0% found this document useful (0 votes)
261 views100 pages

Jarkom 2016

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1/ 100

D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

TELKOM UNIVERSITY

COMPUTER AND COMMUNICATION LABORATORY | 2016


SUSUNAN ORGANISASI :
LABORATORIUM COMPUTER AND COMMUNICATION

Pembina Lab
Ratna Mayasari, ST.,MT

8 Koordinator Asisten
Lab
Muhammad Hanan
Baasir CHt

Divisi Praktikum: Divisi Hardware: Divisi Riset:


Divisi Administrasi:
1. Andria Puja Pratama 1. Faris Bayi 1. Hernanta Kusuma C.
1. Amelia Shaffira Azanto
2. Farida Fitri 2. Nico Andria P 2. Arif Dwiyanto
2. Arifin
Anita Rizkiyania
3. Dinda Taysya Alawiyah 3. Imam Rafif Hanif 3. Hafid Finandriyanto
4. Defri Priya Wicaksono 4. Alfi Rahadian
5. Riyo Surya Putra 5. Wahidin Islamianto
6. Dwi Alfiyanto 6. Ivan Hidayah
7. Risang Suryadi Saputra 7. Rifma Dwi Leony
8. Ayu Irmawati
9. 9.Yolla Gusrianti
10. 10.Alvinas Deva Sih I

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 1


DAFTAR ISI

STRUKTUR ORGANISASI LAB CNC ..........................................................................................1


MODUL 0 INSTALASI PROGRAM JARINGAN KOMPUTER .......................................................3
MODUL 1 PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER .................................................................17
MODUL 2 PENGENALAN PERANGKAT JARINGAN ................................................................27
MODUL 3 STATIC ROUTING .................................................................................................51
MODUL 4 DYNAMIC ROUTING .............................................................................................54
MODUL 5 MODUS OPERASI PADA WIRELESS LAN ...............................................................60
MODUL 6 VLAN & INTER-VLAN ............................................................................................74
MODUL 7 MIKROTIK ROUTING ............................................................................................83
MODUL 8 MIKROTIK SEBAGAI DHCP SERVER DAN GATEWAY SERVER ...............................89
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................99

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 2


MODUL 0
INSTALLASI PROGRAM JARINGAN KOMPUTER
Tujuan Praktikum
  Praktikan dapat mengetahui program dasar pada jaringan komputer 
  Praktikan dapat mengetahui cara kerja program tersebut 
 Praktikan dapat menginstall program tersebut 

Pendahuluan
2.1 GNS 3
GNS 3 merupakan graphic network simulator yang memudahkan perencanaan topologi
jaringan & menjalankan simulator jaringan tersebut, GNS 3 memiliki GUI yang dirancang
untuk design & konfigurasi jaringan virtual secara mudah.
GNS 3 bisa diinstal pada desktop maupun laptop berbasis OS Windows, LINUX juga Mac
OS X, agar GNS 3 bisa melakukan simulasi secara akurat, GNS3 dilengkapi emulator yang
bekerja pada jaringan sebenernya, seperti :
1. Dynamips : Emulator CISCO IOS yang paling terkenal.
2. VirtualBox : Bekerja pada desktop maupun system operasi server seperti Juniper
JunOS.
3. Qemu : Sebuah emulator generic berbasis open source yang bekerja pada
CISCO, Juniper juga MikroTik.

Meskipun GNS 3 hanya sebagai program komplemen, GNS 3 menyediakan tingkat simulasi
jaringan yang detil & baik bagi para Network Engineer, ataupun pelajar sertifikasi CISCO CCNA,
CCNP maupun Juniper JNCIA, JNCIS, JNCIP bahkan GNS 3 kompatibel dengan jaringan berbasis Open
Source.

Gambar 0.1. GUI GNS 3

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 3


2.2 Installasi GNS 3

Setelah memahami apa itu GNS 3, sekarang kita akan mencoba melakukan installasi
GNS 3 pada computer yang memiliki OS yang berbeda-beda

2.2.1 OS Windows 7

a. Download file GNS 3 pada link http://www,gns3.net/download


b. Perhatikan versi GSN 3 yang di download (32 bit/64 bit)
c. Simpan file hasil download pada folder manapun, lalu double klik
d. Saat welcome windows terbuka, klik NEXT

Gambar 0.2. GNS 3 Welcome Windows

e. Di License Agreement Windows, klik I Agree lalu lanjutkan


f. Di choose Start Menu Folder, lanjutkan dengan settingan default
g. Di choose Component Windows, contreng SuperPutty v 1.4.0.4 Beta pada
daftar komponen yang akan diinstall

Gambar 0.3. Choose Component Windows

h. Klik next, lalu pilih folder dimana GNS 3 akan diinstallasi


i. Saat menginstall GNS 3, akan muncul windows penginstallan WinPcap

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 4


Gambar 0.4. WinPcap Windows
j. Lanjutkan hingga installasi selesai, lanjutkan ke installasi WireShark
k. Di Choose Component Windows, tinggalkan settingan sesuai default
l. Contreng File Extensions pada Select Additional Tasks

Gambar 0.5. Wireshark Choose Component Windows

m. Dengan terinstallnya WinPcap &WireShark, maka selesailah penginstalla


GNS 3

Gambar 0.6. GNS 3 Completed Installation Windows

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 5


2.2.2 OS Linux Ubuntu
a. Untuk Ubuntu versi 11.0 kebawah buka Sypnatic Package Manager langkah-
langkahnya yaitu buka System Menu, lalu administration & Sypnatic Package
Manager
b. Untuk Ubuntu versi 11.0 keatas, buka Ubuntu software center yang bisa di
temukan di panel bagian kiti, lalu ketik keyword GNS 3 pada searcg box, maka
otomatis Ubuntu akan mendownload GNS 3 beserta semua dependencies,
setelah selesai langsung diinstall

Gambar 0.7. Ubuntu Software Center


c. Terkadang GNS 3 yang tersedia pada Ubuntu software center bukan versi yang
paling baru, maka kita bisa mendownload langsung dari
http://www.gns3.net/download, namun sebelum itu kita harus menginstall
semua dependencies, seperti pada option b namun dengan keyword Phython
– qt 4
d. Setelah semua dependencies terinstall, download GNS 3 pada link diatas
(sebagai contoh kita mendownload GNS3-0.7.4-src.tar.gz) lalu klik kanan file
tersebut & pilih extract, maka akan muncul ikon GNS3-0.7.4-src
e. Setelah itu kita tinggal mendownload Dynamips yang kompatibel (untuk
contoh ini gunakan dynamips-0.2.8-RC3-community-x86-bin.) simpan file
tersebut dalam direktoro GNS3-0.7.4-src, namun sebelum digunakan, ubah
dulu permission Dynamips agar bisa melakukan execution klik kanan
dynamips-0.2.8-RC3-community-x86-bin, pilih properties lalu pilih tab
permissions &centang execute box

Gambar 0.8 Dynamips Properties

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 6


2.2.3 MAC OS X
a. Download GNS 3 untuk MAC OS X di http://www.gns3.net/download setelah
selesai ,mendownload, klik DMG Package & akan muncul GNS3.APP, klik &
drag GNS3.APP ke application folder

Gambar 0.9. GNS Apps


b. Ubah settingan terminal GNS 3 menjadi iterms2

Gambar 0.10. Terminal Setting


c. Selanjutnya kita lihat pengaturan Dynamips, cukup tekan tombol test
setting agar dynamips menggunakan setting default

Gambar 0.11. Dyinamips Setting

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 7


d. Lanjut ke bagian pengolahan IOS Image Router, setidaknya kita
membutuhkan satu IOS C1700, C2600, C2691, C3700 & C7200. Bila tidak
tersedia, silahkan cari image tersebut di :
http://software.cisco.com/download/navigation.html

2.3 Installasi MikroTik RouterOS

Dengan terinstall nya GNS 3 pada computer anda, maka computer siap mengemulasi
MikroTik router, agar emulasi tersebut lancer, kita juga harus menggunakan emulator yang paling
optimal, mari kita lihat perbandingan emulator yang tersedia di GNS 3.

Setelah kita melihat perbandinga emulator, maka kita akan menggunakan emulator Qemu
untuk Mikrotik ISO, lalu perlu di tekankan bahwa petunjuk installasi ini akan dilakukan oleh
computer berbasis windows 7.

Bagaimana cara installasinya?

1. Download file MikroTik ISO http://www.routeros.co.id/


2. Install file ISO menjadi image file
3. Jalankan image file tersebut dalam virtual machine (emulator Qemu)
4. Terakhir jalankan emulator tersebut dalam GNS 3
Point-point diatas merupakan gambaran besar untuk membuat virtualisasi MikroTik router,
sekarang akan dijelaskan secara terperinci bagaimana caranya

1. Setelah mendownload semua file ISO, pindahkan ISO file ke dalam GNS 3
menggunakan command di CMD
C:\Users\admin>cd C:\Program Files\GNS3
C:\Program Files\GNS3>

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 8


2. Jalankan command dibawah ini untuk membuat Image file dalam contoh ini dengan
nama mikrotik.img
C:\Program Files\GNS3>qemu-img.exe create –f qcow2 mikrotik.img 256M
Hingga muncul informasi bahwa image file berhasil dibuat

Formatting ‘mikrotik.img’,fmt=qcow2 size=268435456 encryption=off cluster_size=0

3. Install file ISO dalam image yang baru dibuat, dalam contoh ini kita akan namai file
ISO dengan nama ‘mikrotik.iso’
C:\Program Files\GNS3>qemu.exe mikrotik.img –boot d –cdrom “mikrotik .ISO”

4. Windows Qemu akan menampilkan penginstalan mikrotik seperti saat kita


menggunakan cd-rom

Gambar 0.12 Mikrotik Instalation


5. Setelah penginstallan selesai (ditandai dengan restart nya RouterOS) tutup
windownya & coba booting lewat image tersebut
C:\Program Files\GNS3>qemu.exe mikrotik.img –boot c

6. Terakhir, simpan MikroTik dalam Qemu guest di dalam GNS 3

Gambar 0.13. Mikrotik dalam GNS3

3.1 Cara Instal Software Packet Tracer

Dalam pelaksanaan praktikum Jaringan Komputer, kita akan melakukan beberapa simulasi.
Software yang kita gunakan untuk simulasi dalam praktikum jarkom salah satunya adalah Packet
Tracer. Berikut akan kami sampaikan cara mudah instalasi Packet Tracer (Cisco Packet Tracer 6.0.1 for
windows), software bisa di download di internet atau bisa menghubungi ke lab CNC.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 9


1. Buka file installer Cisco Packet Tracer 6.0.1 for windows

Gambar 0.14 Instalasi Packet Tracer

2. Selanjutnya akan muncul tampilan Welcome to the Cisco Packet Tracer 6.0.1 Setup
Wizard, selanjutnya klik next.

Gambar 0.15 Instalasi Packet Tracer


3. Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah, klik accept the agreement lalu klik
next.

Gambar 0.16 Instalasi Packet Tracer

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 10


4. Selanjutnya akan muncul tampilan untuk memilih lokasi penyimpanan program,
selanjutnya klik next.

Gambar 0.17 Instalasi Packet Tracer

5. Selanjutnya adalah tampilan opsi pilih menu folder start, selanjutnya klik next.

Gambar 0.18 Instalasi Packet Tracer

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 11


6. Akan muncul tampilan select additional task, centang kolom “Create Desktop
Ikon”, lalu klik next.

Gambar 0.19 Instalasi Packet Tracer

7. Packet Tracer siap untuk proses instal, klik instal.

Gambar 0.20 Instalasi Packet Tracer

8. Selanjutnya tunggu sampai proses instalasi selesai.

Gambar 0.21 Instalasi Packet Tracer

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 12


9. Proses instalasi selesai, selanjutnya klik finish.

Gambar 0.22 Instalasi Packet Tracer

10. Packet Tracer Anda siap digunakan.

Gambar 0.23 Instalasi Packet Tracer

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 13


4.1 Installasi Ubuntu di VMWare
VMWare merupakan software untuk virtual machine (mesin virtual). Fungsinya adalah
untuk menjalankan banyak system operasi dalam satu perangkat keras dan untuk menjalankan
banyak aplikasi yang ditujukan untuk system operasi lainnya. Fungsi lainnya adalah untuk
mempelajari suatu system operasi baik ketika ada proses pembelajaran atau ketika proses
pengembangan system operasi.
Langkah-langkah install Ubuntu di VMWare:

1. Buka VMWare (jika belum ada bisa di download terlebih dahulu)


2. Create a New Virtual Machine

3. Pilih Custom, lalu next

4. Pastikan hardware compability : Workstation 10.0 lalu next


5. Pilih Installer disc Image file (iso) lalu browse iso yang ingin anda install

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 14


6. Berikan nama pada virtual machine yang mau anda install

7. Tentukan memory untuk virtual machine

8. Pilih tipe jaringan yang anda inginkan untuk virtual machine yang dibuat

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 15


9. Pilih create a new virtual disk lalu next

10. Masukkan size untuk virtual machine anda

11. Klik Finish dan tunggu proses intallasi selesai

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 16


MODUL 1
PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER
Tujuan Praktikum
 Dapat menjelaskan konsep layer OSI dan TCP/IP 

 Mengenal dasar media transmisi 

 Mengetahui dan mengerti pengalamatan IP Address 

Pendahuluan
Jaringan Komputer adalah sekumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain

melalui media perantara. Komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda akan dapat terjalin
jika menggunakan protokol yang sama.

Protokol itu sendiri merupakan sekumpulan aturan mengenai pertukaran atau bahasa untuk
mempermudah pengertian, penggunaan, desain dan adanya keseragaman di antara pembuat
perangkat jaringan. Sedangkan standar adalah rule yang telah disepakati untuk diaplikasikan.
Oleh karena itu, perlu dibuat suatu referensi yang dapat disepakati bersama. Sebuah model
arsitektural dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) yang dibuat oleh ISO (International Standard
Organization) digunakan untuk menerangkan struktur dan fungsi protokol komunikasi data.

1.1 Model OSI

OSI Layer merupakan sebuah model arsitektural jaringan yang merupakan standar dalam
komunikasi data agar antar sistem yang berbeda pengembang/vendor dapat saling berkomunikasi.

OSI Layer memiliki sifat modularity yang artinya dapat melakukan swap atau bongkar pasang
teknologi di suatu layer tanpa mempengaruhi layer lainnya, contohnya seperti pertukaran protokol
yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Model OSI terdiri dari 7 layer yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik dalam sebuah
jaringan dengan tujuan mempermudah pelaksanaan standard secara praktis dan fleksibilitas
perubahan salah satu layer tidak mempengaruhi perubahan layer lain.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 17


Layer Bentuk Data Fungsi Secara Umum

Gambar 1.1 OSI Layer


Salah satu cara menghafal OSI Layer : “A-PrSTN-DP” (Urutan dari Layer 7 ke 1)

1. Physical

Layer ini secara fisik bisa diliat sebagai kabel. Misalnya RJ-45, UTP, kabel fiber optik, dll. Fungsinya
untuk merubah frame (dari data link) menjadi bit, yang kemudian akan ditransmisi ke jaringan. Ada
juga fungsi lain, contohnya sinkronisasi, dan menentukan mode duplex transmisi.

2. Data Link

Kata kuncinya adalan "Link", jadi fungsinya menyediakan link untuk data dan dikonversi menjadi
frame. Menyediakan komunikasi dari node ke node, melakukan error control dan flow control.

3. Network

Bertanggungjawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama
perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini tuh bentuknya adalah paket.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 18


4. Transport

Bertanggungjawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end to end” antar
terminal, menyediakan transfer yang reliable dan transparan antar kedua node akhir, multiplexing,
kendali aliran dan kendali kesalahan serta memperbaikinya.

5. Session

Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi, bagaimana
mereka saling berhubungan satu sama lain dan juga melakukan terminasi bila komunikasi telah selesai
dilakukan.

6. Presentation

Bertugas menangani format data yang dapat dipahami oleh berbagai macam media, mengkonversi
format data, enkripsi data dan kompresi data agar data lebih efisien.

1.2 Model TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standard komunikasi data yang
digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protocol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang
protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suit). Protokol ini juga merupakan protokol yang
paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak
(software) di system operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

Dari segi fungsi, layer-layer ini sama saja


dengan OSI layer. Bedanya adalah :

Network layer pada TCP/IP, mewakili layer
Data link dan Physical pada OSI layer.

Application pada TCP/IP juga mewakili
layer Application Presentation, dan
Session pada OSI layer.

Gambar 1.2 TCP/IP Layer

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 19


1.3 Internet Protocol Version 4 (IPv4)
1.3.1 Classfull
IPv4 classfull adalah IP yang sudah terbagi bagi menjadi beberapa kelas dengan masing-
masing subnet mask dari tiap kelas sudah diset secara default. Subnetting tidak bisa dilakukan
pada IP address classfull.

Kelas IP Octet pertama Subnet Mask


A 0-126 255.0.0.0
B 128-191 255.255.0.0
C 192-223 255.255.255.0
D (multicast) 224-239 -
E (reserved) 240-255 -

1.3.2 Classless
Pada IPv4 classless, subnetting dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan, sehingga IPv4
classless ini lebih fleksibel dan efisien. Namun ada beberapa alamat IP yang tidak bisa
dijadikan alamat host.

Kelas Range
A 10.0.0.0 - 10.255.255.255
B 172.16.0.0 - 172.31.255.255
C 192.168.0.0 - 192.168.255.255

1.4 Subnetting IPv4


Analogi Subnetting

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan?

Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri
dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki
tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 20


Ketika rumah di wilayah itu semakin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan
dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang
masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri.
Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang
memiliki suatu ketua sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru
seperti di bawah.

Pada analogi pertama Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya jika diterapkan dalam
jaringan adalah:
 
 NETWORK ADDRESS (nama jalan)
 
HOST ADDRESS (nomer rumah)

 
BROADCAST ADDRESS (Ketua RT)

Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan gambar kedua.
Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.

Lalu apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi
jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya secara efisien.

Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang
BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang dapat
dipahami sebagai jaringan dengan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga
bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang).

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 21


1.4.1 Penghitungan Subnetting
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah:
Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host-Broadcast.

Penulisan IP pada umumnya ditulis dengan format 192.168.100.123, tetapi adakalanya


penulisan IP tersebut ditambah dengan prefix (“/”). Contohnya 192.168.100.123/24.

Arti dari /24 ini adalah memberikan informasi bahwa IP 192.168.100.123 memiliki subnet mask
255.255.255.0. Hal ini bisa kita dapatkan dari /24 tersebut yang mempunyai arti bahwa biner 1
pada subnet mask nya berjumlah 24, dengan kata lain subnet mask nya:


11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
8 8 8

Konsep ini disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing).


Subnetting apa yang akan terjadi pada IP address dengan Network ID 192.168.1.0/26 ?
Analisa : 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti


11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
8 8 8 2
Seperti yang telah dibahas tadi, bahwa pertanyaan tentang subnetting tidak akan
terlepas dari 4 hal yaitu:

1. Jumlah Subnet = 2x
dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk
kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2
dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari “0” pada oktet terakhir
subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.
3. Blok Subnet = 256 – (nilai oktet terakhir subnet mask) =
256 – 192 = 64
Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah
0, 64, 128, 192.

4. Untuk alamat Host dan Broadcast yang valid nya lebih baik dibuat tabel seperti berikut sebagai
catatan

 1 angka setelah Network ID dan Host terakhir adalah 1 angka
Host pertama adalah
sebelum Broadcast

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 22



Broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya :

Prosedur Praktikum
1. Klik Icon PACKET TRACER pada komputer anda

Icon Packet tracer


2. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut

Pilih tipe device


Jenis device

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 23


3. Sekarang kita akan membuat sebuah topologi jaringan sederhana, terdiri dari
sebuah router dan dua buah PC.

Setelah itu kita set ip address interface router (2 buah) dan masing-masing PC. Aturannya
adalah PC0 dan PC1 berbeda jaringan.

Caranya adalah :

4. Klik pada router, maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 24


5. Ada dua cara mengconfig router, yang pertama adalah dengan GUI, dan yang kedua
adalah dengan CLI. Jika ingin dengan GUI maka klik “config” maka tampilan akan
seperti ini.

6. Klik fastethernet0/0 untuk fa0/0, dan fastethernet0/1 untuk fa0/1, kemudian set IP
dan subnetmask masing-masing interface.

7. Misalnya, untuk fa0/0 kita set Ip dengan 192.168.3.1 dengan subnetmask


255.255.255.0, dan untuk fa0/1 kita set ip dengan 192.168.4.1 dengan subnetmask
255.255.255.0 lalu exit

8. Selanjutnya kita akan menset ip address pada setiap PC. Untuk PC0 karena terhubung
ke fa0/1, maka IPnya harus 192.168.4.x . Dimana x adalah bilangan 2-255. Terserah
anda ingin digit berapa. Begitu pula dengan PC1, IPnya harus 192.168.3.x, dimana x
adalah bilangan 2-255. Caranya adalah, klik masing-masing pc, pilih Desktop, dan akan
muncul tampilan berikut.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 25


9. Pilih Ip configuration, dan set IP, Subnet mask, dan gerbang keluar tadi. Gerbang
keluar disebut juga default gateway.
10. Keluar dari Desktop. Pada PC0 pilih Command Prompt, lalu kita coba cari tahu apakah
PC0 dapat mengirim paket ke PC1. Ketik “Ping 192.168.3.2” (misalnya alamat IP PC1
adalah 192.168.3.2).
11. Jika tampilan sesuai gambar di bawah, maka selamat anda telah berhasil membuat
sebuah jaringan komputer sederhana.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 26


MODUL 2
PENGENALAN PERANGKAT JARINGAN

Tujuan Praktikum
 Mengenal perangkat-perangkat jaringan 

 Mengetahui fungsi perangkat-perangkat jaringan 

 Mengetahui cara penggunaan perangkat-perangkat jaringan 

Pendahuluan
Dalam suatu jaringan komunikasi, diperlukan perangkat-perangkat yang mendukung proses
penyampaian informasi dari pengirim ke penerima baik melalui media kabel (wired) maupun media
non-kabel (wireless). Dalam modul ini praktikan akan diperkenalkan dengan berbagai perangkat-
perangkat jaringan, antara lain : Switch, USB LAN, Wireless USB Adapter, Power Over
Ethernet (PoE), Powerline Adapter, dan Kabel LAN.

2.1 Pengenalan Perangkat


2.1.1 Kabel
Ada beberapa tipe (jenis) kabel yang menjadi standar penggunaan komunikasi data dalam jaringan
komputer. Kabel-kabel ini sebelumnya harus lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan digunakan. Setiap
jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Ada 2 jenis kabel yang dikenal secara
umum dan sering dipakai untuk LAN, yaitu coaxial dan twisted pair. Twisted Pair sendiri dibagi menjadi 2,
yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).
Twisted Pair Cable
Kabel UTP atau STP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang
terpilin. Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan

untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet). Yaitu kabel urutan 1,2,3, dan 6. Perangkat-
perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan jenis kabel ini adalah konektor RJ-45.

Gambar 2.1 Kabel UTP dan STP

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 27


Gambar 2.2 Connector RJ-45

Ada 2 jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan lokal, yakni:

1. Straight Through Cable

Pemasangan jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa


perangkat jaringan yang bekerja pada layer berbeda. Dalam penggunaannya, straight
cable digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkat jaringan seperti:

 PC – Hub 

 PC – Switch 

 Switch – Router 


2. Cross Over Cable

Berbeda dengan pemasangan straight through cable, penggunaan cross over


cable ini digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan yang bekerja pada
layer yang sama. Dalam penggunaannya, cross over cable digunakan untuk
menghubungkan beberapa perangkat jaringan seperti:

 PC-PC
 Router-Router
 Switch-Switch

Gambar 2.3 Susunan Straight Through Cable dan Cross Over Cable

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 28


Ada susunan lain dalam pemasangan kabel UTP yang digunakan untuk
menghubungkan sebuah terminal (Command Prompt) ke console Cisco Router atau console
switch manageable, susunan ini disebut dengan Roll-Over.

Anda dapat mengenali sebuah kabel roll-over dengan melihat ke dua ujung kabel.
Dimana warna kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel di ujung yang lain.
Misalnya kabel putih orange yang berada pada pin 1 ujung kabel A, akan berada pada pin 8
ujung kabel B. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya terkoneksi dengan DB-25 atau DB-9
Adapter sebelum ke terminal (Command Prompt).

Gambar 2.4 Roll Over Cable dari Console Switch ke PC

Gambar 2.5 Susunan kabel Roll Over

2.1.2 Switch

Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja pada layer Data Link, berfungsi menerima
pesan dari perangkat yang terhubung dengannya dan kemudian mengirimkan pesan hanya ke
perangkat tujuan dan sebagai konsentrator pada sebuah network. Switch sering disebut juga
sebagai multiport bridge, karena cara kerja switch yang memang mirip dengan bridge, namun
memiliki port yang lebih banyak.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 29


Peranan switch pada LAN

Pada umumnya LAN bekerja secara half duplex. Artinya, pada saat sebuah komputer sedang
mengirim data, maka komputer yang lain hanya bisa “mendengarkan” hingga proses pengiriman
data selesai. Namun dengan adanya switch dan perkembangan teknologi maka komunikasi data
dapat dilakukan secara full duplex.
Beberapa switch yang sekarang dipasarkan saat ini telah dilengkapi dengan teknologi STP

(Spanning Tree Protocol). Protokol STP ini berfungsi untuk mencegah terjadinya looping data.
Apabila ada switch yang terhubung secara melingkar, maka protokol STP akan secara otomatis
menonaktifkan beberapa sambungan agar tidak terjadi proses looping ketika data dikirimkan.
2.1.3 Router

Router adalah perangkat jaringan yang bekerja pada layer Network, yang digunakan untuk
menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama maupun jaringan yang berbeda.
Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui
kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan melalui rute terbaik, apakah ditujukan
untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.

Router itu sendiri dapat berupa Hardware atau biasa dikenal dengan Dedicated Router,
maupun Software yang biasanya disebut dengan PC Router.

 Dedicated Router 

Dedicated Router adalah suatu perangkat seperti halnya Komputer yang memiliki
komponen-komponen dasar, namun memiliki fungsi khusus untuk routing

Gambar2.6 Contoh Dedicated Router

Seperti komputer, maka router membutuhkan operating system, yaitu IOS


(Internetwork Operating System) untuk menjalankan file konfigurasinya yang berisikan
instruksi dan parameter untuk proses routing. Cisco IOS mempunyai penerjemah
perintah (command interpreter) yang disebut excecutive command (EXEC). Demi
menjaga keamanan konfigurasi suatu router, EXEC dibagi atas dua level, yaitu :

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 30


 
 User EXEC Mode – Memberikan hak yang sangat terbatas

melihat informasi secara mendetail, untuk
Privelege EXEC Mode - Memiliki hak untuk
menguji, dan mengatur penyimpanan file

 PC Router 

PC router adalah router yang dibuat dari sebuah PC. PC router bisa dioperasikan karena
adanya system operasi yang digunakan pada PC tersebut. Biasanya operating system
yang digunakan adalah Linux 

2.1.4 USB LAN

USB LAN adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengkonversi port USB yang ada pada
laptop atau PC agar dapat digunakan menjadi port LAN (RJ-45) untuk jaringan via kabel UTP.
Penggunaan USB LAN terbilang cukup mudah dan sederhana, cukup dengan menyambungkan LAN ini
ke port USB yang ada di laptop/PC kita, lalu melakukan beberapa tahap instalasi sederhana.

Gambar 2.7 USB LAN

2.1.5 Wireless USB Adapter

Agar terhubung dengan jaringan wireless, PC atau laptop yang digunakan harus memiliki
perangkat wireless WiFi adapter. Pada notebook atau laptop generasi baru saat ini sudah
menyediakan perangkat wireless WIFI adapter. Namun apabila PC atau laptop yang dipergunakan
belum memiliki WIFI adapter, dapat menggunakan wireless USB adapter. Sehingga PC atau laptop
tetap dapat terhubung dengan jaringan wireless tanpa dipengaruhi oleh lokasi, sepanjang masih
dalam jangkauan.

High Power Wireless USB Adapter merupakan wireless USB adapter yang menawarkan hingga 8
kali kisaran adapter konvensional. Adapter ini memiliki fitur terbaik, yaitu penetrasi yang kuat, yang

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 31


secara efektif dapat memastikan tidak kehilangan intensitas sinyal dan tetap dapat diandalkan ketika
melewati beberapa dinding atau lantai.

Gambar 2.8 High Power Wireless USB Adapter

2.1.6 Power Over Ethernet (PoE)

PoE merupakan singkatan dari Power Over Ethernet. Jika dilihat berdasar kepanjangannya,
secara bahasa sehari-hari dapat diartikan sebagai “meyalurkan tenaga tenaga listrik melalui kabel
Ethernet”. Tenaga listrik dapat disalurkan melalui 2 pair kabel Ethernet yaitu 1,2,3,6 atau 4,5,7,8.

Lalu, apa fungsi PoE? PoE menjadi alternatif pemecahan masalah dalam mencari sumber power untuk
melakukan proses instalasi perangkat outdoor seperti Access Point (AP), IP Camera, ataupun IP Phone.

Biaya merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam pemasangan perangkat-
perangkat jaringan. Bayangkan jika tidak ada PoE, sedang kita harus memasang perangkat jaringan
dalam suatu ruangan yang sangat besar, maka cost akan semakin tinggi karena setiap perangkat
membutuhkan 2 tarikan yaitu kabel Ethernet untuk data dan kabel listrik (serta power outletnya).
Dengan adanya PoE kita hanya melakukan satu tarikan saja yaitu kabel Ethernet.

PoE terdiri dari 2 jenis, yaitu PoE aktif dan PoE Pasif. Perangkat PoE aktif terdiri dari 1 unit
perangkat yang memiliki 2 input (DC dan Ethernet/RJ45) dan 1 output (Ethernet/RJ45), sedangkan
perangkat PoE pasif terdiri dari 2 unit perangkat berpasangan. Unit pertama sama persis
komponennya dengan PoE jenis aktif, unit ini disebut dengan injector dan dipasang di bawah. Unit
kedua memiliki 1 input (Ethernet/RJ45) dan 2 output (DC dan Ethernet/RJ45), unit ini disebut dengan
splitter dan dipasang di atas.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 32


PoE aktif lebih murah dibandingkan dengan PoE pasif, namun perangkat AP atau IP Camera
atau IP Phone yang dipasangkan PoE aktif harus kompatibel dengan perangkat PoE. Biasanya
perangkat yang ‘PoE ready’ memiliki port ‘Ethernet/PoE’. Untuk perangkat AP atau IP Camera atau IP
Phone yang tidak kompatibel dengan perangkat PoE dapat menggunakan PoE dengan jenis pasif,
sebab PoE pasif memiliki komponen injector dan splitter.
Berikut ini adalah contoh topologi dari penggunaan perangkat PoE pada Wireless Router outdoor.

Gambar 2.9 Bagan Pemasangan PoE pada Perangkat Jaringan

2.1.7 Powerline Adapter

Powerline adapter merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk transmisi data
sekaligus tenaga listrik. Powerline adapter berbeda dengan PoE, sebab perangkat ini menggunakan
tenaga listrik Alternating Current (AC), sedangkan PoE menggunakan tenaga listrik Direct Current (DC).
Powerline adapter tidak dapat digunakan pada infrastruktur daya listrik yang tegangannya berbeda,
sebab jika ada perubahan tegangan maka terdapat transformator yang dapat menyebabkan data-data
informasi tidak dapat dilewatkan pada jaringan komunikasi tersebut.

Powerline adapter yang telah banyak digunakan sebagai standar jaringan powerline adalah
produk dari Homeplug Powerline Alliance yang merupakan grup manufaktur elektronik, penyedia
layanan, dan retailer yang mempromosikan jaringan dengan menggunakan jaringan listrik yang telah
ada di rumah dengan membangun standar dan memenuhi pengujian dan interoperabilitas dengan
perangkat lain.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 33


Berikut ini adalah topologi jaringan Powerline Communication (PLC) dengan menggunakan
perangkat powerline adapter :

Gambar 2.10 Topologi Jaringan Powerline Communication

Instalasi jaringan powerline sangat mudah, yaitu dengan memasang perangkat powerline adapter ke
stopkontak listrik dan menyambungkannya ke perangkat yang diinginkan dengan menggunakan kabel
UTP. Untuk memasang beberapa powerline adapter, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa
perangkat-perangkat powerline adapter tersebut berada pada jaringan listrik dengan tegangan yang
sama.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 34


2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM
2.2.1 KABEL
Crimping Kabel straight:

1. Konfigurasi urutan TIA/EIA 368B: white orange – orange – white green – blue – white
blue – green – white brown – brown.
2. Siapkan kabel UTP yang akan digunakan

3. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tools atau alat pengupas
kabel.

4. Pisahkan empat lilitan dari kabel UTP dan pisahkan menjadi delapan bagian, setelah itu
luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong.

5. Susun urutan warna sesuai dengan konfigurasi straight-trought atau cross-over dan
sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 35


6. Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar
kabel mudah dimasukan ke lubang konektor

7. Masukan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor secara bersamaan,
kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tools agar konektor terkunci.

8. Periksa kabel hasil crimping dengan menggunakan LAN tester

2.2.2 SWITCH
Praktikum Penggunaan Switch

Pada praktikum kali ini, menggunakan Switch tipe DES-1008A. Kita akan melakukan ping test
dari satu komputer ke komputer lain yang satu jaringan, yang terhubung menggunakan dua
buah switch. Dalam Praktikum ini akan dianalisa, apakah switch dengan tipe ini sudah
dilengkapi dengan protokol STP atau belum. Langkah-langkah praktikumnya adalah sebagai
berikut:

1. Pasang adapator pada masing-masing switch dan sambungkan ke aliran listrik.


Perhatikan bahwa lampu indikator power pada bagian depan switch akan menyala.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 36


2. Sambungkan kabel LAN di switch 1 dengan port LAN yang ada di komputer 1. Perhatikan
bahwa lampu indikator port yang bersangkutan pada switch akan menyala.

3. Sambungkan kabel LAN di switch 2 dengan port LAN yang ada di komputer 2.
4. Buat 2 buah kabel LAN yang akan menghubungkan antara switch 1 dengan switch 2.
Jangan lupa gunakan kabel jenis cross untuk menyambungkan antar switch.

5. Atur IP di komputer 1 dan komputer 2 agar menjadi satu jaringan yang sama. Pada
komputer windows 8, bisa mengikuti langkah-langkah selanjutnya.

6. Buka settingan network pada komputer kita, lalu pilih dan klik “Open Network and
Sharing Center”.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 37


7. Lalu muncul jendela baru seperti ini, dan pilih “Local Area Connection”

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 38


8. Berikutnya akan muncul jendela status LAN seperti pada gambar, lalu kita pilih
“Properties”

9. Maka akan muncul jendela yang digunakan untuk mengatur LAN. Berikutnya klik dua kali
pada “Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4), atau klik satu kali, lalu klik lagi pada
“Properties”.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 39


10. Maka akan muncul setingan dari Ipv4 komputer yang bersangkutan. Kita atur secara manual
IP Address dan subnet mask nya. Lakukan hal ini pada kedua komputer. Misalnya saja
komputer 1 IP nya 10.4.73.44 dan komputer 2 IP nya 10.4.73.37. lalu pilih OK.

11. Sampai sini, berarti dua komputer yang terhubung oleh switch tadi telah terkoneksi dan
satu jaringan juga. Sekarang kita lakukan ping test pada salah satu komputer. Misalkan
kita menggunakan komputer yang mempunyai IP 10.4.37.44

Lakukan pingtest dengan cara membuka CMD (windows+R), lalu ketikkan perintah ping
10.4.73.37 –t

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 40


-t disini digunakan agar perintah ping terus berulang hingga diberhentikan manual oleh
user.

Atau, cara lain melakukan ping, dengan menekan windows+R pada keyboard, lalu
masukkan perintah yang sama pada jendela Run yang muncul.

12. Maka akan muncul hasil ping test dari dua komputer tersebut seperti di bawah ini:

Ternyata hasil yang muncul adalah “Request timed out”.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 41


13. Sekarang kita coba lepas salah satu kabel LAN yang menghubungkan antara kedua
switch.

Hal ini terjadi karena terjadi looping antara dua switch yang kita gunakan. Ini
menandakan bahwa switch yang kita gunakan ini belum didukung dengan protokol STP.
Data yang kita kirim untuk ping test akan terus berputar-putar diantara kedua switch
yang terpasang. Sehingga data baru bisa terkirim dengan benar, atau ping test baru akan
berhasil jika tidak ada looping diantara switchnya.

2.2.3 USB LAN


Instalasi USB LAN

Langkah-langkah penginstalasian USB LAN di sistem operasi Windows 7 adalah sebagai


berikut:
1. Masukkan CD driver ke dalam PC atau laptop yang akan kita instal.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 42


2. Pasang USB LAN pada salah satu port USB di PC atau laptop.

3. Buka windows, lalu klik kanan pada menu “Computer”, lalu pilih “Properties”,

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 43


4. Pada jendela tersebut, pilih dan klik “Device Manager”:

5. Pada jendela“Device Manager”, klik kanan pada menu “USB 2.0 10/100M Ethernet
Adaptor”, lalu pilih Update Driver Software:

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 44


6. Kemudian pilih “Browse my Computer for Driver Software”

7. Kemudian klik menu “Browse”, lalu pilih folder “win2K.XP.VISTA.WIN7-64” (sesuai


spesifikasi OS PC anda) yang ada pada folder “USB.LAN,RD9700Driver” di dalam CD
Driver.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 45


8. Sehingga, lokasi driver yang akan diupdate berubah menjadi driver yang baru saja kita
input, seperti pada gambar:

9. Berikutnya pilih “Next”, lalu komputer akan melakukan penginstalan update driver.
Tunggu sampai proses instalasi selesai.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 46


10. Setelah kita berhasil melakukan instalasi USB LAN, maka pada bagian “Network
Adapters” dalam “Device Manager” akan muncul adapter baru yang bernama “RD9700
USB2.0 To Fast Ethernet Adapter”.

11. Berikutnya kita lakukan pengecekan, apakah USB LAN sudah terinstal dengan benar.
Pertama, pada pojok kanan bawah, pilih dan klik “Open Network and Sharing Center”.

12. Pada jendela “Network and Sharing Center”, pilih menu “Change Adapter Settings”

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 47


13. Lalu akan terbuka jendela “Network Connections” yang berisi adapter-adapter yang
berada pada laptop / PC kita. Dapat dilihat disana, setelah kita melakukan instalasi USB
LAN, akan muncul Adapter jenis baru yaitu RD9700 USB2.0 to Fast Ethernet Adapter,
sesuai dengan jenis atau model USB LAN yang kita gunakan.

14. Coba kita sambungkan USB LAN yang sudah terpasang dengan kabel LAN yang
tersambung ke internet. Maka status adapter USB LAN kita akan berubah dari
“Disconnected” menjadi “Connected”.

15. Dan kabel LAN sudah siap digunakan.

2.2.4 Wireless Usb Adapter

Instalasi perangkat wireless USB adapter ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Sambungkan USB adapter ke salah satu port USB pada PC atau laptop.
b. Setelah terpasang, masukkan CD driver perangkat tersebut.

c. Gunakan menu autorun bawaan dari CD driver untuk memudahkan instalasi driver, atau
langsung klik file setup .exe.
d. Akan muncul wizard instalasi drivernya.

Setelah selesai dan berhasil melakukan instalasi, akan muncul icon wi-fi pada taskbar PC atau
notebook.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 48


2.2.5 Power Over Ethernet

Untuk menyambungkan perangkat PoE pasif dengan perangkat outdoor, contohnya Wireless
Router, diperlukan 3 kabel UTP dan 2 kabel power. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk
menyambungkan perangkat PoE jenis pasif dengan perangkat Wireless Router :

a. Sambungkan salah satu ujung kabel UTP 1 ke port LAN IN dan salah satu ujung kabel
power 1 ke port PWR DC 48V pada PoE unit injector.

b. Sambungkan salah satu ujung kabel power ke stopkontak listrik

c. Sambungkan ujung-ujung kabel UTP 2 ke port POWER+DATA OUT pada PoE unit
injector dan port POWER+DATA IN pada PoE unit splitter. Kemudian sambungkan
salah satu ujung kabel UTP 3 ke port LAN OUT dan salah satu ujung kabel power 2 ke
port PWR DC OUT padaPoE unit splitter.

d. Dalam modul ini, wireless router yang digunakan memiliki tegangan sebesar 9 Volt.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 49


e. Sesuaikan tegangan pada PoE yang digunakan. Karena pada modul ini menggunakan
wireless router dengan tegangan 9 Volt, maka atur tegangan pada PoE unit splitter
menjadi 9 Volt.

f. Sambungkan salah satu ujung kabel UTP 3 ke salah satu port LAN pada wireless router
dan sambungkan salah satu ujung kabel power 2 ke port power wireless router.
Wireless router sudah dapat digunakan.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 50


MODUL 3
STATIC ROUTING
Tujuan Praktikum

 Mampu memahami konsep Routing statik 



 Mampu memahami perintah dasar routing pada perangkat router 

 Mampu memahami protokol routing 

Pendahuluan

ROUTING

DYNAMIC STATIC

LINK DISTANCE
STATE VECTOR

Routing adalah suatu mekanisme untuk menentukan suatu jalur terbaik untuk mencapai
tujuan. Routing dilakukan pada Layer 3 (Network) dengan suatu perangkat Router. Terdapat beberapa
parameter yang digunakan dalam menentukan suatu Routing, yaitu :
 
 Delay
 
Bandwidth

 
Link Utilization

 
Stabilitas

Router itu sendiri dapat berupa Hardware atau biasa dikenal dengan Dedicated Router, maupun
Software yang biasanya disebut dengan PC Router.

 Dedicated Router 

Dedicated Router adalah suatu perangkat seperti halnya Komputer yang memiliki
komponen-komponen dasar, namun memiliki fungsi khusus untuk routing. 

Seperti komputer, maka router membutuhkan operating system, yaitu IOS
(Internetwork Operating System) untuk menjalankan file konfigurasinya yang
berisikan instruksi dan parameter untuk proses routing. 

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 51


 PC Router 

PC router adalah router yang dibuat dari sebuah PC. PC router bisa dioperasikan
karena adanya system operasi yang digunakan pada PC tersebut. Biasanya operating
system yang digunakan adalah Linux 


3.1 Static Routing
Suatu mekanisme routing yang dilakukan secara manual oleh seorang admin jaringan, admin yang
menentukan jalur-jalur yang akan digunakan suatu router dalam pengiriman paket. Static routing memiliki
kelemahan, dimana saat terjadi down pada suatu link maka seorang admin harus mengatur kembali jalur
yang harus dilalui. Berikut ini beberapa keuntungan penggunaan Static Routing :

 Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router 



 Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk
mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja. 

Static Router Command ( Cisco Router )

Router (config)#ip route < Network ID Destination > < Subnet > < Jalur pilihan (Default Gateway) >

Prosedur Praktikum

Buka software Packet Tracer, lalu buatlah topologi seperti berikut ini,

 
 Setting IP

 Ini dilakukan di tiap Interface, di setiap Router
 
Router0
Router>enable 
Router#configure terminal

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 52


Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown


  Routing
Setting Static
Router0 
 Router#configure terminal
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.2.2

 Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.2.2




Router1 
 Router#configure terminal
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.3.2 
 Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.3.2


Router2 
 Router#configure terminal
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.3.1
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.3.1 
 Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2

 
Router3 
 Router#configure terminal

Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.6.1

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 53


MODUL 4
DYNAMIC ROUTING
Tujuan Praktikum
 Mampu memahami konsep routing dinamik 

 Dapat menggunakan routing dinamik pada router 

 Mengetahui perbedaan routing dinamik link state, dan distance vector 

Pendahuluan
Dynamic Routing merupakan mekanisme Routing dimana table routing berubah secara
dinamik mengikuti kondisi suatu jaringan. Berbeda dengan Static Routing yang biasa digunakan
untuk jaringan dengan skala yang kecil Dynamic Routing digunakan pada jaringan yang berskala besar.
Pada Dynamic Routing terbagi menjadi 2 Routing Protocol, Distance Vector, dan Link
State.

Gambar 4.1 Perbandingan Distance Vector dan Link State Protocol

Gambar 4.2 Contoh Routing Distance Vector dan Link State

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 54


 RIP 

Routing Information Protokol (RIP) adalah standard dasar dari protocol routing
distance vector, Interior gateway. RIP menggunakan hop count untuk menentukan
jalur terbaik diantara dua lokasi. Setiap paket melewati router maka dihitung 1 hop.
Maximum yang dapat dijangkau oleh protokol routing RIP adalah 15 hop. RIP
terdapat dua versi yaitu RIP versi 1 dengan RIP versi 2. Ada satu versi lagi, yaitu RIPng
yang digunakan untuk RIP menggunakan Ipv6.
RIP versi 1 RIP versi 2

Hanya mendukung Classfull Mendukung Classfull dan Classless

Broadcast based Menggunakan Multicast 224.0.0.9

Tidak mendukung VLSM Mendukung jaringan VLSM

Tidak ada otentikasi Memungkinkan otentikasi MD5


(password terenkripsi)

Tidak mendukung jaringan yang tidak Mendukung jaringan yang tidak


berhubungan berhubungan

Tidak ada info subnet yang dimasukkan Info subnet dimasukkan dalam update
dalam update routing routing

Setting RIP
RIPv1
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network <network address>

RIPv2
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#network <network address>

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 55


 OSPF 

Open Shortest Path First (OSPF) adalah suatu protocol routing yang handal
dengan fasilitas least-cost routing, multipath routing dan load balancing. Penentuan
jalur tercepat dan terbaik pada jaringan dihitung dengan metode algoritma Dijkstra.
Pertama router menggunakan paket “hello” untuk mengindentifikasi informasi
interface sekitarnya dan membangun adjacencies (hubungan untuk pertukaran
update routing) dengan yang lain. Selanjutnya router memulai dengan fase ExStart,
dengan mempertukarkan database inisial. Selanjutnya fase pertukaran ini masuk
dalam pengiriman informasi routing pada pembuatan jalur dan menerima
acknowledgment (ack) yang diterima dari router baru. Selama fase loading, router
baru mengkompilasi table routing.

Setting OSPF

Router(config)#router ospf <Process Number>

Router(config-router)#network <net id> <wildcard> area <number>

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 56


Prosedur Praktikum

Buatlah topologi sepreti berikut

 
 Setting IP

 Lakukan di tiap Interface, dan tiap Router
 
Router4
Router>enable
Router#configure terminal 
 Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1
 255.255.255.0
 Router(config-if)#no shutdown


Router(config-if)#exit 
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1
 255.255.255.0
 Router(config-if)#no shutdown


Router(config-if)#exit 
Router(config)#interface se0/1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1
 255.255.255.0
 Router(config-if)#no shutdown

 Router(config-if)#exit


Setting RIP

 Router0
Router#configure terminal
Router(config)#router rip Router(config-
router)#network 192.168.2.0

Router(config-router)#network 192.168.3.0

 
Router1
Router#configure terminal
Router(config)#router rip Router(config-
router)#network 192.168.4.0
 
Router(config-router)#network 192.168.5.0
 
Router2
Router#configure terminal
Router(config)#router rip Router(config-
router)#network 192.168.5.0

Router(config-router)#network 192.168.6.0

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 57


Router3
Router#configure terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.7.0
Router(config-router)#network 192.168.6.0

Router4
Router#configure terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#network 192.168.4.0

Router5
Router#configure terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.3.0
Router(config-router)#network 192.168.7.0
Router(config-router)#network 192.168.8.0

Buatlah topologi seperti berikut

 
 Setting OSPF
 
Router0
Router#configure terminal 
 Router(config)#router ospf 100
Router(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.50.0 0.0.0.255 area 0

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 58


Router1
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 100
Router(config-router)#network 192.168.40.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.30.0 0.0.0.255 area 0

Router2
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 100
Router(config-router)#network 192.168.40.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.70.0 0.0.0.255 area 2
Router(config-router)#network 192.168.60.0 0.0.0.255 area 0

Router3
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 100
Router(config-router)#network 192.168.30.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.60.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.50.0 0.0.0.255 area 0

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 59


MODUL 5
MODUS OPERASI PADA WIRELESS LAN
Tujuan Praktikum

 Memahami modus-modus operasi Wireless LAN 



 Mampu membedakaan mode-mode operasi Wireless LAN 

 Mampu mengonfigurasi mode-mode operasi Wireless LAN 

Pendahuluan
5.1 Mode Jaringan WLAN

Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi
setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. Node
pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari
wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat
digunakan yaitu infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar
masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN.

Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan
menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk
berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.

A. Mode Ad-Hoc

Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada adhoc ini tidak
memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki
transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti
tampak pada gambar 5.1. Jangkauan pada mode akan bertambah jika semakin banyak perangkat
yang terhubung (gambar 5.2). Dalam jaringan Ad-Hoc, pengguna harus mengatur manual alamat
IPnya jika dalam jaringan Ad-Hoc tersebut tidak terdapat perangkat yang melayani DHCP.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 60


Gambar 5.1 Mode Jaringan Adhoc

Gambar 5.2 Jangkauan Ad-Hoc

B. Mode Infrastruktur

Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya,
maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode 88 infrastruktur (gambar 5.3). Pada
mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan
wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu
daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.
Pada access point biasanya sudah terdapat layanan DHCP sehingga pengguna tidak perlu mengatur
alamat IPnya.

Gambar 5.3 Mode Jaringan Infrastruktur

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 61


5.2 Komponen-Komponen WLAN

Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:

1. Access point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP,
atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan.
Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang
akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan
dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Gambar 5.4 Access point Router

2. Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan
yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory
Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).

Gambar 5.5 Wireless Adapter

3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya
sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus 89ditambahkan wireless adapter
melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 62


4. Extension Point

Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat
menambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension point hanya
berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat agar antara akses
point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-masing AP harus
sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus sama. Dalam praktek
dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point hendaknya dilakukan dengan menggunakan
merk AP yang sama.

 Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat
dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng. 

5.3 Kelebihan dan Kekurangan Wireless LAN

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 63


5.4 Konfigurasi Infrastructure
 
 Konfigurasi Access point

Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang instalasi perangkat access point. Langkah – langkahnya

adalah sebagai berikut:

a. Letakkan Access point pada tempat yang optimum, biasanya berada di tengah – tengah dan line
of sight dengan PCs maupun wireless accessories (adapter dan router).

b. Tempatkan antenna pada posisi dimana antenna mampu mengover wireless network dengan
baik. Normalnya, performansi yang paling baik adalah antenna diletakkan pada tempat yang
lebih tinggi.

c. Hubungkan AC power adapter ke socket power Acces Point. Hubungkan ujung kabel UTP straight
ke Access point dan ujung kabel lainnya ke switch.(gambar 1)

Gambar 1. Instalasi Access point

d. Klik Start, Control panel, lalu pilih view network status and task pada komputer.
e. Klik kanan pada Local Area Connection lalu pilih Properties

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 64


f. Setting IP Address komputer anda dengan IP 192.168.1.2 subnet mask 255.255.255.0 dan
default gateway 192.168.1.1

g. Buka internet browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada internet
browser anda kosong.

h. Ketik 192.168.1.1 dalam Address field net browser. 192.168.1.1 merupakan IP address default
dari Access point Linksys ini.

i. Ketik admin pada username dan pada password (username dan password default Access point
Linksys ini adalah admin. (gambar 2)

Gambar 2. Login Access point

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 65


j. Setting tab setup seperti dibawa ini (gambar 3) :
 
 Internet Setup
o Internet Connection type : Automatic Configuration – DHCP

 o Optional Setting

o Router Name : WRT54G (default)



 o Host Name : (kosong)

o Domain Name : (kosong)



 o MTU : Auto (default)

Network Setup
 o Router IP :
o Local IP Address : 192.168.1.1 (default)

 o Subnet Mask : 255.255.255.0

 o Network Address Server Setting

o DHCP Server : Enable (Access point memberikan alamat IP pada masing-masing Host secara

 otomatis)

 o Starting IP Address : 192.168.1.100 (IP yang akan diberikan dimulai dari 192.168.1.100)

o Maximum Number : 50 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP of DHCP User oleh akses

 point dibatasi hanya 50 host)

 o Client Lease Time : 0 (default)

o Static DNS 1,2,3 : 0.0.0.0 (default)



 o WINS : 0.0.0.0 (default)

 o Time Setting

o Time Zone : (GMT+07.00 Thailand, Rusia)



o Klik Save Settings

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 66


Gambar 3. Basic Setup Access point

k. Klik Tab Wireless, lalu konfigurasi seperti berikut(gambar 4) :

 Wireless Network Mode : Mixed (default Access point yang akan support pada standard
802.11b dan 82.11g) 

 Wireless Network Name : linksys (Nama Access point yang akan (SSID) terdeteksi di jaringan
wireless) 

 Wireless Channel : 6-2.437 GHz (default kanal yang digunakan) 

 Wireless SSID Broadcast : Enabled (SSID akan dibroadcast ke jaringan 

 wireless) 

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 67


l. Klik Save Settings

Gambar 4. Konfigurasi SSID

m. Konfigurasi Level Keamanan


 WEP

Ada dua level dari enkripsi WEP, 64-bit dan 128-bit. Semakin tinggi bit enkripsi, semakin
aman jaringannya. Untuk menggunakan WEP, pilih bit enkripsi yang diinginkan, dan
masukkan passphrase atau key WEP dalam bentuk heksadesimal.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 68


 WPA

Ada dua opsi enkripsi pada jenis ini, yaitu TKIP dan AES. TKIP (Temporal Key Integrity
Protocol) menggunakan metode enkripsi yang lebih aman dan juga menggunakan MIC
(Message Integrity Code) untuk melindungi jaringan dari serangan. AES (Advanced
Encryption System) menggunakan enkripsi 128-bit blok data secara simetris.

Untuk menggunakan WPA Pre-Shared Key, masukkan password pada WPA Shared Key dengan
panjang karakter antara 8 sampai 63. Group Key Renewal Interval dapat diisi dengan nilai antara
0 hingga 99,999 detik. Contoh penggunaan mode ini, kita isi WPA Shared Key dengan password
“wawawawa” dan algoritma TKIP (selanjutnya silahkan mencoba AES), maka ketika kita akan
mencoba koneksi menuju jaringan tersebut, akan diminta password.

5.5 Konfigurasi Ad-Hoc (pada Windows 7)

Pada sistem operasi Windows 7, pengaturan Ad-Hoc jauh lebih mudah dan sederhana
disbanding pada sistem operasi Windows XP. Buka control panel kemudian masuk ke “Network
and Internet” lalu ke “Network and Sharing Center”

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 69


Klik “Set up a new connection or network” lalu pilih “Set up a wireless ad-hoc network”

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 70


“Next” kemudian isi field “Network name”, “Security Type” dan “Security Key” sesuai kebutuhan”

Gambar 6 Atas: WLAN Infrastructure dengan SSID : _ittelkom_ . Bawah: WLAN Ad-Hoc dengan
Network name: pinguin.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 71


5.6 Konfigurasi Ad-hoc (Windows 8)

 Buka Command Prompt (CMD) 



Masuk ke Start Menu pada windows 8 dan ketikan cmd kemudian klik kanan dan pilih
Run as administrator. 

 Cek Fitur Driver Wireless 



Untuk membuat wireless ad hoc pertama-tama driver wireless, harus support Fitur
Hosted Network. Cara mengeceknya cukup ketikan perintah netsh wlan show drivers di
layar cmd tadi. 

Jika hasilnya No anda mencoba untuk update driver wireless , namun dalam beberapa
kasus NIC ada yang tidak mendukung fitur ini, untuk memastikannya perlu mengecek
fitur NIC anda. 

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 72


 Konfigurasi Koneksi Wireless Ad Hoc 

Selanjutnya ketikkan netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid=<nama wireless
sharing> key=<password / security>. ssid ini akan tampil ketika kita melakukan scaning
jaringan wireless di perangkat lain, dan key untuk security-nya. 

 Sedangkan Untuk mematikan Jaringan gunakan command berikut : 




netsh wlan stop hostednetwork 

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 73


MODUL 6
VLAN & INTERVLAN
Tujuan praktikum

 Praktikan mengetahui konsep dasar VLAN 



 Praktikan dapat melakukan konfigurasi VLAN 
Pendahuluan

Salah satu masalah yang dihadapi oleh LAN (tradisional) adalah tidak adanya mekanisme

“pengaturan” yang fleksibel. Administrator akan sulit mengelompokkan masing-masing host


berdasarkan kategori tertentu. Seperti mengelompokkan beberapa host berdasarkan kelompok kerja,
departemen, apalagi jika ukuran LAN sudah cukup besar, misalkan sebesar kampus atau lebih besar
lagi. Dimana masing-masing host berada ditempat yang cukup jauh. Akan sulit membuat kelompok
berdasarkan kategori tertentu jika lokasi host terpencar atau bejauhan.

Untuk mengatasi hal tersebut, kita dapat membuat VLAN atau virtual LAN. Dengan VLAN kita
dapat mengelompokkan beberapa host yang berada di beberapa gedung menjadi beberapa kelompok,
misal kelompok dosen, kelompok mahasiswa, kelompok administrasi.

Gambar 6.1 VLAN


6.1 Keuntungan penggunaan VLAN antara lain:

1. Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa
dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.

2. Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade
perluasan network yang bisa jadi mahal.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 74


3. Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast
domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak
dibutuhkan dalam jaringan.

4. Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi


banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini
terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.

5. Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna


yang membutuhkan sumber daya network berbagi dalam segmen yang sama.

6. Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna


jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani
permasalahan kondisi geografis.

6.2 Keanggotaan VLAN


 Static VLAN 

Static VLAN merupakan tipe VLAN yang paling umum dan paling aman. Setiap anggota
dari suatu VLAN ditentukan berdasarkan nomor port switch. Keanggotaan akan tetap
selamanya seperti itu selama belum diubah oleh network administrator. 

 Dynamic VLAN 

Pada dynamic VLAN, keanggotaan akan ditentukan secara otomatis menggunakan
software yang diinstal menggunakan server pusat, yang disebut VLAN Membership
Policy Server (VMPS). Contoh software-nya adalah Cisco Works 2000. Dengan
menggunakan VMPS, kita dapat menentukan anggota VLAN berdasarkan mac
address, protocol, dan aplikasi untuk membentuk dynamic VLAN. 


6.3 Link VLAN

VLAN dibangun menggunakan berbagai perangkat, seperti: switch, router, PC, dan sebagainya.
Tentunya diperlukan hubungan atau link diantara perangkat-perangkat tersebut. Link seringkali
disebut sebagai interface. Ada dua jenis link yang digunakan, yaitu :

 Access Link 

Access Link merupakan tipe link yang umum dan dimiliki oleh hampir semua jenis
switch VLAN. Access Link lazimnya digunakan untuk menghubungkan komputer dan
switch. Access link tidak lain merupakan port switch yang sudah terkonfigurasi. 

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 75


Selama proses transfer data, switch akan membuang informasi tentang VLAN.
Anggota suatu VLAN tidak bisa berkomunikasi dengan VLAN yang lain, kecuali
dihubungkan dengan router. Access Link hanya mendukung teknologi Ethernet biasa
(10Mbps) dan Fast Ethernet (100Mbps).

 Trunk Link 

Trunk Link digunakan untuk menghubungkan switch dengan switch yang lain, switch
dengan router, atau switch dengan server. Jadi, port telah dikonfigurasi untuk dilalui
berbagai VLAN (tidak hanya sebuah VLAN). Trunk Link hanya mendukung teknologi
Fast Ethernet (100Mbps) dan Gigabit Ethernet (1000Mbps). 

6.4 Tipe VLAN


Terdapat 3 tipe VLAN dalam konfigurasi, yaitu:
a. Static VLAN
Port switch dikonfigurasi secara manual.

Konfigurasi:
Switch#config Terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#VLAN 10
Switch(config-vlan)#name VLAN_Mahasiswa
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#Interface fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access VLAN 10

b. Dynamic VLAN
Mode ini digunakan secara luas di jaringan skala besar. Keanggotaan port Dynamic VLAN
dibuat dengan menggunakan server khusus yang disebut VLAN Membership Policy Server
(VMPS). Dengan menggunakan VMPS, kita dapat menandai port switch dengan VLAN secara
dinamis berdasar pada MAC Address sumber yang terhubung dengan port.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 76


c. Voice VLAN
Port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung IP phone yang
terhubung.
Konfigurasi:
Switch(config)#VLAN 120
Switch(config-vlan)#name VLAN_Voice
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#Interface fa0/3
Switch(config-if)#switchport voice VLAN 120

6.5 Inter-VLAN
Inter-VLAN bertujuan untuk menghubungkan host-host yang berada pada VLAN yang
berbeda. Supaya dua VLAN dapat berkomunikasi maka diletakkan router sebagai gateway masing-
masing VLAN.

6.6 Konfigurasi VLAN

Berikut ini diberikan sedikit command untuk konfigurasi dasar VLAN pada Swicth Cisco Catalyst.
Simulasi kunfigurasi VLAN menggunakan CISCO Packet Tracer 5.3

Membuat VLAN
(secara default, hanya ada satu VLAN, yaitu VLAN 1)
Command:
Switch#configure terminal
Switch(config)#vlan NomorVLAN
Switch(config-vlan)#name NamaVLAN

contoh: untuk membuat VLAN dengan ID nomor 10 nama


marketing. Switch#configure terminal
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name marketing
Switch(config-vlan)#end

Verifikasi VLAN yang sudah dibuat:


Command: Switch#sh vlan brief

Memasukkan Port menjadi anggota suatu VLAN


Secara default semua port dalam switch menjadi anggota VLAN 1

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 77


Contoh: memasukkan Port Fa0/1 menjadi anggota VLAN 10:
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#end

Jika kita ingin memasukkan beberapa port bersama-sama menjadi anggota port 10, bisa juga
menggunakan interface range. Misal ingin memasukkan port Fa0/1 sampai dengan Fa0/6,
maka urutan perintahnya adalah:
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface range fa0/1 - fa0/6
Switch(config-if-range)#switchport mode access
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 10

Verifikasi Pengaturan Port Menjadi anggota VLAN


Switch#show vlan brief
VLAN Name Status Ports
—- — ———— ————— – ——— ——————————-
1 default active Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9, Fa0/10 Fa0/11, Fa0/12,
Fa0/13, Fa0/14,Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17,
Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22,
Fa0/23,Fa0/24, Gig1/1, Gig1/2
10 marketing active Fa0/1, Fa0/2, Fa0/3, Fa0/4, Fa0/5, Fa0/6
1002 fddi-default active
1003 token-ring-default active
1004 fddinet-default active
1005 trnet-default active

Menghapus VLAN
Bila kita Menghapus sebuah VLAN, kita dapat menggunakan perintah “no vlan
nomorVlan.
contoh: perintah untuk menghapus VLAN 10:
Switch#configure terminal
Switch(config)#no vlan 10

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 78


Prosedur Praktikum “VLAN”
Buatlah topologi sebagai berikut:

Command:
Switch0
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#interface fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Switch1
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode acccess
Switch(config-if)#switchport acccess vlan 10
% Access VLAN does not exist. Creating vlan 10
Switch(config-if)#interface fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode acccess
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
% Access VLAN does not exist. Creating vlan 20

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 79


Switch(config-if)#int fa 0/3
Switch(config-if)#switchport mode acccess
Switch(config-if)#switchport access vlan 30
% Access VLAN does not exist. Creating vlan 30
Switch(config)#interface fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#^Z

Switch2
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode acccess
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
% Access VLAN does not exist. Creating vlan 10
Switch(config-if)#interface fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode acccess
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
% Access VLAN does not exist. Creating vlan 20
Switch(config-if)#interface fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode acccess
Switch(config-if)#switchport access vlan 30
% Access VLAN does not exist. Creating vlan 30
Switch(config)#int fa 0/4
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Setting IP setiap Host

Host IP/Prefix
PC01 192.168.10.10/24
PC02 192.168.20.10/24
PC03 192.168.30.10/24
PC04 192.168.10.20/24
PC05 192.168.20.20/24
PC06 192.168.30.20/24

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 80


Prosedur Praktikum “InterVlan”

Command :
Setting Router
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#interface fa0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.30
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 30
Router(config-subif)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 81


Switch 0
Switch>enable
Switch(config)#interface fa0/3
Switch(config-if)#switch mode trunk
Switch(config-if)#exit

Setting IP setiap Host


Host IP/Prefix Gateway
PC01 192.168.10.10/24 192.168.10.1
PC02 192.168.20.10/24 192.168.20.1
PC03 192.168.30.10/24 192.168.30.1
PC04 192.168.10.20/24 192.168.10.1
PC05 192.168.20.20/24 192.168.20.1
PC06 192.168.30.20/24 192.168.30.1

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 82


MODUL 7
MIKROTIK ROUTING
Tujuan

  Mengenal dan dapat menggunakan MikroTik Router 


  Dapat melakukan Routing pada MikroTik Router 
 Dapat menggunakan MikroTik melalui Winbox, Webfig. 

Pendahuluan

Cisco tentu bukan nama asing lagi dalam dunia router, namun selain Cisco, terdapat nama lain
yang dikenal sebagai salah satu solusi murah untuk membangun sebuah Router, yaitu MikroTik. Untuk
negara berkembang, solusi MikroTik sangat membantu ISP atau perusahaan-perusahaan kecil
disamping harga nya yang tidak terlalu mahal, MikroTik memiliki kemampuan yang baik sebagai
Router. Jenis jenis MikroTik, yaitu :

 RouterOS : MikroTik dalam bentuk sistem operasi yang dapat di install


 Router Board : MikroTik dalam bentuk perangkat keras
Berikut ini 3 cara yang biasa digunakan dalam mengakses MikroTIk, yaitu

 Winbox 

Winbox adalah utility untuk melakukan remote GUI ke Router Mikrotik, berikut
tampilan dari Winbox 

Gambar 7.1 Tampilan Winbox

 Web Browser 

Sama halnya seperi Winbox, namun kita melakukan remote dengan
menggunakan web browser yang kita miliki dengan cara memasukan alamat IP
MikroTik 

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 83


 PuTTy 

Putty adalah aplikasi yang digunakan untuk meremote sebuah server ataupun
router menggunakan mode teks 

Gambar 7.2 Tampilan PuTTy

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 84


7.1 Static Routing

Sama halnya dengan routing pada Cisco Router, namun pada MikroTik menggunakan
command yang berbeda.

[admin@Mikrotik] > ip address add address=[ip] netmask= [subnetmask] interface=[int mikrotik]

Penambahan IP address pada Interface

[admin@Mikrotik] > ip route add dst-address=[net id]/prefix gateway= [ip gateway]

Setting Static Routing

2.2 Dynamic Routing

Seperti yang telah ada di modul sebelum nya, pada Dynamic Routing terdapat berbagai
macam jenis, OSPF, EIGRP (khusus Cisco), IS-IS, namun untuk modul ini menerapkan
bagaimana cara menggunakan RIP pada MikroTik

[admin@Mikrotik] > routing rip network add network=[network id]

Setting RIP

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 85


Prosedur Praktikum
Buatlah topologi seperti berikut :

PC 2
PC 1

1. Static Routing
Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan IP pada Interface(e0,e1,e2), di
setiap Router

  Interface disesuaikan dengan MikroTik 


Lakukan test Ping, untuk memastikan interface sudah saling terhubung 

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 86


Konfigurasi Static Routing :
R1

R2

R3

2. Dynamic Routing RIP


R1

R2

R3

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 87


3. Setting IP pada PC Linux
PC1

PC2

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 88


MODUL 8
MIKROTIK SEBAGAI DHCP & GATEWAY SERVER
Tujuan
 Dapat melakukan konfigurasi sebagai DHCP Server 

 Dapat melakukan konfigurasi sebagai Gateway Server 

 Dapat mengimplemenasikan DHCP Server dan Gateway Server 


8.1 Dasar Teori
8.1.1 DHCP Server
DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol merupakan sebuah layanan penyedia

IP Address (Alamat IP) otomatis kepada setiap host (PC, notebook, dll) yang memintanya. DHCP
menggunakan model client-server untuk menyediakan jaringan TCP / IP yang aman dan dapat
diandalkan. Penyedia DHCP disebut dengan DHCP server, tugasnya adalah menyediakan IP yang
dibutuhkan oleh client saat terhubung kedalam suatu jaringan. Sedangkan client yang
menggunakan IP dari DHCP server disebut dengan DHCP Client. DHCP mencegah kemungkinan
terjadinya konflik alamat dari kesalahan manusia dalam banyak TCP / IP LAN konfigurasi client.

8.1.2 Gateway Server


Seiring dengan berkembangnya infrastruktur jaringan komputer keberadaan DHCP server

sangat diperlukan, agar setiap client yang tersambung ke jaringan bisa terhubung secara
otomatis dengan client yang lain. Sebuah DHCP server bisa dibuat dengan menggunakan
software tertentu, pada modul ini akan menggunakan MikroTik sebagai DHCP server.

8.2 Perancangan

172.168.1.0/24 192.168.1.0/24

PC-1
Mikrotik Modem
(DHCP Client)
( DHCP Server
&
Gateway Server)
Disini kita akan membuat topologi sederhana seperti gambar diatas, dimana Mikrotik akan
difungsikan sebagai DHCP dan Gateway Server. Dimana PC-1 sebagai DCHP client yang nantinya akan
meminta IP DHCP kepada DHCP Server. Mikrotik bertugas sebagai Gateway Server yaitu Mikrotik
sebagai pintu gerbang ke jaringan luar.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 89


Pada perancangan kali ini kita menggunakan VMware sehingga kita tidak perlu mempunyai
komputer yang berlebih ataupun Router Mikrotik. Hal – hal yang perlu disiapkan:
1. VM MikrotikOS 5.20
2. VM PC
3. WinBox
4. Koneksi Internet

Modem pada topologi tersebut akan digantikan oleh komputer kita yang telah terhubung
Internet. Agar Internet yang kita gunakan dapat terdistribusi pada VMWare maka diperlukan setting
pada Internet Sharing komputer kita, caranya dengan masuk kedalam Network adapter komputer kita
dan pilih koneksi yang tersambung dengan Internet, seperti gambar di bawah. Yang tersambung
dengan jaringan luar adalah Ethernet kemudian klik kanan -> properties.

Pilih Tab Sharing, pada Internet Connection Sharing centang “Allow other network users to
connect through this komputer’s internet connection” dan pilih VMNet1. Seperti gambar dibawah.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 90


Kemudian klik OK. Sekarang koneksi Internet kita sudah bisa didistribusikan ke VMware.
Kemudian yang perlu dilakukan adalah Setting IP pada VM Network Adapter (Host-

Only) yaitu VMNet1. Setting IP VMNet1 sesuai gambar dibawah: (192.168.1.1/24 adalah IP
Modem dalam Topologi)

Setelah setting IP pada kompute, sekarang pastikan bahwa Virtual Machine Mikrotik
mempunya 2 network adapter. Yaitu 1 network berfungsi untuk terhubung langsung dengan
computer (Host-Only) dan 1 network lagi berfungsi sebagai bridge. Setting network adapter anda
seperti berikut:

Setelah memastikan setting network adapter pada Mikrotik sekarang nyalakan Virtual
Machine. Di awal anda akan diminta id login dan password Mikrotik, isikan sesuai default yaitu:

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 91


Mikrotik login : admin
Password : dikosongkan.

Setelah berhasil login, Anda akan mendapat tampilang sebagai berikut:

Sekarang lakukan pengecheckan ada berapa interface di Mikrotik (default 2, 1 untuk


terhubung dengan jaringan luar dan 1 untuk terhubung dengan LAN) dengan menuliskan “interface
print”

Sekarang lakukan pengecheckan IP pada masing masing Interface dengan menggunakan “ip
address print”

Terlihat belum adanya IP yang mengisi masing-masing Interface. Sekarang kita sepakati bahwa
ether1 yang akan tersambung dengan jaringan luar (modem) dan ether2 yang akan terhubung dengan
jaringan LAN (PC-1). Lakukan pengisian IP address dengan menggunakan perintah “ip address add
address=[alamat IP]/[SubnetMask] interface=[nama interface]“ Lakukan pengisian IP seperti
topologi untuk ether1 karena 192.168.1.1/24 sudah dipakai untuk modem maka untuk mikrotik
dilakukan pengisian 192.168.1.2/24. Dan untuk ether2 lakukan pengisian 172.168.1.1/24.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 92


Setelah IP berhasil dimasukan, maka lakukanlah ping dari mikrotik ataupun komputer Anda
untuk memastikan apakah antar Mikrotik dan PC sudah terhubung atau belum.

Setelah memastikan terjalinnya koneksi antara PC anda dengan VM Mikrotik maka Anda dapat
mempermudah config menggunakan GUI dari Mikrotik tersebut yaitu menggunakan Winbox.
Nyalakan perangkat lunak Winbox dan akan muncul tampilan sebagai berikut:

Isikan IP Mikrotik Anda yaitu 192.168.1.2 pada kolom “Connect To”, Login ID dan
Password seperti default dan klik Connect.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 93


 Settting DHCP SERVER 
Agar Client pada PC-1 mendapatkan IP secara otomatis maka di Mikrotik harus dilakukan
setting DHCP Server. Langkah langkahnya sebagai berikut:
1. Masuk WinBox

2. Pertama kita lakukan pengisian pool yaitu kita melakukan setting range IP yang akan
dididistribusikan kepada DHCP Client. Caranya masuk ke dalam “IP” -> “Pool”. Berikan
nama pool Anda dan berikan IP range nya pada Address (Contoh: 171.168.1.2-
171.168.1.10). Contoh seperti gambar berikut:

3. Selanjutnya adalah setting DHCP Server. Masuk ke dalam “IP” -> “DHCP Server”

4. Pada tab DHCP Klik icon ‘+’ dan isikan interface yang kita pakai yaitu ether2 dan address
pool yang dipakai adalah seperti yang kita buat sebelumnya yaitu “Pool eth2”.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 94


5. Pada tab Network klik icon ‘+’ dan isikan network address dan gateway yang kita pakai
pada ether2.

6. Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah menghidupkan Server DHCP yang telah kita
buat yaitu dengan masuk ke “New Terminal” dan mengetikan “ip dhcp-server enable
0”.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 95


 DHCP Client ( PC -1) 

Untuk mengetahui apakah DHCP Server kita sudah berjalan dengan baik atau belum
maka kita perlu mmbuktikannya dengan DHCP Client. Disini kita menggunakan Virtual Machine
yang Network Adapternya telah di setting, sehingga dapat terhubung dengan Mikrotik.

Setelah kita menyalakan Virtual Machine PC-1 dan terlihat IP yang didapatkan dari DHCP
Server sebagai berikut:

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 96


DHCP Client sudah mendapat IP dari DHCP Server akan tetapi tujuan dari perancangan
topologi sederhana ini yaitu DHCP Client dapat terhubung dengan jaringan luar menggunakan Router
Mikrotik.
Pada Kondisi awal, client tidak dapat melakukan test ping ke modem.

Ini dikarenakan berbedanya jaringan yang terdapat pada DHCP Client dengan jaringan di
modem. Hal tersebut dapat diatasi dengan menjadikan Mikrotik sebagai Gateway Server.
 Setting Gateway Server 

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 

1. Setting DNS pada Mikrotik agar dapat terhubung ke Internet. Caranya masuk ke dalam
“IP” -> “DNS”. Dan masukan DNS google saja yaitu 8.8.8.8 dan 8.8.4.4

2. Setelah setting DNS sekarang lakukan setting Gateway. Dengan cara Masuk kedalam

“IP” -> “Routes” klik icon ‘+’ dan masukan Dst.Address 0.0.0.0/0 dengan gateway
merupakan IP Modem yaitu 192.168.1.1

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 97


3. Sekarang Router Mikrotik sudah dapat terhubung ke Internet. Untuk mengeceknya
masuk “New Terminal” pada Winbox, lakukan test ping ke www.google.com

4. Akan tetapi DHCP Client belum dapat terkoneksi Internet dikarenakan DHCP Client
masih dalam jaringan yang berbeda. Disini kita menambahkan fungsi NAT agar DHCP

Client dapat terhubung dengan jaringan luar. Dengan cara masuk ke “IP” ->' “Firewall”
-> Masuk kedalam tab “NAT” klik icon ‘+’ dan isikan “Chain =srcnat”
“Out.interface=ether1”.

pada tab ‘Action’ pilih “Action=masquerade”.

5. Sekarang Restart koneksi dari DHCP Client dan lakukan test ping ke google.

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 98


DAFTAR PUSTAKA

Laboratory, C. &. (2013). Modul Praktikum Jaringan Komputer . Bandung.

(n.d.). Retrieved November 2013, from


http://agusckurniawan.blogspot.com/2011/06/apa-itu-winbox.html

(n.d.). Retrieved November 2013, from


http://lintoherlambang.com/wp-
content/uploads/2013/03/winbox.jpg

(n.d.). Retrieved November 2013, from


http://heritisnawan.blogspot.com/2012/10/pengaturan-mikrotik-menggunakan-
webfig.html

(n.d.). Retrieved November 2013, from http://lintoherlambang.com/putty-adala.html

(n.d.). Retrieved November 2013, from


http://w0tt.files.wordpress.com/2011/07/putty-openssh-3.gif?w=300&h=290

(n.d.). Retrieved November 2013, from


http://seiganewbie.wordpress.com/2011/02/26/just-implementasi-routing-rip-pada-2-
mikrotik-os/

(n.d.). Retrieved November 2013, from


http://www.slideshare.net/kslung1/pembelajaran7-basic-konseprouting-static-
26424910

(n.d.). Retrieved November 2013, from http://phs.prs.k12.nj.us/chaywood/router.jpg

(n.d.). Retrieved November 2013, from


http://www.slideshare.net/kslung1/pembelajaran7-basic-konseprouting-static-
26424910

(n.d.). Retrieved November 2013, from http://www.fx.dk/download/docs/dhcp.pdf

(n.d.). Retrieved November 2013, from http://troyer-


piece.blogspot.com/2013/05/setting-mikrotik-dasar-menggunakan.html

(n.d.). Retrieved November 2013, from http://top-


ilmu.blogspot.com/2012/10/perbedaan-emulator-dan-simulator.html

Computer and Communication Laboratory | Modul Jaringan Komputer 99

You might also like