RKM KSM Manelek Sorsel 2019
RKM KSM Manelek Sorsel 2019
RKM KSM Manelek Sorsel 2019
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Rumah Dan Jumlah KK………………………………………………………………..…6
Tabel 2. Penerima Sumber Air Manelek………………………………………………………………………………………..8
Tabel 3. Jenis Sumber Air Bersih…………………………………………………………………………………………………..8
Tabel 4. Kondisi Kepemilikan Jamban Kampung Manelek………………………………………………………….…..8
Tabel 5. Kondisi Kesehatan Masyarakat Manelek ……………………………………………………..…………………..9
Tabel 6. Susunan Kepenguusan KSM……………………………………………………………………………………….…13
Tabel 7. Susunan Kepengurusan KPP………………………………………………………………………………………….16
Tabel 8. Daftar Penerimaan Manfaat………………………………………………………………………………………….18
Tabel 9. Rincian dan Dampak Penerima Manfaat………………………………………………………………………...19
Tabel 10. Biaya Operasi Dan Pemeliharaan Sarana Toilet dan Tangki Septik Individual..………………33
Tabel 11. Rencana Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Sanitasi…………………………………………….33
Tabel 12. Rencana Kegiatan Pelatihan………………………………………………………………………………………..36
Tabel 13. Rencana Anggaran Biaya Pelatihan……………………………………………………………………………...37
DAFTAR LAMPIRAN
RTR
RAB
KATA PENGANTAR
Pujian dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Berkat dan KasihNya yang luar biasa,
sehingga Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) ini diselesaikan dengan baik. Rencana Pembangunan
toilet dan tangki septik individual ini diajukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Manelek”
Sanitasi Perdesaan Padat Karya Tahun 2019 Kampung Manelek Distrik Konda Kabupaten Sorong
Selatan Provinsi Papua Barat kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Papua Barat.
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Sanitasi Perdesaan Padat Karya 2019 ini berisi seluruh
komponen yang dipersyaratkan dalam Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya 2019 termasuk Rencana
Teknik Rinci (RTR), Rencana Anggaran Biaya/RAB, Mekanisme Pendanaan, dan Kelembagaan.
Adapun pencairan dana tersebut kami mohon agar dapat dilakukan sesuai dengan jadwal
konstruksi yang telah kami susun. Demikian Rencana Kerja Masyarakat ini kami susun, atas
perkenannya kami sampaikan terima kasih
Alfonsina Segeit
Ketua KSM Manelek
1
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
DAFTAR LAMPIRAN
RTR
RAB
KATA PENGANTAR
Pujian dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Berkat dan KasihNya yang luar biasa,
sehingga Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) ini diselesaikan dengan baik. Rencana Pembangunan
toilet dan tangki septik individual ini diajukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Manelek”
Sanitasi Perdesaan Padat Karya Tahun 2019 Kampung Manelek Distrik Konda Kabupaten Sorong
Selatan Provinsi Papua Barat kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Papua Barat.
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Sanitasi Perdesaan Padat Karya 2019 ini berisi seluruh
komponen yang dipersyaratkan dalam Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya 2019 termasuk Rencana
Teknik Rinci (RTR), Rencana Anggaran Biaya/RAB, Mekanisme Pendanaan, dan Kelembagaan.
Adapun pencairan dana tersebut kami mohon agar dapat dilakukan sesuai dengan jadwal
konstruksi yang telah kami susun. Demikian Rencana Kerja Masyarakat ini kami susun, atas
perkenannya kami sampaikan terima kasih
Alfonsina Segeit
Ketua KSM Manelek
1
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
2. Keluarga yang belum memiliki akses sanitasi berupa tangki septik dan toilet
yang layak atau sudah memiliki akses sanitasi tetapi belum memenuhi kriteria teknis.
Kriteria No. 1 dan 2 harus memiliki akses sumber air bersih untuk penggelontoran sebagai prasayarat
penerima manfaat Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya. Apabila semua kriteria diatas terpenuhi dan
perlu dilakukan penentuan prioritas maka urutan prioritas penerima manfaat adalah:
1. Keluarga yang memiliki ibu hamil yang termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR);
2. Keluarga yang memiliki bayi dibawah usia 3 tahun (BATITA) yang termasuk dalam
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
3. Keluarga yang memiliki anak stunting yang termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR);
4. Keluarga yang memiliki anggota keluarga yang berkebutuhan khusus (disabilitas) yang
termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Untuk kegiatan dilakukan Sosialisasi program, Pemetaan sanitasi, Penentuan titik lokasi, pembentukan
KSM dan KPP. Dengan rembug dan diskusi maka dapat dipetakan kondisi sanitasi yang ada di
Kampung Manelek melibatkan banyak orang dengan keterwakilan dari manula, kelompok masyarakat
yang rentan sanitasi, dan miskin. Mengetahui kondisi air bersih, sanitasi, atau yang terlibat didalam
bidang pelayanan air bersih dan sanitasi. Informasi itu dituangkan dalam peta yang dibuat sendiri oleh
masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui secara tepat posisi/kondisi masalah sanitasi di lingkungan
mereka.
Tujuannya adalah untuk mengklasifikasikan jumlah penduduk Kampung Manelek kedalam kategori
tingkat kesejahteraan, menurut kriteria khusus setempat, serta proporsi populasi masing-masing
klasifikasi status sosial untuk tiap kategori. Klasifikasi kesejahteraan juga digunakan untuk
mengidentifikasikan kelompok yang terlibat pelaksanaan Forum Discussion Group (FGD) untuk
memetakan akses terhadap sarana, fungsi dan pekerjaan, serta mengidentiikasi perbedaan tingkat
partisipasi masyarakat dan sebagainya.
Kegiatan nantinya akan dibangun adalah toilet dan tangki septik individual, serta jaringan perpipaan dari
rumah masyarakat. Setiap titik lokasi akan dibangun bak kontrol untuk grey water (air limbah dari
4
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
tempat cuci piring/dapur, kamar mandi) dan pembangunan tangki septik individual untuk MCK yang
sudah rusak maka perlu untuk direhabilitasi sehingga MCK yang rusak itupun dapat dipergunakan
sebagaimana fungsinya. Waktu kegiatan nantinya yang rencananya akan dibangun toilet, tangki septik
individual selama 120 hari kalender kerja, sebagai pelaksana nantinya adalah KSM Kampung Manelek
dengan seksi perencanaan, seksi pelaksana, seksi pengawas, dan seksi barang dan jasa, kemudian KSM
Manelek akan didampingi TFL.
Penyelenggaraan Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya melibatkan berbagai komponen pelaksana
dan instansi terkait yang berjenjang mulai dari tingkat desa (kampung), kecamatan (distrik), kabupaten,
Provinsi sampai tingkat pusat dengan struktur organisasi pada Gambar 1.
Gambar 1. Organisasi Pengelola dan Pelaksana Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya
5
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
BAB II
PROFIL LOKASI KEGIATAN
2.1 Administratif
Kampung Manelek berada pada wilayah administrasi Distrik Konda Kabupaten Sorong Selatan.
Provinsi Papua Barat. Memiliki luas wilayah ±9,1 ha dan jumlah penduduknya 347 Jiwa.
Masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai Penogok Sagu dan Pengepul Pasir.
Kampung Manelek merupakan kampung pertama yang berbatasan langsung dengan Distrik Teminabuan
dan terletak satu hamparan dengan ibukota Distrik Konda yaitu Kampung Bariat. Merupakan daerah
dataran yang memiliki kondisi tanah berpasir. Kampung Manelek berbatasan dengan wilayah sebagai
berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Keyen
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Sungguer
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Bariat
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Wersar
6
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Jumlah Penduduk di Manelek sebanyak 347 jiwa, terdiri dari Laki – laki = 177 Jiwa dan Perempuan =
170 Jiwa. Titik koordinat Kampung Manelek terletak pada 1050'92.24'' LU dan 132006'81.22''.
2.2 Kependudukan
Berdasarkan hasil pemetaan, luas wilayah adalah ± 9,1 Ha. Jumlah penduduk di Manelek sebanyak 347
Jiwa, Terdiri dari Laki – laki =177 jiwa dan Perempuan = 170 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 85 Kepala Keluarga. Rata-rata mata pencaharian penduduk di Manelek adalah petani sekitar
65%, sedangkan yang lainnya adalah tukang, buruh, guru, pegawai kesehatan.
.
Tabel.1
Luas Wilayah, Jumlah Rumah, dan Jumlah KK Manelek
Sebagian besar masyarakat di Seribau memperoleh air bersih maupun air minum untuk kebutuhan
rumah tangga berasal dari sumur gali dan air hujan. Program Pamsimas T.A 2018 pernah menyentuh
masyarakat namun hingga sekarang sudah tidak berfungsi lagi kran-kran air dari program tersebut. PP
NO.16/2005 Tentang Pengembangan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum(Pasal-14, ayat-3)
mengisyaratkan tentang Pengembangan Pengembangan Sistem Air Minum & Sanitasi didasarkan atas
pertimbangan :
Data tentang sumber air bersih yang digunakan rata-rata mengunakan air sumur masyarakat di Manelek.
Di Kampung Manelek memiliki bak penampungan air yang bersumber dari sumber mata air yang
jaraknya lumayan jauh sekitar 500m.
7
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Berdasarkan tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa selain sumber air bersih yang dialirkan ke tempat
penampungan di sekitar masyarakat.
Tabel 2
Penerima Sumber Air di Manelek
Kampung
1.
Manelek
0 0 7 15 3 5 1 10
Tabel 3
Jenis Sumber Air Bersih Rumah Tangga Manelek 2019
Frekuensi Persentase
No. Sumber Air Bersih
(Unit) (%)
1 Sumur gali 7 10
2 Air Ledeng/PDAM : Umum/Hidran/Reservoir - -
3 Sumur bor (pompa tangan, mesin) 3 15
4 Penampungan air hujan 65 65
5 Mata air 1 5
6 Sungai atau kali 1 5
Total 100
Sumber : Pemetaan Sanitasi Masyarakat Manelek
Sebagian besar masyarakat di Manelek untuk buang air besar masih ada yang buang air besar
sembarangan (Babs) tempat terbuka yaitu di kali, di kebun, akan tetapi ada juga yang mempunyai
jamban umum sehingga masyarakat sudah memahami artinya kesehatan lingkungan. Sarana sanitasi
yang ada saat ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4
Kondisi Kepemilikan Jamban Kampung Manelek Tahun 2019
9 15 0 0 2 10 1 50
Sumber : Pemetaan Sanitasi Masyarakat Manelek
8
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Untuk saluran drainase lingkungan di Kampung Manelek pada umumnya air dari rumah warga
masyarakat masuk ke kali/sungai yang ada di Kampung Manelek, untuk lingkungan sendiri tidak
memiliki saluran drainase, kondisi ini yang menyebabkan air limbah mengalir diatas tanah/ meresap
kedalam tanah. Di rumah-rumah warga ada juga yang memiliki saluran air limbah tetapi kondisinya
sangat buruk. Banyaknya kotoran yang dibuang lewat saluran dan dibuang limbahnya keluar tanpa
melewati proses didalam tangki septic.
Kondisi kesehatan masyarakat terkait dengan kondisi sanitasi selama 1 (satu) tahun terakhir yang ada di
Kampung Manelek. Penduduk yang mengalami diare sebanyak 100 jiwa pada rentang tahun 2018-2019.
Hal ini disebabkan karena lingkungan yang kurang bersih dan dalam keseharian tidak menerapkan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
9
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Tabel.5
Kondisi Kesehatan Masyarakat Manelek
1. Diare 80 20
2. Kecacingan 6 8
3. Dermatitis 5 2
4. Typus 1 0
Sumber: Hasil Monitoring Bidang Kesehatan Puskesmas Konda
Salah satu indikator derajat kesehatan adalah indikator berdasarkan data penyakit seperti diare,
Dermatitis, Typus, Chikungunya, malaria, dan beberapa jenis penyakit yang berbasis lingkungan.
Terkait dengan kondisi umum sarana dan prasarana sanitasi yang terdapat di Manelek.
10
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
BAB III
KETERSEDIAAN LAHAN
11
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
12
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN KSM
Secara umum tugas KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) adalah mensosialisasikan, merencanakan,
melaksanakan, mengawasi/ memonitor, supervisi, mengelola kegiatan kegiatan pembangunan, serta
mengelola sarana sanitasi perdesaan padat karya yang dibangun nantinya.
KSM merupakan pelaku utama dalam pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi sedangkan KPP
(Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara) berperan dalam keberlanjutan sarana sanitasi Program Sanitasi
Perdesaan Padat Karya di tingkat kampung. KSM dan KPP merupakan wakil masyarakat pengguna dan
pemanfaat, sehingga keberhasilan program ini akan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat
(partisipasi) dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari proses persiapan, perencanaan, pelaksanaan
sampai dengan paska pelaksanaan di tingkat masyarakat.
Adapun proses pembentukan KSM dilakukan dengan rembug warga secara demokratis dengan Surat
Keputusan Kepala Kampung Manelek Nomor : 147/K-MNK/VI/2019 Tanggal 28 Juni Tahun 2019.
Adapun susunan Pelaksana KSM Manelek sebagai berikut :
Susunan kepengurusan KSM didominasi oleh penduduk usia muda, dengan keterwakilan perempuan
juga diperhatikan sehingga kepengurusan KSM Manelek diharapkan dapat menjadi pengerak untuk
mendorong warga masyarakat yang lain untuk terlibat dan berperan aktif menuju masyarakat yang
sehat, mandiri dan sejahtera.
13
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
4.2 Tupoksi
1. Melakukan kampanye tentang PHBS baik kesehatan diri dan kesehatan lingkungan;
2. Menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) pembangunan sarana sanitasi bersama TFL;
3. Memfasilitasi kegiatan rembuk warga;
4. Membuka rekening bank atas nama KSM ditandatangani oleh pihak ke-3 (ketua, bendahara dan
salah satu penerima manfaat);
5. Menandatangani kontrak/ perjanjian kerja sama (PKS) dengan PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah;
6. Bersama KPP menyusun rencana operasional dan pemeliharaan;
7. Bersama TFL menyusun Rencana Penggunaan Dana (RPD) dan Rencana Penarikan Dana Bank
(RPDB) yang akan digunakan dalam proses pembangunan sanitasi;
8. Bersama TFL melaporkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik dan keuangan pembangunan
sarana sanitasi setiap minggu kepada Masyarakat dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah
melalui Faskab;
9. Menyusun laporan pertanggungjawaban setiap tahapan penyaluran dana dilengkapi dengan bukti
penggunaan dana;
15
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
10. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kampung, Pemerintah Distrik, Pemerintah Kabupaten,
Pemerintah Provinsi;
11. Melakukan uji coba terhadap semua fungsi sarana sanitasi terbangun; dan
12. Melakukan serah terima sarana sanitasi yang terbangun kepada Balai Prasarana Permukiman
Wilayah.
KPP dibentuk pada saat Rembuk Warga bersamaan dengn pembentukan KSM. Kepengurusan
/keanggotaan KPP diutamakan berasal dari calon pemanfaat dan minimal satu orang dari KSM. KPP
bersama masyarakat akan mengelola prasarana dan sarana sanitasi terbangun untuk menjamin
keberfungsian. Hal ini akan dituangkan dalam Standart Operasional dan Prosedural (SOP).
SK pembentukan KPP dibuat oleh Kepala Kampung dengan Surat Keputusan Nomor 148/K-
MNK/VII/2019. Adapun Susunan Pelaksana KPP adalah sebagai berikut :
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN KSM
Secara umum tugas KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) adalah mensosialisasikan, merencanakan,
melaksanakan, mengawasi/ memonitor, supervisi, mengelola kegiatan kegiatan pembangunan, serta
mengelola sarana sanitasi perdesaan padat karya yang dibangun nantinya.
KSM merupakan pelaku utama dalam pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi sedangkan KPP
(Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara) berperan dalam keberlanjutan sarana sanitasi Program Sanitasi
Perdesaan Padat Karya di tingkat kampung. KSM dan KPP merupakan wakil masyarakat pengguna dan
pemanfaat, sehingga keberhasilan program ini akan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat
(partisipasi) dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari proses persiapan, perencanaan, pelaksanaan
sampai dengan paska pelaksanaan di tingkat masyarakat.
Adapun proses pembentukan KSM dilakukan dengan rembug warga secara demokratis dengan Surat
Keputusan Kepala Kampung Manelek Nomor : 147/K-MNK/VI/2019 Tanggal 28 Juni Tahun 2019.
Adapun susunan Pelaksana KSM Manelek sebagai berikut :
Susunan kepengurusan KSM didominasi oleh penduduk usia muda, dengan keterwakilan perempuan
juga diperhatikan sehingga kepengurusan KSM Manelek diharapkan dapat menjadi pengerak untuk
mendorong warga masyarakat yang lain untuk terlibat dan berperan aktif menuju masyarakat yang
sehat, mandiri dan sejahtera.
13
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Tabel 9. Rincian dan Dampak Penerima Manfaat Program SANDES T.A 2019
Agar Limbah
Diolah Pada
Tangki Septik dan Kampung
3. Tangki septik 35 30 15 KK
sumur resapan Manelek
dan sumur
resapan
Sumber : Pemetaan Sanitasi
Daftar keseluruhan penerima manfaat langsung maupun tidak langsung untuk lokasi sasaran
pelayanan terlampir.
19
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
4.2 Tupoksi
1. Melakukan kampanye tentang PHBS baik kesehatan diri dan kesehatan lingkungan;
2. Menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) pembangunan sarana sanitasi bersama TFL;
3. Memfasilitasi kegiatan rembuk warga;
4. Membuka rekening bank atas nama KSM ditandatangani oleh pihak ke-3 (ketua, bendahara dan
salah satu penerima manfaat);
5. Menandatangani kontrak/ perjanjian kerja sama (PKS) dengan PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah;
6. Bersama KPP menyusun rencana operasional dan pemeliharaan;
7. Bersama TFL menyusun Rencana Penggunaan Dana (RPD) dan Rencana Penarikan Dana Bank
(RPDB) yang akan digunakan dalam proses pembangunan sanitasi;
8. Bersama TFL melaporkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik dan keuangan pembangunan
sarana sanitasi setiap minggu kepada Masyarakat dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah
melalui Faskab;
9. Menyusun laporan pertanggungjawaban setiap tahapan penyaluran dana dilengkapi dengan bukti
penggunaan dana;
15
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
BAB VI
PEMILIHAN TEKNOLOGI SANITASI
Prasarana sanitasi dalam Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya dipilih oleh masyarakat Desa Seribau
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan Kampung Manelek. Jenis sarana sanitasi
terpilih ini akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang dilaksanakan
oleh KSM Kampung Manelek. Dimana Tim penyusun Rencana Kerja Masyarakat yang didampingi oleh
TFL memilih sarana sanitasi dalam Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya mengacu kepada Permen
PUPR No.04/PRT/M/2017 yaitu menggunakan Sistem Pengolahan Air limbah Domestik Setempat
(SPALD-S) Untuk Bangunan ruang toilet diwajibkan memenuhi Standar Pelayanan Minimal Sarana
Sanitasi sebagai berikut:
1. Lantai ruang toilet menggunakan keramik
2. Dinding ruang toilet menggunakan batako/bata merah, diplester, diaci dan cat
3. Atap ruang toilet menggunakan genteng/seng/spandek
4. Toilet leher angsa jongkok berbahan keramik
5. Pintu ruang toilet berbahan PVC/Galvalum/papan dilapisi almini bagian dalamnya
6. Ruang toilet dilengkapi sarana ventilasi
7. Kelengkapan aksesoris (railing) di dalam ruang toilet untuk pengguna disabilitas dan lansia.
SPALD-S adalah Sistem pengelolaan yang dilakukan dengan dengan mengolah air limbah domestik
dilokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan diangkut dengan sarana pengangkut ke Sub-
sistem Pengolahan Lumpur Tinja.
2. Sub-Sistem Pengangkutan
Sub-Sistem Pengangkut Merupakan sarana untuk memindahkan lumpur tinja dari Sub sistem
pengolahan setempat ke sub-sistem pengolahan lumpur tinja
3. Sub-Sistem Pengolahan Lumpur Tinja
Sub-Sistem Pengolahan Lumpur Tinja berfungsi untuk mengolah Lumur tinja yang masuk ke
IPLT.
Dalam program padat karya ini bentuk infrastruktur yang di fasilitasi adalah untuk mengolah air limbah
domestik secara terpisah yaitu blackwater berupa tangki septik individu, tangki septik komunal, dan
toilet individu sesuai kebutuhan di lapangan. Opsi infrastruktur yang dipilih oleh warga masyarakat Desa
Seribau adalah pembangunan toilet dan septik individual dan sumur resapan. Toilet (Bilik) merupakan salah
satu kelengkapan pada suatu bangunan dimana fungsinya sebagai instalasi pengolahan air kotor (air limbah
domestik) terutama dari kakus atau WC sedangkan air limbah domestik dari dapur dan kamar mandi
diolah melalui sumur resapan. Toilet dan septik Individu dapat dilaksanakan bagi lokasi yang memiliki
kriteria sebagai berikut:
1. Warga yang belum memiliki toilet dan/atau tangki septik sesuai SNI 2398:2017
2. Kepadatan penduduk kurang dari 150 jiwa/Ha
3. Penerima manfaat ± 50 KK dengan kualitas bangunan memenuhi SPM (Standar Pelayanan
Minimum)
Proses: dilakukan seeding dengan menuangkan lumpur aktif dari septik tank lain. Dapat juga dilakukan
dengan pembiakan bakteri. Sebelum dilakukan kegiatan serah terima sarana dari KSM kepada
PPK, KSM didampingi TFL dan Faskab memastikan bahwa seluruh pekerjaan terselesaikan
dangan baik sesuai dengan RKM. Untuk itu sebelum sarana dan prasarana dapat digunakan
oleh masyarakat maka akan dilakukan uji kelayakan dan uji keberfungsian sarana terbangun
(Commissioning Test sarana sanitasi), terkait penyelesaian pekerjaan KSM maka:
1. Perlu adanya bukti dokumentasi dan berita acara dari uji fungsi sarana terbangun (commissioning
test) yang ditandatangani oleh penerima manfaat, KSM, TFL dan Faskab dan diketahui oleh Balai
Prasarana Permukiman Wilayah;
2. Jika sarana belum dapat berfungsi dengan baik maka KSM bersama masyarakat akan segera
memperbaiki sarana tersebut; dan
3. Jika sarana terbangun selesai sesuai dengan RKM dan dapat berfungsi dengan baik, maka KSM
segera melaporkan kepada PPK untuk mengagendakan kegiatan serah terima pekerjaan dari KSM
kepada pemberi pekerjaan yaitu PPK Balai Prasarana Permukiman Wilayah untuk kemudian
diserahkan kepada masyarakat difasilitasi oleh TFL.
23
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
BAB VII
MEKANISME PENCAIRAN, PENGELOLAAN DAN
PELAPORAN KEUANGAN
Untuk mekanisme tahapan pencairan Dana Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya di Kampung
Manelek bersumber dari APBN yang diberikan melalui Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PPLP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) dalam bentuk uang tunai lewat DIPA PPK Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Provinsi Papua Barat. Dana tersebut diterima oleh masyarakat melalui Organisasi KSM
Manelek, dengan membuka rekening bank yang disalurkan melalui mekanisme transfer.
Adapun tahapan pencairan Dana, setelah KSM Manelek membuka rekening Bank Papua, maka
selanjutnya PPK dan KSM melakukan perjanjian kontrak kerjasama, maka KSM menyusun RKM yang
sudah diperiksa TFL dan diverifikasi oleh Faskab selanjutnya menyetujui PPK, maka dari Balai
Prasarana Permukiman Wilayah mengajukan pencairan ke KPPN di Manokwari. Dokumen RKM
dilampirkan bersama-sama dokumen pencairan Tahap I (70%), selanjutnya dana ditransfer ke Rekening
KSM maka KSM dapat melakukan penarikan dana dari bank, dengan ketentuan pengurus KSM bersama
dengan TFL melakukan rembuk untuk mengidentifikasi daftar kebutuhan yang akan didanai.
Selanjutnya seluruh daftar kebutuhan yang sudah diidentifkasi di susun dalam format rencana penarikan
dana bank (RPDB) yang telah disusun oleh KSM dan TFL diserahkan ke Faskab untuk diverifikasi.
24
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Sedangkan prosedur pencairan dimana KSM harus menyiapkan bebarapa berkas, adapun yang disiapkan
oleh KSM adalah:
b) Rencana Penggunaan Dana (RPD); RPD merupakan rencana penggunaan dana yang dibagi dari
Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) menjadi 2 bagian yang menjabarkan rencana prioritas
kebutuhan material/bahan, upah alat dan operasional pada setiap tahapan. RPD ini akan memuat
kebutuhan rencana penggunaan dana untuk penyaluran dana tahap I sebesar 70% (RPD I ) dan 30%
(RPD II). RPD ini dibuat oleh TFL bersama KSM yang merupakan salah satu persyaratan dalam
pengajuan penyaluran dana di Balai Prasarana Permukiman Wilayah.
c) Fotocopy Buku Rekening Tabungan KSM; Pembukaan rekening oleh KSM dilakukan sebelum
penandatan ganan kontrak kerja/perjanjian kerja, dana untuk pembukaan rekening diambil dari
pemerintah Desa. Fotocopy buku tabungan KSM merupakan salah satu berkas yang harus
disampaikan pada saat proses pengajuan dana.
Dana Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya disalurkan melalui rekening KSM yang dibentuk dari
rembuk warga. Proses pencairan dana, dimana penyaluran dana dari Balai Prasarana Permukiman
Wilayah ke KSM
2. Kontrak kerja atau Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah dengan KSM;
Adapun isi kontrak kerja atau Perjanjian kerjasama yang dimaksud minimal memuat hal-hal
sebagai berikut:
a) Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
b) Jumlah dana yang diberikan;
c) Tata cara dan syarat penyaluran dana;
d) Pernyataan kesanggupan penerima dana untuk menggunakan dana sesuai rencana yang
telah disepakati;
25
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
e) Sanksi;
f) Penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan
g) Penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau
akhir tahun anggaran.
3. Sebelum pembuatan Kontrak Kerja atau perjanjian kerjasama oleh PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah maka KSM diwajibkan membuka rekening;
4. Pembukaan rekening bersama untuk Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya dilakukan oleh
KSM. Buku Tabungan dibuat atas nama KSM ditandatangani (spesimen) oleh 3 orang
(Ketua KSM, Bendahara KSM dan satu orang dari calon penerima manfaat). (terlampir)
5. Penyaluran dana dari KPPN ke Rekening KSM dibagi menjadi 2 tahap:
a. Tahap I sebesar 70% dari total dana bisa diproses setelah Rencana Kerja Masyarakat
(RKM) tervirifikasi
b. Tahap II sebesar 30% dari total dana bisa diproses:
• Pencapaian progres fisik minimal 60%,
• Minimal 50% dari total unit yang akan terbangun sesuai rencana RKM sudah
terbangun dan dipergunakan,
• Laporan Pertanggungjawaban (LPj) tahap I telah diserahkan ke PPK pada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah.
6. Berkas penyaluran dana disiapkan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah antara lain:
a) Kontrak kerja atau perjanjian kerjasama (Lampiran 6.5);
b) Berita Acara Pembayaran;
c) Kuitansi pembayaran/kuitansi bukti penerimaan uang KSM;
Rincian dana yang bersumber dari APBN untuk implementasi pembangunn sarana sanitasi digunakan
untuk:
1. Minimal 60% dari total dana untuk bahan/material;
2. Maksimal 35% dari total dana untuk upah pekerja;
3. Maksimal 5% untuk kegiatan non fisik (jumlah dan jenis disepakati dalam rembuk warga). Dana
ini digunakan untuk kegiatan non fisik yang diperbolehkan adalah:
Kegiatan-kegiatan rembuk tahap konstruksi di tingkat masyarakat;
a) Alat Tulis Kantor (ATK) termasuk materai;
b) Pembuatan Dokumen LPJ KSM;
c) Perlengkapan K3;
d) Kampanye PHBS;
26
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
BAB VI
PEMILIHAN TEKNOLOGI SANITASI
Prasarana sanitasi dalam Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya dipilih oleh masyarakat Desa Seribau
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan Kampung Manelek. Jenis sarana sanitasi
terpilih ini akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang dilaksanakan
oleh KSM Kampung Manelek. Dimana Tim penyusun Rencana Kerja Masyarakat yang didampingi oleh
TFL memilih sarana sanitasi dalam Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya mengacu kepada Permen
PUPR No.04/PRT/M/2017 yaitu menggunakan Sistem Pengolahan Air limbah Domestik Setempat
(SPALD-S) Untuk Bangunan ruang toilet diwajibkan memenuhi Standar Pelayanan Minimal Sarana
Sanitasi sebagai berikut:
1. Lantai ruang toilet menggunakan keramik
2. Dinding ruang toilet menggunakan batako/bata merah, diplester, diaci dan cat
3. Atap ruang toilet menggunakan genteng/seng/spandek
4. Toilet leher angsa jongkok berbahan keramik
5. Pintu ruang toilet berbahan PVC/Galvalum/papan dilapisi almini bagian dalamnya
6. Ruang toilet dilengkapi sarana ventilasi
7. Kelengkapan aksesoris (railing) di dalam ruang toilet untuk pengguna disabilitas dan lansia.
SPALD-S adalah Sistem pengelolaan yang dilakukan dengan dengan mengolah air limbah domestik
dilokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan diangkut dengan sarana pengangkut ke Sub-
sistem Pengolahan Lumpur Tinja.
2. Sub-Sistem Pengangkutan
Sub-Sistem Pengangkut Merupakan sarana untuk memindahkan lumpur tinja dari Sub sistem
pengolahan setempat ke sub-sistem pengolahan lumpur tinja
3. Sub-Sistem Pengolahan Lumpur Tinja
Sub-Sistem Pengolahan Lumpur Tinja berfungsi untuk mengolah Lumur tinja yang masuk ke
IPLT.
Dalam program padat karya ini bentuk infrastruktur yang di fasilitasi adalah untuk mengolah air limbah
domestik secara terpisah yaitu blackwater berupa tangki septik individu, tangki septik komunal, dan
toilet individu sesuai kebutuhan di lapangan. Opsi infrastruktur yang dipilih oleh warga masyarakat Desa
Seribau adalah pembangunan toilet dan septik individual dan sumur resapan. Toilet (Bilik) merupakan salah
satu kelengkapan pada suatu bangunan dimana fungsinya sebagai instalasi pengolahan air kotor (air limbah
domestik) terutama dari kakus atau WC sedangkan air limbah domestik dari dapur dan kamar mandi
diolah melalui sumur resapan. Toilet dan septik Individu dapat dilaksanakan bagi lokasi yang memiliki
kriteria sebagai berikut:
1. Warga yang belum memiliki toilet dan/atau tangki septik sesuai SNI 2398:2017
2. Kepadatan penduduk kurang dari 150 jiwa/Ha
3. Penerima manfaat ± 50 KK dengan kualitas bangunan memenuhi SPM (Standar Pelayanan
Minimum)
Proses: dilakukan seeding dengan menuangkan lumpur aktif dari septik tank lain. Dapat juga dilakukan
dengan pembiakan bakteri. Sebelum dilakukan kegiatan serah terima sarana dari KSM kepada
PPK, KSM didampingi TFL dan Faskab memastikan bahwa seluruh pekerjaan terselesaikan
dangan baik sesuai dengan RKM. Untuk itu sebelum sarana dan prasarana dapat digunakan
oleh masyarakat maka akan dilakukan uji kelayakan dan uji keberfungsian sarana terbangun
(Commissioning Test sarana sanitasi), terkait penyelesaian pekerjaan KSM maka:
1. Perlu adanya bukti dokumentasi dan berita acara dari uji fungsi sarana terbangun (commissioning
test) yang ditandatangani oleh penerima manfaat, KSM, TFL dan Faskab dan diketahui oleh Balai
Prasarana Permukiman Wilayah;
2. Jika sarana belum dapat berfungsi dengan baik maka KSM bersama masyarakat akan segera
memperbaiki sarana tersebut; dan
3. Jika sarana terbangun selesai sesuai dengan RKM dan dapat berfungsi dengan baik, maka KSM
segera melaporkan kepada PPK untuk mengagendakan kegiatan serah terima pekerjaan dari KSM
kepada pemberi pekerjaan yaitu PPK Balai Prasarana Permukiman Wilayah untuk kemudian
diserahkan kepada masyarakat difasilitasi oleh TFL.
23
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
BAB VII
MEKANISME PENCAIRAN, PENGELOLAAN DAN
PELAPORAN KEUANGAN
Untuk mekanisme tahapan pencairan Dana Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya di Kampung
Manelek bersumber dari APBN yang diberikan melalui Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PPLP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) dalam bentuk uang tunai lewat DIPA PPK Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Provinsi Papua Barat. Dana tersebut diterima oleh masyarakat melalui Organisasi KSM
Manelek, dengan membuka rekening bank yang disalurkan melalui mekanisme transfer.
Adapun tahapan pencairan Dana, setelah KSM Manelek membuka rekening Bank Papua, maka
selanjutnya PPK dan KSM melakukan perjanjian kontrak kerjasama, maka KSM menyusun RKM yang
sudah diperiksa TFL dan diverifikasi oleh Faskab selanjutnya menyetujui PPK, maka dari Balai
Prasarana Permukiman Wilayah mengajukan pencairan ke KPPN di Manokwari. Dokumen RKM
dilampirkan bersama-sama dokumen pencairan Tahap I (70%), selanjutnya dana ditransfer ke Rekening
KSM maka KSM dapat melakukan penarikan dana dari bank, dengan ketentuan pengurus KSM bersama
dengan TFL melakukan rembuk untuk mengidentifikasi daftar kebutuhan yang akan didanai.
Selanjutnya seluruh daftar kebutuhan yang sudah diidentifkasi di susun dalam format rencana penarikan
dana bank (RPDB) yang telah disusun oleh KSM dan TFL diserahkan ke Faskab untuk diverifikasi.
24
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Sedangkan prosedur pencairan dimana KSM harus menyiapkan bebarapa berkas, adapun yang disiapkan
oleh KSM adalah:
b) Rencana Penggunaan Dana (RPD); RPD merupakan rencana penggunaan dana yang dibagi dari
Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) menjadi 2 bagian yang menjabarkan rencana prioritas
kebutuhan material/bahan, upah alat dan operasional pada setiap tahapan. RPD ini akan memuat
kebutuhan rencana penggunaan dana untuk penyaluran dana tahap I sebesar 70% (RPD I ) dan 30%
(RPD II). RPD ini dibuat oleh TFL bersama KSM yang merupakan salah satu persyaratan dalam
pengajuan penyaluran dana di Balai Prasarana Permukiman Wilayah.
c) Fotocopy Buku Rekening Tabungan KSM; Pembukaan rekening oleh KSM dilakukan sebelum
penandatan ganan kontrak kerja/perjanjian kerja, dana untuk pembukaan rekening diambil dari
pemerintah Desa. Fotocopy buku tabungan KSM merupakan salah satu berkas yang harus
disampaikan pada saat proses pengajuan dana.
Dana Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya disalurkan melalui rekening KSM yang dibentuk dari
rembuk warga. Proses pencairan dana, dimana penyaluran dana dari Balai Prasarana Permukiman
Wilayah ke KSM
2. Kontrak kerja atau Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah dengan KSM;
Adapun isi kontrak kerja atau Perjanjian kerjasama yang dimaksud minimal memuat hal-hal
sebagai berikut:
a) Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
b) Jumlah dana yang diberikan;
c) Tata cara dan syarat penyaluran dana;
d) Pernyataan kesanggupan penerima dana untuk menggunakan dana sesuai rencana yang
telah disepakati;
25
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
e) Sanksi;
f) Penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan
g) Penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau
akhir tahun anggaran.
3. Sebelum pembuatan Kontrak Kerja atau perjanjian kerjasama oleh PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah maka KSM diwajibkan membuka rekening;
4. Pembukaan rekening bersama untuk Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya dilakukan oleh
KSM. Buku Tabungan dibuat atas nama KSM ditandatangani (spesimen) oleh 3 orang
(Ketua KSM, Bendahara KSM dan satu orang dari calon penerima manfaat). (terlampir)
5. Penyaluran dana dari KPPN ke Rekening KSM dibagi menjadi 2 tahap:
a. Tahap I sebesar 70% dari total dana bisa diproses setelah Rencana Kerja Masyarakat
(RKM) tervirifikasi
b. Tahap II sebesar 30% dari total dana bisa diproses:
• Pencapaian progres fisik minimal 60%,
• Minimal 50% dari total unit yang akan terbangun sesuai rencana RKM sudah
terbangun dan dipergunakan,
• Laporan Pertanggungjawaban (LPj) tahap I telah diserahkan ke PPK pada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah.
6. Berkas penyaluran dana disiapkan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah antara lain:
a) Kontrak kerja atau perjanjian kerjasama (Lampiran 6.5);
b) Berita Acara Pembayaran;
c) Kuitansi pembayaran/kuitansi bukti penerimaan uang KSM;
Rincian dana yang bersumber dari APBN untuk implementasi pembangunn sarana sanitasi digunakan
untuk:
1. Minimal 60% dari total dana untuk bahan/material;
2. Maksimal 35% dari total dana untuk upah pekerja;
3. Maksimal 5% untuk kegiatan non fisik (jumlah dan jenis disepakati dalam rembuk warga). Dana
ini digunakan untuk kegiatan non fisik yang diperbolehkan adalah:
Kegiatan-kegiatan rembuk tahap konstruksi di tingkat masyarakat;
a) Alat Tulis Kantor (ATK) termasuk materai;
b) Pembuatan Dokumen LPJ KSM;
c) Perlengkapan K3;
d) Kampanye PHBS;
26
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Penggunaan dana dilakukan oleh KSM bersama dengan TFL. Pelaporan dan Pencatatan merupakan
kegiatan atau proses pendokumentasian penggunaan dana dalam bentuk tulisan kedalam pembukuan.
Pencatatan dilakukan sesuai dengan format dalam lampiran pedoman pelaksanaan Program Sanitasi
Perdesaan Padat Karya. Pencatatan penggunaan dana Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya dicatat
pada buku bank, buku Kas Umum KSM dan buku bantu.
LPD adalah laporan realisasi penggunaan Dana. Laporan ini memuat nilai kumulatif dari realisasi
penggunaan dana untuk kebutuhan material/bahan, upah, alat dan operasional, yang sudah dibayarkan
dalam setiap termin penarikan dana dari bank.
LPD ini dibuat oleh KSM bersama dengan TFL setiap termin penarikan dana dari Bank dan diperiksa
serta ditandatangani oleh Faskab.
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) wajib menyampaikan Laporan Penggunaan Dana (LPD)
setiap termin penarikan dana bantuan kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah melalui Faskab.
27
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
catatan transaksi yang ada sesuai dengan print out di buku tabungan KSM, hanya yang membedakan
adalah pada saat dana KSM bertambah maka posisi pencatatan di buku rekening oleh bank adalah
sebagai pengeluaran (kredit), sedangkan di buku bank KSM dicatat sebagai penerimaan (debet).
Demikian sebaliknya, pada saat dana tabungan KSM berkurang maka pihak bank mencatat sebagai
penerimaan dibuku tabungan KSM, sedangkan di buku bank bendahara KSM dicatat sebagai
pengeluaran. (Lihat lampiran)
4. Buku Swadaya
Buku Swadaya adalah buku bantu kas yang digunakan khusus untuk pencatatan transaksi dari swadaya
yang diterima baik dalam bentuk uang tunai maupun non tunai (misalkan: material/bahan, tenaga
kerja).
6. Buku Material
Buku Material adalah buku bantu yang digunakan untuk mencatat setiap material yang masuk dan
keluar, buku material ini dibuat per jenis material.
A. KSM wajib menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) setiap tahapan dan diserahkan
kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah;
C. Apabila terdapat sisa anggaran dari efisiensi dan penurunan harga yang terjadi di lapangan, maka
sisa dana bantuan pemerintah dimaksud bisa dipergunakan untuk kegiatan pengembangan dengan
menambah volume pekerjaan atau melakukan optimalisasi untuk kegiatan yang sejenis sesuai
28
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
item pekerjaan yang terdapat di dalam RAB yang penggunannya diputuskan melalui mekanisme
rembuk warga dan harus disetujui oleh PPK pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah.
Kesesuaian progres fisik dengan laporan pertanggungjawaban dana Bantuan yang telah digunakan
akan menjadi bahan evaluasi untuk pengambilan keputusan.
30
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
BAB VIII
RENCANA PELAKSANAAN, OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Kegiatan pembangunan toilet dan tangki septik direncanakan pada awal bulan Agustus sampai dengan
bulan Oktober. Pelaksanaan kegiatan harus dilakukan dengan rencana yang baik. Perencanaan jenis
bahan yang akan digunakan adalah bahan atau material dalam banguna Toilet dan Tangki Septik
Individual yaitu ; semen, pasir, batu dasar, besi beton diamater 6 inchi, 8 inchi, 10 inchi, dan 12 inchi,
bendrat. Penggunaan bahan untuk cor beton antara lain : papan kelas II dan kelas III, triplek 3 mm dan
9 mm, balok 5/7, bambu, paku, kerikil 2-3, seng, kloset, keramik. Persyaratan bangunan toilet dan
tangki septik individual tidak memperbolehkan adanya kebocoran sehingga diharuskan memakai
struktur beton bertulang yang kuat dan kedap air.
1. Pondasi
a. Menggunakan batu pecah di tanam dengan kedalaman galian 60 cm atau sesuai dengan gambar
perencanaan/ spesifikasi teknis.
b. Sisa tanah sisa galian dibuang ke tempat yang telah disediakan atau dipindahkan ke lokasi yang
telah direncanakan.
c. Untuk lantai kerja pembuatan platform dengan konstruksi beton tumbuk sesuai perencanaan
/spesifikasi teknis.
d. Pemadatan dan pengurugan kembali bekas galian disekitar lokasi yang telah dibuat.
2. Lantai Kerja
Dibuat lantai kerja minimal setebal 5cm diatas tanah sebelum tulangan beton ditempatkan/
dipasang.
3. Konstruksi bangunan toilet dan tangki septik pemasangan platform dengan konstruksi beton bertulang
sesuai gambar rencana/spesifikasi teknis.
a. Lantai bangunan tangki septik dengan konstruksi beton betulang
b. Dinding luar bangunan tangki septik dengan konstruksi beton bertulang
c. Sekat antar ruang dengan menggunakan pasangan bata
d. Penghubung antar kompartemen dalam bangunan menggunakan pipa PVC berikut aksesorisnya
berupa T dengan diameter 2-4 inchi. Saat pekerjaan bangunan toilet dan tangki septik harus
31
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
diperhatikan dan diawasi dengan teliti karena kesalahan pekerjaan dapat menyebabkan
terjadinya kebocoran pada bangunan pengolahan. Setelah unit pekerjaan selesai dibangun
harus dilakukan pengetesan kebocoran dari unit.
Kegiatan Sanitasi Perdesaan Padat Karya Bidang Air limbah domestik di Kampung Manelek
dilaksanakan dengan mendorong adanya sumbangan dana, tenaga, material, dan asset bergerak dan/atau
tidak bergerak dari warga Desa yang berkecukupan. Adanya kontribusi uang tunai dari masyarakat (In
cash) maupun sumbangan natura/tenaga kerja untuk melakukan gotong royong maupun dalam bentuk
bahan material (In Kind).
Tahapan setelah pembangunan prasarana dan sarana sanitasi selesai dan diserahterimakan, maka
tahapan selanjutnya adalah tahap operasional dan pemanfaatan oleh masyarakat pengguna. Untuk
kesinambungan prasanana dan sarana pada program Sanitasi Perdesaan Padat Karya ini (Toilet dan
Tangki Septik Individual), akan dibentuk Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan (KPP) yang
disahkan dengan adanya surat keputusan dari Pemerintah Kampung Manelek.
Sumber pendanaan untuk penyelenggaraan kegiatan operasional dan pemeliharaan prasarana dan sarana
sanitasi Toilet dan Tangki Septik Individual yang dibangun berasal dari masyarakat penerima manfaat
berupa iuran dengan besaran sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan kebutuhan biaya operasi
dan pemeliharaan serta rencana pengembangan sarana yang ada.
Komponen biaya operasi dan pemeliharaan sarana sanitasi komunal terdiri dari :
a. Biaya operasional (ongkos pengurasan, dan lain-lain)
b. Biaya pemeliharaan (biaya untuk penggantian komponen yang rusak, perbaikan sarana, dan
honorarium pengelola)
c. Biaya penyusutan/penurunan nilai peralatan/sarana
d. Kebutuhan biaya operasi dan pemeliharaan sarana sanitasi yang dibangun sebesar Rp 95.000,- per
bulan, sehingga biaya yang harus ditanggung per KK adalah minimal Rp. 5.000,-/bulan/rumah
sebanyak 20 rumah
e. Rincian perhitungan kebutuhan biaya operasi dan pemeliharaan sarana sanitasi dapat dilihat pada
tabel 10.
32
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Tabel 10. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Sarana Toilet dan Tangki Septik Individual
Adapun rencana pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Sanitasi adalah sebagai berikut :
Komponen
No. Pemanfaatan Pemeliharaan
Infrastruktur
1. Lubang Sarana lubang pembuangan tinja/ Lubang jongkok/ kloset harus
Jongkok/Kloset urine dibersihkan setiap hari
Tidak di perkenankan menggunakan sikat kloset
memasukkan benda padat karena
akan menyumbat saluran
Hindari air sabun dari mandi
maupun cuci masuk kedalam
kloset
Tidak diperkenankan membuang
bahan kimia karena akan
mematikan bakteri
2. Bak Air Untuk menampung air bersih guna Bak dikuras setiap hari
keperluan penggelontoran jamban menggunakan sikat dan bahan
pembersih jika kotor
3. Bak Perangkap Lemak Memisahkan lemak dan sampah yang Periksa dan bersihkan setiap 3 hari
/ ada pada air bekas mandi/cuci/masak sekali
Bak Kontrol Rumah
4. Bak Kontrol Jaringan Berfungsi sebagai lubang akses untuk Periksa setiap bak kontrol 1
33
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
40
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Kloset yang akan digunakan adalah jenis kloset jongkok. Kloset jongkok harus dilengkapi dengan leher
angsa yang terbuat dari bahan material sesuai dengan SNI. Kemiringan pipa pembuangan dari kloset ke
tangki 41eptic sebesar 1-2% (turun 1-2 cm per100 cm panjang pipa)
Bilik/dinding berfungsi untuk melindungi pemanfaat saat menggunakan sarana sanitasi. Bilik/dinding
toilet terbuat dari bahan material pasangan bata/batako di plaster, acian dan cat. Bilik toilet dilengkapi
41
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
dengan atap genteng, atau alumdex, atau spandex, dll. Bilik juga dilengkapi dengan lantai keramik, air,
penerangan, dan pintu plastik atau alumunium dilengkapi dengan handle dan kunci.
Bak Inspeksi
Berfungsi sebagai pengumpul air limbah domestik yang berasal dari jenis greywater sebelum dialirkan
menuju bidang resapan.Perencanaan bak inspeksi dilaksanakan dengan memperhatikan persyaratan
teknis sebagai berikut:
1) Bentuk: Bulat dengan diameter 40 cm
2) Bahan: Precast/pracetak dengan campuran komposisi beton 1;2;3 atau dengan besi tuang
3) Tutup: prinsipnya rapat, kedap air dan udara, ringan dan mudah dibuka untuk perawatan rutin
dan dikunci
Berfungsi memisahkan lemak dan padatan dari dapur. Unit ini dimaksudkan untuk mencegah
penyumbatan akibat masuknya lemak ke dalam pipa dalam jumlah besar. Disarankan dipasang diluar
dapur dan daerah dengan pemakaian air rendah dan lokasinya sedekat mungkin dengan sumbernya.
42
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Perencanaan bak inspeksi dilaksanakan dengan memperhatikan persyaratan teknis sebagai berikut:
: Precast/pracetak dengan
campuran komposisi
2) Bahan beton 1;2;3 atau dengan
tuang 1;2;3 atau dengan
besi tuang
0
: Berbentuk elbow 90
diameter 3 inchi
dipasang terendam
4) Perangkap bau
sampai masuk melewati
permukaan air untuk
menghindari bau.
43
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
Rencana anggaran biaya pembangunan sarana sanitasi komunal terdiri atas : biaya konstruksi, biaya
pelengkap dan pasca konstruksi, biaya perbaikan/rekondisi kembali prasarana masyarakat/umum.
Perhitungan biaya konstruksi meliputi biaya untuk pembelian bahan dan pembayaran upah pekerja, serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan konstruksi. Biaya konstruksi total dari perhitungan
RAB adalah Rp. 350.000.000,00 yang terdiri dari biaya untuk pembelian bahan adalah Rp.
210.000.000,00, dan pembayaran upah pekerja adalah Rp. 122.500.000,00 sedangkan dana-dana lain
yang berhubungan dengan kegiatan konstruksi adalah Biaya Operasional Kegiatan sebesar Rp.
17.500.000,00. Sehingga total dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 350.000.000,00 Dana APBN Murni
yang akan diterima sebesar Rp. 350.000.000,00, yang diterima KSM Rp. 350.000.000,00 (Tiga Ratus
Lima Puluh Juta Rupiah).
Rincian biaya konstruksi Tangki Septik Individual Kampung Manelek sebagai berikut :
Harga Satuan Upah dan Bahan/Material didasarkan pada harga survey 3 (tiga) toko yang dapat dilihat
pada lampiran. Untuk harga satuan upah pekerja diperhitungkan sesuai keahlian masing-masing pekerja
44
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya T.A 2019
(Rp/Hari) dan untuk harga bahan dihitung dengan satuan per unit, buah, liter atau m³ disesuaikan
dengan jenis bahan/material yang digunakan. Ketersediaan tenaga kerja di Kampung Manelek terdiri
dari pekerja, tukang serta kepala tukang. Kalau diperhatikan dari perencanaan, bahwa KSM Manelek
akan menyediakan tenaga kerja untuk Pekerja sebanyak 5 sampai 6 orang, sedangkan tukang terdiri dari
tukang kayu sebanyak 2 orang, tukang batu sebanyak 3 orang, untuk kepala tukang sebanyak 2 orang.
Para pekerja akan diutamakan warga masyarakat Kampung Manelek dari masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR), yang mau bekerja dan memenuhi aturan yang sudah ditetapkan dalam rembug
masyarakat. Adapun rencana perhitungan Upah Tenaga Kerja adalah :
1. Upah Tenaga Kerja tergantung dari masing-masing keahlian, dan dihitung perhari kerja yaitu 8 jam
per hari. Upah tenaga kerja didapat dilokasi, dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang
dinamakan daftar Harga Satuan Upah
2. Harga bahan/material untuk pelaksanaan fisik didasarkan pada harga toko yang ada di Kabupaten
Sorong Selatan
3. Harga satuan upah dan bahan/material untuk dasar perhitungan Biaya Perencanaan didasarkan Harga
Satuan Setempat
4. Analisa harga satuan pekerjaan adalah perhitungananalisa untukmendapatkan harga satuan pekerjaan
dengan menggunakan analisa SNI
5. Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan danupah yang dihitung/berdasarkan analisa SNI.
6. Volume pekerjaan adalah besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan yang dihitung berdasarkan
gambar bestek dan gambar detail
7. Rencana anggaran biaya suatu bangunan adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan (bahan
dan upah) untuk menyelesaikan bangunan tersebut.
Didalam penyusunan RAB dikelompokkan sesuai dengan komponen yang terdapat dalam SPALD-S.
(Lihat lampiran RAB)
45
KAMPUNG MANELEK DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN PROVINSI PAPUA BARAT
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PROGRAM : Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas ) Padat Karya
PEKERJAAN : Pembangunan Toilet Da Septik Tank Idividual (SPALD-S)
LOKASI : Kampung Manelek, Distrik Konda Kab. Sorong Selatan Provinsi Papua Barat
TAHUN ANGGARAN : 2019
PEKERJAAN TANAH
1 M³ MENGGALI TANAH BIASA SEDALAM 1 M
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.750 150,000.00 112,500.00
Mandor L.04 OH 0.025 - -
Jumlah Tenaga Kerja 112,500.00
B BAHAN
-
Jumlah Harga Bahan -
C Jumlah (A+B) 112,500.00
D Harga Satuan Pekerjaan (C) 112,500.00
PEKERJAAN PONDASI
1 M³ PONDASI BATU BELAH, campuran 1PC : 5PP
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1.500 150,000.00 225,000.00
Tukang Batu L.02 OH 0.750 160,000.00 120,000.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.075 195,000.00 14,625.00
Mandor L.04 OH 0.075 - -
Jumlah Tenaga Kerja 359,625.00
B BAHAN
Batu Belah M³ 1.200 1,200,000.00 1,440,000.00
Semen Portland Kg 136.000 2,250.00 306,000.00
Pasir Pasang M³ 0.544 950,000.00 516,800.00
Jumlah Harga Bahan 2,262,800.00
C Jumlah (A+B) 2,622,425.00
D Harga Satuan Pekerjaan (C) 2,622,425.00
1 M³ PASANG KERIKIL
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.780 150,000.00 117,000.00
Tukang batu L.02 OH 0.390 160,000.00 62,400.00
Kepala tukang L.03 OH 0.039 195,000.00 7,605.00
Mandor L.04 OH 0.039 - -
Jumlah Tenaga Kerja 187,005.00
B BAHAN
Kerikil M³ 1.200 1,700,000.00 2,040,000.00
Pasir urug Kg 0.432 - -
Jumlah Harga Bahan 2,040,000.00
C Jumlah (A+B) 2,227,005.00
D Harga Satuan Pekerjaan (C) 2,227,005.00
MEMASANG PLESTERAN
1 m² MEMASANG PLESTERAN 1:3, tebal 15 mm
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.300 150,000.00 45,000.00
Tukang Batu L.02 OH 0.150 160,000.00 24,000.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.015 195,000.00 2,925.00
Mandor L.04 OH 0.015 - -
Jumlah Tenaga Kerja 71,925.00
B BAHAN
Semen Portland Kg 7.776 2,250.00 17,496.00
Pasir Pasang M³ 0.023 950,000.00 21,850.00
Jumlah Harga Bahan 39,346.00
C Jumlah (A+B) 111,271.00
D Harga Satuan Pekerjaan (C) 111,271.00
1 m² MEMASANG ACIAN
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.200 150,000.00 30,000.00
Tukang Batu L.02 OH 0.100 160,000.00 16,000.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.010 195,000.00 1,950.00
Mandor L.04 OH 0.010 - -
Jumlah Tenaga Kerja 47,950.00
B BAHAN
Semen Portland Kg 3.250 2,250.00 7,312.50
Jumlah Harga Bahan 7,312.50
C Jumlah (A+B) 55,262.50
D Harga Satuan Pekerjaan (C) 55,262.50
PEKERJAAN SANITASI
1 M' MEMASANG PIPA GALVANIS Dia. 1"
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.054 150,000.00 8,100.00
Tukang Batu L.02 OH 0.090 160,000.00 14,400.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.009 195,000.00 1,755.00
Mandor L.04 OH 0.027 - -
Jumlah Tenaga Kerja 24,255.00
B BAHAN
Pipa Galvamis M 1.200 37,500.00 45,000.00
Perlengkapan % 35.000 - -
Jumlah Harga Bahan 45,000.00
C Jumlah (A+B) 69,255.00
D Harga Satuan Pekerjaan (C) 69,255.00
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
1 M' MEMASANG PIPA PVC TIPE AW Dia. 2"
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.054 150,000.00 8,100.00
Tukang Batu L.02 OH 0.090 160,000.00 14,400.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.009 195,000.00 1,755.00
Mandor L.04 OH 0.003 - -
Jumlah Tenaga Kerja 24,255.00
B BAHAN
Pipa PVC AW Dia. 2" M 1.200 42,000.00 50,400.00
Perlengkapan % 35.000 42,000.00 14,700.00
Jumlah Harga Bahan 65,100.00
C Jumlah (A+B) 89,355.00
D Harga Satuan Pekerjaan (C) 89,355.00
PEKERJAAN KAYU
1 M³ PASANG KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU KELAS II
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 4.000 150,000.00 600,000.00
Tukang kayu L.02 OH 12.000 160,000.00 1,920,000.00
Kepala tukang L.03 OH 1.200 195,000.00 234,000.00
Mandor L.04 OH 0.200 - -
Jumlah Tenaga Kerja 2,754,000.00
B BAHAN
Kayu kelas II M³ 1.100 3,500,000.00 3,850,000.00
Paku biasa 2" - 5" Kg 0.800 25,000.00 20,000.00
Jumlah Harga Bahan 3,870,000.00
C Jumlah (A+B) 6,624,000.00
D Harga Satuan Pekerjaan (C) 6,624,000.00
III UPAH
1 Pekerja OH 150,000.00
2 Tukang Kayu OH 160,000.00
3 Tukang Batu OH 160,000.00
4 Tukang Pipa OH 160,000.00
5 Kepala Tukang OH 195,000.00
6 Mandor OH 195,000.00
DOKUMENTASI