7645 19646 1 PB PDF
7645 19646 1 PB PDF
7645 19646 1 PB PDF
141-160
Vol. 9, No.2 2019 Hal. 141-160
ABSTRACT
Audit quality is the implementation of audit conducted in accordance with the standard so able to disclose and
report in case of violations made by the client. The purpose of this research is to analyse matters relating to audit
quality. This research intends to know the influence of independent variables both simultaneously and partially. In
this study, the independent variables are independence, objectivity, knowledge, work experience, and integrity while
the dependent Varaibel is the quality of the audit. The population in this study was the internal auditor of the West
Java province of 2018 with a total of 31 respondents and a sampling technique in this study was a method of census
sample techniques. The analytical methods in this study are the descriptive statistical analysis and multiple
regression analyses using the SPSS 23 software. Based on the results of the test, the value of R square in this study
is fifty five percent, it is mean that the independent variabel effects the dependent variable by fifty five percent while
the remaining of forty five percent is influenced by other factors. Simultaneous variability of independence,
objectivity, knowledge, work experience, and integrity significantly affect the quality of the audit. Partial
independence variables have a significant positive effect on the audit quality. A partial variable objectivity,
knowledge, work experience, and integrity have no effect on the quality of auditing.
Key Words : Independence, Objectivity, Knowledge, Work Experience, Integrity, Audit Quality
ABSTRAK
Kualitas audit merupakan audit yang dilaksanakan berdasarkan standard yang berlaku sehingga mampu
mengungkapakan dan apabila ada terjadi pelanggaran oleh klien maka dapat dilaporkan .Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis hal – hal yang berkaitan dengan kualitas audit. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui
pengaruh variabel independen baik secara simultan dan secara parsial. Dalam penelitian ini, yang menjadi
variabel independen yaitu independensi, objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, dan integritas sedangkan
varaibel dependen yaitu kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor internal Inspektorat Provinsi
Jawa Barat tahun 2018 dengan jumlah responden 31 orang dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah metode teknik sampel jenuh. Dalam penelitian ini menggunakan metode analysis statistik deskriptif dan
analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 23. Berdasarkan hasil pengujian, nilai R square
pada penelitian ini adalah sebesar lima puluh lima persen, artinya bahwa variael independen mempengaruhi
variabel dependen sebesar lima puluh lima persen sedangkan sisanya sebesar empat puluh lima persen dipengaruhi
faktor lain. Secara simultan varaibel independensi, objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, dan integritas
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Secara parsial variabel independensi berpengaruh positif
signifikan terhadap kualitas audit. Secara parsial variabel objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, dan
integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Kata Kunci : Independensi, Objektivitas, Pengetahuan, Pengalaman Kerja, Integritas, dan Kualitas Audit.
141
PENGARUH INEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA, INTEGRITAS
TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018)
Yohana Ariska Sihombing dan Dedik Nur Triyanto
PENDAHULUAN
142
Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356
Vol. 9, No.2, 2019 Hal. 141-160
daripada auditor yang tidak memiliki pengetahuan dalam proses auditnya (Ainia, 2011).
Dalam menjalankan fungsinya sebagai APIP, auditor inspektorat membutuhkan
pengalaman sebanyak mungkin sehingga dapat juga menunjang kompetensinya. Auditor
yang memiliki pengalaman yang cukup akan menjadi pembelajaran bagi auditor dalam
meningkatkan nilai kualitas audit yang dihasilkan. Hasil penelitian Widiastuti (2016)
menyatakan bahwa pengalaman kerja auditor akan mempengaruhi kualitas audit yang
dihasilkan. Faktor integritas juga dapat mempengaruhi kualitas audit, menurut Sukriah
(2009) dalam Parasayu (2014) menyatakan integritas dapat menerima perbedaan pendapat
yang jujur dan kesalahan yang tidak disengaja, namun tidak dapat menerima kecurangan.
Kualitas Audit
Independensi
Menurut Mulyadi (2002:9) dalam (Widiastuti, 2016) mendefinisikan independensi sebagai
keadaan tidak dikendalikan dan bebas dari pengaruh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain.
Akuntan publik yang independen haruslah akuntan publik yang tidak dapat terpengaruh dan tidak
dapat dipengaruhi oleh berbagai opini yang berasal dari luar diri akuntan dalam
mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pemeriksaan. Dalam melaksanakan
fungsinya auditor haruslah bersikap independen sehingga dapat menghasilkan audit yang
berkualitas. Auditor yang mempertahankan sikap indepedensinya baik dalam penyusunan
program, dalam praktisi dan dalam pelaporan akan mempengaruhi hasil pemeriksaan yang
dilakukan. Auditor yang tidak independen akan mudah diintervensi oleh pihak lain sehingga
informasi yang diberikan bukan berasal dari diri auditor. Sebab dengan adanya independensi
auditor maka dalam melaksanakan pemerikasaan tidak akan dipengaruhi oleh pihak lain dan
auditor juga bebas dari tekanan – tekanan dari pihak lain. Sehingga semakin tinggi sikap
independensi auditor maka berpengaruh dalam meningkatkan kualitas audit. Sehingga variabel
indpendensi memiliki pengaruh yang positif terhadap kualitas audit.
H1 : Independensi berpengaruh signifikan positif terhadap Kualitas Audit.
Objektivitas
Menurut Hery (2017:267) Objektif adalah sikap mental bebas yang harus dimiliki oleh
auditor internal. Dalam melaksanakan pemeriksaan bahwa auditor tidak boleh menilai segala
sesuatu berdasarkan hasil penilaian orang lain dan dapat membebaskan diri dari suatu keadaan
yang dapat membuat mereka mejadi tidak dapat memberikan penilaian secara professional dan
objektif. Objektivitas berhubungan erat dengan independensi, karena auditor yang objektif
adalah auditor yang memberikan pendapat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Objektivitas
143
PENGARUH INEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA, INTEGRITAS
TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018)
Yohana Ariska Sihombing dan Dedik Nur Triyanto
yang dimiliki auditor tidak dapat dipengaruhi oleh orang lain apalagi yang mencari keuntungan
atas hasil pemeriksaan audit. Sehingga semakin tinggi sikap objektivitas auditor, maka akan
meningkatkan kualitas audit.
H2 : Objektivitas berpengaruh signifikan positif terhadap Kualitas Audit.
Pengetahuan
Menurut Tubbs (1992) dalam (Parasayu & 2014) menyatakan bahwa dalam mendeteksi
sebuah kesalahan, pengetahuan merupakan hal yang harus dimiliki auditor mengenai apa dan
bagaimana kesalahan terjadi. Seorang auditor tidak akan dapat melaksanakan auditnya tanpa
memiliki pengetahuan seperti pengetahuan akan entitas yang diaudit, pengetahuan akan sektor
pemerintahan dan pengetahuan mengenai standar yang berlaku umum. Auditor yang memiliki
tingkat pengetahuan yang tinggi akan dapat mengawasi dan mengevaluasi suatu entitas dan
mendapat opini audit yang berkualitas. Semakin banyak pengetauan yang dimiliki auditor maka
diharapkan dapat meningkatkan kualitas audit. Sehingga variabel pengetahuan memiliki
pengarauh yang positif terhadap kualitas audit.
H3 : Pengetahuan berpengaruh signifika positif terhadap kualitas Audit.
Pengalaman Kerja
Menurut Kovinna & Betri (2013) mengenai pengalaman kerja merupakan suatu proses
pembelajaran dan penambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dan pendidikan
formal maupun nonformal kemudian bisa juga diartikan sebagai suatu proses yang menjadikan
seseorang kepada pola tingkah laku yang lebih tinggi. Seseorang yang memiliki banyak
pengalaman akan semakin mahir dan ahli dalam menekuni bidangnya. Sebab segala sesuatu yang
dilakukan secara berulang akan membuat seseorang semakin terbiasa dan semakin mudah
melakukannya. Demikian juga auditor pengalaman – pengalaman yang dimiliki auditor akan
sangat berguna bagi auditor dalam melaksanakan audit untuk selanjutnya. Sehingga semakin
banyak pengalaman auditor maka dapat meningkatkan kualitas audit.
H4 : Pengalaman Kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit.
Integritas
Dalam Pudiklatwas BPKP (2008:5), integritas adalah suatu elemen karakter yang
mendasari timbulnya pengakuan professional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi
kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang
diambil. Auditor diharuskan untuk menjunjung tinggi nilai integritas. Dengan adanya integritas
auditor akan melaksankan tanggungajwabnya dengan bijaksana sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Auditor yang berintegritas tidak akan melakukan tugasnya untuk kepentingan pada satu
pihak namun sesuai dengan standar dan tidak juga dipengaruhi oleh pihak manapun. Nilai
integritas yang dimiliki auditor dalam melaksanakan tugasnya akan menghasilkan audit yang
berkualitas.
H5 : Integritas berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit.
METODE PENELITIAN
Pada penelitan ini berdasarkan metodenya tergolong ke dalam jenis penelitian kuantitatif.
Dimana mengkaji fenomena ilmiah kemudian melihat kaitannya antar variabel dari suatu maslah
yang ditetapkan. Berdasarkan jenis tujuannya penelitian ini disusun dengan deskriptif dan
verifikatif. Tipe penyelidikan bersifat kausalitas yang artinya suatu variabel menyebabkan
perubahan variabel lain. Tingkat keterlibatan peneliti yaitu tidak mengintervensi data dan
penelitian ini dilakukan secara individu. Waktu pada penelitian ini menggunakan Cross–
144
Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356
Vol. 9, No.2, 2019 Hal. 141-160
Sectional yang artinya jenis survey yang mengamati sebuah objek penelitian, baik satu maupun
beberapa objek dengan mengumpulkam data pada waktu yang bersamaan.
Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen.
Dengan variabel dependen yaitu kulitas audit dan variabel independen terdiri dari independensi
(X1), objektivitas (X2), pengetahuan (X3), pengalaman kerja (X4), dan Intergritas (X5).
Variabel Independensi
Independensi adalah sikap dimana pihak lain tidak dapat mempengaruhi opininya.
Variabel independensi pada penelitian ini menggnakan indikator yang digunakan oleh diukur
dengan menggunakan indikator:
1. Independensi penyusunan program.
2. Independensi dalam praktisi.
3. Independensi dalam pelaporan.
Variabel Objektivitas
Objektivitas adalah sikap yang dalam mempertimbangkan fakta tidak memihak kepada
siapapun, terlepas dari kepentingan pribadi yang melekat pada fakta yang dihadapinya. Variabel
objektivitas menggunakan indikator yang digunakan oleh Sukriyah et al (2009) diukur dengan
dengan indikator sebagai berikut:
1. Bebas dari benturan kepentingan.
2. Pengungkapan kondisi sebenarnya sesuai fakta.
Variabel Pengetahuan
Berdasarkan Kode Etik Aparat Intern Pemerintah mengatakan bahwa kompetensi
merupakan seseorang yang memiliki karateristik berupa keterampilan, pengetahuan, dan sikap
perilaku yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Variabel pengetahuan diukur
dengan menggunakan indikator berdasarkan standar APIP sebagai berikut:
1. Pengetahuan Umum
2. Pendidikan dan pengetahuan berkelanjutan
Variabel Integritas
Integritas merupakan kualitas yang menjadi patokan bagi anggota dalam menguji semua
keputusannya sebagai landasan kepercayaan publik. Variabel integritas diukur dengan
menggunakan indikator yang pernah digunakan oleh Sukriyah et al (2009) sebagai berikut:
1. Keberanian auditor
2. Sikap bijaksana
3. Tanggungjawab auditor
Gambar 1
Garis Kontinium
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu analisis regresi linier
berganda dengan tujuan untuk menguji bagaimana pengaruh varaibel independen yang terdiri
dari independensi, objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, dan integritas terhadap
varaibel dependen yaitu kualita audit pada Inspektorat Provinsi Jawa Barat. Model yang
digunakan untuk analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = α+ X1 β1 + X2 β2 + X3 β3 + X4 β4 + X5 β5 + e
Y : Kualitas Audit
X1 : Independensi Auditor
X2 : Objektivitas Audit
X3 : Pengetahuan Auditor
X4 : Pengalaman Auditor
146
Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356
Vol. 9, No.2, 2019 Hal. 141-160
X5 : Integritas
α : Konstanta
β1- β3 : Koefisien Regresi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristisk Responden
Responden penelitian diambil dari auditor Inspektorat Provinsi Jawa Barat. Data
penelitian diperoleh dari jawaban responden. Jumlah sebaran kuesioner yang kembali adalah
sebanyak 31 orang artinya terdapat 31 auditor yang bersedia mengisi kuesioner. Biodata
pegawai pada kuesioner yang disebar terdiri atas nama, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
lama bkerja sebagai auditor, banyak penugasan yang pernah ditangani. Berdasarkan
pendidikan terkahir mayoritas auditor jenjang pendidikan S2 yaitu 52%. Sedangkan
berdasarkan lama bekerja sebagai auditor mayoritas auditor bekerja diatas 15 tahun yaitu
42%. Kemudian berdasarakan banyaknya penugasan audit, mayoritas auditor memiliki diatas
20 tahun penugasan yaitu 71%.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir – butir dalam suatau daftar
pertanyaan dalam mendefinisikan sutau variabel. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson. Sutau instrument dapat dikatakan
valid apabila hasil perhitungan koefisien korelasi menunjukkan sebesar 0,4556 atu lebih
untuk n=31 dengan tingkat signifikansi 5%. Pada penelitian ini seleuruh instrument
dinyatakan valid karena memiliki r hitung lebih besar dari 0,4556. Berikut merupakan tabel
hasil uji validitas pada penelitian ini:
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
Variabel Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
1 0,700 0,4556 Valid
2 0,723 0,4556 Valid
3 0,761 0,4556 Valid
Kualitas Audit
4 0,554 0,4556 Valid
(Y)
5 0,661 0,4556 Valid
6 0,565 0,4556 Valid
7 0,688 0,4556 Valid
8 0,725 0,4556 Valid
9 0,600 0,4556 Valid
10 0,678 0,4556 Valid
11 0,682 0,4556 Valid
Independensi
12 0,623 0,4556 Valid
(X1)
13 0,727 0,4556 Valid
14 0,764 0,4556 Valid
15 0,762 0,4556 Valid
16 0,762 0,4556 Valid
17 0,760 0,4556 Valid
18 0,517 0,4556 Valid
Objektivitas 19 0,701 0,4556 Valid
(X2) 20 0,692 0,4556 Valid
21 0,660 0,4556 Valid
22 0,653 0,4556 Valid
23 0,653 0,4556 Valid
147
PENGARUH INEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA, INTEGRITAS
TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018)
Yohana Ariska Sihombing dan Dedik Nur Triyanto
Uji Reliabilitas
Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung koefisien Cronbach
Alpha dari masing – masing instrument dalam suatu variabel dengan menggunakan SPSS.
Instrumen dapat dikatan handal atau reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha>0,6 . berikut
adalah hasil perhitungan uji reliabilitas dalam bentuk tabel:
Tabel 2
Uji Reliabilitas
148
Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356
Vol. 9, No.2, 2019 Hal. 141-160
Tabel 3
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Variabel Skor Total Skor Ideal Presentase
KualitasAudit 978 1085 90%
Independensi 1279 1395 92%
Objektivitas 850 930 91%
Pengetahuan 822 930 88%
Pengalaman 884 1085 81%
Integritas 1096 1240 88%
Uji Multikoliniearitas
Uji multikolieniaritas adalah untuk melihat apakah atau tidak korelasi yang tinggi antara
variabel – variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Alat yang digunakan
menguji gangguan multikolienaritas adalah Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10 dan
nilai Tolerance tidak kurang 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari muktikolienaritas.
Tabel berikut adalah hasil pengujian multikoliearitas:
Tabel 4
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
X1 0,299 3,341
X2 0,225 4,451
X3 0,467 2,142
X4 0,730 1,371
X5 0,627 1,594
149
PENGARUH INEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA, INTEGRITAS
TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018)
Yohana Ariska Sihombing dan Dedik Nur Triyanto
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi
yang baik adalah yang homoskedastisitas. Berikut adalah diagram scatterplot yang diolah
dengan menggunakan SPSS:
Unstandardized Coefficients
Model
B Std. Error
(Constant) 3,429 3,265
X1 0,405 0,157
X2 0,442 0,302
X3 -0,209 0,228
X4 0,011 0,169
X5 -0,043 0,162
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil pengujian tersebut dalam
bentuk persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 3,429+ 0,405X1 + 0,442X2 - 0,209X3 + 0,011X4 - 0,043X5
Pembahasan
Pengaruh Independensi, Objektivitas, Pengetahuan, Pengalaman Kerja, Integritas Secara
Simultan terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil uji hipotesis secara simultan seperti yang ditujukkan pada tabel 4.12
diperoleh nilai signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak yang berarti secara simultan
variabel independensi, objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, integritas berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit di Inspektorat Provinsi Jawa Barat
Parasayu & Rohman, (2014) bahwa pengalaman kerja yang dimiliki auditor tidak berpengaruh
terhdap kualitas audit.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis maka dapa disimpulkan bahwa, Secara simultan
Independensi, objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, dan integritas berpengaruh
signifikan positif terhadap kualitas audit. Secara parsial independensi berpengaruh signifikan
positif terhadap kualitas audit. Secara parsial objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja, dan
integritas tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.
Saran yang dapat diberikan peneliti bagi pihak akademis diharapkan penelitian ini, dapat
menambah wawasan mengenai penelitian akuntansi khususnya dibidang auditing. Bagi peneliti
selanjutnya dapat menambah variabel seperti etika auditor, dueprofesional care, dan mengganti
sampel penelitian sehingga hasilnya lebih variatif. Bagi Inspektorat Provinsi Jawa Barat,
diharapkan dapat meningkatkan objektivitas, pengetahuan, pengalaman kerja dan integritas
dalam melakukan audit. Keterbatasan dalam penelitian adalah hanya menggunakan kuesioner,
tidak dilakukan dengan wawancara sehingga data persepsi jawaban responden dari pertanyaan
yang disediakan.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S. (2012). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba empat.
Ainia, Salsabila, H. P. (2011). pengaruh akuntabilitas pengetahuan audit dan gender terhadap
kualitas hasil kerja auditor internal (studi empiris pada Inspektorat Wilayah Provinsi DKI
Jakarta), 4(1), 155–175.
DeAngelo Linda Elizabeth. (1981). Auditor size and audit quality. Journal of Accounting and
Economics, 3(3), 183–199. https://doi.org/10.1016/0165-4101(81)90002-1
Dianawati, N. M. D., & Ramantha, W. (2013). Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional dan
Pengalaman Kerja Auditor Internal terhadap Efektivitas Struktur Pengendalian Internal
Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar. Jurnal Akuntansi, 4(3), 439–449.
Fitriani, I. (2013). Pengaruh Objektivitas Dan Integritas Auditor Internal Terhadap Kualitas
Audit. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan Program Studi Akuntansi Fakultas
Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, 1(1), 61–72.
152
Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356
Vol. 9, No.2, 2019 Hal. 141-160
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17509/jrak.v1i1.6575
Himawati, D., & Putri, F. (2017). Analisis Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit
Internal pada Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Forum Keuangan Dan Bisnis Indonesia, 6, 141–148.
Ika berty Aprilliyani dkk. (2013). faktor - faktor yang mempengaruhi kualitas audit APIP pada
inspektorat provinsi riau. Pekbis Journal, 5(3), 145–158.
https://doi.org/10.1002/ajim.20908
Imron, M. A., Widyastuti, T., & Amilin. (2017). Pengaruh Pengetahuan Audit , Independensi
Dan Audit Investigasi Pada Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Jurnal
Ilmiah WIDYA Ekonomika, 1(July), 1–8.
Kovinna, F., & Betri. (2013). Pengaruh independensi, pengalaman kerja, kompetensi, dan etika
auditor terhadap kualitas audit. Akuntansi, 01, 1–14.
Parasayu, A., & Rohman, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil
Audit Internal ( Studi Persepsi Aparat Intern Pemerintah Kota Surakarta dan Kabupaten
Boyolali ), 3(2009), 1–10.
Pudiklatwas BPKP. (2008). Etika dalam fraud audit. Jakarta: BPKP. Retrieved from
http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Sukriyah, I., Akram, & Inapty, B. A. (2009). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Proceeding
Simposium Nasional Akuntansi XII, 1–38.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Susilo, P. A., & Widyastuti, T. (2015). Integritas, Objektivitas, Profesionalime Auditor dan
Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Jakarta Selatan. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Perpajakan JRAP, 2(1), 65–77.
153
PENGARUH INEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA, INTEGRITAS
TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018)
Yohana Ariska Sihombing dan Dedik Nur Triyanto
154
Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356
Vol. 9, No.2, 2019 Hal. 141-160
Identitas Responden
Lama Bekerja sebagai Auditor : (beri tanda “√” pilihan yang sesuai)
Banyaknya penugasan audit yang pernah ditangani: (beri tanda “√” pilihan yang sesuai)
≤ 5 Penugasan
10 – 10 Penugasan
10 – 20 Penugasan
> 20 Penugasan
155
PENGARUH INEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA, INTEGRITAS
TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018)
Yohana Ariska Sihombing dan Dedik Nur Triyanto
Bapak/Ibu cukup memberi tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang tersedia (rentang
angka dari 1 sampai 5) sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu. Setiap pertanyaan mengharapkan hanya
satu jawaban. Opsi sepenuhnya merupakan persepsi secara pribadi (berdasarkan yang dialami)
terhadap pertanyaan – pertanyaan yang diajukan pada kuesioner ini.
Nilai
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
Kualitas Audit Internal (Y)
I. Indikator : Kesesuaian Pemeriksaan dengan Standar Audit
1. Saat menerima penugasan, auditor menetapkan sasaran,
ruang lingkup, metodologi pemeriksan.
2. Dalam melakukan semua pekerjaan saya harus direview
oleh atasan secara berjenjang sebelum laporan hasil
pemeriksaan dibuat.
3. Proses pengumpulan dan pengujian bukti harus
dilakukan dengan maksimal untuk mendukung
kesimpulan, temuan audit serta rekomendasi yang terkait.
4. Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor harus
mematuhi kode etik yang ditetapkan.
Indikator : Kualitas Hasil Audit
5. Laporan mengungkapkan hal – hal yang merupakan
masalah yang belum dapat diselesaikan sampai
berakhirnya pemeriksaan.
156
Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356
Vol. 9, No.2, 2019 Hal. 141-160
157
PENGARUH INEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA,
INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI
JAWA BARAT TAHUN 2018)
Yohana Ariska Sihombing dan Dedik Nur Triyanto
158
Jurnal Akuntansi ISSN 2303-0356
Vol. 9, No.2, 2019 Hal. 141-160
159
PENGARUH INEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, PENGETAHUAN, PENGALAMAN KERJA, INTEGRITAS
TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN
2018)
Yohana Ariska Sihombing dan Dedik Nur Triyanto
Integritas (X5)
I. Keberanian Auditor
3 Auditor bebas dari intimidasi dan tidak tunduk karena
6 tekanan yang dilakukan oleh orang lain guna
mempengaruhi sikap dan pendapatnya.
160