Mutasi EGFR Pada Adeno CA
Mutasi EGFR Pada Adeno CA
Mutasi EGFR Pada Adeno CA
Abstract: The case of lung cancer increased lately. World Health Organization (WHO)
include lung cancer as one of the major problems facing the world in this decade, as more
than 1.1 million people died from the disease. In histopathology, lung cancer is divided
into several types, one of which is Adenocarcinoma. Various therapies developed to
improve survival in patients with lung cancer, and recently also developed a therapeutic
gene targets, one of which is the anti-EGFR. However, this therapy needs to be
examination of the EGFR gene mutation, because the anti-EGFR therapy would respond
in patients with EGFR gene mutation. This study aims to see how the pattern of EGFR
mutations, and their relation to age, sex, and smoking habits. Research samples taken
from pleural fluid cytology or biopsy of the tumor with fine needle aspiration, then
examined whether there is an EGFR mutation. In this study, obtained 38 samples of
patients with Adenocarcinoma of the lung, where 34% of patients had mutations in the
gene EGFR, which consisted of 7 patients had mutations deletion in exon 19, 1 patients
with mutations in exon 21L86IQ, 4 patients experienced EGFR mutations in exons
21L858R, and contained 1 those patients who had mutations in two places, namely in
exon 19 and exon 21L861Q. EGFR mutations are many in the age range 40-49 years, but
there is no relationship between the age of the patient with the presence and absence of
mutations in the EGFR gene. In this study there was no difference between men and
women who have EGFR mutations, but women with lung adenocarcinoma more mutated
in EGFR. On this study, patients who did not smoke more EGFR mutations (51%)
compared to the active smoking (10%).
Abstrak : Kasus kanker paru akhir-akhir ini meningkat. World Health Organization
(WHO) memasukkan kanker paru sebagai salah satu masalah utama yang dihadapi dunia
dalam dekade ini, karena lebih dari 1,1 juta orang meninggal akibat penyakit ini. Secara
histopatologi, kanker paru terbagi dalam beberapa jenis, salah satunya adalah
adenokarsinoma. Berbagai terapi dikembangkan untuk meningkatkan survival penderita
kanker paru, dan akhir-akhir ini dikembangkan pula terapi target gen, yang salah satunya
adalah anti EGFR. Namun terapi ini perlu pemeriksaan mutasi gen EGFR, karena
pemberian terapi anti EGFR akan berespon pada pasien dengan mutasi gen EGFR.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pola mutasi EGFR, dan hubungannya
dengan usia, jenis kelamin, serta kebiasaan merokok. Sampel penelitan diambil dari
sitologi cairan pleura atau biopsi aspirasi tumor dengan jarum halus, kemudian diperiksa
apakah terdapat mutasi EGFR. Pada penelitian ini didapatkan 38 sampel penderita
adenokarsinoma paru, dimana 34% penderita mengalami mutasi gen EGFR, yang terdiri
213
Berkala Kedokteran, Vol.11, No.2, Sep 2015: 213-219
dari 7 penderita mengalami mutasi delesi pada exon 19, 1 penderita mutasi pada exon
21L86IQ, 4 penderita mengalami mutasi EGFR pada exon 21L858R, dan terdapat 1
orang penderita yang mengalami mutasi di dua tempat yaitu pada exon 19 dan exon
21L861Q. Mutasi EGFR banyak pada rentang usia 40-49 tahun, namun tidak ada
hubungan antara usia penderita dengan ada tidaknya mutasi gen EGFR. Pada penelitian
ini tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang mengalami mutasi EGFR,
namun perempuan dengan adenokarsinoma paru lebih banyak mengalami mutasi EGFR.
Pada penelitian ini didapatkan pasien yang tidak merokok lebih banyak mutasi EGFR
(51%) dibanding yang merokok aktif (10%).
214
Oktaviyanti, IK. Mutasi EGFR pada Pemeriksaan…
215
Berkala Kedokteran, Vol.11, No.2, Sep 2015: 213-219
216
Oktaviyanti, IK. Mutasi EGFR pada Pemeriksaan…
217
Berkala Kedokteran, Vol.11, No.2, Sep 2015: 213-219
218
Oktaviyanti, IK. Mutasi EGFR pada Pemeriksaan…
219