TUGAS AKHIR SEMESTER
“Tata Niaga Industri Kelautan”
MANAJEMEN PENGUSAHA AKSESORIS KERANG DI KENJERAN
Oleh
Nadia Ferussya
2009.08.0.0048
Fakultas Psikologi
Universitas Hang Tuah
Surabaya
PENDAHULUAN
Pantai Kenjeran, adalah pantai yang terletak di kawasan Surabaya Timur tepatnya wilayah Kecamatan kenjeran. Karena minimnya objek wisata pantai yang ada di Surabaya maka dari itu Pantai Kenjeran menjadi suatu tujuan objek wisata utama di Surabaya meski kondisi wilayahnya kurang begitu menjamin akan tingkat kebersihan. Akan tetapi wisata pantai kenjeran sangat dikenal oleh banyak wisatawan luar Surabaya hingga begitu banyak pedagang yang berjajaran di daerah sekitar pantai kenjeran tersebut mulai dari pedagang ikan asap, krupuk terung, dan yang mengunakan budaya limbah kerang yaitu kerajinan dari kulit kerang yang mana akan menjadi objek tujuan penelitian saya untuk mengetahui manajemen pemasaran serta produksi dari pengusaha aksesoris kerang ini.
Di sekitar kawasan home industry ini banyak sekali toko-toko yang menawarkan kerajinan-kerajinan kerang ini dalam bentuk dan rupa yang indah dan cantik. Toko-toko kerajinan kerang yang ramai berjajar di pinggir jalan ini masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada toko yang kecil tetapi penataan susunan barang-barang jualannya rapi, ada toko yang agak besar tetapi kurang rapi penenmpatan barang-barang dagangannya, ada toko yang menjadi satu dengan tempat pembuatan kerajinan, ada yang sepi dan ada yang ramai pengunjung.
Pemanfaatan budaya laut diwilayah ini sangat baik terutama pada objek yang saya teliti yaitu budidaya kerang. Budidaya kerang yang menjadi hasil laut yang cantik atau aksesoris ini menjadi minat bagi pengunjung di pantai tersebut, ada yang menjualnya di toko dan ada yang menjual berkeliling di wilayah sekitar pantai. Bentuk yang unik serta berbagai macam hasil laut yang di awetkan seperti kepiting, lobster, dan lain-lain sangat menarik perhatian pengunjung.
Sampai pada suatu toko, yang membuat saya tertarik untuk mengetahui bagaimana manajemen pemasaran dan produksi di bidang kerajinan kerang sehingga usaha ini terbilang sukses, adalah sebuah toko bernama KARDI 21. Mengapa kami tertarik pada toko ini? Karena kebetulan saat saya melakukan survey, pada toko ini terlihat lebih ramai dibandigkan dengan toko kerajinan kerang yang lain di sekitar home industry. Kondisi toko yang unik dan rapi ini juga salah satu faktor yang mendorong kami untuk berhenti dan masuk dalam toko kerajinan ini.
LANDASAN TEORI
Produk yang Dihasilkan
Dalam penelitian survey ini produk yang dihasilkan berupa aksesoris yang terbuat dari berbagai macam hasil laut seperti kerang, cangkang kepiting, pasir pantai, bintang laut, dan lain sebagainya.
Struktur Organisasi
Wewenang adalah kebebasan seorang pemegang fungsi organisasi untuk bertindak sesuai aturan yang ada dan sekaligus mempertanggungjawabkannya.
Jenis-jenis wewenang :
Wewenang lini/komando adalah fungsi-fungsi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan organisasi.
Wewenang staf adalah fungsi-fungsi yang secara tidak langsung berwenang dan bertanggung jawab atas tercapainya tujuan organisasi dengan cara membantu dan memberikan fasilitas atau saran kepada pelaksanaan fungsi lini.
Wewenang fungsional adalah fungsi-fungsi yang berhak memberikan perintah kepada bagian lain untuk hal-hal yang bersifat khusus.
Koordinasi adalah usaha kerjasama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas sedemikian rupa sehingga dapat saling mengisi, membantu, dan melengkapi.
Tujuan koordinasi :
Mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta pemiiran kearah tercapainya tujuan perusahaan.
Mengarahkan kompetensi spesialis ke arah tujuan perusahaan.
Menghindari kekosongan dan tumpang tindih pekerjaan.
Mengefektifkan pemanfaatan unsur manajeman.
Tipe koordinasi :
Koordinasi vertikal : koordinasi oleh atasan terhadap kegiatan unit yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya.
Koordinasi horizontal : koordinasi yang dilakukan terhadap kegiatan dalam level organisasi yang setingkat.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik, logis, rasional berdasarkan fakta, data dan informasi dari sejumlah alternatif, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan resiko terkecil, efektif dan efisien untuk dilaksanakan diasa yang akan datang.
Pengambilan keputusan merupakan tugas utama seorang pemimpin atau manajer. Keputusan ditujukan untuk masa yang akan datang dan hasilnya akan berlangsung pada masa yang akan datang. Keputusan anak menimbulkan aktivitas dab atau mengakhiri aktivitas. Keputusan akan menciptakan masalah, tetapi juga akan menyelesaikan masalah.
Macam-macam keputusan:
Keputusan Auto Generated : keputusan yang diambil dengan cepat, kurang mempertimbangkan data/ informasi. Biasanya diginakan pada kondisi yang “emergency”.
Keputusan Induced : keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan data/informasi. Prosesnya lambat tetapi resikonya rendah.
Dasar-dasar pengambilan keputusan:
Keyakinan
Intuisi
Fakta-fakta
Pengalaman
Kekuasaan
William J. Stanton (”Fundamentals of Marketing”)
Pemasaran
Suatu sistem dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Pemilik toko tersebut memasang harga yang bervariasi selain itu juga menjual berbagai macam jenis aksesoris. Itu merupakan salah satu strategi pemasaran agar konsumen tertarik dan mau membeli dagangannya.
Strategi Marketing (4P dan 6O)
Philip Kotler (“Marketing Management)
Manajemen Pemasaran
Penganalisaan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang ditujuh dengan maksud untuk mencapai tujuan pemasaran.
S.W.O.T Analysis
S Strength (kekuatan)
W Weakness (kelemahan)
O Opportunity (peluang)
T Threat (ancaman)
Strength dan Weakness muncul dari internal perusahaan, sedangkan Opportunity dan Threat muncul dari external perusahaan.
Penatapan strategi dengan analisis SWOT :
METODOLOGI
Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi partisipan, peneliti mengamati dan mengikuti kegiatan observe.
Wawancara
Pada penelitian ini, jenis wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tidak terstruktur / non-directive dan bebas, jadi peneliti menanyakan apa saja yang ingin peneliti ketahui dan tidak terkekang oleh batasan-batasan pertanyaan.
Dokumentasi
Dalam penelitian ini akan menggunakan dokumentasi berupa foto dari penelitian tersebut untuk mendukung penelitian ini.
HASIL TEMUAN
(salah satu dari anak pemilik usaha yang berhasil diwawancarai)
Nama Toko : Kardi 21 (SHELL SOUVENIR)
Nama Pemilik : Pak Kardi
Agama : Islam
Status : Berkeluarga
Tempat Tinggal : Tambak Deres, Kenjeran
Work Shop : Kenjeran Pantai Lama
Usaha : Pengepul / Penjual aneka kerajinan kerang, souvenir
Jenis Usaha : Usaha Kecil Menengah
Kepemilikan Usaha : Usaha milik keluarga / bisnis keluarga
Lama bisnis : ± 30 tahun
PEMBAHASAN
Pak Kardi, seorang warga asli kenjeran sebelum menjalankan usaha kerajinan kerang ini adalah seorang suami yang menghidupi istri dan anak-anaknya dengan mulai berbisnis menjual makanan (kuliner). Tetapi pada saat itu bisnis kulinernya tidak seberapa laris dan tidak bisa dijadikan usaha yang menjanjikan untuk keluarganya.
Berhenti dari bisnis kulinernya, Pak Kardi mencoba usaha baru yaitu dengan menjual barang-barang elektronik, tetapi sama nasibnya dengan menjual makanan, hasil ini tidak cukup baik untuk menghidupi keluarganya. Lalu Pak Kardi mencoba lagi bisnis baru yaitu menjual kerajinan dari kerang. Berhubung Pak Kardi ini tinggal di daerah pesisir, dia mempunyai ide untuk memanfaatkan hasil laut berupa kerang, bintang laut, batu-batu atau pasir laut yang akan dia olah menjadi barang-barang yang unik menjadi aksesoris.
Sampai sekarang, sudah sekitar 30 tahunan Pak Kardi dan keluarga menjalankan bisnis ini bersama dan sekarang dia mempercayakan bisnis ini kepada anak-anaknya yang mengelola. Dan yang kami wawancarai ini adalah salah satu anak Pak Kardi yang sedang menjaga toko sambil packing barang untuk dikirim keluar pulau. Bahan-bahan baku yang mereka gunakan, kerang dan bahan lain mereka banyak mendatangkan dari pantai Situbondo, karena menurut mereka kerang-kerang di sana lebih bagus daripada kerang-kerang yang berada di pantai Kenjeran, walaupun sebagian kecil mereka mendapatkan di pantai Kenjeran. Proses pembuatan kerajinan ini bertempat di desanya, lalu melakukan finishing di toko, seperti merekatkan dengan lem, memberi gantungan kunci, peniti, dan lain sebagainya.
Usaha Pak Kardi ini terbilang sukses, karena dia sudah mendapatkan banyak pelanggan tetap dari luar-luar pulau seperti Kalimantan (Balikpapan, Samarinda, Bontang, Banjarmasin), Sulawesi, dan Sumatra. Setiap bulannya akan ada pesanan toko dari pulau dan kota-kota tersebut.
Pengusaha dalam hal ini menggunakan struktur organisasi koordinasi, karena pak Kardi melakukan kerjasama dengan pegawainya yang notabene adalah saudara dan keluarganya sendiri. Kerjasama untuk membangun usaha ini hingga sukses dilakukan dengan baik dan dengan koordinasi yang baik pula antar pak kardi dengan keluarga, saudara dan anak-anaknya untuk mengembangkan usaha ini.
Dalam hal pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pak Kardi ini dilakukan secara musyawarah oleh pihak keluarga, dari permasalahan-permasalah yang dihadapi seperti penentuan harga, distribusi, manajemen pemasaran dan produksi dan lain sebagainya (keputusan induced). Begitu juga keputusan tersebut diambil berdasarkan keyakinan, intuisi, fakta-fakta yang ada dan berdasarkan pengalaman.
Pak Kardi dalam hal dari produksi sampai penjualan ke luar pulau telah melakukan pengawasan langsung dari beliau, kadang-kadang Pak Kardi menyerahkan tugas ini pada anak-anaknya yang juga ikut andil memegang usaha ini. Pengawasan yang dilakukan Pak Kardi dan anak-anaknya cukup baik, sesekali beliau ikut serta membantu saudaranya yang lain bekerja memproduksi barang tersebut.
Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, Pak Kardi tidak ambil pusing. Beliau menjadikan saudaranya yang berada di desanya untuk menjadi pegawai. Karena banyak saudara beliau yang belum bekerja, jadi sambil membantu saudara-saudaranya mencari penghasilan walaupun tidak seberapa.
Usaha yang dilakukan pak Kardi sekeluarga ini dalam memproduksi bahan baku sangat baik, terlihat dari cara pegawainya yang adalah saudaranya dengan cermat memilah kerang atau bahan baku, yang sangat mengutamakan mutu dan kualitas kerang atau barang produksinya. Proses seleksi bahan baku dan ketika sudah menjadi barang jadi masih dilakukan ketika akan mengirim barang hasil tersebut ke luar pulau. Saat dilakukan packing, barang juga akan di cek satu-persatu, yang pecah atau rusak tidak akan masukan dalam packing.
Secara tidak langsung juga, toko ini pung menggunakan strategi pemasaran 4P 6O, dari segi harga (price) tingkat harganya, potongan-potongan harganya, cara-cara pembayarannya yang akan membuat pihak penjual dan pembeli merasa mudah dalam hal pembayaran. Dari segi produknya yaitu kualitas barang dan kemasannya. Dari segi promosi, penjual juga mempunyai seorang pegawai yang menjual berkeliling di sekitaran wilayah pantai kenjeran, ini akan memudahkan penjual untuk memperolah laba dan dengan cara ini ternyata cukup efektif. Dari segi lokasi penjualan (place) penjual membuka tokonya di depan rumahnya sendiri yang bertempatan di wilayah kenjeran, ini akan memudahkan bagi penjual untuk memasarkan barang-barangnya. Dari segi segmen pasar yang dituju adalah untuk semua kalangan, maka dari itu toko ini menawarkan harga yang bervariasi pula, dari harga yang murah sampai yang mahal.
Bila menggunakan teori Philip Kotler (“Marketing Management), Penganalisaan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang ditujuh dengan maksud untuk mencapai tujuan pemasaran. Jika dikaitkan dengan subjek, subjek memilih kawasan wisata Pantai Kenjeran karena lokasi yang berdekatan dengan tempat tinggalnya. Selain itu, pemasaran aksesoris kerang laut sangat cocok jika berada di wilayah sekitar Pantai.
Selama 30 tahunan pak Kardi menjalankan usaha ini telah menyadari kekuatan dan kelemahan atas usahanya, dan menemui peluang dan ancaman atas usahanya tersebut. Bila dimasukkan dalam analisis SWOT, Strength bagi pak Kardi adalah Pak Kardi sangat mengutamakan kualitas dan harga yang sesuai denga keinginan masyarakat, beliau mencantumkan harga yang murah dengan kualitas dan mutu yang bagus. Selain itu Toko Pak Kardi juga menampilkan suasana toko yang bersih dan rapi, juga pelayanan yang baik, lalu pak Kardi memiliki banyak variasi hasil aksesoris yang beragam. Hal-hal tersebut diatas akan menjadi kekuatan bagi usaha Pak Kardi dan akan dipertahankan untuk menjaga kesuksesan tokonya. Weakness yang disadari oleh pak Kardi pada tokonya adalah kelemahan dari segi kenyamanan kondisi toko, tidak adanya halaman parkir akan menyebabkan pembeli yang datang was-was karena parkir di pinggir jalan yang ramai akan kendaraan besar yang lalu lalang. Opportunity yang ditemui pak Kardi adalah dari sekian banyak toko yang menjual aksesoris kerang, hanya tokonya yang terlihat paling rapi penataan barangnya, peluang ini akan dimanfaatkan untuk menarik pelanggan agar datang dan betah belanja di tokonya. Threat, ancaman yang ditemui pak Kardi adalah masalah persaingan, tetapi persaingan dengan toko lain yang sama-sama menjual barang yang sama tidak pernah diambil pusing oleh pak kardi sekeluarga, karena ia berpendapat bahwa rejeki sudah ada yang mengatur, jadi beliau hanya berusaha untuk dapat mempertahankan kekuatan yang ia punya dalam usaha keluarga ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Toko Kardi Sovenir cukup mampu menguasai segmentasi pemasaran pasar dengan baik. Toko ini bisa memenuhi kebutuhan konsumen dengan menyediakan berbagai variasi macam aksesoris kerang laut dari harga kelas bawah sampai harga kelas atas. Jadi setiap kalangan bisa memiliki hiasan atau aksesoris kerang laut yang dijualnya. Dalam melayani pembeli, penjualan di toko ini selalu berusaha melayani dengan baik
Saran
Dalam melakukan penjualan aksesoris kerang, pihak toko sudah cukup baik. Subjek mampu menyediakan jenis aksesoris yang lebih banyak dibandingkan penjual yang lainnya. Saran saya adalah sebaiknya mencari lokasi tenpat parkir yang sedikut lebih luas untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang ada.
SUMBER REFERENSI
Budi, Widjajaning. 2011. Hand Out : Psikologi Niaga Kelautan. Surabaya: Universitas Hang Tuah.
Budi, Widjajaning. 2012. Hand Out : Tata Niaga Industri Kelautan. Surabaya: Universitas Hang Tuah.
LAMPIRAN
Dokumentasi