Tugas 1 Kalibrasi Model Greenshield/Greenberg Group III/MTS-309 Data Survei Kepadatan (Kendaraan/K M) Kecepatan (Km/Jam)

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

TUGAS 1

KALIBRASI MODEL

Greenshield/Greenberg

Group III/MTS-309

Data Survei

Kepadatan
Kecepatan
No (Kendaraan/K
(Km/Jam)
m)
1 17 64,2
2 19 63,1
3 27 54,5
4 35 52,4
5 47 50,3
6 57 44,4
7 59 42,2
8 61 40,6
9 65 36,6
10 75 34,5
11 78 33,2
12 80 25,6
13 85 24,5
14 88 23,3
15 95 20,5
16 96 19,7
17 105 18,2
18 110 16,8
19 115 14,6
20 125 10,2
Total
Rata-rata

Diminta : Hitung Kinerja Lalu-lintas (Kapasitas) pada ruas jalan itu ?


PENYELESAIAN :

Kalibrasi Model Greenberg

Kepadatan Kecepatan
No Inxi Inxi.yi Inxi² yi²
xi yi
1 17 2,83 64,2 181,69 8,01 4121,64
2 19 2,94 63,1 185,51 8,64 3981,61
3 27 3,30 54,5 179,85 10,89 2970,25
4 35 3,56 52,4 186,54 12,67 2745,76
5 47 3,85 50,3 193,66 14,82 2530,09
6 57 4,04 44,4 179,38 16,32 1971,36
7 59 4,08 42,2 172,18 16,65 1780,84
8 61 4,11 40,6 166,87 16,89 1648,36
9 65 4,17 36,6 152,62 17,39 1339,56
10 75 4,32 34,5 149,04 18,66 1190,25
11 78 4,36 33,2 144,75 19,01 1102,24
12 80 4,38 25,6 112,13 19,18 655,36
13 85 4,44 24,5 108,78 19,71 600,25
14 88 4,48 23,3 104,38 20,07 542,89
15 95 4,55 20,5 93,28 20,70 420,25
16 96 4,56 19,7 89,83 20,79 388,09
17 105 4,65 18,2 84,63 21,62 331,24
18 110 4,70 16,8 78,96 22,09 282,24
19 115 4,74 14,6 69,20 22,47 213,16
20 125 4,83 10,2 49,27 23,33 104,04
Total 82,89 689,40 2682,54 349,93 28919,48
Rata-rata 4,14 34,47

1
∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − ∑ 𝐼𝑛𝑥𝑖 ∑ 𝑦𝑖
𝑛
b= 1
∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝐼𝑛𝑥𝑖 )²
𝑛

1
2682,54− (82,89)(689,40)
20
= 1
349,93− (82,89)²
20

= - 27,326

a = 𝑦̅ − ̅̅̅̅̅.
𝑖𝑛𝑥𝑖 𝑏

= 34,47 – 4,14 (-27,326)

= 147,599
c = -b = 𝜇𝑜 = 27,326

c . Inkj = a = 147, 599

𝑎 147,599
Inkj = = = 5,041 Kendaraan/Km
𝑐 27,326

Inkj = 5,041 Kendaraan/Km

kj = 𝑒 5,041

kj = 221,627

ko= 𝑒 𝐼𝑛𝐾𝑖−1

= 𝑒 𝐼𝑛 221,627−1

= 81,532 Kendaraan/Km
1
Jxx = (∑ 𝐼𝑛𝑥𝑖 ²) − 𝑛 (∑ 𝐼𝑛𝑥𝑖 )²

1
= 349,93 - 20 (82,89)²

= 6,392
1
Jyy =( ∑ 𝐼𝑛𝑦𝑖 ²) − 𝑛 (∑ 𝐼𝑛𝑦𝑖 )²

1
= 28919,48 - 20 (689,4)²

= 5155,862
Jxx
R² = b² ×
Jyy

6,392
= (-27,326)²×
5155,862

= 0,925

qmax = 𝜇𝑜 . ko

= 27,326 × 81,532

= 2227,943

= 2228 Kendaraan/Km
Kalibrasi Model Greenshield

Kepadatan Kecepatan
No xi yi Inxi² yi²
xi yi
1 17 64,2 1091,40 289,00 4121,64
2 19 63,1 1198,90 361,00 3981,61
3 27 54,5 1471,50 729,00 2970,25
4 35 52,4 1834,00 1225,00 2745,76
5 47 50,3 2364,10 2209,00 2530,09
6 57 44,4 2530,80 3249,00 1971,36
7 59 42,2 2489,80 3481,00 1780,84
8 61 40,6 2476,60 3721,00 1648,36
9 65 36,6 2379,00 4225,00 1339,56
10 75 34,5 2587,50 5625,00 1190,25
11 78 33,2 2589,60 6084,00 1102,24
12 80 25,6 2048,00 6400,00 655,36
13 85 24,5 2082,50 7225,00 600,25
14 88 23,3 2050,40 7744,00 542,89
15 95 20,5 1947,50 9025,00 420,25
16 96 19,7 1891,20 9216,00 388,09
17 105 18,2 1911,00 11025,00 331,24
18 110 16,8 1848,00 12100,00 282,24
19 115 14,6 1679,00 13225,00 213,16
20 125 10,2 1275,00 15625,00 104,04
Total 1439 689,40 39745,80 122783,00 28919,48
Rata-rata 71,95 34,47

1
∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − ∑ 𝑥𝑖 ∑ 𝑦𝑖
𝑛
b= 1
∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 )²
𝑛

1
39745,80−20(1439)(689,40)
= 1
122783,00−20(1439)²

= - 0,512

a = 𝑦̅ − 𝑥̅𝑖 . 𝑏

= 34,47 – 71,95 × (-0,512)

= 71,308

𝜇𝑓 = a = 71,308 Km/Jam

Dan
𝜇𝑓
= -b
𝑘𝑗

Sehingga
𝜇𝑓 71,308
kj = = = 139,273 Kendaraan/Km
−𝑏 0,512

1
Jxx = (∑ 𝐼𝑛𝑥𝑖 ²) − 𝑛 (∑ 𝐼𝑛𝑥𝑖 )²

1
= 122783 - 20 (1439)²

= 19246,95
1
Jyy =( ∑ 𝐼𝑛𝑦𝑖 ²) − 𝑛 (∑ 𝐼𝑛𝑦𝑖 )²

1
= 28919,48 - 20 (689,4)²

= 5155,862
Jxx
R² = b² ×
Jyy

19246,95
= (-0,512)²×
5155,862

= 0,978
𝜇𝑓 × 𝑘𝑗
qmax =
4

71,308 ×139,273
=
4

= 2482,819 Kendaraan/Jam

= 2483 Kendaraan/Jam
TUGAS II

Diketahui : Satu ruas jalan dalam kota, dengan data sbb.


- 2 Arah bermedian

14 m (4 lajur)

- Lebar jalan efektif : m/lajur


- Penyesuaian / split arah = 55-45
- Gesekan samping rendah (lebar bahu jalan = 1,00 m )
- Jumlah perkiraan penduduk kota = 1.500.000 orang
- Volume kendaraan (dari data survey) 2500 kendaraan (termasuk angkot 500
kend. yang menaikan/turun penumpang pada ruas jalan tersebut).
500 kendaraan berat
1250 sepeda motor
150 kendaraan tak bermotor
350 pejalan kaki/jam
Hitung :
1. Berapa derajat kejenuhan (DS)/ berapa rata-rata kecepatan kendaraan ringan di ruas
jalan tersebut ?
2. Berapa derajat kejenuhan (DS), dan kecepatan adanya 350 pejalan kaki/jam dan 150
kendaraan tak bermotor/jam ?
3. Berapa derajat kejenuhan (DS), dan kecepatan bila jalur angkot dipindahkan ?
4. Berapa derajat kejenuhan (DS), dan kecepatan bila jalur dilebarkan 15 m ?
5. Hitung derajat kejenuhan dan kecepatan bila ketiga upaya perbaikan kinerja diatas
dilaksanakan seluruhnya ?
Penyelesaian :
Arus- lalu lintas pada jam puncak = 2500 + 500 + 1250 = 4250 / jam/2 arah
Lebar jalur 14 m bisa dibuat 4 jalur : 14/4 = 3,5 m/lajur
Arus per lajur : 4250/4 = 1062,5 = 1063 kendaraan/jam
Nilai smp kendaraan berat = 1,20
Nilai smp sepeda motor = 0,25
Dengan nilai-nilai smp tersebut maka arus lalu lintas jam puncak adalah :
(2500×1) + (500×1,2) + (1250×0,25) = 3412,5 = 3413 smp/jam/2 arah
Karena lalu lintas tersebar merata kedua arah maka arus lalu lintas yang digunakan untuk
analisis dapat dipilih arah yang mana saja sebesar :
3413/2 = 1706,5 = 1707 smp/jam (kasus 1,2 dan 4)
Untuk kasus 3 dan 5, yang memindahkan angkutan kota dari ruas tersebut maka arus lalu
lintas yang digunakan pada analisis adalah :
3413−400
= = 1506,5 = 1507 smp/jam
2
Tabel 3.3
Nilai smp jalan kota terbagi menurut MKJI (1997)
Arus LL per Smp
Jenis Jalan :
lajur
Jalan 1 Arah dan jalan terbagi
(kendaraan/jam) KB SM
2 lajur-1 arah (2/1) dan < 1050 1,3 0,4
4 lajur-2 arah terbagi (4/2 D) ≥ 1050 1,2 0,25
3 lajur-1 arah (3/1) dan < 1100 1,3 0,4
6 lajur-2 arah terbagi (6/2 D) ≥ 1100 1,2 0,25
LL : Lalu Lintas SM : Sepeda Motor
KB : Kendaraan Berat smp : Satuan Mobil Penumpang
Tabel 6.17
Perhitungan Frekuensi terbobot kejadian hambatan samping
Jenis kejadian hambatan Faktor Frekuensi
samping pembobot Frekuensi kejadian bobot
Pejalan kaki 0,5 350/jam, 200 m 175
Parkir, kendaraan berhenti 1,0 500/jam, 200m 500
Jalan masuk+Jalan keluar 0,7 0/jam, 200 m 0
Kendaraan berjalan lambat 0,4 150/jam 60
Total 735

Dengan frekuensi terbobot kejadian hambatan samping sebesar 735, maka menurut Tabel 6.8
kelas hambatan samping tergolong tinggi.
Hambatan samping tergolong tinggi, maka lebar bahu jalan dapat dikatakan tidak ada (<0,5).
Sehingga untuk kelas hambatan samping “tanpa” bahu jalan (Tabel 6.5) = 0,88 untuk kasus
kelas 1,2 dan 4, untuk kasus 3 dan 5 karena jalur angkot dipindahkan , sehingga lebar bahu
efektif = 1 m, faktor hambatan samping = 0,92 (Tabel 6.5)
Faktor ukuran kota (FCcs), Tabel 6.9
Karena penduduk kota 1.500.000 orang, berdasarkan Tabel 6.9 → (FCcs) = 1,00
Dengan rumus 6.16 ini, maka nilai kapasitas yang dihasilkan adalah seperti dalam tabel 6.16
dibawah ini :
Tabel 6.16
Perhitungan Kapasitas Jalan Kota

Faktor Pengaruh Kapasitas


No. Kapasitas Hambatan Ukuran kapasitas
Kasus Dasar C0 Lebar Pemisah Kota FCcs Aktual C
Samping
Jalur FCw Arah FCsp
FCsf
1 3300 1,00 0,985 0,88 1,00 2860
2 3300 1,00 0,985 0,88 1,00 2860
3 3300 1,00 0,985 0,92 1,00 2990
4 3300 1,04 0,985 0,88 1,00 2975
5 3300 1,04 0,985 0,92 1,00 3110
Level Of Service (LOS)
→ Rumus 6.2 :
FV = (Fvo + FVw) FFVsf FFVcs
Kecepatan arus bebas (FV), Fvo = kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan 4
lajur 2 arah bermedian ditentukan Tabel 6.11 besarnya adalah 57 km/jam
Lebar jalur 14 m = 3,5 m/lajur, dihitung dengan interpolasi faktor pengaruh lebar jalur tabel
6.12, didapat 0. Untuk kasus 4 dan 5 dengan lebar jalur 15 m = 3,75 per lajur, maka faktor
pengaruh lebar lajur = 2. Kelas hambatan samping diruas jalan ini tergolong tinggi, lebar bahu
jalan <0,5 m. Jadi “Tanpa” bahu jalan Tabel 6.13 = 0,89 untuk kasus 1,2 dan 4. Untuk kasus 2
dan 5 dengan jalur angkot dipindahkan, sehingga bahu jalan dihitung = 1 m, maka faktor
hambatan sampingnya = 0,93. Untuk faktor pengaruh ukuran kota, dengan jumlah penduduk
1.500.000 = 1,00
Tabel 6.18 Kecepatan Arus Bebas Jalan Kota
Faktor Faktor Pengaruh
Kecepatan Pengaruh Kecepatan
No Hambatan
Arus Bebas Lebar FV0 + FVw Ukuran Arus
kasus samping
Dasar FV0 Lajur kota Bebas FV
FVw FFVsf FFVcs
1 57 0 57 0,89 1,00 51
2 57 0 57 0,89 1,00 51
3 57 0 57 0,93 1,00 53
4 57 2 59 0,89 1,00 53
5 57 2 59 0,93 1,00 55

Tabel 6.19 Derajat kejenuhan dan kecepatan aktual di jalan kota


Derajat Kecepatan
No. Kapasitas Kecepatan
Arus Q Kejenuhan Arus
Kasus Aktual C Aktual
DS (Q/C) Bebas FV
1 1707 2860 0,6 51 43,4
2 1707 2860 0,6 51 45,8
3 1507 2990 0,5 53 49,0
4 1707 2975 0,57 53 48,0
5 1507 3110 0,48 55 51,7
TINGKAT PELAYANAN JALAN (LEVEL OF SERVICE)
Tingkat Pelayanan Karakteristik-Karakteristik Batas Lingkup (V/C)
C Dalam Zone Arus Stabil Pengemudi 0,45-0,47
Dibatasi Dalammemilih Kecepatannya

Tabel Tingkat Pelayanan Jalan (LEVEL OF SERVICE)


TUGAS III
PENYELESAIAN :
 Rumus kapasitas jalan antar kota (MKJI-1997)
C=COFCWFCSPFCSP
 Arus Lalu-Lintas (Q) = (1500+1700+500+300) = 4000 kend/jam/2 arah
Arus per lajur = 4000/4 = 1000 kend/jam
 Arus puncak = (1500×3,0)+(1700×5,5)+(500× 2,5)+(300×0,6)
= 15280 smp/jam
Tabel 3.5
Nilai smp jalan 4 lajur 2 arah antar kota menurut MKJI (1997)

Arus LL (kend/jam) Smp


Jenis
Alinyemen Jalan terbagi Jalan tak
MHV BB TB SM
per arah terbagi
<550 <1000 3,5 2,5 6,0 0,6
550-1099 1000-1999 3,0 3,2 5,5 0,9
Gunung
1100-1499 2000-2699 2,5 2,5 5,0 0,7
≥ 1500 ≥ 2900 1,9 2,2 4,0 0,5

2 arah, splits 55-45 → Arah 55 = 0,55 × 15280 = 8404 smp/kend


Arah 45 = 0,55 × 15280 = 6876 smp/kend

→ Kapasitas dasar jalan antar kota (CO)


4 Lajur tak bermedian, medan bergunung (Tabel 6.21)
4 × 1600 = 6400 smp/jam
Tabel 6.21 Kapasitas Dasar Jalan Antar-Kota Empat Lajur
→ Pengaruh lebar jalur (FCW)
Lebar lajur (W) = 3,5 m
Tabel 6.23 : FCW = 1,00
Tabel 6.23
Faktor Pengaruh Lebar Lajur Pada Kapasitas Jalan Antar-Kota Dua Lajur

→ Faktor distribusi arah (FCsp) → 55-45


Tabel 6.24 : FCsp = 0,975
Tabel 6.24
Faktor Pengaruh Distribusi Arah pada Kapasitas Jalan Antar-Kota
→ Pengaruh hambatan samping (FCsF)
Kelas hambatan samping sedang, lebar bahu = 2,00 m
Tabel 6.25 : FCsF = 1,00
Tabel 6.25
Faktor Pengaruh Hambatan Samping pada Kapasitas Jalan Antar-Kota

 Kapasitas jalan antar kota


C = COFCWFCSPFCSP
= 6400×1,00×0,957×1,00
= 6240 kend/jam

 Menghitung derajat kejenuhan (DS)


Kecepatan arus bebas (FV)
FV = (FVO+FVW)FFVSF FFVRC
 Kecepatan arus bebas dasar (FVO)
Alinyemen : Bergunung, arus yang menentukan adalah kendaraan ringan
Tabel 6.27 : FVO = 58
Tabel 6.27
Kecepatan Arus Bebas Dasar di Jalan Antar-Kota

 Faktor pengaruh lebar lajur (FVW)


Lebar lajur = 3,5 m → medan bergunung = 0

Tabel 6.28
Faktor Pengaruh Lebar Lebar Lajur Terhadap Kecepatan Arus Bebas di Jalan Antar-
Kota
 Faktor pengaruh hambatan samping (FFSF)
Hambatan samping rendah, lebar bahu jalan = 2,00 m → FFSF = 0,98
Tabel 6.29
Tabel Faktor pengaruh hambatan samping terhadap kecepatan arus bebas di jalan antar kota

 Faktor pengaruh kelas fungsional jalan dan tata guna lahan (FFRC)
Jenis jalan : Arteri,
Pengembangan pada sisi jalan : 25% → 0,99
Tabel 6.30
Tabel Faktor Pengaruh Kelas Fungsional Jalan Dan Guna Lahan Terhadap Kecepatan Arus
Bebas Di Jalan Antar-Kota

FV = (FVO+FVW)FFVSF FFVRC
= (39+0) 0,98×0,99
= 39,9702
= 40 km/jam

 Kesimpulan
→ Arus (Q) → Splits 55% = 8404 smp/jam
Splits 45% = 6876 smp/jam
→ Kendaraan Actual (C) = 6240 kend/jam
𝑄
→ Derajat Kejenuhan (DS) = ⁄𝐶 → Splits 55% = 8404⁄6240 = 1,34 smp/jam

→ Splits 45% = 6876⁄6240 = 1,10 smp/jam


→ Kecepatan arus bebas (FV) = 39 km/jam
PENYELESAIAN :

Arus Lalu-lintas pada jam puncak = 2400+750+650+1500 = 5300/jam/arah


Lebar jalur 15 m bisa dibuat 4 lajur : 15/4 = 3,75 m/lajur
Arus per lajur : 5300/4 = 1325 kendaraan/jam

Menurut MKJI 1997 Kapasitas ruas jalan bebas hambatan dapat dirumuskan sebagai berikut :
C=COFCWFCSP
Tabel 6.31
Variabel Yang Mepengaruhi Kapasitas Jalan Bebas Hambatan
Variabel Deskripsi Merupakan Fungsi dari:
C Kapasitas (smp/jam)
CO Kapasitas dasar (smp/jam) Jenis jalan, jenis elinyemen
FCW Faktor pengaruh lebar lajur Jenis jalan, WC
FCSP Faktor pengaruh distribusi arah Distribusi arah (hanya untuk jenis jalan
tanpa median)

Tabel 6.32
Kapasitas Dasar Jalan Bebas Hambatan Empat dan Enam Lajur
Jenis Jalan Kapasitas Dasar (smp/jam/lajur)
4 dan 6 Lajur bermedian
- Datar 2300
- Berbukit 2250
- Bergunung 2150

 Kapasitas Dasar : (CO) = 2250×4 = 9000 smp/jam/arah


 Faktor Pengaruh Lebar Lajur : (FCW) = 1,03 → Tabel 6.34
Tabel 6.34
Faktor Pengaruh Lebar Lajur Pada Kapasitas Jalan Bebas Hambatan
Tipe Jalan Lebar Jalan Lalu-Lintas Efektif Faktor Pengaruh Lebar
(Wc) (m) Lajur (FCw)
4 Lajur bermedian Per lajur
6 Lajur bermedian 3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,03
2 Lajur tak Total
bermedian 6,5 0,96
7,0 1,00
7,5 1,04

 Faktor pengaruh distribusi arah : (FCSP) → Tabel 6.35


Tabel 6.35
Faktor Pengaruh Distribusi Arah Pada Kapasitas Jalan Bebas Hambatan
SP %-% 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30
FCSP Jalan Bebas Hambatan tak bermedian 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88

SP : Pembagian Lalu-lintas dalam kedua arah jalan


FCSP : Faktor pengaruh distribusi arah

C = COFCWFCSP → 9000×1,03×1,00 = 9270 kend/jam


 Derajat Kejenuhan (DS) = Arus/Kapasitas → 5300/9270 = 0,572
 Kecepatan Arus Bebas (FV)
FV = FVO + FVW
→ Kecepatan arus bebas dasar (FVO) → Tabel 6.37
Kondisi Medan : Berbukit, 4 Lajur satu arah
Tabel 6.37
Kecepatan Arus Bebas Dasar Di Jalan Bebas Hambatan
Jenis Jalan/Jenis Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVSP) (Km/Jam)
Alinyemen (Kelas Kendaraan Kendaraan Berat Bus Besar Truk Besar LT
Jarak Pandang ) Ringan LV Sedang MHV LB
6 Lajur bermedian
- Datar 91 71 93 66
- Berbukit 79 59 72 52
- Bergunung 65 45 57 40
4 lajur bermedian
- Datar 88 70 90 65
- Berbukit 77 58 71 52
- Bergunung 64 45 57 40
2 Lajur tak bermedian
- Datar (A) 82 66 85 63
Datar (B)(C) 78 63 81 60
- Berbukit 70 55 68 51
- Bergunung 62 44 55 39
→ Faktor Pengaruh Lebar Lajur Terhadap Kecepatan Arus Bebas (FVW) → Tabel 6.38
Tabel 6.38
Faktor Pengaruh Lebar Lajur Terhadap Kecepatan Arus Bebas di Jalan Bebas Hambatan
Lebar jalur lalu- Faktor pengaruh lebar lajur (FVW)
Jenis Jalan lintas efektif (WC) (km/jam)
(m) Jenis alinyemen
Datar Berbukit Bergunung
4 dan 6 lajur bermedian Per lajur
3,25 -1 -1 -1
3,50 0 0 0
3,75 2 1 1
2 Lajur tak bermedian Total
6,5 -2 -1 -1
7,0 0 0 0
7,5 1 1 1

→ kecepatan arus bebas (FV)

FV = FVO + FVW → 77 + 1 = 78 km/jam


Tabel Tingkat Pelayanan Jalan (LEVEL OF SERVICE)

You might also like