Peta KKOP Semarang
Peta KKOP Semarang
Peta KKOP Semarang
Abstract
Airport Ahmad Yani is airport those are on Semarang, Central Java. Geographically,
it located in co-ordinate 6 o 58 ’ 35 ” S 110 o 22 ’ 38 ” E. Airport Ahmad Yani’s location close
to urban center that has a lot of tall building. Need to mark sense observation on tall object
which potentially evoke troubles on flight activity (obstacle) those are on flight operations
safety area especially airport vicinity area in order not to trouble the flight activity.
The method that using in this final task research is method overlay identity by using
of ArcGIS's software 9.3. Method overlay are methodic of spasial analisys that functioning
result new spasial's data from minimal two data that becomes its entry. Overlay identity, part
of method overlay that is utilized to save all information of all entry. After cartography
utilizes ArcGIS's software 9.3 all through, then map is featured on Google Earth .
The result of data processing are information about region which most turns in at
Flight Operations Safety Area (KKOP) of Airport Ahmad Yani and height zona at any given
area division. Thus, can be known about obstacle’s spread according to region and height
zona on KKOP Airport Ahmad Yani. This research utilitarian to make development urban
planning, monitoring the obstacles, and update of previous map.
I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Udara Nomor KM 44 Tahun 2005,
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) merupakan wilayah darat, laut, maupun
udara di sekitar bandar udara yang dipergunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam
rangka menjamin keselamatan penerbangan. Radius kawasan ini mencapai 15 km dan terbagi
menjadi beberapa zona yang setiap zonanya memiliki ambang batas ketinggian tertentu
berdasarkan kelas bandara yang bersangkutan. Setiap benda baik yang alami maupun buatan
tidak boleh melebihi batas ketinggian yang ditentukan kecuali atas persetujuan Menteri.
*)
Penulis Penanggung Jawab
Peta Kontur
Identifikasi
Peta Ketinggian
Survei Lapangan
Peta Zona Ketinggian KKOP Peta Wilayah Cakupan KKOP Data Obstacle
Bandara Ahmad Yani Bandara Ahmad Yani
Analisa
Kesimpulan
Selesai
1. Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas (KPLL) adalah suatu kawasan perpanjangan
kedua ujung landasan, di bawah lintasan pesawat udara setelah lepas landas atau akan
mendarat, yang dibatasi oleh ukuran panjang dan lebar tertentu.
2. Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan (KKBK) adalah sebagai dari kawasan
pendekatan yang berbatasan langsung dengan ujung-ujung landasan dan mempunyai
ukuran tertentu, yang dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
3. Kawasan Di Bawah Permukaan Horizontal Dalam (KBHD) adalah bidang datar di
atas dan disekitar Bandar Udara yang dibatasi oleh radius dan ketinggian dengan
ukuran tertentu untuk kepentingan pesawat udara melakukan terbang rendah pada
waktu akan mendarat atau setelah lepas landas.
4. Kawasan Di Bawah Permukaan Horizontal Luar (KBHL) adalah bidang datar
disekitar Bandar Udara yang dibatasi oleh radius dan ketinggian dengan ukuran
tertentu untuk kepentingan keselamatan dan efisiensi operasi penerbangan antara lain
pada waktu pesawat melakukan pendekatan untuk mendarat dan gerakan setelah
tinggal landas atau gerakan dalam hal mengalami kegagalan dalam pendaratan.
5. Kawasan Di Bawah Permukaan Kerucut (KBPK) adalah bidang dari suatu kerucut
yang bagian bawahnya dibatasi oleh garis perpotongan dengan permukaan horizontal
luar, masing-masing dengan radius dan ketinggian tertentu di hitung dari titik referensi
yang ditentukan.
6. Kawasan Di Bawah Permukaan Transisi (KBPT) adalah bidang dengan kemiringan
tertentu sejajar dengan dan berjarak tertentu dari poros landasan, pada bagian bawah
dibatasi oleh titik perpotongan dengan garis-garis datar yang ditarik tegak lurus pada
poros landasan dan pada bagian atas dibatasi oleh garis perpotongan dengan
permukaan horizontal dalam.
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada
masalah yang berhubungan dengan geografi. SIG digunakan dalam berbagai macam bidang
diantaranya perencanaaan, pengelolaan fasilitas, lingkungan, dan sumber daya alam.
II.6 Analisis Data Spasial
Fungsi analisis spasial dari SIG yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Klasifikasi (reclassify) : fungsi ini mengklasifikasikan atau mengklasifikasi kembali
suatu data spasial/atribut menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria
tertentu.
2. Tumpang susun (overlay) : fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua
data spasial yang menjadi masukkannya.
3. Digital Image Processing : fungsi ini dimiliki oleh SIG yang berbasiskan raster.
II.7 Penginderaan Jauh
Menurut Lillesand and Kiefer (dalam Danoedoro, 2012), penginderaan jauh adalah
ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui
analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah
atau fenomena yang dikaji. Dengan penginderaan jauh didapatkan visualisasi objek di
permukaan bumi yang lebih modern.
II.8 Citra Quickbird
Quickbird merupakan satelit penginderaan jauh yang diluncurkan pada tanggal 18
Oktober 2001 di California, U.S.A. Dan mulai memproduksi data pada bulan Mei 2002.
Quickbird diluncurkan dengan 98º orbit sun-synchronous dan misi pertama kali satelit ini
adalah menampilkan citra digital resolusi tinggi untuk kebutuhan komersil yang berisi
informasi geografi seperti sumber daya alam.
III. Hasil dan Pembahasan
III.1 Peta KKOP Bandara Ahmad Yani
Peta KKOP ini akan dipakai untuk menganalisa wilayah cakupan KKOP Bandara
Ahmad Yani, menganalisa persebaran zona ketinggian, dan menganalisa persebaran obstacle
dalam setiap kawasannya. Analisa yang digunakan adalah analisa overlay identify dengan
menggunakan software ArcGIS 9.3.
LEGENDA
Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas
LEGENDA
Kawasan Pendekatan dan Lepas
Landas
Kawasan Kemungkinan Bahaya
Kecelakaan
Kawasan di Bawah Permukaan
Transisi
Kawasan di Bawah Permukaan
Horizontal Dalam
Kawasan di Bawah Permukaan
Kerucut
Kawasan di Bawah Permukaan
Horizontal Luar
Batas Terluar KKOP
Batas Kecamatan
Gambar 4. Peta Wilayah Cakupan KKOP Bandara Ahmad Yani
Dilihat dari kedua ujung landasan pacu, wilayah kota yang banyak mencakup KKOP
Bandara Ahmad Yani adalah wilayah di sekitar dan wilayah perpanjangan dari ujung landasan
31. Wilayah daratan di sekitar maupun perpanjangan dari ujung landasan 13 ada tapi hanya
sebagian kecil karena sebagian besar KKOP dari ujung landasan 13 berada di atas Laut Jawa.
Wilayah cakupan KKOP yang lebih perlu diperhatikan adalah yang berada di daratan. Hal ini
berkaitan untuk perencanaan pembangunan yang diadakan oleh pihak pemerintah maupun
pihak swasta sebab setiap kawasan memiliki batas tinggi tertentu untuk pembangunan agar
tidak berpotensi membahayakan penerbangan pesawat terbang pada jalur terbangnya maupun
di sekitarnya.
Dapat dilihat bahwa setiap kecamatan termasuk ke dalam KKOP Bandara Ahmad
Yani. Adapun untuk batas terluar atau yang tidak termasuk dalam kawasan KKOP berarti ada
sebagian kecamatan atau kelurahan yang berada di luar batas KKOP.
LEGENDA
Ketinggian KKOP
0-48,56 m Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas
Kawasan Kemungkinan Bahaya
48,56-111,77 m
Kecelakaan
111,77-183,14 m Kawasan di Bawah Permukaan Transisi
Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal
183,14-244,31 m
Dalam
244,31-287,14 m Kawasan di Bawah Permukaan Kerucut
Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal
287,145-325,88 m
Luar
325,88-368,71 m
368,71-425,80 m
425,80-540 m
Gambar 5. Peta Zona Ketinggian KKOP Bandara Ahmad Yani
Pada gambar di atas, landasan pacu terletak di bagian tengah kawasan keselamatan
operasi penerbangan dan berbentuk persegi panjang. Di sebelah atas adalah ujung landasan 13
dan yang di sebelah bawah adalah ujung landasan 31.
Bila ditarik garis perpanjangan terus ke atas dari ujung landasan 13 dan meliputi area
di sekitar perpanjangan, dapat dilihat bahwa pada hampir keseluruhan area tersebut adalah
bagian dari Laut Jawa sehingga area ini termasuk area yang aman dari adanya benda-benda
yang berpotensi sebagai obstacle. Berbeda dengan area perpanjangan dari ujung landasan 31
yang sebagian besar adalah bagian dari Kota Semarang sehingga sangat perlu diadakan
pengawasan dalam perencanaan dan pembangunan kota.
Tabel 2. Hasil Pembagian Zona Ketinggian KKOP Bandara Ahmad Yani
Zona Ketinggian
Nama Kawasan Jumlah Zona
(mdpl)
KPLL 0-183,14 3
KKBK 0-48,55 1
KBPT 0-48,55 1
KBPK 0-244,31 4
KBHD 0-183,14 3
KBHL 0-368,71 7
Batas Terluar 0-368,71 7
bukan termasuk obstacle dalam tabel tersebut adalah Bukit Makam Sunan Kuning, Bukit
Makam Srikuncoro, dan Hotel Whiz.
LEGENDA
Ketinggian KKOP
0-48,56 m Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas
325,88-368,71 m Obstacle
368,71-425,80 m
425,80-540 m
Gambar 6. Peta Persebaran Obstacle KKOP Bandara Ahmad Yani
IV.2 Saran
1. Untuk penggunaan data tinggi bangunan disarankan menggunakan data tinggi
bangunan yang lebih banyak lagi bukan hanya beberapa objek yang dianggap
berpotensi menjadi obstacle. Sehingga dapat lebih bisa mengawasi perkembangan
bangunan melalui variasi tingginya minimal di tingkat kecamatan. Selain itu, selain
adanya informasi mengenai tinggi bangunan terhadap muka laut rata-rata, ada juga
informasi mengenai tinggi dari permukaan tanah agar pengukuran dapat lebih akurat.
2. Untuk penggunaan software disarankan bisa menggunakan software GIS yang dapat
dengan mudah membangun bentuk 3D baik permukaan tanah maupun bangunan-
bangunan di atasnya. Sehingga dalam pengamatan dan penyajian hasilnya dapat lebih
sistematis.
3. Perlu adanya koordinasi yang baik dalam pembaharuan Peta Kawasan Operasional
Penerbangan dengan instansi terkait baik itu dinas di pemerintahan atau perusahaaan
yang pernah mengerjakan proyek serupa.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Bandar Udara Internasional Achmad Yani. Diakses 10 September 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Achmad_
Yani
Danoedoro, Projo. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Penerbit : Andi,
Yogyakarta.
Republik Indonesia, 2008. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2008 tentang
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Ahmad Yani di Kota
Semarang Jawa Tengah. Sekretariat Kabinet RI. Jakarta.
Rio, Masdha. 2013. Sistem Informasi Geografi. Diakses pada tanggal 10 September 2013.
http://rio-8.blogspot.com/2012/10/sistem-informasi-geografi.html