Faktor Faktor Penghambat Revitalisasi Pa
Faktor Faktor Penghambat Revitalisasi Pa
Faktor Faktor Penghambat Revitalisasi Pa
Abstract
There is a potency that should be viewed good enough to increase the Village Own
Source Revenue (PADesa) of Teratak Buluh Village in Siak Hulu subregency of Kampar
Regency that is a traditrional market. The establishment of the traditional market began from
2007, nevertheless it stopped in 2012 because of the proposals program of revitalization Teratak
Buluh Village Market there is no establishment that accepted from 2012 until 2016 so that the
development process of the market does not carried out well. The method that used in this
research is descriptive method with qualitative kind analysis. The kind of research data are
primary data and secondary data. Analysis data technique used is qualitative descriptive data
analysis.
The result of this research indicates that the effort of local government to revitalize
Teratak Buluh Traditional Market get a decrease. Afterward, to re-increase the development of
Teratak Buluh Traditional Market activity, the government of Kampar Regency re-established
the traditional market. Began in 2007 until 2011 and in the next year 2012 until 2016 there is no
sustainability development of the market. The inhibiting factors of establishment of the Teratak
Buluh Traditional Market are the obstacle in Musrenbang Desa Teratak Buluh (The Conference
of Development Planning of Teratak Buluh Village) and the second one is the limitation of
budget obstacle.
3. Pembangunan
2. Pasar Tradisional Menurut Siagian,5 pembangunan
adalah sebagai rangkaian usaha untuk
Menurut Sonny Sumarsono,3 pasar mewujudkan pertumbuhan dan perubahan
adalah tempat atau keadaan dimana para secara terencana dan sadar yang ditempuh
pembeli dan penjual membeli dan menjual oleh suatu negara/bangsa menuju modernitas
barang, jasa atau sumber daya. Pasar terdiri dalam rangka pembinaan bangsa (Nation-
dari pasar barang, jasa, dan sumber daya Building).
yang mengadakan transaksi jual-beli dalam
perekonomian. Dengan penelaahan terkait
Pasar tradisional merupakan tempat pembangunan ada tahap-tahapan yang harus
bertemunya penjual dan pembeli serta diikuti yaitu tahapan perencanaan
ditandai dengan adanya transaksi penjual pembangunan. Dalam tahapan-tahapan
dan pembeli secara langsung dan biasanya perencanaan pembangunan tentunya sangat
ada proses tawar-menawar, bangunan menunjang dan membantu kelancaran suatu
biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los, perencanaan pembangunan agar dapat
dan dasaran terbuka yang dibuka oleh berjalan dengan baik dan lancer serta tepat
penjual maupun suatu pengelola pasar. sasaran yang diharapkan.
Kebanyakan menjual kebutuhan
sehari-hari seperti bahan-bahan makanan Menurut Bintoro Tjokroamidjojo.
berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, M.A,6 Adapun tahapan-tahapan dalam suatu
daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa proses perencanaan pembangunan adalah
dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang sebagai berikut :
menjual kue-kue dan barang-barang lainnya.
Penyusunan rencana terdiri dari :
Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di
l) Tinjauan keadaan.
Indonesia, dan umumnya terletakan
Tinjauan keadaan ini dapat
dikawasan perumahan agar memudahkan
berupa tinjauan sebelum memulai suatu
pembeli untuk mencapai pasar. Biasanya
pasar tradisional beraktifitas dalam batas-
4
batas waktu tertentu, seperti pasar pagi, Eis Al Masitoh, 2013, Upaya menjaga
pasar sore, pasar pekan, dan lain sebagianya. Eksistensi Pasar Tradisional: Studi Revitalisasi
Pasar Piyungan Bantul, Jurnal PMI Vol. X. No. 2,
UIN SUSKA
5
Siagian S.P, 2004, Administrasi
Pembangunan, Jakarta : Ghalia Indonesia, hlm. 4
6
Bintoro Tjokroamidjojo. M.A, 1980,
3
Sonny Sumarsono,2007, Ekonomi Mikro : Perencanaan Pembangunan, Jakarta : PT Gunung
Teori dan Soal Latihan. Yogyakarta : Graha Ilmu Agung, hlm 57-60