Pembelajaran 1. Partikel dan Materi
Sumber.
•
Modul Pendidikan Profesi Guru, Modul 6 Klasifikasi Materi, Sifat, dan Kegunaannya.
Penulis : Eliyawati, S.Pd., M.Pd
•
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Kelompok Kompetensi A
Pengukuran dan Sistem Klasifikasi dalam Kehidupan. Penulis : Sumarni Setiasih, S.Si,
M.PKim
•
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Kelompok Kompetensi C Suhu dan
Kalor, Perubahan Fisika da Kimia, serta Perubahan Iklim. Penulis : R. Fauzia Lu’luun
Hasni, S.Si, M.Pd
•
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Kelompok Kompetensi D Gaya dan
Gerak, serta Pemisahan Campuran. Penulis : Sumarni Setiasih, S.Si, M.PKim
•
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Kelompok Kompetensi G Genetika.
Penulis : Sumarni Setiasih, S.Si, M.PKim
A. Kompetensi
Penjabaran model kompetensi yang selanjutnya dikembangkan pada kompetensi
guru bidang studi yang lebih spesifik pada pembelajaran 1. Partikel dan materi.
adalah guru P3K mampu menganalisis konsep materi dan partikel serta
hubungannya.
Pada pembelajaran ini, Anda akan dikenalkan bagaimana kimia merekam
karakteristik suatu materi yang membedakannya dengan materi lain, menguraikan
bagaimana materi-materi tersebut berinteraksi dan bertransformasi menghasilkan
materi lainnya, dan meringkaskan sifat-sifat dan kegunaan materi tersebut untuk
makluk hidup.
IPA-Kimia
l
7
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Dalam rangka mencapai komptensi guru bidang studi, maka dikembangkanlah
indikator - indikator yang sesuai dengan tuntutan kompetensi guru bidang studi.
Indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran 1.
Partikel dan Materi adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis susunan partikel pada materi berbentuk padat, cair, dan gas
melalui ilustrasi gambar mikroskopik keadaan materi.
2. Menganalisis partikel materi yang sesuai dengan teori perkembangan atom
3. Menganalisis perubahan materi dan energi yaitu perubahan fisika dan kimia
berdasarkan perbedaan sifat materi yang diamati sebelum dan sesudah terjadi
perubahan melalui contoh-contoh peristiwa kimia dan fisika yang diberikan.
4. Menganalisis penggolongan materi yang meliputi zat tunggal (unsur dan
senyawa) dan campuran.
5. Menganalisis teknik pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari
C. Uraian Materi
Perkembangan ilmu kimia sebagai bagian dari ilmu sains bermula dari penemuan
berbagai materi yang dilakukan secara coba-coba pada masa lampau untuk tujuan
praktis. Sejak awal berkembang, perkembangan sains kimia diwarnai oleh kajian
praktis dan teoritis dan hingga saat ini kedua landasan tersebut pun menjadi
landasan dalam pengembangan ilmu kimia. Perbedaan ilmu kimia dengan dua
ilmu sains lainnya, yaitu biologi dan fisika adalah kajian kimia yang memfokuskan
transformasi dari suatu materi yang mengkhususkan pada aspek proses, sifat, dan
energi yang terlibat dalam transformasi (perubahan) materi tersebut menjadi
materi lainnya. Untuk mengetahui bahwa suatu materi telah mengalami perubahan
atau tidak maka kita harus memahami sifat-sifat dari suatu materi.
Untuk mengetahui sifat dari materi maka kita harus mempelajari struktur penyusun
materi yang dikenal dengan partikel. Sekarang mari kita lihat bersama materi
terdekat dari kita, yakni tubuh kita. Terbuat dari apakah tubuh kita? Jawaban ini
tentu akan berbeda tergantung dari tingkat pengetahuan dan sudut pandang
8
l
IPA-Kimia
keilmuan yang Anda gunakan. Hal pertama yang akan muncul dalam benak Anda
tubuh tersusun atas organ yang berbeda-beda, seperti jantung, hati, paru-paru,
dan perut yang kesemuanya bekerja secara sinergis untuk kelangsungan fungsi
tubuh. Atau Anda dapat juga menyatakan pemikiran pada level tubuh terdiri atas
berbagai jenis sel yang berbeda-beda. Pada tingkat yang lebih mendasar lagi
Anda akan menyatakan bahwa semua makhluk hidup maupun benda mati
tersusun atas partikel-partikel materi. Pada Gambar 1.1 diperlihatkan organisasi
materi tubuh kita.
Gambar 1. 2 Organisasi tubuh sebagai materi.
Sumber : http://satujam.com
1. Materi dan Keadaannya
Pada modul sebelumnya tentu Anda sudah mempelajari mengenai massa sebagai
salah satu besaran yang nilainya ditunjukkan oleh berat dan volume yang
menunjukkan besaran ruang. Jika Anda diminta untuk menyebutkan berbagai
benda hidup ataupun mati yang ada di sekitar Anda, maka Anda akan mampu
dengan mudah menyebutkan semua benda tersebut. Udara, air, tanah, pakaian,
perhiasan, makanan dan minuman, serta bahan bakar bensin adalah beberapa
contoh bahan-bahan yang ada disekitar kita.
IPA-Kimia
l
9
Sekarang bandingkan air dengan tanah. Apakah kedua bahan tersebut memiliki
massa dan volume? Jika iya, maka air dan tanah disebut sebagai materi. Sekarang
perbandingkan antara air dengan udara? Apakah keduanya sama secara fisis?
Tentu berbeda, air dapat kita sentuh dan kita lihat, namun udara tidak bisa kita
sentuh dan umumnya tidak bisa dilihat. Meskipun tidak bisa disentuh dan dilihat,
keberadaan udara dapat kita rasakan dan beberapa percobaan IPA sederhana
tentu Anda kenal untuk membuktikan bahwa udara juga memiliki massa dan
volume. Menggunakan kedua besaran ini, kemudian para pakar sains sepakat
mendefiniskan materi sebagai segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang.
Para pakar sains sepakat mendefiniskan materi sebagai segala sesuatu yang
memiliki massa dan menempati ruang. Materi melingkupi semua yang kita lihat
(seperti air, bumi, tumbuhan, kita sebagai manusia, dan semua makhluk hidup di
dunia bahkan matahari dan bintang) dan tidak mampu kita lihat (seperti udara).
Umumnya, berbagai jenis materi yang terdapat di alam berbeda bentuk fisik
karena perbedaan keadaan. Sebagai contoh, air adalah materi yang umum kita
temui dalam tiga keadaan, yakni sebagai es (air padat), cairan (air cair), dan
sebagai uap (uap air). Bentuk materi padatan dicirikan oleh ketegaran dan
kekompakan strukturnya. Zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap. Cairan
memiliki karakteristik mudah mengalir, bentuk materinya relatif tidak dapat
dimampatkan dengan volume tetap tapi bentuk tidak tetap karena mengikuti
wadah yang ditempatinya. Gas merupakan materi yang dapat dimampatkan,
memiliki bentuk dan volume yang tidak tetap, dan dapat mengalir. Suatu gas yang
ditempatkan dalam sebuah kontainer, maka bentuk dan volumenya akan
mengikuti wadah yang ditempatinya. Pada Gambar 1.2 ditunjukkan tiga keadaan
air.
Gambar 1. 3 Tiga keadaan air: padat, cair, dan gas.
Sumber: http://fembrisma.wordpress.com
10
l
IPA-Kimia
Apakah yang menyebabkan suatu materi terdapat dalam keadaan padat, cair atau
gas? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan Anda bandingkan keadaan
materi dalam bentuk padat, cair, dan gas pada Gambar 1.3.
Gambar 1. 4 Tiga keadaan materi: padat (s), cair (l) dan gas (g) serta ilustrasi
mikroskopik susunan pertikel materi di dalamnya.
Sumber: http://docplayer.info
Jika Anda bandingkan keadaan materi pada Gambar 1.3, ditunjukkan bahwa
setiap materi tersusun atas bagian kecil materi yang keberadaannya tidak dapat
kita lihat dengan menggunakan mata langsung dan bahkan dengan menggunakan
mikroskop biasa. Bagian penyusun materi yang kecil tersebut dikenal sebagai
partikel. Lakukan analisis terhadap susunan partikel pada materi padat, cair, dan
gas untuk menemukan keterkaitan antara wujud zat dan keadaan pertikel. Dengan
membandingkan struktur partikelnya, ditunjukkan bahwa padatan bersifat keras,
memiliki bentuk dan volume tetap karena susunan partikelnya sangat berdekatan,
kaku, kompak, dan teratur. Berbeda dengan padatan, cairan memiliki kemampuan
mengalir karena susunan partikel materinya relatif berjauhan jika dibandingkan
dengan padatan. Mengapa gas tidak memiliki volume yang tetap? Karena pada
materi berwujud gas, letak partikel sangat berjauhan sehingga zat tersebut mudah
menyebar ke seluruh wadah yang ditempatinya. Bagaimana menyelidiki bahwa
materi terdiri atas partikel materi?
Keberadaan partikel dalam suatu materi dapat diamati secara tidak langsung
dengan melakukan proses difusi. Pada proses ini, partikel dari suatu materi dapat
berpindah dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Difusi secara khusus diamati pada zat-zat berbentuk padat atau gas.
Difusi akan terus berlangsung sampai seluruh partikel tercebar secara luar atau
IPA-Kimia
l
11
mencapai kesetimbangan. Selain proses difusi, dikenal juga proses osmosis yaitu
perpindahan molekul pelarut (misalnya air) melalui selaput semipermiabel dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian yang
konsentrasi pelarut (misalnya air) tinggi ke konsentrasi pelarut (misalnya air)
rendah. Membran semipermeabel harus dapat dilewati oleh pelarut, tetapi tidak
oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Rasa
teh tawar yang berubah manis setelah ditambahkan gula menunjukkan terdapat
bagian kecil dari materi yang menyebar di dalam air teh dan menyebabkan teh
tawar berubah menjadi manis.
Cepat atau lambatnya proses difusi suatu partikel dipengaruhi oleh massanya.
Semakin besar massa partikel, maka difusinya akan semakin lambat, begitu juga
sebaliknya. Berbagai bau masakan, makanan, ataupun bau yang dihasilkan dari
suatu materi dapat dengan cepat tercium karena adanya kemampuan gas untuk
melakukan difusi contohnya difusi gas bromin yang dapat dilhat pada link youtube
https://www.youtube.com/watch?v=R_xDe004oTQ
Percobaan sederhana difusi pada gas dan cairan ditunjukkan pada Gambar 1.4.
Gambar 1. 5 Percobaan sederhana difusi partikel (a) gas, (b) cair.
Sumber : http://docplayer.info
12
l
IPA-Kimia
Partikel suatu materi dapat berupa atom, molekul, atau ion. Besi, emas, dan perak,
masing-masing tersusun atas atom-atom sebagai partikel terkecilnya. Gula pasir
yang kita gunakan tersusun atas kumpulan molekul-molekul gula sebagai partikel
terkecil dari materinya, sedangkan garam natrium klorida terdiri atas ion-ion
sebagai partikel materi penyusunnya. Pada Gambar 1.4 ditunjukkan bahwa pada
keadaan padat, jarak partikel penyusun materi sangatlah dekat, teratur, dan
bersifat kaku. Sebaliknya dalam keadaan cairannya, jarak partikel sedikit
berjauhan dan tidak kaku, sehingga posisinya dapat sedikit berubah. Dalam
keadaan gas, jarak partikel sangat berjauhan dan lebih tidak beraturan.
2. Partikel materi: Atom, molekul, dan ion
Sejak zaman Yunani kuno para pakar filsafat telah memikirkan tentang struktur
materi. Pemikiran mereka bertolak dari pembelahan materi. Jika suatu materi
dipecah-pecah menjadi butiran itu dipecah lagi sampai halus, maka apabila
pembelahan materi itu dilanjutkan menimbulkan dua pendapat yang berbeda.
Menurut aristoteles, pembelahan materi sifatnya sinambung, artinya dapat dibelah
sampai tak terhingga. Menurut Democritus, pembelahan materi sifatnya tidak
sinambung, artinya pada suatu ketika pembelahan akan sampai kepada suatu
partikel terkecil yang tidak dapat dibelah lagi. Partikel itu dinamakan atom. Bagian
terkecil dari suatu materi dinamakan partikel. Partikel dapat berupa atom, molekul
dan ion. Contohnya besi, tersusun atas atom-atom besi. Atom-atom besi adalah
partikel, sebab merupakan bagian terkecil dari materi besi. Contoh lain adalah
garam dapur, garam ini tersusun atas ion-ion natrium dan ion-ion klorida. Ion
natrium dan ion klorida adalah partikel dari garam dapur, sebab merupakan bagian
terkecil dari garam dapur.
a.
Atom
Selama beberapa abad lamanya, konsep tentang atom yang dikemukakan
Democritus dilupakan orang. Baru pada tahun 1803, seorang guru kimia dan
matematika dari Inggris, Jhon Dalton menemukan konsep tentang atom yang
didasarkan pada pengukuran kuantitatif dan reaksi-reaksi kimia. Teori atom ini
terus berkembang dan mengalami penyempurnaan seperti penjelasan berikut.
IPA-Kimia
l
13
1)
Teori atom Dalton
Pada teori ini dijelaskan bahwa materi tersusun atas sejumlah partikel yang
sangat kecil yang tidak dapat dipecah-pecah lagi. Atom-atom dalam suatu
unsur identik dalam segala hal. Tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain.
Dalam reaksi kimia, terjadi pengabungan atau pemisahan dan penataan ulang
atom-atom dari satu komposisi tertentu membentuk komposisi lain. Atom dapat
bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa dengan perbandingan
bulat dan sederhana.
Teori atom Dalton :
•
Semua atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan massa yang sama.
Atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki massa yang berbeda pula.
Dengan demikian, banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam
unsur.
•
Atom-atom tidak dapat dirusak, atom-atom tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan melalui reaksi kimia.
•
Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang
baru dan akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan
bilangan tertentu.
•
Menurut Dalton pada suatu reaksi kimia, atom-atom tidak pecah, tetapi saling
mengikat. Atom merupakan bagian yang terkecil dari suatu unsur yang masih
mempunyai sifat unsur itu.
Gambar 1. 6 John DaltonSumber :
Http://pbslearningmedia.org
14
l
IPA-Kimia
Gambar 1. 7 Model Atom Dalton
Sumber : http://seekpng.com
2)
Teori Atom Thomson
Pada tahun 1897 J. J. Thompson menemukan elektron. Berdasarkan
penemuannya tersebut, kemudian Thompson mengajukan teori atom baru yang
dikenal dengan sebutan model atom Thomson. Thomson adalah orang pertama
yang membayangkan bentuk atom ditinjau dari sudut kelistrikan. Model atom
Thompson dianalogkan seperti sebuah roti kismis, di mana atom terdiri atas materi
bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti
kismis. Karena muatan positif dan negatif bercampur jadi satu dengan jumlah yang
sama, maka secara keseluruhan atom menurut Thompson bersifat netral. Jumlah
muatan positif sama dengan jumlah muatan negative.
Teori atom J.J. Thomson :
•
Atom merupakan bola masif pejal yang bermuatan positif.
•
Pada tempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan
negatif.
Gambar 1. 8 JJ. Thomson Sumber :
http://science.abc.com
3)
Gambar 1. 9 Model Atom Thomson
Sumber : http://ilmukimia.com
Teori Atom Rutherford
Menurut Rutherford melalui eksperimen penghamburan sinar alfa menerangkan
bahwa seluruh muatan positif dari atom terpusat pada suatu inti yang sangat kecil.
Dari penelitian penghamburan sinar alfa dan dari penelitian lainnya, Rutherford
menarik kesimpulan bahwa atom terdiri atas suatu inti yang kecil (jari-jari 10-13)
dengan muatan listrik positif di mana praktis seluruh muatan atom terpusat, dan
elektron-elektron sebanyak Z yang bergerak mengelilingi inti. Z adalah sesuai
dengan nomor atom.
IPA-Kimia
l
1
Gambar 1. 10 RutherfordSumber :
http://physicsworld.com
Gambar 1. 11 Model Atom Rutherford
Sumber : http://pengajar.co.id
Teori atom Rutherford :
•
Sebagian besar massa dan seluruh muatan positif yang terdapat dalam atom
terpusat di wilayah yang sangat kecil yang disebut inti atom. Atom itu sendiri
sebagian besar merupakan ruang kosong.
•
Besarnya muatan positif berbeda antar satu atom dengan atom lainnya.
•
Banyaknya elektron di sekitar inti atom sama dengan banyaknya muatan
positif pada inti atom. Atom itu sendiri secara keseluruhan bersifat netral (p =
e).
Kelemahan dari teori ini adalah jika elektron bergerak mengelilingi inti maka energi
akan berkurang sehingga elektron akan jatuh ke inti atom.
Tetapi pada
kenyataannya atom bersifat stabil
4)
Teori Atom Bohr
Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1913, seorang ilmuwan dari Denmark yang
bernama Niels Henrik David Bohr (1885-1962) menyempurnakan model atom
Rutherford. Model atom Bohr menyertakan gagasan tentang gerakan elektron
dalam orbit melingkar, namun ia memasukkan syarat yang ketat. Tiap elektron
dalam atom hidrogen hanya dapat menempati orbit tertentu. Karena tiap orbit
memiliki energi tertentu, energi yang berkaitan dengan gerakan elektron pada orbit
yang diizinkan harus mempunyai nilai yang konstan atau terkuantisasi artinya
Elektron-elektron dalam atom hanya dapat melintasi lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit-kulit atau tingkat tingkat energi, yaitu lintasan di mana elektron
berada pada keadaan stationer, artinya tidak memancarkan energi.
IPA-Kimia
l
1
Gambar 1. 13 Model Atom Bohr
Sumber : http://tentorku.com
Gambar 1. 12 Niels Bohr
Sumber : http://atomicettage.com
5)
Teori Atom Mekanika Kuantum
Pada tahun 1926, fisikawan Austria Erwin Schrodinger mengembangkan teori
atom
mekanika
kuantum
dengan
merumuskan
suatu
persamaan
yang
menggambarkan perilaku dan energi partikel submikroskopis secara umum yang
dinamakan persamaan Schrodinger. Mekanika kuantum menjelaskan bahwa kita
dapat menunjuk posisi elektron dalam atom. Konsep kerapatan elektron
memberikan peluang elektron akan ditemukan pada daerah tertentu dalam atom.
Daerah dengan kerapatan tinggi menyatakan daerah yang berpeluang tinggi untuk
ditempati elektron sedangkan kebalikannya berlaku untuk daerah dengan
kerapatan yang lebih rendah. Untuk membedakan deskripsi mekanika kuantum
dari atom model Bohr, kita sebut orbital atom (atomic orbital), bukan orbit. Orbital
atom dapat dianggap sebagai fungsi gelombang dari elektron dalam atom. Orbital
atom mempunyai energi yang khas dan distribusi elektron yang khas juga.
Teori atom yang bersifat abstrak memungkinkan suatu penganalogian dalam
bentuk ilustrasi/animasi yang tidak cukup dijelaskan dengan teks dan gambar saja,
tetapi perlu adanya animasi. Sehingga bahan ajar yang tepat dapat berupa video
infografis yang dilengkapi dengan animasi model atom dapat dilihat pada link
berikut https://www.youtube.com/watch?v=v4xQz4GRd8k
b.
Struktur Atom
Setiap unsur mempunyai jenis atom yan berbeda dengan atom unsur lain. Sampai
saat ini baru ditemukan 118 macam unsur, maka dapat dipastikan bahwa jenis
atom yang ada sampai saat ini sebanyak 118 macam. Keberadaan mereka di alam
terdapat dalam wujud gas, cair atau padatan.
IPA-Kimia
l
1
1)
Partikel Dasar Penyusun Atom
Dengan teknologi dan pengetahuan modern diperoleh informasi bahwa atom
tersusun dari inti atom dan elektron bergerak mengelilingi inti. Inti atom tersusun
atas proton dan neutron, kecuali hidrogen tidak memiliki neutron. Proton
bermuatan positif; elektron bermuatan negatif; sedangkan neutron tidak
bermuatan secara listrik.
a)
Elektron.
Elektron merupakan partikel dasar penyusun atom yang bermuatan negatif.
Elektron ditemukan berdasarkan percobaan sinar katoda pada tahun 1897 oleh
fisikawan Inggris yang bernama Joseph John Thomson (1856 - 1940). Dari hasil
percobaannya, J. J. Thomson menyimpulkan bahwa partikel sinar katode tidak
bergantung pada bahan katode. Semua bahan katoda hanya menghasilkan satu
jenis partikel sinar katode yang bermuatan listrik negatif yang kemudian disebut
elektron.
b) Proton.
Proton merupakan partikel dasar penyusun atom yang bermuatan positif. Proton
ditemukan oleh fisikawan Jerman yang bernama Eugene Goldstein pada tahun
1886. Proton ditemukan berdasarkan eksperimen dengan tabung sinar katode
yang telah dimodifikasi. Dari hasil eksperimennya, ternyata ditemukan seberkas
sinar yang berbeda dengan sinar katode yang melewati lubang katode dan
bergerak dari arah anode. Sinar itu disebut sinar terusan atau sinar saluran atau
sinar anoda atau sinar positif yang kemudian dinamakan proton yang secara jelas.
https://www.youtube.com/watch?v=h6bd4csi2DY
c)
Neutron.
Neutron merupakan partikel dasar penyusun atom yang tidak bermuatan. Netron
ditemukan oleh fisikawan Inggris yang bernama James Chadwick pada tahun
1932. Penemuan proton didasarkan pada eksperimen James Chadwick dengan
cara menembaki atom berilium dengan sinar alfa (α). Dari hasil penembakan itu
terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang mempunyai massa hampir sama
dengan proton yang disebu neutron. Video penemuan neutron dapat dilihat pada
link berikut https://www.youtube.com/watch?v=XPqoGlKP5IY.
2
l
IPA-Kimia
Gambar 1. 14.Struktur Atom
Sumber: http://sahabatnesia.com
Pada atom netral, jumlah proton sama dengan elektron. Jumlah proton dalam inti
atom menyatakan nomor atom; jumlah neutron plus proton menyatakan massa
atom. Ketiga macam partikel subatom (proton, elektron, dan neutron) ini tergolong
partikel dasar penyusun atom, sebab atom-atom unsur dibentuk dari partikel
tersebut. Penjelasan atom dan struktur atom secara lebih rinci bisa dilihat pada
link youtube berikut https://www.youtube.com/watch?v=o-3I1JGW-Ck. Massa dan
muatan masing-masing partikel subatom ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Partikel dasar penyusun atom.
2)
Notasi Atom
Atom suatu unsur memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan atom unsur
lainnya. Atom tersusun atas partikel-partikel dasar yaitu proton, elektron, dan
neutron. Banyaknya jumlah partikel penyusun dinyatakan dalam notasi atom.
Notasi atom secara umum ditulis :
Keterangan :
𝐴
𝑍𝑋
IPA-Kimia
l
3
X = notasi atom/unsur
A = nomor massa
Z = nomor atom
Nomor atom suatu atom unsur melambangkan jumlah proton yang terkandung
dalam atom unsur tersebut. Nomor atom diberi simbol Z. Jumlah muatan positif
harus sama dengan jumlah muatan negatif, maka jumlah proton pun harus sama
dengan jumlah elektron. Jadi, di samping menunjukkan jumlah proton, nomor atom
pun juga menunjukkan jumlah elektron dalam suatu unsur.
Nomor massa suatu atom menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam inti atom
(nukleon). Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom, dinamakan
nukleon. Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai nomor
massa dengan lambang A.
Setiap unsur dibedakan berdasarkan jumlah proton yang terdapat dalam inti atom.
Karena itu, unsur-unsur merupakan fungsi dari jumlah proton, atau nomor atom.
Bila inti atom mengandung jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda
dinamakan isotop dari atom itu. Selain isotop dikenal pula istilah isobar dan isoton.
Isobar adalah atom-atom unsur yang berbeda (nomor atom berbeda) tetapi nomor
massanya sama. Isoton adalah atom-atom unsur yang berbeda (nomor atom
berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
c.
Molekul dan Ion
1)
Ion
Pada uraian sebelumnya telah dibahas bahwa atom terdiri atas proton (muatan
positif) dan elektron (muatan negatif). Elektron dapat meninggalkan atom dan
atom dapat menerima elektron. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain
pemanasan, adanya medan magnet dan medan listrik. Sebuah atom dikatakan
netral jika jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Jika suatu atom netral
menangkap elektron, maka jumlah elektronnya akan menjadi lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah protonnya. Atom yang menangkap elektron ini
dikatakan atom yang bermuatan negatif. Sebaliknya, jika suatu atom netral
melepaskan elektron, maka jumlah protonnya akan menjadi lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah elektronnya. Atom yang melepaskan elektron ini
4
l
IPA-Kimia
dikatakan bermuatan positif. Atom yang bermuatan inilah yang dinamakan ion. Ion
positif dinamakan kation dan ion negatif dinamakan anion.
Pembentukan ion positif
Pembentukan ion negatif
Ion merupakan atom atau gugus atom yang menerima atau melepas elektron.
Peristiwa terlepasnya atau masuknya ion disebut ionisasi. Ion ditemukan pertama
kali oleh fisikawan Jerman, Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel pada tahun
1899. Beberapa molekul dapat terbentuk melalui ikatan ion. Sebelum berikatan,
atom-atom membentuk ion-ion terlebih dahulu.
2)
Molekul
Bila atom-atom bergabung dan saling mengikat, maka akan membentuk molekul.
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni
yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisika yang unik. Berdasarkan jenis
atom yang menyusun molekul, molekul terbagi menjadi dua jenis, yaitu molekul
unsur dan molekul senyawa.
Molekul yang terbentuk dari satu jenis atom dinamakan molekul unsur. Contoh
molekul unsur yaitu oksigen, dengan rumus kimia oksigen adalah O2. Contoh :
+
1 atom hidrogen
1 atom hidrogen
1 molekul gas hidrogen
Satu molekul gas hidrogen terdiri atas 2 atom hidrogen yang saling mengikat,
disebut molekul unsur (terdiri dari atom-atom yang sejenis).
IPA-Kimia
l
5
Contoh lainnya adalah Cl2, I2, Br2, dan P4.
Gambar 1. 15 Struktur molekul unsur H2, Cl2, O2, dan P4
(Sumber: http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Mempunyai_17_elektron.jpg.)
Bila dua atom atau lebih dari unsur yang berbeda bergabung membentuk molekul,
maka molekul tersebut disebut molekul senyawa.
Contoh :
+
2 atom hidrogen
1 atom oksigen
1 molekul air
Molekul air terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. Seperti tampak pada
gambar berikut.
Gambar 1. 16 Molekul senyawa air
(Sumber: http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Mempunyai_17_elektron.jpg.)
Molekul unsur dan molekul senyawa dapat dibedakan berdasarkan jumlah jenis
atom penyusunnya. Perbedaan ini dapat dilihat pada molekul unsur H2 dan
molekul senyawa H2O. Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berinteraksi
dengan molekul unsur dan molekul senyawa. Contohnya ketika bernapas, kita
6
l
IPA-Kimia
menghirup molekul unsur oksigen (O2) dan melepaskan molekul senyawa karbon
dioksida (CO2) dan air (H2 O) dalam bentuk uap air.
Contoh lain molekul unsur dan molekul senyawa dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 1. 3 Nama molekul dan jumlah unsur penyusunnya
Molekul Unsur
Molekul Senyawa
Unsur
Molekul
Molekul
Penyusun
Unsur Penyusun
Gas Klor
2 Atom Cl
Gas Amoniak
1 Atom N, 3 Atom H
Gas Nitrogen
2 Atom N
Gas Metana
1 Atom C, 4 Atom H
Gas Oksigen
2 Atom O
Gas Karbon Monoksida
1 Atom C, 1 Atom O
Belerang
8 Atom S
Asam Klorida
1 Atom H, 1 Atom Cl
Rumus molekul dibedakan menjadi rumus molekul unsur dan rumus molekul
senyawa. Rumus molekul unsur ditulis sesuai dengan lambang unsurnya dan
jumlah atomnya.
Beberapa contoh rumus molekul unsur dan rumus molekul
senyawa tertera pada tabel berikut.
Tabel 1. 4 Rumus molekul unsur diatomik dan poliatomik
Diatomik
Nama
Poliatomik
Rumus Molekul
Nama
Rumus Molekul
Oksigen
O2
Fosfor
P4
Hidrogen
H2
Belerang
S8
Nitrogen
N2
Oksigen
O3
Klorin
Cl2
Fluorin
F2
Bromin
Br2
Iodium
I2
Tabel 1. 5 Nama senyawa dan rumus molekul senyawa
Nama Senyawa
Rumus Molekul Senyawa
Air
H2O
Amoniak
NH3
Karbon Monoksida
CO
IPA-Kimia
l
7
Nama Senyawa
Rumus Molekul Senyawa
Karbon Dioksida
CO2
Metana
CH4
Alkohol
C2H6O
Cuka
CH3COOH
3. Sifat Fisika dan Kimia Materi
Seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa berdasarkan sifat
fisiknya, materi dikelompokkan menjadi padat, cair, dan gas. Pengelompokkan
materi (kemudian diistilahkan sebagai zat ketika menyiratkan ketiadaan materi lain
di dalamnya) menjadi tiga keadaan didasarkan pada sifat fisika yang dimiliki oleh
zat tersebut.
Sifat fisika adalah karakteristik/ciri zat yang membedakan zat yang satu dengan
zat lainnya yang tidak melibatkan perubahan apapun ke zat lain. Contoh sifat fisika
diantaranya: titik leleh, titik didih, massa jenis, viskositas, kalor jenis, dan
kekerasan. Ketika suatu zat memiliki sifat fisika yang persis sama, maka zat yang
diduga berbeda tersebut pastilah zat yang sama, karena zat yang berbeda akan
memiliki sifat fisis yang berbeda dari zat lainnya.
Adapun sifat zat yang menyebabkan zat tersebut berubah baik dengan sendirinya
maupun ketika berinteraksi dengan zat lain disebut dengan sifat kimia. Contoh
sifat kimia diantara kemudahan untuk terbakar, kemudahan untuk mengalami
proses perkaratan, kerentanan untuk mengalami pelapukan, dan sebagainya.
Setiap zat, misalnya gula, garam, perak, tembaga, emas, dan udara termasuk di
dalamnya oksigen, nitrogen, hidrogen, helium dan sebagainya tentunya memiliki
ciri-ciri khas yang membedakannya dari materi lainnya. Garam dapur memiliki ciriciri berbentuk padatan serbuk, berwarna putih, tidak berbau, dan larut baik dalam
air. Ciri yang hampir sama ditunjukkan pula ketika Anda mengamati gula pasir.
Namun, jika kita bandingkan rasa dari keduanya sangatlah berbeda. Garam
berasa asin, sedangkan gula berasa manis. Gula akan meleleh dan berubah
menjadi coklat ketika dipanaskan lama, tetapi garam menunjukkan perubahan
yang berbeda ketika dipanaskan lama atau dibakar. Lakukan percobaan
sederhana di rumah untuk mengetahui perbedaan ciri yang ditunjukkan oleh kedua
8
l
IPA-Kimia
materi tersebut ketika dibakar dengan api. Catat dan jelaskan hasil pengamatan
Anda kemudian identifikasi dan kelompokkan sifat fisika dan sifat kimia yang
dimiliki oleh gula dan garam sebelum dan setelah dibakar.
4. Perubahan Materi dan energi
Perubahan materi merupakan bagian penting dalam sains kimia, karena
perubahan tersebut pada dasarnya dikaji untuk menghasilkan perubahan yang
menguntungkan, sedangkan pemahaman mengenai perubahan yang merugikan
ditujukan untuk mencegah perubahan tersebut sedini mungkin. Jika kita amati
berbagai gejala yang ditunjukkan oleh bahan disekitar kita, maka kita akan
menemukan bahan-bahan tersebut dapat berubah baik dengan sendirinya
maupun ketika diberikan perlakuan yang disengaja berdasarkan pemahaman kita
terhadap sifat dari materi tersebut. Bahan tumbuhan dan hewan meluruh, logam
berkarat, besin terbakar, air membeku ketika suhu diturunkan dan mencair kembali
ketika dipanaskan, tanah mengalami erosi, air danau dan laut menguap, dsb.
Bila sifat zat-zat yang mengalami perubahan tersebut dipelajari, maka perubahan
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni perubahan fisika dan
perubahan kimia. Hal yang dilakukan ketika kita diminta untuk mengindentifikasi
suatu materi, maka pengamatan yang kita lakukan adalah sifat dari materi tersebut
yang meliputi sifat kimia dan sifat fisika. Video tentang perubahan materi bisa
dilihat pada link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=IwFkM6Jn2O4.
a.
Perubahan Fisika
Pada perubahan fisika tidak terdapat perubahan pada komposisi. Perubahan fisika
terjadi ketika suatu zat mengalami perubahan pada sifat fisikanya saja dan tidak
pada komposisinya. Sebagai contoh, ketika es meleleh, beberapa sifat fisik dari es
tersebut menjadi berubah, misalnya kekerasaanya, massa jenisnya, dan
kemudahannya untuk mengalir. Tetapi komposisi dari sampel tersebut tetap dan
tidak berubah yakni air. Pada perubahan fisika, zat yang terlibat akan sama antara
sebelum dan setelah perubahan.
IPA-Kimia
l
9
Gambar 1. 17 Perubahan Wujud Benda
(Sumber: driveedukasi.blogspot.com)
Perubahan wujud zat dapat dijelaskan dengan melihat keadaan partikel-partikel
penyusun zat dan teori kinetik atau gerakan partikel. Jika zat padat dipanaskan,
gerakan molekul atau partikelnya akan menjadi cepat sehingga gaya tarik menarik
antar molekul atau partikel akan berkurang dan partikel akan bebas bergerak.
Akibatnya pada suhu tertentu keadaan zat yang berwujud padat dapat berubah
wujud menjadi cair. Jika zat cair dipanaskan, molekul atau partikel-partikelnya
akan bergerak lebih cepat dan akan terlepas satu sama lain. Molekul yang terlepas
akan meninggalkan zat cair dan berubah menjadi uap.
Sementara jika suatu zat didinginkan, partikel-partikel zat tersebut akan
mengalami kekurangan energi yang menyebabkan gaya tarik antar partikel
menjadi lebih kuat. Akibatnya jarak antar partikel akan lebih rapat. Keadaan
tersebut menyebabkan perubahan wujud zat dari gas menjadi cair, dari cair
menjadi padat. Perubahan wujud tersebut tidak menyebabkan perubahan molekul
atau partikel zat, maka yang dimaksud dengan perubahan fisika adalah perubahan
materi yang tidak mengubah partikel zat, atau perubahan zat yang dapat kembali
ke wujud semula. Contoh perubahan fisika antara lain meleleh, membeku,
menguap, mengembun, menyublim dan deposisi. (Davis & Peck. 2010).
10
l
IPA-Kimia
1)
Mencair
Mencair adalah proses perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Istilah lain
dari mencair adalah meleleh atau melebur. Sebagai contoh, lilin atau mentega
akan meleleh jika dipanaskan, begitu juga es krim akan mencair atau meleleh jika
dibiarkan di udara terbuka.
Pemanasan menyebabkan molekul-molekul atau partikel-partikel penyusun zat
padat akan bergerak bebas sehingga zat padat akan berubah wujud menjadi cair,
peristiwa tersebut disebut mencair atau meleleh. Suhu ketika zat mulai meleleh
sampai proses meleleh berakhir disebut titik leleh atau titik lebur.
Peristiwa pelelehan sengaja dilakukan untuk memperoleh produk yang murni atau
dalam bentuk yang diinginkan. Contoh pelelehan bijih besi (hematit dan pirit) untuk
mendapatkan besi.
2)
Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud zat dari wujud cair menjadi padat.
Sebagai contoh, air membeku menjadi es. Peristiwa membeku disebabkan karena
adanya penurunan suhu, membeku biasanya terjadi pada suhu yang rendah. Suhu
ketika suatu zat cair berubah wujud menjadi padat dinamakan titik beku. Titik beku
adalah suhu di mana zat cair mulai membeku sampai semua zat cair berubah
menjadi padat.
3)
Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas atau uap.
Penguapan, adalah proses dimana molekul pada permukaan cairan melepaskan
diri dan masuk ke fase gas. Untuk melepaskan diri, molekul harus memiliki
setidaknya beberapa energi kinetik minimum. Laju penguapan meningkat dengan
meningkatnya suhu. Molekul suatu zat, rata-rata tidak memiliki energi yang cukup
untuk melepaskan diri dari cairan. Bila tidak, cairan akan berubah menjadi uap
dengan cepat.
4)
Mengembun
Mengembun adalah perubahan zat dari wujud gas menjadi cairan. Pengembunan
atau dikenal pula dengan istilah kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi
cairan, tetapi dapat juga terjadi bila uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan)
menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan
yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat.
Sebuah alat yang
IPA-Kimia
l
11
digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondenser.
Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin yang digunakan untuk berbagai
tujuan dengan rancangan yang bervariasi, begitu juga dengan ukurannya dari
yang dapat digenggam hingga ukuran yang sangat besar. Kondensasi uap
menjadi cairan adalah kebalikan dari proses penguapan (evaporasi) dan
merupakan proses eksotermik (melepas panas).
5)
Menyublim
Menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat langsung menjadi gas
(Harword, 2007). Contoh penyimpanan kapur barus di ruangan sekitarnya terasa
harum karena parfum yang dicampurkannya ikut dengan kapur barus yang
berubah menjadi gas. Es kering adalah CO2 yang dimampatkan dengan tekanan
yang sangat tinggi sampai berwujud padat. Es kering di udara terbuka secara
spontan berubah menjadi gas dan terlihat seperti asap putih. Zat kimia yang biasa
digunakan sebagai contoh menyublim diantaranya adalah iodium.
Menghablur merupakan peristiwa perubahan gas menjadi padatan, peristiwa ini
sering disebut juga dengan pengkristalan. Proses di laboratorium dapat dilakukan
untuk membuat kristal amonium sulfat yang berasal dari gas amonia dan belerang
dioksida
6)
Deposisi / mengkristal
Deposisi merupakan terjemahan dari deposition yang artinya adalah proses
perubahan zat dari wujud gas menjadi padat, deposisi juga dikenal sebagai
desublimation atau kebalikan dari sublimasi (Davis & Peck, 2010). Salah satu
contoh deposisi adalah perubahan uap air menjadi es seperti terjadi didalam
freezer lemari es tanpa terlebih dahulu menjadi cairan. Hal ini juga terjadi pada
pembentukan salju di awan dan pembentukan es pada daun.
b.
Perubahan Kimia
Perubahan kimia atau lebih dikenal dengan reaksi kimia terjadi ketika suatu zat
berubah menjadi zat yang lain. Contoh perubahan kimia yang sering ditemui dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya proses perkaratan besi, penguraian air menjadi
hidrogen dan oksigen ketika diberikan arus listrik. Pada persamaan berikut
ditunjukkan terjadi perubahan komposisi sehingga produk akhir berbeda dengan
pereaksi semula.
12
l
IPA-Kimia
Perubahan kimia : zat sebelum dan setelah reaksi berbeda
Air
Aliran listrik
Hidrogen + Oksigen
(1)
Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia
yang melibatkan perubahan struktur dari molekul. Terjadinya reaksi
kimia berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia.
Perubahan pada makanan atau minuman seperti buah membusuk, besi berkarat
dan susu menjadi basi termasuk perubahan kimia/reaksi kimia. Adapun ciri-ciri
atau gejala yang menyertai reaksi kimia adalah sebagai berikut.
1)
Terjadinya perubahan Suhu
Banyak reaksi kimia yang diikuti dengan keluar atau diserapnya panas, misalnya
bongkahan batu gamping atau kapur tohor jika dimasukkan ke dalam air dalam
beberapa saat air seperti mendidih, campuran terasa panas karena reaksi
menghasilkan energi dalam bentuk panas dan reaksi ini disebut reaksi eksoterm.
Ada pula reaksi yang menyerap energi panas, reaksi ini disebut reaksi endoterm.
2)
Terjadinya Endapan
Jika Anda melarutkan dua macam larutan kemudian campuran menjadi keruh atau
muncul endapan berarti telah terjadi reaksi di antara kedua larutan tersebut.
Dalam kehidupan sehar-hari, banyak terjadi reaksi kimia yang menghasilkan
endapan. Contohnya adalah dalam penjernihan air. Air keruh yang banyak
mengandung lumpur dapat menjadi jernih setelah ditambah tawas. Hal ini terjadi
karena tawas mampu mengumpulkan kotoran sehingga dapat mengendap.
1)
Terbentuknya Gas
Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan
dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Akan
tetapi adanya gas juga dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam
sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk dan menyengat.
IPA-Kimia
l
13
2)
Terjadinya perubahan Warna
Beberapa reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya gula pasir merupakan kristal berwarna putih,
tetapi setelah di bakar menjadi karbon atau arang berubah warna menjadi
hitam. Sepotong buah apel atau kentang atau pisang yang telah dikupas dan
dibiarkan di udara terbuka, beberapa saat kemudian akan terlihat menjadi
coklat.
Perubahan materi sangat bermanfaat untuk memperoleh bahan-bahan baru.
Salah satu pemanfaatan prinsip perubahan fisika adalah proses pengambilan
bahan-bahan tertentu dari sumber bahan alam (ekstraksi) untuk diversifikasi
pemanfaatannya dalam bidang kesehatan, energi, maupun pangan alternatif.
Prinsip-prinsip perubahan kimia juga banyak dimanfaatkan untukmenghasilkan
bahan-bahan baru yang memiliki nilai fungsional bagi manusia maupun
lingkungan. Pada gambar berikut disajikan proses fotosintesis yang merupakan
contoh dari perubahan materi.
14
l
IPA-Kimia
Gambar 1. 18 Perubahan materi pada reaksi pembentukan glukosa melalui fotosintesis.
Sumber: https://1.cdn.edl.io
Perubahan materi selalu disertai dengan energi. Dalam proses biologis makhluk
hidup, pemecahan makanan yang melibatkan enzim sebagai katalis secara jumlah
bersih
menghasilkan
energi
yang
diperlukan
tubuh
untuk
beraktivitas.
Pembentukan energi yang dihasilkan dari pengubahan glukosa yang dihasilkan
dari bahan makanan melalui proses reaksi biologis (metabolisme). Video
perubahan materi pada reaksi pembentukan glukosa melalui fotosintesis dapat
dilihat pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=IP6YabCahKc.
IPA-Kimia
l
15
Gambar 1. 19 Perubahan materi pada reaksi metabolisme glukosa untuk pembentukan
energi pada makhluk hidup.
Sumber: https://1.cdn.edl.io
Contoh lain perubahan materi yang termasuk reaksi kimia adalah reaksi logam
merkuri dan oksigen membentuk merkuri oksida. Jika reaksi ini dilakukan dalam
ruang tertutup, maka berlaku hukum kekekalan massa. Hukum kekekalan massa
ini ditemukan oleh Antonie Laurent Lavoisier. Beliau adalah seorang ahli kmia
yang berasal dari Perancis dan mempunyai julukan “Bapak Kimia Modern”. Hukum
kekekalan massa ini banyak mendasari reaksi kimia. Bunyi dari hukum kekekalan
massa suatu massa (pada sistem yang tertutup) akan tetap meski dalam reaksi
terjadi beberapa proses. Jadi, dengan kata lain, jenis atom dan jumlahnya antara
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Namun dengan catatan bahwa reaksi
harus berjalan atau terjadi pada sistem tertutup.
5. Penggolongan Materi Berdasarkan Sifat Kimia
Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Istilah
materi sering disamakan dengan istilah benda dan zat. Sebenarnya, baik benda,
materi, dan zat dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai
massa dan menempati ruang.
Misalkan kita mengambil suatu sampel materi, yang mungkin berupa padatan,
cairan, atau gas, dan memeriksa berbagai sifat atau membedakan cirinya seperti
bau, warna, atau massa jenisnya. Berdasarkan sifat kimianya, materi digolongkan
menurut komposisi dan sifat materi seperti ditunjukkan pada Gambar 1.18.
16
l
IPA-Kimia
Gambar 1. 20 Penggolongan materi berdasarkan sifat kimianya
6. Unsur, Senyawa, dan Campuran
Secara umum, materi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu unsur, senyawa, dan
campuran.
a.
Unsur
Unsur merupakan jenis materi yang paling sederhana dengan sifat fisika dan kimia
yang unik. Suatu unsur hanya memiliki satu jenis atom penyusun. Unsur tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana, Oleh karena itu
unsur merupakan zat tunggal. Unsur adalah bentuk paling sederhana dari suatu
zat, terdiri hanya dari satu jenis atom saja. Sampai saat ini sudah lebih dari 118
unsur yang dikenal.
Seluruh unsur dari nomor atom 1 (hidrogen) hingga 118 (oganesson) telah
ditemukan
atau
disintesis,
(nihonium, moscovium, tennessine,
dengan
penambahan
dan oganesson)
yang
terbaru
dikonfirmasi
oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) pada tanggal 30
Desember 2015 dan secara resmi diberi nama pada tanggal 28 November 2016:
IPA-Kimia
l
17
mereka menyelesaikan tujuh baris pertama Tabel periodik. Sembilan puluh empat
unsur pertama terdapat secara alami, meskipun beberapa ditemukan dalam
jumlah renik dan disintesis dalam laboratorium sebelum ditemukan di alam. Unsurunsur mulai nomor atom 95 hingga 118 adalah unsur sintetis yang dibuat di
laboratorium.
Unsur-unsur dikelompokkan pada suatu tabel yang disebut Tabel Periodik Unsur.
Pada Tabel Periodik, unsur-unsur dikelompokkan pada satu lajur vertikal dan lajur
horizontal. Lajur vertikal disebut golongan dan lajur horizontal dinamakan perioda.
Contoh tabel periodik tertera pada Gambar 1.19.
Gambar 1. 21 Tabel Peridok Unsur.
(Sumber: id.wikipedia.org)
Pada tabel periodik unsur dibagi kedalam 18 golongan (1 sampai 18). Jumlah
periode ada tujuh, pada perioda ke enam dan ke tujuh terdapat deretan unsur yang
terpisah yang disebut unsur-unsur golongan lantanida dan aktinida. Selain itu
unsur-unsur dikelompokkan pula berdasarkan sifat logam, non-logam dan
semilogam. Penggolongan unsur ada pula yang menggunakan sistem IUPAC
yaitu dengan penomoran mulai nomor 1 sampai 18, sehingga pada tabel periodik
terdapat 18 golongan. Nama-nama golongan unsur tertera pada Tabel 1.6
18
l
IPA-Kimia
Tabel 1. 6 Nama golongan unsur-unsur
Nama Golongan
Alkali
Alkali tanah
Boron,Alumunium
Karbon
Nitrogen, Fosfor
Oksigen,Belerang
Halogen
Gas Mulia
1)
Lambang Golongan
Lama
IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
IUPAC
1
2
13
14
15
16
17
18
Nama
Golongan
Transisi
Transisi
Transisi
Transisi
Transisi
Transisi
Transisi
Transisi
Transisi
Transisi
Lambang Golongan
Lama
IIIB
IVB
VB
VIB
VIIB
VIIIB
VIIIB
VIIIB
IB
IIB
IUPAC
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama Unsur dan Lambang Unsur
Masing-masing unsur memiliki nama ilmiah, nama tersebut ada yang diambil dari
nama pembentuknya, sifatnya, nama benda langit, nama tempat, nama tokoh, dan
nama-nama ilmuwan. Unsur-unsur lebih banyak ditulis dalam lambangnya yang
disebut lambang unsur. Beberapa nama unsur dan asal pemberian namanya
tertera pada tabel berikut.
Tabel 1. 7 Nama unsur dan asal penamaannya
No
1.
2.
3.
4
5.
Dasar Penamaan
Contoh
Unsur
Zat
yang
dibentuk Hidrogen (hydro = air); Oksigen (oxys =
olehnya
asam); Nitrogen (nitro = basa); Karbon
(carbo = batubara). Kalsium (calx = kapur).
Bau, rasa, atau warna
Khlor (chloros = hijau); Brom (bromos =
pesing); Iodium (iodes = ungu); Aluminium
(alumen = pahit); Berilium (beryl = manis).
Nama benda langit
Helium (helios = matahari); Selenium (selene
= bulan); Uranium (Uranus); Raksa atau
Merkuri (Merkurius); Serium (asteroid ceres).
Nama tempat
Magnesium (Magnesia, daerah di Yunani);
Tembaga atau Kuprum (Kypros, yaitu pulau
Siprus); Stronsium (strontia, daerah di
Skotlandia);
Germanium
(Jerman);
Scandium (Skandinavia).
Nama tokoh mitologi atau Titanium (dewa raksasa); Vanadium
dongeng
(vanadis, dewa cinta Skandinavia); Thorium
(thor, dewa halilintar); Amas atau Aurum
(aurora, dewi fajar); Germanium (Jerman);
Niobium (nioba, cucu wanita zeus).
IPA-Kimia
l
19
No
6.
7
8
Dasar Penamaan
Contoh
Unsur
Nama ilmuwan yang Kurium (Marie Curie); Einsteinium (Albert
berjasa
Einstein); Fermium (Enrico Fermi); Nobelium
(Alfred Nobel); Hahnium (Otto Hahn).
Nama asli unsur dalam Belerang atau sulfur; Besi atau Ferrum;
bahasa Latin
Perak atau Argentums; Timah atau
Stannum; Seng atau Zinkum.
Keadaan
atau
sifat Fosfor (phosphoros = bercahaya); Mangan
tertentu
(magnes = bermagnit); Barium (barys =
berat); Disprosium (dysprositos = sukar
didapat); Astatine (astatos = tak stabil).
Pada tahun 1813, seorang ahli kimia Swedia, Jons Jakob Berzelius (1779 – 1848)
menciptakan lambang-lambang unsur dari huruf-huruf abjad sehingga mudah
diingat. Menurut sistem Berzelius ini, unsur ada yang mempunyai lambang yang
terdiri dari satu huruf atau dua huruf, misalnya: Hydrogen = H, Oksigen = O,
Natrium =Na, dan Khlor = Cl. Penulisan lambang unsur menurut Berzelius adalah;
lambang unsur ada yang diambil dari huruf pertama saja dan yang diambil dari
nama dengan yang kedua atau yang ketiga. Huruf depan ditulis dengan huruf
kapital, yang kedua atau ketiga memakai huruf kecil. Lambang unsur berikut
namanya dalam bahasa Latin, Inggris dan Indonesia tertera pada tabel berikut.
Tabel 1. 8 Lambang-lambang unsur dan nama unsur
20
l
Lambang
Unsur
Nama Latin
Nama Inggris
Nama Indonesia
Ag
Al
Au
Ba
Bi
Ca
Co
Cr
Cu
Fe
Hg
K
Mg
Mn
Na
Ni
Pb
Argentum
Aluminium
Aurum
Barium
Bismuth
Calcium
Cobaltum
Chromium
Cuprum
Ferrum
Hydrargyrum
Kalium
Magnesium
Manganum
Natrium
Nicculum
Plumbum
Silver
Aluminium
Gold
Barium
Bismuth
Calcium
Cobalt
Chrome
Copper
Iron
Mercury
Potassium
Magnesium
Manganese
Sodium
Nickel
Lead
Perak
Aluminium
Emas
Barium
Bismuth
Kalsium
Kobal
Khrom
Tembaga
Besi
Raksa
Kalium
Magnesium
Mangan
Natrium
Nikel
Timbal
IPA-Kimia
Lambang
Unsur
Nama Latin
Nama Inggris
Nama Indonesia
Sn
Zn
As
Br
C
Cl
F
H
I
N
O
P
S
Si
Stannum
Zincum
Arsenicum
Bromium
Carbonium
Chlorium
Fluorium
Hydrogenium
Iodium
Nitrogenium
Oxygenium
Phosphorus
Sulphur
Silicum
Tin
Zinc
Arsenic
Bromine
Carbon
Chlorine
Fluorine
Hydrogen
Iodine
Nitrogen
Oxygen
Phosphorus
Sulfur
Silicon
Timah
Seng
Arsen
Brom
Karbon
Khlor
Fluor
Hidrogen
Iodium
Nitrogen
Oksigen
Fosfor
Belerang
Silicon
Pada tabel periodik setiap lambang unsur dilengkapi dengan nomor atom, nomor
massa, dan bilangan oksidasi.
▪ Lambang unsur diambil dari huruf awal pertama, pertama dan kedua, pertama
dan ketiga atau pertama dan keempat dari nama unsur.
▪ Nomor massa merupakan massa atom relatif, yaitu bilangan yang
menyatakan perbandingan massa unsur dengan 1 massa satu atom C-12.
12
Digunakan C isotop 12, karena merupakan isotop paling stabil. Massa atom
relatif diberi lambang Ar.
▪ Nomor atom menyatakan jumlah proton atau jumlah elektron.
▪ Bilangan oksidasi menyatakan jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima
oleh suatu atom.
Bila suatu atom melepaskan elektron maka bilangan
IPA-Kimia
l
21
oksidasinya akan bertanda positif, sedangkan apabila suatu atom menerima
elektron maka bilangan oksidasinya akan bertanda negatif.
2) Sifat Unsur
Unsur-unsur alam dibagi menjadi unsur-unsur logam, unsur-unsur bukan logam
dan semilogam. Berikut ini contoh unsur-unsur yang bersifat logam, semilogam
dan nonlogam.
Magnesium
Silicon
Belerang
Gambar 1. 22 Unsur logam, semilogam dan bukan logam
(Sumber: Encarta Ensiklopedi)
Sifat logam, semilogam dan non-logam dari unsur-unsur dapat diidentifikasi
dengan menguji daya hantar listrik dan permukaannya. Beberapa sifat tertera
pada tabel berikut.
Tabel 1. 9 Sifat–sifat Unsur
Sifat-sifat unsur
Unsur Logam
Semilogam
Non logam
Daya hantar Listrik
Baik
Baik
Tidak menghantar
Daya hantar panas
Baik
Baik
Penghantar yang lemah
Mengkilat
Mengkilat
Tidak mengkilat
Kekerasan
Keras
Keras
Rapuh (yang berwujud padat)
Titik leleh
Tinggi
Tinggi
Rendah
Penampilan/kena
mpakan
Unsur-unsur memiliki sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik meliputi kekerasan, titik
didih, titik leleh, daya hantar listrik, daya hantar panas, dan masa jenis. Sifat kimia
meliputi kereaktifan, keelektronegatifan, sifat asam basa, daya oksidasi, dan daya
reduksi.
22
l
IPA-Kimia
Contoh sifat fisik dan sifat kimia dari salah satu unsur yaitu tembaga tertera pada
Tabel 1.9
Tabel 1. 10 Sifat fisika dan sifat kimia unsur tembaga
(Sumber: Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change)
Sifat Fisika
Coklat kemerah-merahan, berkilau
Mudah dibentuk,
lunak, dan mudah
ditempa
Sifat Kimia
Pada keadaan yang
lembab lambat laun
terbentuk
lapisan
hijau-biru
Penghantar panas dan listrik yang
baik
Dapat
Dapat di lebur
dengan seng
membentuk
kuningan
Massa jenis = 8,95 g/cm3
Titik leleh = 1083 oC
Titik didih = 2570 oC
bereaksi
dengan asam nitrat
dan asam sulfat
Dalam larutan
ammonia, lambat
laun terbentuk
larutan biru tua
Sifat unsur–unsur baik sifat fisika maupun sifat kimia berubah secara periodik,
contohnya sifat fisik logam, umumnya titik leleh logam berubah mengikuti urutan
logam pada periode maupun golongan unsur tabel periodik. Demikian pula sifat
kimia, misalnya kereaktifan logam Na, Mg, dan Al dengan air berbeda dari yang
sangat reaktif, reaktif dan tidak reaktif.
3) Kegunaan unsur dalam kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak unsur-unsur logam dapat dimanfaatkan
secara langsung setelah unsur murni diolah dengan cara ditempa, digosok, dan
dibentuk sesuai dengan kegunaannya, contohnya emas, perak, platina, tembaga,
aluminium, dan seng. Logam biasanya ditemukan di alam dalam bentuk bijihnya
IPA-Kimia
l
23
yang masih bercampur dengan senyawa lain. Misalnya besi dalam bentuk pirit dan
aluminium dalam bentuk bauksit.
Bijih logam diolah dengan berbagai teknik
pemisahan dengan beberapa tahap dan terakhir dimurnikan dengan cara
elektrolisis. Contoh penggunaan logam-logam tertera pada tabel berikut.
Tabel 1. 11 Unsur logam dan kegunaannya
(Sumber: WebElements Periodic Table)
Unsur Logam
Kegunaan
Paku, pagar, pintu, jembatan, dan kerangka
mobil.
Alat-alat masak, kawat listrik, uang logam, dan
patung.
Perhiasan, cinderamata, dan pelapis logam
lain.
Termometer
Besi merupakan unsur yang banyak digunakan dalam kehidupan mulai dari bahan
baku jarum yang sangat kecil sampai konstruksi jembatan yang dapat
menghubungkan dua pulau yang dibatasi oleh lautan. Beberapa kegunaan besi
tertera pada gambar berikut.
Gambar 1. 23 Benda- benda terbuat dari logam besi Sumber: Encarta
Ensiklopedi
Unsur non-logam jarang yang digunakan langsung tetapi banyak digunakan dalam
bentuk senyawanya. Beberapa kegunaan unsur non-logam dan kegunaannya
tertera pada tabel berikut.
24
l
IPA-Kimia
Tabel 1. 12 Unsur non-logam dan kegunaannya
Sumber: Web Elements Periodic Tabel
Unsur non-logam
Kegunaan
Gas untuk mengelas dan pernafasan
Pengisi lampu flurosens
Bahan larutan antiseptik
Unsur-unsur non-logam ada yang berwujud padat, cair, dan gas. Kegunaan secara
langsung dalam kehidupan sehari-hari sebagai unsurnya sangat jarang. Tetapi
dalam bentuk persenyawaannya banyak dimanfaatkan.
b. Senyawa
Senyawa adalah gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi
yang dihasilkan melalui reaksi kimia biasa. Sifat senyawa berbeda dengan sifatsifat dari unsur pembentuknya.
Sebagai contoh senyawa garam natrium klorida (NaCl), salah satu senyawa yang
terdapat dalam garam dapur adalah hasil dari reaksi antara unsur natrium (Na)
dengan unsur klorin (Cl). Garam natrium klorida berbentuk padat pada suhu
ruangan berbentuk padatan putih, memiliki kelarutan yang baik dalam air, dan
tidak beracun bagi tubuh. Sifat dari garan NaCl tersebut berbeda dengan sifat
dasar dari unsur-unsur pembentuknya, yakni natrium dan klorin. Unsur logam
natrium sangat reaktif terhadap air sehingga unsur ini harus disimpan dalam
minyak atau materi lainnya yang tidak bercampur dengan air dan klorin merupakan
gas yang bersifat racun. Perubahan sifat baru materi yang berbeda dari keadaan
materi awalnya yang pada bagian sebelumnya disebut sebagai perubahan kimia
IPA-Kimia
l
25
atau reaksi kimia. Pada Gambar 1.21 ditunjukkan perubahan sifat materi garam
NaCl.
Gambar 1. 24 Logam natrium direaksikan dengan gas klorin menghasilkan garam
natrium klorida.
Sumber : https://docplayer.info/82616666-Pendalaman-materi-ipa-6.html
Contoh senyawa lainnya adalah magnesium oksida yang dihasilkan melalui reaksi
pembakaran pita magnesium di udara (Gambar 1.22), dan pembentukan senyawa
air dari reaksi unsur hidrogen dan unsur oksigen (Gambar 1.23). Masing-masing
senyawa yang terbentuk pada kedua peristiwa tersebut memiliki sifat fisika
maupun sifat kimia yang berbeda dengan unsur-unsur asalnya. Pada Gambar 1.22
ditunjukkan bahwa dalam gas hidrogen, atom-atomnya berpasangan membentuk
molekul unsur, begitu pula pada gas oksigen (atom pada masingmasing unsur
diwakili oleh masing-masing lingkaran). Ketika terjadi reaksi kimia, maka
gabungan kedua gas tersebut membentuk tatanan atom yang berbeda melibatkan
ikatan kimia menghasilkan molekul air, sehingga dalam setiap molekul air kita akan
menemukan 1 atom oksigen mengikat dua atom hidrogen. Tanpa reaksi gabungan
kedua gas hidrogen dan gas oksigen tidak akan berubah, seperti halnya campuran
gas-gas di udara.
Gambar 1. 25 Pembakaran pita magnesium di udara.
https://www.youtube.com/watch?v=uIxKRPJsy_o
26
l
IPA-Kimia
Gambar 1. 26 Pembentukan air melalui reaksi gas hidrogen dan oksigen
Sumber: docplayer.info
Berikut ini adalah beberapa contoh senyawa yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
Tabel 1. 13 Contoh senyawa dan kegunaannya
Nama Senyawa
Rumus Kimia
Kegunaan
Asam Askorbat
C6H8O6
Vitamin C
Alum kalium / Tawas
K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O
Penjernih air / Pembunuh kuman
Asam sulfat
H2SO4
Pengisi Accu
Asam klorida
HCl
Pembersih lantai
Aspirin
C9H8O4
Pereda nyeri
Asam benzoat / Natrium
C7H6O2 / C6H5COONa
Bahan pengawet makanan
Asam nitrat
HNO3
Untuk bahan peledak
Asam Salisilat
C7H6O3
Obat kulit dan jerawat
Asam sitrat
C6H8O7
Banyak terkandung dalam buah
Benzoat
jeruk
Asam asetat
CH3COOH
Cuka dapur
Formaldehida/formalin
H2CO
Bahan disinfektan dan bahan
pengawet
IPA-Kimia
l
27
Nama Senyawa
Rumus Kimia
Kegunaan
Kalsium hidroksida
Ca(OH)2
Air kapur
Kalsium karbonat
CaCO3
Bahan bangunan
Kafein
C8H10N8O2
Banyak terdapat dalam kopi
Ca(ClO)2
Disinfektan
Karbon dioksida
CO2
Penyegar minuman
Kloroform
CHCl3
Bahan pembius
C5H8NO4Na
Bahan Penyedap
Magneium hidroksida
Mg(OH)2
Obat maag
Natrium klorida
NaCl
Garam dapur
Natrium bikarbonat
NaHCO3
Soda kue
Natrium hipoklorit
NaOCl
Bahan pemutih
Sukrosa
C12H22O11
pemanis
Urea
CO(NH2)2
Pupuk
Kalsium
hipoklorit
/
kaporit
MSG
(Monosodium
Glutamat)
c. Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi
tidak tetap dan masih memiliki sifa-sifat zat awalnya. Campuran tidak memiliki
komposisi yang tetap dan terbentuk tanpa melalui reaksi kimia. Pada campuran
senyawa-senyawa pembentuknya bergabung tanpa melibatkan ikatan kimia.
Campuran dapat digolongkan menjadi campuran homogen (serbasama) (Gambar
1.20) dan campuran heterogen (serbaneka) (Gambar 1.21). Beberapa campuran
yang tentu Anda kenal diantaranya campuran air teh manis yang merupakan
campuran serbasama dari air dengan gula. Komposisi campuran air dan gula pada
air teh manis dapat sangat beragam. Pada campuran serbasama ini, penyusun
campuran tidak dapat dibedakan, namun sifat masing-masing komponen
penyusunnya masih tampak. Misalnya rasa manis dari gula, warna coklat-merah
dari teh, dan wujud cair dari air. Campuran serbasama lainnya adalah logam
kuningan yang merupakan gabungan dari logam tembaga dan seng dengan
variasi berkisar 10-60%. Air kopi, campuran tanah dengan pasir dan kerikil adalah
sebagian contoh dari campuran serbaneka. Contoh jenis campuran tertera pada
tabel 1.14.
28
l
IPA-Kimia
Tabel 1. 14 Jenis-jenis Campuran
Jenis Campuran
Larutan
Suspensi
(padat dalam cair)
Suspensi
(cair dalam cair)
Zat yang
dicampurkan
Air dan garam
Air dan tepung
Air dan minyak
Penampilan Campuran
Tak berwarna
Keruh dan terlihat partikel
padat dalam zat cair
Zat cair terpisah di bagian atas
dan bagian bawah
Suspensi cair dengan cair akan menghasilkan campuran yang berupa emulsi.
Beberapa campuran yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari tertera pada Tabel
1.15.
Tabel 1. 15 Larutan, suspensi dan emulsi
Larutan
Campuran
Produk
dari
Suspensi
Campuran
Produk
dari
Nitrogen (g)
Oksigen (g)
Udara
Air (l)
Udara (g)
Awan
Petrol (l)
Oli (l)
Bensin 2 tax
Debu(s)
Air (l)
Udara (g)
Smog
CO2 (g)
Air (l)
Air soda
Tanah (s)
Air (l)
Air campur
tanah
Emulsi
Campuran
Produk
dari
Minyak tak
berwarna (l)
Cat
Air (l)
Minyak
lemak(l)
Susu
Air (l)
Minyak
Bumbu
goreng (l)
salad
Cuka (l)
Jika pasir dicampurkan dengan serbuk besi, butir pasir dan serbuk besi akan tetap
terlihat dan terpisah seperti tampak pada Gambar 1.27 jenis campuran ini, dimana
susunannya tidak seragam, disebut campuran heterogen.
Gambar 1. 27 Butir pasir dan serbuk besi
(Sumber: Chang, 2008, General Chemistry 5th)
IPA-Kimia
l
29
Setiap campuran, apakah homogen atau heterogen, dapat dibuat dan kemudian
dipisahkan dengan cara fisika menjadi komponen-komponen murninya tanpa
mengubah identitas dari setiap komponen. Jadi, gula dapat diperoleh kembali dari
larutannya dalam air dengan memanaskan larutan itu dan menguapkannya hingga
kering.
Dengan mengembunkan uap airnya kita dapat memperoleh kembali
komponen
airnya. Untuk
memisahkan
campuran
besi-pasir,
kita
dapat
menggunakan magnet untuk memisahkan serbuk besi dari pasir, karena pasir
tidak tertarik oleh magnet (lihat gambar 1.28). setelah pemisahan, komponenkomponen campuran akan memiliki susunan dan sifat yang sama seperti semula.
Gambar 1. 28 Memisahkan serbuk besi dari campuran heterogen
(Sumber: Chang, 2008, General Chemistry 5th)
7. Teknik Pemisahan Campuran
Berbagai metode digunakan dalam pemisahan campuran yang bertujuan untuk
mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran. Pemisahan
campuran juga digunakan untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu
sampel (analisis laboratorium). Bagaimana teknik dan prinsip pemisahan
campuran akan dibahas dalam modul ini.
Metode Pemisahan Campuran dapat dibedakan menjadi dua golongan
berdasarkan tahap proses pemisahannya, yaitu metode pemisahan sederhana
dan metode pemisahan kompleks. Metode pemisahan sederhana adalah metode
yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan
campuran atau larutan yang relatif sederhana. Metode pemisahan kompleks
30
l
IPA-Kimia
memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan tertentu,
pengaturan proses mekanik alat dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan.
Metodeini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana.
Contohnya pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan
kompleks.
a.
Prinsip Dasar Pemisahan Campuran
Sebagian besar senyawa kimia di alam ini ditemukan dalam keadaan yang tidak
murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur
dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa
kimia yang memerlukan senyawa kimia murni atau proses produksi senyawa
kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan.
Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkannya dari campurannya.
Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat fisis penyusunnya.
Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :
1)
Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda dengan zat pencampur
maka campuran
dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). Jika
partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih
penyaring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang
diinginkan.
Partikel zat yang lebih kecil akan melewati penyaring dan zat
pencampurnya akan tertinggal pada penyaring.
2)
Titik didih
Bila antara zat yang ingin dipisahkan dari zat pencampur memiliki titik didih yang
jauh berbeda dapat dipisahkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat
yang ingin dipisahkan lebih rendah daripada zat pencampur, maka pada saat
campuran dipanaskan antara suhu didih zat tersebut dan di bawah suhu didih zat
pencampur, zat tersebut akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur
tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati.
Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan
kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campurannya
IPA-Kimia
l
31
dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih
campuran.
3)
Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu
campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar
daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran
mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang
berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan
dengan metode sedimentasi atau sentrifugasi.
Dalam modul ini akan dibahas beberapa metode pemisahan campuran yang pada
umumnya digunakan diantaranya yaitu filtrasi, kristalisasi, sublimasi, destilasi, dan
kromatografi.
b.
Metode Pemisahan Campuran
1)
Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berupa penyaring. Dasar
pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat
terlarutnya. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk
larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat
sedangkan sisa yang tertinggal disebut residu (ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan
air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen
(pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup
dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat
menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah
penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat
penghisap.
32
l
IPA-Kimia
Gambar 1. 29 Teknik filtrasi
Sumber: Science Chemistry
2)
Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada
campuran di mana salah satu komponen dapat menyublim (perubahan wujud dari
zat padat menjadi gas) sedangkan komponen yang lain tidak dapat menyublim.
Bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah
menyublim. Contohnya iodium atau kapur barus yang kotor dapat dipisahkan dan
dibersihkan dari kotorannya. Kapur barus yang bercampur kotoran (pasir) akan
menguap menjadi gas ketika dipanaskan seperti tampak pada gambar berikut.
Gambar 1. 30 Proses Sublimasi Kapurbarus
Sumber : Dok. PPPPTK IPA
IPA-Kimia
l
33
Uap (gas) dari kapur barus akan menyublim menjadi kapur barus dan menempel
pada pinggan penguapan. Dengan cara ini dapat memisahkan kapur barus dari
campurannya. Begitu juga pada iodium, seperti tampak pada gambar berikut.
Untuk mendapatkan iodium yang murni dari campurannya dilakukan dengan
sublimasi, yaitu dengan cara memanaskan campuran tersebut dalam gelas kimia
yang ditutup dengan labu alas bulat yang di dalamnya diberi es batu, uap iodium
yang mengenai labu alas bulat akan berubah wujud gas dan memadat kembali
membentuk kristal iodium karena pengaruh pendinginan.
Gambar 1. 31 Proses Sublimasi iodium
Sumber : Dok. PPPPTK IPA
Metode sublimasi pemisahan campuran iodium dengan garam dapur dengan cara
memanaskan campuran tersebut dalam gelas kimia yang ditutup dengan labu alas
bulat yang di dalamnya diberi es batu, uap iodium yang mengenai labu alas bulat
akan berubah membentuk kristal iodium, sedangkan garam dapurnya tertinggal di
gelas kimia.
3)
Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang
terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu
34
l
IPA-Kimia
pelarut dan perbedaan titik beku. Ada dua cara kristalisasi yaitu kristalisasi melalui
penguapan dan pendinginan.
a)
Kristalisasi melalui penguapan
Kristalisasi cara ini dilakukan dengan menguapkan pelarut dalam suatu larutan.
Proses dilakukan dengan cara memanaskan larutan sampai semua pelarut
menguap dan diperoleh bahan yang semula terlarut/ zat terlarut. Metoda ini
dimanfaatkan pada industri pembuatan garam.
Berikut gambar contoh kristalisasi garam skala laboratorium sekolah. Kristalisasi
larutan garam dengan cara penguapan. Larutan garam dipanaskan sampai
mendidih dan airnya menguap sampai terbentuk kristal garam.
Gambar 1. 32 Teknik Kristalisasi melalui penguapan
Sumber: Doc PPPPTK IPA
b)
Kritalisasi melalui pendinginan
Pada kristalisasi ini larutan jenuh yang suhunya tinggi didinginkan sehingga zat
terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu
diturunkan. Melalui kristalisasi ini diperoleh zat padat yang lebih murni karena
pengotornya tidak ikut mengkristal. Contoh kritalisasi kalium nitrat
4)
Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik
didih komponen-komponen dalam campuran tersebut. Dasar pemisahannya
adalah titik didih yang berbeda antara komponen yang akan dipisahkan. Bahan
IPA-Kimia
l
35
yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan
terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Teknik yang digunakan adalah campuran dididihkan, diuapkan kemudian
didinginkan kembali, sehingga dihasilkan zat murni yang diinginkan. Pelarut bahan
yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun
(kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses
ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Rangkaian alat destilasi
tertera pada Gambar 39.
Gambar 1. 33 Destilasi
Sumber : www.guruipa.com
Pemisahan suatu senyawa dengan cara destilasi bergantung pada perbedaan
tekanan uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai
kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika
suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama
dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada
saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih.
Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan
mempunyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah
pada suhu kamar.
36
l
IPA-Kimia
Jika campuran/larutan didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan
komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau
komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik
didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.
Bahan/zat hasil destilasi disebut destilat yang memiliki titik didih lebih rendah
daripada campuran/pelarut, sehingga pada saat campuran/larutan dipanaskan
suhunya tidak boleh melewati titik didih destilat tersebut, hal ini bertujuan agar zat
tersebut lebih dulu menguap, sedangkan zat pencampur/pelarut tetap dalam
keadaan cair. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila
dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari
campurannya dengan baik.
Teknik yang digunakan adalah campuran dididihkan, diuapkan kemudian
didinginkan kembali, sehingga dihasilkan zat murni yang diinginkan. Pelarut bahan
yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun
(kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses
ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
Adapula pemisahan yang dilakukan dengan destilasi bertingkat, bila campurannya
mengandung banyak zat, misalnya pemisahan minyak bumi. Dari pemisahan
minyak bumi ini dihasilkan berbagai produk dengan masing-masing kegunaannya.
5)
Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran
dalam pelarut yang sesuai. Dasar pemisahan ini adalah kelarutan dalam pelarut
tertentu. Ada beberapa macam ekstraksi diantaranya ekstraksi sederhana dan
ekstraksi pelarut. Ekstraksi sederhana dilakukan dengan merendam bahan dalam
pelarut diaman zat yang diinginkan dapat melarut kemudian setelah beberapa
waktu larutan dipisahkan dari ampasnya. Cara ini dimanfaatkan untuk meperoleh
zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan. Ekstraksi pelarut dilakukan
dengan melarutkan bahan dalam larutan yang sesuai kemudian ditambah pelarut
kedua dimana zat yang diinginkan akan melarut dan tidak bercampur dengan
IPA-Kimia
l
37
pelarut pertama. Larutan dikocok lalu didiamkan hingga terjadi dua lapisan yang
dapat dipisahkan dengan bantuan corong pisah. Metode ini biasanya digunakan
untuk memurnikan logam.
6)
Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu metoda pemisahan berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen
(berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase
gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki
ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding
molekul yang berikatan lemah.
Kromatografi
dapat
dibedakan
atas
berbagai
macam
tergantung
pada
pengelompokannya. Jenis kromatografi dibedakan berdasarkan pada alat yang
digunakan yaitu Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Penukar Ion, Kromatografi
Penyaringan Gel, Kromatografi Elektroforesis, Kromatografi Kertas, Kromatografi
Gas. Khusus dalam modul ini akan dibahas Kromatografi Kertas.
Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan
distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak.
Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat dilakukan dengan
kromatografi kertas, prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana lembaran
kertas berfungsi sebagai pengganti kolom.
Kromatografi kertas adalah salah satu pengembangan dari kromatografi partisi
yang menggunakan kertas sebagai padatan pendukung fasa diam. Oleh karena
itu disebut kromatografi kertas. Sebagai fasa diam adalah air yang teradsorpsi
pada kertas dan sebagai larutan pengembang biasanya pelarut organik yang telah
dijenuhkan dengan air.
Dalam kromatografi kertas fasa diam didukung oleh suatu zat padat berupa bubuk
selulosa. Fasa diam merupakan zat cair yaitu molekul H2O yang teradsorpsi dalam
selulosa kertas. Fasa gerak berupa campuran pelarut yang akan mendorong
senyawa untuk bergerak disepanjang kolom kapiler.
38
l
IPA-Kimia
Secara umum kromatografi kertas dilakukan dengan menotolkan larutan yang
berisi sejumlah komponen pada jarak 0,5 sampai 1 cm dari tepi kertas. Setelah
penetesan larutan pada kertas, maka bagian bawah kertas dicelupkan dalam
larutan pengambang (developing solution). Larutan ini umumnya terdiri atas
campuran beberapa pelarut organik yang telah dijenuhkan dengan air.
Sistem ini akan terserap oleh kertas dan sebagai akibat dari gaya kapiler akan
merambat sepanjang kertas tersebut. Selama proses pemisahan dilakukan, sistem
secara keseluruhannya disimpan dalam tempat tertutup, ruang didalamnya telah
jenuh dengan uap sistem pelarut ini.
Salah satu contoh pemisahan campuran dengan metoda kromatografi kertas yaitu
memisahkan komponen-komponen warna pada tinta, seperti tampak pada gambar
berikut.
tutup
kertas
jejak pelarut
pelarut
Gambar 1. 34 Teknik Pemisahan dengan kromatografi
Sumber : id.wikipedia.org
IPA-Kimia
l
39
Tinta yang berwarna hitam ditotolkan pada kertas, kemudian kertas ini dicelupkan
pada pelarut, pelarut ini akan bergerak membawa komponen-komponen pada
campuran yang larut.
7)
Sentrifugasi
Prinsip teknik pemisahan ini adalah adanya gaya sentrifugal yang diberikan pada
partikel-partikel dalam campuran sehingga lama kelamaan partikel yang massa
jenissnya lebih besar akan mengendap. Sehingga terjadi pemisahan antara
partikel padat dan pelarutnya. Tahap pemisahan selanjutnya adalah dekantasi
atau memipet cairan yang berada diatas padatannya lalu dipindahkan ke tempat
lain contohnya adalah pemisahan partikel dalam darah dan pemisahan partikel
dalam madu.
Gambar 1. 35 Teknik Sentrifugasi untuk memisahkan partikel-partikel darah Sumber
gambar : https://rumus.co.id/pemisahan-campuran/
c.
Pemanfaatan Pemisahan Campuran dalam kehidupan Sehari-hari
Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan metode pemisahan suatu campuran
dalam kehidupan sehari-hari.
1) Metode penyaringan
Metode
penyaringan
imanfaatkan
pada
proses
pengolahan
air,
yaitu
membersihkan air dari pengotornya.
2) Metode kristalisasi
Metode kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam pembuatan
garam dapur dari air laut. Air laut banyak mengandung mineral terutama garam
40
l
IPA-Kimia
dapur (NaCl). Petani garam dapur memisahkannya dengan cara air laut ditampung
dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan
menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan
masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang
bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali).
Contoh lain penggunaan metode kristalisasi adalah pembuatan gula putih dari
tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian
diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi
kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan
sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
3) Metode Destilasi
Metode destilasi digunakan pada proses penyulingan minyak bumi, pembuatan
minyak kayu putih, pembuatan minyak atsiri dan memurnikan air minum.
Minyak bumi mengandung campuran berbagai jenis cairan yaitu bensin, minyak
tanah, solar, oli, dan bagian yang berupa padatan. Masing-masing cairan tersebut
dapat dipisahkan melalui destilasi bertingkat atau destilasi fraksional karena
mempunyai titik didih yang berbeda. Hasil destilasi minyak bumi, diantaranya:
bensin, minyak tanah, oli dan gas.
Proses Penyulingan minyak bumi
Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan
hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki
kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponenkomponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi
diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung
dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang
minyak.
Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom
C-1 sampai 50.Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah
atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak
bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke
dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.
IPA-Kimia
l
41
Pada proses penyulingan minyak mentah, terdapat 5 fraksi produk yang
dihasilkan, yaitu: refinery gas (banyak mengandung metana, etana, dan hidrogen),
light distillates (LPG, gasoline, naptha), middle distillates (kerosene, diesel oil),
heavy distillates (fuel oil), dan residuum (lubricating oils, wax, tar). Tiap kategori
dari bahan bakar ini memiliki boiling point pada kisaran temperatur yang berbedabeda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. 36 Destilasi bertingkat
Sumber: autoexpose.org
Awalnya minyak mentah dipanaskan pada aliran pipa dalam furnace (tanur)
sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut
kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya
berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan
tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).
42
l
IPA-Kimia
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom
dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang
titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang
terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang
titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya
sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu
kamar berupa gas.
D. Rangkuman
1. Perbedaan susunan partikel pada materi padat, cair dan gas menjadikan
materi yang adal di alam terdapat pada tiga keadaan: padat, cair, dan gas. Sifat
materi padat, cair, dan gas dimanfaatkan untuk penggunaan bahanbahan
tersebut dalam aplikasi teknologi kendaraan maupun dalam penggunaan
sehari-hari seperti parfum.
2. Materi di alam mengalami perubahan secara berkesinambungan melalui
perubahan fisis dan kimia atau keduanya.
3. Materi tersusun oleh partikel dasar materi yang berukuran sangat kecil berupa
atom, ion, atau molekul.
4. Berdasarkan sifat kimianya, materi dikelompkkan menjadi zat tungal (unsur
dan senyawa) dan campuran (homogen dan heterogen).
5. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Partikel terkecil senyawa adalah
molekul.
6. Unsur adalah bahan dasar penyusun materi yang tidak dapat diraikanm
kembali menjadi zat-zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa.
7. Molekul adalah gabungan dua atau lebih unsur yang sama atau berbeda.
8. Senyawa adalah zat tunggal yang dapat dipisahkan kembali menjadi zat-zat
sederhana melalui reaksi kimia. Senyawa merupakan gabungan dua unsur
atau lebih melalu reaksi kimia dan memiliki komposisi tetap.
IPA-Kimia
l
43
9. Campuran adalah gabungan dua senyawa atau lebih dengan komposisi yang
tidak tetap dan dapat dipisakan kembali menjadi senyawa-senyawa
pembentuknya menggunakan proses fisika.
10. Campuran dapat dipisahkan secara fisik dengan berbagai metoda pemisahan.
Campuran dapat dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran
heterogen.
Pemisahan
campuran
dapat
dilakukan
dengan
metoda:
penyaringan, kromatografi, kristalisasi, sublimasi, ekstraksi, destilasi, dan
sentrifugasi.
44
l
IPA-Kimia