MAKALAH PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Dosen Pengampuh :
Dr. Alfods Andrew Maramis, S.S,Si,Msi
Dr. Nova Laurin Isye Mourein Ogi, Spi, M.Si
Disusun Oleh Kelompok 2 :
Demitria Yanti Maalonsang (19 507 015 )
Desi Rinnawati Sinaga (19 507 100 )
Bakry Titdoy (19 507 094 )
Chensy Mantik (18 507 068 )
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus karna kasih dan kemurahanya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk menikmati hidup yang baru dan bisa menyelesaikan makalah pembelajaran berbasis teknologi informasi.
Tujuan kami membuat makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok kami di mata kuliah pembelajaran berbasis teknologi informasi yang di bimbing oleh : Dr. Alfods Andrew Maramis, S.S,Si,Msi dan Dr. Nova Laurin Isye Mourein Ogi, Spi, M.Si
Dalam makalah ini membahas tentang “, pengertian TI dan hakikat informasi, TI mendukung belajar masal/klasikal, TI untuk mendukung belajar mandiri” dan kami sadar bahwa makalah ini masi jauh dari kata sempurnah sehingga kami sangat membutuhkan kritik serta saran yang sangat membangun kinerja belajar kami.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
Tondano 20 september 2021
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ti, Hakikat Ti Dan Hakikat Informasi
2.2. Ti Untuk Mendukung Belajar Masal/Clasical
2.3. Ti Untuk Mendukung Belajar Mandiri
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Revolusi teknologi masa kini, khususnya komputer dan internet telah mengubah cara pandang dan berpikir secara praktis dan efisien pada masyarakat kita khususnya dan dunia pada umumnya. Kita semua dihadapkan pada ambang gerbang transisi yang berbasis teknologi, dimana kecepatan penyampaian dan menangkap suatu informasi menjadi sangat penting dalam rangka memajukan pendidikan. Pada era masyarakat yang dinamis atau menjelang era masyarakat dinamis yang kita harapkan dapat terwujud di tahun–tahun mendatang, perlu kiranya kita melakukan langkah persiapan secara optimal. Mengapa persiapan tersebut tidak dimulai dari sekarang juga? Ilmu pengetahuan saja tidak lagi cukup, sebab kita sudah berada di sekitar teknologi mobile, serba nir–kabel, semua menuntut multimedialitas. Siap atau tidak pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/Technology Information & Comunication (TIK/ICT) harus dimulai sejakn sekarang.
Mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi di sekolah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai penelitian baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media berbasi ICT dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Bersamaan dengan itu, pada generasi e–learning ini, kesadaran masyarakat akan proses belajar mengajar dengan menggunakan media ICT akan semakin besar.
Berangkat dari keadaan tersebut, saat ini juga merupakan waktu yang tepat untuk merangsang masyarakat agar mulai menggunakan teknologi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia. Namun demikian, media pembelajaran berbasis ICT dan pemanfaatanya berupa e– learning masih belum banyak dikembangkan dan dimanfaatkan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu ditumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih memberi perhatian pada peningkatan kuantitas dan kualitas media pembelajaran berbasis ICT dan pemanfaatannya di Indonesia. Inovasi pembelajaran yang terus berkembang tiada henti menuntut kita untuk terus berupaya memperbaiki kualitas pendidikan di negeri ini diantaranya dengan menggunakan penerapan ICT untuk menunjang pembelajaran mandiri.
Rumusan Masalah
Apa Itu Pengertian Ti, Hakikat Dan Hakikat Informasi,
Bagaiman TI Mendukung Belajar Masal/Classical
Bagaimana Ti Mendukung Belajar Mandiri
Tujuan
Mengetahui Pengertian Ti, Hakikat Dan Hakikat Informasi,
Mengetahui Mendukung Belajar Masal/Classical
Mengetahui Ti Mendukung Belajar Mandiri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian TI, Hakikat TI, dan Hakikat Informasi
Pengertian TI
Teknologi Informasi adalah istilah umum untuk setiap teknologi yang membantu orang untuk membuat, memodifikasi, menyimpan, berkomunikasi dan menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi berkecepatan tinggi dan komunikasi data, suara, dan video. Contoh Teknologi Informasi bukan hanya komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan perangkat genggam modern misalnya ponsel.
Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Menurut ITTA (Information Technology Association of America), Pengertian Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, memproses, melindungi, mentransmisikan dan memperoleh informasi secara aman.
Teknologi informasi tidak hanya penting sebagai alat komunikasi (baca: Pengertian Komunikasi) via elektronik saja, melainkan merupakan perangkat penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis sebagai sarana untuk berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting. Teknologi Informasi diterapkan guna untuk pengelolaan informasi yang pada saat ini menjadi salah satu bagian penting karena meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen, pengaruh ekonomi internasional (globalisasi), perlunya waktu tanggap (response time) yang lebih cepat, tekanan akibat dari persaingan bisnis.
Teknologi Informasi Menurut Ahli
Agar dapat memahami teknologi informasi secara lebih luas, bisa Anda simak penjelasan menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut.
1. Williams dan Sawyer (2003)
Menurut Williams dan Sawyer menjelaskan bahwa teknologi ialah sebuah gabungan dari satu komputer dengan jaringan yang mempunyai performa cukup tinggi dan dapat membawa semua data baik dalam bentuk gambar atau video.
2. Mc Kewon (2001)
Mc Keown menjelaskan pengertian teknologi informasi sebagai sebuah teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah, mewujudkan, mengubah, menyimpan dan menyebarluaskan informasi dalam segala bentuk.
3. Haag dan Keen (1996)
Haag dan Keen menjelaskan teknologi informasi ialah satu paket alat guna membantu dan melaksanakan sebuah pekerjaan dengan basis informasi serta berhubungan dengan pemrosesan informasi.
4. Martin (1999)
Martin memaparkan pengertian teknologi informasi bukan hanya sebatas pada perangkat keras dan lunak yang dipakai untuk memproses dan menyimpan informasi, namun juga melingkupi pendistribusian informasi melalui teknologi.
5. Asosiasi Tekonologi Informasi Amerika (ITAA)
Dari sudut pandang asosiasi ini, pengertian teknologi informasi merupakan sebuah cara dalam pengolahan, penyimpanan dan persebaran informasi yang berupa gambar, ucapan, naskah dan numerik melalui mikro elektronika berbasis gabungan antara telekomunikasi dan komputasi.
Dari beberapa pengertian di atas, menunjukan teknologi informasi merupakan sebuah alat atau perangkat guna memudahkan mengolah informasi. Selain itu teknologi juga mempunyai tujuan lain yang berguna bagi masyarakat.
Hakikat Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
Ada pun beberapa definisi tentang ntang teknologi informasi (TI) yang dikemukaan oleh beberapa ahli yaitu :
Everett MR (1986) yang mengatakan bahwa teknologi informasi merupakan perangkat keras yang bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau banyak orang mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain.
Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memperoses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak, pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan.
Wawan Wardiana (2000) mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
Hakikat Teknologi Komunikasi
teknologi komunikasi berasal dari dua kata, yaitu teknologi dan komunikasi. Secara umum, kata teknologi dapat diartikan sebagai entitas ataupun dapat merujuk pada suatu kumpulan teknik-teknik. Tetapi dalam konteks ini, teknologi diartikan sebagai suatu kondisi pengetahuan manusia berkaitan dengan cara untuk memadukan berbagai sumber untuk menghasilkan produk/jasa yang dikehendaki maupun untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan komunikasi diartikan sebagai alat penghubung atau interaksi.
Teknologi komunikasi dapat diartikan sebagai suatu peralatan keras (hardware) pada sebuah struktur organisasi yang memiliki kandungan nilai-nilai sosial yang dapat memungkinkan setiap orang untuk mengumpulkan, memproses, hingga saling bertukar informasi satu dengan yang lain. Teknologi ini berkembang secara cepat seiring dengan perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi dan modulasi, hingga informasi dapat disebarkan dengan cepat dan tepat.
Jadi, dapat di simpulkan bawha Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah hasil dari rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi & proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak yang lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, serta lebih lama penyimpanannya.
Hakikat informasi
Segala sesuatu yang memberikan tambahan pengetahuan serta wawasan seseorang dapat disebut informasi. Informasi dapat diperoleh melalui berbagai sumber dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disebut dengan sumber informasi. Sumber informasi dapat berbentuk media tulis cetak, seperti buku, koran, tabloid, majalah, ensiklopedia, surat, buletin, jurnal, dan selebaran. Sumber informasi dapat pula berbentuk media elektronik, seperti radio, televisi, internet, atau didapat langsung dari narasumber yang bersangkutan dengan melalui percakapan, wawancara, diskusi, seminar, dan lain-lain. Narasumber tentunya orang-orang yang dianggap ahli di bidangnya, seperti tokoh agama, para guru, dan ilmuwan.
Menurut Suryani (2011) sesuatu disebut sumber informasi jika memenuhi kriteria di bawah ini.
Berisi informasi bersifat objektif, masuk akal, dan faktual.
Mudah didapat dan dikenal oleh umum.
Keberadaannya resmi atau diakui.
Dapat berupa media cetak atau elektronik.
Dapat ditelaah, dikaji, dan dijadikan ilmu.
Dapat berbentuk arsip, dokumentasi, dan peninggalan sejarah yang memang telah diteliti kebenarannya.
Dapat berupa narasumber, yaitu dari orang yang diakui ahli dalam bidangnya, informasinya dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Banyak sumber informasi yang dapat kita pilih. Memilih sumber informasi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kemudahan dalam mendapatkannya, kualitas isinya, dan bentuk penyampaiannya. Di bawah ini diuraikan bentuk dan jenis-jenis sumber informasi.
Jenis-Jenis Informasi
Tertulis/cetak
Lisan
Narasumber
o Kamus
o Buku ilmu pengetahuan
o Buku pelajaran
o Ensiklopedia
o Teks atau naskah dan lain sebagainya
o Siaran berita televisi
o Berita radio
o Rekaman wawancara
o Rekaman pidato/khotbah
o Pembacaan teks/ Naskah secara langsung
o Tokoh agama
o Guru
o Ilmuan
o Dokter
o Menteri
(Sumber : Suryani, 2011)
Tujuan Teknologi Informasi
Secara umum, tujuan dari teknologi iInformasi adalah untuk membantu menyelesaikan sebuah masalah dalam pekerjaan yang dihadapi. Namun masih ada tujuan lain dari munculnya teknologi informasi yakni sebagai berikut.
1. Menambah Kreativitas
Teknologi informasi.
2. Efektivitas dan Efisiensi
Tujuan lain dari teknologi informasi adalah meningkatkan efektivitas dan efisien dalam melaksanakan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan. Sehingga hasil kerja lebih maksimal dan dapat berguna lebih bagi masyarakat luas.
Fungsi Teknologi Informasi
Teknologi informasi juga memiki fungsi yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan kerja dan bermasyarakat. Fungsi teknologi informasi di antaranya sebagai berikut.
1. Fungsi Penangkap (Capture)
Teknologi informasi berfungsi sebagai penangkap, wadah, dan pengolah rincian secara detail dari berbagai sumber yang tersedia. Sebagai contoh menerima data yang masuk dari sebuah keyboard, scanner, mic, dan lainnya.
2. Fungsi Pengolah (Processing)
Yang kedua berfungsi sebagai tempat pengolahan dan proses dari sebuah data yang diterima untuk menjadi sebuah informasi. Pengolahan tersebut dapat berupa pengubahan data dari satu bentuk ke bentuk lain, analisis, serta perhitungan.
3. Fungsi Menghasilkan (Generating)
Fungsi dari teknologi informasi ini sebagai tempat menghasilkan atau pengorganisir sebuah informasi ke dalam bentuk lain yang mempunyai karakteristik berbeda sesuai kebutuhan. Sebagai contoh sebuah laporan dalam bentuk tulisan, tabel, atau bagan.
4. Fungsi Penyimpan (Storage)
Fungsi teknologi informasi yang tidak kalah penting adah sebagai sarana penyimpanan. Bukan hanya itu, teknologi informasi juga dapat difungsikan sebagai teknologi perekam data dan informasi dalam suatu media. Misalnya sebuah flashdisc, harddisk, tape recorder, dan sebagainya.
5. Fungsi Pencari Kembali (Retrifal)
Fungsi teknologi informasi ini untuk mencari serta mendapatkan kembali sebuah informasi atau menyalin data informasi yang sudah tersimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya mencari konsumen yang sudah melakukan pelunasan.
6. Fungsi Transmisi (Transmission)
Fungsi transmisi teknologi informasi ini maksudnya adalah sebagai media pendistribusian data dan informasi dari satu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data permintaan barang dari konsumen.
Peranan Teknologi Informasi
Sudah sepantanyas sebuah teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan. Sebagai contoh peranan teknologi informasi yang memang sangat dibutuhkan, terutama dalam bidang bisnis.
Di bawah ini merupakan peran penting dari teknologi informasi, yaitu sebagai berikut.
1. Memudahkan Komunikasi
Salah satu peranan yang cukup penting dalam dunia bisnis ada pada komunikasi. Dengan adanya teknologi informasi, komunikasi dalam dunia bisnis menjadi lebih mudah dan cepat. Sehingga kegiatan bisnis bisa cepat terselesaikan dan semakin berkembang.
Sebagai contoh peranan ini ada pada email. Surat elekronik atau email merupakan teknologi informasi yang sudah wajib sebagai salah satu alat komunikasi. Dalam dunia bisnis, surat elektronik ini dipakai untuk komunikasi antar karyawan, atasan dan pelanggan.
Sesuai fungsinya, penggunaan dari email yang mudah menjadikan komunikasi dalam bisnis lebih efisien dan efektif. Semakin berkembangnya teknologi, kemudian munculah teknologi informasi lain yang bisa membuat lebih mudah, sebagai contoh chatting di aplikasi whatsapp, Line, atau semacamnya.
2. Manajemen Database
Sesuai dengan fungsi dari teknologi informasi yang sudah diulas di atas, salah satu peranan yang cukup penting adalah sebagai sarana untuk pengarsipan dokumen. Melalui teknologi informasi, sebuah perusahaan dapat memiliki database segala hal, terutama dalam dunia bisnis.
Hal tersebut juga akan memberikan dampak lain yakni tidak dibutuhkannya lagi lemari-lemari besar tempat menyimpan arsip-arsip. Cukup dengan penyimpanan digital seperi hardisk dengan kapasitas besar semua bisa tesimpan dengan aman.
3. Manajemen Sistem Informasi
Peranan lain dari teknologi informasi dalam dunia bisnis terutama perusahaan adalah manajemen sistem informasi. Dengan adanya teknologi semacam ini, perusahaan dapat melacak data penjualan, biaya dan tingkat produktivitas secara mudah.
Dengan adanya sistem informasi yang jelas, juga dapat mempermudah perusahaan dalam mengawasi keuntungan dari waktu ke waktu. Kemudian dapat meneliti untuk dikembangkan pada bidang yang memerlukan perbaikan.
4. Customer Relationship Management (CRM)
Peran dari terknologi informasi selanjutnya adalah sebagai menajemen hubungan customer, atau yang sering disebut CRM. Dalam perencanaaan dan pengelolaan hubungan dengan pelanggan, akan dimudahkan melalui teknologi satu ini.
Dengan adanya CRM dapat meyimpan setiap data riwayat hubungan antara perusahaan dengan pelanggan, sehingga jika memerlukan data pelanggan mendadak, maka sudah terekam dengan baik pada sistem tersebut. Peningkatan kepuasan pelanggan juga bisa berdampak karena adanya pelayanan yang cepat dari perusahaan.
5. Dapat Berjalan 24 jam Penuh
Peranan teknologi informasi yang dapat diandalkan adalah mampu menjalankan bisnis selama 24 jam full dalam sehari. Dengan adanya teknologi informasi maka bisnis yang Anda jalankan tidak terbatas ruang dan waktu. Semua bisa diawasi melalui teknologi yang dibuat sedemikan rupa.
Untuk pemesanan sebuah produk bisa dilakukan selama 24 jam atau kapan konsumen inginkan. Hal tersebut berkaitan dengan persaingan bisnis di bidang pelayanan yang Anda berikan semakin mudah dikenal masyarakat dan akan berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi.
2.2. TI Untuk Mendukung Belajar Masal/Clasical
Informasi lisan dapat bersifat perintah dan dapat pula tidak bersifat perintah. Informasi perintah adalah informasi yang berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu atau informasi yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan sesuai dengan kehendak penuturnya, misalnya: informasi pengadaan kerja bakti. Sedangkan informasi yang tidak bersifat perintah adalah informasi yang didalamnya berisi bukan perintah kepada orang lain, misalnya: informasi keadaan keuangan dalam suatu perusahaan daninformasi bencana alam di Aceh.
Perkembangan ICT di dunia sangat cepat, dari waktu ke waktu. Perkembangan ICT tersebut tentunya menjadi potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tak terbatas, maka hal ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan pendidikan yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Tentunya hal tersebut akan menjadi tantangan besar bagi guru karena dituntut untuk mengerti, memahami, mengoperasikan, dan mengeksplor ICT dengan baik sehingga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Di samping itu, guru harus berpikir lebih kreatif, inovatif, dan berwawasan luas sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
Fenomena pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT) dalam pembelajaran di sekolah semakin bergaung. Bahkan dalam kurikulum 2013 yang akan segera berlangsung, ICT memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada kurikulum 2013 dijelaskan bahwa pembelajaran menerapkan prinsip siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa dan di mana saja adalah kelas. Oleh karena itu, pemanfaatan ICT diperlukan dalam rangkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Artinya, tidak menutup kemungkinan di tahun-tahun yang akan datang, materi, tugas dan ditransfer melalui ICT.
Perkembangan ICT di dunia sangat cepat, dari waktu ke waktu. Perkembangan ICT tersebut tentunya menjadi potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tak terbatas, maka hal ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan pendidikan yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Tentunya hal tersebut akan menjadi tantangan besar bagi guru karena dituntut untuk mengerti, memahami, mengoperasikan, dan mengeksplor ICT dengan baik sehingga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Di samping itu, guru harus berpikir lebih kreatif, inovatif, dan berwawasan luas sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
ICT dalam pembelajaran dapat menjadi dua peran, yaitu :
sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power point dan animasi dengan program flash;
sebagai media pembelajaran mandiri atau E-Learning, misal peserta didik diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet, mengirimkan jawaban tugas,bahkan mencoba dan melakukan materi pembelajaran. Melalui E-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan, menggali, mengolah dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui E-Learning diantaranya : E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List, News Group, dan lain-lain.
Sedangkan manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran adalah:
meningkatkan kualitas pembelajaran;
memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran;
membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak;
mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari;
menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih menarik; dan
memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran dengan materi yang sedang dipelajari. Jika memperhatikan manfaat dari penggunaan ICT ini, tentunya penggunaan ICT dalam pembelajaran maupun lingkungan sekolah tidak dapat dihindari. Sekolah harus senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan terhadap fasilitas ICT ini.
ICT ini juga digunakan dalam pembelajaran Matematika. Seperti diketahui bahwa matematika pada dasarnya memuat ide-ide abstrak. Untuk memahami konsep matematika yang abstrak, pemvisualisasian sangat penting. Misal, pada pokok bahasan Garis dan Sudutyang diberikan di kelas 7 SMP. Peserta didik kelas 7 rata-rata berusia 11 – 12 tahun. Menurut Teori Kognitif yang dikembangkan oleh Jean Peaget, anak pada usia ini berada pada usia operasional formal, artinya mereka sudah dapat memahami ide-ide abstrak. Tetapi pada kenyataannya, peserta didik kelas 7 lebih tepat dikatakan berada pada peralihan ke tahap operasional formal karena mereka umumnya masih sulit memahami ide-ide abstrak ini. Oleh karena itu, bantuan media ICT sangat penting perannya dalam memahami materi Garis dan Sudut, khususnya pada indikator melukis sudut yang besarnya diketahui, melukis sudut-sudut istimewa dengan jangka, dan membagi sudut menjadi dua sama besar. Jika membaca indikator ini, peserta didik dituntut untuk mempunyai kemampuan psikomotorik. Media ICT yang digunakan dapat berupa slide power point yang dilengkapi dengan animasi dan sound. Kelebihannya, media ini dapat diulangi berkali-kali hingga peserta didik mampumenguasai indikator tersebut.
Berdasarkan paparan tentang manfaat dari media ICT yang telah dijelaskan sebelumnya, hal yang perlu dilakukan dalam rangka pemanfaatan ICT ini adalah dengan menyediakan prasarana dan fasilitas ICT untuk peserta didik dan guru yang memungkinkan mereka berada dalam suatu sistem yang diharapkan. Di samping itu juga, sekolah mengintegrasikan ICT dalam pendidikan sekolah melalui kurikulum yang sesuai dan dukungan sumberdaya dan mendorong tumbuhnya lingkungan berbasis komunitas yang kondusif terhadap manajemen perubahan di sekolah. Halyang tak kalah pentingnya adalah adanya daya saring terhadap kemungkinan dampak negatif dari pemanfaatan ICT dari semua pihak.
2.3. TI Untuk Mendukung Belajar Mandiri
Ict Untuk Menunjang Pembelajaran Mandiri
A. ICT sebagai Media Pembelajaran
Di Amerika, negara asal kemunculan internet, internet digunakan sebagai penghubung antar universitas. Kehadiran internet di Amerika identik dengan pengajaran dan penyebarluasan ilmu pengetahuan. Bagaimana dengan Indonesia ? lain halnya dengan Indonesia, kehadiran internet identik dengan Bisnis (ecommerce,ISP) dan entertainment. Komersialisasi komponen internet membuat biaya akses internet di indonesia membumbung enam kali lipat lebih mahal daripada di negara asal kemunculan internet. Yang menjadi pertanyaan, benarkah internet sangat penting dan mendukung dalam sektor pengajaran? Terkait dengan pola pengajaran konfensional yang berbasis pertemuan langsung/tatap muka, apakah mereka akan tergantikan dengan kehadiran internet?
Seiring pertambahan penduduk maka kebutuhan akan pengajaran juga semakin besar. Sayangnya, peningkatan kebutuhan ini sering kali tidak diimbangi dengan peningkatan prasarana pengajaran,baik kuantitas maupun kualitas. Pertambahan jumlah pengajar tidak sebanding pertambahan kebutuhan yang ada. Ketika suatu instansi pengajaran membuka program/kelas baru. hal ini tidak diimbangi dengan penambahan jumlah pengajar. Akibatnya, waktu dan tenaga yang dialokasikan semakin terbatas. Secara otomatis peningkatan kualitas yang diharapkan tidak akan tercapai. Keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala utama bagi peningkatan kualitas pengajaran. Pertambahan jumlah peserta didik pada suatu lembaga pengajaran berpotensi mengurangi kualitas interaksi antara pengajar dan peserta didik sehingga hasil yang maksimal, dalam rupa pengajaran berkualitas, semakin jauh dari harapan.
Pemanfaatan internet dalam dunia pengajaran akan membantu dunia pengajaran meningkatkan kuantitas peserta didik. Akan semakin banyak peserta didik yang dapat direngkuh melalui internet. Selain peningkatan kuantitas, hal yang sama pun berlaku pada pada sisi kualitas. Seperti disinggung diatas, peningkatan kuantitas peserta didik dapat mendegradasi kualitas pengajaran yang diperolehnya. Pengadaan teknologi internet, dapat menjadi salah satu antisipator terhadap kemungkinan tersebut. Titik sentral pengajaran adalah hubungan antara pengajar dan peserta didik
Pada metode pengajaran konvensional, hubungan antara pengajar dengan peserta didik sangat erat, yang erat ini melibatkan fitrah manusia sebagai manusia yang butuh sentuhan perasaan (empati) dari pengajar dalam transfer pengetahuan. Oleh karena itu kualitas pengajaran konfensional dikenal sangat baik dan mampu menghasilkan manusia yang bukan hanya pandai, melainkan juga terdidik. Kita mengenal hubungan ‘santri –kiai’, lalu sistem ‘usrah’ (seperti pada Universitas Islam Antar Bangsa) dimana profesor duduk melingkar bersama pera peserta didik dan asisten, dan juga sistem, ‘talk and chalk’ pada universitas – universitas terkemuka di dunia. Sistem pengajaran semacam itu memang sangat baik. Akan tetapi, seiring peningkatan jumlah peserta didik, haruskah kita tetap
bertahan pada pola lama tanpa melibatkan teknologi di dalamnya?
Teknologi internet mengemuka sebagai media yang multirupa. Komunikasi melalui internet bisa dilakukan secara interpersonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara massa, dikenal one to many communition (misalnya mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seterti pada metode konvensional dengan adanya aplikasi teleconference. Berdasarkan hal tersebut maka internet sebagai media pengajaran mampu mengadakan karakteristik yang khas, yaitu
sebagai media interpersonal danmassa;
bersifat interaktif;
memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun ansinkron {tunda}. Karakteristik ini memungkinkan peserta didik melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas jika dibandingkan dengan hanya menggunakan media konfensional. TI menunjang peserta didik yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap bisa meninkmati pengajaran. Metode talk and chalk, nyantri, usrah dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, (mailing list). Metode ini mampu menghilangkan gap antara pakar dan peserta didiknya. Suasana yang hangat dan nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif seperti peda metode usrah.
Berdasarkan uraian diatas, bisa dikatakan bahwa internet bukanlah pengganti sistim pengajaran. Kehadiran internet lebih bersifat suprementer dan pelengkap. Metode konvensional tetap diperlukan, hanya saja bisa dimodifikasi kebentuk lain. Metode talk and chalk mengalami modifikasi menjadi online conference. Metode nyantri dan usrah mengalami modifikasi menjadi diskusi melalui mailling list.
B. Aplikasi ICT sebagai penunjang belajar
Internet menyediakan banyak kemudahan bagi dunia pengajaran. Sebenernya, suatu institusi yang akan mengadakan pengajaran online tidak perlu susah-susah membangun perangkat lunak untuk e-learning yang dibutuhkannya. Telah tersedia berbagai pilihan aplikasi yang bisa dimanfaatkan demi memperlancar jalannya proses pengajaran. Pilihan aplikasi yang tersedia sangat beragam, mulai yang gratis (di bawah open source project) hingga komersial (dibawah vendor tertentu). Ketika memutuskan utuk menerapkan distance learning, yang harus dilakukan pertama kali adalah memahami model CAL + CAT (Computer Assisted Learning+Computer Assisted Teaching) yang akan diterapkan. Beberapa model CAL + CAT, diantaranya adalah :
Learning Management System (LMS). LMS merupakan kendaraan utama dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kumpulan perangkat lunak yang ada didesain untuk pengaturan pada tingkat individu, ruang kuliah, dan institusi. Karakter utama LMS adalah pengguna yang merupakan pengajar dan peserta didik, dan keduanya harus terkoneksi dengan internet untuk menggunakan aplikasi ini.
Computer Based Training (CBT) / Course Authoting Package (CAP). CBT adalah perangkat lunak online untuk proses pembelajaran secara local pada masingmasing computer peserta didik. Perangkat lunak ini juga bias diterapkan secara online. Kebanyakan pengguna menggunakannya secara offline karena faktor bandwith yang dibutuhkan CBT untuk memproses large video. CAP adalah perangkat lunak untuk mengembangkan lunak CBT.
Virtual Laboratory. ViLAB adalah lingkungan dimana peserta didik dapat memperoleh pengalaman praktis secara maya/virtual . ViLAB umumnya dipasang secara offline pada masing-masing komputer peserta didik, namun sat ini sudah banyak aplikasi online.
C. Aplikasi ICT untuk Mendukung Belajar Mandiri
Digital Library
Digital Library menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk mengakses resource-resource elektronik dengan alat yang menyenangkan pada waktu dan kesempatan yang terbatas. Pengguna tidak lagi tertarik terhadap operasional secara fisik jam perpustakaan dan tidak dapat berkunjung keperpustakaan secara fisik untuk mengakses resource resourcenya. Disinilah Digital Library sebagai alat untuk memfasilitasi dan memecahkan atas keterbatasan-keterbatasan tersebut. Digital Library belum didefinisikan secara jelas untuk dapat dijadikan standar atau acuan dalam dunia pendidikan. Beberapa kata seperti “Electronic Library” atau “Virtual Library” yang merupakan sinonimnya mungkin lebih dikenal dan sering digunakan. Assotiation of Research Library menyandarkan pada Karen Drabenstott’s Analytical Review of the Library of the Future (Drabenstott) atas inspirasinya dalam mendefinisikan Digital Library, Drabenstott menawarkan 14 definisi yang dipublikasikan antara tahin 1987 dan 1993. Secara umum perbedaan-perbedaan definisi tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut :
Digital Library memerlukan teknologi untuk menghubungkan banyak resource, perpustakaan dan pelayanan informasi.
Hubungan beberapa Digital Library dan pelayanan informasi adalah transparan kepada pengguna akhir.
Tujuannya adalah akses secara universal dan pelayanan informasi.
Koleksi Digital Library adalah tidak terbatas terhadap dokumen, tetapi berkembang pada digital artifacts yang tidak dapat di sajikan atau distribusikan dalam format tercetak.
Video on Demand
Video on Demand menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk mengakses resource-resource digital berupa video dengan alat yang menyenangkan pada waktu dan kesempatan yang terbatas. Video ini biasanya berupa video pembelajaran, yang dapat diakses sesuai kebutuhan, dan didistribusikan secara streaming melalui jaringan komputer.
Wikipedia
Wikipedia menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk berkolaborasi menyusun ensiklopedia. Dengan wikipedia pengguna dapat membangun naskah secara kolaboratif, hingga dapat menjadi ensiklopedia di Internet.
Blog
Blog menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk membuat tulisan, baik formal maupun informal, seperti buku harian. Blog adalah catatan seseorang yang dibuat untuk konsumsi publik. Dengan blog ini kita bisa sharing ilmu pengetahuan.
Mobile Learning
Mobile Learning merupakan perwujudan elearning dalam perangkat bergerak, seperti handpone/telepon genggam. Dengan mobile learning kita bisa belajar melalui handpone kita. Materi dituangkan dalam modul untuk handpone.
Materi online pendukung lainnya.
Selain perpustakaan digital yang menyajikan sumber ilmu yang dimiliki oleh institusi pengajaran, peserta didik juga harus diberi link ke sumber informasi lannya. Situs-situs pendukung yang sekiranya mampu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang ada perlu disajikan dalam aplikasi distance learning, peserta didik juga harus diberikan kesempatan untuk bisa mengisikan link pada aplikasi distance learning sehingga peserta didik lain bisa memperoleh manfaat yang lebih progresif. Dengan keterlibatan peserta didik, diharapkan tumbuh loyalitas untuk saling berbagi informasi sehingga bisa membantu peserta didik lain dalam memperoleh manfaat dari distance learning ini.
D. Konsep Belajar Mandiri
Belajar mandiri mengedepankan bagaimana menemukan sendiri setiap pengalaman-pengalaman yang di dapat, baik melalui pegajaran atau autodidak. Belajar mandiri menuai sebuah pembelajaran yang bermakna dan lebih bertahan lama untuk diingat. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran mandiri setiap pengalaman yang didapatkan murni merupakan sebuah aplikasi yang muncul pada tahapan penemuan, sehingga pengalaman tersebut dapat dijadikan sebagai referensi untuk melanjutkan penelitian dan pembelajaran selanjutnya.
Belajar mandiri lahir dari sebuah teori belajar yang di paparkan oleh seorang ahli pendidikan yang tercantum dalam teori Bruner yang menyatakan bahwa pengetahuaan akan bertahan lama ketika seorang pelajar menemukaan sendiri dari setiap pemecahan masalah yang dia temui. Hal ini, menunjukkan adanya sebuah indikasi bahwa pembelajaran yang dilalui lewat pembelajaran mandiri mendukung aspek ingatan yang sangat baik. Namun, terlepas dari hal itu tidak menutup kemungkinan setiap pembelajaran yang di adopsi membutuhkan sebuah media dan metode untuk penerapan konsep yang akan mereka dapatkan. Penerapan konsep tersebut dapat mereka temui melalui berbagai media yang sering mereka gunakan.
E. Hubungan ICT terhadap Penunjang Belajar Mandiri
Sebagaimana kita ketahui bersama ketika di bagian awal telah dipaparkan berbagai keunggulan ICT serta aplikasi yang menyertainya bisa kita simpulkan bahwa keterkaitan yang erat antara ICT terhadap penunjang belajar mandiri mempunyai hubungan yang sangant terkait. Hal ini jelas kita ketahui sebagai mana teori belajar yang diungkapkan oleh Bruner mengenai proses belajar yang bertahan lama. Pengalaman yang didapat tentu membutuhkan sebuah proses. Proses yang dimaksud disini adalah langkah dan cara kerja untuk memperoleh sebuah pembelajaran yang lebi mapan. Selain itu penggunaan internet yang semakin marak diminati oleh kalangan pelajar membuat mereka memiliki ketertarikan untuk menjelajah berbagai situs yang ada terutama terkait dengan pendidikan. Hal ini merupakan langkah pembelajaran yang nantinya akan memberikan pengalaman yang baru kepada siswa.
Berbagai fasilitas yang bisa kita gunakan melalui ICT memudahkan mereka dalam memperoleh berbagai informasi dan berita terkini terkait tentang keilmuwan, sosial dan budaya yang mungkin sekarang sedang marak terjadi. Kelebihan ini tidak menutup kemungkinan sedikit banyaknya akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia luar dan tidak terpaut pada dalam saja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teknologi Informasi adalah istilah umum untuk setiap teknologi yang membantu orang untuk membuat, memodifikasi, menyimpan, berkomunikasi dan menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi berkecepatan tinggi dan komunikasi data, suara, dan video. Contoh Teknologi Informasi bukan hanya komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan perangkat genggam modern misalnya ponsel.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
Perkembangan ICT di dunia sangat cepat, dari waktu ke waktu. Perkembangan ICT tersebut tentunya menjadi potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tak terbatas, maka hal ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan pendidikan yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Tentunya hal tersebut akan menjadi tantangan besar bagi guru karena dituntut untuk mengerti, memahami, mengoperasikan, dan mengeksplor ICT dengan baik sehingga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Di samping itu, guru harus berpikir lebih kreatif, inovatif, dan berwawasan luas sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pemanfaatan internet dalam dunia pengajaran akan membantu dunia pengajaran meningkatkan kuantitas peserta didik. Akan semakin banyak peserta didik yang dapat direngkuh melalui internet. Selain peningkatan kuantitas, hal yang sama pun berlaku pada pada sisi kualitas. Seperti disinggung diatas, peningkatan kuantitas peserta didik dapat mendegradasi kualitas pengajaran yang diperolehnya. Pengadaan teknologi internet, dapat menjadi salah satu antisipator terhadap kemungkinan tersebut. Titik sentral pengajaran adalah hubungan antara pengajar dan peserta didik
Saran
Semoga dengan makalah ini, pengetahuan kita tentang “teknologi informasi” makin mantap dan jelas, meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna.
saya dari penyusun mengucapkan terima kasih banyak, apa bila ada yang dapat membantu menyempurnakan makalah ini dengan banyak sara itu akan lebih baik lagi.
Semoga dengan ilmu ini, kita lebih banyak pengetahuan dan akan bermanfaat bagi kita sebgai calon. Amin. . .
DAFTAR PUSTAKA
https://idcloudhost.com/teknologi-informasi-pengertian-fungsi-tujuan-dan-manfaat-teknologi-informasi/
http://asmarita28.blogspot.com/2017/02/hakikat-teknologi-informasi-hakikat.html
Arikunto,Suharsimi. 2009. PenelitianTindakanKelas. Jakarta:PTBumiAksara
Asyarofah, Firda. 2009. Pengertian Audio, (Online) (http://blog.math.uny.ac.id/firdaasyrofah/2009/10/25/pengertian-audio/), DiaksesSabtu 02 April 2016, Jam 12.00 WIB.
Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa. Jakarata:RinekaCipta
http://dalamlingkarancinta.blogspot.com/2013/11/ict-penunjang-belajar-mandiri.html