Ice Breaking
Ice Breaking
Ice Breaking
Halo kawan-kawan dan agan-agan semuanya, mungkin ada yang sudah mendengar
tentang permainan untuk memecah kejenuhan saat pertemuan, pelatihan, MOS atau
OSPEK yaitu Ice Breaker, ini bermanfaat buat ade-ade SMA sekalian yang sedang
nge-Ospek atau sejenisnya, sedikit saja penjelasan mengenai permainan ini (siapkan
secangkir teh hangat terlebih dahulu) hehe.Berikut adalah salah satu contoh
permainan ice breaker yang patut kita coba. Ice breaker game ini berjudul “Jika –
Maka” (Seru dan lucu menurut saya, hehe).
Ice Breaker adalah sebuah permainan untuk memecah kejenuhan saat ada acara
pertemuan, mungkin dari namanya “Menghentikan Es... hehe” maksudnya adalah
menghentikan kebekuan (Mungkin seperti itu), tapi saya sendiri pun masih bingung
apa maksud dari nama ini, berhubung karena nama ini sudah umum digunakan ya kita
ikuti saja lah... hehe. OK langsung saja saya akan Share beberapa games nya:
1. JIKA-MAKA
Berikut adalah salah satu contoh permainan ice breaker yang patut anda coba. Ice
breaker game ini berjudul “Jika – Maka”
Persiapan untuk Permainan Ice Breaker
- Bagikan kertas kosong kepada seluruh peserta
- Bagilah peserta menjadi dua kelompok
- Kelompok pertama, anda beri nama “Kelompok Jika”, kelompok dua anda beri
nama “Kelompok Maka”
- Semua “kelompok jika” diminta menulis kata-kata yang berawalan jika
- Semua “kelompok maka” diminta menulis kata-kata yang berawalan maka
- Batasi waktu menulis, 2 – 3 menit
Memulai permainan ice breaker
- Minta 1 orang secara suka rela dari “kelompok jika”, dan 1 orang dari “kelompok
maka”, masing-masing diminta berdiri dan bersiap-siap membaca dengan lantang
- Anda memberitahu kepada peserta: “Jika saya bilang BACA!, maka seorang yang
ditunjuk dari “kelompok jika” membaca tulisannya, kemudian langsung disusul oleh
seorang yang ditunjuk dari “kelompok maka”
- Katakan juga, untuk permainan ini ada hadiahnya bagi pasangan yang cocok
(Kalimat “jika – maka”nya selaras).
- Jika sudah siap, maka anda bilang “BACA!”
- Ulangi lagi mencari sepasang peserta lainnya sampai selesai atau sampai anda
anggap cukup
Catatan:
Ice breaker game ini akan mengundang gelak tawa karena pernyataan “jika – maka”
yang dibaca peserta kemungkinan besar tidak nyambung. Misalnya:
Jika saya pilek, Maka Simbok minta naik gaji …
Nah, kalau ada yang “jika – maka”nya nyambung, anda perlu memberi hadiah biar
acara lebih semarak. Dengan adanya hadiah, maka setiap peserta akan saling
menawarkan diri agar diberi kesempatan untuk membaca tulisannya.
3. Tawa Perkenalan
Perkenalan sebaiknya dibuat meriah dan menjadi kesan pertama yang tidak
terlupakan. Banyak metode yang bisa digunakan untuk membuat suasana perkenalan
menjadi menarik. Di sini dijelaskan cara berkenalan yang sedikit banyak berkaitan
dengan kompetensi dasar yang harus dimiliki semua orang yaitu menulis.
Urutan prosesnya seperti di bawah ini:
- Mintalah setiap peserta untuk mengambil selember kertas dan sebuah balpoin
- Instruksikan pada peserta untuk membentuk lingkaran. Jika peserta jumlahnya
sedikit posisinya adalah duduk melingkar, namun jika pesertanya banyak, lebih dari
15 orang, mintalah mereka berdiri dan membuat lingkarab besar.
- Minta pada peserta untuk menulis nama panggilan (subyek) mereka di ujung kiri
atas kertas yang dibawa. Ukuran tulisan sebaiknya tidak terlalu besar, sesuaikan
dengan ukuran kertas dan balpoin yang digunakan.
- Lipat kertas sebanyak dua kali agar nama yang ditulis tidak terlihat. Besar lipatan
sesuaikan dengan besar tulisan, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil.
- Lakukan pengacakan. Kertas tersebut diputar ke kanan atau ke kiri dalam lingkaran
tersebut sampai si pemilik kertas tidak memegang kertas miliknya lagi, namun
memegang kertas milik orang lain.
- Mintalah peserta menulis kata predikat di kertas yang dipegangnya. Usahakan tidak
menulis di bagian lipatan namun di bawah lipatan, agar kalau kertas dibuka tulisan-
tulisan yang sudah dibuat berada di halaman yang sama atau tidak berada di halaman
depan dan belakang. Kata predikat yang ditulis bebas, namun jika ingin membuat
suasana menjadi meriah pikirkanlah jenis-jenis predikat yang harus ditulis peserta
agar nantinya dapat membentuk kalimat yang lucu. Setelah selesai menulis kata
predikat, lipat lagi dan lakukan pengacakan lagi.
- Minta peserta munulis kata obyek. Kata obyek yang ditulis juga bebas. Bisa berupa
benda-benda yang ada di sekitar atau anggota badan. Kemudian lipat dan acak lagi.
- Terakhir minta peserta menulis kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu.
Setelah selesai, kertas tersebut dilipat menjadi gulungan kecil.
- Instruksikan pada peserta untuk menyerahkan gulungan kertas kecil yang
dipegangnya ke teman sebelah kirinya. Lakukan terus dengan kecepatan yang terus
ditingkatkan. Saling oper akan terjadi dengan cepat dan koordinasi mulai kacau
karena saking cepatnya. Teriakan kata “stop!” untuk memberhentikan putaran kertas-
kertas yang terjadi dan sekaligus mengagetkan peserta yang sedang asik saling lempar
kertas.
- Bagi peserta yang memegang dua kertas atau tidak memegang kertas adalah peserta
yang “bersalah” dan harus “dihukum” dengan membaca pertama kertas yang
dipegangnya. Contoh kalimat yang dibaca seperti ini: “Adi menyium bokong di pasar
pada pagi hari”. Perkenalan telah dimulai dengan Adi. Lanjutan seterusnya dengan
kertas-kertas yang lain.
Output game
dari sesi ini adalah mengingatkan kembali pada peserta tentang hukum SPOK yang
harus dipatuhi untuk melakukan penulisan. Output lainnya adalah menyegarkan
suasana ketika bekenalan satu dengan yang lain.
4. Perkenalan Optimis
- Buatlah lingkaran. Peserta diminta untuk mengambil 2 lembar kertas A4. kertas
tersebut di tempel di punggung teman di sebelah kanannya. Setiap peserta membawa
satu spidol. Tanyakan pada teman yang ada di sebelah kanan tersebut tentang nama
panggilannya. Tulislah menurun nama panggilan tersebut di kertas yang tertempel di
punggung si pemilik nama (teman yang ada di kanan).
- Lakukanlah permainan angin bertiup untuk mengacak peserta. Sebelumnya,
fasilitator menyiapkan tempat-tempat hinggap dari masing-masing peserta. Katakan
“angin bertiup ke arah orang yang memakai kacamata”. Lakukan sampai teracak.
- Minta peserta untuk mengamati satu sama lain selama proses berlangsung. Lakukan
1 menit. Kemudian, peserta secara acak menuliskan kesan yang ada pada TEMAN
BARU-nya dengan cara menuliskan kesan tersebut sesuai nama yang tertempel di
punggung. Fasilitator menyiapkan contoh isian kertas. Contohnya:
B = Baik
U = Udik
D = Diam dan pemalu
I = Idaman
- Minta peserta untuk membuat sekreatif mungkin.
- Setelah itu menulis di punggung masing-masing orang, kembali ke lingkaran.
Fasilitator menerangkan tentang Inbound. Inbound adalah cara melihat ke dalam diri
sendiri, kita berkenalan dengan diri sendiri.
- Bagikan kertas kepada peserta untuk menuliskan Satu Kata saja yang dapat
mewakili karakter dirinya sendiri. Mintalah peserta untuk merenung memikirkan
tentang karakter diri atau siapa kita sebenarnya.
- Setelah selesai, bandingkan dengan kesan oleh orang lain melalui tulisan yang
dibuat di punggung. Apakah ada kesamaan? Ajak peserta diskusi selama 2 menit.
- Setelah melakukan inbound, sekarang minta peserta untuk melihat ke sekeliling di
dalam kelas. Melihat semuanya. Tetap berdiri membentuk lingkaran. Tanyakan:
“ruangan apa ini?”, “kenapa kita ada di sini?”.
- Ulangi dua kali pertanyaan ini. tidak ada diskusi pada sesi ini. pertanyaan tidak perlu
dijawab secara verbal, cukup dalam hati masing-masing.
- Kemudian, tanyakan lagi: “apakah anda semua memiliki optimisme terhadap apa
yang akan kita lakukan ini?” “seberapa besar optimisme itu?” (gunakan skala 10
untuk mengukur optimisme ini).
“apa yang anda harapkan dari forum ini?”
- Minta peserta untuk merenung 1 menit, kemudian bagikan kertas HVS dan spidol
dan mintalah mereka menulis tentang apa yang dipikirkan tersebut. Tulis dengan
huruf kapital dan berukuran besar. Terangkan juga untuk menggunakan peraturan
“menulis harus huruf kapital. Tidak boleh lebih dari 7 kata. Gunakan SPOK.
- Tulis dengan ukuran yang besar yang bisa dibaca dari arah mana saja dalam
ruangan”. Tempel kertas-kertas yang sudah ditulis dan bacalah bersama.
5. Adu Panjang
Mintalah peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Instruksikan peserta untuk
memikirkan benda apa yang paling berharga yang ada pada dirinya. Ajak semua
peserta untuk meyakini bahwa yang dimilikinya tersebut adalah benda yang paling
berharga dan harus dilindungi sebisa mungkin. Jangan biarkan peserta lainnya tahu
tentan benda berharga kita itu, rahasiakan. Cukup kita sendiri yang tahu. Setelah itu,
para peserta diminta untuk memikirkan di mana tempat untuk menyembunyikan
benda berharga tersebut. Setelah ada ide tempat menyembunyikan langsung dengan
cepat sembunyikan dan jaga hanya kita saja yang tahu tempat persembunyian itu.
Semuanya rahasia. Bebaskan peserta untuk menyembunyikan barang berharga
tersebut di mana saja asal tersembunyi.
Kemudian, minta peserta untuk berkumpul kembali. Fasilitator kemudian membentuk
kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 5 orang. Setelah kelompok terbentuk, minta
mereka untuk membentuk lingkaran kecil namun masing-masing orang menghadap
keluar, sehingga saling memunggungi. Lalu, minta mereka untuk saling
menyilangkan tangannya satu sama lain. Silangan tangan harus kuat, tidak mudah
lepas.
Ada aturan dalam permainan itu, tidak boleh berkomunikasi dalam bentuk apapun.
Semua orang harus menutup mulutnya rapat-rapat. Setelah mereka mengerti aturan
ini, mintalah masing-masing kelompok kecil yang ada untuk berlomba. Lombanya
adalah adu kecepatan mengumpulkan barang-barang berharga yang disembunyikan
oleh masing-masing orang yang berada di masing-masing kelompok. Barang-barang
yang disembunyikan tersebut tidak boleh diambil dengan tangan, karena tangan harus
terus berpegangan, bersilangan, satu sama lain. Lingkaran harus tetap kuat. Terserah
peserta untuk mengambil barang berharga miliknya dengan menggunakan apa saja.
Akan terjadi tarik menarik dan gerak tidak tidak terkoordinasi antar peserta yang ada
di kelompok-kelompok. Mereka tidak berkomunikasi menyebabkan mereka harus
mencari jalan lain untuk berkoordinasi agar menjadi tercepat dalam mengumpulkan
barang. Barang yang tidak boleh diambil dengan tangan juga memaksa peserta untuk
bekerjasama satu dengan yang lain.
Pelajaran dari permainan ini adalah, pertama, komunikasi sangat penting untuk
membangun koordinasi yang kuat. Kedua, kerjasama harus diutamakan karena
mengambil barang tanpa tangan bukanlah hal yang mudah.
7. Percaya teman
Buatlah lingkaran-lingkaran kecil yang terdiri dari 5 – 6 orang. Dalam satu lingkaran
ada satu orang berdiri di tengah lingkaran. Satu orang yang berdiri di tengah lingkaran
tersebut menutup mata dan menyilangkan tangan di depan dada. Kemudian, orang
berdiri di tengah lingkaran menjatuhkan diri dengan mata tertutup dan tangan dilipat
di depan dada ke arah manapun. Menjatuhkan diri dengan bebas dan tidak kaku. Cara
menjatuhkan badan adalah kaki tetap tidak berpindah, namun badan yang jatuh.
Orang-orang yang berdiri mengelilinginya harus siap sedia menyangga tubuh orang
yang jatuh ke arahnya. Lakukan bergantian. Setiap orang mendapatkan kesempatan
untuk berdiri di tengah lingkaran dan menjatuhkan diri secara bebas.
Permainan ini dijamin menghilangkan kejenuhan dan rasa ngantuk. Tapi yang paling
penting dari permainan ini adalah membangun rasa kepercayaan satu sama lain bahwa
kita semua bisa saling melindungi. Fasilitator menanyakan pada semua peserta, apa
yang dirasakan ketika menjatuhkan badan? Apakah ada perasaan takut atau sangat
percaya dengan teman yang selalu siap melindungi?
8. Strip Seven
Pertanyaan dimulai dengan "Apakah yang dimaksud dengan Strip?. Biasanya peserta
mulai berbisik-bisik dan menjawab bahwa strip adalah garis. Fasilitator dengan
bercanda mengatakan bahwa 'strip' adalah 'telanjang'. Peserta mulai tertawa atau
mengomentari satu dengan yang lainnya. Memang permainan ini bertujuan untuk
"menelanjangi" peserta.
Durasi permainan 15-20 menit. Tidak ada peralatan yang digunakan dengan jumlah
peserta lebih dari 25 orang.
Teknis permainan adalah sebagai berikut:
- Peserta membentuk sebuah lingkaran.- Satu peserta ditunjuk secara acak untuk
memulai berhitung mulai dari angka 1 kemudian diikuti temannya searah jarum jam.
- Sampai pada hitungan ke 7, peserta tidak boleh mengucapkan 7 tetapi diganti
dengan tepuk tangan oleh peserta yang bersangkutan.
- Setelah tepuk tangan kemudian dimulai lagi dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
- Pengucapan angka-angka tersebut semakin lama harus semakin cepat. Penalti
diberikan jika: terlambat bersuara, mengucapkan kata yang dilarang (angka 7),
bertepuk tangan pada angka biasa dan salah mengucapkan urutan angka.
- Jika sudah mahir maka tingkat kesulitan ditambah secara bertahap misalkan
berhitung untuk mencapai angka 30 dengan syarat kelipatan 7 yaitu 7, 14, 21 dan 28
tidak boleh diucapkan tapi harus diganti dengan tepuk tangan.
- berikutnya tingkat kesulitan ditingkatkan dengan ditambah syarat kelipatan tujuh
dan yang ada angka 7 nya yaitu 7, 17, 27 tidak boleh diucapkan tapi diganti dengan
tepuk tangan.
- Terakhir arah putaran berhitung menjadi berlawanan dengan arah jarum jam.-
Selanjutnya fasilitator menggali pelajaran dari permaian tadi dari peserta.
9. Siapa Dia?
Langkah-langkah dalam Ice Breaker Games ini:
- Minta semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran
- Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai
dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek (menyebut, hobi, atau tempat tinggal,),
misal: Nama saya Retno, hobi baca buku.
- Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru kemudian
memperkenalkan dirinya sendiri, misal : teman saya Retno, hobi baca buku, saya
Rahnat, hobi main catur.
- Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum
memperkenalkan diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh
gilirannya.
- Apabila peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 peserta
lainnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan: ‘siapa nama
Anda?’ atau ‘siapa nama Anda dan apa hobi Anda?’
Permainan ini bisa dipakai untuk menyadarkan peserta bahwa manusia tidak bisa
dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain.
19. Kompak
Permainan ini bermanfaat untuk menghangatkan suasana dan membentuk suasana
kerja dalam Tim.
20. Bercermin
Langkah–langkah dalam Ice Breaker Games ini :
- Minta setiap peserta untuk berpasangan, 1 orang menjadi bayangan di cermin dan 1
orang menjadi seseorang yang sedang berdandan di depan cermin.
- Bayangan harus mengikuti gerak – gerik orang yang berdandan.
- Keduanya harus bekerja sama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan
yang sama.
- Minta peserta untuk mendiskusikan apa pesan dalam permainan ini.
Ditulis oleh Ari Sy pada 00.23
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest
Tentang: Hiburan
3 komentar:
1.
Balas
2.
Balas
3.
Sepeda9/23/2017 9:40 AM
Balas
Harap Komentar yang baik dan sopan, tanpa ada unsur SARA, terimakasih.
LABEL
Info Software Trik Aceh Islami Kesehatan Olahraga Mig33 Sains Sipil Cinta
Teknologi Curhat Hiburan Inet Berburu Film Drone PTT Quadcopter Senapan
About Us!
POSTING TERPOPULER
Pasti lagi bingung nyari judul Tugas Akhir Sipil, hayoo ngaku... ANALISA
BALOK SILANG DENGAN GRID ELEMEN PADA STRUKTUR
JEMBATAN BAJA ANALI...
Risalah Islam
ALEXA
ARTIKEL TERBARU
Ini Dia Alasan Pengumuman CPNS Bidan PTT Belum Keluar
Cara Menerbangkan Syma x8c x8w x8g
Cara Zeroing Scope Senapan Dengan Mudah dan Cepat
Suara Ruak ruak Bisa Dipakai Untuk Memikat
HARGA KEJUJURAN BAGI SEBUAH HUBUNGAN
Umum
Flora
Fauna
Parenting
Pendidikan
Pemuda
Inspirasi
Hobi
More
Home » Inspirasi » 20+ Contoh Game Ice Breaking Lucu dan Seru Untuk
Trainer
Uniknya, riuh kegembiraan yang timbul dalam kegiatan ice breaking tidak
hanya bersifat hura-hura. Keceriaan yang ada harus menimbulkan semangat,
minat, keterlibatan penuh semua peserta serta mampu menciptakan makna
pemahaman dan nilai-nilai yang bermanfaat dari segi moral, pendidikan, dan
lain-lain.
2. Smile
Saat trainer mengatakan “smile” maka seluruh peserta wajib
menjawabnya dengan kalimat “pribadi, tumbuh, berkembang, sukses,
yes” dengan disertakan dengan gerakan yang sepantasnya.
Mentor bisa saja langsung teriak “smile” saat suasana sedang jenuh
dan peserta harus bisa langsung menjawabnya.
*Kata “smile” bisa diganti dengan kata lain seperti “Apa kabar?” “Takbir” dan
dijawab dengan jawaban yang pantas.
Sponsored Content
East
Java Launches Solar Program With No Initial Costs Home Energy
Guide
Join
Asia's next class of business leaders The NUS MBA
From
plastic flowers to property and ports: how Li Ka-shing became a symbol
of Hong Kong South China Morning Post
Arcedi
Biotech Readying Cell-Based NIPT for Commercialization as Clinical
Studies Continue GenomeWeb
PayPal
Makes Online Returns Even Easier with New Refunded Returns
Activate Today on Paypal
(2018
Antivirus Products) 5 Antivirus Products That Are Shocking The US…
My Antivirus Review
Recommended by
3. Tawa Perkenalan
Buatlah sebuah lingkaran yang besar sesuaikan dengan jumlah peserta.
Siapkan pula selembar kertas dan pulpen.
Ajak masing-masing peserta untuk menuliskan namanya sendiri di
bagian pojok kiri atas kertas, kemudian lipat dua kali kertas tersebut
sampai namanya tertutup.
Putar kertas tersebut di antara para peserta sampai peserta tidak
mendapatkan kertasnya sendiri.
Tulis di dalam lipatan kertas yang masing-masing dipegang oleh peserta
dengan sebuah kata predikat/kata kerja, tidak boleh dibuka lebar dan
tidak boleh dilihat isi kertas tersebut lalu putar lagi.
Tulis kata objek pada lipatan kertas yang masih kosong dan perhatikan
tulis di bagian bawah lipatan kertas agar tulisannya berada pada satu
halaman dan tidak bolak balik lalu putar lagi.
Selanjutnya tulis kata keterangan tempat dan waktu, setelah itu trainer
menginstruksikan untuk memutar kertasnya dengan cepat dan semakin
cepat sampai peserta berhamburan lalu trainer berteriak “stop”.
Dalam keadaan tersebut, ada peserta yang tak kebagian kertas dan ada
pula yang memegang kertas lebih dari dua.
Peserta yang seperti itu akan disuruh utnuk membacakan isi kertas
didepan teman-temannya dengan suara yang lantang.
Biasanya isi kertas itu akan mengundang tawa. Contoh tulisan dari
kertas tersebut misalnya “herman bermain game di dalam air pada
malam hari”.
4. Siapa Dia?
Peserta diajak untuk membentuk lingkaran besar.
Trainer menunjuk salah satu diantara peserta untuk memperkenalkan
diri selengkapnya termasuk cita-cita.
Lalu, perkenalan dilanjutkan dengan orang yang berada disamping
peserta yang pertama, namun kali orang kedua harus memperkenalkan
orang yang pertama dengan lengkap kemudian disusul dengan
memperkenalkan dirinya sendiri.
Selanjutnya orang ketiga harus memperkenalkan orang pertama dan
orang kedua lalu memperkenalkan dirinya sendiri hingga begitu
seterusnya sampai selesai satu lingkaran.
5. Suara Tembakan
Trainer membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok diberi suara tembakan yang unik dan berbeda-beda.
Trainer kemudian menunjuk salah satu kelompok dan kelompok
tersebut harus mengelurkan suara tembakan uniknya.
Trainer lalu menunjuk kelompok lain dan mengeluarkan suara tembakan
uniknya dan begitu seterusnya.
Agar lebih seru, trainer harus menunjuk kelompok secara acak dan
cepat hingga nanti akan membuat gelak tawa peserta training.
9. Tebak-tebakan
Rumus dari ice breaking ini adalah
Ini= ayam
Yang ini= sapi
Kalau yang ini= kerbau
Trainer memberikan pertanyaan pada peserta dengan menunjuk jari-jari
tangannya.
Peserta harus menjawab pertanyaan sesuai dengan kunci permainan di
atas.
Trainer berhak mengacak pertanyaan dengan menunjuk sembarang
jari-jari tangannya.
Ketika peserta sudah paham maka trainer memulai permainan.
Trainer boleh menanyakan satu orang peserta atau keseluruhan.
Biasanya peserta akan salah-salah dalam menjawab karena mereka
fokus pada jari tangan trainer padahal sesungguhnya jari hanya sebagai
pengecoh dan seharusnya peserta hanya fokus pada pertanyaannya
saja.
Misalkan trainer bertanya “ini” maka jawabannya adalah “ayam”, jika
trainer bertanya “yang ini” maka jawabannya adalah “sapi” dan jika
trainer bertanya “ini” dan “yang ini” maka jawabannya adalah “ayam”
dan “sapi”.
10. Jika-Maka
Bagi seluruh peserta menjadi dua kelompok.
Siapkan kertas dan pulpen.
Satu kelompok diberi nama kelompok JIKA dan tugasnya ialah
menuliskan kalimat yang diawali kata jika, kelompok lain bernama
kelompok MAKA dan bertugas menulis kalimat yang diawali dengan
kata maka.
Setelah peserta paham dengan tugasnya selanjutnya trainer
memberikan waktu pada tiap kelompok untuk menulis kalimat yang
diawali dengan kata jika-maka sebanya 3 atau sesuai yang diinginkan
trainer.
Setelah tiap kelompok selesai dengan tugasnya masing-masing
selanjutnya setiap kelompok harus mengutus satu orang perwakilan
untuk maju ke depan membacakan tulisannya.
Tulisan dibaca secara berpasangan antara tulisan jika dan tulisan maka.
Setelah kelompok JIKA selesai membacakan satu kalimatnya maka
kelompok MAKA harus menyambung kalimatnya dengan apa yang telah
dia tuliskan bersama.
Biasanya yang terjadi ialah antara kalimat jika dan kalimat maka tidak
nyambung satu sama lain, contohnya “jika saya tidur, maka saya pintar”.
Hal inilah yang nantinya akan membuat canda tawa peserta.
11. Kotak
Peserta diminta untuk menjawab berapa angka dalam kotak yang
kosong
Peserta hanya boleh mengisi kotak yang kosong dengan angka 1-9 dan
tidak boleh berulang.
Setiap angka dalam kotak pada arah horizontal dan vertical harus
berjumlah 15.
Trainer memberikan waktu yang sedikit kepada peserta untuk mengisi
kotak yang kosong tersebut.
Peserta yang duluan menyelesaikannya dengan benar maka akan diberi
hadiah oleh trainer.
14. Berhitung
Peserta membentuk lingkaran bisa duduk bisa berdiri sesuaikan kondisi
dan trainer berada di dalam lingkaran.
Trainer menyampaikan aturan main yaitu setiap hitungan kelipatan 3
(sesuai kesepakatan peserta) maka peserta tidak boleh menyebutkan
angka kelipatan 3 tersebut melainkan dengan menyebut nama atau
bertepuk tangan, dan kemudian perhitungan dilanjutkan.
Selanjutnya trainer bisa merubah permainan dengan cara yang berbeda
yakni tiap kelipatan tiga maka peserta harus menyebut nama peserta
lalu peserta yang disebut harus melanjutkan perhitungan dan
seterusnya.
Selanjutnya trainer bisa menaikkan level permainan ke tingkat yang sulit
lagi.
Contoh: kelipatan yang dipakai ada tiga yaitu kelipatan 2,kelipatan 3 dan
kelipatan 5, setiap muncul kelipatan 2 maka peserta harus
mengucapkan kata “daar”, setiap muncul kelipatan 3 maka peserta
harus mengucapkan kata “diir”, dan setiap kali muncul kelipatan 5 maka
peserta harus mengucapkan kata “door”, 6 adalah kelipatan 2 dan 3
maka peserta harus berkata “daar-diir” dan seterusnya, 10 adalah
kelipatan 2 dan 5 maka peserta harus berkata “daar-door” dan
seterusnya.
Yang salah dalah permainan ini dianggap gugur dan perhitungan
diulang kembali.
*Kata harimau bisa diganti dengan nama hewan atau benda apapun.
*Agar lebih seru, angka bisa diganti dengan kalimat misalnya “tugu pahlawan”
yang menunjukkan angka 1 artinya peserta hanya diam di tempat, “menari
berpasangan” yang menunjukkan angka 2, “segitiga sama sisi” yang
menunjukkan angka 3, dst.
22. Ekor-Naga
Peserta dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 9-10 orang.
Semakin banyak peserta maka akan semakin seru.
Dua kelompok tersebut harus membentuk barisan yang panjang dan
saling menyambung satu sama lain.
Hadapkan kelompok satu dan kelompok dua.
Peserta paling depan bertindak sebagai kepala naga dan peserta paling
belakang sebagai ekor naga.
Kepala naga harus memakan ekor naga kelompok lain dan begitupun
sebaliknya.
Ekor naga harus menghindar dari kepala naga yang mengintainya.
Saat trainer memulai permainan maka peserta harus bergerak secepat
mungkin untuk menjalankan misinya.
Itulah 20+ contoh game ice breaking lucu yang bisa kamu terapkan atau
aplikasikan ketika sedang menjadi trainer atau mentor sebuah kegiatan public
Sponsored Content
Labs
Mull New Regulatory Path for NGS Tumor Panels in Wake of FDA Decision on
MSK-IMPACT GenomeWeb
2018 -
"The Top 5 Trusted Antivirus Products" My Antivirus Review
China
cuts taxes, simplifies code to kick start a stalling economy, stem capital flight
to America South China Morning Post
Billionaire Li Ka-shing retires, hands corporate empire's reins to elder son
Victor South China Morning Post
CMS
Draft Coverage Policy on NGS Cancer Tests Raises Questions About Where
Commercial Payors Stand GenomeWeb
Online
Shopping Is Now Safer With PayPal's Buyer Protection Sign Up today on
PayPal
Recommended by
TekoNeko © 2018 · Contact Us · Disclaimer · Privacy Policy · Sitemap
8 Kucing Persia Imut Berikut Layak Kamu Jadikan Hewan Peliharaan Lucu Milikmu
tekoneko.net
More Info
ARTIKEL POPULER
Ketahuilah Bagaimana Merawat Kucing Anggora yang Baik
dan Benar
Sponsored Content
Forget
Fake Eye Lashes - Do This Instead healthybeauty
Special
fares to New Zealand starting from INR 52000*. Book now! 100% Pure New
Zealand
Say
Goodbye to Botox. Grandma's Rp495 ribu Trick Erases Wrinkles Health News
Online
Stanford Clinical Genomics Program Nears Launch After Year Delay
GenomeWeb
Recommended by
Quick Links
Umum
Flora
Fauna
Parenting
Pendidikan
Pemuda
Inspirasi
Hobi
Top Menu
Follow Us
Privacy Policy
back to top
x
Kategori
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Terpopuler
Pilihan Editor
Terbaru
Event
kusumo suryoharjuno
FOLLOW
lainnya
trainer pendidikan penulis buku best seller "ice breaker penyemangat belajar"
Edukasi
Hari Kamis, tanggal 9 Januari 2014 saya di undang oleh guru guru MI (Madrasah
Ibtidaiyah) se-kabupaten Malang Jawa Timur, memberikan workshop Ice Breaker
Penyemangat Belajar untuk 300 lebih Guru MI. Acara dilaksanakan di 2 tempat
karena dibagi 2 kelompok, kelompok pertama dilaksanakan di AULA STIT (Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah) Kota Kepanjen Kabupaten Malang dan kelompok kedua
dilaksanakan di AULA MIN Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Tiap
kelompok di ikuti oleh 150 lebih Guru MI. Alhamdulillah, seluruh peserta sangat
antusias mengikuti acaranya hingga selesai.
Ice Breaker, ada yang menyebutnya dengan "Energizer" atau "Refocus", merupakan
teknik-teknik yang digunakan dalam suatu forum pelatihan, seminar, pertemuan,
KBM, atau meeting untuk memecahkan kebekuan, kejenuhan yang terjadi dalam
forum tersebut dan audien atau peserta kembali terkonsentrasikan.
Jika audien atau peserta terkonsentrasikan ke pembicara/trainer/guru, maka
diharapkan audien/peserta akan bisa aware terhadap materi yang disampaikan
pembicara atau trainer. Dengan demikian, peserta akan lebih mudah memahami
program secara keseluruhan.
Ice Breaker juga sering disebut sebagai peralihan situasi dari yang membosankan,
membuat mengantuk. Menjenuhkan, dan tegang menjadi rileksm, bersemangat,
tidak membuat mengantuk. Serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk
mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan kelas atau ruangan
pertemuan.
3.Beragamnya kondisi para audien (peserta belajar) sebelum memulai proses belajar
mengajar.
Peserta sudah saling kenal. Sehingga mereka cenderung bicara sendiri sendiri
1.Mengarahkan otak agar berada pada kondisi gelombang alfa (8 s/d 13 Hz)
3.Menjaga stabilitas kondisi psikis maupun pisik para audien (peserta belajar agar
senantiasa segar dan nyaman dalam menyerap informasi.
MANFAAT ICE BREAKER
Ice Breaker menjadi cukup penting, karena jika tidak diperhatikan akan berujung
pada gagalnya forum tersebut. Kegagalan tersebut dapat kita sebutkan sebagai
berikut;
Ice Breaker memberikan angin segar bagi peserta pelatihan. Setiap peserta
mempunyai alasan dan motivasi sendiri dalam mengikuti pelatihan. Ada yang ingin
menguasai bidang tertentu, ada yang ingin mempertajam ketrampilan, ada yang
sekedar berkumpul bersama teman, dan ada yang mempunyai alasan keterpaksaan.
Semua alasan tersebut berdampak terhadap cara menanggapi pembicara dan
merespon setiap aktivitas dalam pelatihan. Peserta yang memang bersemangat
untuk mendapatkan ilmu tambahan akan terus antusias sampai acara berakhir. Di
sisi lain. Ada peserta yang melamun sambil menulis atau menggambar di nota
pelatihan, ada yang bercerita dengan peserta lain, serta ada juga yang diam dan
tegang tetapi mengantuk. Seribu macam gaya dan ekspresi tersebut perlu dijadikan
satu macam gaya saja. Semua peserta ditargetkan untuk mengarahkan pandangan
dan pikirannnya ke satu sumber yaitu pembicara.
1.Tepuk Tangan
2.Menyanyi
3.Senam
7. Games / Permainan
1.Tepuk Tangan
Teknik bertepuk tangan ini sangat efektif untuk mengkonsentrasikan para audien
(peserta belajar) sebelum memulai kegiatan belajar, mengkondisikan para audien
(peserta belajar) agar kembali segar (focus) di pertengahan kegiatan belajar, maupun
untuk memberi perasaan senang ketika mengakhiri kegiatan belajar.
Teknik bertepuk tangan ini juga cukup mudah dan dapat langsung diterapkan tanpa
memerlukan persiapan yang panjang. Salah satunya seperti tepuk tangan di bawah
ini ;
TEPUK WARNA
Aturan:
TEPUK GRAFIK
Aturan
Jika bolpoin digerakkan semakin ke atas, dijawab tepuk yang semakin cepat hingga
bolpoin berhenti.
Jika bolpoin digerakkan semakin ke bawah, dijawab tepuk yang semakin pelan
hingga bolpoin berhenti.
2.Menyanyi
Menyanyi sebagai ice breaker, jarang sekali digunakan oleh para trainer atau guru,
kecuali guru seni suara. Padahal menyanyi adalah kegiatan yang paling mudah dan
banyak disukai. Menyanyi bisa dilakukan oleh anak-anak, remaja maupun orang
dewasa. Sekalipun yang dinyanyikan mungkin tidak sesuai dengan usianya. Tetapi
kalau dikemas dengan baik akan membuat suasana kelas menjadi ceria kembali.
Kadang-kadang kita perlu berkreasi dengan mengganti syairnya, dengan syair yang
bersifat memotivasi, tanpa mengganti nadanya. Apalagi jika yang kita pakai adalah
lagu yang sedang “in” di kalangan siswa saat itu. Hal ini akan memberi kesan positif
dari siswa kepada guru tersebut. Tentunya dengan pengemasan yang bersifat
mendidik.
Nah, beberapa lagu yang ditampilkan pada halaman berikut ini, sebagian besar
adalah lagu-lagu yang sudah dikenal. Meski ada beberapa lagu yang agak asing bagi
sebagian orang, karena berkaitan dengan bahasanya. tetapi tetaplah kegiatan
menyanyi ini dapat dilakukan. Seperti contoh di bawah ini ;
SEDANG APA
3.Senam
SENAM TONJI-TONJI
Cara :
Tangan kiri ditekuk ke depan, telapak tangan terbuka ke arah tangan kanan.
Tangan kanan ditekuk ke depan, telapak tangan ditekuk ke arah tangan kiri.
Ujung jari tangan kanan disentuhkan pada telapak tangan kiri sebanyak 2 kali
sambil berseru : TONJI…TONJI.
Kedua tangan memegang pinggang, kepala ditolehkan ke kanan dan ke kiri sambil
berseru : GELANG…GELENG
HP.085230129264
KELUARGA
PENGHASILAN
edukasi
humaniora
RESPONS : 0
Powered by
Sisi Kelam Reunian
Katedrarajawen
159
Pendidikan Karakter
Fahrizi Ifham
215
BERI NILAI
Aktual
Bermanfaat
Inspiratif
Menarik
Menghibur
Tidak Menarik
Unik
BERI KOMENTAR
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
TERPOPULER
Susy Haryawan
195
CukLanang
190
H.Asrul Hoesein
170
Irma Sabriany
159
NILAI TERTINGGI
"Aku Bangga Menjadi Anak PKI", Meretas Ketakutan Struktural
Susy Haryawan
Latifah Maurinta
diego fawzi
Bertemu Subuh
FEATURED ARTICLE
Zulkifli Amin
2068
TERBARU
pendekatan Bk
Luthfi KhoirulA
0
Catur Wono
0
Menuju Generasi Otentik
Fadzul Haka
3
Endah NovitaSari
4
ARTIKEL UTAMA
Irma Sabriany
179
Kompasiana News
375
Sigit Budi
276
ACJP Cahayahati
431
SOCIAL STREAM
Beyond Blogging
#HEADLINE Dengan adanya Instagram dan foto-foto pernikahan fancy, rasa-rasanya
tuntutan sosial untuk segera menikah semakin mendera kita. Tapi wahai rakyat,
janganlah motivasi menikahmu...
Jan 26
Kompasiana
#HEADLINE Eit eit, ada yang lagi janjian malam Minggu buat nonton Maze Runner
nih. Kalian pilih Maze Runner atau Dilan?
Jan 26
Kompasiana
#HEADLINE Apakah peristiwa ini menjadi titik balik keberpihakan Rusia yang awalnya
mendukung Suku Kurdi?
Jan 26
Kompasiana
#HEADLINE Bahkan ancaman kejahatan seksual juga bisa dilakukan oleh sesama
petugas medis.
Jan 26
Kompasiana
Tertarik Mencari Tahu Tantangan dan Peluang Konten Digital di 2018 Bersama
Menteri Komunikasi dan Informatika? Menkominfo Rudiantara akan berbagi banyak
hal tentang tantangan dan peluang...
Jan 25
Kompasiana
Hmmm udah waktunya makan siang nih! Ini 4 Tempat Makan Murah di Jakarta
Timur. No 4 pasti kamu suka! http://qoo.ly/kur4t
Jan 24
Kompasiana
Jangan kantongi dompet di saku belakang, karena ini yang akan terjadi! Jika
informasi ini bermanfaat, yuk bagikan ke yang lain. Sumber artikel:
https://goo.gl/z75Nft
Jan 23
Kompasiana
Pemain film #BayiGaib akan menceritakan pengalaman selama proses syuting.
Seperti apa? Simak dalam #NguSik (Ngulas Asik).
Jan 22
Kompasiana
Ini dia 4 Tempat Ngopi Murah di Jakarta. No 2 pasti udah nggak asing lagi buat
Kompasianer! http://qoo.ly/ks65n
Jan 20
Kompasiana
#HEADLINE Udah jauh, selisih harganya ternyata nggak banyak. Selain itu, sekarang
harus mempertimbangkan label SNI supaya mainan lolos melewati petugas Bea
Cukai.
Jan 26
Kompasiana
#HEADLINE Nih mimin kasih bocoran. Hindari datang ke Pasar Tanah Abang di hari
Senin dan Kamis karena pada hari tersebut pasar lebih padat dari biasanya. Kok bisa?
Jawabannya ada dalam artikel....
Jan 26
Kompasiana
#HEADLINE Ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pekerja asal Lombok
mendapatkan iklim pekerjaan dan jumlah upah yang kurang baik.
Jan 26
Kompasiana
[HEADLINE] Kekalahan Real Madrid dari Leganes di Copa del Rey tak pelak membuat
sepak bola Spanyol geger. Ada apa sebenarnya dengan Los Galacticos?
#HLKompasiana
Jan 26
Kompasiana
[HEADLINE] Yuk nikmati Kota Lama di malam hari ketika Kompasianer berkunjung ke
Semarang. Banyak spot foto yang instagrammable loh #HLKompasiana
Jan 26
Kompasiana
[FEATURED ARTICLE] Lewat acara ini, Ia mengajak berdialog, mengajak berbicara
terbuka, dan mengajak membiasakan budaya berbicara saling berhadapan--agar tak
membiasakan menikam dari belakang....
Jan 26
Kompasiana
[HEADLINE] Pengenalan dan latihan mengenai evakuasi bencana perlu dilakukan
sejak dini. Hal tersebut penting, agar anak-anak mengetahui prosedur apa saja yang
harus dilakukan ketika bencana...
Jan 26
Kompasiana
[HEADLINE] Demi menyelamatkan manuskrip kuno Nusantara, proses digitalisasi kini
tengah dilakukan. Sayangkan ide dan pelaksanaan digitalisasi tersebut datang dari
peneliti Eropa. Lantas...
Jan 26
Kompasiana
[HEADLINE] Pro dan kontra muncul usai Najwa Shihab mewawancarai Anies
Baswedan di Mata Najwa. Subjektivitas penilaian publik pun bermunculan bahkan
sampai ada yang menyimpulkan host dan...
Jan 26
Kompasiana
Hidup dari Ngeblog memangnya bisa? Mau tahu caranya? Yuk cek Kolaborasi
Interaktif Kompasiana.
Jan 26
Kompasiana
[HEADLINE] Kekurangan gizi yang menyebabkan stunting menjadi masalah yang
harus mendapatkan penangganan segera karena angkanya terus tinggi. Dan tugas
tersebut bukan hanya tugas Kemenkes...
Jan 26
Kompasiana
TENTANG KOMPASIANA
PROFIL
PERFORMA & STATISTIK
TIM
SYARAT DAN KETENTUAN
DEFINISI
KETENTUAN LAYANAN
KETENTUAN KONTEN
PENGGUNAAN DAN HAK CIPTA
SANGGAHAN DAN PELAPORAN KONTEN
KETENTUAN PERUBAHAN
UNDANG-UNDANG ITE
BANTUAN
FAQ
KONTAK KAMI