Carotid Cavernoid Fistula
Carotid Cavernoid Fistula
Carotid Cavernoid Fistula
NEUROSURGERY
LECTURE NOTES
2012
USU Press
Art Design, Publishing & Printing
Gedung F
Jl. Universitas No. 9, Kampus USU
Medan, Indonesia
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau
seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
Chief Editor :
Prof. Dr. Abdul Gofar Sastrodiningrat, SpBS(K)
Ilustrator :
Donny Luis
Ahmad Brata Rosa
A Tok
Cover Designer :
Gatot Aji Prihartomo
ISBN: 979-458-641-2
Percetakan: USU
PRESS - MEDAN
Isi buku diluar tanggung jawab percetakan
Sponsor Pencetakan:
PT. KALBE FARMA TBK
Neurotransmitter
Beny Atmadja Wiryomartani 3
Neuroendoscopy
Julius July 37
CEREBRAL TRAUMA
Traumatic Brain Injury : Primary Brain Damage, Secondary Brain Damage, Management and Neuro
Critical Care
Abdul Gofar Sastrodiningrat 125
SPINE TRAUMA
SPINE TRAUMA : Arguments toward better care and patients safety
Abdul Gofar Sastrodiningrat 205
Thoracolumbar Trauma
Donny Luis, Abdul Gofar Sastrodiningrat 243
SPINE TUMOR
Spine Tumors
Donny Luis, Sabri Ibrahim 267
Intramedullary Tumors
Donny Luis, Abdul Gofar Sastrodiningrat 312
En Plaque Meningioma
Petroclival Meningioma
Sonny G. R. Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat 459
Tentorial Meningioma
Sonny G. R Saragih, Iskandar Japardi 480
Fibrous Dysplasia
Ahmad Brata Rosa, Iskandar Japardi 505
Medulloblastoma
Sabri Ibrahim, Donny Luis, Muhammad Fadhli, Adril Arsyad Hakim 511
Oligodendroglioma
Ahmad Brata, Sonny G.R.Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat 523
Ependymoma
Thomas Tommy, Abdul Gofar Sastrodiningrat 528
Pontine Glioma
Sonny G.R.Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat 537
Histiocytosis X
Sonny G. R. Saragih, Abdul Gofar Sasrodiningrat, 598
CEREBRAL INFECTION
Cerebral Abscess
Sonny G. R. Saragih, Steven Tandean, Marshal Risfandi, Abdul Gofar Sastrodiningrat 597
Cerebral Tuberculoma
Sabri Ibrahim, Sonny G.R.Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat 619
Toxoplasmosis
Michel Norman Jusman, Sonny G.R.Saragih, Rr.Suzy Indharty 638
Cerebral Aspergillosis
Donny Luis, Muhammad Fadhli, Alvin Abrar Harahap, Abdul Gofar Sastrodiningrat 649
Neurocysticercosis
Michael Norman Jusman, T. Yose Mahmuddin Akbar, Rr.Suzy Indharty 660
PEDIATRIC NEUROSURGERY
Hydrocephalus In Children
Sabri Ibrahim, Ahmad Brata Rosa, Ade Ricky Harahap 671
Hydrancephaly
Gatot Aji Prihartomo,Disfahan Sinulingga 683
Porencephaly
Thomas Tommy, Rr.Suzy Indharty 687
Chiari Malformation
Donny Luis, Disfahan Sinulingga, Adril Arsyad Hakim 704
Craniosynostosis
Ahmad Brata Rosa, Sonny G.R. Saragih, Adril Arsyad Hakim 721
NEUROVASCULAR
Carotid-Cavernous Fistula
Muhammad Chairul, Rr. Suzy Indharty 767
PERIPHERAL NERVE
MISCELLANEOUS
Intracranial Pressure
Donny Luis, Michael Norman Jusman 887
Pain Syndrome
Marshal Risfandi, Abdul Gofar Sastrodiningrat 908
INDEKS 958
Neurosurgery Lecture Notes
CAROTID-CAVERNOUS FISTULA
Muhammad Chairul, Rr.Suzy Indharty
PENDAHULUAN
Carotid-cavernous fistula adalah hubungan
abnormal antara arteri karotis dengan sinus
kavernosus, yang dapat terjadi secara spontan atau
didapat (trauma).(1,2)
EPIDEMIOLOGI
Frekuensi carotid-cavernous fistula d i
Amerika maupun secara internasional adalah jarang.
Carotid-cavernous fistula tipe langsung umumnya
berkaitan dengan trauma atau tindakan operasi.
Carotid cavernous fistulae traumatik lebih sering
terjadi pada usia muda. Dural carotid- cavernous
sinus fistulae biasanya terjadi pada wanita usia
pertengahan sampai usia tua tetapi dapat
menimbulkan gejala pada setiap kelompok umur,
termasuk pada bayi.
Carotid-cavernous fistula lebih sering terjadi
pada wanita usia pertengahan dan tua.
Carotid-cavernous fistula karena trauma umumnya
terjadi pada remaja.(2,3)
ANATOMI
Sinus kavernosus merupakan struktur
berpasangan di dalam tulang sfenoid pada bagian
depan dari fossa kranii media. Sinus ini berjalan dari
fissura orbitalis superior ke bagian petrosus ke
tulang temporal secara terpisah. Sinus kavernosus
saling berhubungan (kiri dan kanan) melalui sinus
interkavernosus anterior dan posterior yang juga
dikenal sebagai sinus sirkular. Anatomi dari sinus
kavernosus sebenarnya unik, karena hanya ini lokasi
anatomi di tubuh dimana arteri melewati secara
sempurna melalui struktur vena. Sinus kavernosus
memiliki fungsi utama sebagai struktur vena dari
duramater, menerima asupan darah dari vena
optalmika superior dan inferior. Setelah memasuki
sinus, darah vena mengalir melalui sinus
sfenoparietal, sinus petrosus superior, pleksus
basilaris dan pleksus pterigoid.(4)
Setelah bercabang dari arteri karotis
komunis, arteri karotis interna memasuki tengkorak
kepala melalui foramen laserum dan
kanalis karotikus. Kemudian berlanjut ke kanalis
petrosus dan memasuki sinus kavernosus pada
bagian medial dari sinus.
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis dari carotid-cavernous
ergantung pada derajat shunting dan
fistula b
rute dari alian vena. Gambaran klinis dari carotid-
cavernous fistula t ipe langsung meliputi onset
yang cepat dan pulsatile eksoftalmus, kongesti
konjungtiva, chemosis, perdarahan
subkonjunctiva, oftalmoplegi, peningkatan
Gambar 2. Jenis Carotid-cavernous fistula. tekanan intraokuli, dan adanya bruit yang dapat
Dikutip dari: Karadag R, Bayraktar N, Kirbas I, Durmus M. didengar dengan stetoskop bila diletakkan diatas
Unilateral, indirect spontaneous caroticocavernous fistula with palpebra superior. Bruit adalah desah dari aliran
bilateral abduction palsy. Indian J Ophthalmol 2011 59(4):336–
337. darah yang melalui celah yang sempit . Diplopia
dapat terjadi akibat paresis nervus penggerak
bola mata, kongesti orbital atau kedua
mekanisme tersebut.(7) Bola mata menjadi
immobile baik secara parsial ataupun
Neurosurgery Lecture Notes
Gambar 3. Gambaran klinis dari carotid-cavernous fistula. Gambar 5. Gambaran (A) MRI, (B) MRA, (C) MRV dari
Dikutip dari : Koleksi kasus Departemen Ilmu Bedah Saraf carotid-cavernous fistula. Dikutip dari: Koleksi kasus
FK.USU-RSUP.H.Adam Malik Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU/RSUP H. Adam Malik
PROSEDUR DIAGNOSTIK
Gambar 6. Gambaran Color Doppler d ari aliran vena
1. Funduskopi (9) oftalmika superior pada pasien carotid-cavernous fistula.
Pemeriksaan fundus pada mata Dikutip dari: Miller NR. Diagnosis and management of dural
menunjukkan dilatasi dari vena dengan pulsasi carotid–cavernous sinus fistulas. Neurosurg Focus
2007;23(5):E13,
spontan, edema diskus optikus, perdarahan retina,
retinopati stasis vena atau oklusi vena.
2.
Neurosurgery Lecture Notes
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari
carotid-cavernous fistula m eliputi kelainan
vaskular, seperti trombosis sinus kavernosus.(10)
Gambaran klinis dari trombosis sinus
kavernosus ini adalah edema periorbital,
chemosis, parese nervus III, IV, VI, ptosis,
midriasis, eksoftalmus, hipoestesi atau
hiperestesi disepanjang dermatom nervus V1
dan V2.(3)
Oftalmopati tiroid merupakan proses autoimun
yang dapat mempengaruhi jaringan orbita dan
Gambar 7. Tipikal dari carotid-cavernous fistula. Proyeksi lateral periorbita. Kondisi ini merupakan penyebab
dari substraction angiografi menunjukkan pengisian dari arteri tersering proptosis unilateral dan bilateral pada
karotis interna dengan sinus kavernosus sebagai akibat remaja dan usia pertengahan. Sembilan puluh
robeknya arteri karotis interna intrakavernosus. Tampak
pengisian vena oftalmika superior (panah yang di atas) dan vena persen penderitanya hipertiroidisme dan 6%
oftalmuka inferior (panah di bawah) . Dikutip dari : eutiroid. Oftalmopati tiroid menunjukkan gejala
Koenigsberg RA, Do V, Jeffrey Rykken J, Schaefer PW, Coombs penurunan visus, proptosis, lakrimasi dan
BD, Phillips CD, Krasny RM. Carotid-Cavernous Fistula Imaging . diplopia.(12)
Medscape Reference. Available at : Gejala dan tanda dari dural carotid-
http://emedicine.medscape.com/article/338870-overview 0n
26/08/2012 cavernous fistula k adang-kadang ringan saja,
biasanya spontan dan bisa juga perlahan, hal ini
menyebabkan kesalahan diagnosis. Ketika pasien
menderita mata merah, dengan pembengkakan
kelopak mata yang minimal, hal ini menyerupai
konjungtivitis kronik atau blefarokonjungtivitis
yang refrakter terhadap terapi topikal.(6)
PENATALAKSANAAN
Terapi optimal dari carotid-cavernous
Gambar 8. Gambaran CT-Angiografi pada penderita carotid- fistula adalah penutupan dari hubungan
cavernous fistula. abnormal dari arteri vena dengan menjaga tetap
Dikutip dari : Koleksi kasus Departemen Ilmu Bedah Saraf utuhnya arteri karotis interna. Teknik yang
FK.USU-RSUP.H.Adam Malik
digunakan untuk hal tersebut meliputi operasi
ETIOLOGI (3) perbaikan dari bagian yang rusak dari arteri
Sekitar 75% penyebab dari carotid- cavernous karotis interna intrakavernosus, embolisasi atau
fistula a dalah trauma serebral, dengan kecelakaan oklusi balon dari fistula tersebut.(3) Hubungan
kendaraan bermotor, perkelahian dan terjatuh dari carotid-cavernosus dapat ditutup dengan
ketinggian merupakan kejadian yang paling sering. embolisasi intravaskular.(13)
Cedera bisa berupa luka tembus ataupun tidak dan Dural carotid-cavernous fistula dapat
dapat berkaitan dengan fraktur pada basis kranii atau tertutup spontan, tetapi jika lesi tersebut
tengkorak wajah. menyebabkan gejala dan tanda yang progresif
Sekitar 25% sisanya terjadi secara spontan, maka dapat dilakukan embolisasi atau oklusi
terutama pada wanita usia pertengahan sampai balon endovaskular.(3) Secara umum embolisasi
dengan tua, yang berkaitan dengan aterosklerosis endovaskular merupakan terapi optimum untuk
hipertensi. Carotid-cavernous fistula i atrogenik lesi yang menyebabkan gejala dan tanda yang
pernah dilaporkan akibat operasi pituitari progresif seperti kehilangan penglihatan,
transpenoidal dan operasi sinus ethmoidalis.(3) diplopia, bruit yang tidak dapat ditoleransi dan
proptosis yang berat.(7)
Neurosurgery Lecture Notes
Pada pasien dengan fistula yang hanya panduan fluroskopi, dimana pasien dalam keadaan
berhubungan dengan cabang meningeal dari arteri anastesi umum. Dilakukan insisi kulit curvilinier
karotis eksterna atau dengan cabang meningens pada lipatan kelopak mata atas atau pada sulkus
dari kedua arteri karotis eksterna dan interna, superior dari kelopak mata atas bagian nasal
material embolisasi dimasukkan melalui kateter dengan bantuan mikroskop. Insisi diteruskan ke
mikro, ditempatkan di arteri karotis eksterna muskulus orbikularis okuli. Septum orbita
berlanjut ke cabang yang menghubungkan fistula.(6) diidentifikasi dan dibuka dengan ujung gunting
yang tajam, sampai ter-expose l emak
retroseptalorbita. Vena oftalmika superior
diidentifikasi dengan menggunakan blunt
dissection.