Es Krim Karagenan
Es Krim Karagenan
Es Krim Karagenan
[The Effect of Addition of Carageenan to Some Quality Components of Yellow Pumpkin Ice Cream
(Cucurbita moschata)]
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of addition of carageenan to quality components of yellow pumpkin ice
cream. The experimental design of this study using a way randomized block (WRB) is the addition of 0.1%, 0.3%, 0.5% and
0.7% carageenan. The parameters to be observed in this study is the chemical properties include fat content and reducing
sugar content, physical properties include organoleptic (taste, texture and flavour). The results were significantly different
analysis will be tested proceed with orthogonal polynomial method for chemical parameters, while the physical parameters
using advanced test Significant Difference (LSD). The results showed that significant effect of addition carageenan to fat
content, but non significant on reducing sugar content. There is significant effect on organoleptic parameter (taste, texture
and flavour), test in hedonic and There is significant effect on organoleptic parameter taste and texture test in scoring, but
non significant on flavour test scoring. Addition of 0.5% carageenan used in the making of yellow pumpkin ice cream a high
level in the both taste, texture and flavour.
Keywords :Carageenan, Quality, Yellow pumpkin ice cream
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan terhadap beberapa komponen mutu
es krim labu kuning. Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yaitu
penambahan 0,1%, 0,3%, 0,5% dan 0,7% karagenan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah sifat kimia
meliputi kadar lemak dan kadar gula reduksi, serta sifat fisik meliputi uji organoleptik (rasa, tekstur dan aroma). Hasil analisa
yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan metode polynomial orthogonal untuk parameter kimia sedangkan parameter
fisik menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan karagenan
memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar lemak tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar gula
reduksi es krim labu kuning. Namun pada uji organoleptik rasa, tekstur dan aroma secara hedonik memberikan pengaruh
yang berbeda nyata, namun untuk uji organaleptik rasa dan tesktur secara scoring juga memberikan pengaruh yang
berbeda nyata tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik aroma. Perlakuan penambahan karagenan 0,5%
yang digunakan dalam pembuatan es krim labu kuning merupakan perlakuan penambahan karagenan yang terbaik, baik
dari segi rasa, tekstur dan aroma.
Kata kunci: Karagenan, Mutu, Es krim labu kuning
158
Versi Online: Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
http://jurnal.unram.ac.id/index.php/profood/index Vol 2 No. 2 November 2016
ISSN: 2443-1095
159
Versi Online: Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
http://jurnal.unram.ac.id/index.php/profood/index Vol 2 No. 2 November 2016
ISSN: 2443-1095
ditimbang sejumlah 3000 g, Jumlah karagenan 0,3% menghasilkan kadar lemak 3,37%,
yang digunakan dalam pembuatan es krim penambahan karagenan 0,5% menghasilkan
labu kuning ini yaitu 0%, 0,1%, 0,3%, 0,5% kadar lemak 3,19% dan penambahan
dan 0,7% karagenan. Karagenan sebelum karagenan 0,7% menghasilkan kadar lemak
dicampurkan ke dalam adonan harus 2,50%. Hal ini kemungkinan terjadi karena
dilarutkan dengan air sebanyak 100 ml dan karagenan bersifat hidrofilik, sehingga
diaduk sampai karagenan larut, Gula pasir (75 penambahan karagenan akan menyebabkan
g), larutan karagenan dan garam (7 g) gugus hidrofilik menyerap air dan mampu
dimasak dengan air 100 ml hingga mendidih meningkatkan emulsi dengan cara
(selama 5 menit). Kemudian didinginkan, meningkatkan kekentalan fase air dan mampu
Campuran bahan-bahan seperti larutan gula, meningkatkan viskositas. Hal ini didukung oleh
susu skim (30 g) dan susu full cream (30 g) pendapat Fardiaz (1989), bahwa karagenan
selama 25 detik dengan suhu 80oC. Setelah itu mampu meningkatkan kekentalan fase air
didinginkan, Bahan yang telah dipasteurisasi sehingga dapat mencegah atau mengurangi
kemudian dicampur dengan bahan lain seperti kecenderungan globula lemak bergerak dan
santan kelapa (100 ml) dan kuning telur (5 g). bergabung dengan globula lain. Kadar lemak
Kemudian campuran dihomogenisasi es krim labu kuning dengan perlakuan 0, 0,1,
menggunakan mixer selama 15 menit. Adonan 0,3, 0,5 dan 0,7 % pada penelitian ini belum
es krim kemudian dimasukkan ke dalam sesuai dengan SNI es krim 01-3713-1995,
wadah kemudian diaging atau disimpan ke bahwa kandungan lemak pada es krim yaitu
dalam freezer selama 4 jam dengan suhu -5oC, minimum 5,0 % dan hasil dari penelitian
Setelah es krim diaging, kemudian es krim kandungan lemak es krim labu kuning sebesar
dihaluskan kembali sampai mencair 3,70 %, dapat dikatakan bahwa kandungan
menggunakan mixer selama 5 menit.Kemudian lemak pada es krim labu kuning masih sangat
es krim yang telah halus dimasukkan ke dalam rendah, sehingga belum memenuhi SNI
wadah kembali dan es krim yang telah terhadap kandungan lemak es krim.
dihaluskan dimasukkan kedalam wadah dan
disimpan ke dalam freezer untuk dibekukan 5 y = -0,284x + 4,13
selama 12 jam dengan suhu -20oC.
Kadar Lemak (%)
R² = 0,873
4
Parameter 3
Parameter yang diamati dalam
penelitian ini adalah parameter kimia yaitu 2
kadar lemak, kadar gula reduksi dan 1
parameter organoleptik (rasa, tekstur dan 0
aroma).
0 1 2 3 4 5 6
HASIL DAN PEMBAHASAN karagenan (%)
160
Versi Online: Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
http://jurnal.unram.ac.id/index.php/profood/index Vol 2 No. 2 November 2016
ISSN: 2443-1095
161
Versi Online: Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
http://jurnal.unram.ac.id/index.php/profood/index Vol 2 No. 2 November 2016
ISSN: 2443-1095
organoleptik rasa secara hedonik sudah mulai organoleptik tekstur secara hedonik sudah
menyukai rasa es krim labu kuning dari kriteria mulai menyukai tekstur es krim labu kuning
agak suka menjadi suka. Pada perlakuan dari kriteria agak suka menjadi suka. Pada
tanpa penambahan karagenan respon panelis perlakuan 0%, 0,1% dan 0,3% respon
terhadap nilai rasa es krim labu kuning panelis terhadap nilai tekstur es krim labu
menunjukkan kriteria agak suka, karena pada kuning menunjukkan kriteria agak suka,
perlakuan 0% karagenan masih terdapat karena pada perlakuan 0%, 0,1% dan 0,3%
kristal-kristal es pada adonan es krim sehingga karagenan, tekstur dari es krim masih belum
panelis kurang menyukai rasa es krim labu terbentuk sempurna sehingga panelis kurang
kuning, sedangkan dengan adanya menyukai tekstur es krim labu kuning,
penambahan karagenan yaitu 0,1%, 0,3%, sedangkan untuk penambahan karagenan
0,5% dan 0,7% respon panelis terhadap nilai 0,5% dan 0,7 % respon panelis terhadap
rasa es krim labu kuning sudah menunjukkan tekstur es krim labu kuning dengan kriteria
kriteria suka, karena dengan adanya suka. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi
penambahan karagenan tekstur dari es krim konsentrasi karagenan yang ditambahkan
sudah mulai terbentuk sehingga penilaian akan memberikan pengaruh yang nyata
panelis sudah mulai menyukai rasa es krim terhadap perubahan tekstur es krim labu
labu kuning. Hal ini disebabkan karena kuning.
semakin tinggi konsentrasi karagenan yang
ditambahkan akan meningkatkan kandungan 5
gula pada es krim labu kuning. Tingkat aa
Nilai Tekstur
4 bb bb abab
kesukaan tertinggi penambahan karagenan bb
3
pada pembuatan es krim labu kuning yaitu
pada penambahan karagenan 0,5% sebesar 2
4,33 dengan kriteria suka untuk uji 1
organoleptik secara hedonik dan untuk secara 0
skoring bahwa tingkat kesukaan panelis 0 0,1 0,3 0,5 0,7
Hedonik
tertinggi diperoleh pada penambahan
karagenan 0,7% sebesar 4,13 dengan kriteria Skoring Karagenan%
manis. Hasil terendah diperoleh pada
penambahan karagenan 0% sebesar 3,47 Gambar 4. Pengaruh Penambahan Karagenan
pengujian secara hedonik dan untuk pengujian Terhadap Organoleptik Tekstur
secara skoring hasil terendah dapat dilihat secara Hedonik dan Skoring Es
pada penambahan k1 sebesar 3,40 dengan Krim Labu Kuning
kriteria agak manis.
Menurut Winarno (1990), penambahan Menurut penilitian Masykuri dkk (2009),
karagenan 0,5% dalam pembuatan es krim penambahan karagenan 0,5% dalam
merupakan konsentrasi yang optimal dan pembuatan es krim coklat dapat memberikan
maksimal, sehingga semakin tinggi pengaruh terhadap tekstur fisik dari es krim.
penambahan karagenan akan mempengaruhi Hal ini disebabkan karena karagenan bersifat
rasa dan tekstur es krim. Karagenan mampu sebagai bahan penstabil yang dapat mengikat
mencegah timbulnya kristal es yang besar dan air bebas pada bahan pangan sehingga dapat
cita rasa (flavour) dapat terasa dengan jelas mengurangi terbentuknya kristal-kristal kecil
dan mencair dimulut dengan baik, tetapi bila pada adonan es krim.
konsentrasi karagenan ditingkatkan lagi Tingkat kesukaan panelis tehadap
menjadi 0,70%, ternyata tingkat kesukaan tekstur es krim labu kuning tertinggi diperoleh
menjadi menurun. pada penambahan karagenan 0,5% sebesar
4,00 dengan kriteria suka untuk uji
Ogranoleptik Tekstur organoleptik secara hedonik dan untuk secara
Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat skoring bahwa tingkat kesukaan panelis
bahwa penambahan karagenan memberikan tertinggi juga diperoleh pada perlakuan yang
pengaruh yang berbeda nyata terhadap sama yaitu pada penambahan karagenan
tingkat kesukaan tekstur es krim labu kuning 0,5% sebesar 3,87 dengan kriteria lembut.
baik secara hedonik dan skoring. Hasil terendah diperoleh pada penambahan
Bahwa dengan adanya penambahan karagenan 0% sebesar 3,20 dengan kriteria
karagenan respon panelis terhadap agak suka untuk pengujian secara hedonik
162
Versi Online: Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
http://jurnal.unram.ac.id/index.php/profood/index Vol 2 No. 2 November 2016
ISSN: 2443-1095
dan untuk pengujian secara skoring hasil panelis tehadap uji organoleptik aroma es krim
terendah pada tanpa penambahan karagenan labu kuning secara skoring tanpa penambahan
0% sebesar 2,87 dengan kriteria kasar.Hal ini karagenan 0% sebesar 3,13, penambahan
disebabkan karena tidak ada penambahan karagenan 0,1% sebesar 3,73, penambahan
karagenan, sehingga tekstur es krim yang karagenan 0,3% sebesar 3,40, penambahan
dihasilkan lebih terasa kasar bila dibandingkan karagenan 0,5% sebesar 3,80 dan
dengan yang ada penambahan karagenan, penambahan karagenan 0,7% sebesar 3,80
namun secara keseluruhan panelis menyukai bahwa penambahan karagenan tidak memberi
teksturnya. Penggunaan karagenan tidak pengaruh nyata terhadap uji organoleptik
boleh melebihi batas kapasitas maksimum, aroma secara skoring. Menurut Winarno,
sebab akan menjadikan kualitas suatu produk (1990) penambahan karagenan dalam
akan menurun, misalnya dalam produk pembuatan es krim memiliki sifat sebagai
pembuatan es krim, apabila penambahan penstabil, sehingga semakin tinggi
karagenan melebihi batas pemakaian, maka penambahan karagenan akan mempengaruhi
produk yang dihasilkan akan memiliki tekstur rasa dan tekstur es krim. Karagenan mampu
yang kasar dan keras. Hal ini sesuai dengan mencegah timbulnya kristal es yang besar dan
pendapat Widjanarko (2011), yang cita rasa (flavour) dan tidak memberi
menyatakan bahwa jumlah penambahan berpengaruh yang nyata terhadap aroma es
karagenan dalam produk makanan/minuman krim labu kuning. Tingkat kesukaan panelis
harus dalam jumlah sedikit, sebab akan tehadap aroma es krim labu kuning tertinggi
menghasilkan tekstur yang kasar. diperoleh pada penambahan karagenan 0,5%
Penambahan karagenan sejumlah 0,15%– sebesar 4,13 dengan kriteria suka untuk uji
0,2% dalam produk olahan susu, mencegah secara hedonik dan untuk uji secara skoring
pemisahan whey atau cairan susu. bahwa tingkat kesukaan panelis tertinggi juga
diperoleh pada penambahan karagenan 0,5%
Organoleptik Aroma dan karagenan 0,7% masing-masing sebesar
Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat 3,80 dengan kriteria beraroma khas labu.
bahwa penambahan karagenan memberikan Sedangkan hasil terendah diperoleh pada
pengaruh yang berbeda nyata terhadap penambahan karagenan 0,3% sebesar 3,47
tingkat kesukaan Aroma es krim labu kuning dengan kriteria agak suka untuk uji
secara hedonik dan tidak memberi pengaruh organoleptik secara hedonik dan secara
yang nyata terhadap organoleptik aroma skoring hasil terendah dapat dilihat pada
secara skoring. penambahan karagenan sebesar 3,13 dengan
kriteria agak beraroma khas labu.
5
ab a a a ab ab KESIMPULAN
Nilai Aroma
4 b b ab
b
3 Penambahan karagenan dalam pembuatan es
2 krim labu kuning memberikan pengaruh yang
berbeda nyata terhadap kadar lemak tetapi
1
tidak memberikan pengaruh yang nyata
0 terhadap gula reduksi. Penambahan
0 0,1 0,3 0,4 0,7 karagenan sebesar 0,5% pada organoleptik
Hedonik
rasa, tekstur dan aroma merupakan skor
Karagenan%
Skoring tertinggi dan sangat disukai oleh panelis.
Secara umum perlakuan penambahan
Gambar 7. Pengaruh Penambahan Karagenan karagenan dengan konsentrasi 0,5% adalah
Terhadap Organoleptik Aroma yang terbaik. Karagenan bersifat sebagai
secara Hedonik dan Skoring Es bahan penstabil dan pengental sehingga
Krim Labu Kuning mampu mencegah terbentuknya kristal-kristal
kecil pada adonan es krim.
Bahwa dengan adanya penambahan
karagenan respon panelis terhadap
organoleptik aroma secara hedonik sudah
mulai menyukai aroma es krim labu kuning
dengan kriteria suka. Sedangkan respon
163
Versi Online: Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
http://jurnal.unram.ac.id/index.php/profood/index Vol 2 No. 2 November 2016
ISSN: 2443-1095
DAFTAR PUSTAKA
Desrosier NW. 1988.Teknologi Pengawetan
Pangan. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
164