Laporan Akhir Elektronika II

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 15

Elektronika 2

Praktikum : 02-03-2020; Laporan : 09-03-2020


Asisten praktikum : Yusuf Faisal

Operasional Amplifier

Reza Aditiya Adjie, Ahmad Riduan, Miya Yulia, Muhammad Eksya Pratama A., Nadia
Anugrahi L., Normalinda, Rika Amanda A., Ulil Abror AL-Rosyid
Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat Jalan A.Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalsel

Email : rezaaditiyaadjie@gmail.com

ABSTRACT− Operational Amplifier as an Inverting amplifier aims to find out the characteristics of the op-
amp reinforcement which are coupled with several work modes including inverting, non-inverting, and
differential amplifiers. As an ideal operational amplifier, operational amplifier (Op-Amp) has the following
characteristics : Large Input Impedance (Zi) = ∞, Output Impedance (Z0) is small = 0, High voltage
reinforcement (Av) = ∞, Band Width wide frequency response = ∞, V0 = 0 if V = V2 and does not depend on
the magnitude of V1, operational characteristics of the amplifier (Op-Amp) are independent of temperature.
In open loop mode the magnitude of the voltage gain is infinite, so the output voltage is almost and can be
said to be close to Vcc. In writing mathematics can be written : Av = ∞, so the output voltage ≈ Vcc. In closed
loop mode the magnitude of the voltage gain (Av) is large but does not reach its maximum value and can be
written as follows: Av < max. The Op Amp can also be used in a comparator mounted in an open loop state.
in this situation the Op Amp is not directly proportional to the input. in this experiment the results obtained
for Op Amp as a Comparator, with inverting and non-inverting is 0,1467 and as an inverting amplifier is -50
V and a non-inverting amplifier is 13,425 V. From the experimental results obtained strengthening data for
each work mode, the greater the value of reinforcement is obtained from the division of R2 with R1. For
comparator values as inverting and non inverting are the same. Strengthening of positive values for non-
inverting and differential amplifiers and negative values for inverting amplifiers, in addition there are
inaccuracies in the gain resulting from several parameters of the characteristics of an op-amp itself, such as
CMRR, open-loop (AOL), unity-gain frequency, and Slew rate where the quality of an op-amp is considered
good if the ideal parameter values are met.

KEYWORD : Op-Amp, comparators , Inverters, Non-inverters

1
I. PENDAHULUAN Penguat ini dinamakan penguat non
Dalam dunia elektronika kita mengenal inverting karena masukan dari penguat
salah satu komponen utama yaitu transistor, tersebut adalah masukan non inverting dari
dimana fungsi dari transistor sebagai penguat Op Amp. Sinyal keluaran yang dihasilkan
arus dan saklar otomatis. Beberapa transistor oleh penguat jenis ini sefasa dengan sinyal
yang terangkai dan terintegerasi dapat masukannya. Gambar 1 menunjukkan
dijadikan komponen elektronik lainnya rangkaian dari penguat inverting.
berupa Op-Amp (penguat operasional).
Operational Amplifier atau di singkat Op-
Amp merupakan salah satu komponen analog
yang popular digunakan dalam berbagai
aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-
amp popular yang paling sering dibuat antara
lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, Gambar 1. Penguat Inverting
integrator dan differensiator. Pada pokok
bahasan praktikum ini akan dipaparkan Rumus untuk menentukan tegangan keluaran
aplikasi op-amp sebagai fliter lolos rendah, dari penguat inverting adalah sebagai
dimana rangkaian feedback (umpan balik) berikut :
R
negatif memegang peranan penting. Secara Vout   f Vin
Rg
umum, umpan balik positif akan
menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik Untuk pengutannya :
negatif menghasilkan penguatan yang dapat Vout
terukur (Horn, 1994). Gain 
Vin
Penguat operasional (bahasa Inggris:
operational amplifier) atau yang biasa disebut
Penguat ini dinamakan penguat non
op-amp merupakan suatu jenis penguat
inverting karena masukan dari penguat
elektronika dengan sambatan (bahasa Inggris:
tersebut adalah masukan non inverting dari
coupling) arus searah yang memiliki bati
Op Amp. Sinyal keluaran yang dihasilkan
(faktor penguatan atau dalam bahasa Inggris:
oleh penguat jenis ini sefasa dengan sinyal
gain) sangat besar dengan dua masukan dan
masukannya. Gambar 2 menunjukkan
satu keluaran. Penguat operasional pada
rangkaian dari penguat non inverting.
umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit
terpadu dan yang paling banyak digunakan
adalah seri 741. Sebuah tapis/filter merupakan
sebuah jaringan yang didesain agar dapat
melewatkan isyarat pada daerah frekuensi
tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat
dapat diloloskan disebut pita lolos (pass band)
dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak Gambar 2. Penguat non Inverting
disebut pita henti (stop band). Filter dengan Rumus untuk menentukan tegangan
pita lolos pada frekeunsi rendah disebut filter keluaran dari penguat non inverting adalah
lolos rendah, sedangkan untuk pita lolos pada sebagai berikut : R  Rf
Vout  g Vin
frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi. Kita Rg
dapat juga mendesain filter dengan pita henti Untuk pengutannya :
pada frekuensi rendah dan pada frekuensi Rg  R f
tinggi (Malvin, 1985). Gain 
Rg
Reza, 1811014110009 2

( Giancoli, 2001). untuk detektor null (harap teliti).


Rangkaian Komparator adalah alat
yang di gunakan untuk membandingkan
ukuran panjang, komparator umumnya di
buat dari sebuah teleskop atau mikroskop
yang di gerakan naik turun pada sebuah
skala. Komparator juga bisa di sebut sebagai
alat yang di gunakan untuk membuat Gambar 2.1 Diagram Eksperimen Detektor Null
perbandingan antara dua sinar atau warna. 2. Sambungkan meter dan amplifier seperti
Selain itu, ada juga yang di sebut yang ditunjukkan pada gambar 2.1
dengan rangkaian komparator tegangan. dengan masukkan + & - penguat
Komparator tegangan adalah sebuah diferensial dihubungkan singkat
rangkaian yang dapat dengan cermat sehingga masukkan adalah nol.
membandingkan besar tegangan yang di Mengatur kontrol Amplifier #2 GAIN
hasilkan. Rangkaian ini biasanya COARSE untuk 10 dan GAIN FINE
menggunakan komparator Op-Amp sebagai
sampai 1,0.
piranti utama dalam sebuah rangkaian. Saat
3. Menyalakan catudaya dan menyesuaikan
ini terdapat dua jenis komparator tegangan,
kartu kontrol OFFSET sehingga
yaitu komparator tegangan sederhana dan
MOVING COIL METER menunjukkan
komparator tegangan dengan histerisis
nilai sekitar nol. Kemudian mengatur
(Boylested, 1999).
kontrol GAIN COARSE 100 dan
II. METODE PRAKTIKUM menyesuaikan kembali kontrol OFFSET
Praktikum ini dilaksanakan pada hari untuk keluaran tepat nol. Maka akan
Selasa, 01 Oktober 2019. Bertempat di diketahui penyesuaian ini sangat sensitif.
Laboratorium Optik dan Fisika Modern, Catatan : Pengaturan offset control mungkin
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan diperlukan untuk penyesuaian suhu unit
Alam. Adapun alat dan bahan yang yang dapat bervariasi selama digunakan
digunakan pada percobaan ini adalah: dan disarankan untuk menggunakan
1. 1 buah DYNA-1750 Transducer and prosedur diatas untuk memeriksa dan
Instrumentation Trainer, berfungsi menyesuaikan kembali yang diperlukan
sebagai tempat uji percobaan. secara berkala.
2. Sejumlah kabel penghubung, berfungsi
sebagai penghubung antara DYNA-1750 II.2. Pengukuran resistansi resistor dengan
Jembatan Wheatstone
dan multi meter.
1. Dengan saklar pada rangkaian jembatan
3. buah multimeter digital, berfungsi
wheatstone diatur ke IN
sebagai pengukur tegangan, hambatan,
(menghubungkan resistor yang tidak
dan resistor.
diketahui dalam rangkaian), mengatur
II.1. Detektor null Amplifier #2 kontrol GAIN COARSE 10
1. Konfigurasikan amplifier dan meter yang dan menghubungkan rangkaian pada
membentuk galvanometer sensitif Gambar 2.2.
sehingga harus diatur masukkan nol 2. Sesuaikan kontrol 10-putar resistor
harus menghasilkan luaran tegangan nol variabel pada WHEATSTONE BRIDGE
ketika penguat diatur secara maksimal. sehingga kumparan bergerak pembacaan
Buatlah rangkaian pada Gambar 2.1 MOVING COIL METER adalah sekitar
nol, kemudian mengatur kontrol GAIN
COARSE 100. Akhirnya menyesuaikan
3 Eksperimen Fisika 2, Instrumentasi, 2019

kontrol resistor 10-turn dan membaca pengaturan dari 9 sampai 1, rekamlah


MOVING COIL METER untuk pembacaan dial pada kondisi setimbang
menyeimbangkan jembatan. yang terjadi pada tabel.
Membaca dial : jika GAIN COARSE 4. Hitung resistansi yang sesuai pada
adalah 3 GAIN FINE pada 74, maka masing-masing pembacaan, rekam hasil
pembaca dial 374. pada tabel, dengan R2 masih 12kΩ.
3. Catat nilai dial resistor yang merupakan
resistansi R3 dalam teori rangkaian
sebelumnya.

Gambar 2.4 Pengukuran Tegangan


menggunakan metode 1

Catatan : karena akurasi kondisi akhir


Gambar 2.2 Pengukuran Resistansi Resistor
dari resistor variabel 10-putar adalah
Melakukan pengukuran tentang
0.25% ini merupakan 1 bagian dalam
resistansi lebih lanjut 10kΩ resistor geser
400.
variabel untuk mendapatkan keakraban
5. Matikan catu daya unit D1750
dengan peralatan dan penyesuaian
Perhatikan pada gambar berikut bahwa
sebagai berikut :
resistor 1KΩ dihubungkan secara seri
1. Atur saklar jembatan wheatstone ke
dengan wiper semua potensiometer
OUT untuk menghilangkan resistor Rx
pada unit trainer D1750. Hal ini untuk
yang resistansinya tidak diketahui dari
mencegah kerusakan pada
rangkaian. Hubungkan 10kΩ resistor
potensiometer untuk mengatur luaran
geser variabel pada terminal A & B
tegangannya yang bisa menyebabkan
dengan koneksi rangkaian jembatan
arus besar mengalir sebagai wiper yang
Wheatstone C & 0V.
bergerak menuju terminal A.
2. Dengan kontrol resistor 10kΩ diatur
secara maksimal, pengukuran resistansi II.3.Tabel 2.1 Hasil percobaan pengukuran Resistansi
sebagai berikut: Pembaca
a) Periksa offset dari penguat diatur 10kΩ an dial R3 R1
R4
setting pada (10xDia (10kΩ-
dengan benar dan disesuaikan jika (kΩ)
resistor posisi l) R3)
perlu’ seimbang
b)Dengan Amplifier #2 kontrol GAIN 10 kΩ kΩ kΩ
COARSE set ke 10, dengan 9 kΩ kΩ kΩ
8 kΩ kΩ kΩ
menyesuaikan 10-turn resistor 7 kΩ kΩ kΩ
untuk perkiraan mendapatkan 6 kΩ kΩ kΩ
keseimbangan. 5 kΩ kΩ kΩ
4 kΩ kΩ kΩ
c) Set Amplifier #2 kontrol GAIN
3 kΩ kΩ kΩ
COARSE 100 dan dapatkanlah 2 kΩ kΩ kΩ
kondisi keseimbangan. Masukkan 1 kΩ kΩ kΩ
nilai pembacaan dial pada Tabel.
Menentukan tegangan dengan metode 1
3. Ulangi prosedur untuk mengukur
1. Lakukanlah proses OFSETT null dari
resistansi resistor 10kΩ untuk semua
Amplifier #2 menggunakan prosedur
Reza, 1811014110009 4

proses yang sama pada deteknor null. yang tidak diketahui dengan :
Hal ini dilakukan menyalakan catudaya
= (3)
dan 2 buah masukan Amplifier
Differensial dihubungkan dan set 6. Ulangi prosedur input tegangan yang
Amplifier #2 GAIN FINE pada 1,0 GAIN “tidak diketahui” diatur ke masing-
COARSE diatur ke 10, aturlah OFFSET masing nilai yang ditunjukkan dalam
nullnya sampai pembacaan MOVING tabel 2.2, rekam pembacaan dan hiung
COIL METER berada sekitar nol. tegangan untuk setiap nilai, lakukan juga
Akhirnya lakukan hal yang sama untuk pengukuran tegangan langsung.
GAIN COARSE diatur ke 100. Metode ini mempunyai kekurangan
2. Buatlah rangkaian seperti pada Gambar untuk memuat sumber tegangan yang
2.3 (harap teliti) dan mengatur saklar tidak diketahui dan ini dapat
pada rangkaian Wheatstone Bridge ke ditunjukkan sebagai berikut :
OUT untuk melepas lengan rasio resistor 7. Set tegangan yang tidak diketahui pada 2
12kΩ dan resistor Rx dengan nilai yang V dan aturlah kondisi kesetimbangan.
tidak diketahui dari rangkaian. 8. Sekarang lepas koneksi dari luaran
Kemudian ambil gambar rangkaian yang resistor wirwwound (soket B) ke
jembatan Wheatsone (socket D) dan
perhatikan nilai revisi tegangan yang
tidak diketahui seperti yang ditunjukkan
oleh voltmeter digital. Tegangan yang
tidak diketahui.
Ketika dikoneksikan pada jembatan =
Gambar 2.3 Konfigurasi resistor Variabel _________________
anda buat dengan kamera digital’ Ketika dilepas dari jembatan =
3. Mengatur Amplifier #2 GAIN COARSE _________________(masukkan nilai
pada 10 dan mengatur luaran tegangan ketika dilepas)
dari wirewound resistor 10kΩ ke 4V II.4. Menentukan tegangan dengan metode 2
seperti yang ditunjukkan oleh MOVING Praktikan harus terbiasa dengan
COIL METER. Dimana tegangan tersebut prosedur awalnya untuk mengatur offset
mempresentasikan Vu tegangan yang amplifier dan menyeimbangkan
tidak diketahui. rangkaian jembatan. Petunjuk untuk
4. Sesuaikan resistor 10-turn untuk prosedur akan tidak diulang dalam
memperkirakan kondisi setimbang dan prosedur selanjutnya.
dengan Amplifier #2 GAIN COARSE 2.4.1 Pengukuran Tegangan Kurang Dari
diatur ke 100. Tegangan Standar
5. Catatlah pembacaan dial membaca pada 1. Melaksanakan prosedur inisialisasi
kondisi setimbang, masukkan nilai pada OFFSET dan kemudian
Tabel 2.2 dan menhitung nilai tegangan menghubungkan rangkaian seperti
Tabel 2.2 Hasil percobaan pengukuran tegangan
yang ditunjukkan pada Gambar 2.4,
metode 1 dengan menggunakan 100kΩ
Pembacaan variabel resistor sebagai Rs (Gambar
Perhitungan Pengukuran
dial pada 2.3) dalam rangkaian pasokan
Vu (V) tegangan Tegangan
posisi
setimbang
(V) Langsung tambahan sumber DC.
4 V V
5 V V
6 V V
7 V V
8 V V
9 V V
10 V V
5 Eksperimen Fisika 2, Instrumentasi, 2019

Perhatikan bahwa output dari 10kΩ


variabel wirewound resistor tidak
terhubung pada awalnya. Ini akan
digunakan sebagai sumber dari
tegangan yang “tidak diketahui”.

Gambar 2.5 Pengukuran tegangan dibawah


tegangan standar menggunakan metode 2

2. Mengetahui resistor 10-turn ke nilai


maksimum (1000) dan menyesuaikan
pengaturan resistor 100kΩ untuk
kondisi yang seimbang yaitu indikasi
nol pada MOVING COIL METER.
Set Amplifier #2 GAIN COARSE
pada 10 awalnya dan kemudian
akhirnya 100 selama kondisi
seimbang tersebut. Ketika selesai.
Resistor 10-turn dikalibrasi sehingga
pembacaan skala penuh 1000
merupakan tegangan 1000 V.
3. Ganti sumber tegangan referensi
1,0V (dari ramgkaian Wheatstone
Bridge) dengan sumber tegangan
yang “tidak diketahui” dari resistor
variabel 10kΩ wirewound, dengan
memindahkan lead yang terhubung
ke soket A Amplifier Differential dari
soket B pada rangkaian Jembatan
Wheatsone ke soket B dari resistor
variabel 10kΩ wirewound.
4. Mengatur tegangan Vu, yang tidak
diketahui 0,25 V seperti yang
ditunjukkan pada multimeter digital.
Reza, 1811014110009 6

5. Sesuaikan kontrol resistor 10-turn diketahui secara langsung dalam


untuk mencapai kondisi seimbang satuan mV. Catat nilai dalam Tabel
dan perhatikan pembacaan dial 2.3 dan catat pengukuran
untuk kondisi ini. Pembacaan ini ditunjukkan oleh multimeter digital
Tabel 2.3 Penyesuaian resistor 10-turn a
Vu (V) 0,15 V 0,25 V 0,35 V 0,45 V 0,55 V 0,65 V 0,75 V 0,85 V 0,95 V

Pembacaan dial pada


kesetimbangan
Pengukuran Langsung V V V V V V V V V

akan mewakili tegangan yang tidak secara langsung.


6. Ulangi prosedur untuk lain input pada gambar 10.
tegangan Vu “tidak diketahui” yang 4. Sesuaikan slider resistor 10kΩ untuk
diberikan pada tabel 2.3 pengaturan kondisi jembatan
7. Plot karakteristik Pembacaan Dial keseimbangan. Ketika selesai,
dengan tegangan masukan “tidak resistansi 10-turn telah dikalibrasi
diketahui”. sehingga pembacaan dial 0100
2.4.2 Pengukuran Tegangan Lebih dari merupakan tegangan 1,00 V dan
Tegangan Standar pembacaan dial maksimal 1000 akan
1. Lepas lead dari soket C pada resistor mewakili 10V.
wirewound 10kΩ ke soket B resistor 5. Lepas sumber tegangan referensi 1,0
100kΩ untuk melepaskan tegangan V dari soket A pada Amplifier
standar 1V. Differential dan menghubungkan
2. Ganti resistor 100kΩ digunakan tegangan yang “tidak diketahui” dari
untuk kalibrasi dengan unit slider soket B pada resistor wirewound
10kΩ dan menerapkan supply + 12V 10kΩ ke sooket A pada Amplifier
ke ini dan 10kΩ wirewound bukan Differential.
+5V. 6. Menerapkan berbagai tegangan yang
3. Setel tombol kontrol resistor 10-turn “tidak dikenal” di kisaran 0-10V ke
untuk menetapkan 0100 dan sirkuit. Catat pembacaan dial untuk
memghubungkan soket A dari kondisi seimbang untuk setiap
Amplifier Differential kembali ke pengaturan tegangan input dan
soket B Jembatan Wheatstone seperti masukan nilai pada Tabel 2.4
Tabel 2.4. Penyesuaian Resistor 10-turn b
Vu (V) O,15 V 0,25 V 0,35 V 0,45 V 0,55 V 0,65 V 0,75 V 0,85 V 0,95 V
Pembacaan dial pada
kesetimbangan
Pengukuran V V V V V V V V V
Langsung

Efek Pembebanan ketika lead pada Amplifier


Set tegangan yang tidak diketahui ke Differential dihilangkan. Tegangan
5V dan perhatikan perubahan yang tidak diketahui.
tegangan pada Voltmeter digital Ketika dikoneksikan pada jembatan
7 Eksperimen Fisika 2, Instrumentasi, 2019

=___________________ =____________________(masukkan
Ketika dilepas dari jembatan nilai ketika dilepas)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Komparator

Tabel 3.1.1 Inverting

Time/div Volt/ div


Vcc (V) F (Hz)
input Output input output
5 100 2 m/s 2 m/s 1 mV 2 mV

Tabel 3.1.2 Non – Inverting

Time/div Volt/ div


Vcc (V) F (Hz)
input Output input output
5 100 2 m/s 2 m/s 1 mV 2 mV

3.2 Inverting

Tabel 3.2

Time/div Volt/ div


Vcc (V) R1 (Ω) R2 (Ω) F (Hz)
Input output input output
5 100 1000 1000 5 m/s 0 m/s 0,5 mV 20mV

Tabel 3.4. Data Hasil Percobaan Pengukuran Tegangan Metode 1


Pembacaan dial pada Pengukuran Tegangan
Vu (V) Perhitungan tegangan (V)
posisi setimbang Langsung
10 222 20,540 V 4,56 V
9 252 15,873 V 4,00 V
8 300 11,266 V 3,38 V
7 340 8,805 V 2,994 V
6 426 5,582 V 2,378 V
5 486 4,304 V 2,092 V
4 588 2,938 V 1,728 V
3.3 PEMBAHASAN langsung di dapat 4,56 V; 4,00 V; 3,38 V; 2,994 V;
Judul pada praktikum ini adalah jembatan 2,378 V; 2,092 V dan 1,728 V. Perhitungan
wheatstone. Jembatan wheatstone merupakan tegangan didapat 20,540 V; 15,873 V; 11,266 V;
suatu susunan rangkaian analitik untuk mengukur 8,805 V; 5,582 V; 4,304 V dan 2,938 V.
suatu tahanan yang tidak diketahui seberapa
besarnya, kegunaan dari jembatan wheatstone ini
IV. KESIMPULAN
adalah untuk mengukur nilai dari suatu hambatan
Pada percobaan kali ini dapat
dengan menggunakan arus yang mengalir pada
disimpulkan bahwa :
galvanometer sama dengan nol, sehingga nilai
1. Dari data yang didapat dapat di
hambatan dapat diukur dengan perkalian silang.
Untuk mengukur tegangan maka digunakan simpulan bahwa op-amp dapat
dua metode pada praktikum ini, yyaitu metode I digunakan sebagai penguat
dan metode II. Metode I dimana sebuah resistor inverting, noninverting. Dengan
variable dikalibrasi dengan sumber tegangan karakteristik nilai penguatan
standar Vst dan galvanometer yang diperlukan. berbanding lurus dengan pembagian
Metode I ini digunakan untuk mengukur nilai resistor Rf atau R1 dengan Rin atau R2
potensial adalah istilah potensiometer untuk untuk penguat inverting dan
resistor variabel. Model awal dari alat ukur ini
noninverting.
dibuat sangat akurat dengan toleransi kecil. Kawat
2. Selama pengukuran, R3 disesuaikan
resistansi yang membentang antara terminal
dengan skala tertentu. Metode II yakni metode
sampai tidak ada arus yang
yang membutuhkan sumber tegangan DC mengalir.
tambahan dengan besar melebihi nilai maksimum 3. Pada hasil percobaan pengukuran
tegangan yang tidak diketahui (Vu) yang akan resonansi untuk GAIN COARSE 10
diukur nilainya dan resistor variabel lain R3. diperoleh dari setting resistor
Dari praktikum ini, didapat kan untuk 10,9,8,7,6,5,4,3,2, dan 1 adalah R1
GAIN COARSE 10 diperoleh dari setting resistor 5,08;5,3;5,5;5,8;6,14;6,64;7,1;7,5;8,32;
10,9,8,7,6,5,4,3,2, dan 1 adalah R1 dan 9,26. R2 12 semua. R3
5,08;5,3;5,5;5,8;6,14;6,64;7,1;7,5;8,32; dan 9,26. R2 12
4,92;4,7;4,5;4,2;3,86;3,36;2,9;2,5;1,68;
semua. R3 4,92; 4,7; 4,5; 4,2; 3,86; 3,36; 2,9; 2,5; 1,68;
dan 0,74. Sehingga diperoleh R4
dan 0,74. Sehingga diperoleh R4 11,62; 10,64; 9,82;
8,69; 7,54;6,07;4,90;4;2,42; dan 0,96. untuk GAIN
11,62;10,64;9,82;8,69;7,54;6,07;4,90;4;2
COARSE 100 diperoleh dari setting resistor ,42; dan 0,96. Dengan satuannya kΩ.
10,9,8,7,6,5,4,3,2, dan 1 adalah R1 4,34; 5,19; 5,46; V. DAFTAR PUSTAKA
5,76; 6,15; 6,62; 6,64; 7,60; 8,38; dan 9,24. R2 12 Cahyono, B.E, dan Misto. 2013. Pengukuran
semua. R3 5,66; 4,81; 4,54; 4,24; 3,85; 3,38; 3,36; 2,40;
Laju Putaran dengan Menggunakan
1,62; dan 0,74. Sehingga diperoleh R4 12,600; 11,12;
Tranducer Efektif. Transistor. Vol. 8. No. 2
9,98; 8,83; 7,51; 6,13; 6,07; 3,79; 2,32; dan 0,96.
Hal: 1-10.
Dengan satuannya kΩ.
Pada hasil percobaan pengukuran tegangan Flink, R.J dan O.G Brink. 1984. Dasar – Dasar
pada metode 1 untuk pembacaan dial pada setting Ilmu Instument. Jakarta: Binacipta.
resistor sebesar 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 yaitu 900, 644, Giancoli, D. C. 2001. Fisika Dasar Jilid 2.
520, 448, 356, 294, dan 222. Pengukuran tegangan Jakarta: Erlangga.
langsung di dapat 1,117 V; 1,573 V; 1,954 V; 2,271 imam Suhendra, Wahyu Setyo Pambudi,
V; 2,845 V; 3,439 V; dan 4,56 V. Perhitungan 2015. Aplikasi Load Cell Untuk Otomasi
tegangan didapat 1,241V; 2,442 V; 3,757 V; 5,069 V; Pada Depot Air Minum Isi, 1 (1), 12–19.
7,991 V; 11,697 V; dan 20,540 V. Pada hasil Pratama. 2010. fisika bahan listrik. yogyakarta:
percobaan pengukuran tegangan pada metode 1 pustaka belajar.
untuk pembacaan dial pada setting resistor
Sapiie, Nishino. 1974. Pengukuran dan Alat-
sebesar 10, 9, 8, 7, 6, 5, dan 4 yaitu 222, 252, 300,
Alat Ukur Listrik. Jakarta : Erlangga
340, 426, 486, dan 588. Pengukuran tegangan
9 Eksperimen Fisika 2, bidang keahlian, Tahun

Shafiudin, S., 2017. Sistem Monitoring Dan Sutrisno. file upi. Jembatan Wheatstone.Pdf.
Pengontrolan Temperatur Pada Inkubator Jakarta: Erlangga.
Penetas Telur Berbasis Pid. Jurnal Teknik
Elektro, 6 (3).
LAMPIRAN
Perhitungan
- Perhitungan Pengukuran Resistansi untuk R4
Untuk Gain Coarse 10
Diketahui :
R3(10) = 4,92 kΩ R1(10) = 5,08 kΩ
R3(9) = 4,7 kΩ R1(9) = 5,3 kΩ
R3(8) = 4,5 kΩ R1(8) = 5,5 kΩ
R3(7) = 4,2 kΩ R1(7) = 5,8 kΩ
R3(6) = 3,86 kΩ R1(6) = 6,14 kΩ
R3(5) = 3,36 kΩ R1(5) = 6,64 kΩ
R3(4) = 2,9 kΩ R1(4) = 7,1 kΩ
R3(3) = 2,5 kΩ R1(3) = 7,5 kΩ
R3(2) = 1,68 kΩ R1(2) = 8,32 kΩ
R3(1) = 0,74 kΩ R1(1) = 9,26 kΩ
R2 = 12 kΩ
Ditanyakan : R4 = ?
Jawab:

Untuk Gain Coarse 100


Diketahui :
R3(10) = 5,66 kΩ R1(10) = 4,34 kΩ
R3(9) = 4,81 kΩ R1(9) = 5,19 kΩ
R3(8) = 4,54 kΩ R1(8) = 5,46 kΩ
R3(7) = 4,24 kΩ R1(7) = 5,76 kΩ
R3(6) = 3,85 kΩ R1(6) = 6,15 kΩ
R3(5) = 3,38 kΩ R1(5) = 6,62 kΩ
R3(4) = 3,36 kΩ R1(4) = 6,64 kΩ
R3(3) = 2,40 kΩ R1(3) = 7,60 kΩ
R3(2) = 1,62 kΩ R1(2) = 8,38 kΩ
R3(1) = 0,74 kΩ R1(1) = 9,24 kΩ
R2 = 12 kΩ
Ditanyakan : R4 = ?
11 Eksperimen Fisika 2, bidang keahlian, Tahun

Jawab:

- Perhitungan Pengukuran Tegangan Metode 1


Diketahui:
V41 = 4 V45 = 8
V42 = 5 V46 = 9
V43 = 6 V47 = 10
V44 = 7
Ditanya : Vst = ?
Jawab:

Diketahui:
V41 = 10 V45 = 6
V42 = 9 V46 = 5
V43 = 8 V47 = 4
V44 = 7
Ditanya : Vst = ?
Jawab:
- Perhitungan Penyesuaian Resistor 10-turn a
Diketahui:
V41 = 0,25 V45 = 0,65
V42 = 0,35 V46 = 0,75
V43 = 0,45 V47 = 0,85
V44 = 0,55 V48 = 0,95
Ditanya : Vst = ?
Jawab:

You might also like