Academia.eduAcademia.edu

Outline

Metode resitasi

https://doi.org/10.30762/ED.V1I2.451

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan cara yang sesuai dengan apa yang telah di paparkan oleh ahli pendidikan tentang metode resitasi. Hal ini dilakukan di kelas VII F SMPN 8 Kota Kediri, Penelitian ini bersifat Kolaboratif yang menggabungkan antara Studi Pustaka ,Wawancara dan Observasi dalam pengumpulan datanya. Dengan metode penelitiaan semu, penelitian ini tidak terlalu banyak menunjukkan angka statis tapi deskriptif tentang metode resitasi yang dilakukan secara nyata dalam pembelajaran di lingkup sekolah menengah pada kurikulum k13 ini. Di lihat dari pelaksanaanya ternyata metode resitasi tidak bisa berjalan sendirian tanpa metode penolong lainya. Buktinya siswa dalam pembelajaran ini tidak menunjukkan hasil yang diharapkan walaupun prosesnya sangat baik karena 90 % siswa aktif dan ini mendukung Active Learning tapi pada waktu evaluasi dengan teknik presentasi hasil tugasnya, siswa belum mampu memaparkan jawaban tentang soal yang diberikan guru. Kata kunci : Metode Resitasi, capaian proses dan hasil belajar Pendahuluan Pendidikan merupakan hal yang harus ditempuh oleh setiap orang, setiap aktivitas dalam kehidupan baik individu , kolmpok, keluarga bahkan masyarakat perluakan suatu pengetahuan yang diintegrasikan pada kata pendidikan, dengan pendidikan suatu bangsa akan menjadi beradab, maju, mempunyai SDM yang

PENGGUNAAN METODE RESITASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 8 KOTA KEDIRI Muhammad Farid Asysyauqi Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Tribakti Email : asyauqifarid@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan cara yang sesuai dengan apa yang telah di paparkan oleh ahli pendidikan tentang metode resitasi. Hal ini dilakukan di kelas VII F SMPN 8 Kota Kediri, Penelitian ini bersifat Kolaboratif yang menggabungkan antara Studi Pustaka ,Wawancara dan Observasi dalam pengumpulan datanya. Dengan metode penelitiaan semu, penelitian ini tidak terlalu banyak menunjukkan angka statis tapi deskriptif tentang metode resitasi yang dilakukan secara nyata dalam pembelajaran di lingkup sekolah menengah pada kurikulum k13 ini. Di lihat dari pelaksanaanya ternyata metode resitasi tidak bisa berjalan sendirian tanpa metode penolong lainya. Buktinya siswa dalam pembelajaran ini tidak menunjukkan hasil yang diharapkan walaupun prosesnya sangat baik karena 90 % siswa aktif dan ini mendukung Active Learning tapi pada waktu evaluasi dengan teknik presentasi hasil tugasnya, siswa belum mampu memaparkan jawaban tentang soal yang diberikan guru. Kata kunci : Metode Resitasi, capaian proses dan hasil belajar Pendahuluan Pendidikan merupakan hal yang harus ditempuh oleh setiap orang, setiap aktivitas dalam kehidupan baik individu , kolmpok, keluarga bahkan masyarakat perluakan suatu pengetahuan yang diintegrasikan pada kata pendidikan, dengan pendidikan suatu bangsa akan menjadi beradab, maju, mempunyai SDM yang 1 kualitasnya tinggi. Maka dari itu, ada kewajiban belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah guna merealisaasikan cita – cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Lembaga Pendidikan sebagaimanifestasi mencerdaskan kehidupan bangsa tadi yang di dalamnya ada suatu pahlawan dengan julukan guru menjadi ujung tombak dari pendidikan di Indonesia bahkan di seluruh dunia, karena guru yang menjadi aktor pelaksana, penggerak pendidikan. Dalam aktivitasnya guru dalam mengajar, mendidik harus mempunyai pemahaman tentang Strategi, model,metode, media pembelajaaran. Dengan itu semua guru mampu menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien. Lebih penting lagi dalam penyampaian materi kepada murid , guru harus mengetahui bagaimana materi yang disampaikannya bisa diresap , diterimadenganmaksimal oleh murid. Strategi apakah yang dipakai ?, dengan model apa dijalankanya? Metode apa yang digunakan?, dan tekninya seperti apa?. khusunya metode, karena inti dari strategi itu ialah metode, dengan metode guru mampu mempermudah dalam penyampaian pelajaran. Dan tidak hanya metode , mode pembelajaran pun yang lebih luas dari metode juga harus sesuai. Banyak sekali para guru yang tidak menerapkanya, bahkan hanya menggunakan metode yang monotonatau salah dalam menerapkan metode. Makanya pembelajaranya tidak sesuai harapan,seperti murid bosan, mengantuk, tidak termotivasi dalam belajar. Hal ini yang menjadi perhatian penulis bagaimana mekanisme dalam belajar mengajar tidak digunakan atau digunakan tapi salah dalam penerapanya. Dalam hal ini penelitian di laksanakan di SMPN 8 Kota Kediri pada hari Jum’at, 22 Februari 2019 yang berada di Kelurahan Mojoroto kota Kediri, dengan objek pelaksanaan Meode Resitasi dalam Pembelajaran Matematika. Dengan alasan diatas bisa disimpulkan Rumusan masalahnya sebagai berikut: 1) Bagaimana penerapan secara nyata pembelajaran menggunakan metode resitasi ini ? 2) Bagaimana Hasil yang didapat setelah menggunakan metode resitasi tersebut ? 2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, metode ini merupakan metode yang memaparkan suatu yang berdasarkan hasil penelitian, baik itu bersifat alami maupun direkayasa oleh manusia1 Subjek Penelitian dalam penelitian ini ialah guru dan siswa kelas VII F SMPN 8 Kota Kediri. Teknik pengumpulan data meliputi Observasi Langsung, Wawancara, dan Studi Pustaka, semua itu kami jadikan satu yang nantinya akan dibahas di Hasil Penelitian Hasil Dan Pembahasan Metode Resitasi merupakan suatu metode pemberian tuugas yang mana perintah dari guru yang dapat dikerjakan di luar jam pelajaran, di rumah maupun sebelum pulang dan bisa dipelajari dengan temanya sendiri dalam waktu terntentu. 2 Resitasi juga sama halnya dengan penugasan dimana peserta didik mendapatkan tugas yang bisa dikerjakan dimana saja yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan, menuru mkemudian mempertanggungjawabkanya di kelas supaya peserta didik dapat memahami materi yang berkaitan dengan tugas tersebut.3 Menurut mulyono metode tuugas atau resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah tapi lebih luas daripada itu, menurutnya resitasi ini untuk merangsang anak untuk aktif belajarbaik secara individu atau kelompok. Dan resitasi ini merupakan implementasi dari beberapa sstrategi pembelajaran 1 .; Kresnadi Yuniana Hery; Asran, Mastar, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Resitasi Di Sekolah Dasar,” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, no. Vol 4, No 12 (2015): Desember 2015 (2015): 4, http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/12975. 2 Moh Ismail,Noer Hadi, dan Salma Sunaiyah. “Metode Penugasan dalam Pembelajaran PAI”. Jurnal EDUDEENA IAIN Kediri. Vol. 1 No. 2 Juli 2017. Hal.91 https://doi.org/10.30762/ed.v1i2.451 3 Adies Silvia Marekas, “Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Terpadu Peserta Didik Kelas Viii Di Smp N 7 Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2015-2016,” t.t., 17. 3 tergantung kepada jenis tugas yang diberikan guru kepada peserta didiknya. Sehingga dalam tugas tertentu bisa masukdalam strategi belajar tuntas, inkuiri maupun pembelajaran modul.(Mulyono : 2012). Dari kesimpulan diatas bisa diketahui Resitasi merupakan suatu cara penyampaian materi pembelajaran dengan memberikan tugas instruksional kepada peserta didik, besertaan bimbingan, control, pengawasan guru dalam pelaksanaanya , baik di saat jam pelajaran atau diluar jam pelajaran. Tujuan resitasi juga dapatmemiliki hasil belajar lebih mantap, memperkaya pengetahuan, terampil berfiikir , menimbulkan aktif belajar dan dapat meningkatkan belajar lebih baik4 Pada penelitian ini penulis terjun langsung ke lapangan guna mendapat data lebih real dan akurat. Pesiapan dimulai dari perencanaan dan penyusunan pembelajaran tapi tidak berbentuk RPP karena RPP dicetaknya atau dibuatnya kalau ada pengawas saja, melainkan hanya tentang apa yang harus dicapai oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Tapi karena hal tersebut tidak menjadikan adanya perkembangan tentang apa yang sudah disampaikan guru kepada peserta didik maka guru memakai sistem yang keluar dari rencana yang sudah dirancang di awal tadi, seharusnya guru membuat rpp tidak menunngu pengecekan oleh pengawas sekolah. Sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan k13 bahwa guru dalam perencanaan pembelajarnya untuk membuat RPP dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan amanat kurikulum5 Berdasarkan hasil Observasi kelas VII F SMPN 8 guru sebelum memulai pembelajaranya mendiagnosa pengetahuan awal peserta didik tentang matematika 4 Asnizar, “Penggunaan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Tema Memahami Ciri-Ciri Dan Kebutuhan Makhluk Hidup Serta Hal-Hal Yang Mempengaruhi Perubahan Pada Makhluk Hidup Di Kelas Iii Sd Negeri 016 Bangkinang,” Jurnal Penelitian Tambusai. vol 1, no. 1 (2017): 43. 5 H Widha Sunarno, “Kesiapan Dan Kendala Dunia Pendidikan Dalam Implementasi Kurikulum 2013,” Prosiding Seminar Nasional MIPA, no. Vol 3, No 1 (2013): SEMINAR NASIONAL FMIPA UNDIKSHA 2013 (2013): 5, http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/2669. 4 sosial . pada pembelajaran ini peserta didik membahas tentang berbagai jenis nama sudut, satuan sudut, yang mana materi tersebut sudah dipelajarinya di sd , dengan tujuan mengetahui sejauh mana peserta didik mengerti tentang materi tersebut , karena sebagai prasyarat untuk mendalami bab di kelas VII F, hal ini juga dikatakan oleh Mujahiddin bahwa dalam pengorganisasian kelas ada dorongan dari guru kepada siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk tidak mengerjakan tugas – tugas siswa lainya, menetapkan tugas rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah, melakukan kompetisi kelompok untuk merangsang transisi yang lebih baik 6 . Dari analysis tadi dari 32 peserta didik hampir semua yang belum mempunyai pengetahuan prasyarat dengan presentase 90%, jadi bisa diketahui materi yang disampaikan harus sesuai tingkatan kemampuan peserta didik. Dalam penyampaianya guru tidak langsung memberikan materi dengan cara penugasan, tapi dengan menggunakan metode ceramah,diskusi dan demonstrasi. Setelah peserta didik mempunyai gambaran tentang nama sudut, jenis sudut dan satuan sudut, penggunaan metode resitasi baru digunakan. Seperti keterangan dari slameto pemberian tugas dan resitasi baik di gunakan bila 1) siswa perlu memperdalam penguasaan bahan pelajaran, 2) siswa perlumengembangkan bahan yang telah dipelajari, 3) siswa perlu meningkatkan kemampuan sampai menghasilkan sesuatu sebagai tindak lanjut atau sebagai aplikasi bahan pelajaran yang sudah diperoleh, 4) untuk memupuk miat dan tanggung jawab siswa7 Dalam penerapan mertode ini, Teknik yang digunakan membentuk kelompok yang didalamnya ada 4 anggota dengan durasi 15 menit. siswa disuruh untuk membuat rangkuman tentang nama-nama sudut, jenis sudut dan satuan sudut. Mereka terlihat biasa saja akan intruksional dari guru tersebut, ada 2 peserta didik yang tidak tertarik bahkan tidak mengerjakan, dalam pelaksaan tugas , peserta didik terlihat tidak terlalu keberatan bahkan menganggap biasa saja, 6 Firdos Mujahiddin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu, 1 ed., RR.PK0361 (PT Remaja Rosydakarya, 2017), 32–33. 7 Daud Firdaus, “Pengaruh Pembelajaran dengan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Makassar,” bionature, no. Vol 11, No 2 (2010): Oktober (2010): 110, http://ojs.unm.ac.id/index.php/bionature/article/view/1386. 5 antusias dalam pengerjaan tersebut hampir 90% dari keseluruhan siswa dan nada juga yang belum bisa berkontribusi satu sama lain dalam kolompok, bahkan ada yang hanya nitip nama saja, ada yang mencontek kelompok lain. Dalam hal ini guru sudah mengawasi, mengontrol dengan berkeliling ke setiap kelompok, memang harus dilakukan karena pengontrolan ini sebagai bagian dalam penerapan metode resitasi, bahakan guru membuat grup seluler untuk berkomunikasi kepada orang tua peserta didik guna unruk mengontrol apa yang ditugaskan guru kepada anaknya yang bertempat di rumahnya masing-masing. seperti pendapat Djamarah cara pelaksanaan tugas ini harus ada 1) bimbingna atau pengawasan 2) dorongan sehingga anak mau bekerja 3) diusahakan dikerjakan oleh siswa sendiritanpa menyuruh orang lain 4) dianjurkan siswa menulis hasil – hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematis8 Hal tersebut juga serupa apa yang dikatakan Mulyono , bahwa Langkah – langkah menggunakan metode resitasi : 1) Pemberian Tugas dengan mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai, jenis tugas yang tepat, sesuai dengan kemampuan peserta didik, ada petunjuk pembantu dan waktu yang diberikan cukup. 2) Pelaksanaan Tugas . dalam hal ini harus ada pengawasan oleh guru, dorongan supaya peserta didik mau mengerjakan sendiri, mencatat hasil yang dicapai dengan baik dan sistematis. 3) Fase penanggung jawaban Tugas . hal ini harus mempertimbangkan Laporan lisan atau tulisan peserta didik apa yang dikerjakan. Adanya Tanya jawab dan diskusi. Penilaian hasil pekerjaan peserta didik dengan tes , non tes atau cara lain.9 Dalam pemberian tugas ini guru harus mampu menguasai dan menyampaikan materi pelajaran dan informasi kepada peserta didik, sedangkan siswa dituntut harus lebih aktof dan rajin dalam mengerjakan tugasnya.10 8 Firdaus, 110. 9 Mulyono;, STRATEGI PEMBELAJARAN (UIP, 2012), 103–4, //opac.iai- tribakti.ac.id/index.php?p=show_detail&id=5791&keywords=strategi+pembelajaran. 10 Ari Sulistya; Ninghardjanti Sutama Patni; Widodo, Jumiyanto, “Pelaksanaan Metode Resitasi Dalam Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran,” Pendidikan Administrasi Perkantoran, no. Vol 1, No 2 (2012): Edisi 2 (2012): 2–3, http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pap/article/view/641. 6 Evaluasi dalam penugasan ini menggunakan presentasi yang dilakukan kolompok sesuai perintah guru secara langsung. Dalam presentasi tersebut siswa pertama belum bisa menammbarkan nama sudut dalam segitika ABC. Dengan kolompok yang berbeda siswa kedua juga belum bisa mengetahui secara tepat titik sudut. ada suatu yang agak membingungkan Pengulangan oleh guru dilakukan sampai 3 kali tentang penamaan sudut dikarenakan siswa belum bisa menjawab soal yang diberikan oleh guru kepada siswa secara acak. Terbukti ada dua anak yang belum tepat dalam menjawab soal yang dikehendaki guru tentang nama sudut dan satuanya. Menurut penulis guru kurang jelas dalam menyampaikan kata – kata instruksional tersebut sehingga siswa menerimanya dengan multi tafsir. Seperti yang dikatakan mulyono diatas. Menurut Saiful sagala , keunggulan metode resitasi pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil penyelidikan atau hasil percobaan yang banyak berhubungan dengan minat atau bakat yang berguna untuk hidup mereka akan lebih meresap,tahan lama dan lebih ontentik, mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri, tugas dapat lebih meyakinkan dari apa yang dipelajari dari guru, lebih memper dalam, memperkaya, dan memperluas wawasan apa yang dipelajari, tugas dapat membiasaan kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi, dapat membuat peserta didik bergairah dalam belajar, dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan. Sedangkan kelemahan metode ini yaitu peserta didik melakukan penipuan dimana mereka hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mengalami peristiwa belajar, ada kalanya tugas itu dikerjakan orang lain , tugas yang monoton dapat membosankan peserta didik, tugas yang banyak dan sering dapat membuat beban dan keluhan peserta didik., sulit memberikan tugas yang sesuai dengan individu.11 11 Sutama, 4–5. 7 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis yang menjadi satu diatas bisa dikatakan bahwa penerapan metode resitasi tidak bisa mengefektifkan pembelajaran dikelas karena setiap metode apapun pasti butuh metode lain tanpa terkecuali, karena setiap metode mempunyai kelemahan sendiri – sendiri, dan kelemahan itulah yang menjadikan bocornya strategi perencanaan yang telah dirancang, dan faktor pendukung metode itu ialah RPP. Khasus penelitian ini Guru tidak membuat RPP karena Kebiasaan Membuat RPP saat ada pengecekan oleh Pengawas. Padahal metode itu sub yang ada pada pada RPP , jadi tidak ada RPP berarti tidak ada Metode, walaupun ada, nanti hasilnya hanya asal – asalan. Saran Dalam penerapan metode guru harus membuat RPP guna merancang strategi perencanaan Pembelajaran yang didalamnya ada metode sebagai ujung tombak dari strategi ini. Dan juga pemerintah juga harus selalu mengawasi guru – guru yang mana hanya mengajar sekedarnya. Metode resitasi harus selalu di gabungkan dengan metode lain karena objek pendidikannya peserta didik yang masih berusia menengah tau remaja, yang mana tidak bisa di lepaskan begitu saja seperti pada perkuliahan. Karena resitasi ini metode dengan akurasi keaktifan siswa banyak mengalami kegagalan karena tanpa pengawasan 8 Daftar Pustaka Asnizar. “Penggunaan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Tema Memahami Ciri-Ciri Dan Kebutuhan Makhluk Hidup Serta Hal-Hal Yang Mempengaruhi Perubahan Pada Makhluk Hidup Di Kelas Iii Sd Negeri 016 Bangkinang.” Jurnal Penelitian Tambusai 1, no. 1 (2017): 7. Firdaus, Daud. “Pengaruh Pembelajaran dengan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Makassar.” bionature, no. Vol 11, No 2 (2010): Oktober (2010). http://ojs.unm.ac.id/index.php/bionature/article/view/1386. Marekas, Adies Silvia. “Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Terpadu Peserta Didik Kelas Viii Di Smp N 7 Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2015-2016,” t.t., 68. Mujahiddin, Firdos. Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu. 1 ed. RR.PK0361. PT Remaja Rosydakarya, 2017. Mulyono; Strategi Pembelajaran. UIP, 2012. //opac.iai- tribakti.ac.id/index.php?p=show_detail&id=5791&keywords=strategi+pembelajaran. Sunarno, H Widha. “Kesiapan Dan Kendala Dunia Pendidikan Dalam Implementasi Kurikulum 2013.” Prosiding Seminar Nasional MIPA, no. Vol 3, No 1 (2013): Seminar Nasional Fmipa Undiksha 2013 (2013). http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/2669. Sutama, Ari Sulistya; Ninghardjanti, Patni; Widodo, Jumiyanto. “Pelaksanaan Metode Resitasi Dalam Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran.” Pendidikan Administrasi Perkantoran, no. Vol 1, No 2 (2012): Edisi 2 (2012). http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pap/article/view/641. Yuniana, .; Kresnadi, Hery; Asran, Mastar. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Resitasi Di Sekolah Dasar.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, no. Vol 4, No 12 (2015): Desember 2015 (2015). http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/12975. 9