Pms - Contoh Tubes Pms
Pms - Contoh Tubes Pms
Pms - Contoh Tubes Pms
Dosen
Ibu Winarni, S.Si, MSi
Disusun Oleh :
Diki Herfandy / 031510
Jihan Elena / 04151019
Melinda M Simalango / 05151024
Sarah Adilah / 061510
Christmas Gloria N / 08151009
Elyazha / 09151009
Muthia / 10151035
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang ingin didapatkan dari hasil praktikum ini yaitu :
7
1.4 Manfaat
Dalam melakukan survey ini, terdapat beberapa manfaat yang menjadi sasaran penulis,
yaitu sebagai berikut :
1. Dapat menjadi saran dan pertimbangan untuk pelayanan serta kelengkapan fasilitas
Jalan di Balikpapan
2. Dapat menjadi referensi materi Pengantar Metode Statistika, khususnya statistika
deskriptif dan statistika inferensia bagi pembaca
3. Dapat menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa baru ITK, khususnya penulis
dalam mempelajari mata kuliah Pengantar Metode Statistika
8
BAB II
LANDASAN TEORI
ada. Ukuran yang menyatakan letak pusat secara umum dinamakan ukuran pemusatan. Jenis-
jenis ukuran pemusatan adalah rata-rata, median, dan modus.
Sedangkan ukuran yang menyatakan posisi relative nilai-nilai peubah terhadap nilai
pusat tersebut dinamakan ukuran persebaran. Adapun ukuran-ukuran penyebaran adalah
varian, standar deviasi, range, dan sebagainya (Saeffudin dkk, 2009).
1
𝑀𝑒 = 2 (𝑥𝑛 + 𝑥𝑛 + 1)................................................ 2.2
2 2
Median data kelompok dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.3. Pada
persamaan tersebut L0 adalah tepi bawah kelas, n adalah banyak data. ∑ 𝑓𝑠 adalah frekuensi
kumulatif sebelum kelas median, dan fk adalah frekuensi kelas mediannya.
1
( 𝑛−∑ 𝑓𝑠 )
𝑀𝑒 = 𝐿0 + 2 c............................................... 2.3
𝑓𝑘
Ukuran pemusatan data selanjutnya adalah rata-rata. Rata-rata atau rataan hitung
seringkali disebut sebagai ukuran pemusatan atau rata-rata hitung. Rataan hitung juga
dikenal dengan istilah mean dan diberi lambang 𝑥̅ . Rataan hitung kita bagi menjadi dua
berdasarkan data tunggal dan data berkelompok. Pada perhitungan Mean data tunggal
digunakan persamaan 2.4.
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
𝑥̅ = ............................................................... 2.4
𝑛
10
Dimana 𝑥i adalah data x untuk i 1 sampai n, dan n adalah banyak data. Sedangkan
untuk mean data kelompok digunakan persamaan 2.5. Pada persamaan ini, xi adalah nilai
tengah dan fi adalah frekuensi tiap kelas.
∑𝑛
𝑖=1 𝑓𝑖.𝑥𝑖
𝑥̅ = ∑𝑛
........................................................... 2.5
𝑖=1 𝑓𝑖
Ukuran pemusatan data selanjutnya adalah modus atau nilai yang paling sering
muncul Misalkan ada n data x1, x2, x3,...xn, modus dari data tersebut adalah datum (nilai)
dengan frekuensi tertinggi atau data yang paling sering muncul. Suatu data dikatakan tidak
mempunyai modus jika dalam data tersebut tidak ada nilai yang dominan (sering muncul).
Data juga dapat memiliki modus lebih dari satu. Untuk data kelompok, modus (Mo) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan 2.6.
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝐿0 + 𝑑1+𝑑2c .................................................. 2.6
Dimana Mo adalah nilai modus, L0 adalah tepi bawah kelas modus, d1 adalah selisih
frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya, d2 adalah selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas sesudahnya, dan c adalah panjang kelas.
Desil adalah nilai pembatas yang membagi data terurut menjadi sepuluh bagian yang
sama. Desil terdiri dari sembilan jenis, yaitu desil pertama (D1), desil kedua (D2), dan
seterusnya sampai desil sembilan (D9). Sedangkan, persentil adalah pembatas yang
membagi data terurut menjadi seratus bagian yang sama. Nilai desil dan persentil berturut-
turut dapat dirumuskan dalam persamaan 2.9 dan 2.10
𝑖
𝑛− ∑ 𝑓𝑠
10
𝐷𝑖 = 𝐿𝑖 + ( ) 𝑐 ........................................... 2.9
𝑓𝑘
11
𝑖
𝑛− ∑ 𝑓𝑠
𝑃𝑖 = 𝐿𝑖 + (100 𝑓 ) 𝑐 ........................................ 2.10
𝑘
∑𝑛 ̅ )2
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝜇
𝜎= √ .................................................. 2.13
𝑁
Sedangkan simpangan baku data sampel dan populasi pada data kelompok
dirumuskan pada persamaan 2.14 dan 2.15.
∑𝑛
𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 −𝑥̅ )
2
𝑆= √ ............................................... 2.14
𝑛−1
∑𝑛 ̅ )2
𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 −𝜇
𝜎= √ ............................................... 2.15
𝑁
Dimana S adalah simpangan baku untuk data sampel, 𝜎 adalah simpangan baku untuk data
populasi, xi adalah data x1, x2, x3, …xn, 𝑥̅ adalah nilai rata-rata, banyak data adalah n untuk
data sampel, dan N untuk data populasi, dan fi adalah frekuensi untuk setiap xi.
Varians didefinisikan sebagai kuadrat dari simpangan baku. Varians data tunggal
untuk data sampel dan populasi berturut-turut dirumuskan pada persamaan 2.16 dan 2.17.
∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝑥̅ )
2
𝑆2 = .................................................... 2.16
𝑛−1
∑𝑛 ̅ )2
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝜇
𝜎2 = ................................................... 2.17
𝑁
Sedangkan varians data sampel dan populasi pada data kelompok dirumuskan pada
persamaan 2.18 dan 2.19.
12
∑𝑛
𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 −𝑥̅ )
2
𝑆2 = ................................................ 2.18
𝑛−1
∑𝑛 ̅ )2
𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 −𝜇
𝜎2 = ................................................. 2.19
𝑁
Nilai-nilai kuartil juga berlaku untuk ukuran penyebaran data yaitu Jangkauan
antarkuartil (Hamparan) yang kita simbolkan dengan JK dan Jangkauan semi antarkuartil
(Simpangan Kuartil) yang kita simbolkan dengan SK. Rumus masing-masing untuk
jangkauan antar kuartil dan simpangan kuartil berturut-turut dirumuskan dalam persamaan
2.20 dan 2.21.
1
𝐽𝐾 = (Q3-Q1)..................................................... 2.20
2
3
𝐽𝐾 = (Q3-Q1)..................................................... 2.21
2
Semua data yang nilainya kurang dari pagar dalam atau lebih dari pagar luar disebut outlier.
Outlier adalah datum yang memiliki karakteristik berbeda dari datum lainnya. Dapat
dikatakan bahwa outlier merupakan datum yang tidak konsisten (tidak normal) dalam
kumpulan data. Berikut adalah persamaan untuk mencari pagar dalam dan pagar luar.
PD = Q1-L ............................................................ 2.22
PL = Q3-L ............................................................. 2.23
Adalah bila hipotesis alternatifnya menyatakan adanya perbedaan dan ada pernyataan
yang mengatakan yang satu lebih tinggi atau rendah dari pada yang lain.
b. Two tile ( dua sisi )
Merupakan hipotesis alternatif yang hanya menyatakan perbedaan tanpa melihat apakah
hal yang satu lebih tinggi atau rendah dari hal yang lain.
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji statistiknya
menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c. Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα)
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo
Ho di terima jika Zo ≤ Zα
Ho di tolak jika Zo > Zα
b. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo
Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
Ho di tolak jika Zo < - Zα
c. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2
4. Uji Statistik
Jika simpangan baku populasi (σ) di ketahui, maka untuk uji statistik dapat digunakan
persamaan 2.20
𝑥̅ −𝜇0
𝑍0 = 𝜎 ............................................................. 2.20
√𝑛
Sedangkan jika simpangan baku populasi (σ) tidak di ketahui, maka untuk uji statistik
digunakan persamaan 2.21.
14
𝑥̅ −𝜇0
𝑍0 = 𝑠 .............................................................. 2.21
√𝑛
5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a. Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b. Jika H0 di tolak maka H1 di terima
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji statistiknya
menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c. Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- tabel
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu db = n – 1,
lalu menentukan nilai t atau t
α;n-1 α/2;n-1 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk H : µ = µ dan H : µ > µ
o o 1 o
H di terima jika t ≤ t
o o α
H di terima jika t ≥ - t
o o α
c. Untuk H : µ = µ dan H : µ ≠ µ
o o 1 o
H di terima jika - t ≤ t ≤ t
o α/2 o α/2
4. Uji Statistik
Jika simpangan baku populasi (σ) di ketahui, maka untuk uji statistik dapat digunakan
persamaan 2.22.
𝑥̅ −𝜇0
𝑡0 = 𝜎 .............................................................. 2.22
√𝑛
15
Sedangkan jika simpangan baku populasi (σ) tidak di ketahui, maka untuk uji statistik
digunakan persamaan 2.23.
𝑥̅ −𝜇0
𝑡0 = 𝑠 ............................................................... 2.23
√𝑛
5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a. Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b. Jika H0 di tolak maka H1 di terima
Dimana rxy adalah koefisien korelasi, x adalah skor item, y skor total, dan n banyak subjek.
Pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Tinggi rendahnya reliabilitas,
secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas.
Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara
umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.600.
Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach
karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut :
𝑛 ∑𝜎𝑡2
R11 = ((𝑛−1)(1 − )………………………..………2.25
𝜎𝑡2
Dimana r11 adalah reliabilitas yang dicari, n adalah jumlah item yang akan diuji, ∑𝜎𝑡2
adalah jumlah varians skor tiap item, dan 𝜎𝑡2 adalah varians total.
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Start
Data
Urgenitas dan
Kepuasan
Uji Validitas
Analisis Deskriptif
dan Reabilitas
Tidak Valid
Valid
Perhitungan Mean
dan Standar
Deviasi
Evaluasi
Kepuasan
Tidak Puas
Puas
Uji Mean
Gagal Tolak H0
Tolak H0
Kesimpulan
End
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
menyatakan ketersediaan penerangan jalan merupakan hal yang cukup penting, 39% atau
sekitar 29 koresponden menyatakan ketersediaan penerangan jalan merupakan hal yang
penting, dan 58% atau sekitar 43 koresponden menyatakan ketersediaan penerangan jalan
merupakan hal yang sangat penting.
Maka dapat disimpukan bahwa dari 74 koresponden yang ada paling banyak
menyatakan bahwa ketersediaan penerangan jalan di kelima ruas jalan besar di kota
Balikpapan merupakan hal yang sangat penting.
1 2 3 4
Rapak - 1 4 10
MT Haryono - 2 7 11
Kel. Graha Indah - 1 3 8
Kel. Kariangau - - 6 9
Jalan Kilo 11-15 - - 6 6
Gambar disamping adalah diagram
boxplot dari data tabel di 4.1.4.Dari boxplot
di atas, dapat dilihat data tersebut memiliki
nilai minimumnya adalah 2, nilai
maksimumnya adalah 4, nilai mediannya
adalah 4, nilai Q3 adalah 4, nilai Q1 adalah
3, dan meannya adalah 3,51. Berdasarkan
box plot dari data di atas, ternyata tidak ada
data yang outlier. Maka, dapat dikatakan
bahwa data tersebut valid.
Berikut ini adalah penyajian
Tingkat Urgency Terhadap Kondisi
data menggunakan pie chart,dari
5%Jalan
0%
tabel 4.1.4.
1 Tdk Penting
35%
2 Cukup Penting
Berdasarkan pie chart di
60%
3 Penting samping, sebanyak 0% atau tidak
4 Sangat Penting
ada koresponden menyatakan
Gambar 4.1. 4 (b) Pie Chart Tingkat Urgency Terhadap urgency kondisi jalan tidak penting,
Kondisi Jalan
5% atau sekitar 4 koresponden
menyatakan kondisi jalan merupakan hal yang cukup penting, 35% atau sekitar 26
koresponden menyatakan kondisi jalan merupakan hal yang penting,dan 60% atau sekitar 44
koresponden menyatakan bahwa kondisi jalan sangat penting.
Maka dapat disimpukan bahwa dari 74 koresponden yang ada paling banyak
menyatakan bahwa keadaan kondisi jalan di kelima ruas jalan besar di kota Balikpapan
merupakan hal yang sangat penting.
penting,dan 35% atau sekitar 26 koresponden menyatakan bahwa ketersedian lahan parkir
sangat penting.
Maka dapat disimpukan bahwa dari 74 koresponden yang ada paling banyak
menyatakan bahwa ketersediaan lahan parkir di kelima ruas jalan besar di kota Balikpapan
merupakan hal yang penting.
Berikut ini adalah penyajian data menggunakan pie chart, dari tabel diatas :
Berdasarkan pie chart
Tingkat Urgent Terhadap Perawatan
0% Jalan di samping, sebanyak 0% atau
11% tidak ada koresponden
1 Tdk Penting
28% 2 Cukup Penting menyatakan perawatan jalan
61% 3 Penting
4 Sangat Penting tidak penting, 11% atau sekitar
8 koresponden menyatakan
Maka dapat disimpukan bahwa dari 74 koresponden yang ada paling banyak
menyatakan bahwa ketersediaan penerangan jalan di kelima ruas jalan besar di kota
Balikpapan sudah cukup.
Berdasarkan pie
Tingkat Kepuasan Terhadap
Ketersediaan Rambu Jalan chart di samping, sebanyak
0% 16% atau sekitar 12
8% 16% 1 Kurang Sekali
14% koresponden dari 74
2 Kurang
19% koresponden yang ada
3 Cukup
4 Cukup Baik
menyatakan ketersediaan
43%
5 Baik penerangan jalan masih
6 Baik Sekali sangat kurang, 19% atau
Gambar 4.1.10 Pie Chart Tingkat Kepuasan Terhadap
sekitar 14 koresponden
Ketersediaan Rambu Jalan
menyatakan kurang, 43%
atau sekitar 32 koresponden menyatakan cukup, 14% atau sekitar 10 korespon den
menyatakan baik, 8 % atau sekitar 6 koresponden menyatakan baik, sedangkan hanya 0%
menyatakan ketersediaan penerangan jalan sudah sangat baik.
Maka dapat disimpukan bahwa dari 74 koresponden yang ada paling banyak
menyatakan bahwa ketersediaan penerangan jalan di kelima ruas jalan besar di kota
Balikpapan sudah cukup.
1 2 3 4 5 6
Rapak 2 8 3 2 - -
MT Haryono 5 4 7 3 1 -
Kel. Graha Indah 1 1 8 1 1 -
Kel. Kariangau 4 4 5 2 - -
Jalan Kilo 11-15 - 4 8 - - -
Berikut ini adalah diagram boxplot dari tabel di atas :
Dari boxplot di samping, dapat
dilihat data tersebut memiliki nilai
minimumnya adalah 1, nilai
maksimumnya adalah 6, nilai mediannya
adalah 2, nilai Q3 adalah 3, nilai Q1 adalah
1, dan meannya adalah 3,12. Berdasarkan
box plot dari data di atas, ternyata tidak
ada data yang outlier. Maka, dapat
dikatakan bahwa data tersebut valid.
Berikut ini adalah penyajian data
3% 0% Tingkat Kepuasan Terhadap menggunakan pie chart berdasarkan
Kondisi Jalan tabel diatas :
11% 16%
1 Kurang Sekali
Berdasarkan pie chart di
2 Kurang
28%
42% 3 Cukup samping, sebanyak 16% atau sekitar
4 Cukup Baik
12 koresponden dari 74 koresponden
5 Baik
6 Baik Sekali yang ada menyatakan kepuasan
Gambar 4.1.12 (b) Pie Chart Tingkat Kepuasan
Terhadap Kondisi Jalan terhadap kondisi jalan masih sangat
kurang, 28% atau sekitar 21 koresponden menyatakan kurang, 42% atau sekitar 31
koresponden menyatakan cukup, 11% atau sekitar 8 korespon den menyatakan cukup baik,
sedangkan hanya 3% atau sekitar 2 koresponden menyatakan baik, dan hanya 0%
menyatakan kepuasan terhadap kondisi jalan sangat baik
Maka dapat disimpukan bahwa dari 74 koresponden yang ada paling banyak
menyatakan bahwa kepuasan terhadap kondisi jalan di kelima ruas jalan besar di kota
Balikpapan sudah cukup.
34
24%
4 Cukup Baik terhadap kondisi selokan masih
5 Baik
sangat kurang, 24% atau sekitar 18
6 Baik Sekali
Gambar 4.1.13 (b) Pie Chart Tingkat Kepuasan
koresponden menyatakan kurang,
Terhadap Kondisi Selokan
26% atau sekitar 19 koresponden
menyatakan cukup, 14% atau sekitar 10 korespon den menyatakan cukup baik, sedangkan
hanya 5% atau sekitar 4 koresponden menyatakan baik, dan hanya 0% menyatakan kepuasan
terhadap selokan sangat baik.
35
Maka dapat disimpukan bahwa dari 74 koresponden yang ada paling banyak
menyatakan bahwa kepuasan terhadap kondisi selokan di kelima ruas jalan besar di kota
Balikpapan masih kurang.
cukup, 7% atau sekitar 5 korespon den menyatakan cukup baik, sedangkan hanya 3% atau
sekitar 2 koresponden menyatakan baik, dan hanya 0% menyatakan kepuasan terhadap
ketersediaan lahan parkir sangat baik.
Maka dapat disimpukan bahwa dari 74 koresponden yang ada paling banyak
menyatakan bahwa kepuasan terhadap ketersediaan lahan parkir di kelima ruas jalan besar
di kota Balikpapan masih kurang sekali.
Dari data mean yang disajikan dapat dilihat pada tabel 4.2.1, 𝑥̅ tertinggi dan 𝑥̅
terendah dari tingkat urgenitas berturut-turut adalah lampu lalu lintas, yakni 3.581 dan 2.581.
Sedangkan pada tabel 4.2.2, lampu lalulintas memiliki 𝑥̅ tertinggi yakni 3.121 dan
ketersediaan lahan parkir memiliki 𝑥̅ terendah, yakni 1.905. Berdasarkan data sampel
tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerangan jalan merupakan fasilitas infrastruktur jalan
yang paling urgent, dan ketersediaan lahan parkir merupakan fasilitas infrastruktur jalan
yang paling tidak memuaskan masyarakat.
No Variable Bebas S
1 Penerangan Jalan 0.553
2 Ketersediaan Rambu-rambu Jalan 0.702
3 Ketersediaan Lampu Lalu Lintas 1.205
4 Kondisi Jalan 0.601
5 Kondisi Selokan 0.884
6 Ketersediaan Lahan Parkir 0.965
7 Perawatan Jalan 0.687
8 Pembatasan Jenis Kendaraan yang Melintas 0.799
Sedangkan standar deviasi tingkat kepuasan untuk setiap variable bebas disajikan
pada tabel 4.2.4.
Tabel 4.2.4. Standar Deviasi (S) tingkat Kepuasan
No Variable Bebas S
1 Penerangan Jalan 1.505
2 Ketersediaan Rambu-rambu Jalan 1.910
3 Ketersediaan Lampu Lalu Lintas 2.716
4 Kondisi Jalan 0.857
5 Kondisi Selokan 1.213
6 Ketersediaan Lahan Parkir 1.100
7 Perawatan Jalan 1.161
8 Pembatasan Jenis Kendaraan yang Melintas 1.780
Diambil satu contoh perhitungan yaitu uji hipotesis dari tingkat urgenitas penerangan
jalan. Diasumsikan masyarakat mengganggap bahwa penerangan adalah fasilitas jalan yang
penting (≥ 3). Diasumsikan ≥ 3 karena dari nilai perhitungan mean, didapatkan bahwa rata-
rata tingkat urgenitas seluruh fasilitas infrastruktur jalan, dianggap penting.
Ho: µ ≥ 3
H1: µ < 3
Digunakan α = 0,05, sehingga didapatkan zα= 1.645 (Dapat dilihat pada tabel z), selanjutnya
di hitung z dengan menggunakan persamaan 2.21, dimana nilai 𝑠 dapat dilihat pada tabel 4.
𝑥̅ − 𝜇𝑜
z= 𝑠/√𝑛
3.554 − 3
= 0.553/√74
=8.618
Dapat dilihat bahwa µ < µo sehingga didapatkan daerah penolakan z < -zα, Dari
perhitungan dapat dilihat bahwa z > -zα sehingga, dapat disimpulkan gagal tolak Ho. Artinya
tingkat urgenitas dari penerangan jalan dapat dibilang penting dalam skala ≥ 3.
Sehingga didapatkan uji hipotesis dari tingkat urgenitas sarana dan prasarana jalan
yang disajikan pada tabel 4.3.2
Tabel 4.3.2. Uji Hipotesis Tingkat Urgency
No Variabel Bebas H0 H1 z Kesimpulan
1 Penerangan jalan µ≥3 µ<3 8.617881 Gagal Tolak H0
2 Ketersediaan rambu- µ≥3 µ<3 5.14669 Gagal Tolak H0
rambu Jalan
3 Ketersediaan lampu µ≥3 µ<3 -2.99118 Tolak H0
lalulintas
4 Kondisi jalan µ≥3 µ<3 7.743524 Gagal Tolak H0
5 Kondisi selokan µ≥3 µ<3 0.126505 Gagal Tolak H0
42
Dari perhitungan uji hipotesis yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa hampir
semua variabel bebas diatas memiliki tingkat urgenitas yang penting, kecuali ketersediaan
lampu lalu lintas. Sehingga, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kualitas
infrastuktur jalan memiliki tingkat urgenitas yang penting.
= 0.692
Dapat dilihat bahwa µ < µo sehingga didapatkan daerah penolakan z < -zα, Dari
perhitungan dapat dilihat bahwa z > -zα sehingga, dapat disimpulkan gagal tolak Ho. Artinya
tingkat kepuasan dari penerangan jalan dapat dibilang baik.
Sehingga didapatkan uji hipotesis tingkat kepuasan terhadap kualitas infrastruktur
jalan yang disajikan pada tabel 4.2.4.
Tabel 4.3.4. Uji Hipotesis Tingkat Kepuasan
No Variabel Bebas H0 H1 z Kesimpulan
1 Penerangan jalan µ≥3 µ<3 0.692 Gagal Tolak H0
Ketersediaan rambu-rambu
2 µ≥3 µ<3 -0.977 Gagal Tolak H0
Jalan
3 Ketersediaan lampu lalulintas µ≥3 µ<3 -2.182 Tolak H0
4 Kondisi jalan µ≥3 µ<3 -4.477 Tolak H0
5 Kondisi selokan µ≥3 µ<3 -4.411 Tolak H0
6 Ketersediaan lahan parkir µ≥3 µ<3 -8.563 Tolak H0
7 Perawatan jalan µ≥3 µ<3 -3.364 Tolak H0
8 Pembatasan jenis kendaraan µ≥3 µ<3 -5.099
Tolak H0
yang melintas
Dari perhitungan uji hipotesis mean yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa
hampir semua hipotesis awal dari variabel bebas diatas ditolak, dimana pada hipotesis awal
diasumsikan bahwa masyarakat puas terhadap fasilitas jalan. Dari hasil perhitungan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa masyarakat tidak puas terhadap kualitas infrastruktur jalan.
Data perhitungan uji hipotesis mean dari tingkat urgenitas dan uji hipotesis mean
tingkat kepuasan dapat dibandingkan. Dari pembandingan itu, dapat dilihat bahwa
masyarakat menganggap tingkat urgenitas fasilitas infrastruktur jalan termasuk penting,
berbanding terbalik dengan kepuasan masyarakat terhadap fasilitas tersebut.
dalam pengujian Cronbach’s Alpha, peluang Cronbach’s Alpha dari variabel yang diuji
bernilai lebih dari 0,6.
Berikut ini adalah tabel hasil pengujian reliabilitas terhadap 8 variabel tingkat urgency
dan variabel tingkat kepentingan. Dengan Q1 sampai dengan Q8 adalah pertanyaan dari
masing-masing variabel tingkat urgency dan variabel tingkat kepentingan.
Table 4.4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Urgency dan tingkat
kepentingan
Jenis Variabel Cronbach's Alpha
Tingkat Urgency 0.539
Tingkat Kepuasan 0.623
Hasil pengujian pada tabel 4.3.2 menunjukkan bahwa peluang Cronbach’s Alpha dari
variabel Tingkat Urgency bernilai kurang dari 0,6. Berdasarkan nilai peluang Cronbach’s
Alpha tersebut, dapat disimpulkan bahwa data dari variabel kategori tingkat urgency kurang
bersifat reliabel sehingga pertanyaan-pertanyaan pada variabel urgency dan kepuasan tidak
dapat diandalkan sepenuhnya.
Sedangkan, peluang Cronbach’s Alpha dari variabel Tingkat kepuasan bernilai lebih
dari 0,6. Berdasarkan nilai peluang Cronbach’s Alpha tersebut, dapat disimpulkan bahwa
data dari variabel kategori tingkat kepuasan bersifat reliabel sehingga pertanyaan-pertanyaan
pada variabel urgency dan kepuasan dapat diandalkan sepenuhnya.
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Dari data tingkat urgenitas yang diperoleh melalui metode survey, didapatkan
bahwa data tingkat urgenitas penerangan jalan, ketersedian lampu lalu lintas,
kondisi jalan, kondisi selokan, lahan parkir dan perawatan jalan responden
bersifat valid berdasarkan diagram box plot. Sedangkan sisanya, yaitu
ketersediaan rambu dan pembatasan kendaraan bersifat tidak sepenuhnya valid.
2. Dari data tingkat kepuasan yang diperoleh melalui metode survey, didapatkan
bahwa data tingkat kepuasan terhadap penerangan jalan, ketersedian lampu lalu
lintas, kondisi jalan, kondisi selokan, lahan parkir dan perawatan jalan responden
bersifat valid berdasarkan diagram box plot. Sedangkan sisanya, yaitu
ketersediaan rambu dan pembatasan kendaraan bersifat tidak sepenuhnya valid.
3. Dari perhitungan uji hipotesis mean tunggal tingkat urgenitas yang telah
dilakukan, dapat dilihat bahwa hampir semua variabel bebas diatas memiliki
tingkat urgenitas yang penting, kecuali ketersediaan lampu lalu lintas. Sehingga,
secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kualitas infrastuktur jalan memiliki
tingkat urgenitas yang penting.
4. Dari perhitungan uji hipotesis mean yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa
hampir semua hipotesis awal dari variabel bebas diatas ditolak, dimana pada
hipotesis awal diasumsikan bahwa masyarakat puas terhadap fasilitas jalan. Dari
hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat tidak puas
terhadap kualitas infrastruktur jalan.
5. Data perhitungan uji hipotesis mean dari tingkat urgenitas dan uji hipotesis mean
tingkat kepuasan dapat dibandingkan. Dari pembandingan itu, dapat dilihat
bahwa masyarakat menganggap tingkat urgenitas fasilitas infrastruktur jalan
termasuk penting, berbanding terbalik dengan kepuasan masyarakat terhadap
fasilitas tersebut.
6. Dari uji validitas data didapatkan, variabel tingkat urgency dan variabel tingkat
kepuasan bersifat valid atau dengan kata lain, variabel tersebut mampu
menggambarkan data yang diteliti.
7. Dari uji reabilitas dapat disimpulkan bahwa data dari variabel kategori tingkat
urgency kurang bersifat reliabel sehingga pertanyaan-pertanyaan pada variabel
47
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis kepuasan, hendaknya kualitas infrastruktur jalan di
Balikpapan harus ditingkatkan. Karena data hasil survey menunjukkan bahwa tingkat
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan berbanding terbalik dengan tingkat urgenitas dari
pelayanan dan fasilitas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Saefuddin, Asep, Khairil, dkk. 2009. Statistika Dasar. Bogor: Grasindo
http://www.konsep-matematika.com/2015/10/statistika-ukuran-pemusatan-data.html. Diakses
pada tanggal 19 Mei 2016 pukul 16.00
https://docs.google.com/document/d/1sghj_vj7Aia2H1IZXwMu6jX66MCr2-z8VChB2WlgMuo/edit
Diakses pada tanggal 20 Mei 2016 pukul 20.00
http://www.konsistensi.com/2013/03/uji-validitas-data-dengan-rumus-pearson.html Diakses
pada tanggal 20 Mei 2016 pukul 20.00
http://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
Diakses pada tanggal 20 Mei 2016 pukul 20.00
2
LAMPIRAN I
DATA TINGKAT URGENCY
SKOR
Koresponden Total
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8
Skor
1 4 3 4 4 4 4 4 4 31
2 4 3 4 4 4 4 4 4 31
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 3 2 4 3 28
5 3 3 4 3 3 2 3 3 24
6 4 4 4 4 3 3 4 4 30
7 3 3 3 4 2 2 3 2 22
8 3 1 4 4 4 4 4 4 28
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 3 3 4 3 3 4 3 4 27
11 3 4 4 4 4 3 4 4 30
12 4 4 4 2 3 3 2 3 25
13 4 4 4 3 2 3 3 3 26
14 4 4 4 4 4 3 3 3 29
15 3 4 4 3 3 3 2 3 25
16 3 2 3 3 2 2 2 4 21
17 4 4 3 4 2 4 4 3 28
18 3 2 3 3 2 3 2 2 20
19 4 3 3 4 2 4 4 3 27
20 4 4 3 4 2 4 4 2 27
21 4 3 1 4 3 3 4 3 25
22 3 4 1 3 3 1 3 3 21
23 4 3 3 4 3 4 4 4 29
24 3 4 1 3 3 1 3 3 21
25 2 3 3 2 3 3 4 4 24
26 3 3 3 4 2 4 4 3 26
27 2 4 4 4 4 3 3 2 26
28 3 4 4 4 2 3 4 2 26
29 3 3 3 2 2 2 3 4 22
30 3 2 2 3 2 4 2 2 20
31 3 4 4 4 3 4 4 2 28
32 3 2 3 2 2 3 3 2 20
33 3 4 2 4 2 4 4 2 25
34 3 4 2 3 2 3 3 2 22
35 3 3 3 4 3 4 4 4 28
36 4 3 1 4 4 4 3 2 25
37 4 1 1 4 4 3 4 3 24
38 4 1 1 4 4 1 4 4 23
39 3 3 3 2 3 3 2 1 20
3
40 3 3 1 3 3 2 3 3 21
41 4 3 1 3 3 3 2 4 23
42 4 4 1 4 4 4 4 4 29
43 4 4 4 4 4 4 4 4 32
44 4 4 4 3 4 3 4 4 30
45 4 2 1 4 4 4 4 4 27
46 4 4 4 4 3 3 2 4 28
47 4 4 1 4 3 4 4 4 28
48 4 4 2 4 2 1 4 3 24
49 3 2 1 4 4 4 4 3 25
50 3 4 1 3 3 2 4 3 23
51 3 4 1 4 4 4 4 3 27
52 4 4 1 4 1 1 4 1 20
53 4 3 2 4 1 1 3 4 22
54 4 4 1 4 1 1 4 4 23
55 4 4 1 3 2 2 4 2 22
56 4 4 1 4 1 3 4 4 25
57 3 3 1 3 4 3 3 3 23
58 3 4 2 3 4 3 4 3 26
59 4 4 1 3 3 4 3 3 25
60 4 4 2 3 3 2 4 4 26
61 4 4 1 4 4 2 4 3 26
62 4 4 1 3 3 2 4 3 24
63 3 3 3 3 3 3 3 3 24
64 3 3 3 3 3 3 3 3 24
65 3 3 3 3 3 3 3 3 24
66 3 3 3 3 3 3 3 3 24
67 4 4 4 4 4 3 4 3 30
68 4 4 4 4 3 3 3 3 28
69 4 4 3 4 3 4 4 4 30
70 4 4 3 4 4 4 4 2 29
71 4 3 2 3 3 2 4 4 25
72 4 4 2 3 4 2 4 4 27
73 4 4 3 4 4 4 4 3 30
74 4 4 3 4 4 2 4 4 29
4
LAMPIRAN I
DATA TINGKAT KEPUASAN
SKOR
Koresponden Total
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8
Skor
1 3 4 6 1 1 1 1 1 18
2 3 4 6 1 1 1 1 1 18
3 3 3 4 2 3 2 2 2 21
4 3 3 4 2 4 1 3 1 21
5 3 2 3 2 3 4 4 4 25
6 2 2 2 2 3 3 3 2 19
7 5 5 5 3 3 3 3 2 29
8 4 5 5 3 4 3 4 3 31
9 3 2 3 2 1 1 1 1 14
10 3 2 5 4 5 3 5 1 28
11 2 4 5 4 2 2 4 2 25
12 4 4 4 2 3 3 2 3 25
13 2 3 4 2 1 3 4 5 24
14 3 2 2 3 5 5 4 3 27
15 2 3 4 2 3 2 4 2 22
16 5 4 4 3 2 3 2 1 24
17 4 3 3 2 2 1 1 4 20
18 5 5 3 4 3 4 2 1 27
19 5 4 2 1 4 1 1 2 20
20 2 2 2 1 4 2 1 2 16
21 4 3 2 4 4 3 2 1 23
22 5 3 1 3 2 1 3 2 20
23 4 2 3 2 3 1 1 2 18
24 5 3 1 3 2 1 3 2 20
25 6 5 3 3 3 2 2 2 26
26 2 2 3 1 5 1 2 2 18
27 5 3 2 2 1 1 4 3 21
28 3 3 5 3 1 2 3 5 25
29 4 1 1 5 1 2 3 3 20
30 5 5 3 3 4 2 3 2 27
31 5 4 3 1 3 1 1 2 20
32 3 5 4 3 5 4 3 2 29
33 4 3 3 2 2 1 1 4 20
34 2 3 3 4 2 2 4 1 21
35 3 3 3 1 4 1 2 3 20
36 3 2 2 2 3 2 4 3 21
37 1 3 1 3 3 2 1 1 15
38 1 1 1 1 1 1 1 1 8
5
39 3 2 2 3 3 3 4 2 22
40 3 2 1 3 3 3 2 3 20
41 2 3 3 3 2 1 3 1 18
42 3 3 1 3 2 1 1 2 16
43 4 3 2 4 3 5 4 2 27
44 3 3 3 3 3 3 3 3 24
45 3 2 1 3 4 2 2 2 19
46 3 1 1 5 4 4 5 2 25
47 2 3 1 3 1 2 2 2 16
48 5 4 1 3 1 1 3 1 19
49 1 1 1 1 1 1 1 1 8
50 2 2 1 2 2 1 2 1 13
51 5 3 4 1 1 1 2 1 18
52 2 3 1 2 1 1 2 1 13
53 2 1 1 1 1 1 1 1 9
54 6 3 1 1 1 1 4 1 18
55 6 3 1 4 1 1 3 1 20
56 3 3 1 3 1 1 2 1 15
57 3 3 1 2 1 1 3 2 16
58 5 3 1 3 1 1 4 1 19
59 3 2 1 2 1 1 4 1 15
60 5 3 1 4 1 1 4 1 20
61 6 4 1 3 1 1 3 1 20
62 6 4 1 3 1 1 5 1 22
63 1 1 1 3 2 1 2 2 13
64 1 1 1 3 2 1 2 2 13
65 1 1 1 3 2 1 2 2 13
66 1 1 1 3 2 1 2 2 13
67 1 1 1 2 2 1 3 2 13
68 1 1 1 2 2 3 2 2 14
69 1 1 1 2 2 2 2 1 12
70 3 3 4 3 4 2 3 5 27
71 1 3 4 3 3 3 4 2 23
72 1 3 1 3 3 4 2 3 20
73 1 3 1 2 2 3 1 2 15
74 1 3 4 3 3 4 1 2 21
6
LAMPIRAN III
KUISIONER
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
LAMPIRAN IV
TABEL R
26
LAMPIRAN V
DOKUMENTASI
27