Minat Baca Siswa Kelas Rendah Dalam Pelaksanaan Literasi Sekolah Di SD Islam Al Azhar 34 Makassar Hasninda Damrin
Minat Baca Siswa Kelas Rendah Dalam Pelaksanaan Literasi Sekolah Di SD Islam Al Azhar 34 Makassar Hasninda Damrin
Minat Baca Siswa Kelas Rendah Dalam Pelaksanaan Literasi Sekolah Di SD Islam Al Azhar 34 Makassar Hasninda Damrin
Abstract: This research aims to determine the interest of reading low-grade students in the
implementation of school literacy in Al Azhar Islamic Elementary School 34 Makassar. The
type of this research is qualitative research with descriptive approach. This research was
conducted at Al Azhar Islamic Elementary School 34 Makassar. Research subjects were low-
grade students, principals, classroom teachers, and library heads. Data collection techniques
used questionnaires, interviews, observations, and document studies. The collected data is then
described and analyzed, so it is found that: 1) School literacy program in Al Azhar Islamic
Elementary School 34 Makassar plays a role in motivating low grade students to like reading
activities. 2) Roles and responsibilities of the low class guardians are very important, because
low-grade students do not have their own initiative to follow reading activities. 3) The effort of
the school to increase the reading interest of low grade students is always to provide
socialization about literacy activities, introducing the importance of growing interest. 4) The
library in Al Azhar Islamic School has been able to support the implementation of school
literacy. 5) Interest in reading low-grade students in Al Azhar Islamic Elementary School 34
Makassar in the implementation of school literacy is now getting better as time goes by. Since
the introduction of school literacy program at the school, students are increasingly enthusiastic
to read..
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat baca siswa kelas rendah dalam
pelaksanaan literasi sekolah di SD Islam Al Azhar 34 Makassar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SD Islam Al
Azhar 34 Makassar. Subjek penelitian adalah siswa kelas rendah, kepala sekolah, guru kelas,
dan kepala perpustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara,
observasi, dan studi dokumen. Data yang terkumpul kemudian dideskripsikan dan dianalisis,
sehingga diperoleh bahwa :1) Program literasi sekolah di SD Islam Al Azhar 34 Makassar
berperan dalam memotivasi siswa kelas rendah untuk menyukai kegiatan membaca. 2) Peran
dan tanggung jawab wali kelas rendah sangat penting, karena siswa kelas rendah belum
memiliki inisiatif sendiri untuk mengikuti kegiatan membaca. 3) Upaya pihak sekolah untuk
meningkatkan minat baca siswa kelas rendah adalah selalu memberikan sosialisasi mengenai
kegiatan literasi, mengenalkan pentingnya menumbuhkan minat. 4) Perpustakaan yang ada di
SD Islam Al Azhar sudah mampu untuk menunjang pelaksanaan literasi sekolah. 5) Minat baca
siswa kelas rendah di SD Islam Al Azhar 34 Makassar dalam pelaksanaan literasi sekolah saat
ini sudah semakin baik seiring dengan berjalannya waktu. Sejak di berlakukannya program
literasi sekolah di sekolah tersebut, siswa semakin antusias untuk membaca.
3
berhubungan membentuk koordinasi yang 7. Literasi dan Perkembangannya
rumit untuk menunjang pemahaman bacaan. Kamus online Merriam-
Webster, literasi berasal dari istilah
4. Tujuan Membaca latin 'literature' dan bahasa inggris 'letter'.
Ada beberapa tujuan membaca Literasi merupakan kualitas atau
menurut Henry Guntur Tarigan (1985 : 9- kemampuan melek huruf/aksara yang di
10) yaitu menemukan detail atau fakta, dalamnya meliputi kemampuan membaca
menemukan gagasan utama, menemukan dan menulis. Namun lebih dari itu, makna
urutan atau organisasi bacaan, literasi juga mencakup melek visual yang
menyimpulkan, mengklarifikasi, menilai, artinya "kemampuan untuk mengenali dan
serta membandingkan atau memahami ide-ide yang disampaikan secara
mempertentangkan. visual (adegan, video, gambar)."
Awal pengertian literasi secara
5. Minat Baca sempit adalah untuk kemampuan dalam hal
Sandjaja (2005) menyatakan bahwa membaca, namun kemudian ditambahkan
minat membaca anak adalah suatu perhatian juga dengan kemampuan menulis. Pada
yang kuat dan mendalam disertai dengan abad pertengahan, sebutan literatus
perasaan senang terhadap kegiatan ditujukan kepada orang yang dapat
membaca sehingga mengarahkan anak membaca, menulis dan bercakap-cakap
untuk membaca dengan kemauannya dalam bahasa Latin.
sendiri.
Aspek minat membaca meliputi 8. Budaya Literasi
kesenangan membaca, kesadaran akan Kepekaan atau literasi pada
manfaat membaca, frekuensi membaca dan seseorang tentu tidak muncul begitu saja.
jumlah buku bacaan yang pernah dibaca Tidak ada manusia yang sudah literat sejak
oleh anak. lahir. Menciptakan generasi literat
membutuhkan proses panjang dan sarana
6. Faktor yang Mempengaruhi Minat yang kondusif. Proses ini dimulai dari kecil
Baca dan dari lingkungan keluarga, lalu didukung
Menurut Soeatminah (2012), atau dikembangkan di sekolah, lingkungan
faktor-faktor yang mempengaruhi minat pergaulan, dan lingkungan pekerjaan.
baca adalah sebagai berikut: Budaya literasi juga sangat terkait dengan
a. Faktor dari dalam pola pembelajaran di sekolah dan
1) Pembawaan/ bakat ketersediaan bahan bacaan di perpustakaan.
2) Jenis kelamin Akan tetapi, kita juga menyadari bahwa
3) Tingkat pendidikan literasi tidak harus diperoleh dari bangku
4) Keadaan kesehatan sekolah atau pendidikan yang tinggi.
5) Keadaan jiwa Kemampuan akademis yang tinggi tidak
6) Kebiasaan menjamin seseorang akan literat.
b. Faktor dari luar
1) Buku/ bahan bacaan 9. Literasi Sekolah
2) Kebutuhan anak Melalui Kemdikbud, pemerintah
3) Faktor lingkungan anak meluncurkan sebuah gerakan yang disebut
Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan
4
ini bertujuan agar siswa memiliki budaya 2. Tempat dan Waktu Penelitian
membaca dan menulis sehingga tercipta Tempat dilaksanakannya penelitian
pembelajaran sepanjang hayat. Selain itu, ini yaitu di SD Islam Al Azhar 34 Makassar
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) juga yang berada di Jalan Aroepala Hertasning
merupakan upaya menyeluruh yang Baru, Kecamatan Rappocini, Kota
melibatkan semua warga sekolah (guru, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
peserta didik, orang tua/wali murid) dan Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal
masyarakat sebagai bagian dari ekosistem 1 April sampai dengan 1 Mei 2018.
pendidikan.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) 3. Subyek Penelitian
memperkuat gerakan penumbuhan budi Adapun yang menjadi subyek
pekerti sebagaimana dituangkan dalam penelitian ini adalah siswa dan beberapa
Peraturan Menteri Pendidikan dan informan yang terdiri dari guru , kepala
Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah sekolah, dan pustakawan / kepala
satu kegiatan di dalam gerakan tersebut perpustakaan.
adalah “kegiatan 15 menit membaca buku
nonpelajaran sebelum waktu belajar
4. Deskripsi Fokus Penelitian
dimulai”.
Adapun deskripsi fokus penelitian, adalah
10. Sekolah Dasar Kelas Rendah sebagai berikut :
Tingkatan kelas di sekolah dasar a. Pemahaman siswa kelas rendah SD
dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelas Islam Al Azhar 34 Makassar tentang
rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri pentingnya kebiasaan membaca dan
dari kelas satu, dua dan tiga, sedangkan penerapannya dalam proses
kelas tinggi terdiri dari kelas empat, lima pembelajaran di sekolah.
dan enam (Supandi, 1992 : 44). Di b. Pemahaman dan kemampuan guru kelas
Indonesia, rentang usia siswa SD, yaitu rendah SD Islam Al Azhar 34 Makassar
antara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun. Usia dalam manajemen kelas dalam kaitannya
siswa pada kelompok kelas rendah, yaitu 6 dengan menumbuhkan minat baca siswa.
atau 7 tahun sampai 8 atau 9 tahun. c. Pemahaman dan kepedulian kepala
sekolah SD Islam Al Azhar 34 Makassar
C. Metode Penelitian tentang pentingnya minat baca siswa.
1. Jenis Penelitian d. Kelengkapan fasilitas perpustakaan yang
Jenis penelitian ini merupakan jenis mendukung program litersi sekolah di
penelitian kualitatif dengan pendekatan SD Islam Al Azhar 34 Makassar.
deskriptif. Pendekatan deskriptif e. Minat baca siswa kelas rendah dalam
dimaksudkan untuk mendeskripsikan hasil pelaksanaan literasi sekolah di SD Islam
temuan yang diperoleh setelah penelitian. Al Azhar 34 Makassar.
Metode kualitatif dimaksudkan agar dapat
diperoleh pemahaman dan penafsiran yang 5. Instrumen Penelitian
mendalam tentang makna dari fenomena Instrumen utama dalam penelitian
yang ada di lapangan. ini adalah peneliti sendiri, sedangkan
instrumen pendukung menggunakan
5
pedoman wawancara, pedoman observasi, analisa lebih lanjut berdasarkan
studi dokumentasi, dan angket untuk pemahaman.
menjaring data (informasi). d. Penarikan Kesimpulan (Conclusion
Drawing)
6. Teknik Pengumpulan Data Bagian terakhir kegiatan analisis adalah
Peneliti mengumpulkan/menjaring menarik kesimpulan. Kesimpulan pada
data dengan melakukan observasi, penelitian kulaitatif yang diharapkan
wawancara, angket, dan dokumentasi. merupakan temuan baru yang sebelumnya
Peneliti sebagai observer (pengamat) belum pernah ada. Temuan dapat berupa
melakukan observasi dengan mengamati deskripsi atau gambaran suatu objek yang
siswa sebagai subyek penelitian. Selain sebelumnya masih belum jelas sehingga
dengan mengamati langsung, peneliti setelah diteliti menjadi jelas. Pada penelitian
mengumpulkan data dari siswa dengan ini, data-data yang didapatkan berupa
menyebar angket. Sementara itu, penjelasan dan pemahaman mengenai minat
wawancara dilakukan langsung oleh peneliti baca siswa kelas rendah dalam pelaksanaan
dengan beberapa informan dengan cara literasi sekolah di SD Islam Al Azhar 34
bertatap muka dan bercakap-cakap untuk Makassar yang dikemukakan dalam
memperoleh informasi. penyajian data kemudian diinterpretasikan.
Setelah itu data tersebut dianalisis untuk
7. Teknik Analisis Data mendapatkan kesimpulan.
Teknik analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 8. Validitas Instrumen
Data dalam penelitian untuk
a. Pengumpulan Data
mengetahui minat baca siswa kelas rendah
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
dalam pelaksanaan literasi sekolah di SD
interaksi langsung antara peneliti dengan
Islam Al Azhar 34 Makassar akan diperoleh
subjek penelitian dan informan yang tentu
jika menggunakan instrumen penelitian
saja berada dalam lokasi penelitian.
yang valid pula. Oleh sebab itu, sebelum
b. Kondensasi Data ( Data
digunakan dalam proses penelitian,
Condensation)
instrumen yang telah dikembangkan
Data kondensasi mengacu pada proses
kemudian di validasi oleh pakar. Hasil
pemilihan, fokus, menyederhanakan,
validasi yang ada kemudian dianalisis
abstrak, dan mengubah data yang ditemukan
dengan menggunakan analisis Gregory
yang merupakan catatan-catatan selama di
sebagai berikut:
lapangan, transkrip wawancara, dokumen,
dan bahan empiris lain.
c. Penyajian Data (Data Display) D
Secara umum, penyajian data digunakan Validasi Isi =
A+B+C+D
untuk mengorganisir informasi yang
memungkinkan untuk menyimpulkan Keterangan:
gambaran dan tindakan. Melihat data yang A = Sel yang menunjukkan kedua
telah disajikan membantu kita memahami penilai/pakar menyatakan tidak relevan
apa yang terjadi dan untuk melakukan suatu B dan C = Sel yang menunjukkan perbedaan
pandangan antar penilai/pakar
6
D = Sel yang menunjukkan kedua koleksi buku di rumah. 71,8 % siswa setuju
penilai/pakar untuk validasi isi untuk menyempatkan waktu membaca pada
hari libur. 79, 5 % siswa menyatakan bahwa
Untuk memutuskan apakah prestasi yang baik di sekolah dapat
perangkat instrumen telah memiliki derajat diperoleh jika rajin membaca setiap hari.
validitas yang memadai, maka digunakan 67,9 % siswa merasa bahwa membaca buku
model kesepakatan tersebut dengan kriteria lebih menyenangkan daripada bermain atau
hasil penilaian dari kedua validator minimal menonton televisi diwaktu luang. 84,9 %
memiliki “relevansi kuat”. Jika hasil dari siswa sangat setuju bahwa kegiatan
koefisien validitas ini sangat tinggi (V = membaca sangat membantu dalam
75%), maka dapat dinyatakan bahwa hasil menyeleseaikan PR-PR di rumah. 72,6 %
pengukuran yang dilakukan adalah siswa selalu menyempatkan waktu untuk
sahih/valid. Namun apabila tidak demikian membaca buku sebelum melakukan
maka perlu dilakukan revisi berdsarkan aktivitas. 88,9 % siswa menyatakan bahwa
saran dari tim validator atau dengan melihat buku-buku yang ada gambarnya lebih
kembali aspek-aspek yang nilainya kurang. menarik untuk dibaca. 74,4 % siswa setuju
Selanjutnya dilakukan proses validasi ulang untuk ikut membaca saat melihat teman
terhadap instrumen yang telah direvisi. yang lain sedang membaca. 89,2 % siswa
Demikian seterusnya sehingga diperoleh sangat setuju bahwa membaca berbagai
hasil yang sahih/valid. Instrumen yang macam buku dapat menambah pengetahuan
sahih/valid itulah yang digunakan dalam dan wawasan. 78,3 % siswa senantiasa
penelitian mengambil data dari responden mengoleksi berbagai buku bacaan di rumah.
yang telah ditetapkan. 49,5 % siswa tidak setuju jika ada teman
yang mengajak bermain saat membaca. 67
D. Hasil Penelitian % siswa akaan mengabaikan kegiatan lain
1. Pemahaman siswa kelas rendah SD ketika membaca, tetapi tetap melakukan
Islam Al Azhar 34 Makassar tentang kegiatan tersebut setelah selesai membaca.
pentingnya kebiasaan membaca dan 56,9 % siswa akan tetap bisa berkonsentrasi
penerapannya dalam proses membaca meskipun dalam suasana ribut.
pembelajaran di sekolah. 64,9 % siswa setuju untuk melakukan
Siswa kelas rendah di SD Islam Al kegiatan lain pada saat membaca. 87,7 %
Azhar 34 Makassar sudah mampu siswa menyatakan bahwa buku-buku baru
memahami tentang pentingnya kebiasaan di perpustakaan akan sangat menarik untuk
membaca dan penerapannya dalam proses dibaca. 72,9 % siswa akan menyelesaikan
pembelajaran di sekolah. Sebanyak 87,5 % tugas-tugas yang berkaitan dengan
siswa merasa senang dan bahagia ketika membaca terlebih dahulu. 47,3 % siswa
membaca buku. 67,8 % siswa setuju jika tidak setuju untuk membacakan teks di
diminta untuk menyampaikan kembali isi depan kelas tanpa di suruh. 73,2 % siswa
bacaan yang sudah mereka baca. 91,4 % selalu menyisishkan uang saku untuk
siswa menyatakan bahwa perpustakaan membeli buku. 74,1 % siswa merasa bahwa
adalah tempat membaca yang sangat ada kepuasan tersendiri ketika membaca
nyaman. 85,9 % siswa setuju bahwa buku. 63,7 % siswa merasa bahwa ada
kegiatan membaca akan lebih perasaan bangga dan bersemangat ketika
menyenangkan jika memiliki banyak membaca di depan teman-teman. 84,1%
7
siswa sangat setuju bahwa bacaan yag ada 3. Pemahaman dan kepedulian kepala
gambarnya seperti dongeng, dapat sekolah SD Islam Al Azhar 34
meningkatkan imajinasi. Dan 82,8 % siswa Makassar tentang pentingnya minat
juga sangat setuju untuk mengajak teman baca siswa.
lain membaca koleksi buku-buku yang baru Adanya program literasi sekolah
dibeli. sangat membantu dalam meningkatkan
Hampir seluruh wali kelas minat baca siswa, terutama siswa kelas
menyatakan bahwa kesadaran dan minat rendah. Meskipun masih terhitung baru di
baca siswa kelas rendah semakin meningkat SD Islam AL azhar 34 Makassar, tetapi
setelah adanya program literasi sekolah. program literasi sekolah mampu membantu
Pelaksanaan program literasi sekolah sangat siswa dan guru.
membantu dalam proses belajar mengajar di Selain itu, penjadwalan kunjungan
kelas. ke perpustakaan setiap pekan perkelas juga
2. Pemahaman dan kemampuan guru baru dilaksanakan pada tahun ajaran
kelas rendah SD Islam Al Azhar 34 2017/2018. Setiap tiga bulan (triwulan),
Makassar dalam manajemen kelas kepala sekolah akan menerima laporan
dalam kaitannya dengan tertulis dari masing-masing wali kelas
menumbuhkan minat baca siswa. tentang perkembangan minat baca siswa.
Pembiasaan membaca 15 menit 4. Kelengkapan fasilitas perpustakaan
setiap pagi dilakukan oleh wali kelas secara yang mendukung program litersi
berganntian. Setiap kelas terdiri dari dua sekolah di SD Islam Al Azhar 34
wali kelas yang setiap harinya secara Makassar.
bergantian mengarahkan dan mendampingi Ruang perpustakaan SD Islam Al
siswa untuk melaksanakan kegiatan Azhar 34 Makassar saat ini berada di lantai
pembiasaan membaca tersebut. Pada saat 4 gedung sekolah. Ruang perpustakaan
kegiatan berlangsung, wali kelas yang lain dilengkapi dengan beberapa rak buku yang
bertugas untuk mengawasi dan mengontrol diisi dengan jenis-jenis buku yang berbeda.
ketertiban siswa. Setelah kegiatan selesai Buku-buku disusun secara teratur
dilaksanakan, maka wali kelas akan berdasrkan jenisnya masing-masing. Selain
menunjuk siswa secara bergantian untuk itu, terdapat beberapa meja baca di tengah-
menyampaikan kembali apa yang telah tengah ruangan yang dikelilingi oleh lemari
dibaca. Siswa yang ditunjuk untuk maju rak buku. Menurut narasumber,
adalah sebanyak 5 siswa setiap harinya, perpustakaan yang ada saat ini sudah
sehingga semua siswa akan mendapat memadai dan sudah bisa menunjang
giliran untuk tampil di depan teman- program literasi sekolah. Hanya saja,
temannya meskipun pada hari yang berbeda. perpustakaan yang ada di SD Islam Al
Setelah seminggu kegiatan berlangsung, Azhar 34 Makassar masih tergolong belum
maka pada minggu berikutnya di hari maju dikarenakan buku-buku yang tersedia
pertama akan dipilih siswa yang akan masih buku-buku dalam bentuk fisik.
menjadi duta baca. Sedangkan dibeberapa sekolah lain yang
sudah bertaraf internasional, sudah
dilengkapi dengan perpustakaan digital
yang langsung terhubung dengan jaringan
internet sehingga siswa bisa mengakses
8
buku-buku yang mungkin belum tersedia melahirkan beberapa kesimpulan. Peneliti
bentuk fisiknya dalam perpustakaan. dapat menyimpulkan bahwa:
5. Minat baca siswa kelas rendah di SD 1. Pemahaman siswa kelas rendah SD
Islam Al Azhar 34 Makassar dalam Islam Al Azhar 34 Makassar tentang
pelaksanaan literasi sekolah pentingnya kebiasaan membaca sudah
Minat baca siswa kelas rendah di berada dalam kategori tinggi. Adanya
SD Islam Al Azhar 34 Makassar semakin program literasi sekolah di SD Islam Al
baik seiring berjalannya waktu. Sejak di Azhar 34 Makassar memberikan
berlakukannya program literasi sekolah di motivasi bagi siswa kelas rendah untuk
sekolah tersebut, siswa semakin antusias lebih menyukai kegiatan membaca.
untuk membaca. kegiatan pembiasaan 2. Pemahaman dan kemampuan guru
membaca setiap pagi 15 menit sebelum kelas rendah SD Islam Al Azhar 34
pelajaran berlangsung memebrikan energi Makassar dalam manajemen kelas
positif tersendiri untuk siswa sehingga lebih dalam kaitannya dengan
bersemangat untuk datang ke sekolah tepat menumbuhkan minat baca siswa sudah
pada waktunya. Hal ini dapat dilihat semakin baik seiring dengan
langsung pada pagi hari. Sebelum adanya berjalannya program lierasi sekolah.
kegiatan pembiasaan membaca dipagi hari, 3. Pemahaman dan kepedulian kepala
biasanya siswa akan datang ke sekolah sekolah SD Islam Al Azhar 34
mendekati waktu dimulainya pembelajaran, Makassar tentang pentingnya minat
bahkan masih banyak siswa yang terlambat baca sangat tinggi. Upaya pihak
datang ke sekolah. Tetapi, setelah adanya sekolah untuk meningkatkan minat
pembiasaan tersebut, siswa berlomba-lomba membaca siswa kelas rendah melalui
untuk datang pagi-pagi ke sekolah agar tidak kegiatan literasi adalah pihak sekolah
ketinggalan kegiatan membaca dan tidak selalu memberikan sosialisasi.
kehilangan kesematan untuk membaca 4. Perpustakaan yang ada di SD Islam Al
bahan bacaan yang disediakan oleh wali Azhar sudah mampu untuk menunjang
kelas pada hari itu. pelaksanaan literasi sekolah meskipun
Selain itu, adanya jadwal belum menjadi perpustakaan yang
kunjungan khusus ke perpustakaan juga berbasis internet.
menjadi magnet yang luar biasa untuk siswa. 5. Minat baca siswa kelas rendah di SD
Siswa kelas rendah yang belum terlalu Islam Al Azhar 34 Makassar dalam
mengenal perpustakaan dengan baik pelaksanaan literasi sekolah saat ini
akhirnya bisa sering-sering mengunjungi sudah semakin baik seiring dengan
perpustakaan dengan adanya jam kunjungan berjalannya waktu sejak di
khusus tersebut. berlakukannya program literasi
sekolah.
E. Simpulan dan Saran
1. Kesimpulan 2. Saran
Penelitian yang dilakukan untuk Berdasarkan hasil penelitian minat
mengungkap minat baca siswa kelas rendah baca siswa kelas rendah yang dilakukan di
dalam pelaksanaan literasi sekolah di SD SD Islam Al Azhar 34 Makassar, maka
Islam Al Azhar 34 Makassar telah peneliti memberikan saran sebagai berikut:
9
a. Bagi siswa kelas rendah, diharapkan _______. 2008. Membaca Cepat dan
untuk selalu mengikuti kegiatan- Efektif (Teori dan Latihan).
kegiatan yang berkaitan dengan Bandung : Sinar Baru Algensindo
program literasi sekolah agar
pemahaman tentang pentingnya Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca
kebiasaan membaca semakin baik. di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Dengan demikian, proses pembelajaran Aksara.
di dalam kelas juga diharapkan akan
semakin lancar. Ruslan. 2009. Validitas isi; Buletin
b. Bagi guru kelas, diharapkan untuk Pa’biritta No. 10 Tahun IV
senantiasa melakukan pendampingan September 2009
dan manajemen kelas yang baik agar
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang Sandjaja, Soekanto. 2005. Pengaruh
berkaitan dengan program literasi Keterlibatan Orang Tua terhadap
sekolah semakin baik dan lancar. Minat Membaca Anak Ditinjau
c. Bagi kepala sekolah, diharapkan dapat dari Pendekatan Stres
mengadakan pertemuan dengan orang Lingkungan. Psikodimensia
tua siswa untuk sosialisasi tentang Kajian Ilmiah Psikologi, 2(1),
literasi sekolah agar siswa tetap rajin 17–25.
membaca saat di rumah. Selain itu,
memberikan kesempatan kepada semua Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor
guru kelas untuk mengikuti pelatihan yang Mempengaruhinya. Jakarta
tentang pelaksanaan literasi sekolah.
: Rineka Cipta
d. Bagi Pustakawan, diharapkan
senantiasa bekerjasama dengan guru Soeatminah & Sri Marnodi. 1991. Pedoman
kelas dalam mendukung dan
Penyelenggaraan Perpustakaan
melaksanakan program literasi sekolah.
Serta mengadakan pendampingan Sekolah. Yogyakarta : IKIP
khusus saat siswa melaksanakan Yogyakarta.
kegiatan membaca di perpustakaan.
e. Minat baca siswa kelas rendah di SD Soedarso. 2006. Sistem Membaca Cepat dan
Islam Al Azhar 34 Makassar Efektif. Jakarta: Gramedia
diharapkan semakin baik ke depannya Pustaka Utama
dengan adanya program literasi
sekolah. Surachmad, Winarno. 1980. Metode
Penelitian. Bandung : Tarsito.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhadi. 1987. Kapita Selekta Kajian Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca
Bahasa, Sastra dan sebagai Suatu Keterampilan
Pengajarannya. Malang : Ikip Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Malang
10
11