LAPORAN AKHIR
STABILITAS
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .........................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1.
Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2.
Tujuan ................................................................................................................. 1
1.3.
Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.4.
Sistematika Penulisan Laporan ........................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI .................................................................................................... 3
2.1.
Stabilitas Sistem Daya ........................................................................................ 3
2.2.
Stabilitas Steady – State ...................................................................................... 3
2.3.
Teori Singkat Stabilitas Transient ....................................................................... 5
BAB III LANDASAN PRAKTIKUM ............................................................................... 6
3.1.
Meteodologi........................................................................................................ 6
3.2.
Prosedur Percobaan ............................................................................................. 7
3.3.
Data Pengamatan ................................................................................................ 9
BAB IV ANALISIS ......................................................................................................... 26
BAB V KESIMPULAN ................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 28
LAMPIRAN...................................................................................................................... 29
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Flowchart Stabilitas
6
DAFTAR TABEL
Tabel Pengamatan 1 Simulasi Transient
Tabel Pengamatan 2 Simulasi Steady – State
9
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kestabilan sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan
dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan
sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi
gangguan. Sedangkan ketidakstabilan sistem dapat terjadi dalam berbagai
bentuk, tergantung dari konfigurasi sistem dan model operasinya. Sistem
akan masuk pada kondisi ketidakstabilan tegangan ketika terjadi gangguan,
peningkatan beban atau pada saat terjadi perubahan kondisi sistem yang
disebabkan oleh drop tegangan yang tidak terkontrol.
Penyebab utama ketidakstabilan tegangan adalah ketidakmampuan
sistem tenaga untuk memenuhi permintaan daya reaktif. Inti dari
permasalahan ini biasanya berhubungan dengan susut tegangan yang terjadi
pada saat daya aktif dan daya reaktif mengalir melalui reaktansi induktif
pada jaringan transmisi. Secara mendasar masalah kestabilan berarti
menjaga sinkronisasi operasi sistem tenaga. Kestabilan pada sistem tenaga
listrik merupakan masalah yang sangat penting dalam penyediaan daya
kepada konsumen. Masalah kestabilan yang sering terjadi disini adalah
masalah beban lebih, berkurangnya pasokan daya reaktif yang pada
akhirnya akan menempatkan sistem pada kondisi voltage collapse dan akan
terjadi kemungkinan terburuk yaitu terjadinya blackout. Kestabilan
tegangan biasanya termasuk saat terjadi gangguan besar ( termasuk
kenaikan beban / transfer daya yang sangat besar ). Tegangan akan
mengalami osilasi, dan terjadi ketidakstabilan sistem kontrol.
Ketidakstabilan ini bisa terjadi akibat nilai gain pada statik var kompensator
yang terlalu besar, atau deadband pada tegangan yang mengatur shunt
capacitor bank yang terlalu kecil. Maka dibutuhkan suatu voltage security,
yaitu kemampuan sistem, tidak hanya untuk beroperasi secara stabil, tetapi
juga stabil saat kondisi terburuk atau saat terjadi kenaikan beban.
1.2.
Tujuan Praktikum
1. Untuk menentukan waktu pemutusan kritis ganguan pada system bus
sebelum dan sesudah penambahan.
2. Mengetahui kondisi stabilitas sistem tenaga listrik setelah penambahan.
1.3.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan di bahas meliputi: Teori singkat stabilitas
system daya, Stabilitas steady- state dan stabilitas transient.
1
1.4.
Sistematika Penulisan Laporan
BAB I :Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, rumusan masala,
data dan sitematika penulisan.
BAB II :Landasan Teori
Penjelasan singkat tentang Teori singkat stabilitas system daya,
Stabilitas steady- state dan stabilitas transient.
BAB III :Landasan Praktikum
Menguraikan tentang prosedur percobaan, data pengamatan, hasil
simulasi,penggolahan data dan tugas akhir.
BAB IV :Analisis
Menguraikan tentang analisa dari hasil percobaan dan pengolahan
data yang di lakukan, serta menguraikan pertanyaan-pertanyaan
pada modul praktikum studi stabilitas.
BAB V :Kesimpulan
Menguraikan tentang hasil yang diperoleh dari praktikum yang
telah di lakukan dan hal-hal yang harus di perhatikan dan di
perbaiki pada saat peraktikum.
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1.
Stabilitas Sistem Daya
Stabilitas Sistem Daya Stabilitas sistem daya didefinisikan sebagai
sistem yang memungkinkan generator bergerak sinkron dalam sistem dan
bereaksi terhadap gangguan dalam keadaan kerja normal serta kembali ke
kondisi semula (keseimbangan) bila keadaan menjadi normal kembali.
Kemampuan komponen pada sistem tenaga listrik dalam memberikan
keseimbangan disebut kestabilan. Masalah kestabilan diklasifikasikan
menjadi tiga tipe berdasarkan sifat dan besar gangguan , yaitu:
a. Stabilitas Steady State
b. Stabilitas Transient
c. Stabilitas Dinamis
2.2. Stabilitas Steady – State
Salah satu masalah stabilitas adalah stabilitas steady-state, yaitu
kemampuan sistem daya untuk menjaga sinkronisasi saat terkena gangguan
kecil,
artinya
ganggua(𝑥 + 𝑎)𝑛 = ∑
𝑛
(𝑛𝑘)𝑥 𝑘 𝑎𝑛−𝑘 n
𝑘=0
menyebabkan
perubahan yang relatif tidak nampak. Stabilitass terjamin jika sistem
kembali ke keadaan aslinya / normalnya. Sifat tersebut dapat ditentukan oleh
sistem linier dengan evaluasi persamaan karakteristik sistem. Dengan
asumsi kontrol otomastis (AVR & governor) tidak aktif. Persamaannya :
3
4
2.3. Teori Singkat Stabilitas Transient
Selain masalah stabilitas steady state, juga dibahas stabilitas transient.
Dengan mengasumsikan tegangan eksitasi generator selama gangguan dan
setelah gangguan tetap konstan, persamaan swing dengan peredaman
diabaikan, untuk mesin i adalah:
5
BAB III
LANDASAN PRAKTIKUM
3.1. Meteodologi
Diagram alir penelitian yang digunakan, dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Flowchart Stabilitas
6
3.2. Prosedur Percobaan
3.2.1. Simulasi Metode Transient
1. Siapkan alat bahan yang akan di gunakan.
2. Buka aplikasi MATLAB, buat jendela projek baru atau tekan
Ctrl+N.
3. Masukan Source Code Metode Transient berikut.
basemva = 100; accuracy = 0.0001; maxiter = 10;
disp('Kefin Aditya 11-20180-42')
%
No Kode Besar Sudut Beban Generator Injeksi
%
Bus Bus Teg. Der. MW MVAR MW MVAR Qmin
Qmax MVAR
busdata=[1 1 1.06 0
0 0 0 0 0 0 0
2 2 1.04 0
0 0 150 0 0 140 0
3 2 1.03 0
0 0 100 0 0 90 0
4 0 1.0 0 100 70 0 0 0 0 0
5 0 1.0 0 90 30 0 0 0 0 0
6 0 1.0 0 190 110 0 0 0 0 0];
% Data Saluran
%
Bus bus R
X
(1/2)B 1 untuk kode saluran atau
%
nl nl pu
pu
pu
nilai setting sadapan
linedata=[1 4 0.035 0.225 0.0065 1.0
1 5 0.025 0.105 0.0045 1.0
1 6 0.040 0.215 0.0055 1.0
2 4 0.000 0.035 0.0000 1.0
3 5 0.000 0.042 0.0000 1.0
4 6 0.028 0.125 0.0035 1.0
5 6 0.026 0.175 0.0300 1.0];
lfybus %Membentuk matriks admitansi Bus untuk aliran daya
lfnewton %Solusi aliran daya dengan metoda Newton Raphson
busout %Mencetak solusi aliran daya pada layar
% Data Generator
%
Gen. Ra Xd' H
gendata=[1 0 0.20 20
2 0 0.15 4
3 0 0.25 5];
trstab
4. Save file and Run program tersebut atau tekan F5.
7
5. Inputkan nilai-nilai yang akan di proses program sesuai data pada
modul
6. Program akan menampilkan hasil sinyal.
7. Tulis nilai yang di hasilkan program ke dalam table pengamatan 1.
8. Lakukan pengulangan jika data yang di hasilkan tidak sesuai atau
mencari nilai yang berbeda.
3.2.2. Simulasi metode Steady State
1. Siapkan alat bahan yang akan di gunakan.
2. Buka aplikasi MATLAB, buat jendela projek baru atau tekan
Ctrl+N.
3. Masukan Source Code Steady state berikut.
disp('Kefin Aditya 11-2018-042')
E=1.22715; V=1.01; H=9.03546; X=1.245; Pm= 0.54;
D=0.2983; f0=50;%analisis naikin nilai nya 10%
Pmax=E*V/X, d0=asin(Pm/Pmax)
%Daya maksimum
Ps=Pmax*cos(d0) %Koefisien daya sinkronisasi
wn=sqrt(pi*50/H*Ps) %Frekuensi osilasi tak teredam
z=D/2*sqrt(pi*50/(H*Ps))
%Rasio peredaman
wd=wn*sqrt(1-z^2), fd=wd/(2*pi)
teredam
%Frekuensi osilasi
tau=1/(z*wn) %Konstanta waktu
th=acos(z)
%theta sudut fasa
Dd0=10*pi/180;
%Sudut awal dalam radian
t=0:.01:3;
Dd=Dd0/sqrt(1-z^2)*exp(-z*wn*t).*sin(wd*t+th);
d=(d0+Dd)*180/pi;
%Sudut daya dalam derajad
Dw=-wn*Dd0/sqrt(1-z^2)*exp(-z*wn*t).*sin(wd*t);
f=f0+Dw/(2*pi);
%Frekuensi dalam Hz
8
subplot(2,1,1), plot(t,d),grid
xlabel('t
detik'), ylabel('Delta
derajad')
subplot(2,1,2), plot(t,f),grid
xlabel('t
detik'), ylabel('Frekuensi
Hz')
subplot(111)
4.
5.
6.
7.
8.
Save file and Run program tersebut atau tekan F5.
Inputkan nilai sesuai modul kedalam program
Program akan menampilkan grafik yang di hasilkan.
Tulis nilai yang di hasilkan program ke dalam table pengamatan 2.
Lakukan pengulangan jika data yang di hasilkan tidak sesuai atau
mencari nilai yang berbeda.
3.3. Data Pengamatan
3.3.1. Tabel 1. Pengamatan Simulasi Transient
No
Hasil Simulasi
1
Keterangan
Imput Data:
basemva = 100
Accuracy =
0.0001
Maxiter = 10;
Line to be
removed ->
[5,6]
tc = 0.3
tf = 1
9
10
11
2
Imput Data:
basemva = 100
Accuracy =
0.0001
Maxiter = 10;
Line to be
removed ->
[5,6]
tc = 0.4
tf = 1
12
13
3
Imput Data:
basemva = 100
Accuracy =
0.0001
Maxiter = 10;
Line to be
removed ->
[5,6]
tc = 0.5
tf = 1
14
15
4
Imput Data:
basemva = 100
Accuracy =
0.0001
Maxiter = 10;
Line to be
removed ->
[5,6]
tc = 0.6
tf = 1
16
17
3.3.2. Tabel Pengamatan Simulasi Steady State
No
1
Hasil Simulasi
Keterangan
Input Data:
E=1.22715;
V=1.01;
H=9.03546;
X=1.245;
Pm= 0.54;
D=0.2983;
f0=50
18
19
2
Input Data:
10%
E=1.349865;
V=1.111;
H=9.939006;
X=1.3695;
Pm= 0.594;
D=0.32813;
f0=55
20
21
3
Input Data:
20%
E=1.47258;
V=1.212;
H=10.842552;
X=1.494;
Pm= 0.648;
D=0.35796;
f0=60
22
23
4
Input Data:
30%
E=1.595295;
V=1.313;
H=11.746098;
X=1.6185;
Pm= 0.702;
D=0.38779;
f0=65
24
25
BAB IV
ANALISIS
4.1. Simulasi Transient
Pada simulasi persobaan transient di ketahui Imput Data: basemva =
100 Accuracy = 0.0001 Maxiter = 10; Line to be removed -> [5,6] tc =
0.3 tf = 1. Dimana pada tc atau waktu kesalahan di simulasikan pada
0.3, 0.4, 0.5 dan 0.6 detik, dimana pada setiap grafik simulasi pada table
pengamatan 1 menampilkan bentuk dan nilai yang berbeda-beda,
terlihat pada simulasi ke 4 dimana nilai puncak phasa hingga 312 dan
sudut -8.9 dan untuk simulasi ke 1-3 frekuensi yang di hasilkan dari 38
– 60 Hz
4.2. Simulasi Steady – State
Pada simulasi steady – state diketahui Input data E=1.22715 V=1.01
H=9.03546 X=1.245 Pm= 0.54 D=0.2983 f0=50 untuk setiap nilai di
tambah per 10%,pada simulasi tidak tampak perbedaan, perbedaan pada
nilai frekuensi, nilai Daya maksimum dan nilai Frekuensi osilasi tak
teredam, pada simulasi nilai Pmax terbesar pada percobaan ke-4 sebesar
1.2942 watt dan Ps sebesar 0.5733
26
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari simulasi didapatkan:
1. Analisis stabilitas transien digunakan untuk menginvestigasi batas stabilitas
sistem tenaga pada saat sebelum, sesuadah , maupun saat terjadi perubahan
atau gangguan pada sistem. Pada simulasi stabilitas transien ini sistem
dimodelkan akan disesuaikan dengan kondisi real. Penyelesaian diselesaikan
untuk melihat respon sistem dalam waktu tertentu. Dari respon sistem
tersebut didapat bagaimana kondisi transien untuk studi stabilitas serta
mengaplikasikan suatu perubahan untuk meningkatkan stabilitas untuk
menentukan sudut daya mesin / pergeseran kecepatan, respon frekuensi
sistem, aliran daya aktif dan reaktif, dan respon tegangan bus.
2. Berdasarkan dari berbagai kondisi simulasi steady state yang dilakukan waktu
yang dibutuhkan dari kondisi gangguan menuju operasi normal kembali
setelah gangguan adalah dalam kurun waktu 2 detik.
27
DAFTAR PUSTAKA
Anang Dasa Novfowan, Mochammad Mieftah dan Wijaya Kusuma. 2021.Analisis
Stabilitas Transien Tegangan dan Frekuensi pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Uap.
www.academia.edu/50355105/Analisis_Stabilitas_Transien_Tegangan_dan_Frekue
nsi_pada_Sistem_Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap. (Di akses Pada 9 November
2021)
28
LAMPIRAN
1. List Program Transient
basemva = 100; accuracy = 0.0001; maxiter = 10;
11-2018-042')
disp('Kefin Aditya
%
No Kode Besar
Sudut
Beban
Generator
Injeksi
%
Bus Bus Teg.
Der.
MW MVAR MW MVAR Qmin
Qmax MVAR
busdata=[1 1
1.06
0
0
0
0
0
0
0
0
2 2
1.04
0
0
0 150
0
0
140
0
3 2
1.03
0
0
0 100
0
0
90
0
4 0
1.0
0
100
70
0
0
0
0
0
5 0
1.0
0
90
30
0
0
0
0
0
6 0
1.0
0
190 110
0
0
0
0
0];
% Data Saluran
%
Bus bus R
X
(1/2)B 1 untuk kode
saluran atau
%
nl
nl
pu
pu
pu
nilai
setting sadapan
linedata=[1
4
0.035
0.225
0.0065
1.0
1
5
0.025
0.105
0.0045
1.0
1
6
0.040
0.215
0.0055
1.0
2
4
0.000
0.035
0.0000
1.0
3
5
0.000
0.042
0.0000
1.0
4
6
0.028
0.125
0.0035
1.0
5
6
0.026
0.175
0.0300
1.0];
lfybus
%Membentuk matriks admitansi Bus untuk aliran
daya
lfnewton %Solusi aliran daya dengan metoda Newton Raphson
%Mencetak solusi aliran daya pada layar
busout
% Data Generator
%
Gen. Ra
Xd'
H
gendata=[1
0
0.20
20
2
0
0.15
4
3
0
0.25
5];
trstab
2. List Program Steady – state
disp('Kefin Aditya
11-2018-042')
disp('+30%')
E=1.595295; V=1.313; H=11.746098; X=1.6185; Pm= 0.702;
D=0.38779; f0=65;%analisis naikin nilai nya 10%
%Daya maksimum
Pmax=E*V/X, d0=asin(Pm/Pmax)
%Koefisien daya sinkronisasi
Ps=Pmax*cos(d0)
29
wn=sqrt(pi*50/H*Ps) %Frekuensi osilasi tak teredam
z=D/2*sqrt(pi*50/(H*Ps))
%Rasio peredaman
wd=wn*sqrt(1-z^2), fd=wd/(2*pi) %Frekuensi osilasi teredam
%Konstanta waktu
tau=1/(z*wn)
th=acos(z)
%theta sudut fasa
Dd0=10*pi/180; %Sudut awal dalam radian
t=0:.01:3;
Dd=Dd0/sqrt(1-z^2)*exp(-z*wn*t).*sin(wd*t+th);
%Sudut daya dalam derajad
d=(d0+Dd)*180/pi;
Dw=-wn*Dd0/sqrt(1-z^2)*exp(-z*wn*t).*sin(wd*t);
%Frekuensi dalam Hz
f=f0+Dw/(2*pi);
subplot(2,1,1), plot(t,d),grid
detik'), ylabel('Delta
derajad')
xlabel('t
subplot(2,1,2), plot(t,f),grid
xlabel('t
detik'), ylabel('Frekuensi
Hz')
subplot(111)
30