PROFESIONAL KERJA I ETIKA PROFESI DOSEN
LSP3I #
Profesional
Kerja
Etika Profesi Dosen
LEMBAGA STUDI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INDONESIA
LSP3I
Profesional merupakan kata yang cukup sering diucapkan dan didengar. Profesional adalah sikap yang
dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan dan atau atau profesi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini akan
diulas mengenai professional kerja dan etika profesi dosen
secara spesifik Profesi dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu menurut kemampuannya (fisik dan
intelektual), kelangsungan (sementara atau terus menerus), ruang lingkupnya (umum dan khusus),
tujuannya (memperoleh pendapatan atau tidak memperoleh pendapatan).
Adapun pengertian profesi itu sendiri adalah pekerjaan tetap seseorang dalma bidang tertentu berdasarkan
keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan.
Adapun pengertian profesional itu sendiri yaitu Pekerja yang menjalankan profesi. Setiap profesional
berpegang pad nilai moral yang mengarahkan dan mendasari nilai luhur. Dalam melakukan tugasnya
profesional haruslah objektif, dengan kata lain bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas, dan
enggan bertindak.
Yang dimaksud kelompok profesional yaitu seuatu kelompok yang berkemahiran yang diperoleh melaui
proses pendidikan dan pelatihan yang erkualitas dan berstandart tinggi yang dalam menerapkan semua
keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai oleh rekan sesama profesi itu
sendiri.
Seorang profesional memiliki tiga watak, yaitu antaranya :
1. Pekerjaan yang dilakukan seorang profesional itu semata mata untuk merealisasikan kebajikan demi
tegaknya kehormatan profesi yang digeluti.
PROFESIONAL KERJA I ETIKA PROFESI DOSEN
2. Seorang profesional menjalankan pekerjaannya harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang
berkualitas tinggi.
3. Kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral dan harus menundukan
diri pada sebuah kode etik yang dikembangkan dan disepakati.
Syarat Umum Profesional
Setidaknya terdapat tiga syarat profesional yang harus dimiliki oleh seseorang profesional. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai ketiga hal pokok tersebut.
1. Skill
Hal pertama yang dibutuhkan untuk menjadi profesional adalah skill. Seseorang disebut sebagai profesional
apabila ia terbukti sebagai orang yang ahli di bidangnya. Tidak memandang bidang apapun. Mulai dari
bidang yang paling sederhana hingga yang paling elit. Kemampuan seorang profesional bisa dilihat dari
keahliannya yang di atas rata-rata dari orang lain. Selain itu kemauan bekerja keras dan pantang menyerah
dalam memecahkan masalah serta selelu berinovasi merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh
seorang profesional.
2. Pengetahuan
Hal pokok selanjutnya yang harus ada pada seorang profesional adalah pengetahuan atau knowledge.
Artinya, seseorang harus benar-benar menguasai atau setidaknya memiliki wawasan atas ilmu yang
berhubungan dengan bidangnya. Biasanya seorang yang profesional akan selalu menambah ilmu yang
mana tidak mudah puas dengan pengetahuan yang dimilikinya saat ini.
3. Attitude
Sisi lain yang tidak kalah penting untuk seorang profesional adalah attitude. Artinya, seseorang tersebut
tidak sebatas pintar, namun juga mempunyai etika baik untuk diterapkan di bidang masing-masing. Mampu
bekerja baik mandiri maupun bekerja secara kelompok, yang berarti dapat mengimbangi rekan kerja yang
lainnya. Melakukan sesuatu yang tidak semata hanya dilakukan karena uang, tetapi lebih mengutamakan
manfaat untuk bersama.
Ciri Ciri Profesional
Seseorang yang profesional memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan yang lain. Sehingga,
seseorang tidak akan disebut profesional apabila tidak masuk ke dalam kriteria atau ciri-ciri yang akan
disebutkan berikut.
1. Mempunyai keterampilan yang sangat tinggi di bidang tertentu. Atau seseorang yang memiliki
kepandaian di dalam mengoperasikan alat tertentu. keahlian dan keterampilan tersebut dibutuhkan
untuk pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan bidang masing-masing.
2. Mempunyai ilmu serta pengalaman yang luas. Di samping itu, juga memiliki kecerdasan khusus untuk
menganalisis permasalahan dan peka terhadap situasi. Selanjutnya, mereka juga orang yang mampu
2
PROFESIONAL KERJA I ETIKA PROFESI DOSEN
membaca situasi dengan cepat dan tepat serta cermat terhadap pengambilan keputusan yang terbaik
untuk semua pihak.
3. Seseorang yang profesional akan berorientasi kepada masa depan. Sehingga ia memiliki keahlian
dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan yang ada di depannya. Ini akan memunculkan sikap
kedewasaan tersendiri kepada seseorang.
4. Memiliki sikap yang cenderung mandiri. Seseorang yang profesional juga yakin terhadap kemampuan
pribadi dan terbuka untuk menghargai pendapat dari orang lain. Akan tetapi, orang profesional
memiliki kecermatan dalam menentukan mana yang terbaik untuk dirinya dan untuk perkembangan
pribadinya.
5. Pemikiran Terbuka yang mana senantiasa mempertimbangkan dan menerima opini dari orang lain
tanpa mengedepankan ego diri sendiri demi kebaikan bersama.
6. Memiliki integritas yaitu mengutamakan prinsip dasar dengan mengedepankan nilai kebenaran,
keadilan dan kejujuran. Hal ini ditujukan karena untuk meningkatkan kualitas diri sendiri dan juga
membangun komunitas yang baik.
7. Komitmen yang tinggi untuk terus menjaga kualitasnya merupakan hal cukup penting yang dimiliki
oleh seorang profesional. Komitmen ini dapat dilihat dengan tidak mudahnya seseorang mengubah
sikap dan kualitas baik yang dimiliki hanya karena situasi yang terkadang berubah ubah ntah baik
ataupun buruk.
8. Mampu Memotivasi baik diri sendiri maupun orang disekitarnya merupakan satu ciri yang dimiliki
seorang profesional. Terkadang ada saatnya situasi sulit yang terjadi membuat seorang kehilangan
harapan dan menjadi putus asa. Seorang profesional dapat memotivasi orang lain dan diri sendiri
dengan menjadikan situasi yang sulit sebagi tantangan yang akan membangun kualitas diri untuk
kedepannya dengan memecahkan masalah menggunakan pikiran yang tanang.
9. Loyalitas dimiliki oleh seorang profesional dengan mengerjakan sesuatu secara sunggug sungguh
dan totalitas. Hal yang dikerjakan tidak dianggap sebagai beban yang merugikan kehidupannya,
tetapi menjadikannya sebagai panggilan hidup.
Arti Profesionalisme Kerja
Profesionalisme kerja adalah komitmen para professional terhadap profesinya. Komitmen tersebut
ditunjukan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga professional, usaha terus-menerus untuk
mengembangkan kemampuan profesinya.
Orang disebut profesional jika memiliki tolak ukur perilaku di atas rata-rata manusia pada umumnya.
Umumnya, seorang profesional mempunyai tantangan serta tuntutan yang cukup berat. Akan tetapi, ia
memiliki citra atau pola perilaku yang baik karena apa yang dilakukan adalah dalam rangka kepentingan
masyarakat itu sendiri.
3
PROFESIONAL KERJA I ETIKA PROFESI DOSEN
Orang yang profesional cenderung memiliki keahlian tertentu dan juga semangat untuk melakukan kegiatan
kerja. Di dalam melakukan pekerjaan yang digeluti, orang yang profesional harus bisa bertindak secara
objektif dan bebas dari berbagai sikap buruk, seperti sentimen, malu, benci, ataupun malas dalam
mengambil suatu keputusan.
Berikut beberapa poin penting dalam sikap professional kerja :
1. Mempunyai ketrampilan dan pengetahuan khusus
Dalam dunia kerja, Anda harus mampu meningkatkan kualitas diri Anda dan berpegang teguh untuk
melakukan pengembangan ketrampilan dan pengetahuan. Sehingga jika Anda mampu melakukan hal
tersebut nantinya Anda akan memiliki kemampuan yang bagus untuk kepentingan pekerjaan Anda. Selain
itu, Anda dapat bertahan didalam dunia kerja dan mampu menyukseskan karir Anda kedepannya.
2. Mempunyai sikap dan sifat yang baik
Dunia kerja tidak hanya memerlukan seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengembangan diri yang
bagus akan tetapi lebih pada sikap dan sifat. Dimana sikap dan sifat yang kurang baik ini dapat
mengakibatkan kehancuran karir seseorang. Sehingga Anda perlu memiliki sikap dan sifat yang baik seperti
jujur, integritas, bertanggung jawab dan santun. Dimana sikap dan sifat tersebut akan membuat Anda
menjadi sosok yang profesional.
3. Mempunyai tujuan
Dalam dunia kerja tidak hanya perusahaan yang memiliki tujuan, akan tetapi pekerja juga memiliki tujuan
dalam bekerja dan berusaha mencapai tujuannya. Dimana tujuan akan membuat Anda termotivasi sehingga
dalam melakukan pekerjaan akan dapat Anda lakukan dengan sungguh-sungguh.
Dari hal diatas memiliki sikap profesional dalam pekerjaan dapat membantu Anda dalam menjadi pribadi
yang dapat dihandalkan dalam pekerjaan. Akan tetapi menjadi sosok yang profesional tidak membuat Anda
melupakan kehidupan Anda selain bekerja seperti kehidupan pribadi. Hanya saja dengan menjadi seseorang
profesional dapat membantu Anda dalam mengatur kelancaraan karir Anda.
Terdapat berbagai contoh professional kerja; Seorang dosen yang mengajar anak didiknya dengan sangat
baik. Tidak hanya bekerja untuk mendapatkan bayaran, namun sebagai pengabdian kepada bangsa untuk
mencerdaskan anak bangsa. Dosen yang tidak pernah lelah berbagi kepada banyak orang kapanpun dan di
manapun berada. Senantiasa meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru. Dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
Selain contoh yang disebutkan di atas, masih banyak lagi contoh profesional jika dihubungkan dengan
profesi tiap orang. Memiliki sikap profesional dalam berbagai hal sangat penting bagi setiap orang. Sekalipun
4
PROFESIONAL KERJA I ETIKA PROFESI DOSEN
menerapkan profesionalisme bukanlah hal yang mudah. Namun, akan dapat terwujud jika dimulai dari hal
kecil dan dari diri sendiri. Dengan memulai dari diri sendiri, diharapkan sikap dan tindak profesional tersebut
akan diikuti oleh orang lain.
Sikap profesional harus dimiliki seseorang yang menjalankan pekerjaannya sesuai dengan keahlian atau
kemampuan yang dimiliki dan harus melakukan sesuatu secara objektif. Dimana seseorang yang memiliki
sikap profesional dapat memposisikan dirinya agar mampu memahami tugas dan tanggung jawab,
hubungan dan relasi, serta fokus dan konsisten terhadap urusan pekerjaan. Sehingga pada saat ini sikap
profesional menjadi hal yang cukup penting di dunia kerja karena akan berdampak positif bagi perusahaan
dan bagi seseorang tersebut. Sehingga persaingan yang ketat dalam dunia kerja membuat sikap profesional
menjadi sesuatu yang utama.
Etika Profesi Dosen
Etika profesi menurut keiser dalam buku yang ditulis Suhrawardi Lubis pada tahun 1994 adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers
dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dosen, guru, dan sebagainya. Etika profesi
Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk
menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Dosen adalah tenaga pengajar/pendidik yang ikut berperan dalam mempersiapkan generasi muda yang
tangguh. Dalam menjalankan profesinya, seorang dosen harus mampu memberikan keteladanan kepada
peserta didiknya tentang nilai-nilai luhur dalam kehidupan. Pemahaman bahwa tugas dosen adalah sekedar
mentransfer ilmu yang pernah dia peroleh adalah pemahaman yang sangat parsial. Tentunya tugas dosen
lebih dari sekedar transfer ilmu saja, tetapi seorang dosen hendaknya mampu menghantarkan generasi
muda menuju kemandirian, kematangan berfikir dan keteguhan prinsip dalam ketaatan kepada sang
pencipta.
Sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi menjelaskan tugas seorang dosen mencakup tiga aspek, yaitu
pengajaran, penelitian dan pengabdian. Apabila tiga aspek tersebut dihayati dan diamalkan oleh setiap
dosen, niscaya akan tercipta iklim pendidikan Indonesia yang dinamis dan efektif.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, Pasal 60 Dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban:
a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran;
c. Meningka.tkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
5
PROFESIONAL KERJA I ETIKA PROFESI DOSEN
d. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras,
kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan
etika; dan
f. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, ada beberapa etika yang menurut penulis harus dikedepankan dalam profesi dosen, yaitu:
1. Seorang dosen adalah “g.u.r.u” yang artinya “digugu” dan “ditiru”, sehingga harus bisa menjadi teladan
dalam lisan, maupun dalam perbuatan. Oleh karenanya, dosen adalah orang yang harus baik terlebih
dahulu sebelum murid-muridnya, karena orang yang tidak punya tidak akan bisa memberi.
Disadari atau tidak, seorang murid akan mengamati gerak-gerik dan perilaku gurunya ketika mengajar.
Apabila kejadian tersebut terjadi secara berulang-ulang, maka bisa memberikan kesan yang sangat
membekas di hati murid. Akhirnya tanpa disadari, murid akan mencontoh perilaku sang guru, bahkan
tidak mustahil murid mengidolakan sang gurunya.
Ketika dosen mengajar akan terjadi transfer dari dosen ke mahasiswa. Muatan transfer ternyata tidak
hanya ilmu yang menyangkut mata kuliah yang diajarkan saja, tetapi sampai transfer perilaku atau
akhlak.
2. Dosen hendaknya berwawasan luas dan mengenal psikologi pendidikan. Karena peserta didiknya
adalah remaja yang mulai menginjak dewasa, maka pola pendidikan yang digunakan adalah pola
pendidikan orang dewasa (andragogi).
Metode pendidikan orang dewasa selalu dilibatkan peserta didik dalam perencanaan dan evaluasi dari
pembelajaran yang mereka ikuti. Pengalaman benar atau salah tetap bermanfaat bagi anak didik
sebagai dasar untuk aktivitas belajar. Selain itu orang dewasa paling berminat pada pokok bahasan
belajar yang mempunyai relevansi. Belajar bagi orang dewasa lebih berpusat pada permasalahan
dibanding pada isinya (Orientasi belajar).
3. Dosen seharusnya tidak menyembunyikan ilmu yang dia miliki apabila ingin diketahui oleh mahasiswa.
Sehingga seorang dosen hendaknya terbuka untuk menyampaikan apa saja ilmu yang dia miliki demi
kemajuan umat, bangsa dan Negara.
Apabila dosen menyembunyikan ilmu yang dia miliki, berarti menyembunyikan kebenaran dan
menghambat kemajuan ilmu pengetahuan.
4. Dosen juga melakukan pengabdian kepada masyarakat, sebagai bentuk memanfaatkan ilmu yang
dimiliki. Dengan melakukan penelitian, maka dosen akan mendapatkan pengembangan ilmu yang dia
miliki, sehingga semakin hari seorang dosen semakin kaya ilmu dan pengalaman. Karena tidak semua
ilmu bisa difahami secara teoritis saja, tetapi terkadang harus dibuktikan di lapangan.
6
PROFESIONAL KERJA I ETIKA PROFESI DOSEN
5. Dosen tidak menjadikan kegiatan belajar mengajarnya sebagai bisnis yang berorientasi materi, tetapi
merupakan pengabdian atas ilmu yang dia miliki. Meskipun secara otomatis dosen akan mendapatkan
reward dari apa yang sudah ditunaikan sesuai job description-nya, tetapi itu bukan tujuan seorang dosen
berprofesi melainkan dampak saja. Sebagaimana peribahasa, barang siapa menanam, maka akan
mengetam.
6. Dosen hendaknya memberikan kemudahan kepada peserta didiknya, dan bukan malah mempersulit.
Dalam semua sisi, dosen hendaknya mengupayakan kemudahan bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa
dapat mengoptimalkan diri dalam menimba ilmu pengetahuan tanpa hambatan yang datangnya dari
dosen.
Termasuk implikasi dari etika ini yaitu dosen seharusnya memberikan informasi yang jelas kepada
mahasiswa perihal ketersediaan waktu untuk bertemu. Selain itu dosen juga memberikan informasi yang
jelas tentang silabi mata kuliah yang diajarkan, sehingga mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam
belajar.
7. Seorang dosen harus pandai menghargai peserta didiknya, sehingga tumbuh semangat belajar yang
baik. Sikap merendahkan dan tidak menghargai hanya akan mematikan kreatifitas dan menumpulkan
kecerdasan.
Dosen adalah profesi yang sangat mulia, karena ikut berperan mendidik generasi muda, penerus bangsa ini.
Seorang dosen harus visioner, dan berjiwa pejuang. Karena pada hakekatnya tugas yang diemban seorang
dosen tidak sekedar menyampaikan ilmu yang dimilikinya tetapi sebuah tugas besar yaitu “Membangun
Peradaban”.
7