Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
PENDAHULUAN Dalam modul 9 Pengembangan Materi/Bahan Ajar SD/MI ini, Anda akan mendalami tujuh hal pokok yang berhubungan dengan materi/bahan ajar SD/MI, yakni : 1. Pengertian bahan ajar 2. Jenis-jenis bahan ajar 3. Prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar 4. Langkah-langkah pembuatan bahan ajar 5. Menentukan cakupan dan urutan bahan ajar SD/MI 6. Sumber bahan ajar SD/MI 7. Strategi dalam memanfaatkan bahan ajar SD/MI Tujuh hal pokok diatas yang menjadi bagian dari isi modul ini bukanlah hal yang baru bagi anda sebagai guru yang bertugas di SD/MI, apabila kalau anda telah memiliki pengalaman mengajar di sekolah. Namun sebagai seorang guru yang pada hakikatnya adalah menjadi agen pembaharuan yang berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat atau sebagai fasilitator diharapkan dapat menciptakan kondisi yang baik dalam pembelajaran, maka guru bertanggung jawab atas terciptanya hasil belajar peserta didik dan secara professional bertanggungjawab untuk meneruskan menciptakan kemampuan peserta didik. Menjadi guru yang baik, secara minimal harus memiliki dasar suatu pembelajaran, karena dengan memiliki dasar suatu pembelajaran guru akan mudah mengajarkan suatu mata pelajaran di kelas, yakni dasar-dasar pembelajran tersebut diantranya yang terpenting dalam pembelajaran adalah pengembangan materi/bahan ajar, guru yang mampu mengembangkan bahan ajar akan membuat bervariasi dalam pembelajrannya, karena guru tersebut kreatif dan mampu mengembangan bahan ajar yang telah di sedikan atau belum disediakan oleh sekolah tersebut.
Bahan pembelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki bentuk pesan yang beragam, ada yang berbentuk fakta, konsep, prinsip/kaidah, prosedur, problema, dan sebagainya.
CV. Pena Persada, 2021
Buku ini membahas tentang hakekat tentang bahan ajar, karakteristik bahan ajar, fungsi dan manfaat bahan ajar secara umum. Lebih lanjut buku ajar ini dipaparkan tentang macam-macam bahan ajar, bagaimana mengembangkan bahan ajar, bagaimana format baku dalam bahan ajar, serta bagaimana cara memulai dan menulis bahan ajar. Buku ini dilengkapi langkah-langkah dalam merancang bahan ajar sesuai dengan teori teknologi pendidikan dan pembelajaran. Buku berbentuk bahan ajar akan membahas secara rinci tentang point yang telah disebutkan. Yang paling utama dalam bahasan ini adalah dalam mengembangkan produk bahan ajar harus dilakukan dengan langkah-langkah model. Langkah model pengembangan bahan ajar difokuskan pada model ADDIE, model ASSURE, dan Model Dick and Carey. Tiga model ini yang menjadi acuan dalam mengembangkan produk bahan ajar, karena model ini dikenal simple dan detail. Akhirnya selamat mempelajari buku ini dengan keyakinan, namun dalam penyusunan buku ini masih memerlukan masukan demi kesempurnaan buku ini. Ide dan masukan dpat dikirim ke e0mail penulis: anfatirul@gmail.com. Disampaikan terima kasih atas partisipasinya dalam memperlajari buku ini. Semoga Bermanfaat.
Prospek pengembangan tanaman obat sangat cerah pada masa mendatang ditinjau dari pelbagai faktor penyokong. Antara faktor penyokongnya sebagai berikut: tersedianya sumber kekayaan alam Indonesia dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia, sejarah pengobatan tradisional yang telah dikenal lama oleh nenek moyang dan diamalkan secara turun temurun sehingga menjadi warisan budaya bangsa, isu global “back to nature” sehingga meningkatkan pasar produk herbal termasuk Indonesia, krisis moneter menyebabkan pengobatan tradisional menjadi pilihan utama bagi sebahagian besar masyarakat dan kebijakan pemerintah berupa pelbagai peraturan perundangan yang menunjukkan perhatian serius bagi pengembangan tanaman obat. Pengembangan tanaman obat memiliki erti yang sangat luas, tidak sahaja sebagai sumber bahan baku obat herbal (agromedisin), namun lebih dari itu tanaman obat dapat difungsikan sebagai agrowisata, laboratorium botani (taman botani), sumber plasma nutfah, jalur kawasan hijau, komoditi ekspor nonmigas, dan sebagai sumber pendapatan masyarakat tempatan. Melihat begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh tanaman obat, hal ini menjadi peluang bagi setiap daerah untuk menjadikan tanaman obat sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan sektor ekonomi, sosial dan budaya. Tidak terkecuali Propinsi Nanggro Aceh Darussalam yang memiliki potensi sumber kekayaan alam melimpah. Pembentukan sentra budidaya tanaman obat merupakan langkah awal bagi mengembangkan tanaman obat. Sistem pembangunan yang terencana dan terintegrasi memungkinkan pencapaian tujuan pengembangan tanaman obat secara maksimal. Keterlibatan antar insituti seperti dinas kesehatan, pendidikan, pertanian, pariwisata, perencanaan tata kota dan perguruan tinggi sangat diperlukan selain partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Kata kunci: prospek, pengembangan, tanaman obat
I. PENDAHULUAN. Pertanyaan yang selalu menggoda kita adalah sejauh manakah kemampuan daya dukung sekarang? Sanggupkah ia menopang generasi yang akan datang?. Pertanyaan ini perlu diajukan oleh karena masa depan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari keadaan lingkungan masa kini bahkan masa lalu. Jawaban atas baik buruknya lingkungan dimasa depan bergantung pada usaha-usaha generasi sekarang dalam mengelola sumber daya alam. Jangan harap akan tercipta ataupun tersisa lingkungan masa depan yang serasi apabila sekarang kehilangan kearifan dalam mengolah sumber daya. Jadi, makna tanggapan masa depan disana bukanlah berarti masalahnya harus dihadapi generasi masa datang nanti melainkan menjadi tanggung jawab terutama generasi masa kini. Pembangunan berkelanjutan adalah terpenuhinya kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kesempatan generasi masa depan menikmati sumber daya alam dalam kondisi yang tak kalah baiknya dari generasi sebelumnya. Dengan perkataan lain, dalam konsep pembangunan berkelanjutan "Secara inherent" sudah memuat soal tantangan itu dan tanggung jawabnya sekaligus. Kita ketahui bersama sejumlah sumber daya alam sudah mulai menipis, terutama sumber daya yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi dan bahan mineral lainnya, generasi yang akan datang kemungkinan tidak akan bisa menikmati sumber daya alam sejenis itu apabila dari mulai sekarang efisiensi kurang apalagi tidak ditempuh sama sekali. Tidaklah salah kalau pepatah mengatakan bahwa bumi ini bukanlah warisan dari nenek moyang, tetapi titipan anak cucu kita. Apabila generasi sekarang tidak mampu mencegah terjadinya lubang lapisan ozon yang semakin meluas serta mengendalikan pemanasan global ditambah lagi tidak dapat mengurangi penyusutan keaneka ragaman hayati, akibat ulah tangan manusia dulu dan sekarang, boleh jadi generasi masa datang hanya menemukan bumi yang kering kerontang, bahkan tidak dapat hidup sama sekali. Sumber daya dalam pengertian ekonomi adalah suatu "input" dalam suatu proses produksi. Defenisi lain dikatakan sumber alam adalah unsur-unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati, yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan kesejahteraannya. II. SUMBER DAYA ALAM. Sumber daya yang menjadi kendala tersebut secara umum bisa dikategorikan kedalam sumter daya lahan, manusia, modal, teknologi, informasi dan energi. Sumter daya ini tidak lain merupakan faktor produksi atau masukan dalam suatu proses produksi. Jika faktor tenaga kerja, modal, informasi dan teknologi berasal dari manusia, maka yang merupakan pemberian alam adalah sumber daya dan energi.
PENDAHULUAN Usaha kerajinan kayu bagi masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di daerah pariwisata umumnya merupakan usaha yang telah lama di tekuni dan merupakan usaha turun temurun dari generasi sebelumnya. Sentra kerajinan kayu dari daerah kunjungan wisata yang menonjol antara lain dari Bali, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Irian Jaya dan Nusa Tenggara. Barang-barang kerajinan kayu tersebut di minati oleh wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, malahan ada beberapa produk mainan yang sudah diekspor ke manca negara, meskipun secara volume dan nilai ekspor belum dapat bersaing dengan volume dan nilai ekspor komoditi andalan yang lainnya baik di sektor migas maupun non migas. Khususnya barang-barang ekspor Indonesia di luar non migas yang berbahan kayu lebih di dominasi oleh ekspor kayu lapis dan kayu olahan lainnya, oleh karena itu data ekspor yang khusus kerajinan kayu dari BPS belum dapat di observasi secara langsung, masih dikaitkan dengan ekspor barang-barang dari kayu laiinya. Pembahasan mengenai peluang perkembangan usaha kerajinan kayu dapat juga dilakukan dengan melihat perkembangan produksi di suatu daerah, misalnya dalam tulisan ini dari daerah Bali. Kecendrungan volume produksi yang meningkat menunjukkan juga bahwa peluang usaha di sektor tersebut cukup baik. Dengan melihat prospek pengembangan usaha kerajinan kayu yang baik tersebut di sertai pertimbangan local content dari produknya yang tinggi serta banyanya pertimbangan tenaga kerja yang dibutuhkan kiranya cukup menjadi pertimbangan bagi perbankan untuk membiayai sektor usaha kecil dimaksud.
ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati sehingga dijuluki negara agraris namun sampai saat ini masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayati secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Melihat akan hal ini, potensi usaha melalui ekstrak minyak atsiri tanaman sangat terbuka lebar. Salah satu metode sederhana dan peluang usaha yang sangat bagus adalah mengekstrak minyak atsiri dari tanaman dan hasilnya dapat dimodifikasi menjadi aroma terapi. Untuk objek dasar dari terciptanya aroma terapi adalah lilin. Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat,dimana lilin yang digunakan adalah juga merupakan bahan dari alam yaitu lilin lebah. Dengan demikian lilin aroma terapi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah yang ramah lingkungan. Kata kunci : Lilin, aroma terapi, bahan alami, ramah lingkungan
Lavoro e Salute, 2024
Revista Historia (UC), 2023
Ethics in Progress, 2024
Journal of Vacuum Science & Technology B: Microelectronics and Nanometer Structures, 2007
International Journal for Philosophy of Religion, 2012
Vestnik Rossijskogo universiteta družby narodov. Seriâ Gosudarstvennoe i municipalʹnoe upravlenie/Vestnik Rossijskogo universiteta družby narodov. Seriâ: Gosudarstvennoe i municipalʹnoe upravlenie, 2024
Oltin Bitiglar - Golden pages, 2024
Revista del Centro de Estudios Históricos de Granada y su Reino, 2015
3C Empresa. Investigación y pensamiento crítico, 2019
Clima, sociedad, riesgos y ordenación del territorio, 2016
International Journal of Computer Assisted Radiology and Surgery, 2011
Architectural Histories, 12(1), pp. 1-36, 2024
Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, 2018
Totentanz Aktuell, Mitteilungsblatt der Europäischen Totentanz-Vereinigung Association Danses Macabres d'Europe e.V. Neue Folge 26. Jahrgang 2024 Heft 270, 2024