Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
TUGAS KWU - CLIFF RICHARD DE KOCK
Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua macam barang saja tidak dapat dikatakan sebagai inflasi kecuali kenaikan tersebut membawa dampak terhadap kenaikan harga sebagian besar barang-barang lain. Kecenderungan untuk menaik terus-menerus berarti kenaikan harga selama satu musim atau selama satu periode waktu saja tidak dapat dikatakan sebagai inflasi, seperti misalnya kenaikan harga menjelang hari raya. Kata kecenderungan pada definisi inflasi tersebut perlu diperhatikan. Jika seandainya harga sebagian besar barang-barang ditentukan dan diatur oleh pemerintah, maka harga-harga yang dicatat adalah harga resmi yang diatur oleh pemerintahsehingga mungkin tidak menunjukkan kenaikan apapun, tapi mungkin dalam kenyataannya harga yang terjadi dimasyarakat cenderung untuk terus naik. Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjdi inflasi, yaitu: • Kenaikan harga • Bersifat umum • Berlangsung terus menerus Penggolongan Inflasi ▲ Menurut laju inflasi pertahun Inflasi dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: • Inflasi ringan (dibawah 10% setahun) • Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun) • Inflasi berat (antara 30%-100% setahun) • Hiperinflasi (diatas 100% setahun) ▲ Atas dasar sebab terjadinya Inflasi Berdasarkan penggolongan ini, inflasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (sukirno, 1997, hal.303): • Demand pull inflation, yaitu inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat dan permintaan ini tidak diimbangi dengan tersedianya barang yang disediakan oleh suatu perekonomian. Misalnya, bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan mencetak uang, atau bertambahnya permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor atau juga karena bertambahnya investasi karena adaya kredit yang murah.[4] Inflasi tekanan permintaan (Demand pull inflation) adalah inflasi yang terjadi karena dominanya tekanan permintaan agregat. Tekanan permintaan meneybabkan output perekonomian bertanbah, tetapi disertai inflasi, doilihat dari makin tingginya harga umum. Dalam inflasi ini tidak selalu berarti penawaran agregat tidak bertambah. Yang pasti, kalaupun terjadi penawaran agregat, jumlahnya lebih kecil dibanding peningkatan permintaan agregat.[5]
Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terdapat kenaikan harga umum secara terus-menerus. Jadi, bukan harga satu atau dua acam barang saja, melainkan kenaikan harga dari sebagian besar barang dan jasa, dan pula bukan hanya satu atau dua kali kenaikan harga secara terus menerus. Inflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan produktifitas ekonomi investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan ongkos serta pendapatan di masa yang akan datang. Keberadaan permasalahan inflasi dan tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter . Maka dari itu munculah kebijakan moneter, Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
HERI PURNOMO
MASALAH PENGANGGURAN DAN INFLASI (UNEMPLOYMENT AND INFLATION) MATA KULIAH : MAKRO EKONOMI DOSEN PRODI : JURUSAN MANAJEMEN AKUNTANSI DOSEN : DRS. H. DARMANSYAH, MM FAKULTAS : EKONOMI UMJ
Abstrak Infertilitas didefenisikan sebagai hilangnya kemampuan untuk hamil dan melahirkan seorang anak. Secara klinis, suatu pasangan mengalami infertilitas jika tidak terjadi kehamilan setelah koitus yang sering dan tidak menggunakan kontrasepsi selama dua bulan. Upaya dalam penanganan masalah infertilitas yaitu pemberian gizi yang seimbang atau masukan zat gizi sesuai dengan kecukupan. Penelitian true-experimental ini dilakukan melalui uji klinis acak terkontrol atau randomized controlled trial (RCT) yang merupakan baku emas suatu uji klinis pada 150 pasien pria dan wanita. Komsumsi vitamin dan mineral yang penting seperti vitamin B1, B2, B6, Niasin, Asam pantotenat, asam folat, vitamin C, vitamin E, Zink dapat meningkatkan kesehatan reproduksi pria dan wanita. Food supplement sering disebut makanan tambahan. Nutrisi yang terkandung meliputi vitamin, mineral, dan asam amino. Dari berbagai penelitian dan jurnal penelitian mutakhir disarankan mengonsumsi dynamic trio yang terdiri atas pollenergy, propolis dan royal jelly bagi kesehatan reproduksi wanita. Pollenergy menyediakan secara lengkap gizi yang dibutuhkan tubuh sehingga proses metabolisme berjalan dengan baik, penetral terhadap racun, serta dapat memproduksi sel-sel yang lebih sehat sehingga mampu memperpanjang hidup. Royal jelly akan membuat tubuh terasa enak, vitalitas terdorong, dan aktivitas pun menjadi lancar. Propolis adalah antibiotik alami yang membentengi tubuh dari serangan infeksi mikroorganisme. Untuk kesehatan reproduksi pria, AnadaraMAN merupakan food supplement yang aman tanpa efek samping dan diindikasikan untuk membangkitkan vitalitas dan tenaga, membantu meningkatkan stamina, meningkatkan kualitas sperma, mengatasi impotensi, serta memperlancar sirkulasi darah. Abstract Infertility is defined as the loss of the ability to conceive and bear a child. Clinically, an otherwise infertile couples to conceive after frequent coitus and not using contraception for two months. Efforts in handling the problem of infertility is a balanced nutritional or nutrient inputs in accordance with adequacy. True-experimental research was conducted through a randomized controlled clinical trial or randomized controlled trial (RCT) which is the gold standard of a clinical trial in 150 patients were men and women. Consumption of essential vitamins and minerals such as vitamin B1, B2, B6, niacin, pantothenic acid, folic acid, vitamin C, vitamin E, zinc may enhance the reproductive health of men and women. Food supplements are often called food additives. The nutrients include vitamins, minerals, and amino acids. From a variety of research and cutting-edge research journals are advised to consume dynamic trio consisting of pollenergy, propolis and royal jelly for women's reproductive health. Pollenergy provide complete nutrition your body needs so that the metabolic process goes well, neutralizing the poison, and can produce cells that are more healthy so that they can prolong life. Royal jelly will make the body feel good, vitality driven, and the activity becomes smooth. Propolis is a natural antibiotic that fortify the body against infectious microorganisms. For male reproductive health, AnadaraMAN is a safe food supplement with no side effects and is indicated to bring out the vitality and energy, helping to increase stamina, improve the quality of sperm, impotence, as well as improving blood circulation.
Dengan segala kerendahan hati kami memanjatkan segala puji & syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini untuk memenuhi mata kuliah Perekonomian Indonesia. Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan,isi,dan lain sebagainya. Maka, kami sangat mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini diterima dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya dalam menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Ilmu Ekonomi. Atas perhatian dan kerja sama nya kami mengucapkan Terima kasih. Sebuah Negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai macam permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara – negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah ketenagakerjaan, pengangguran, kenaikan harga (inflasi) dan kemiskinan di Indonesia sudah menjadi masalah pokok bangsa ini dan
Devi Multiana, 2020
Abstrak Untuk mengetahui tingkat perkembangan Inflasi dan Penganguran di Indonesia maka saya melihat lagi data data yang sudah terkumpul. Semakin tinggi tingkat pengangguran maka semakin cepat pula kenaikan tingkat upah dan harga, dan semakin tinggi harapan inflasi semakin cepat pula kenaikan tingkat upah. BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Dapat kita lihat bahwa tingkat pengangguran bergantung pada berbagai ciri pasar tenaga kerja, seperti peraturan upah minimum, kekuasaan pasar serikat pekerja, peranan upah efisiensi dan seberapa efektifnya proses pencarian kerja. Sebaliknya tingkat inflasi terutama sekali bergantung pada jumlah uang yang beredar yang dikendalikan oleh bank sentral, oleh sebab itu, pada jangka panjang, inflasi dan pengangguran secara garis besar bukanlah dua masalah yang saling berkaitan. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dapat menggeser kurva permintaan agregat. Oleh sebab itu, kebijakan moneter dan fiskal dapat memindahkan perekonomian sepanjang kurva phillips. Kenaikan jumlah uang yang beredar, peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak meningkatkan permintaan agregat dan memindahkan perekonomian ke suatu titik pada kurva phillips dengan tingkat pengangguran yang lebih rendah dan inflasi yang lebih tinggi. Begitu juga sebaliknya. Dengan pemahaman ini kurva phillips menawarkan pilihan-pilihan kombinasi antara inflasi dan penangguran kepada para pembuat kebijakan B. Rumusan Masalah a. Apa itu inflasi? b. Bagaimana hubungan antara tingkat harga dan pengangguran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Inflasi Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
This study aims to analyze and observes the effect of inflation, disposable income, interest rates and the previous period consumption to inflation in Indonesia. (2) the effect of consumption, interest rate and excange rates and the money supply to Indonesia Inflation. The type of research is descriptive and associative studies. The type of data that used is documentary data, the source of data is secondary data sources. data is in the form of time series from first quarter of 2000to fourth quarter of 2010. This study utilize a simultaneous equation model analysis by means of two stages Least Squared method (TSLS). Endogenous variable in this study is the consumption and inflation. While the eksogen variable is the excange rate,money supply,interest rates disposable income, and previous period consumption. The study yields conclusion that
Inflasi dalam perekonomian indonesia, 2022
Isu kenaikan harga juga dikenal sebagai inflasi merupakan salah satu isu yang cukup terkenal dalam perekonomian, oleh karena itu penelitian ini berfokus pada inflasi Indonesia. Dalam penelitian ini, variabel model Vitaliano yang digunakan untuk menjelaskan variabel inflasi adalah uang penawaran, pendapatan nasional, dan pengeluaran pemerintah.Metode analisis yang digunakan adalah kuadrat terkecil biasa.Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel jumlah uang beredar dan pendapatan nasional berpengaruh terhadap inflasi, tetapi tidak terhadap pengeluaran pemerintah.Kesimpulan ini menunjukkan bahwa pengelolaan uang beredar berperan dalam pengendalian kebijakan moneter terhadap inflasi Indonesia.
Banyak pengertian inflasi yang dapat kita jumpai pada beberapa sumber. Diantaranya:
Sympozjum Egejskie. Papers in Aegean Archaeology, 2019
Esparta e suas redes políticas, no reinado de Agesilau II, 2024
Diseminasi, 2024
DergiPark (Istanbul University), 2013
Revista de Geografía Espacios, 2021
Revista de crítica literaria latinoamericana, 2019
Journal of Education and Practice, 2021
Interviewing and interrogation: A review of research and practice since WWII, 2024
International Journal of Diabetes in Developing Countries, 2020
Journal of Environmental Engineering and Science, 2002
Research Square (Research Square), 2024
Estudos em Avaliação Educacional, 2011
Health Informatics Journal, 2020