatat data banjir tertinggi yang dilakukan, tanggal terjadinya dan sumber informasi.

Mencatat apakah terdapat gambar jembatan terlaksana (As-built drawing) dan apakah jembatan merupakan jenis standar.

Secara Iebih khusus, Pemeriksaan Inventarisasi diiakukan untuk :

 Mencatat jembatan dalam Sistem Manajemen Jembatan dengan menggunakan Nomor dan Lokasi Jembatan  Mengukur dan mencatat dimensi keseluruhan dari jembatan dan setiap bentang  Menunjukkan jenis jembatan atau lintasan, komponen utama dan tanggal atau tahun konstruksi  Menilai kondisi komponen-komponen utama bangunan atas dan bangunan bawah jembatan  Mencatat batas-batas muatan atau pembatasan fungsional lainnya pada jembatan yang ada  Menafsirkan dan mencatat pengaruh lebar jembatan yang ada terhadap lalu lintas  Mencatat rincian mengenai detour (jalan memutar) yang ada bilamana terjadi penutupan jembatan  Mencatat data banjir tertinggi yang diketahui, tanggal terjadinya dan sumber informasi  Mencatat apakah terdapat gambar jembatan terlaksana dan apakah jembatan merupakan jenis standar

Pemeriksa Jembatan

Inspektur yang melakukan pemeriksaan inventarisasi jembatan dengan bantuan asisten pembantu. Pemeriksa jembatan mempunyai beberapa tugas yang harus dilakukan sebagai berikut.

 Membantu menyiapkan program pemeriksaan jembatan.

 Mengatur dan melaksanakan semua jenis pemeriksaan.

 Memasukkan atau mengawasi pemasukan data ke dalam sistem data base dan data file hasil pemeriksaan.

 Berhubungan dengan pihak pengelola jembatan atau instansi terkait dalam persiapan program pemeriksaan dan memimpin pelaksanaan pemeriksaan.

Memelihara kendaraan dan peralatan guna pemeriksaan jembatan agar selalu dalam keadaan baik

Peralatan dan Material

(1). Form'ulir Laporan Pemeriksaan Inventarisasi (2). Kertas untuk gambar atau catatan (3). Pena (4). Kendaraan dengan odometer yang berfungsi (5). Alat pengukur jarak (6). Pita pengukur 30 m (7). Sekop , (8). Parang (9). Kalkulator

Urutan Pemeriksaan

Setiap jembatan harus diperiksa dengan menggunakan urutan berikut ini :

(1). Periksa dan catat data administrasi pada Halaman 1 dan 3 dari Laporan Pemeriksaan Inventarisasi nama jembatan, lokasi, cabang, dan seterusnya. (2). Kelilingi jembatan untuk mengetahui tata letak umum dari struktur (3). Catat jenis lintasan dan ukur serta mencatat data geometrik pada Halaman 3 dari Laporan --jumlah bentang, panjang keseluruhan, sudut miring (4). Ukur dan catat dimensi bentang pada Halaman 3 dari Laporan panjang, lebar antara kerb, lebar tempat pejalan kaki, dan seterusnya (5). Tentukan dan catat jenis, material, sumber dan kondisi dari komponen utama pada bangunan atas dan bangunan bawah pada Halaman 3 dari Laporan (6). Tentukan dan catat data pelengkap jembatan pada Halaman 4 dari Laporan pembatasan fungsional yang ada, keadaan lalu lintas, detour dan permindahan jalan, dan seterusnya (7). Catat pada Halaman 1 dari Laporan apakah dianjurkan Tindakan Darurat dan alasannya (8). Buat catatan yang diperlukan dalam bagian Catatan pada Halaman 1 dari Laporan Selama pemeriksaan berlangsung inspektur harus mengambil photo struktur jembatan yang memperlihatkan:

(1). ketinggian sisi jembatan (2). lantai jembatan yang photo dari as jalan (3). jembatan yang diambil dari sudut 45°dari titikpusatjalan (4). hal-hal menarik lainnyatermasukkerusakandanmasalah yang (5 Bila as kepala jembatan tidak tegak lurus terhadap as jalan, jembatan disebut jembatan bersudut. Sudut miring adalah sudut antara as pilar/kepala jembatan dan garis tegak lurus terhadap as jalan.

Sudut miring dapat bersifat positif atau negatif seperti terlihat dalam Gambar II. 6 Sudut Miring (derajat) Bila suatu jembatan berupa busur lengkung dibangun di atas tikungan, jembatan tersebut bukan jembatan miring dan dicatat sebagi jembatan busur dalam tikungan atau BK. Gambar 2.6 memperlihatkan suatu jembatan busur ditikungan.

Gambar II. 7 Jembatan Busur Tahun pembangunan, informasi ini biasanya terletak pada pelat nama atau pada balok ujung atau bagian bawah rangka ujung. Bila tidak, dapat ditanyakan pada penduduk setempat atau dapat menulis perkiraan tahun konstruksi.

Data Bentang dan Komponen Utama

Dua komponen utama jembatan, yaitu Bangunan atas dan Bangunan bawah, yang dipertimbangkan dalam Pemeriksaan Inventarisasi. Untuk tujuan Pemeriksaan Detail, diputuskan bahwa komponen utama ketiga, yaitu aliran sungai/tanah timbunan, untuk pengelompokkan elemen jembatan. Tetapi, demi menjaga konsistensi analisis data, Bangunan Atas dan Bangunan Bawah hanya dipertahankan sebagai komponen utama untuk Pemeriksaan Inventarisasi.

Gambar II. 8 Panjang-bentang, lebar lantai kendaraan, lebar trotoar dan ruang bebas

Bagian-Bagian Pemeriksaan Inventarisasi Jembatan

Jenis Komponen dan Data Material

Data ini dicatat untuk lima komponen utama dari bangunan atas dan bangunan bawah dalam setiap bentang jembatan, seperti berikut:

Pengkodingan pada Elemen -Elemen Jembatan

Jembatan terdiri atas banyak elemen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, elemen-elemen jembatan dibagi dalam beberapa level hierarki dalam prosedur pemeriksaan jembatan.

Jembatan memiliki lima level dalam sistem hierarkinya, adalah sebagai berikut :

Level 1 adalah jembatan secara keseluruhan, dan mempunyai kode elemen 1.000 -jembatan.

Penilaian Kondisi pada Komponen dan Elemen Jembatan

Penilaian kondisi kompenen pada pemeriksaan inventarisasi dilakukan secara subyektif, sang penilai menggunakan penilaian dan pengalaman teknisnya (engineering) untuk menentukan kondisi keseluruhan dari kelima komponen utama bangunan atas dan bangunan bawah dalam setiap bentang.

Masing-masing komponen utama diberikan tanda kondisi inventarisasi dengan penilaian angka seperti pada Tabel 2.1. Kondisi aliran air, artinya, adanya scouring, dapat dimasukkan ke dalam tanda kondisi keseluruhan untuk setiap pilar atau kepala jembatan. Kondisi timbunan tanah dapat dimasukkan ke dalam tanda kondisi untuk setiap kepala jembatan. Pemeriksaan inventaris dimulai dari bagian atas dengan melihat komponen bagian atas dan mendokumentasikan nya dan mengikuti arah panah pada gambar diatas. Secara garis besar tahapan pemeriksaan diatas dilakukan dengan memeriksa abutmen 1 dari atas sebelah kiri dilanjutkan memutar ke bawah jembatan sampai batas bentang pertama, untuk melihat bagian bawah jembatan sampai pada pier 1 dan 3. Pemeriksaan dilanjutkan dengan mengikuti arah panah memutar sisi kanan untuk sampai pada bagian sisi atas kanan jembatan dengan memeriksa bagian atas sepanjang sisi kanan jembatan dilanjutkan dengan memutar turun ke bawah abutmen 2 sisi kanan bawah mengikuti arah panah menmutari pier 4 dan dismabung pier 2 kemudian naik ke atas sesai panah untuk melihat dan memeriksa bagian atas sisi kiri jembatan, dilanjtukan mengikuti panah untuk melihat kondisi jembatan bagian atas pada sisi kiri sampai abutmen 1 bagian atas.

BAB V PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN RANGKA BAJA

Jembatan rangka baja yang merupakan salah satu jenis bangunan atas jembatan adalah bagian yang penting dari jembatan, maka pemanfaatan rangka baja jembatan harus seefektif dan seefesien mungkin, mulai dari tahap perencanaan, fabrikasi dan pelaksanaan hingga rehabilitasi, sehingga dana telah dialokasikan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pemeriksaan jembatan rangka baja ini dengan menggunakan pemerikasaan inventarisasi dan pemeriksaan detail.

Peralatan dan bahan

Gambar 5. 2 Tampak Depan Jembatan Nanjung Rancamanyar

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 5. 3 Tampak Samping Jembatan Nanjung Rancamanyar

Data Hasil Investigasi

Data pada struktur utama ini terbagi menjadi dua data penting yaitu bangunan struktur atas dan bangunan struktur bawah, lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian subab -subab berikut.

VI.2.1.1 Data Struktur Utama Jembatan

Data struktur utama ini terdiri dari data jembatan bangunan atas dan data bangunan bawah, yang akan diuraikan sebagai berikut.

Data Bangunan Struktur