Academia.eduAcademia.edu

PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN

TUGAS KWU - CLIFF RICHARD DE KOCK

PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN Cliff Richard De Kock 211741018153532 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG A. Pengangguran Tuna karya atau dikenal dengan pengangguran adalah istilah yang diberikan kepada orang yang tidak bekerja sama sekali atau orang yang sedang mencari pekerjaan. Pengangguran juga bisa diartikan sebagai situasi Ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran merupakan golongan dari Angkatan kerja yang belum melakukan kegiatan yang bisa menghasilkan uang. Pengangguran ini tidak terbatas pada orang yang belum bekerja. Tetapi bisa termasuk juga orang-orang yang sedang mencari pekerjaan dan juga orang yang memiliki pekerjaan tetapi tidak produktif, sehingga bisa dikatakan sebagai pengangguran. Jenis Jenis Pengangguran Pengangguran struktural Pengangguran struktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan oleh perubahan ekonomi dalam waktu lama, seperti perubahan negara dari agraris menjadi ekonomi. Tentu saja hal ini berdampak pada berkurangnya tenaga kerja akibat adanya perubahan lowongan pekerjaan. Pengangguran friksional Pengangguran jenis ini merupakan pengangguran yang di mana seseorang belum bekerja dikarenakan masih kesulitan memperoleh pekerjaan yang sesuai. Perusahaan melalui seleksi secara ketat untuk menyaring kandidat pelamar terbaik sesuai dengan kualifikasi mereka. Sehingga pelamar butuh waktu untuk mendapatkan pekerjaan. Pengangguran terbuka Jenis pengangguran ini merupakan keadaan di mana seseorang yang tidak bekerja masih berusaha mencari pekerjaan. Penyebab pengangguran dikarenakan lowongan kerja tidak sesuai dengan latar belakang dan keterampilan pelamar. Pengangguran terselubung Jenis pengangguran ini disebabkan oleh produktivitas tenaga kerja menurun. Mungkin karena tidak ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuan pekerjaan atau bisa juga karena ketidaksesuaian latar belakang Pendidikan dengan pekerjaannya. ` Pengangguran musiman Jenis pengangguran ini berkaitan dengan ekonomi jangka pendek, seperti sektor perkebunan. Contohnya seperti petani kebun sedang menganggur karena menunggu musim panen datang. Pengangguran konjungtural Pengangguran ini terjadi karena perubahan ekonomi, seperti negara mengalami resesi ekonomi (kemunduran) atau sedang dalam masa depresi (kehancuran). Hal ini membuat tidak sedikit perusahaan merugi, sehingga terjadi Pengurangan Tenaga Kerja secara besar-besaran. Dampak Pengangguran Meningkatkan angka kriminalitas Orang berbuat kriminal salah satu pendorongnya adalah ekonomi yang tidak punya uang, butuh uang, dan memiliki utang. Pengangguran akan berdampak pada ekonomi sebuah keluarga karena tidak menghasilkan. Berpotensi membuat keuangan negara membengkak Pengangguran bisa menyebabkan biaya keuangan di suatu negara menjadi membengkak. Hal ini dikarenakan di beberapa negara maju pengangguran tetap mendapatkan santunan, sehingga membuat pengeluaran negara. Contohnya, di negara Eropa maupun negara di Timur seperti Qatar. Bisa menyebabkan kesenjangan kesempatan kerja Pengangguran bisa menyebabkan kesenjangan kesempatan kerja, sehingga membuat orang tersebut merasa tidak diperlakukan adil. Contohnya seperti kasus di Indonesia yaitu orangorang yang memiliki koneksi akan mendapatkan kesempatan bekerja lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak. Sehingga adanya rasa iri dengan orang yang tidak mendapatkan pekerjaan merasa ia tidak diperlakukan dengan adil. Meningkatkan konflik dalam rumah tangga Hal ini dikarenakan pengangguran bisa membuat pendapatan atau penghasilan menjadi berkurang, padahal kebutuhan rumah tangga masih harus dipenuhi setiap hari. Sehingga bisa menyebabkan terjadinya konflik rumah tangga atau bahkan membuat konflik rumah tangga menjadi meningkat. Meningkatkan angka kemiskinan Pengangguran bisa membuat angka kemiskinan menjadi meningkat. Orang yang pengangguran tentu tidak memiliki penghasilan, sehingga membuat orang tersebut susah memenuhi kebutuhan hidupnya dan membuat angka kemiskinan semakin meningkat. B. Inflasi Inflasi adalah penurunan nilai uang (kertas) yang drastis karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Sedangkan dalam buku Ekonomi Moneter Indonesia karya Aji Supriyanto, inflasi mengacu pada peningkatan harga-harga secara umum dalam suatu perekonomian yang berlangsung secara terus menerus. Pengertian lainnya dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengartikan bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam jangka panjang karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Penyebab Inflasi Meningkatnya biaya produksi Hal ini terjadi dalam jangka waktu tertentu dan secara terus menerus. Secara umum, penyebab inflasi akibat kenaikan biaya produksi adalah karena adanya desakan biaya produksi yang semakin naik. Inflasi ini dapat terjadi kepada negara yang ekonominya sedang bertumbuh dan berkembang. Tingginya Permintaan Jika permintaan terhadap sebuah barang atau jasa naik, maka hal itu akan mengakibatkan penyediaan faktor produksi dan barang menjadi menurun. Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas bahkan tidak ada. Keadaan yang tidak seimbang itulah yang akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik. Kekacauan Ekonomi dan Politik Jika sebuah negara dalam kondisi yang tidak aman, maka harga barang di negara tersebut akan cenderung menjadi mahal. Hal ini juga pernah terjadi di Indonesia. Tepatnya hal ini terjadi pada tahun 1998 lalu. Pada masa itu, level inflasi di Indonesia bahkan menyentuh 70 persen. Padahal level inflasi cenderung normal, antara tiga hingga 4 persen. Utang Nasional Ketika utang di suatu negara meningkat, maka umumnya pemerintah memiliki dua opsi. Pertama, pemerintah dapat menaikkan pajak. Kedua pemerintah mencetak lebih banyak uang untuk melunasi hutang negara tersebut. Jika pajak mengalami kenaikkan, maka bisnis akan bereaksi. Mereka akan menaikkan harganya. Hal itu dilakukan untuk mengimbangi kenaikan tarif pajak di perusahaan tersebut. Jika pemerintah memilih pilihan kedua, maka hal itu akan berdampak pada peredaran uang di masyarakat. Hal itu akan mengarahkan kepada kenaikan harga dan devaluasi mata uang. Jumlah Uang Beredar Bertambah Teori ini dikemukakan oleh para kaum klasik. Mereka mengatakan bahwa ada sebuah keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga barang. Jika jumlah barang tetap tetapi jumlah uang yang beredar lebih banyak, maka harga akan menjadi mahal. Jika hal tersebut terjadi secara terus menerus, maka itu dinamakan inflasi. Dampak Inflasi Dampak inflasi biasanya dirasakan oleh masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah. Hal tersebut dikarenakan, Ketika terjadi kenaikan harga barang maka daya beli mereka akan turun. Dari penurunan daya beli tersebut menurut Bank Indonesia akan memberikan efek berkelanjutan sehingga dapat menyebabkan pendapatan dan standar hidup yang menurun. Dalam jangka Panjang hal ini menyebabkan masyarakat yang miskin akan bertambah miskin. Dampak yang ditimbulkan oleh inflasi adalah pendapatan yang tidak seimbang. Artinya, dalam hal ini ada pihak-pihak yang dirugikan dengan adanya inflasi tetapi ada juga pihak-pihak yang justru diuntungkan dengan adanya inflasi. C. Kebijakan Kebijakan pemerintah pada hakikatnya merupakan kebijakan yang ditujukan untuk publik dalam pengertian yang seluas-luasnya (negara, masyarakat dalam berbagai status serta untuk kepentingan umum), baik itu dilakukan secara langsung maupun tidak secara langsung yang tercermin pada berbagai dimensi kehidupan publik. Inflasi merupakan masalah seriusbagi kestabilan perekonomian suatu negara. Bila inflasi tidak seger diatasiakan menimbulkan naiknya hargabarang, turunnya nilai mata uang,meningkatnya pengangguran Dan menurunnya kesejahteraan masyarakat.Penyebab inflasi tidak hanya Berhubungan dengan jumlah uangBeredar, di sisi lain jumlah barang dan jasa yang tersedia dimasyarakat juga penyebab timbulnya inflasi. Dalam hal ini kebijakan sangat dibutuhkan dalam mengatasi inflasi terutama berhubungan dengan: 1.Kebijakan moneter Yaitu segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang moneter bertujuan untuk menjaga kestabilan moneter agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter meliputi politik diskonto, kebijakan pasar terbuka, menaikkan cadangan kas, kredit selektif dan politik sanering. 2. Kebijakan fiskal Yaitu kebijakan yang berhubungan dengan finansial pemerintah, dilakukan melalui instrumen menaikkan tarif pajak, mengatur pengeluaran dan penerimaan pemerintah, melakukan pinjaman pemerintah. 3. Kebijakan non moneter Yaitu kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah dan jumlah uang beredar. Cara ini merupakan alternatif untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) mendorong agarpengusaha menaikkan hasil produksinya 2) menekan tingkatupah 3) pemerintah melakukan pengawasan harga dan menetapkan harga maksimal 4) pemerintah melakukan distribusi secara langsung 5) mengatasi hyperinflation dengan melakukan pemotongan nilai mata uang Daftar Pustaka Ekonomi.bisnis.com. 2022, 23 november Pengangguran: Jenis, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya. 25 desember 2022. https://ekonomi.bisnis.com /read/20221123/12/160 1576/ pengangguran-jenis-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasinya Fimela.com. 2022 ,19 Januari. Paling Umum, Berdampak pada Angkatan Kerja. 25 desember 2022. https://www.fimela.com/info/read/4863869/ketahui-8-penyebab-penganggurandi-indonesia-yang-paling-umum-berdampak-pada-angkatan-kerja https://ekonomi.bisnis.com. 2022, 20 oktober. Inflasi: Penyebab, Jenis, Dampak, Contoh dan Cara Menghitungnya. 25 desember 2022. https://ekonomi.bisnis .com / rad/20221020//1589760/inflasi-penyebab-jenis-dampak-contoh-dancara-menghitungnya