Academia.eduAcademia.edu

Kamus Ekonomi Makro

2021, Pustaka Pranala

Kamus Ekonomi Makro ini disusun dengan tujuan untuk memudahkan para mahasiswa atau siapapun yang baru mempelajari ekonomi makro, di mana mereka mungkin baru pertama kali mendengar ataupun membaca istilah-istilah yang populer dalam buku-buku ekonomi makro. Dengan adanya kamus ini, mereka dapat dengan mudah mencari arti atau maksud dari beberapa istilah ekonomi makro yang mereka temui.

Abdul Gafur KAMUS EKONOMI MAKRO Abdul Gafur ~ ii ~ Kamus Ekonomi Makro Kamus Ekonomi Makro Penulis : Abdul Gafur Editor : Erissa Nilasari Desain Cover & Layout: Nusa Creative Katalog Dalam Terbitan (KDT) Cet. I, Maret 2021. Tebal : xxii + 81 hlm.; Uk. 14 x 20 cm ISBN : 978-623-6084-21-2 Dilarang keras menerjemahkan, memfotocopy, atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis penerbit Diterbitkan Oleh: Pusaka Pranala Telp. : 081329384602 Email : griyanusantara1@gmail.com ~ iii ~ Abdul Gafur PENGANTAR ‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬ Alhamdulillah, segala puji penulis haturkan kepada Allah Swt atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku kamus yang sangat sederhana ini dapat diselesaikan. Solawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Buku Kamus Ekonomi Makro ini disusun dengan tujuan untuk memudahkan para mahasiswa atau siapapun yang baru mempelajari ekonomi makro, di mana mereka mungkin baru pertama kali mendengar ataupun membaca istilah-istilah yang populer dalam buku-buku ekonomi makro. Dengan adanya kamus ini, mereka dapat dengan mudah mencari arti atau maksud dari beberapa istilah ekonomi makro yang mereka temui. Izinkan penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah membantu tersusun dan beredarnya buku ini. Penulis sangat mengharapkan buku kamus ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi para mahasiswa khususnya, maupun bagi masyarakat pada umumnya. Penulis sendiri menyadari bahwa masih banyak istilahistilah dalam kajian ekonomi makro yang belum dimasukkan ke dalam buku kamus ini, ataupun kesalahan-kesalahan dalam mendefinisikan istilah-istilah tersebut, sehingga buku kamus ini sangat banyak kekurangannya. Oleh karenanya, penulis sangat berharap kepada para pembaca kamus ini agar tidak segan-segan untuk memberikan kritik atau saran demi kesempurnaan buku kamus ini. Banjarmasin, Februari 2021 ~ iv ~ Kamus Ekonomi Makro DAFTAR ISTILAH A 1 AD 1 ADB 1 AS 1 Alat pertukaran 1 Amortisasi 1 Analisis fundamental 1 Angkatan kerja 1 APC 2 Apresiasi 2 APS 2 Arus barang internasional 2 Arus keluar modal neto 2 Arus modal internasional 2 Asian Development Bank 2 ~v~ Abdul Gafur B 3 Badan Penyehatan Perbankan Nasional – BPPN 3 Bank 3 Bank Beku Operasi – BBO 3 Bank dalam likuidasi 3 Bank Pembangunan Asia 3 Bank pembangunan multilateral 4 Bank primer 4 Bank sekunder 4 Bank Sentral 4 Bank Sentral Eropa 5 Bantuan Likuiditas Bank Indonesia 5 Barang 5 Batas Maksimum Pemberian Kredit 5 Bea 5 Belanja pemerintah 5 Biaya menu 6 Biaya sol sepatu 6 Bilyet 6 BLBI 6 Bretton Woods 6 Bunga neto 6 C 7 C 7 Cadangan perbankan 7 Cadangan devisa 7 ~ vi ~ Kamus Ekonomi Makro Cadangan minimum 7 Cadangan wajib minimum 7 Capital Output Ratio – COR Credit ceiling 7 D 8 D 8 Dana Moneter Internasional 8 Dasar penukaran luar negeri 8 Debitur 8 Defisit 8 Defisit Anggaran 8 Defisit neraca berjalan 8 Defisit neraca perdagangan 9 Defisit neraca transaksi berjalan 9 Deflasi 9 Deflator PDB 9 Deposito berjangka 9 Depresi 9 Depresiasi 10 Devaluasi 10 Devisa 10 Dikotomi klasik 10 Diminishing Returns 10 Diversifikasi 10 Dividen 10 Dugaan tingkat alamiah 11 7 ~ vii ~ Abdul Gafur E 12 Efek Fisher 12 Efek pembatasan paksa 12 Efek pengejaran 12 Efek penggandaan 12 Efisien dalam informasi 12 Efisiensi Investasi Marginal (MEI) 13 Efisiensi Modal Marginal (MEC) 13 Ekonometrika 13 Ekonomi deskriptif 13 Ekonomi makro 13 Ekonomi mikro 14 Ekonomi normatif 14 Ekonomi positif 14 Ekonomi terapan 14 Ekspor 14 Eksportir 14 Ekspor neto 14 Embargo 14 Euro 14 F 16 Faktor produksi 16 Federal Reserve Bank 16 Fenomena brain drain 16 Fenomena liquidity trap 16 ~ viii ~ Kamus Ekonomi Makro Fungsi investasi 16 Fungsi konsumsi 17 Fungsi produksi 17 Fungsi tabungan 17 G 19 G 19 Gap deflasi 19 Gap inflasi 19 Giro 19 Guncangan penawaran 19 H 20 Harapan yang rasional 20 Harga berlaku 20 Harga relatif 20 Hiperinflasi 20 Hipotesis pasar yang efisien 21 Hipotesis tingkat alamiah 21 Hoarding 21 Hukum dalam ilmu ekonomi 21 Hukum penurunan perolehan keuntungan 21 Hukum penurunan produk marginal 21 Hukum psikologi dari konsumsi 22 Hukum Say 22 ~ ix ~ Abdul Gafur I 23 I 23 IHK 23 Ilmu ekonomi 23 Ilmu ekonomi makro 23 Ilmu ekonomi mikro 23 IMF 23 Impor 24 Importir 24 Incremental Capital Output Ratio – ICOR 24 Indeks Gini 24 Indeks harga 24 Indeks Harga Konsumen 24 Indeks Harga Produsen 25 Indeks harga tertimbang 25 Indeks harga tidak tertimbang 25 Indeksasi 26 Inflasi 26 Inflasi berat 26 Inflasi dari dalam negeri 26 Inflasi dari luar negeri 26 Inflasi desakan biaya 26 Inflasi ringan 27 Inflasi sedang 27 Inflasi tarikan permintaan 27 Input 27 Inventori 27 ~x~ Kamus Ekonomi Makro Investasi 27 Investasi asing langsung 27 Investasi exante 27 Investasi expost 27 Investasi luar negeri neto 28 Investasi otonomi 28 Investasi portofolio asing 28 Investasi swasta 28 Investasi publik 28 Investasi terpengaruh 28 IS 28 K 29 Jasa 29 Jejak acak 29 Jurang deflasi 29 Jurang inflasi 29 Jurang Produk Nasional Bruto 29 K 30 K 30 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 30 Kebijakan anggaran belanja defisit 30 Kebijakan anggaran belanja surplus 30 Kebijakan fiskal 30 Kebijakan fiskal diskresioner 30 Kebijakan fiskal ekspansif 31 ~ xi ~ Abdul Gafur Kebijakan fiskal kontraktif 31 Kebijakan fiskal seimbang 31 Kebijakan moneter 31 Kebijakan moneter ekspansif 32 Kebijakan moneter kontraktif 32 Kebijakan moneter langsung 32 Kebijakan moneter tidak langsung 32 Kebijakan perdagangan 32 Kecondongan menabung 32 Kecondongan Menabung Marginal (MPS) 33 Kecondongan Menabung Rata-rata (APS) 33 Kecondongan mengkonsumsi 33 Kecondongan Mengkonsumi Marginal (MPC) 33 Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata (APC) 34 Kenetralan moneter 34 Keseimbangan eksternal 34 Keseimbangan internal 34 Kesempatan kerja 34 Keuangan 35 Koefisien Gini 35 Konsumsi 35 Konsumsi modal tetap 35 Kredit 35 Kredit intern 35 Kredit investasi 36 Kredit konsumsi 36 Kredit langsung 36 Kredit likuiditas 36 ~ xii ~ Kamus Ekonomi Makro Kredit Likuiditas Bank Indonesia 36 Kredit likuiditas darurat 36 Kredit likuiditas gadai ulang 37 Kredit macet 37 Kredit modal kerja 37 Kreditur 37 Kuantitas uang 37 Kurva IS 38 Kurva IS-LM 38 Kurva LM 38 Kurva penawaran agregat 38 Kurva permintaan agregat 38 Kurva Philips 38 L 40 L 40 Laju inflasi 40 Lembaga perantara keuangan 40 Likuiditas 41 Likuiditas wajib minimum 41 Liquidity trap 41 LM 41 M 42 M 42 M1 42 ~ xiii ~ Abdul Gafur M2 42 Makroekonomi 42 Mata uang 42 Mikroekonomi 42 MEC 42 MEI 42 MoM 42 MPC 43 MPS 43 Mata uang dalam peredaran 43 Menghindari risiko 43 Modal fisik 43 Modal manusia 43 Modal umum ekonomis 43 Modal umum sosial 43 Model IS-LM 44 Model permintaan dan penawaran agregat 44 N 45 Neraca aliran modal 45 Neraca Arus Dana (NAD) 45 Neraca berjalan 45 Neraca jasa 45 Neraca modal 46 Neraca pembayaran 46 Neraca perdagangan 46 Neraca transaksi berjalan 46 ~ xiv ~ Kamus Ekonomi Makro Nilai intrinsik 46 Nilai masa depan 47 Nilai sekarang 47 Nilai tukar nominal 47 Nilai tukar riil 47 Nilai uang dari waktu ke waktu 48 O 49 Obligasi 49 Operasi pasar terbuka 49 Output 49 P 50 P 50 Pajak 50 Pajak inflasi 50 Pajak langsung 50 Pajak progresif 50 Pajak proporsional 51 Pajak regresif 51 Pajak tak langsung 51 Paritas daya beli 51 Pasar dana pinjaman 51 Pasar keuangan 51 Pasar uang 51 PDB 52 PDB atas dasar harga berlaku 52 ~ xv ~ Abdul Gafur PDB atas dasar harga konstan 52 PDB nominal 52 PDB riil 52 Pekerja putus asa 52 Pelarian modal 52 Pemajemukan 52 Pembatasan paksa 53 Pembentukan modal tetap 53 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 53 Pemogokan kerja 53 Pencarian kerja 53 Pencucian uang 53 Pendapatan disposebel 54 Pendapatan Nasional 54 Pendapatan Nasional Neto 54 Pendapatan per kapita 54 Pendapatan perorangan 54 Pengangguran 54 Pengangguran friksional 55 Pengangguran konjungtur 55 Pengangguran musiman 55 Pengangguran normal 55 Pengangguran setengah menganggur 55 Pengangguran siklis 56 Pengangguran struktural 56 Pengangguran sukarela 56 Pengangguran teknologi 56 Pengangguran terpaksa 56 ~ xvi ~ Kamus Ekonomi Makro Pengangguran tersembunyi 56 Pengangguran voluntary 57 Pengeluaran pemerintah 57 Pengetahuan teknologi 57 Penggandaan 57 Penggandaan uang 57 Penstabil otomatis 57 Penurunan perolehan keuntungan 57 Penyimpan nilai 57 Penyusutan 57 Perbankan 58 Perbankan bercadangan-100 persen 58 Perbankan bercadangan sebagian 58 Perdagangan seimbang 58 Perekonomian dua sektor 58 Perekonomian empat sektor 58 Perekonomian satu sektor 58 Perekonomian terbuka 59 Perekonomian tertutup 59 Perekonomian tertutup sederhana 59 Perekonomian tiga sektor 59 Permintaan efektif 59 Persamaan jumlah uang 59 Pertumbuhan ekonomi 60 Perubahan inventori 60 PMTB 60 Portofolio 60 Produk Domestik Bruto – PDB 60 ~ xvii ~ Abdul Gafur Produk Domestik Regional Bruto – PDRB 60 Produk Nasional Bruto – PNB 61 Produk Nasional Neto – PNN 61 Produk neto 61 Produksi 61 Produktivitas 61 Q 61 Q 61 R 62 R 62 Rasio cadangan 62 Rasio Gini 62 Rasio hasil produksi 62 Rasio hasil produksi modal tambahan 62 Rasio pengorbanan 62 Reksadana 62 Resesi 62 Revaluasi 63 Risiko 63 Risiko agregat 63 Risiko idiosinkratik 63 S 64 S 64 Saham 64 Satuan hitung 64 ~ xviii ~ Kamus Ekonomi Makro Sekuritas 64 Serikat pekerja 64 Sistem Bretton Woods 65 Sistem ekonomi campuran 66 Sistem ekonomi pasar 66 Sistem ekonomi terpusat 66 Sistem keuangan 66 Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) 66 Sistem perekonomian dua sektor 66 Sistem perekonomian empat sektor 67 Sistem perekonomian satu sektor 67 Sistem perekonomian terbuka 67 Sistem perekonomian tertutup 67 Sistem perekonomian tertutup sederhana 67 Sistem perekonomian tiga sektor 67 Sistem perekonomian uang 67 Stabilisator otomatis 67 Stagflasi 67 Strategi substitusi impor 68 Suku bunga nominal 68 Suku bunga riil 68 Sumber Daya Alam 68 Surplus 68 Surplus anggaran 69 Surplus neraca berjalan 69 Surplus perdagangan 69 Syarat cadangan minimum 69 ~ xix ~ Abdul Gafur T 70 Tabungan derivatif 70 Tabungan exante 70 Tabungan expost 70 Tabungan giral utama 70 Tabungan nasional 70 Tabungan publik 70 Tabungan swasta 71 Tahun dasar 71 Tawar-menawar kolektif 71 Tenaga kerja 71 Teori Cambridge tentang permintaan uang 71 Teori dalam ilmu ekonomi 72 Teori kuantitas uang 72 Teori preferensi likuiditas 73 Teori produktivitas batas 73 Teori sisa tunai 73 Teori strukturalis 73 Tingkat diskonto 74 Tingkat partisipasi angkatan kerja 74 Tingkat pengangguran 74 Tingkat pengangguran alamiah 74 Tingkat pertumbuhan ekonomi 74 Tunjangan pengangguran 75 U 76 ~ xx ~ Kamus Ekonomi Makro Uang 76 Uang beredar 76 Uang beredar dalam arti luas 76 Uang beredar dalam sempit 76 Uang inti 76 Uang tunai 76 Uang fiat 76 Uang giral 77 Uang kartal 77 Uang komoditas 77 Uang kuasi 77 Upah 77 Upah efisiensi 77 Upah riil 77 Usia kerja 77 V 78 V 78 Variabel dalam ilmu ekonomi 78 Variabel nominal 78 Variabel riil 78 Velositas uang 78 Y 79 Y 79 YoY 79 ~ xxi ~ A AD : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “permintaan agregat”. ADB : Singkatan dari Asian Development Bank. Lihat istilah Bank Pembangunan Asia. AS : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “penawaran agregat”. Alat pertukaran (medium of exchange) : Sesuatu yang diberikan oleh pembeli kepada penjual ketika terjadi pembelian barang dan jasa. Amortisasi (amortization) : Pembelian kembali saham atau aset kekayaan lain yang dulunya telah dijual kepada warga negara asing. Analisis fundamental (fundamental analysis) : Suatu analisa yang mempelajari pernyataan-pernyataan akuntansi suatu perusahaan dan prospeknya di masa mendatang dalam rangka menentukan nilai perusahaan tersebut. Angkatan kerja (labor force) : Seluruh penduduk yang masuk dalam golongan usia kerja (berusia lebih dari 10 tahun), dan tidak ingin mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu (penganggur sukarela). angkatan kerja = jumlah pekerja + jumlah penganggur yang masuk dalam golongan usia kerja. Abdul Gafur APC : Singkatan dari Average Propensity to Consume, atau Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata. Lihat istilah Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata. Apresiasi (appreciation) : Peningkatan nilai mata uang suatu negara diukur dari nilai mata uang negara lain yang dapat dibelinya. APS : Singkatan dari Average Propensity to Save, atau Kecondongan Menabung Rata-rata. Lihat istilah Kecondongan Menabung Rata-rata. Arus barang internasional : Selisih antara barang hasil produksi dalam negeri yang dijual ke negara asing (ekspor) dengan barang hasil produksi luar negeri yang dibeli di dalam negeri (impor). Arus barang internasional ini juga disebut dengan neraca perdagangan. Lihat istilah neraca perdagangan. Arus keluar modal neto (net capital flow) : Pembelian aset luar negeri oleh penduduk dalam negeri dikurangi pembelian aset dalam negeri oleh orang asing. Arus modal internasional : Selisih antara modal yang ditanam oleh investor domestik di negara lain dengan modal yang ditanam oleh investor asing di negara sendiri. Arus modal internasional ini juga disebut dengan neraca aliran modal. Lihat istilah neraca aliran modal. Asian Development Bank – ADB : Bank Pembangunan Asia. Lihat istilah Bank Pembangunan Asia. ~2~ Kamus Ekonomi Makro B Badan Penyehatan Perbankan Nasional - BPPN : Badan pemerintah yang dibentuk untuk melaksanakan upaya penyehatan bank-bank, mengelola aset bermasalah, dan mengadimistrasikan program jaminan pemerintah. Bank : Lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi mengumpulkan dana dari masyarakat (funding) untuk selanjutnya disalurkan kembali ke masyarakat (financing). Bank Beku Operasi - BBO (suspension) : Pemberhentian sementara operasi suatu bank oleh pemerintah karena dianggap tidak dapat memenuhi kewajibannya terhadap pihak ketiga. Bank dalam likuidasi (liquidated bank) : Bank yang telah dicabut izin usahanya karena tidak dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan karena dianggap tidak mungkin diselamatkan lagi meskipun telah dilakukan berbagai upaya penyelematan. Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank – ADB) : Lembaga keuangan yang bersifat multilateral, dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan ikut membantu memperlancar proses pembangunan ekonomi di negara berkembang yang ~3~ Abdul Gafur menjadi anggotanya, serta memberikan pinjaman kepada negara-negara miskin. Bank ini didirikan pada tanggal 22 Desember 1966 di Manila dengan 31 negara anggota dan sekarang berkembang menjadi 67 negara, terdiri dari 48 negara Asia Pasifik dan 19 negara belahan dunia. Kantor pusatnya terletak di 6 ADB Avenue, Kota Mandaluyong, Metro Manila, Filipina. Bank pembangunan multilateral (multilateral development bank) : Lembaga keuangan internasional yang ditugasi untuk memberikan bantuan keuangan dan bantuan teknis kepada negara-negara berkembang dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Lembaga ini dibiayai dengan dana yang berasal dari sumbangan para anggotanya dan dari pinjaman yang berasal dari pasar modal internasional. Lingkup operasinya dapat mencakup seluruh dunia (grup bank dunia), wilayah tertentu (seperti Bank Pembangunan Asia), atau lembaga khusus (seperti Bank Pembangunan Afrika Timur). Bank primer : Bank yang dapat menciptakan uang dengan meningkatkan perkreditan sampai dengan tingkat tertentu tanpa dipengaruhi dana yang dihimpunnya. Bank sekunder : Bank yang tidak menciptakan uang giral. Bank Sentral (Central Bank) : Lembaga yang dirancang untuk mengawasi sistem perbankan dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian. ~4~ Kamus Ekonomi Makro Bank Sentral Eropa (European Central Bank) : Lembaga yang mengawasi sistem perbankan dan mengatur jumlah mata uang Euro yang beredar dalam perekonomian di negaranegara Eropa. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia : Bantuan yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank-bank primer di Indonesia yang mengalami kesulitan likuiditas dalam operasinya seharihari. Kesulitan likuiditas ini dapat terjadi, antara lain, karena penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah sebagai dampak dari berkurangnya kepercayaan masyarakat kepada perbankan di Indonesia. Barang (goods) : Segala sesuatu yang ada wujud atau fisiknya, yang mampu memuaskan kebutuhan manusia. Batas Maksimum Pemberian Kredit - BMPK : Batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan untuk dilakukan oleh bank kepada peminjam atau kelompok peminjam tertentu. Istilah ini juga disebut dengan pagu kredit. Bea (duty) : Pungutan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah atas barang atau komoditas yang berkaitan dengan ekspor dan impor, atau barang yang perlu dikenakan pajak. Belanja pemerintah (government purchases) : Pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah, termasuk gaji Pegawai Negeri dan barang/jasa untuk kepentingan umum. Belanja pemerintah ini disimbolkan dengan “G”. ~5~ Abdul Gafur Biaya menu (menu costs) : Biaya yang dikeluarkan untuk mengubah harga-harga dari barang dan jasa. Biaya sol sepatu (shoeleather costs) : Biaya, tenaga dan waktu yang dikeluarkan secara percuma ketika inflasi mendorong masyarakat mengurangi jumlah uang yang mereka pegang. Bilyet : Formulir, nota, dan bukti tertulis lain yang dapat membuktikan transaksi, berisi keterangan atau perintah membayar. BLBI : Singkatan dari Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Lihat istilah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Bretton Woods : Nama sebuah kota di New Hampshire, Amerika Serikat. Nama kota ini menjadi terkenal dalam sejarah perekonomian karena di sanalah diadakan konferensi yang menghasilkan keputusan berlakunya Sistem Bretton Woods pada tahun 1944. Lihat istilah Sistem Bretton Woods. Bunga neto (net interest) : Seluruh nilai bunga yang dibayarkan setelah dikurangi bunga terhadap pinjaman konsumsi dan bunga terhadap pinjaman pemerintah. ~6~ Kamus Ekonomi Makro C C : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “konsumsi”. Cadangan perbankan (banking reserves) : Simpanan yang diterima oleh bank dari Dana Pihak Ketiga tetapi tidak untuk dipinjamkan kepada nasabah. Cadangan devisa (reserve currency) : Cadangan dalam satuan mata uang asing yang dipelihara oleh Bank Sentral untuk memenuhi kewajiban keuangan karena adanya transaksi internasional. Cadangan minimum : Sejumlah alat likuid minimum yang dihimpun oleh bank dari Dana Pihak Ketiga atau kewajiban lancar bank, dan disimpan oleh bank, bukan untuk dipinjamkan kepada nasabah. Cadangan wajib minimum : Sama dengan istilah likuiditas wajib minimum. Lihat istilah likuiditas wajib minimum. Capital Output Ratio – COR : Rasio perbandingan antara tingkat investasi dengan tingkat hasil produksi nasional. COR ini dirumuskan sebagai berikut: COR = K Q Credit ceiling : Sama dengan pagu kredit. Lihat istilah pagu kredit. ~7~ Abdul Gafur D D : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “permintaan”. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund – IMF) : Lembaga keuangan yang didirikan berdasarkan konferensi ekonomi di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat pada tahun 1944, untuk meningkatkan kerja sama moneter internasional serta memelihara dan meningkatkan keseimbangan lalu lintas pembayaran internasional di antara para anggotanya. Dasar penukaran luar negeri : Harga rata-rata ekspor suatu negara dibagi dengan harga rata-rata impornya. Debitur (debtor) : Pihak yang menerima kredit atau pinjaman. Defisit (deficit) : Selisih negatif antara pendapatan yang diperoleh dengan pengeluaran yang dibelanjakan. Defisit anggaran (budget deficit) : Suatu kondisi di mana pengeluaran pemerintah melebihi pendapatannya yang berasal dari hasil pajak. Defisit neraca berjalan: Suatu kondisi dalam neraca berjalan yang menunjukkan bahwa suatu negara lebih banyak melakukan pembelian barang dan jasa (impor) daripada penjualannya ~8~ Kamus Ekonomi Makro (ekspor), sehingga negara tersebut meminjam modal dari sumber luar negeri untuk membiayai kondisi defisit tersebut. Kondisi ini juga disebut dengan defisit perdagangan. Defisit neraca perdagangan (trade deficit) : Suatu kondisi di mana nilai impor suatu negara melebihi nilai ekspornya. Kondisi ini juga disebut dengan defisit neraca berjalan. Defisit neraca transaksi berjalan (Current Acoount Deficit) : Sama dengan defisit neraca berjalan. Lihat istilah Defisit neraca berjalan Deflasi (deflation) : Suatu proses penurunan harga-harga yang berlaku dari satu periode ke periode lainnya dalam suatu perekonomian. Deflator PDB (GDP deflator) : Ukuran tingkat harga yang dihitung sebagai perbandingan antara PDB nominal terhadap PDB riil dikalikan 100. Deflator PDB = PDBno min al  100 PDBriil Deposito berjangka (time deposit) : Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah yang menyimpan dengan bank. Depresi (depression) : Keadaan resesi yang sangat parah, yang ditandai dengan menurunnya harga, menurunnya daya beli, jumlah penawaran yang jauh melebihi permintaan, angka pengangguran yang meningkat secara tajam, dan kelesuan ~9~ Abdul Gafur dunia usaha yang mengarah kepada bangkrutnya perusahaan. Depresiasi (depreciation) : (1) Depresiasi barang : berkurangnya nilai produktivitas dari faktor-faktor produksi, seperti truk yang rusak, atau komputer yang sudah usang. (2) Depresiasi nilai mata uang : penurunan nilai mata uang suatu negara diukur dari nilai mata uang negara lain yang dapat dibelinya. Devaluasi (devaluation) : Penurunan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain, biasanya dilakukan dalam rangka pelaksanaan kebijakan moneter. Devisa : Valuta asing pada bank dan alat pembayaran alat luar negeri lainnya. Di Indonesia, devisa ini tidak termasuk uang logam yang mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Indonesia. Dikotomi klasik (classical dichotomy) : Pemisahan secara teoritis antara variabel riil dan variabel nominal. Diminishing returns : Lihat istilah hukum penurunan perolehan keuntungan. Diversifikasi (diversification) : Pengurangan risiko dengan cara mengganti suatu risiko tunggal dengan sejumlah risiko yang jauh lebih kecil dan tidak saling berhubungan. Dividen (dividend) : Bagian dari laba bersih yang ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk ~ 10 ~ Kamus Ekonomi Makro dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan atas kepemilikan saham. Dugaan tingkat alamiah (natural-rate hyphotesis) : Suatu pernyataan yang menyatakan bahwa pengangguran akan kembali pada tingkat yang normal atau alamiah terlepas dari tingginya tingkat atau laju inflasi. ~ 11 ~ Abdul Gafur E Efek Fisher (Fisher effect) : Penyesuaian suku bunga nominal terhadap laju inflasi. Nama Fisher diambil dari nama ekonom Amerika Irving Fisher (1867-1947). Efek Fisher inilah yang disebut dengan suku bunga riil. Efek pembatasan paksa (crowding-out effect) : Penurunan yang terjadi pada permintaan agregat akibat kebijakan fiskal yang ekspansif sehingga meningkatkan suku bunga dan mengakibatkan pengeluaran untuk investasi berkurang. Efek pengejaran (catch-up effect) : Efek yang menjadikan negaranegara yang tadinya miskin mampu tumbuh lebih cepat daripada negara-negara yang tadinya kaya. Efek penggandaan (multiplier effect) : Pergeseran yang terjadi pada permintaan agregat akibat kebijakan fiskal yang ekspansif sehingga pendapatan naik dan menyebabkan pembelanjaan konsumen juga naik. Efisien dalam informasi (informationally efficient) : Semua informasi yang tersedia di pasar saham (bursa efek), ~ 12 ~ Kamus Ekonomi Makro mencerminkan informasi tentang nilai suatu aset tertentu secara rasional. Efisiensi Investasi Marginal (Marginal Efficiency of Investment - MEI) : Tingkat investasi yang dijalankan bergantung pada perkiraan dan perhitungan investor terhadap perkembangan situasi ekonomi di masa yang akan datang. Efisiensi Modal Marginal (Marginal Efficiency of Capital - MEC) : Tingkat pengembalian modal yang akan diperoleh dari berbagai kegiatan investasi yang dilakukan dalam perekonomian. Ekonometrika (econometrics) : Cabang dari ilmu ekonomi dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi yang dibuat dalam suatu model ekonometrik dengan menggunakan matematika dan statistika, yang kemudian diestimasi hasilnya dan diuji kembali kesesuaiannya dengan teori ekonomi yang sudah ada. Istilah ekonometrika pertama kali diperkenalkan oleh seorang pakar ekonomi dan statistika dari Norwegia, Ragnar Fisch, pada tahun 1933. Ekonomi deskriptif : Kajian ekonomi yang hanya menggambarkan fenomena-fenomena ekonomi atau masalah perekonomian, tanpa menganalisanya lebih jauh atau lebih mendalam. Ekonomi makro : Fenomena-fenomena dalam perekonomian secara luas dan keseluruhan (agregat). ~ 13 ~ Abdul Gafur Ekonomi mikro : Tingkah laku unit-unit ekonomi seperti rumah tangga dan perusahaan, atau interaksi antara rumah tangga dan perusahaan dalam pasar. Ekonomi normatif : Segala permasalahan ekonomi yang melibatkan pandangan etis dan norma-norma keadilan. Ekonomi positif : Segala permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan fakta-fakta ekonomi. Ekonomi terapan : Telaah terhadap fenomena-fenomena ekonomi atau permasalahan ekonomi secara lebih spesifik dan lebih mendalam. Ekspor (export) : Penjualan yang dilakukan oleh suatu negara dari barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri. Eksportir (exporter) : Orang atau badan usaha yang melakukan ekspor. Ekspor neto (net export) : Nilai ekspor suatu negara dikurangi nilai impornya. Embargo : Larangan yang dikeluarkan pemerintah untuk melakukan impor atau ekspor barang tertentu ke negara lain dalam rangka kebijakan yang berkaitan dengan politik, ekonomi, ataupun kebijakan lain. Euro (EUR) : Mata uang yang digunakan secara bersama-sama oleh negara-negara tertentu di Eropa sebagai alat transaksi sah. Euro mulai beredar tanggal 1 Januari 2002. Kebijakan ~ 14 ~ Kamus Ekonomi Makro moneter mengenai wilayah berlakunya Euro diatur oleh Bank Sentral Eropa (European Central Bank). ~ 15 ~ Abdul Gafur F Faktor produksi (factors of production) : Pemanfaatan sumbersumber daya yang ada untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi ini ada 4, yaitu; modal fisik, modal manusia, sumber daya alam dan pengetahuan teknologi. Empat faktor produksi inilah yang menentukan produktivitas suatu perekonomian. Federal Reserve Bank : Bank Sentral di Amerika Serikat. Biasanya disingkat dengan Fed. Fenomena brain drain : Emigrasi yang dilakukan oleh para pekerja yang berpendidikan tinggi ke negara-negara kaya, sehingga mereka dapat menikmati standar hidup yang lebih tinggi. Fenomena liquidity trap : Suatu fenomena di mana suku bunga begitu rendahnya sehingga menyebabkan nilai surat berharga menjadi sangat tinggi, sehingga masyarakat lebih suka memegang uang tunai. Fungsi investasi (investment function) : Kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat bunga yang berlaku dengan tingkat pengeluaran investasi yuang diinginkan oleh ~ 16 ~ Kamus Ekonomi Makro investor. Fungsi investasi ini juga disebut fungsi Efisiensi Modal Marginal (MEC). Fungsi konsumsi (consumption function) : Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan Pendapatan Nasional dalam perekonomian. Persamaan fungsi konsumsi adalah: C = a + bY. Fungsi konsumsi ini juga disebut dengan kecondongan mengkonsumsi (propensity to consume). Fungsi produksi (production function) : Penjabaran tentang hubungan antara jumlah input yang digunakan untuk produksi dan jumlah hasil produksi. Persamaan fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Y = f (L, K, R, T) di mana; Y : Jumlah output produksi F : Fungsi yang mengkombinasikan input dengan output. L : Jumlah tenaga kerja yang digunakan K : Jumlah modal fisik yang digunakan R : Jumlah kekayaan alam (SDA) yang digunakan T : Tingkat teknologi yang digunakan Fungsi tabungan (saving function) : Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan Pendapatan Nasional dalam perekonomian. Persamaan fungsi tabungan adalah: S = -a + ~ 17 ~ Abdul Gafur (1-b) Y. Fungsi tabungan ini juga disebut dengan kecondongan menabung (propensity to save). ~ 18 ~ Kamus Ekonomi Makro G G : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “belanja pemerintah” atau “pengeluaran pemerintah”. Gap deflasi (deflation gap) : Lihat istilah jurang deflasi. Gap inflasi (inflation gap) : Lihat istilah jurang inflasi. Giro : Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan. Guncangan penawaran (supply shock) : Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi biaya produksi perusahaan sehingga mempengaruhi harga yang dibebankan kepada konsumen. ~ 19 ~ Abdul Gafur H Harapan yang rasional (rational expectations) : Teori yang menyatakan bahwa masyarakat menggunakan semua informasi yang mereka miliki secara optimal, termasuk informasi mengenai kebijakan pemerintah dalam meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang. Harga berlaku : Penilaian atas barang dan jasa (produk) yang dihasilkan atau dikonsumsi, dengan menggunakan tingkat harga pada tahun berjalan. Harga konstan : Penilaian atas barang dan jasa (produk) yang dihasilkan atau dikonsumsi, dengan menggunakan tingkat harga pada tahun dasar tertentu. Harga relatif (relative price) : Harga barang dan jasa yang dibandingkan dengan harga-harga lainnya. Hiperinflasi (Hiperinflation) : Laju inflasi yang sangat tinggi, di mana tingkat inflasinya mencapai lebih dari 100% dalam setahun, atau melebihi 50% dalam setiap bulannya, atau dalam setahun tingkat harga meningkat lebih dari 100 kali. ~ 20 ~ Kamus Ekonomi Makro Hipotesis pasar yang efisien (efficient markets hypothesis) : Teori yang menyatakan bahwa semua informasi tentang hargaharga aset yang tersedia bagi masyarakat mencerminkan nilai suatu aset tertentu. Hipotesis tingkat alamiah (natural-rate hyphotesis) : Hipotesis tingkat alamiah sama pengertiannya dengan dugaan tingkat alamiah. Lihat istilah dugaan tingkat alamiah. Hoarding : Keinginan manusia untuk menahan uang tunai. Hukum dalam ilmu ekonomi : Kecenderungan atau ketentuan yang menerangkan hubungan dari peristiwa-peristiwa ekonomi. Hukum penurunan perolehan keuntungan (Law of diminishing return) : Hukum yang menyatakan bahwa apabila salah satu input tetap (seperti tanah), sedangkan input-input variabel lain (seperti tenaga kerja dan modal) ditambah penggunaannya, maka setiap tambahan output yang dihasilkan dari setiap unit tambahan input variabel lain tersebut pada awalnya meningkat, tapi pada kelanjutannya tambahan output tersebut akan menurun. Semakin bertambah input variabel lain, maka semakin menurun pula output yang dihasilkan. Hukum penurunan perolehan keuntungan ini juga disebut Hukum penurunan produk marginal. Hukum penurunan produk marginal (Law of diminishing marginal product) : Hukum ini sama bunyinya dengan Hukum ~ 21 ~ Abdul Gafur penurunan perolehan keuntungan. Lihat istilah Hukum penurunan perolehan keuntungan. Hukum psikologis dari konsumsi (psychological Law of consumption) : Hukum yang menghubungkan antara pendapatan dengan konsumsi. Hukum ini dikemukakan oleh ekonom Inggris John Maynard Keynes (1883-1946). Hukum tersebut berisi: (1) Jika pendapatan naik, maka konsumsi pun akan naik, tetapi kenaikannya tidak sebanyak kenaikan pendapatan. (2) Setiap tambahan kenaikan pendapatan akan dipergunakan untuk konsumsi dan tabungan. (3) Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi dan tabungan. Hukum Say (Say’s Law) : Hukum yang menyatakan bahwa penawaran (supply) akan menciptakan permintaannya (demand) sendiri. ~ 22 ~ Kamus Ekonomi Makro I I : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “investasi”. IHK : Singkatan dari Indeks Harga Konsumen. Ilmu ekonomi (economics) : Studi mengenai cara-cara manusia dalam menentukan pilihannya, dengan atau tanpa menggunakan uang, untuk menggunakan sumber-sumber produktif yang langka untuk memproduksi berbagai barang serta mendistribusikannya kepada berbagai individu dan kelompok masyarakat untuk dikonsumsi, baik untuk sekarang atau untuk masa yang akan datang. Ilmu ekonomi makro (macroeconomics) : Ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena dalam perekonomian secara luas dan keseluruhan (agregat), seperti inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi. Ilmu ekonomi mikro (microeconomics) : Ilmu yang mempelajari bagaimana berbagai rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan, dan bagaimana cara mereka berinteraksi dalam pasar. IMF : Kepanjangan dari International Monetary Fund. Lihat istilah Dana Moneter Internasional. ~ 23 ~ Abdul Gafur Impor (import) : Pembelian yang dilakukan oleh suatu negara terhadap barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri. Importir : Orang atau badan usaha yang melakukan impor. Incremental Capital Output Ratio – ICOR : Rasio perbandingan antara tambahan investasi dengan tambahan hasil produksi nasional. ICOR ini dirumuskan sebagai berikut: ICOR = K Q Indeks Gini (Gini index) : Alat ukur statistik untuk menghitung ketidakmerataan pendapatan masyarakat, yang hasilnya berkisar antara koefisien 0-1. Semakin tinggi nilai koefisiennya, maka semakin tidak merata pendapatan antar masyarakat yang diukur. Pengukuran ini pertama kali diciptakan oleh ahli statistik berkebangsaan Italia yang bernama Corrado Gini, dan dipublikasikan pada tahun 1912 dalam karyanya Variabilita e Mutabilita. Istilah lain dari indeks Gini adalah koefisien Gini atau rasio Gini. Indeks harga (Price index) : Angka indikator tingkat harga yang dipublikasikan oleh pemerintah atau pihak yang berwenang. Indeks harga terbagi 2, yaitu : Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index - CPI) dan Indeks Harga Produsen (Producer Price Index – PPI). Indeks Harga Konsumen – IHK (Consumer Price Index – CPI) : Ukuran biaya barang dan jasa secara keseluruhan yang dibeli oleh rata-rata konsumen. ~ 24 ~ Kamus Ekonomi Makro Indeks Harga Produsen – IHP (Producer Price Index – PPI) : Ukuran biaya barang dan jasa secara keseluruhan yang dibeli oleh rata-rata perusahaan. Indeks harga tertimbang : Perhitungan indeks harga ini ada dua metode; pertama, metode Laspeyres yaitu metode perhitungan indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas atau jumlah barang pada tahun pokok ( QBY ),  PPA .Q  PPA .Q N BY BY BY dengan rumus sebagai berikut:  100 sedangkan metode yang kedua adalah metode Paasche atau deflator Produk Nasional Bruto (PNB), yaitu metode perhitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun ( QN ), tertentu  PPA .Q  PPA .Q N N BY N dengan rumus sebagai berikut:  100 Indeks harga tidak tertimbang : Perhitungan indeks harga yang  PPA  PPA N dirumuskan sebagai berikut: 100 BY di mana;  PPA N (Product Price Aggregate) = Jumlah harga barang secara keseluruhan pada tahun tertentu. ~ 25 ~ Abdul Gafur  PPA BY (Product Price Aggregate on Base Year) = Jumlah harga barang secara keseluruhan di tahun pokok. Indeksasi (indexation) : Koreksi otomatis yang dilakukan oleh nilai uang terhadap dampak-dampak inflasi melalui UndangUndang atau melalui kontrak. Inflasi (inflation) : Suatu tingkat kenaikan harga-harga barang dan jasa yang berlaku secara umum dan terus-menerus dari satu periode ke periode lainnya dalam suatu perekonomian. Inflasi berat : Tingkat inflasi yang berkisar antara 30% sampai 100% dalam setahun. Inflasi dari dalam negeri : Inflasi yang disebabkan oleh adanya permasalahan ekonomi di dalam negeri, seperti kenaikan gaji pegawai atau upah buruh, kekacauan politik dan ekonomi, atau karena gagal panen. Inflasi dari luar negeri (imported inflation) : Inflasi yang terjadi akibat adanya kenaikan harga di luar negeri sehingga berimbas pada kenaikan harga di dalam negeri. Inflasi ini biasanya dialami oleh negara-negara berkembang. Inflasi desakan biaya (cost push inflation) : Inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan biaya produksi membebankan kenaikan tersebut sehingga produsen kepada konsumen dengan menaikkan harga barang, walaupun risikonya produsen akan menghadapi penurunan permintaan dari pasar dikarenakan kenaikan harga. ~ 26 ~ Kamus Ekonomi Makro Inflasi ringan : Tingkat inflasi yang berada di bawah 10% dalam setahun. Inflasi ringan : Tingkat inflasi yang berkisar antara 10% sampai 30% dalam setahun. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) : Inflasi yang terjadi karena sektor perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan masyarakat dengan cepat, sehingga menyebabkan kelangkaan barang. Input : Segala sesuatu yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Inventori : Persediaan barang (jadi maupun setengah jadi) pada unit institusi yang tidak terpakai pada proses produksi, atau belum selesai diproses, atau belum terjual. Investasi (investment) : Pembelian barang yang akan dipergunakan nantinya untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa. Investasi ini disimbolkan dengan “I”. Investasi asing langsung (foreign direct investment) : Investasi yang modalnya berasal dari warga negara asing, dan dikelola langsung oleh mereka. Investasi exante (exante investment) : Investasi yang sedang direncanakan oleh masyarakat. Investasi expost (expost investment) : Investasi yang sudah terlaksana dalam masyarakat. ~ 27 ~ Abdul Gafur Investasi luar negeri neto : Nilai aset luar negeri yang dibeli oleh para investor domestik setelah dikurangi nilai aset dalam negeri yang dibeli oleh para investor asing. Investasi otonomi (autonomy investment) : Pembentukan modal yang tidak dipengaruhi oleh tingkat Pendapatan Nasional. Investasi portofolio asing (foreign portfolio investment) : Investasi yang modalnya berasal dari warga negara asing, tapi dikelola oleh warga negara setempat. Investasi swasta (private investment) : Investasi yang dilakukan oleh pihak swasta untuk memperoleh laba dan tambahan pendapatan. Investasi publik (public investment) : Peralatan dan perlengkapan yang dibuat untuk kepentingan publik. Investasi terpengaruh : Pembentukan modal yang dipengaruhi oleh tingkat Pendapatan Nasional. IS : Singkatan dari Investment (investasi) dan Saving (tabungan). ~ 28 ~ Kamus Ekonomi Makro J Jasa : Segala sesuatu yang tidak berwujud dan bersifat non-fisik, tapi dapat dirasakan manfaatnya dan dapat memuaskan kebutuhan manusia. Jejak acak (random walk) : Jejak suatu variabel yang berubahubah, sehingga sangat sulit untuk diprediksi. Jurang deflasi (deflation gap) : Jumlah kekurangan pengeluaran (konsumsi) agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Jurang inflasi (inflation gap) : Kelebihan dalam pengeluaran agregat pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh yang menimbulkan kekurangan pasokan barang sehingga harganya menjadi naik. Jurang Produk Nasional Bruto (Gross National Product-gap) : Grafik yang menunjukkan perbedaan antara Pendapatan Nasional potensial dengan Pendapatan Nasional riil. Apabila tingkat Pendapatan Nasional berada di bawah tingkat Pendapatan Nasional potensial maka akan terjadi pengangguran. Sebaliknya, jika tingkat Pendapatan Nasional riil berada di atas tingkat Pendapatan Nasional potensial maka akan terjadi inflasi. ~ 29 ~ Abdul Gafur K K : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “modal fisik”. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) : Suatu kawasan dengan batas tertentu yang tercakup dalam daerah atau wilayah untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Kebijakan anggaran belanja defisit : Suatu langkah dari pemerintah yang biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah depresi dan pengangguran. Kebijakan anggaran belanja surplus : Suatu langkah dari pemerintah yang biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah inflasi. Kebijakan fiskal (fiscal policy) : Langkah-langkah pemerintah dalam merubah struktur dan jumlah pungutan pajak serta pengeluarannya dengan maksud untuk mempengaruhi tingkat perekonomian. Kebijakan fiskal diskresioner : Langkah-langkah pemerintah dalam merubah pengeluarannya (G) atau pemungutan pajaknya (T) dengan tujuan untuk mengurangi pergerakan naik turunnya tingkat kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu, ~ 30 ~ Kamus Ekonomi Makro dan untuk menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) yang tinggi, tanpa menghadapi masalah inflasi, dan selalu mengalami pertumbuhan ekonomi yang memuaskan. Kebijakan fiskal ekspansif : Kebijakan fiskal yang terfokus pada penambahan pemerintah, anggaran atau belanja pada atau penurunan pengeluaran pajak untuk meningkatkan permintaan agregat terhadap barang dan jasa, dengan tujuan untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto dan untuk menurunkan angka pengangguran. Kebijakan fiskal kontraktif : Kebijakan fiskal yang terfokus pada pengurangan pemerintah, anggara atau belanja pada atau peningkatan pengeluaran pajak untuk menurunkan permintaan agregat terhadap barang dan jasa, dengan tujuan untuk mengontrol inflasi. kebijakan fiskal seimbang : Kebijakan dari pemerintah untuk menyeimbangkan pengeluaran atau belajannya dengan pendapatannya. Kebijakan moneter (monetary policy) : Langkah-langkah pemerintah dalam mempengaruhi jumlah peredaran uang atau mengubah suku bunga dalam suatu perekonomian dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi. ~ 31 ~ Abdul Gafur Kebijakan moneter ekspansif : Kebijakan moneter yang terfokus pada peningkatan jumlah uang yang beredar, dan penurunan suku bunga. Kebijakan moneter kontraktif : Kebijakan moneter yang terfokus pada pengurangan jumlah uang yang beredar, dan suku bunga dinaikkan. Kebijakan moneter langsung : Langkah-langkah dari pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar secara langsung, sehingga langsung mempengaruhi neraca bankbank umum. Instrumen dari kebijakan moneter ini antara lain adalah pagu kredit, penetapan suku bunga, penurunan nilai uang, dan kredit langsung. Kebijakan moneter tidak langsung : Langkah-langkah dari pemerintah untuk mempengaruhi sasaran operasional ke arah yang ditargetkan oleh Bank Sentral sebagai otoritas moneter secara tidak langsung. Instrumen kebijakan moneter ini antara lain adalah likuiditas wajib minimum, penetapan tingkat diskonto, dan kebijakan operasi pasar terbuka. Kebijakan perdagangan (trade policy) : Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang diekspor atau diimpor secara langsung oleh suatu negara. Kecondongan menabung (propensity to saving) : Skedul yang menunjukkan hubungan antara tabungan dan pendapatan. Kecondongan menabung ini juga disebut fungsi tabungan. ~ 32 ~ Kamus Ekonomi Makro Kecondongan menabung terbagi 2; kecondongan menabung marginal (Marginal Propensity to Consume - MPS), dan kecondongan menabung rata-rata (Average Propensity to Save - APS). Kecondongan Menabung Marginal (Marginal Propensity to Save - MPS) : Perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan disposebel (∆Yd). Kecondongan menabung marginal ini dapat dirumuskan sebagai berikut: MPS = S . Dan MPS = Y – MPC. Yd Kecondongan Menabung Rata-rata (Average Propensity to Save - APS) : Perbandingan antara tabungan (S) dengan tingkat pendapatan disposebel (∆Yd). Kecondongan menabung rata-rata ini dapat dirumuskan sebagai berikut: APS = S Yd Kecondongan mengkonsumsi (propensity to consumption) : Skedul yang menunjukkan hubungan antara konsumsi dan pendapatan. Kecondongan mengkonsumsi ini juga disebut fungsi konsumsi. Kecondongan mengkonsumsi terbagi 2; kecondongan mengkonsumsi marginal (Marginal Propensity to Consume - MPC), dan kecondongan mengkonsumsi ratarata (Average Propensity to Consume - APC). Kecondongan Mengkonsumsi Marginal (Marginal Propensity to Consume - MPC) : Perbandingan antara pertambahan konsumsi (∆C) dengan pertambahan ~ 33 ~ pendapatan Abdul Gafur disposebel (∆Yd) yang diperoleh. Kecondongan mengkonsumsi marginal ini dapat dirumuskan sebagai berikut: MPC = C Yd Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume - APC) : Perbandingan antara tingkat pengeluaran konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposebel (∆Yd). Kecondongan mengkonsumsi dirumuskan sebagai berikut: APC = rata-rata ini dapat C Yd Kenetralan moneter (monetary neutrality) : Gagasan yang menjelaskan bahwa perubahan dalam jumlah uang yang beredar tidaklah mempengaruhi variabel-variabel riilnya. Keseimbangan eksternal : Kondisi di mana neraca pembayaran luar negeri berada pada posisi seimbang, dan tingkat suku bunga luar negeri sama dengan tingkat suku bunga dalam negeri. Keseimbangan internal : Kondisi di mana terjadinya perpotongan antara kurva IS dan kurva LM pada keseimbangan tingkat suku bunga domestik, dan keseimbangan Pendapatan Nasional pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Kesempatan kerja : Lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan. ~ 34 ~ Kamus Ekonomi Makro Keuangan (finance) : Suatu bidang ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat mengambil keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya sepanjang waktu dan mengenai penanganan risiko. Koefisien Gini (Gini coeficient) : Lihat istilah indeks Gini. Konsumsi (consumption) : (1) Segala tindakan manusia untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang atau jasa, baik secara sekaligus ataupun secara berangsurangsur. (2) Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Konsumsi ini disimbolkan dengan “C”. Konsumsi modal tetap (consumption of fixed capital) : Suatu istilah yang dibuat oleh Departemen Perdagangan terhadap istilah depresiasi barang dalam perhitungan Pendapatan Nasional. Lihat istilah depresiasi. Kredit (credit) : Penyediaan bank, atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan hal tersebut berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit intern (internal loan) : Pinjaman yang diberikan oleh masyarakat kepada masyarakat dalam suatu negara yang pembayaran pokok dan bunganya dilakukan dalam mata uang yang sama dalam negara tersebut. ~ 35 ~ Abdul Gafur Kredit investasi (investment loan) : Kredit jangka menengah dan jangka panjang yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya untuk membiayai proyek baru atau proyek perluasan perusahaan. Kredit konsumsi (consumer loan) : Kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada pihak perseorangan, termasuk pegawai bank pelapor, untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara yang lain. Kredit langsung : Kredit yang diberikan langsung kepada pihak ketiga yang non-bank, Kredit likuiditas : Kredit yang diberikan oleh Bank Sentral kepada bank-bank di bawahnya, baik dalam rangka pemberian kredit oleh bank yang bersangkutan kepada nasabahnya, maupun untuk mengatasi kesulitan likuiditas dalam keadaan darurat dan untuk pembiayaan lainnya. Kredit terbagi menjadi dua jenis, yaitu kredit likuiditas gadai ulang dan kredit likuiditas darurat. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) : Kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia untuk membiayai kredit-kredit program pemerintah yang disalurkan untuk membiayai proyek-proyek yang menyentuh langsung kepada usaha kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah. Kredit likuiditas darurat : Kredit yang diberikan oleh Bank Sentral kepada bank-bank yang mengalami kesulitan. ~ 36 ~ Kamus Ekonomi Makro Kredit likuiditas gadai ulang : Kredit yang diberikan oleh Bank Sentral kepada bank-bank di bawahnya dengan tujuan untuk memperluas pemberian kreditnya. Sebagai jaminannya, bank akan memberikan jaminan barang-barang para debitur kepada Bank Sentral dengan persetujuan debitur yang bersangkutan. Kredit macet (bad debt) : Kredit yang tidak memenuhi kriteria lancar dan kurang lancar, atau kredit yang memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 21 bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha penyelematan kredit, atau kredit yang penyelesainnya telah diserahkan ke Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang Negara (BUPN) atau telah diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit. Kredit modal kerja (working capital loan) : Kredit jangka pendek yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja. Kreditur (creditor) : Pihak yang memberikan pinjaman/kredit kepada debitur dengan cara pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati bersama. Kuantitas uang (quantity of money) : Lihat istilah teori kuantitas uang. ~ 37 ~ Abdul Gafur Kurva IS : Kurva yang menggambarkan keseimbangan antara suku bunga (i atau r) dengan pendapatan nasional (Y) pada pasar barang dan jasa. Kurva IS-LM : Kurva yang menggambarkan interaksi antara pasar barang (IS) dan pasar uang (LM). Kurva LM : Kurva yang menggambarkan keseimbangan antara tingkat bunga (i atau r) dengan pendapatan nasional (Y) pada pasar uang. Kurva penawaran agregat (aggregate-supply curve) : Kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang dipilih oleh perusahaan untuk diproduksi dan dijual secara menyeluruh pada setiap tingkat harga. Kurva permintaan agregat (aggregate-demand curve) : Kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli atau dikonsumsi oleh rumah tangga, perusahaan dan pemerintah secara menyeluruh pada setiap tingkat harga. Kurva Philips (Philips curve) : Kurva yang menunjukkan kombinasi inflasi dan pengangguran yang timbul dalam jangka pendek ketika pergeseran pada kurva permintaan agregat memindahkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek. Nama Philips itu sendiri mengacu pada nama seorang ekonom yang bernama A.W. Philips yang menuliskan temuan teorinya tersebut dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh jurnal Economica di Inggris dengan judul “The Relationship between Unemployment ~ 38 ~ Kamus Ekonomi Makro and the Rate of Change of Money Wages in the United Kingdom”. ~ 39 ~ Abdul Gafur L L : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “jumlah tenaga kerja”. Laju inflasi (inflation rate) : Perubahan persentase dalam indeks harga dari jangka waktu sebelumnya. Perhitungan inflasi dapat dirumuskan sebagai berikut: inflasi = IHK1  IHK 0  100 IHK 0 di mana; IHK1 = Indeks Harga Konsumen pada periode yang ingin dihitung. IHK 0 = Indeks Harga Konsumen pada periode sebelumnya. jika hasilnya positif maka terjadi inflasi (lihat istilah inflasi), dan jika hasilnya negatif maka terjadi deflasi (lihat istilah deflasi). Lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) : Lembaga-lembaga keuangan yang membantu mempertemukan penabung sebagai penyedia (supplier) ~ 40 ~ Kamus Ekonomi Makro dana untuk investor yang meminjam dananya secara tidak langsung. Likuiditas (liquidity) : Kemampuan atau kemudahan suatu aset untuk diubah menjadi alat pertukaran dalam suatu perekonomian. Likuiditas wajib minimum (Statutory Reserve Requirements) : Ketentuan yang mewajibkan setiap bank agar memelihara sejumlah alat likuid minimum yang dinyatakan dalam bentuk persentase tertentu dari jumlah Dana Pihak Ketiga yang dihimpun oleh bank atau kewajiban lancar bank. Istilah lainnya dari istilah ini adalah cadangan wajib minimum, atau syarat cadangan minimum. Liquidity trap : Lihat istilah fenomena liquidity trap. LM : Singkatan dari Liquidity preference (permintaan akan uang) dan Money supply (penawaran uang). ~ 41 ~ Abdul Gafur M M : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “jumlah uang yang beredar”. M1 : Uang dalam arti sempit. Lihat istilah uang dalam arti sempit. M2 : Uang dalam arti luas. Lihat istilah uang dalam arti luas. Makroekonomi : Lihat istilah ekonomi makro. Mata uang (currency) : Uang beredar dalam bentuk uang kertas dan uang logam yang menjadi alat pembayaran yang sah. Mikroekonomi : Lihat istilah ekonomi mikro. MEC : Singkatan dari Marginal Efficiency of Capital, atau Efisiensi Modal Marginal. Lihat istilah Efisiensi Modal Marginal. MEI : Singkatan dari Marginal Efficiency of Investment, atau Efisiensi Investasi Marginal. Lihat istilah Efisiensi Investasi Marginal. MoM : Singkatan dari “Month on Month”, yaitu suatu istilah yang digunakan untuk “per bulan” dalam data perekonomian. ~ 42 ~ Kamus Ekonomi Makro MPC : Singkatan dari Marginal Propensity to Consume, atau Kecondongan Mengkonsumsi Marginal. Lihat istilah Kecondongan Mengkonsumsi Marginal. MPS : Singkatan dari Marginal Propensity to Save, atau Kecondongan Menabung Marginal. Lihat istilah Kecondongan Menabung Marginal. Mata uang dalam peredaran : Seluruh jumlah uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral. Mata uang dalam peredaran disebut juga dengan uang kartal. Menghindari risiko (risk averse) : Menunjukkan rasa tidak suka pada ketidakpastian. Modal fisik (physical capital) : Berbagai peralatan dan struktur perlengkapan yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Modal manusia (human capital) : Pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh para pekerja melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Modal umum ekonomis (Economic Overhead Capital -EOC) : Barang-barang modal yang memberikan faedah umum (public utilities) demi meningkatkan kemakmuran masyarakat, seperti pelabuhan, jalan raya, rel kereta api, dan sebagainya. Modal umum sosial (Social Overhead Capital – SOC) : Barangbarang modal yang bersifat sosial demi meningkatkan ~ 43 ~ Abdul Gafur kemakmuran masyarakat, seperti rumah sakit, panti asuhan, sekolah, dan sebagainya. Model IS-LM : Model yang menunjukkan apa yang menyebabkan pendapatan nasional berubah dalam jangka pendek ketika tingkat harga tetap, dan apa yang menyebabkan permintaan agregat bergeser. Model permintaan dan penawaran agregat (model of aggregate demand and aggregate supply) : Model yang digunakan oleh sebagian besar ekonom dalam menjelaskan fluktuasifluktuasi jangka pendek yang terjadi dalam suatu perekonomian di antara kecenderungan jangka panjangnya. ~ 44 ~ Kamus Ekonomi Makro N Neraca aliran modal : Bagian dari neraca pembayaran yang berisi ringkasan pencatatan mengenai arus keluar masuk modal, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, yang terdiri atas arus modal neto dari pemerintah dan arus modal neto dari swasta. Neraca ini juga disebut dengan neraca modal. Neraca Arus Dana (NAD) : Suatu sistem finansial terpadu yang menggabambarkan bagaimana tabungan dan sumber dana lainnya di masing-masing institusi digunakan untuk membiayai investasi riil maupun investasi finansial melalui berbagai jenis instrumen finansial. Neraca berjalan (current account) : Bagian dari neraca pembayaran yang merefleksikan semua pembayaran jangka pendek antar negara untuk barang, jasa, bunga dan dividen. Neraca ini juga disebut dengan neraca transaksi berjalan. Neraca jasa : Bagian dari neraca berjalan atau neraca transaksi berjalan tentang penerimaan dan pengeluaran devisa serta selisih antara penerimaan dan pengeluarannya karena ~ 45 ~ Abdul Gafur penerimaan dan pemberian jasa, seperti transfer uang yang masuk dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri, transfer keuntungan bagi investor asing, pendapatan royalti penduduk domestik, pembayaran bunga deposito untuk penabung yang berada di luar negeri, atau pembayaran bunga cicilan utang luar negeri. Neraca modal : Sama dengan neraca aliran modal. Lihat istilah neraca aliran modal. Neraca pembayaran (Balance of Payment – BOP) : Suatu ringkasan pencatatan yang sistematis antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain yang menunjukkan pembayaran antar negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Neraca perdagangan (trade balance) : Bagian dari neraca berjalan atau neraca transaksi berjalan yang menunjukkan selisih antara nilai barang yang diekspor oleh suatu negara ke negara lain dengan nilai barang yang diimpor dari negara lain ke dalam negeri. Neraca perdagangan ini juga disebut dengan neraca barang. Neraca transaksi berjalan : Sama dengan necara berjalan. Lihat istilah neraca berjalan. Nilai intrinsik (intrinsic value) : Nilai yang tetap ada pada suatu benda yang dijadikan sebagai uang meskipun benda tersebut sudah tidak dipergunakan lagi sebagai uang. ~ 46 ~ Kamus Ekonomi Makro Nilai masa depan (future value) : Nilai uang yang dapat dihasilkan di masa yang akan datang dari sejumlah uang di masa sekarang dengan suku bunga yang berlaku di masa sekarang. Nilai masa depan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: MF = (1+r)n x (MPr) di mana; MF : Jumlah uang yang diperoleh di masa yang akan datang. MPr : Jumlah uang yang disimpan di masa sekarang. r : Suku bunga yang berlaku di masa sekarang. n : Jangka waktu pembungaan uang. Nilai sekarang (present value) : Nilai uang yang diperlukan di masa sekarang untuk menghasilkan sejumlah uang di masa depan dengan suku bunga yang berlaku di masa sekarang. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut: MPr = MF : (1+r)n Nilai tukar nominal (nominal exchange rate) : Nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Nilai tukar riil (real exchange rate) : Nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lain. Nilai tukar riil dapat dirumuskan dengan persamaan berikut: RER = ~ 47 ~ (e P ) P* Abdul Gafur di mana; RER : Nilai tukar riil e : Nilai tukar nominal antara mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain P : Harga dalam negeri P* : Harga luar negeri Nilai uang dari waktu ke waktu (Money figures from different times): Ukuran nilai uang dengan membandingkan antara nilai uang di masa sekarang dengan nilai uang di masa lampau. Perhitungannya dapat dirumuskan sebagai berikut: CPIin Pr esentTime  PastTimeVa lueofMoney CPIinPastT ime di mana; CPI in Present Time CPI in Past Time : IHK di masa sekarang : IHK di masa lampau. Past Time Value of Money : Nilai uang di masa lampau ~ 48 ~ Kamus Ekonomi Makro O Obligasi (bond) : Surat pernyataan utang yang dikeluarkan oleh emiten (dapat berbentuk badan hukum/perusahaan atau bisa juga pemerintah) yang memerlukan dana untuk kebutuhan operasional perusahaan atau pemerintahan maupun ekspansi modal. Operasi pasar terbuka (open-market operations) : Transaksi atas obligasi pemerintah yang dikeluarkan oleh Bank Sentral. Transaksi ini merupakan salah satu perangkat kebijakan moneter yang digunakan pemerintah dalam rangka mengatur jumlah uang beredar di masyarakat. Output : Segala sesuatu yang berguna yang dihasilkan dari proses produksi untuk dikonsumsi, atau untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya. ~ 49 ~ Abdul Gafur P P : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “tingkat harga”. Pagu kredit (credit ceiling) : Ketentuan jumlah batas maksimal kredit yang diperbolehkan oleh Bank Sentral untuk disalurkan oleh bank. Pajak (tax) : Iuran wajib yang dibayarkan oleh warga negara, baik domestik maupun asing, baik perseorangan atau pun badan usaha, kepada negara berdasarkan Undang-Undang untuk membiayai belanja negara (pemerintah). Pajak inflasi (inflation tax) : Pendapatan yang diperoleh pemerintah dengan cara mencetak uang. Pajak langsung (direct tax) : Pungutan pemerintah yang dikenakan secara langsung terhadap berbagai pihak yang wajib membayarnya. Pajak progresif (progressive tax) : Sistem pajak yang mana tingkat persentase beban pungutannya bertambah seiring dengan bertambahnya pendapatan masyarakat. ~ 50 ~ Kamus Ekonomi Makro Pajak proporsional (proportional tax) : Sistem pajak yang mana tingkat persentase beban pungutannya tetap sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat. Pajak regresif (regressive tax) : Sistem pajak yang mana tingkat persentase beban pungutannya menurun seiring dengan bertambahnya pendapatan masyarakat. Pajak tak langsung (indirect tax) : Pungutan pemerintah yang tidak langsung dikenakan terhadap berbagai pihak yang wajib membayarnya, dan pungutan ini bisa dipindahtangankan kepada pihak lain. Paritas daya beli (purchasing-power parity) : Teori nilai tukar yang menyatakan bahwa setiap unit dari mata uang seharusnya mampu membeli sejumlah barang dan jasa yang sama banyaknya di semua negara. Pasar dana pinjaman (market for loanable funds) : Pasar yang mempertemukan para penabung sebagai penyedia (supplier) dana, menyediakan dananya untuk para investor yang ingin meminjam dana tersebut untuk kegiatan investasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pasar keuangan (financial markets) : Pasar yang terdiri dari lembaga-lembaga keuangan yang mempertemukan penabung sebagai penyedia (supplier) dana dengan investor yang meminjam dananya secara langsung. Pasar uang : Pertemuan antara permintaan uang dengan penawaran uang. ~ 51 ~ Abdul Gafur PDB : Singkatan dari Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product). Lihat istilah Produk Domestik Bruto. PDB atas dasar harga berlaku : Nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. PDB atas dasar harga konstan : Nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. PDB nominal (nominal GDP) : Penentuan nilai barang dan jasa dalam suatu perekonomian dengan menggunakan harga yang berlaku saat ini (yaitu ketika barang dan jasa tersebut diperjualbelikan). PDB riil (real GDP) : Penentuan nilai barang dan jasa dalam suatu perekonomian dengan menggunakan harga tetap yang berlaku di tahun pokok (tahun dasar). Pekerja putus asa (discouraged workers) : Pekerja yang ingin memperoleh pekerjaan dengan berusaha mencarinya tetapi menyerah karena tidak kunjung berhasil mendapatkan pekerjaan yang dicarinya. Pelarian modal (capital flight) : Pergerakan dana yang besar dan tiba-tiba keluar dari suatu negara. Pemajemukan (compounding) : Akumulasi sejumlah uang dalam bank atau lembaga keuangan lainnya di mana bunga yang ~ 52 ~ Kamus Ekonomi Makro didapatkan tetap dibiarkan dalam rekening untuk dibungakan kembali di masa yang akan datang. Pembatasan paksa (crowding out) : Penurunan jumlah investasi sebagai akibat dari peminjaman dana yang dilakukan oleh pemerintah. Pembentukan modal tetap : Pembuatan dan pembelian barang modal baru, baik dari dalam maupun luar negeri (impor), termasuk barang modal bekas dari luar negeri. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) : Pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun, dan tidak merupakan barang konsumsi. Pemogokan kerja (job strike) : Berhentinya para pekerja dari suatu perusahaan atas prakarsa yang diorganisasikan oleh serikat pekerja. Pencarian kerja (job search) : Suatu proses di mana pekerja menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan selerannya. Pencucian uang (money laundring) : Penerimaan uang tunai dalam jumlah besar oleh bank atau lembaga keuangan dari masyarakat yang diduga berasal dari hasil perdagangan gelap. Apabila uang tersebut disimpan dalam bentuk deposito atau ditanamkan dalam investasi lainnya, setelah melalui proses tersebut, seolah-olah uang itu merupakan hasil kegiatan transaksi yang sah. ~ 53 ~ Abdul Gafur Pendapatan disposebel (disposable income) : Pendapatan perorangan setelah membayar seluruh kewajibannya (pajak) terhadap pemerintah. Jadi, pendapatan disposebel ini sama dengan pendapatan perorangan dikurangi pajak langsung. Pendapatan Nasional (National Income) : Total pendapatan yang diperoleh penduduk suatu negara dari hasil produksi barang dan jasa. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income – NNI) : Total pendapatan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tak langsung. Jadi, Pendapatan Nasional Neto sama dengan Produk Nasional Bruto dikurangi pajak tak langsung. Pendapatan Per Kapita (Income Per Capita) : Rata-rata pendapatan yang diperoleh penduduk dalam suatu negara pada periode tertentu, untuk mengukur tingkat kemakmuran negara tersebut. Perhitungannya adalah dengan membandingkan jumlah Pendapatan Nasional terhadap jumlah penduduk: PN . JP Pendapatan perorangan (Personal Income) : Pendapatan yang diterima oleh rumah tangga, atau pendapatan yang diterima oleh suatu bentuk usaha bisnis yang tidak berbentuk perusahaan. Pengangguran (unemployment) : Suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin ~ 54 ~ Kamus Ekonomi Makro mendapatkan pekerjaan tetapi belum memperolehnya. Jumlah pengangguran ini dihitung dari: Jumlah pengangguran = jumlah angkatan kerja - jumlah tenaga kerja. Pengangguran friksional Pengangguran yang (frictional terjadi unemployment) karena para : pekerja memerlukan waktu dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan selera mereka masing-masing. Pengangguran friksional ini juga disebut dengan pengangguran normal. Pengangguran konjungtur Pengangguran yang (conjuncture unemployment) diakibatkan oleh : perubahan- perubahan yang terjadi dalam suatu perekonomian. Pengangguran konjungtur ini disebut juga dengan pengangguran siklis. Pengangguran musiman : Pengangguran yang terjadi pada waktuwaktu tertentu dalam satu tahun. Pengangguran normal : Sama pengertiannya dengan istilah “pengangguran friksional”. Lihat istilah pengangguran friksional. Pengangguran setengah menganggur : Pengangguran yang ditujukan kepada tenaga kerja yang bekerja, di mana jam kerjanya lebih sedikit daripada jam kerja pada umumnya. ~ 55 ~ Abdul Gafur Pengangguran siklis (cyclical unemployment) : Sama pengertiannya dengan istilah “pengangguran konjungtur”. Lihat istilah pengangguran konjungtur. Pengangguran struktural (structural unemployment) : Pengangguran yang terjadi karena jumlah pekerjaan yang tersedia di berbagai pasar tenaga kerja tidak cukup menampung semua orang yang ingin bekerja. Pengangguran sukarela : Pengangguran yang berasal dari penduduk yang tergolong ke dalam angkatan kerja yang tidak mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, seperti mahasiswa dan ibu rumah tangga. Pengangguran sukarela ini lawan dari pengangguran terpaksa. Pengangguran teknologi : Pengangguran yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi, sehingga menggeser peran atau tenaga manusia dalam melakukan kegiatan produksi. Pengangguran terpaksa : Pengangguran yang berasal dari penduduk yang tergolong ke dalam angkatan kerja serta aktif mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu tetapi tidak berhasil menemukan pekerjaan tersebut. Pengangguran terpaksa ini lawan dari pengangguran sukarela. Pengangguran tersembunyi : Pengangguran yang diakibatkan oleh adanya kelebihan tenaga kerja, sehingga sebagian tenaga kerja dapat dipindahkan pada kegiatan ekonomi ~ 56 ~ Kamus Ekonomi Makro yang lain tanpa mengurangi tingkat produksi pada kegiatan ekonomi sebelumnya. Pengangguran voluntary : Pengangguran yang terjadi karena pengunduran diri secara sukarela dari mereka yang sudah bekerja. Pengeluaran pemerintah : Sama pengertiannya dengan istilah “belanja pemerintah”. Lihat istilah belanja pemerintah. Pengetahuan teknologi (technological knowledge) : Pemahaman masyarakat tentang cara-cara yang terbaik untuk memproduksi barang dan jasa. Penggandaan (multiplier) : Angka yang menunjukkan tingkat perubahan Pendapatan Nasional sebagai akibat dari perubahan tingkat investasi. Penggandaan uang (money multiplier) : Jumlah uang yang diciptakan oleh sistem perbankan dari setiap unit cadangan yang disimpannya. Penstabil otomatis (automatic stabilizers) : Lihat istilah stabilisator otomatis. Penurunan perolehan keuntungan (diminishing returns) : Lihat istilah hukum penurunan perolehan keuntungan. Penyimpan nilai (store of value) : Alat yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mentransfer daya beli dari masa sekarang ke masa yang akan datang. Penyusutan (depreciation) : Lihat istilah depresiasi. ~ 57 ~ Abdul Gafur Perbankan (banking) : Segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan bercadangan-sebagian (fractional-reserve banking) : Sistem perbankan di mana bank hanya memegang sebagian dari simpanannya dalam bentuk cadangan. Perbankan bercadangan-100 persen (100 percent-reserve banking) : Sistem perbankan di mana bank memegang seluruh simpanan nasabahnya dalam bentuk cadangan. Perdagangan seimbang (balanced trade) : Suatu kondisi di mana nilai ekspor sama dengan nilai impor. Perekonomian dua sektor (two sectors-economy) : Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Perekonomian ini juga sama dengan istilah perekonomian tertutup sederhana. Perekonomian empat sektor : Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan negara asing. Perekonomian ini juga sama dengan istilah perekonomian empat sektor. Perekonomian satu sektor : Perekonomian yang hanya terdiri dari satu pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga, tanpa ada interaksi dengan perusahaan, pelaku pemerintah ekonomi dan negara lainnya seperti asing. Dalam perekonomian ini, seseorang melakukan kegiatan produksi untuk ia konsumsi sendiri. ~ 58 ~ Kamus Ekonomi Makro Perekonomian terbuka (opened economy) : Perekonomian yang bebas berinteraksi dengan perekonomian negara lainnya di dunia. Perekonomian ini juga sama dengan istilah perekonomian empat sektor. Perekonomian tertutup (closed economy) : Perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian negara lainnya di dunia. Perekonomian ini juga sama dengan istilah perekonomian tiga sektor. Perekonomian tertutup sederhana : Sama dengan istilah perekonomian dua sektor. Lihat istilah perekonomian dua sektor. Perekonomian tiga sektor (three sectors-economy): Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Perekonomian ini juga sama dengan istilah perekonomian tertutup. Permintaan efektif (effective demand) : Permintaan yang disertai kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta dalam suatu perekonomian. Persamaan jumlah uang (quantity equation of money) : Persamaan yang menghubungkan jumlah uang yang beredar, velositas uang, dan nilai uang dari hasil produksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Persamaan ini dirumuskan sebagai berikut: M x V = P x Y di mana; ~ 59 ~ Abdul Gafur M : Jumlah uang V : Velositas uang (laju peredaran uang) P : Tingkat harga Y : Jumlah produksi (PDB riil) Pertumbuhan ekonomi : Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan pertambahan produksi barang dan jasa, disertai dengan peningkatan kemakmuran masyarakat. Perubahan inventori : Selisih antara nilai inventori pada akhir periode pencatatan dengan nilai inventori pada awal periode pencatatan. PMTB : Singkatan dari Pembentukan Modal Tetap Bruto. Lihat kembali pada pengertian istilah tersebut. Portofolio (portfolio) : Gabungan dari beberapa objek atau aset atau instrumen investasi yang digabungkan menjadi satu sebagai salah satu intrumen investasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Produk Domestik Bruto – PDB (Gross Domestic Product – GDP) : Nilai dari semua barang dan jasa akhir (final) yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode tertentu. Produk Domestik Regional Bruto – PDRB (Gross Regional Domestic Product – GRDP) : Nilai dari semua barang dan ~ 60 ~ Kamus Ekonomi Makro jasa akhir (final) yang diproduksi dalam sebuah wilayah (tingkat provnisi) pada suatu periode tertentu. Produk Nasional Bruto – PNB (Gross National Product - GNP) : Total pendapatan yang diperoleh penduduk tetap suatu negara. Produk National Neto – PNN (Net National Product – NNP) : Total pendapatan penduduk tetap suatu negara dikurangi kerugian akibat depresiasi. Produk neto (net product) : Nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Produksi : Segala usaha atau kegiatan manusia untuk menambah atau mempertinggi kegunaan suatu barang atau jasa. Produktivitas (productivity) : Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seorang pekerja per waktu kerjanya. Q Q : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “output” atau “hasil produksi”. ~ 61 ~ Abdul Gafur R r : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “tingkat suku bunga”. Rasio cadangan (reserve ratio) : Perbandingan antara cadangan dengan simpanan di sebuah bank. Rasio Gini (Gini ratio) : Lihat istilah indeks Gini. Rasio hasil produksi modal (Capital Output Ratio – COR) : Lihat istilah Capital Output Ratio. Rasio hasil produksi modal tambahan (Incremental Capital Output Ratio - ICOR) : Lihat istilah Incremental Capital Output Ratio. Rasio pengorbanan (sacrifice ratio) : Persentase dari jumlah output yang hilang per tahun dalam proses penurunan inflasi sebesar 1%. Reksadana (mutual fund) : Wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (fund manager). Resesi (recession) : Masa terjadinya penurunan pendapatan riil masyarakat dan peningkatan angka pengangguran. ~ 62 ~ Kamus Ekonomi Makro Revaluasi (revaluation) : Kenaikan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Risiko (risk) : Kemungkinan keuntungan (return) yang menyimpang dari yang diharapkan. Risiko agregat (aggregate risk) : Risiko yang mempengaruhi semua pelaku ekonomi pada saat yang bersamaan. Risiko idiosinkratik (idiosyncratic risk) : Risiko yang hanya mempengaruhi satu pelaku ekonomi dalam periode tertentu. ~ 63 ~ Abdul Gafur S S : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “penawaran”. Saham (stock, share) : Surat bukti kepemilikan atau bagian modal atas sebuah perusahaan yang melakukan penawaran umum (go public) dalam bentuk nominal atau persentase tertentu, sehingga dapat diperjualbelikan, baik di dalam maupun di luar pasar modal, sebagai klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Saham memberikan kepada pemiliknya atas dividen sesuai dengan bagian modal yang disetor sebagaimana yang ditentukan dalam anggaran dasar perusahaan. Satuan hitung (unit of account) : Ukuran untuk menetapkan harga dan untuk mencatat tagihan utang. Sekuritas (securities) : Bukti utang-piutang atau bukti kepemilikan modal dalam bentuk surat berharga yang dapat diperdagangkan, seperti saham dan obligasi. Serikat pekerja (union) : Organisasi para pekerja yang melakukan tawar-menawar dengan pihak pemberi kerja mengenai upah dan fasilitas kerja. ~ 64 ~ Kamus Ekonomi Makro Sistem Bretton Woods (Bretton Woods System) : Sistem perekonomian dunia yang menggunakan nilai tukar tetap (fixed exchange rate) dengan mematok nilai emas pada Dollar Amerika Serikat, standarnya sekitar US$ 28,35 per 1 ons emas. Sementara mata uang lain menyesuaikan dengan mata uang Dollar Amerika Serikat. Dengan sistem ini nilai tukar mata uang tetap terjaga kestabilannya. Sistem ini juga sekaligus mengakhiri sistem standar emas sebelumnya, di mana nilai transaksi perdagangan internasional mengacu pada nilai harga emas. Sistem ini digagas oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat pada tanggal 1-22 Juni 1944 dalam suatu konferensi di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat. Konferensi ini dihadiri oleh para menteri keuangan beserta pemimpin dari 44 negara. Sistem ini juga melahirkan 3 lembaga otoritas perekonomian internasional, yaitu International Monetary Fund (IMF), International Bank for Reconstruction Development (IBRD) yang berganti nama nantinya menjadi Bank Dunia (World Bank), dan International Trade Organization (ITO) yang berubah nama menjadi General Agreement in Tarrifs and Trades (GATT) ketika sistem ini mulai diberlakukan pada tahun 1947 kemudian berubah nama lagi menjadi World Trade Organization (WTO) pada tahun 1995. Sistem ini berakhir pada tahun 1976 ketika Amerika Serikat mundur sebagai penyokong dan mencabut nilai Dollar-nya terhadap emas. Dengan berakhirnya sistem Bretton Woods maka nilai tukar ~ 65 ~ Abdul Gafur mata uang antar negara di seluruh dunia dalam transaksi perdagangan internasional berubah menjadi mengambang (floating exchange rate). Sistem ekonomi campuran : Sistem ekonomi pasar yang disertai campur tangan dari pemerintah dalam sebuah negara. Sistem ekonomi pasar : Sistem perekonomian dalam sebuah negara, yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh mekanisme pasar. Sistem ekonomi terpusat : Sistem perekonomian dalam sebuah negara, yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh pemerintahnya. Sistem keuangan (financial system) : Sistem yang terdiri dari beberapa lembaga keuangan yang membantu mempertemukan tabungan seseorang dengan kebutuhan investasi orang lain. Sistem Neraca Sosial Ekonomi : Suatu sistem informasi statistik yang disusun dalam bentuk matriks yang merangkum berbagai variabel ekonomi dan sosial di dalam suatu kerangka data sehingga tidak saja mencakup kinerja ekonomi seperti pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga interaksi antara kinerja ekonomi dengan kondisi sosial masyarakat seperti distribusi pendapatan dan ketenagakerjaan (kesempatan kerja). Sistem perekonomian dua sektor : Lihat istilah perekonomian dua sektor. ~ 66 ~ Kamus Ekonomi Makro Sistem perekonomian empat sektor : Lihat istilah perekonomian empat sektor. Sistem perekonomian satu sektor : Lihat istilah perekonomian satu sektor. Sistem perekonomian terbuka : Lihat istilah perekonomian terbuka. Sistem perekonomian tertutup : Lihat istilah perekonomian tertutup. Sistem perekonomian tertutup sederhana : Lihat istilah perekonomian tertutup sederhana. Sistem perekonomian tiga sektor : Lihat istilah perekonomian tiga sektor. Sistem perekonomian uang : Suatu perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara dalam transaksi perdagangannya. Stabilisator otomatis (automatic stabilizers) : Berbagai perubahan kebijakan fiskal yang khusus ditujukan untuk merangsang permintaan agregat ketika perekonomian mulai menunjukkan tanda-tanda resesi, tanpa harus menunggu tindakan para pembuat kebijakan. Stagflasi (stagflation) : Kondisi perekonomian yang sedang mengalami kemandekan (stagnasi), di mana tingkat produksi nasional dan kesempatan kerja merosot, dan ~ 67 ~ Abdul Gafur kondisi tersebut dibarengi dengan peningkatan hargaharga barang dan jasa (inflasi). Strategi substitusi impor : Suatu strategi dari suatu negara untuk melakukan penggantian (substitusi) barang-barang impor dengan barang-barang sejenis yang diproduksi di dalam negeri. Suku bunga nominal (nominal interest rate) : Suku bunga yang biasanya dilaporkan tanpa adanya koreksi terhadap dampak-dampak inflasi. Persamaan suku bunga nominal dapat dirumuskan sebagai berikut: Suku bunga nominal = suku bunga riil – inflasi Suku bunga riil (real interest rate) : Suku bunga yang sudah dikoreksi terhadap dampak-dampak inflasi. Persamaan suku bunga riil dapat dirumuskan sebagai berikut: Suku bunga riil = suku bunga nominal – inflasi Sumber Daya Alam – SDA (natural resources) : Proses pemanfaatan sumber-sumber daya yang disediakan oleh alam (seperti tanah, sungai dan sumber mineral) untuk digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Sumber Daya Alam terbagi 2 jenis; Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui seperti pohon, dan Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak. Surplus : Selisih positif antara pandapatan yang diterima dengan pengeluaran yang dibelanjakan. ~ 68 ~ Kamus Ekonomi Makro Surplus anggaran (budget surplus) : Suatu kondisi di mana pendapatan pemerintah dari hasil pajak melebihi pengeluarannya. Surplus neraca berjalan : Suatu kondisi dalam neraca berjalan yang menunjukkan bahwa suatu negara lebih banyak melakukan penjualan barang dan jasa (ekspor) daripada pembeliannya (impor). Kondisi juga disebut dengan surplus perdagangan. Surplus perdagangan (trade surplus) : Suatu kondisi di mana ekspor melebihi impor. Kondisi ini juga disebut dengan surplus neraca berjalan. Syarat cadangan minimum (reserve requirements) : Aturan yang mengatur jumlah cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank untuk melindungi tabungan nasabahnya. Istilah lainnya dari istilah ini adalah cadangan wajib minimum, atau likuiditas wajib minimum. ~ 69 ~ Abdul Gafur T Tabungan derivatif (derivative saving) : Tabungan yang diciptakan oleh bank umum karena memberikan pinjaman kepada nasabahnya. Tabungan exante (exante saving) : Tabungan yang sedang direncanakan oleh masyarakat. Tabungan expost (expost saving) : Tabungan yang sudah terlaksana dalam masyarakat. Tabungan giral utama : Tabungan yang diciptakan oleh suatu bank umum karena mendapat uang dari nasabahnya dalam bentuk uang tunai atau cek yang ditarik dari bank lain. Tabungan nasional (national saving) : Pendapatan nasional yang tersisa setelah dikurangi konsumsi dan pembelanjaan pemerintah. Persamaannya adalah S = Y - C – G. Tabungan publik (public saving) : Pendapatan pajak yang tersisa setelah pemerintah membayar Persamaannya adalah: PuS = T – G. di mana; ~ 70 ~ pengeluarannya. Kamus Ekonomi Makro PuS : Tabungan publik T : Pajak G : Pengeluaran atau belanja pemerintah Tabungan swasta (private saving) : Jumlah pendapatan rumah tangga yang tersisa di pemerintah setelah dilakukan pembayaran pajak dan pengeluaran untuk konsumsi. Persamaannya adalah PrS = Y – T – C di mana; PrS : Tabungan swasta Y : Pendapatan rumah tangga T : Pajak C : Pengeluaran konsumsi Tahun dasar : Tahun yang dipilih sebagai referensi statistik, yang digunakan sebagai dasar penghitungan di tahun yang lain. Tawar-menawar kolektif (collective bargaining) : Proses pembicaraan yang dilakukan antara serikat pekerja dan pihak pemberi kerja dalam membahas segala aspek yang berkenaan dengan pekerjaan. Tenaga kerja : Sejumlah orang yang diminta untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan tingkat upah tertentu. Teori Cambridge tentang permintaan uang : Teori yang menyatakan bahwa permintaan masyarakat terhadap uang tidak hanya dipengaruhi oleh volume transaksi yang diukur ~ 71 ~ Abdul Gafur dengan PDB riil, tapi juga dipengaruhi oleh faktor suku bunga, faktor jumlah kekayaan yang dimiliki, dan faktor harapan terhadap suku bunga di masa mendatang. Dalam jangka pendek, semua faktor tersebut bersifat konstan sehingga permintaan masyarakat terhadap uang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan mereka. Teori dalam ilmu ekonomi : Berbagai pandangan atau pemikiran yang menggambarkan sifat hubungan yang terjadi dalam kegiatan ekonomi, atau ramalan tentang fenomena ekonomi yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan, atau penjelasan mengenai sifat-sifat utama dari sistem ekonomi dan bagaimana sistem ekonomi tersebut berfungsi. Teori kuantitas uang (quantity theory of money) : Teori yang menegaskan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan tingkat harga, dan tingkat pertumbuhan jumlah uang yang beredar menentukan laju inflasi. Teori kuantitas uang berasal dari ekonom Amerika yang bernama Irving Fisher (1867-1947). Teori ini dirumuskan dengan; MxV=PxY di mana; M : Jumlah uang V : Velositas uang P : Tingkat harga ~ 72 ~ Kamus Ekonomi Makro Y : Jumlah produksi (PDB riil) Teori preferensi likuiditas (theory of liquidity preference) : Teori Keynes yang menyatakan bahwa suku bunga akan bergerak untuk menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dan jumlah permintaan uang. Teori produktivitas batas (theory of marginal productivity) : Teori yang menyatakan bahwa besarnya modal yang akan diinvestasikan dalam proses produksi ditentukan oleh perbandingan antara produktivitas marginal dengan tingkat bunga. Teori sisa tunai : Teori yang menyatakan bahwa perubahan dalam jumlah uang yang beredar akan menimbulkan perubahan yang sama lajunya terhadap harga. Teori ini dikemukakan oleh ekonom Inggris Alfred Marshall (1842-1924). Sebenarnya teori sisa tunai tidak berbeda jauh dengan teori kuantitas uang. Teori strukturalis : Teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab terjadinya inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi suatu negara. Menurut teori ini, ada 2 kekakuan utama dalam struktur perekonomian negara sedang berkembang yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu kekakuan suplai bahan makanan dan kekakuan barangbarang ekspor. ~ 73 ~ Abdul Gafur Tingkat diskonto (discount rate) : Suku bunga atas pinjaman yang diberikan oleh Bank Sentral kepada bank-bank di bawahnya. Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor-force participation rate) : Persentase perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk yang masuk dalam golongan usia kerja. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Tingkat partisipasi angkatan kerja = JumlahAngka tan Kerja  100 JumlahUsiaKerja Tingkat pengangguran (unemployment rate) : Persentase angkatan kerja yang tidak bekerja dalam suatu periode tertentu, dengan membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Tingkat pengangguran = JumlahPeng angguran  100 JumlahAngka tan Kerja Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment) : Tingkat pengangguran normal, yang mana jumlah pengangguran di sekitarnya berfluktuasi. Tingkat pertumbuhan ekonomi (economic growth rate) : Ukuran untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada suatu periode perekonomian dari ~ 74 ~ periode perekonomian Kamus Ekonomi Makro sebelumnya. Perhitungannya sebagai berikut: PN 1  PN 0  100 PN 0 Di mana; PN 1 = Pendapatan Nasional pada suatu periode perekonomian PN 0 = Pendapatan Nasional pada periode sebelumnya Tunjangan pengangguran (unemployment insurance) : Program pemerintah yang menjamin sebagian dari gaji pekerja ketika mereka menjadi penganggur nantinya. ~ 75 ~ Abdul Gafur U Uang (money) : Segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai alat pembayaran atas barang dan jasa. Uang beredar : Semua jenis uang yang berada dalam suatu perekonomian. Uang beredar = jumlah mata uang dalam peredaran + uang giral. Uang beredar dalam arti luas (M2) : Kewajiban sistem moneter (Bank Sentral dan bank umum) terhadap sektor swasta domestik. M2 meliputi M1 (uang kartal dan uang giral) + uang kuasi. M2 ini juga disebut sebagai likuiditas perekonomian. Uang beredar dalam arti sempit (M1) : Kewajiban sistem moneter (Bank Sentral dan bank umum) terhadap sektor swasta domestik. M1 ini meliputi uang kartal + uang giral. Uang inti (base money) : Uang yang dicetak dan diedarkan oleh Bank Sentral (uang kartal), ditambah dengan cadangan uang yang disimpan oleh bank. Uang tunai (currency) : Uang yang dipegang oleh publik. Uang fiat (fiat money) : Uang yang tanpa memiliki nilai intrinsik tapi dipergunakan sebagai uang karena keputusan pemerintah, seperti uang kertas. ~ 76 ~ Kamus Ekonomi Makro Uang giral : Uang di rekening giro (demand deposits), berupa cek atau bilyet giro, yang diciptakan oleh bank-bank umum, atau dikenal dengan BPUG (Bank umum Pencipta Uang Giral). Uang kartal (real money) : Uang yang dicetak atau dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral, baik berupa uang kertas ataupun berupa uang logam, sehingga menjadi alat pembayaran yang sah dalam suatu negara. Uang komoditas (commodity money) : Uang yang berbentuk komoditas tapi mengandung nilai intrinsik. Uang kuasi (quasi money) : Uang yang tersimpan dalam bentuk tabungan (saving deposits) dan deposito berjangka (time deposits) yang dikeluarkan oleh bank-bank umum. Upah (wage) : Balas jasa berupa uang kepada perseorangan atau badan usaha karena penggunaan keahliannya di bidang tertentu. Upah efisiensi (efficiency wage) : Upah yang dibayarkan oleh suatu perusahaan di atas tingkat upah rata-rata guna meningkatkan produktivitas para pekerjanya. Upah riil (real wage) : Upah yang sudah disesuaikan dengan inflasi. Usia kerja : Penduduk yang berusia lebih dari 10 tahun. ~ 77 ~ Abdul Gafur V V : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “velositas uang” atau “laju peredaran uang di masyarakat”. Variabel dalam ilmu ekonomi : Faktor-faktor ekonomi yang berkaitan antara satu sama lainnya, atau perubahan suatu faktor ekonomi yang mempengaruhi faktor ekonomi lainnya. Variabel nominal (nominal variables) : Variabel yang diukur dalam satuan uang. Variabel riil (real variables) : Variabel yang diukur dalam satuan fisis. Velositas uang (velocity of money) : Laju perpindahan uang dari satu tangan ke tangan lain di masyarakat. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut: V = di mana; V : Velositas uang P : Tingkat harga Y : Jumlah produksi (PDB riil) M : Jumlah uang ~ 78 ~ P Y M Kamus Ekonomi Makro Y Y : Simbol yang dipakai untuk pernyataan “pendapatan nasional” atau “jumlah produksi”. YoY : Singkatan dari “Year on Year”, yaitu suatu istilah yang digunakan untuk “per tahun” dalam data perekonomian. ~ 79 ~ Abdul Gafur SUMBER RUJUKAN Bank Indonesia, Kamus Perbankan, Jakarta: 1999. Boediono, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE, 1988, cet. ke-4. -------, Ekonomi Makro, Yogyakarta: BPFE, 2011, cet. ke-23. Mankiw, Gregory N., Macroeconomics, South-Western of Thomson Learning, 2001, 5th Edition. --------, Principles of Macroeconomics, South-Western of Thomson Learning, 2004, 3rd Editon. Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru, Jakarta: Rajawali Press, 2007. -------, Pengantar Teori Makroekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, edisi ketiga, cet. ke-20. Samuelson, Paul A. & William D. Nordahus, Macroeconomics, New York: McGraww-Hill, 2001, 17th edition. Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro, Jakarta: Rajawali Press, 2012, cet. ke-10. ~ 80 ~ Kamus Ekonomi Makro BIODATA Abdul Gafur, dilahirkan di Banjarmasin pada tanggal 2 Maret 1981. Ia salah satu dosen tetap di UIN Antasari Banjarmasin, tepatnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, sejak tahun 2009 sampai sekarang. ~ 81 ~