0% found this document useful (0 votes)
190 views11 pages

P 11-11B

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1/ 11

P 11-11B

The irreversible gas-phase reaction

A B

Is carried out adiabatically over a packed bed of solid catalyst particles. The
reaction is first order in the concentration of A on the catalyst surface:

-rAs = k Cas

The feed consists of 50% mole A and 50% inerts and enters the bed at a
temperature of 300 K. The entering volumetric flow rate is 10 dm3/s (i.e. 10000
cm3/s). The relationship between the Sherwood number and the Reynolds number
is

Sh = 100 Re1/2

As a first approximation, one may neglect pressure drop. The entering


concentration of A is 1.0 M. Calculate the catalyst weight necessary to achieve
60% conversion of A for

a) Isothermal operation

b) Adiabatic operation

c) What generalizations can you make after comparing parts (a) and (b)

Additional Information
Kinematic viscosity:
/ = 0.02 cm2/s
Particle diameter: dp =
0.1 cm
Superficial velocity: U = 10 cm/s
Catalyst surface area/mass of catalyst bed: a =60 cm2/g cat.
Diffusivity of A: De = 10-2 cm2/s
Heat of reaction: = -
10000 cal/g mol A Heat
capacities:
CpA = CpB = 25 cal / g
mol. K
CpS (solvent) = 75 cal/g mol.K
k (300 K) = 0.01 cm3/s g cat with E = 4000 cal/mol

Diketahui:

Isothermal
dx r mol
Mole balance : FAO dW = gAcat.s , dimana FAO = CAO VO = 10 mol/cm3

Rate law : rA = k CAS


Asumsi : mass transfer limited
0.01cm3
k : (300 K)
g cat s

Adiabatic
Mole balance dan rate law sama seperti isothermal
Irreversible gas phase

The reaction is first order dengan konsentrasi A
r AS = k CAS

Ditanya:

a. Isothermal operation
b. Adiabatic operation
c. What generalization can you make after comparing parts a and b?
Jawab:
a) Isothermal Operation
Jawab:
a) Neraca Mol
dx mol
rA = FAO
dW g cat. s
mol dm3 cm3
Dimana FAO = CAO VO = 1 dm3 1 1000 cm3 10000 = 10 mol/cm3
s

b) Rate Law
r AS = k CAS

Tetapi nilai CAs tidak diketahui, sehingga membuat asumsi laju reaksi
dimana perpindahan massa yang terjadi yaitu terbatas. Sehingga,

= . = !.


CAS =
+
cm3 s mol
rA =
+ g cat s cm3

Dimana k = 0,01 cm3/g cat.s pada temperatur 300 K (27 oC) (konstan isotermal).

= 100
102 10 0.1
= 100 = 100 = 70.71 /
0.1 0.02

Hasil tersebut dikonversi, sehingga


cm3
70.71 = 70.71 60 = 4243
g cat s
0.01 4243
rA = () = exp( )
4243 + 0.01
c) Stokiometri: Fase Gas, Tekanan, dan Temperatur Konstan
1
CAS = CAO ( )
1+
Dimana = = 0.5 (1 1) = 0

CAS = CAO (1 ) CAO = 1 3
= 103 3
dm cm
Kemudian menggunakan program Polymath untuk mendapatkan kurva, yaitu
menggunakan metode Persamaan Diferensial Biasa (PDB), berikut adalah hasil
dari menggunakan Polymath:
b) Adiabatic Operation
1. Neraca mol
dx mol
rA = FAO
dW g cat. s
mol dm3 cm3
Dimana FAO = CAO VO = 1 dm3 1 1000 cm3 10000 = 10 mol/cm3
s

2. Rate law
r AS = k CAS
Asumsi: perpindahan massa yang terjadi terbatas
= ( ) = k CAS

CAS =
+
cm3 s mol
rA =
+ g cat s cm3
0.01cm3
Dimana = pada T = 300 K (27C)
g cat s

= 100

102 10 0.1
= 100 = 100 = 70.71 /
0.1 0.02

Hasil tersebut dikonversi, sehingga


cm3
70.71 = 70.71 60 = 4243
g cat s
0.01 4243
rA = () = exp( )
4243 + 0.01

3. Stokiometri
1
CAS = CAO ( )
1+
Dimana = 0, = 300 , CAO = 10 3 /cm3
Neraca energi dapat ditulis:
dF ( ) + ( ())
= =0
dt

( ) = (10 25( 300)) + (10 75( 750))

( ) = 1000( 300)

1000( 300) + 10(10000) = 0


Kemudian dengan menggunakan polymath dengan metode PBD, berikut ialah
hasilnya:
c) Comparing parts a and b

Reaktor isothermal adalah reaktor proses yang terjadi pada keadaan


suhu yang tidak berubah selama berlangsungnya proses tersebut. Umumnya
berkaitan dengan perubahan fasa. Semisal pencairan dan penguapan. Pada
perubahan isothermal suhu dipertahankan agar konstan.

Sebagai contoh dengan menempatkan silinder yang dihubungkan


dengan sumber air pada suhu yang di inginkan. Silinder mempunyai dinding
yang tipis yang terbuat dari bahan yang dapat menghantarkan
panas,misalnya tembaga, sehingga panas dengan mudah mengalir secara
bolak-balik antara sumber air dan gas. Sumber air cukup besar dengan suhu
yang tidak dapat dipengaruhi oleh jumlah perubahan panas dan gas. Selama
ekspansi isothermal, panas mengalir ke gas untuk menjaga suhu agar
konstan (ingat, suhu gas menurun jika panas terhalangi untuk mengalir ke
gas selama ekspansi terjadi).
Pada kondisi operasi adiabatic, penambahan variasi temperatur tidak
berpengaruh terhadap konversi, profil konsentrasi, tetapi nilai angka sedikit
berbeda. Karena reaksinya adalah eksotermik, kondisi operasi isothermal
meningkatkan profil konversi sepanjang packed bed, jadi untuk diameter
yang diketahui dibutuhkan katalis yang lebih sedikit. Kondsi operasi
adiabatic, menghambat konversi karena panas yang tidak terbuang dari
system, dan katalis yang dibutuhkan untuk konversi yang telah ditetapkan
menjadi lebih banyak jumlahnya. Pembuangan dari panas yang tergenerasi
pada reaksi memungkinkan pengurangan dari 85 kg katalis di bed. Secara
segi ekonomi, kondisi operasi isothermal lebih menguntungkan

You might also like