Motivasi Instrinsik
Motivasi Instrinsik
Motivasi Instrinsik
ABSTRACT
The purpose of this study is to examine and analyze the effects of intrinsic motivation and
extrinsic motivation on the performance of employees in the Statistics of D.I. Yogyakarta
Province. This study is also use job satisfaction as an intervening variable to analyze the effect of
intrinsic motivation and extrinsic motivation on the performance of employees.
The object of this study is the office of the Statistics of D.I. Yogyakarta Province, and the
subject were all employees of the Statistic of D.I. Yogyakarta Province, with a total population of
72 employees. Overall these employees occupy the Division of Administration, Division of Social
Statistics, Division of Production Statistics, Division of Distribution Statistic, Division of NWA, and
Division of IPDS. Data was collected using a questionnaire method is to provide a list of questions
or the questionnaire directly to the respondents, totaling 72 people.
The data were examined and analyzed using the Smart-PLS. The results showed that the
variable of intrinsic motivation and extrinsic motivation has a significant positive effect on job
satisfaction. Furthermore, intrinsic motivation variables showed a significant positive influence
on employee performance, but variable extrinsic motivation doesn’t have significant influence
on the performance of employees. Then the job satisfaction is not mediating influence between
intrinsic motivation on employee performance. And job satisfaction is not mediating influence
between extrinsic motivation on employee performance.
Keywords: Intrinsic Motivation, Extrinsic Motivation, Job Satisfaction, Employee Performance
430
PENDAHULUAN
Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen juga
telah memasuki era reformasi birokrasi yang merupakan langkah strategis untuk
membangun profil dan perilaku aparatur BPS yang profesional, mempunyai integritas
tinggi, dan mengemban amanah dalam memberikan layanan prima atas hasil data dan
informasi statistik yang berkualitas. Dengan visi “Pelopor Data Statistik Terpercaya
untuk Semua”, maka BPS berusaha untuk semaksimal mungkin menghasilkan data
statistik yang berkualitas. Untuk menghasilkan data yang berkualitas, BPS harus
didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang tinggi, tangguh,
berkualitas, dan mampu bekerja dengan penuh kesungguhan. Oleh karena itu perlu
adanya perhatian yang lebih dari organisasi terhadap kesejahteraan karyawannya agar
tujuan organisasi dapat tercapai.
Bertitik tolak dari masalah di atas, maka dapat dikatakan bahwa kinerja pegawai
akan dapat meningkat apabila terdapat motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang
mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Karyawan
yang memiliki motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang baik akan mendapatkan rasa
kepuasan kepuasan dan pada akhirnya mampu mendorong kinerja karyawan yang
baik dan tangguh untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik Provinsi
D.I.Yogyakarta, yaitu “Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua”. Sehingga perlu
dilakukan penelitian mendalam mengenai pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik
terhadap kinerja pegawai Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening.
TINJAUAN PUSTAKA
Kinerja
Motivasi Intrinsik
Herzberg dalam Tjahjono (2003) menjelaskan bahwa ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor motivator (faktor intrinsik) dan faktor
hygiene (faktor ekstrinsik). Motivasi intrinsik terdiri dari 3 faktor, yaitu feelings of
achievement (prestasi pekerjaan), recognition (pengakuan), dan increased responsibility
(meningkatkan tanggung jawab).
Motivasi Ekstrinsik
Faktor kedua dalam teori Herzberg’s dual-faktor theory of job satisfaction and
motivation satisfier adalah faktor ekstrinsik (faktor hygiene) yaitu daya dorong yang
datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Motivasi
ekstrinsik tersebut meliputi pay (kompensasi/gaji), status (kedudukan), dan working
conditions (Herzberg dalam Gibson, 2009).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik adalah daya
dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya
bekerja. Kepuasan kerja dapat diukur dari pay (kompensasi/gaji), status (kedudukan),
dan working conditions.
Kepuasan Kerja
Motivasi
Intrinsik (X1) H1 H3
H5
Kepuasan Kinerja Pegawai
Kerja (Y) (Z)
H2 H4
Motivasi
Ekstrinsik (X2)
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Jenis Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
yang diperoleh secara langsung dari responden (Tjahjono, 2009). Data tersebut berupa
jawaban dari pertanyaan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner daftar pernyataan (kuesioner) kepada karyawan BPS Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
skala Likert (1-5). Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, dan skor yang diperoleh
mempunyai tingkat pengukuran ordinal, sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel Pilihan dan Nilai Jawaban untuk Setiap Item Pertanyaan
Skor Kategori
4 Setuju (S)
HASIL PENELITIAN
akan dilihat untuk semua variabel penelitian. Kategori masing- masing variabel
ditentukan dengan terlebih dahulu membuat interval kelas dengan rumus:
Range Kategori
1 – 2,33 Rendah
a. Measurement Model
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Composite Cronbach
Variabel Keterangan
Reliability Alpha
b. Structural Model
Structural Model digunakan untuk melihat hubungan antara variabel,
melalui proses bootsrapping. Pengujian terhadap model struktural atau inner model
dilakukan dengan melihat nilai R-Square dari model penelitian, yang merupakan
uji goodness-fit model. Perubahan nilai R-Square dapat digunakan untuk menilai
pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen
apakah mempunyai pengaruh yang substantives.
442
d. Uji Hipotesis
Berdasarkan model fit tersebut akan dilakukan pengujian terhadap 5
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis pada PLS
didasarkan pada nilai yang terdapat pada analisis structural model, melihat
signifikansi pengaruh variabel exogen (Motivasi Ekstrinsik/ME, Motivasi
Intrinsik/MI, dan Kepuasan Kerja/KP) terhadap variabel endogen (Kinerja
Pegawai/KJ) dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikasi t-
statistic. Tingkat signifikansi path coefficient didapat dari nilai t statistic dan nilai
standardized path coefficient. Berikut disajikan nilai koefisien parameter di tabel 5:
Berdasarkan hasil uji inner model yang terdapat pada tabel diatas, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
444
Motivasi
Intrinsik Hipotesis diterima
Hipotesis diterima
Kepuasan Kinerja
Kerja Pegawai
Hipotesis ditolak
MotivasiHipotesis diterima
Ekstrinsik
Hipotesis ditolak
Dari gambar diatas dapat dikatakan bahwa dari hipotesis yang diajukan,
hipotesis keempat dan kelima yang memiliki p-value lebih besar dari 0,05 atau
tidak signifikan.
Motivasi intrinsik merupakan daya dorong yang timbul dari dalam diri
seorang karyawan untuk bekerja secara baik guna mencapai kinerja yang lebih
tinggi (Herzberg dalam Gibson, 2009). Jadi karyawan yang terdorong secara
intrinsik akan menyenangi pekerjaan yang memungkinnya menggunakan
kreaktivitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan
tidak perlu diawasi dengan ketat.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000. Angka ini lebih
kecil dibanding 0,05 artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif
antara motivasi intrinsik terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin tinggi
motivasi intrinsik, maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan BPS
446
Kesimpulan yang sama juga dihasilkan dari penelitian yang dilakukan oleh
Hayati (2012) dan Juliani (2007) yang menyatakan bahwa motivasi intrinsik
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.
Hasil ini juga mendukung penelitian Murti (2013) yang menyimpulkan bahwa
motivasi ekstrinsik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dalam penelitian ini ada 2 pengaruh mediasi yang akan dilihat, masing-
masing yaitu:
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Manullang, M., 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta.
Mathis, Robert L, and Jackson, John H., (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia,
Salemba Empat, Jakarta.
Murti, Harry dkk., 2013, Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Dengan Variabel
Pemediasi Kepuasan Kerja pada PDAM Kota Madiun, Jurnal Riset Manajemen dan
Akuntansi, Vol. 1, No. 1, Februari 2013.
Muslih, Basthoumi dkk., 2011, Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan
Kinerja Pegawai di PT Sang Hyang Seri (Persero) Regional III Malang, Jurnal Aplikasi
Manajemen, Vol.10, No.4 Desember 2012 hal 799-810.
Nawawi, H., 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia. Gadjah Mada University Press,
Jakarta.
Robbins, Stephen P., 2006. Perilaku Organisasi. PT Indeks, Gramedia. Jakarta.
Sekaran, U. 2006, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta.
Sholihin dan Ratmono, 2013, Analisis SEM-PLS dengan WarpPLS 3.0, Penerbit ANDI,
Yogyakarta.
Siagian, S. P., 2004,. Teori Motivasi dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Tjahjono, H.K. 2003. The Motivation To Work (Hezberg): Telaah Buku. Jurnal Utilitas
Manajemen dan Bisnis, 11(1): 55-64.
Tjahjono, H.K. 2009. Metode Penelitian Bisnis. VSM MM UMY.
Tjahjono, H.K. 2009. Manajemen Sumberdaya Manusia. VSM MM UMY
Wibowo, 2008, Manajemen Kinerja, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Wirawan, 2009, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta
http://www.menpan.go.id/reformasi-birokrasi/makna-dan-tujuan, diakses 19
Februari 2015
http://statcapcerdas.bps.go.id/?page_id=408, diakses 19 Februari 2015