Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Tingkat Kesiapan Menghadapi Menarche
Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Tingkat Kesiapan Menghadapi Menarche
Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Tingkat Kesiapan Menghadapi Menarche
Tita Restu Yuliasri & Dyah Ayu Tri Puspita Ning Tyas
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul
e-mail : tita_dheta@yahoo.com
Abstract: The Knowledge Level of Reproductive Health with The Readiness Level to Face Menarche.
Information on reproductive health is essential to be disseminated including reproductive tract infections because
women are more susceptible to reproductive tract infection than men, and for women, reproductive tract has
negative consequences for the future, such as infertility, cervical cancer, ectopic pregnancy and disorders in the
fetus/ infant. To find out the correlation between knowledge level about reproductive health with the readiness
level to face menarche for girls at Juru Gentong State Elementary School class IV and V. This study was
conducted by the method of analytic survey with cross sectional design. The population is the entire female
students at Juru Gentong State Elementary School with the total of 381 students. Sampling techniques was
purposive sampling. Samples were 55 girls. The data was collected using a questionnaire. The data analysis used
univariate and bivariate-analysis. Bivariate analysis was performed by chi-square test. There is a relationship
between the knowledge level about reproductive health with the readiness to face menarche for girls at Juru
Gentong State Elementary School, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Abstrak: Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Tingkat Kesiapan Menghadapi Menarche.
Informasi tentang kesehatan reproduksi penting untuk disebarluaskan termasuk infeksi saluran reproduksi karena
perempuan lebih mudah terkena infeksi saluran reproduksi dibandingkan dengan pria, dan pada perempuan
saluran reproduksi mempunyai dampak buruk ke masa depan seperti kemandulan, kanker leher rahim, kehamilan
di luar kandungan dan kelainan pada janin/ bayi. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi dengan tingkat kesiapan menghadapi menarche pada siswi SD Negeri Juru Gentong kelas IV dan V.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi
yaitu seluruh siswi putri SD Negeri Juru Gentong berjumlah 381 siswi. Teknik sampling adalah purposive
sampling. Sampel adalah 55 remaja putri. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisis data
menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square. Ada hubungan
antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan kesiapan menghadapi menarche pada siswi di
SD Juru Gentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
METODE
Penelitian ini dengan jumlah responden sebanyak 55 responden. Berdasarkan hasil penelitian,
karakteristik umur responden diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan umur
No Umur Responden F %
1 9-10 tahun 35 63,6
2 11-12 tahun 20 36,4
Total 55 100
Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah sebagian besar
berusia 9-10 tahun sebanyak 35 responden (63,6%) dan sebagian kecil berusia 11-12 tahun sebanyak
20 responden (36,4%). Hal ini menunjukkan bahwa dari segi umur siswi kelas IV-V di SD Juru
Gentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta kebanyakan usianya sudah memasuki remaja yang siap
menghadapi menarche.
Frekuensi berdasarkan pengetahuan kesehatan reproduksi hasil analisis data adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
No Tingkat Pengetahuan F %
1 Baik 38 69,0
2 Cukup 14 25,5
3 Kurang 3 5,5
Total 55 100
Berdasarkan tabel 2. di atas, dapat diperolah informasi bahwa sebagian besar siswi SD di Juru
Gentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan
reproduksi yaitu sebesar 69,0% dari total responden. Untuk kategori pengetahuan cukup terdapat
sebanyak 25,5% dari total responden, sedangkan untuk kategori kurang terdapat sebanyak 5,5% dari
total responden.
Berdasarkan tabel 3. di atas, dapat diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswi SD di Juru
Gentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta yang memiliki kesiapan menghadapi menarche yaitu
sebesar 74,5% dari total responden. Sedangkan yang belum memiliki kesiapan menghadapi menarche
sebesar 25,5% dari total responden.
Hasil uji statistik dengan uji chi- square didapatkan hasil bahwa x2 hitung (34,811) > x2 tabel (5,991)
dengan p-value (Asymp.sig) yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p-value < 0,05), maka Ho ditolak dan
H diterima, sehingga ini berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi dengan kesiapan menghadapi menarche pada siswi SD Juru Gentong, Banguntapan,
Bantul, Yogyakarta.
PEMBAHASAN
SIMPULAN
Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan kesiapan
menghadapi menarche pada siswi di SD Juru Gentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dengan
hasil analisis x2 hitung (34,811) > x2 tabel (5,991).
DAFTAR RUJUKAN
Ali. M, Asrori M. 2004. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Aryani, dkk. 2010. Kesehatan Remaja Problem Dan Permasalahannya. Jakarta: Salemba Medika.
Aziz, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Mustika.
Azwar, A. 2003. Metodelogi Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Azwar, S. 2010. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya (Edisi Revisi II Cetakan Keempat).
Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset.
Badriyah 2004. Petunjuk Islami Kesehtan Reproduksi Bagi Remaja. Jakarta. Gema Insani.
Depkes RI. 2008. Standar Pelayanan Kesehatan Reproduksi, SUB DINKESGA Dinas Kesehatan
Propinsi Jawa Tengah.
Depkes RI. 2011. Materi Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta : DepKes RI.
Fajri, dkk. 2011. Hubungan Antara Komunikasi Ibu - Anak Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche.
Jurnal Psikologi Undip. Volume 10. No. 2. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala.
Fifi, P. 2007. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Menstruasi dengan Kecemasan di SMP
Muhammadiyah Gombong.
http://www.digilib.stikesmuhgombong.ac.id/gdl.php?mod=browse&cp=read&id=jstikesmuhg
o-gdl-fifipancaw- Diakses 10 Juni 2013.
Henderson, Jones. 2003. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta. EGC.
Zakaria, Ibrahim. 2002. Psikologi Wanita. Bandung. Pustaka Hidayah.
Indriyani, Theresia L. dan Puspita S.R. 2008. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Murid SD Kelas VI
dengan Kesiapan Menghadapi Menarche di Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo Tahun
2008.
http://www.diligib.poltekkesmakasar.ac.id/gdl.php?mod=browse&cp=read&id=jpoltekkes-
gdl-indriyani-10 diakses Juni 2013.
Kartono, Kartini. 2006. Psikologi Wanita. Bandung. Mandor maju.
Manuaba. 2003. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta. Arcan.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahayu, dkk. 2011. Efektifitas Penyuluhan Peer Group Dengan Penyuluhan Oleh Petugas Kesehatan
Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Menarche. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan.
Volume 7. No. 3. Kebumen: STIKes Muhamadyah Gombong
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka
Proverawati, A dan Misaroh. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.
Sugiyono, 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Yenni, V. 2003. Ciri Seks Sekunder, http://diligib.it.itb.ac.ad/go.php?id=jiptumm-gdl-s1-2003
syennividia799)hgweb01.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/sslappage2.html. Diakses Juni 2013.