Pemberdayaan Petambak Garam Melalui Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2014
Pemberdayaan Petambak Garam Melalui Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2014
Pemberdayaan Petambak Garam Melalui Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2014
Oleh :
Wardiansyah - 14010111120009
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro Semarang
Jalan Prof.H Soedarto, SH, Tembalang, Semarang. Kotak Pos 1269
Website : http://www.fisip.undip.ac.id/ Email : fisip@undip@ac.id
Abstract
Import of salt Indonesia increase every years, it make domestic salt farmer
futher with prosperity. This condition also occur in Brebes Regency. Brebes
Regency is one of salt producer in Central Java that included in PUGAR program.
This program expected to increase prosperity of salt farmer, has been in Brebes
Regency since 2011.
The research question are “How did the implementation of empowering
salt farmer throught PUGAR Program in Brebes Regency ?” and “What are the
benefit of PUGAR Program for salt farmer in Brebes Regency ?”. this research
aim to understand the implementation and benefit of PUGAR Program in Brebes
Regency during 2011-2014.
This research use qualitatife descriptive research method. Source of data
acquired promary and secondary data. Primary data gained from interview with
key person that use peposive sampling technique while for secondary data come
from document, archives and other resource. Data analysis technique of this
research is descriptive-qualitative. This technique conduted for understanding
informan’s response to make statement that help us understand theoccurance.
Result of thia research indicate PUGAR Program in Brebes Regency
during 2011-2014 less optimal because although productivity increase it still have
low quality that is (KP 2-3) from best salt quality (KP 1), and also product market
still controlled by wholesaler. The recommendation are Brebes Regency should
have more competence companion personil which spread over every district and
also should have good coordination between Department of Industry and
Commerce, Marine and Fisheries Department and other which is include in salt
marketing.
Keywords : Implementation, Empowerement, Salt Farmers
1
PENDAHULUAN
Dalamrangkamendukungpercepatanpenanggulangankemiskinan yang
Program NasionalPemberdayaanMasyarakatMandiriKelautandanPerikanan
penanggulangankemiskinanutamanyabagimasyarakatkelautandanperikanan.
1
Diperoleh dari : http://www.satuharapan.com/read-detail/read/indonesia-bebas-impor-garam-
2015diakses pada tanggal 16 februari 2015, pukul 21:15 WIB.
2
sebagaisalahsatustrategiuntukpemenuhankebutuhangaramnasionalsehinggadapatm
a) Membentuksentra-sentrausahagaramrakyat di lokasisasaran
b) Memberdayakandanmeningkatkankemampuanpetambakgaramrakyatda
lamkelompokusahagaramrakyat; dan
sertailmupengetahuandanteknologibagipetambakgaramrakyat
ProvinsiJawa
Tengah.Sebagianbesarwilayahnyaadalahdataranrendah.KabupatenBrebes, Jawa
desa.MeliputidesaKarangdempel,desapengaradan,desaKrakahan, Cimohong,
Sawojajar, dankaliwlingi.
Tabel 1.2.
Total produksi garam Tahun 2011-2014 Di Kabupaten Brebes
3
4 2014 25.461 Ton
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes 2014
Berdasarkan tabel 2.1, dapat dilihat jumlah produksi garam PUGAR dan
non PUGAR kabupaten Brebes setiap tahunnya dari tahun 2011-2014. Produksi
garam pada tahun 2011 sebanyak 26.460 Ton, lalu mengalami kenaikan pada
tahun 2012 sebanyak 47.622 Ton, sedangkan pada tahun 2013 produksi garam
turun sebanyak 14.112 Ton dan ykemudian mengalami kenaikan pada tahun 2014
menjadiRp.1.909.416,667/anggota/bln.2Padatahun 2012
mengeluhkanbanyaknyagaramimpor.Garamimpor yang
masukkeBrebesdansekitarnyamembuathargagarampetaniturundariRp.350 per
kilogram menjadiRp.250 per kilogram.3 Pada tahun 2013 harga garam Rp.325 per
kilogram.
Hargagaram di
kabupatenBrebesmasihrendahjikadibandingkandenganPeraturanDirekturJenderalP
4
telahmenetapkanhargajualgaramproduksirakyatseharga Rp.550 hingga Rp.750 per
kilo gram
sesuaidengankualitasnya.Rendahnyahargamengakibatkankondisipetanigarammasi
sudahmencapai 13,33%.4
petambak garam di Kabupaten Brebes masih sangat rendah, adapun faktor yang
Dengan adanya program PUGAR diharapkan dapat memberi titik cerah untuk
petani garam di Brebes. Oleh karen itu peneliti mengambil judul skripsi
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan dan manfaat dari
program Pemberdayaan Usaha Garam (PUGAR) bagi petani garam di Kabupaten
Brebes Tahun 2011-2014
4
Diperoleh dari : http://bappeda.brebeskab.go.id/?page=kolom_bappeda_detail&id=8diakses pada tanggal
26 November 2013, pukul 21:30 WIB.
5
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan tipe penelitian bersifat deskriptif yang digunakan untuk menggali data
secara mendalam tentang pemberdayaan petambak garam melalui program
PUGAR. Di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2014.
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian yang diambil yaotu Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Brebes dan di dua Kecamatan yaitu, Kecamatan Losari
karena produksi garamnya paling besar dan Kecamatan Wanasari karena memiliki
Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) paling banyak dari seluruh
Kecamatan produksi garam di Kabupaten Brebes. Adapun sujek penelitian ini
adalah pihak yang terlibat dalam program PUGAR di Kabupaten Brebes seperti
Dinas Kelautan dan Perikanan, Tenaga Pendamping, KUGAR dan petambak
garam. Data-data yang diperoleh penulis yaitu data primer (melalui wawancara)
dan data sekunder (melalui analisis dokumen, jurnal, artikel-artikel
6
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Kelautan dan
Perikanan.
7
Pihak yang terlibat yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Tokoh Masyarakat dan Kelompok Usaha
Garam Rakyat (KUGAR). Namun pihak utama yang terlibat adalah Dinas
Kelautan dan Perikanan melalui Tim Pendamping dan dari desa yaitu Kelompok
usaha Garam Rakyat (KUGAR) karena memang pada dasarnya program PUGAR
ini dari Kementrian Kelautan dan Perikanan yang dibawahi ke Dinas Kelautan
dan Perikanan melalui tugas pembantuan Kabupaten.
8
Dana bantuan tersebut dialokasikan berasal dari APBN KKP yang
setiap tahunnya berbeda yaitu pada tahun 2011 sebesar Rp.900 juta, tahun
Rp.2012 1,7 milyar, tahun 2013 sebesar Rp.987.500 juta dan pada tahun
2014 sebesar Rp.842.500 juta. Dana langsung dikirim ke rekening
KUGAR dengan rincian kebutuhan dari masing-masing kelompok tersebut
1.3.2 Bantuan Pembangunan Prasarana
Dalam program PUGAR, pembangunan prasarana dibentuk
melalui bantuan dana BLM itu sendiri. Dinas Kelautan dan Perikanan
Brebes itu sendiri bukan memberi bantuan pembangunan prasarana tetapi
dengan pengadaan prasarana.
Bantuan tersebut berjalan sesuai dengan program PUGAR yang
dimulai pada tahun 2011, adapun bantuan peralatannya berbeda-beda
setiap tahunnya. Pada tahun 2011 berupa kincir angin, tahun 2012 berupa
glindingan dan garok, tahun 2013 masih sama dan ada gudang, sedangkan
untuk tahun 2014 itu berupa geomembran atau isolator tetapi bantuan
geomembran tersebut tidak dapat dinikmati oleh seluruh petambak garam
karena masih dalam tahap percontohan sehingga yang mendapatkannya
hanya pengurus dan berapa KUGAR yang berkompeten saja.
1.3.3 Bantuan Pendampingan
Dalam program PUGAR, pendampingan dilakukan oleh Tim
Pendamping yang sebelumnya telah memenuhi syarat dan kriteria
sesuai.Dalam melaksanakan tugasnya, tenaga pendamping selalu
melakukan interaksi ke setiap KUGAR di seluruh desa penghasil garam
secara bergiliran. Interaksi tersebut dilakukan sebanyak empat kali selama
satu bulan, hal itu dikarenakan luas dari wilayah Brebes itu sendiri sangat
luas sedangkan dari segi Tim Pendamping ada 2 orang sehingga tidak ada
pembagian wilayah dalam melaksanakan tugas tetapi dilakukan secara
bersama-sama. Peran Tenaga Pendamping di Kabupaten Brebes itu sendiri
lebih ke pengorganisasian kelompok yaitu membentuk dan mendata
petambak garam supaya bisa tergabung dalam KUGAR karena masih ada
9
kelompok-kelompok kecil yang bergerak di bidang garam tetapi masih
belum tersentuh oleh bantuan.
10
1.4 Manfaat Program PUGAR Bagi Petambak Garam Di Kabupaten Brebes
Selain itu produksi garam meningkat dari tahun 2011 sebesar 26.460 Ton,
tahun 2012 sebesar 47.622 Ton, tahun 2013 sebesar 14.112 Ton dan tahun 2014
sebesar 25.540 Ton dengan rincian produksi PUGAR tahun 2011 sebesar 14.163
Ton, tahun 2012 sebesar 41.093 Ton, tahun 2013 sebesar 13.655 Ton dan tahun
2014 sebesar 8.304,8 Ton. Sedangakan lahan Non PUGAR pada tahun 2011
sebesar 12.297 Ton, tahun 2012 sebesar 6.529 Ton, tahun 2013 sebesar 457 Ton
dan pada tahun 2014 sebesar 14.235,7 Ton.
Harga garam sebelum adanya program PUGAR pada tahun 2009 dan 2010
sebesar Rp.150/Kg, setelah adanya program PUGAR yaitu pada tahun 2011 naik
sebesar Rp.200/Kg, tahun 2012 sebesar Rp.250/Kg, tahun 2013 sebesar
Rp.300/Kg dan tahun 2014 sebesar Rp.350/Kg.Sedangkan pendapatan rata-rata
petambak garam sebelum adanya program PUGAR pada tahun 2010 sebesar
Rp.1.082.879. Setelah adanya program PUGAR mengalami kenaikan pada tahun
2011 sebesar Rp.1.909.416, tahun 2012 sebesar Rp.2.788.790, tahun 2013
mengalami penurunan dikarenakan faktor cuaca buruk kemarau yang pendek
sehingga produktifitas mengalami penurunan rata-rata petambak garam sebesar
Rp.1.782.641, tetapi pendapatan petambak garam mengalami kenaikan sebesar
Rp.3.244.000 dikarenakan adanya teknologi baru berupa isolator yang diterapkan
kepada kelompok yang dipilih sehingga mampu meningkatkan produktifitas dan
kualitas yang kemudian mampu meningkatkan pendapatan.
11
Rata – rata kualitas garam di Kabupaten Brebes yaitu KP 2-3 yang mana
digunakan untuk keperluan pengasinan ikan 78%. Urutan kedua adalah garam
halus (garam meja) sebesar 12%, sementara garam untuk kepentingan industri
jumlahnya masih kecil yaitu 8% dan hanya 2% yang diserap oleh home industri
pengrajin telur asin.
PENUTUP
Rekomendasi
12
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan dalam pemberdayaan petambak
garam melalui program PUGAR di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2014 :
1.Apabila dilihat dari produksi garam rakyat memang sudah meningkat, tetapi
kualitas garam masih KP 2-3. Hal tersebut dilihat dari segi pembenahan oleh
implementor program PUGAR terutama Tim Pendamping. Seharusnya Tim
Pendamping merupakan orang yang memiliki kualifikasi sesuai dengan
kompetensinya sebagai komunikator dan fasilitator dengan pendidikan terakhir S1
Perikanan yang lebih mengetahui tentang kualitas garam dan teknologi garam.
Selain itu, perlu adanya tambahan tenaga pendamping karena pendamping itu
sendiri hanya berjumlah 2 orang sedangkan wilayah Kabupaten Brebes
merupakan Kabupaten terluas di Jawa Tengah sehingga dalam melakukan
tugasnya dapat terbagi dengan jelas dan merata di seluruh Kecamatan Kabupaten
Brebes.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Badjuri, Abdul Kahar dan Teguh Yuwono. 2002. Kebijakan Publik Konsep dan
Strategi. Semarang: Universitas Diponegoro.
14
Syafiie, Inu Kencana. 2003. Ilmu Pemerintahan. Jakarta. Bumi Aksara.
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik Proses dan Teori. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Winarno, Budi. 2008. Globalisasi peluang atau ancaman bagi Indonesia. Jakarta.
Penerbit Eirlangga.
http://www.jalasenamaritimeportal.com/linkunganlaut/ironigaram.htmldiaksespa
datanggal 25 November 2013, pukul 21:10 WIB.
http://korankobar.blogspot.com/2012/04/kabupaten-brebes-potensial-
untuk.htmldiaksespadatanggal15 November 2013, pukul 20:10 WIB.
http://ekbis.rmol.co/read/2012/09/11/77586/Petani-Brebes-Ngeluh-Garam-Lokal-
Anjlok-diaksespadatanggal 25 November 2013, pukul 22:50 WIB.
http://bappeda.brebeskab.go.id/?page=kolom_bappeda_detail&id=8diakses
pada tanggal 26 November 2013, pukul 21:30 WIB.
Mudjiarahardjo.2010. http://uin-malang.ac.id. Diakses pada 29 November 2013,
pukul 14:00 WIB
http://www.lintasjari.com/2013/07/jenis-jenis-data-dalam-penelitiandiakses pada
tanggal 24 Februari 2015, pukul 20:40 WIB.
http://www.pusluh.kkp.go.id/index.php/arsip/file/766/kp3k-pugar.pdf/diakses
pada tanggal 12 Januari 2015, pukul 11;09 WIB.
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/indonesia-bebas-impor-garam-
2015diakses pada tanggal 16 februari 2015, pukul 21:15 WIB.
http://www.bappenas.go.id/files/2913/5022/6062/mardi__20091015151035__238
4__0.pdf diakses pada tanggal 14 Agustus 2015, pukul 15:30 WIB.
https://sanibo.wordpress.com/ diakses tanggal 14 Agustus 2015, pukul 16:57
WIB
15