Gambaran Karakteristik Dan Penyebab Pencabutan Gigi Sulung Di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado Pada Tahun 2012
Gambaran Karakteristik Dan Penyebab Pencabutan Gigi Sulung Di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado Pada Tahun 2012
Gambaran Karakteristik Dan Penyebab Pencabutan Gigi Sulung Di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado Pada Tahun 2012
1
Dwi Nur Rakhman
2
Benedictus S. Lampus
3
Ni Wayan Mariati
1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
3
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Dasar Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Juniversitas Sam Ratulangi Manado
Email: dwi.13rakhman@gmail.com
Abstract: Primary tooth extraction is a common action in dental clinic. There are many reasons for
tooth extraction for example periodontal problem that damaged teeth could not be treated with pulp
capping or endodontic treatment. Another reason for tooth extraction is orthodontic treatment that
require tooth extraction. Some traumatic injury can be considered as a reason for tooth extraction.
The purpose of this research is to know description of characteristics and reasons of primary tooth
extraction in was Puskesmas Paniki Bawah Manado on 2012. This was descriptive study with
retrospective approach. Data was collected are secondary data from all inform consent for primary
tooth extraction in was Puskesmas Paniki Bawah Manado on 2012 with total 122. The result based
on age show that in age 2 – 4 there was 1 extraction (0,81%), age 5 – 9 there was 105 extraction
(86,06%), whereas age 10 – 14 there was 16 extraction (13,3%). Based on the gender, 59
extraction are men (48,36%) whereas 63 extraction are women (51,64%). Based on the reasons of
extraction there are 3 major reasons that is caries, persistent and mobility. Caries was the most
common reason for extraction with 70 case (57,37%), another reason are mobility with 38 case
(31,14%) and persistent with 14 case (11,49%).
Keywords: characteristic, reasons of tooth extraction, primary tooth
Abstrak: Pencabutan gigi sulung merupakan tindakan yang umum dilakukan di poli gigi. Terdapat
banyak penyebab dilakukannya pencabutan gigi seperti adanya masalah periodontal dimana gigi
yang rusak sudah tidak dapat dirawat dengan perawatan pulpa atau perawatan saluran akar.
Penyebab lain dilakukannya pencabutan gigi ialah akan dilakukannya perawatan ortodonti yang
mengharuskan dilakukannya pencabutan gigi. Adanya cedera traumatik juga dapat
dipertimbangkan sebagai salah satu penyebab umum dilakukannya pencabutan gigi. Tujuan
penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran karakteristik dan penyebab pencabutan gigi sulung
di Puskesmas Paniki Bawah kota Manado pada tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan pendekatan retrospektif. Data yang diambil merupakan data sekunder berupa seluruh kartu
status pasien pencabutan gigi sulung pada tahun 2012 yang berjumlah total 122. Hasil penelitian
berdasarkan usia menunjukan pada usia 2 – 4 tahun terdapat 1 pencabutan (0,81%), usia 5 – 9
tahun terdapat 105 pencabutan (86,06%) sedangkan usia 10-14 tahun terdapat 16 pencabutan
(13,13%). Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki berjumlah 59 anak (48,36%) sedangkan perempuan
berjumlah 63 anak (51,64%). Berdasarkan penyebab pencabutan gigi diketahui terdapat tiga
penyebab pencabutan gigi yaitu karies, mobilitas, dan persistensi gigi. Dari ketiga penyebab
tersebut, karies gigi merupakan penyebab terbanyak dengan total 70 pencabutan gigi ( 57,37%).
Penyebab lainnya yaitu mobilitas sebanyak 38 gigi (31,14%) dan persistensi sebanyak 14 gigi
(11,49%).
Kata kunci: karakterisktik, penyebab pencabutan, gigi sulung
170
Rakhman, Lampus, Mariati: Gambaran karakteristik dan penyebab...
Berbagai usaha perawatan gigi baik gigi mencapai 3998 pencabutan. Hasil
sulung maupun gigi permanen telah banyak penelitian mereka menunjukkan dari 3998
dilakukan. Hal ini disebabkan gigi geligi pencabutan yang dilakukan, terdapat 55,2%
memiliki fungsi penting seperti atau 2208 pencabutan dilakukan dengan
menstimulasi pertumbuhan lengkung alasan karies gigi5. Penelitian ini juga
rahang, menjaga hubungan oklusi yang pernah dilakukan oleh Pottimau E. di
normal, dan mempunyai peranan penting Puskesmas Bahu Manado pada tahun 2010
dalam fungsi bicara.1 Kehilangan gigi- dengan jumlah total pencabutan 453. Hasil
geligi akibat pencabutan sebelum waktu penelitian tersebut menunjukan 42,6%
erupsi dan tidak dilakukan perawatan lebih pencabutan disebabkan persistensi, 31,79%
lanjut pada anak-anak dapat berakibat disebabkan karies gigi, 19,21% disebabkan
buruk seperti terjadinya drifting, tilting, dan abses gigi, dan 6,40% karena abses
malposisi dari gigi yang tetangga ataupun periodontal.6 Berdasarkan keberagaman
gigi pengganti. Masalah lain yang dapat hasil penelitian diatas peneliti tertarik
ditimbulkan oleh terjadinya kehilangan gigi melakukan penelitian ini.
ialah masalah estetika. Ketika masalah Peneliti akan melakukan penelitian di
estetika terjadi maka hal ini dapat Pukesmas Paniki Bawah. Puskesmas Paniki
mengakibatkan komplikasi yang lebih Bawah merupakan puskesmas yang berada
lanjut seperti stres dan gangguan interaksi di kecamatan Mapanget. Masyarakat
sosial yang nantinya akan mempersulit Manado yang bermukim di kecamatan
penanganan hal tersebut.2 Mapanget memanfaatkan Puskesmas Paniki
Terdapat banyak penyebab dilakukan- Bawah sebagai sarana pengobatan dan
nya pencabutan gigi seperti adanya masalah pelayanan medis, jumlah tindakan
periodontal dimana gigi yang rusak sudah pencabutan gigi sulung selama tahun 2012
tidak dapat dirawat dengan perawatan tercatat sebanyak 122 kasus. Diharapkan
pulpa atau perawatan saluran akar. dengan penelitian ini dapat diketahui
Penyebab lain dilakukannya pencabutan karakteristik dan penyebab pencabutan gigi
gigi ialah akan dilakukannya perawatan sulung di Puskesmas Paniki Bawah.
ortodonti yang mengharuskan dilakukannya
pencabutan gigi. Adanya gigi persistensi, METODE PENELITIAN
gigi yang tidak tanggal padahal telah Penelitian ini merupakan penelitian
waktunya tanggal dan menunjukkan deskriptif retropektif. Tempat diadakannya
resorpsi akar yang tidak cukup untuk penelitian ini yaitu di Puskesmas Paniki
terjadinya proses tanggalnya gigi, Bawah Manado. Penelitian ini telah
hipodonsia, dan trauma yang terus menerus dilaksanaka selang waktu Juni - Agustus
terjadi atau infeksi berat pada gigi sulung 2014 bertempat di Puskesmas Paniki
adalah merupakan penyebab-penyebab lain Bawah Manado. Populasi dalam penelitian
dilakukannya pencabutan gigi sulung.3 ini yaitu kartu status pasien anak yang
Telah banyak penelitian yang berumur 2-14 tahun yang melakukan
dilakukan untuk mengetahui berbagai pencabutan gigi sulungdi Poli Gigi
penyebab atau alasan dilakukannya Puskesmas Paniki bawah Manado selama
pencabutan gigi. Odai dkk4 pada tahun tahun 2012 dengan jumlah 122 orang.
2010 melakukan penelitian terhadap 756 Variabel penelitian ini ialah umur, jenis
pencabutan gigi yang dilakukan di praktek kelamin dan penyebab pencabutan gigi
dokter gigi di Uselu, Nigeria. Hasil sulung.
penelitian mereka menunjukkan terdapat Data yang diambil berupa data
82% pencabutan gigi yang dilakukan sekunder berupa kartu status pasien yang
disebabkan oleh karies gigi. Anyanechi dan melakukan pencabutan gigi sulung di
Chukwuneke juga melakukan penelitian di Puskesmas Paniki Bawah. Data dikumpul-
Nigeria Timur pada tahun 2012 dengan kan dan diolah secara manual dan disajikan
jumlah total pencabutan yang dilakukan dalam bentuk tabel.
171
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015
Total 59 48,36 63 51,64 122 100 Total 59 48,36 63 51,64 122 100
sehingga dianggap gigi pengganti tersebut 3. Bjerklin K, Bennet J. the long term
merupakan gigi yang mengganggu atau survival of second primary molars in
tidak dalam keadaan normal. Dalam subjects with agenesis of premolars. J
keadaan seperti ini, para orang tua biasanya Eur of orthod. 2000; 22: 245-255
akan mendatangi dokter untuk melakukan 4. Odai CD, Azodo CC, Ezeja EB, Ebuekwe
ON. Reason for Exodontia in rural
pencabutan gigi pada anak mereka.
Nigerian children. Department
periodontitics Univrsity Teaching
SIMPULAN Hospital, Benin Nigeria. 2010;
Berdasarkan hasil penelitian dapat 33(132): 19-24.
disimpulkan bahwa: 5. Anyanechi C, Chukwuneke F. Survey of
1. Pencabutan gigi sulung di Puskesmas the reasons for dental extraction in
Paniki Bawah Manado pada bulan eastern Nigeria.Ann Med Health Sci
Januari 2012 sampai Desember 2012 Res. 2012 Jul;2(2):129-33
terbanyak pada usia 5-9 tahun. 6. Pottimau E. Gambaran pencabutan gigi
2. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan sulung di puskesmas bahu pada tahun
2010. Skripsi. Manado: Universitas
lebih banyak daripada laki-laki.
Sam Ratulangi. 2011
3. Berdasarkan penyebab pencabutan gigi,
7. McDonald RE, Avery DR, Dean JA.
karies gigi merupakan penyebab Dentistry for the child and adolescent.
terbanyak, diikuti mobilitas dan 8th Ed. Missouri: Mosby; 2004.
persistensi. 8. Tamba S. Waktu erupsi gigi permanen
ditinjau dari usia kronologis pada anak
SARAN usia 6 sampai 12 tahun di sd st
1. Bagi pemerintah diharapkan dapat Antonius v medan. Skripsi. USU
mengoptimalkan upaya pencegahan dan :Medan; 2010.
penanggulangan masalah kesehatan gigi 9. Pola erupsi gigi permanen pada anak etnis
dan mulut yang terjadi pada anak-anak tionghoa sd perguruan buddhis
bodhicitta. Skripsi. USU :Medan; 2010.
dan penyediaan alat-alat yang belum
10. Mohamad SSB. Karies gigi pada anak usia
tersedia di Poli Gigi Puskesmas Paniki
20-40 bulan dengan kelahiran prematur
Bawah Manado. di rsu pirngadi medan. Skripsi. USU
2. Bagi masyarakat diharapkan dapat :Medan;2011
menggunakan fasilitas Poli Gigi di 11. Mohammed AG. Causes of primary and
Puskesmas Paniki Bawah sehingga dapat permanent teeth extraction in children
meningkatkan status kebersihan gigi dan aged 3-12 years in mosul city. Al-
mulut. rafidain Dent. J. 2008; 8(2): 24S-29S
12. Nsour HF, Masarweh NA. Reasons for
DAFTAR PUSTAKA extraction of primary teeth in Jordan-a
1. Mohammed AG. Causes of primary and study. Pakistan Oral & Dent. J. 2013;
permanent teeth extraction in children 33(2)
aged 3-12 years in mosul city. Al- 13. Harokopakis-hajishengallis E.
Rafidain Dent. J. 2008; 8 (2): 24S-29S. Physiologic root resorption in primary
2. Adekoya–Sofowora CA. Traumatized teeth: molecular and histological
anterior teeth in children: a review of events. Journal of Oral Science:
the literature. J Niger Med. 2001; 49(1):1-12. 2007.
10(4): 151-157
174