Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN
1
2
Nanomagnetit berupa oksida besi Fe3O4 (magnetit) merupakan material maju yang
sedang banyak diteliti karena memiliki banyak manfaat dalam bidang biomedis,
yang disebabkan oleh fenomena superparamagnetik yang ditimbulkannya (Rovers
dkk, 2012).
nanomagnetit dikenal juga sebagai black iron oxide, magnetic iron,
loadstone, ferrous ferrit, atau hercules stone yang menunjukkan kemagnetan paling
kuat diantara oksida-oksida logam transisi. Nanomagnetit (Fe3O4) memiliki
kelengkapan sifat paramagnetik yang unik yaitu superparamagnetis, koersivitas
yang tinggi, temperatur yang rendah, suseptibilitas magnetik yang tinggi, sifat
katalitik, konduktif, non toksik, dan memiliki biokompatibilitas yang tinggi
(Sukoco, 2018).
(Lao dkk, 2004), meneliti bahwa partikel nano ini dapat dimanfaatkan
sebagai material untuk kegunaan sistem pengangkutan obat-obatan (Drug Delivery
System = DDS), Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan terapi kanker. Agar
dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang tersebut, sangatlah penting untuk
mempertimbangkan ukuran partikel, sifat magnetik, dan sifat permukaan dari
partikel nano itu sendiri. Sedangkan untuk pemanfaatan secara in vitro antara lain
untuk pelabelan sel, pemisahan sel, dan analisis genom dengan teknik immunoassay
(Yulianti dkk,2007).
Berbagai penelitian telah melaporkan bahwa nanopartikel magnetit tanpa
modifikasi memiliki kestabilan termal yang rendah. Selain itu, pada sistem
pengiriman obat, nanopartikel magnetit tanpa modifikasi akan menyebabkan obat
tidak sampai target lokasi yang ingin dicapai, yaitu hanya sebagian kecil yang
disebabkan pada pelepasan obat terindikasi meledak ditahap awal pelepasan (Gu
dkk, 2014).
Upaya yang dikembangkan dalam menutupi kelemahan tersebut yakni
membuat formulasi baru komposit. Komposit merupakan campuran dari dua jenis
material berbeda yang memiliki sifat berbeda, dengan tujuan membentuk sifat yang
baru dengan saling menutupi kelemahan sifat kedua jenis material, sehingga
komposit yang dihasilkan akan memiliki nilai guna yang besar ketika diaplikasikan
terhadap tubuh. Berbagai material telah digunakan dalam membuat Komposit
3
Hidroksiapatit seperti Fe3O4 partikel yang bersifat magnetik (Govindan dkk, 2017),
chitosan (Assa dkk, 2016), alumina (Fadli dan Sopyan, 2010) dan karbon (Afroze
dkk, 2016).
Dalam pengembangan formulasi komposit, Menurut Govindan dkk (2017),
Fe3O4 merupakan material yang paling menarik dikembangkan dan diteliti oleh
para ilmuan. Hal ini dikarenakan partikel Fe3O4 memiliki sifat saturasi magnet
yang tinggi, biokompabilitas yang baik, dan rendahnya toksisitas. Komposit
Magnetik/Hidroksiapatit bermanfaat pada aplikasi drug delivery pada tubuh
manusia, seperti penyembuhan pada cancer treatment (Aval dkk, 2016),
hyperthermia (Iwasaki dkk, 2013).
nano-operator menuju area yang diinginkan. Oleh karena itu, sistem pengiriman
oleh super-NP magnetit paramagnetik memiliki potensi klinis yang besar sebagai
sistem pengiriman obat yang efisien, murah dan sesuai dengan kebutuhan tubuh
(Gu dkk, 2014).
Sebagai sistem pengiriman obat, pembawa obat harus melepaskan obat pada
tingkat yang sesuai dan stabil. Namun pada aplikasinya, efek meledak sering terjadi
dimana hanya dalam jumlah yang sangat kecil dari obat yang dapat mencapai lokasi
sel yang terkena kanker. Hal ini terjadi karena sebagian besar obat meledak dengan
cepat pada tahap awal pelepasan obat. Oleh sebab itu diperlukan komposit agar obat
yang dikirim dapat mencapai target sel yang terkena kanker untuk mengurangi efek
meledak (Gu dkk, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Murakami dkk (2008), telah diperoleh
komposit magnetit/hidroksipatit dengan metode hidrotermal. Dengan
mencampurkan 𝞪-trikalsium sulfat (𝞪-TCP) dengan bubuk magnetit berukuran
nano yang memiliki variasi konsentrasi 10 sampai 50% massa pada suhu 120°C
selama 24 jam. Komposit yang dihasilkan memiliki pori-pori berukuran mikro 400
um dan pori-pori berukuran submikron sekitr 0,2 um.
Penelitian yang dilakukan oleh Sundaram and Sneha (2015), telah
menghasilkan komposit hidroksiapatit dengan partikel magnet. Variabel tetap yang
digunakan yaitu rasio molar Fe3+ dan Fe2+ 2:1, rasio molar Fe3O4 dan HAp yaitu
1:1,5. Hasil yang diperoleh berupa ukuran komposit mencapai 850 nm dengan
bentuk yang tidak beraturan.
Penelitian yang dilakukan Gu, dkk (2014), komposit Fe3O4/HAp disintesis
dengan kombinasi metode presipitasi dan hidrotermal. Dengan mencampurkan
(NH4)Fe(SO4)2 dan FeSO4, kemudian diaduk selama 2 jam pada suhu kamar.
Kemudian, hasil presipitasi tersebut di masukkan ke dalam Teflon-lined stainless-
steel autoclave dan dipanaskan pada suhu 120°C selama 12 jam. Endapan dicuci
dengan air suling dan etanol anhidrat dan dikeringkan pada suhu 60°C. Diperoleh
peningkatan ukuran partikel HAp dengan lebar 20 nm dan panjang 100-150 nm
serta morfologi yang tidak berubah. Hasil pemisahan Magnetik komposit
Fe3O4/HAp yaitu 16.20 emu/g.
5