Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
61 pages
1 file
Kesehatan merupakan kebutuhan pokok manusia oleh karena itu kesehatan adalah hak azasi manusia. Keberhasilan pembangunan kesehatan secara makro akan mempengaruhi kinerja pembangunan sektor lain seperti pembangunan ekonomi, pendidikan, sosial, pertahanan dan keamanan, secara mikro akan meningkatkan derajat kesehatan individu. Derajat kesehatan yang optimal akan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan kuat baik jasmani maupun rohani. Sumber daya manusia yang demikian ini dibutuhkan dalam kita memasuki abad 21. Abad yang ditandai dengan persaingan yang ketat baik ditingkat nasional, regional maupun internasional. Pembangunan kesehatan terus harus diupayakan untuk dapat meningkatkan kualitas, dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat.
Perawat Kesehatan Masyarakat
Semua tenaga medis dan paramedis terampil
Faktor Resiko Ibu Hamil diantaranya 6.1 Primi muda, hamil ke-1 umur kurang dari 16 tahun 6.2 Primi tua, hamil ke-1 umur lebih dari 35 tahun, atau terlalu lambat hamil ke-1 kawin lebih dari 4 tahun.
6.3 Terlalu lama hamil lagi, lebih dari 10 tahun.
6.4 Terlalu cepat hamil lagi, kurang dari 2 tahun 6.5 Terlalu banyak anak, Anak lebih dari 4 6.6 Terlalu tua, umur lebih dari 35 tahun 6.7 Tinggi badan kurang dari 145 cm 6.8 Pernah gagal kehamilan 6.9 Pernah melahirkan dengan tarikan tang / vakum 6.10 Pernah melahirkan dengan Uri dirogoh 6.11 Pernah melahirkan dengan diberi infuse/transfusi. 6.12 Pernah operasi seksio 6.13 Adanya penyakit pada ibu hamil : kurang darah, Malaria, TBC paru, Payah jantung, kencing manis dan penyakit menular seksual. 6.14 Adanya bengkak pada muka/tungkai dan tekanan darah tinggi.
Hamil kembar 2 atau lebih.
Hamil kembar air (Hydramnion).
Bayi mati dalam kandungan. 6.18 Kehamilan lebih bulan.
Hamil letak sungsang. 6.20 Hamil letak lintang. 6.21 Hamil dengan perdarahan. 6 in form concern (penandatangan persetujuan tindakan) oleh keluarga pasien.
Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih / dokter.
Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode huruf : a.
P III adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat. Misalnya : Penderita Common Cold, penderita rawat jalan, abses, luka robek, b.
P II adalah penderita yang kegawat daruratan masih tidak urgent Misalnya : Penderita Thipoid, Hipertensi,DM, c.
P I adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi mengancam) Misalnya : Penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendic acuta, KLL , CVA, MIA, asma bronchial dll 5. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : P I-PII-PIII. 6
Baca sekali lagi sebelum menyuntikan pada pasien.
Apabila penderita / korban sudah masuk ruangan maka surat permintaan Visum ada di UGD '
Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik. 6.
Desinfeksi lokasi yang akan disuntik. 7.
Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah 90 derajat. 8.
Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan. 9.
Obat disemprotkan perlahan-lahan 10. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik dengan cepat. 11. Kulit ditekan dengan kapas alcohol sambil melakukan masase. 12. Pasien dirapikan Perhatian :
Penyuntikan harus tepat dan betul, bila salah akan dapat mengenai saraf. Unit terkait RAWAT JALAN, UGD, KABER, PUSTU/POLINDES SOP penatalaksanaan syok anafilaktik
Visum dibuat berdasarkan pemeriksaan penderita pada saat permintaan Visum Et repertum.
Bila penderita / korban sudah meninggal maka petugas UGD memriksa kondisi secara umum. Aquabidest steril 5.
Gergaji ampul 6.
Tempat sampah/bengkok 7.
Obat yang dibutuhkan 8.
bak instrumen C. PELAKSANAAN :
1. Inform concern 2. Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan, isi spuit sesuai dengan kebutuhan 3.
Cocockan nama obat dan nama pasien.
Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid
Pemeriksaan Denyut Jantung Janin
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik di Puskesmas.
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi DPT agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Dipteri ( batuk rejan ).
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi campak agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit campak.
Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit polio.
Sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan janin khususnya denyut jantung janin dalam rahim.
Semua pasien yang mengalami syok anafilaktik di semua unit pelayanan yang melakukan tindakan medis yaitu :
Semua pasien yang akan melakukan imunisasi DPT di unit pelayanan KIA pada anak berumur 0 -11bln
Unit pelayanan KIA pada anak berumur 9 bulan
Semua pasien yang akan melakukan imunisasi polio di unit pelayanan KIA pada anak berumur 0 -11 bln SOP Pemeriksaan Denyut Jantung Janin
Tidak ada 6. Alat dan Bahan
Tidak ada
4. 6.6. Satu tangan bayi pada arah badan ibu sebaiknya diletakkan dibelakang badan ibu. 6.7. Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara ibu.
6.8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
6.9. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
6.10. Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas payudara dan jari lain menopang dibawah payudara, jangan menekan puting susu / areolanya saja.
6.11. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi / sisi mulut bayi dengan putting susu.
6.12. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat punggung bayi didekatkan kepayudara ibu dengan puting susu dan areola dimasukkan kedalam mulut bayi.
Usahakan sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi sehingga puting berada dilangit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar.
6.13. Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai payudara terasa kosong.
6.14. Lanjutkan dengan menyusui pada payudara yang satu lagi.
POLYTECHNIC UNIVERSITY OF TIRANA
KELOMPOK 4 (Kelas E) Lola Ledy M.d (1312100208), Nita Dewi Pratiwi (1312100215), Ammalia Khartika Suryanis (1312100216), Maureent Tan (1312100217), Pebby Pratiwi Nadeak (1312100218)., 2022
Science du jeu , 2018
Dermatologia Venezolana, 1986
National Museum of Medieval Art, 2023
Academic Journal of Interdisciplinary Studies, 2016
Journal of Ancient Egyptian Interconnections 26 , 2020
Language and Semiotic Studies, 2021
ijetrm journal, 2022
Collegium antropologicum, 2000
Ciencia Latina Revista Científica Multidisciplinar
Letters on Materials, 2020
Horizontes Antropológicos, 2016
CRC Press eBooks, 2024
Le Moment hobbesien / 1 Béhémoth ou la tragicomédie parlementaire, 2025
Journal of the American Oil Chemists' Society, 2011
Journal for ImmunoTherapy of Cancer, 2019
Medicine and Science in Sports and Exercise, 2019