Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Oleh : Dika Pratiwi Putri 115040100111122 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN MALANG 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional, karena pembangunan pertanian berkaitan erat dengan pembangunan industri, kesehatan, perbaikan ekonomi dan penyediaan sandang, papan serta lapangan kerja dan lain-lain. Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan titik berat kepada upaya peningkatan kesejahteraan umum yang berusaha di bidang pertanian .Ilmu pertanian sangat erat hubungannya dengan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu-individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia menghuni planet ini.Dalam teori ekonomi terdapat istilah produksi . Produksi sangat penting bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunyamanusia dengan alam. Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan banyak faktor produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antar jumlah input dengan output yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode tertentu.Dalam teori produksi memberikan penjelasan tentang perilaku produsen tentang perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya. Dimana Islam mengakui pemilikian pribadi dalam batas-batas tertentutermasuk pemilikan alat produksi, akan tetapi hak tersebut tidak mutlak. Istilah biaya bisa diartikan dengan sebagai cara dan pengertian yang tepat akan berubah-ubah, tergantung pada bagaimana penggunaan biaya tersebut. Biasanya, biaya berkaitan dengan tingkat harga suatu barang yang harus dibayar. Jika kita membeli sebuah produk secara tunai dan kemudian segera menggunakan produk tersebut, maka tidak akan ada masalah yang timbul dalam pendefinisian dan pengukuran biaya produk tersebut.Didala laporan ini juga menjelasakn lebih dalam lagi mngenai konsep ekonomi produksi.
JURNAL PRAKTIKUM LAMUN, 2020
Praktikum mengenai keanekaragamn jenis Lamun dipantai Tanjung Siambang Dompak , Kota Tanjungpinang. Di lakukan pada tanggal 15 Desember 2019. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jenis lamun, kerapatan lamun, dan penutupan jenis lamun di pantai Tanjung Siambang Dompak, kota Tanjungpinang. Hasil identifikasi jenis lamun diperoleh komposisi lamun jenis Enhalusa coroides sebanyak 22 lamun dan jenis Thalassia hemprichii sebanyak 366 lamun. Secara geografis perairan lamun dipantai Tanjung Siambang Dompak ,Kota Tanjungpinang terletak diantara 00. 847471⁰U dan-104. 42168 ⁰BT. Analisis parameter ekologi meliputi kerapatan , keanekaragaman , keseragaman , dominansi ,pola penyebaran ,dan kemiripan komunitas.
Laporan Praktikum Kimia Analisis Farmasi (KAF)
Anwar, K. , 2018
Penetapan kandungan protein kasar pakan dapat dilakukan dengan metode Kjeldahl. Kadar protein yang ditentukan berdasarkan metode Kjeldahl disebut sebagai kadar protein kasar (Crude protein) karena ada unsure Nitrogen (N) didalam senyawa bukan protein atau lebih dikenal dengan sebutan NPN (Non protein nitrogen).Prinsip kerja dari analisis kadar protein kasar dengan metode Kjeldahl ini dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan penentuan jumlah atom Nitrogen yang terdapat disuatu sampel. Hasil analisis kadar Nitrogen dikalikan dengan angka 6,25 sebagai angka konversi nilai Nitrogen menjadi protein. Nilai 6,25 ini diperoleh dari asumsi bahwa semua bahan pakan yang memiliki protein dengan kandungan 16 % Nitrogen. Tetapi, angka 6,25 ini bukan merupakan angka konversi yang mutlak untuk menghitung kadar protein kasar pada sampel tertentu. Karena, perlu diketahui sampel yang diambil dari bahan asal hewani mampunyai kandungan protein yang tinggi sehingga angka konversi lebih tinggi, seperti: susu mampunyai angka konversi 6,38. Sedangkan sampel yang diambil dari tumbuh-tumbuhan umumnya memiliki kandungan protein yang lebih rendah sehingga Nitrogen yang terdapat pada sampel bahan tersebut juga lebih rendah, akibatnya angka konversinya pun lebih rendah, seperti beras memiliki angka konversi 5,95. Ada 3 tahapan metode ini: 1. Tahap destruksi, sampel dipanaskan bersama asam sulfat pekat dengan suhu 300 - 400 ºC selama 45 menit didalam lemari asam. Unsur karbon, hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO2 dan H2O. Sedangkan Nitrogennya (N) akan berubah menjadi (NH4)2SO4 atau Amonium sulfat. Untuk mempercepat proses destruksi ditambahkan katalisator berupa campuran CuSO4 dan K2SO4 dangan perbandingan 1:7. 2. Tahap Destilasi, Prinsip destilasi adalah memisahkan cairan atau larutan berdasarkan perbedaan titik didih. 3. Tahap Titrasi menggunakan H2SO4 Analisis Kadar Protein Kasar pada sampel bahan pakan, antara lain: Sampel B I memiliki kadar protein kasar 19,4320 %; sampel B II memiliki kadar protein kasar 18,7958 %; sampel B III memiliki kadar protein kasar 18,4604 %; dan sampel B IV memiliki kadar protein kasar 18,9462 %. Dari hasil analisis kadar protein kasar pada sampel tersebut, maka dapat ditentukan bahwa sampel yang digunakan berasal dari rumput lapangan.
Laporan Praktikum Konsentrasi Larutan, 2020
Disini kita akan belajar bagaimana cara menentukan konsep dasar larutan.
American Behavioral Scientist, 2019
Proceedings of the International Academy of Ecology and Environmental Sciences, 2024
Am. J. Agric. Bio. Sci, 2008
PLOS Pathogens, 2018
Advances in Crop Science and Technology, 2013
International Journal of Engineering and Technology, 2017
Cureus, 2020
International Journal of Current Science Research and Review
Academia Letters, 2021
Questions interdisciplinaires en études autochtones. Traditions, représentations, relations, 2025