Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Pergerakan Gigi Ditinjau Dari Ruang Ligamen Periodontal Pada Marmut (Guinea Pig)

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP

PERGERAKAN GIGI DITINJAU DARI RUANG


LIGAMEN PERIODONTAL PADA
MARMUT (GUINEA PIG)

Siti Bahirrah*, Philiph Pasaribu**

*Bagian Ortodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara
Jl. Alumni No. 2 Kampus USU Medan 20155
**Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara
Jl. Alumni No. 2 Kampus USU Medan 20155

Abstract

Periodontal ligaments are one of the supporting tissues of teeth that undergo remodeling
during the tooth movement process. Vitamin C deficiency inhibits the regeneration of
collagen fibers which are important in tissue remodeling that affects the widening of the
periodontal ligament space during the process of tooth movement. Widening of the
periodontal ligament space can be seen through taking radiographic photos. The purpose of
this study was to determine the width of the periodontal ligament space of guinea pigs by
administering vitamin C and without vitamin C and the differences between the two groups.
Those samples were grouped in 4 groups with observation times of 1.4.7 and 10 days and in
each group consisted of the control group and vitamin C group. Those samples are paired
with orthodontic separator rubber. After the specified time period was completed, periapical
radiographs were taken and the width of the periodontal ligament space was measured by
using Image J software. The mean width of the periodontal ligament space in the vitamin C
group was smaller than the control group. Based on this study it can be concluded that
vitamin C has an effect on reducing periodontal ligament space in the process of tooth
movement.

Key words: periodontal ligament space, vitamin C, tooth movement, remodeling

PENDAHULUAN

Dampak vitamin C pada pergerakan Pergerakan gigi dipengaruhi oleh serat


gigi belum memiliki pengaruh yang jelas kolagen yang merupakan komponen utama
terhadap pelebaran ruang ligamen penyusun ligamen periodontal. Serat kolagen
periodontal. Hal ini berdampak pada akan diremodelling dan diperbaharui selama
pemilihan nutrisi yang tepat dalam proses terjadinya pergerakan gigi2. Vitamin C
pertumbuhan (growth spurt), penyembuhan merupakan salah satu substansi penting yang
maupun perawatan ortodonti1. Vitamin C dibutuhkan dalam pembentukan kolagen1,3.
(asam askorbat) adalah salah satu contoh Pada saat asupan vitamin C berkurang,
nutrisi yang berpengaruh terhadap respon substansi dasar yang penting tidak dapat
biologis dalam tekanan ortodonti1. terbentuk dan serat kolagen menjadi rusak
dan lemah. Efek utama hal tersebut dengan cara dicincinkan dengan
berdampak pada ligamen periodontal serta menggunakan tebal dan diameter yang sama.
mengakibatkan pelebaran ruang endosteal Merk karet separator yang digunakan adalah
dan periosteal dengan aktifitas osteoklas America Orthodontic. Marmut pada
yang mempengaruhi pergerakan gigi dan kelompok vitamin C diberikan vitamin C
retensi dari perawatan ortodonti4,5. dalam bentuk serbuk yang dilarutkan dengan
Kekurangan vitamin C akan menghambat aquades dengan dosis 1 mg sesuai dengan
osteogenesis dan pembentukan ligamen periode waktu pengamatan. Dosis tersebut
periodontal. Defisiensi vitamin C akan merupakan hasil konversi dosis manusia ke
menghambat degradasi dan regenerasi dari hewan. Pemberian vitamin C pada marmut
serat kolagen yang penting dalam pergerakan dilakukan dengan menggunakan gavage
gigi4. feeding tube. Setelah periode waktu
Permasalahan yang timbul adalah pengamatan berakhir, pengambilan foto
apakah vitamin C memberikan pengaruh periapikal marmut dilakukan. Sebelum
terhadap lebar ruang ligamen periodontal dilakukan pengambilan foto, marmut
dengan mempertimbangkan besar lebar dikorbankan dengan menggunakan teknik
ruang ligamen periodontal. dislokasi leher marmut. Untuk memudahkan
Tujuan penelitian ini adalah untuk pengambilan foto, kepala marmut dipotong
mengetahui adanya perbedaan lebar ruang dan dibersihkan dari bulu-bulu yang ada dan
ligamen periodontal terhadap pergerakan direndam dengan larutan Sodium Chloride
gigi marmut antara kelompok marmut 0.9% untuk mencegah perubahan jaringan
dengan pemberian vitamin C dan tanpa saat menunggu urutan pengambilan foto.
pemberian vitamin C Pengambilan foto dilakukan dengan teknik
paralleling dengan posisi film diletakkan
BAHAN DAN CARA KERJA parallel dengan aksis panjang gigi serta
sentral x ray tegak lurus terhadap film dan
Jenis penelitian ini nadalah aksis panjang gigi. Setelah itu, dilakukan
eksperimental laboratoris dengan rancangan tahap processing film secara manual.
penelitian the post test only control group Setelah didapatkan foto periapikal
design.Marmut yang digunakan berkelamin sampel maka dilanjutkan dengan digitalisasi
jantan dan betina dengan umur minimal 2 foto periapikal agar dapat diolah secara
bulan berat badan minimal 120 gram serta komputerisasi. Digitalisasi foto periapikal
dalam kondisi sehat dan memiliki susunan merupakan proses mengubah bentuk format
gigi yang lengkap dan kondisi rongga mulut foto periapikal dari format analog menjadi
serta jaringan periodontal baik. format digital sehingga lebih mudah untuk
Empat puluh ekor marmut yang diolah secara komputerisasi. Digitalisasi foto
memenuhi kriteria, secara acak dibagi periapikal dilakukan dengan meletakkan foto
menjadi 4 kelompok besar berdasarkan yang telah didapat didepan viewer box
waktu pengamatan 1,4,7 dan 10 hari. Setiap dengan keadaan vertikal. Pengambilan foto
kelompok pengamatan dibagi menjadi 2 dilakukan dengan menggunakan kamera
kelompok kecil yaitu kelompok kontrol dan Canon EOS 600D dengan jarak foto
kelompok vitamin C. Sebelum dilakukan periapikal dengan kamera sejauh 24 cm
pengamatan pada hari pertama, marmut dengan menutup cahaya berlebih dari viewer
diaklimatisasi selama 3 hari untuk box. Pengambilan foto dilakukan dengan
melakukan adaptasi dengan tempat tinggal, pembesaran yang sama dengan dua mode
makanan dan minuman. Pada hari ke -3 pengambilan foto yang sama yakni mode
aklimatisasi marmut, karet separator malam dan auto. Setelah itu, foto yang telah
dipasang pada gigi insisivus maksila marmut didapat diseleksi berdasarkan mode
sebelah kanan dengan menggunakan pengambilan foto dengan
separator applier. Karet separator dipasang mempertimbangkan kejelasan ligamen
periodontal yang akan diukur. Foto yang kontrol pada masing-masing waktu observasi
telah terseleksi dipotong bagian yang tidak digunakan uji t-independent.
perlu dan disesuaikan posisi foto tegak lurus
dengan menggunakan aplikasi PhotoScape HASIL PENELITIAN
versi 3.7. Setelah didapatkan posisi yang
tegak lurus, foto periapikal siap dianalisis Rerata lebar ruang ligamen periodontal
melalui aplikasi Image J. yang paling besar pada kelompok kontrol
Pada saat melakukan pengukuran dengan dan vitamin C terdapat pada kelompok
menggunakan image J, Foto periapkal kontrol dengan waktu pengamatan 10 hari
dikalibrasi terlebih dahulu dengan mengikuti yaitu 0.2853 ± 0.0333 mm. Sedangkan rerata
film periapikal yang sebenarnya dengan lebar ruang ligamen periodontal yang paling
menggunakan satuan millimeter. Kalibrasi kecil pada kelompok kontrol dan vitamin C
dilakukan dengan menyesuaikan lebar foto terdapat pada kelompok vitamin C dengan
yang telah di digitalisasi dengan lebar ukuran waktu pengamatan 10 hari yaitu 0.1808 ±
film sebenarnya yakni sebesar 30 milimeter. 0.0425 mm.
Hasil foto periapikal yang diukur tidak Perbedaan nilai rata-rata lebar ruang
mencakup keseluruhan gigi sampai ke bagian ligamen periodontal yang terbesar terdapat
apikal dikarenakan superimposed bagian pada kelompok dengan waktu pengamatan 1
anatomi kepala marmut dengan ujung apikal hari yaitu 0.0791 mm. Sedangkan, perbedaan
gigi insisivus marmut. Sehingga, pengukuran nilai rata-rata lebar ruang ligamen
ligamen periodontal dilakukan dengan jarak periodontal yang terkecil terdapat pada
15 mm dari tepi insisal gigi insisivus kelompok dengan waktu pengamatan 10 hari
sentralis maksila sebelah kanan pada bagian yaitu 0.1045 mm.
distal yang merupakan sisi regangan pada Terdapat perbedaan nilai rata-rata lebar
proses pergerakan gigi. ruang ligamen periodontal yang signifikan
Untuk menguji normalitas data antara kelompok kontrol dan vitamin C pada
digunakan uji Shapiro-Wilk dan untuk kelompok marmut dengan waktu
menguji keseragaman data penelitian pengamatan 1,4 dan 10 hari. Sedangkan,
digunakan uji Levene. Untuk menganalisa didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan
rerata lebar ruang ligamen periodontal secara nilai rata-rata lebar ruang ligamen
keseluruhan digunakan uji One Way periodontal yang signifikan anatara
ANOVA. Untuk mengetahui perbedaan rerata kelompok kontrol dan vitamin C pada
lebar ruang ligamen periodontal antara kelompok marmut dengan waktu
kelompok-kelompok perlakuan dengan pengamatan 7 hari. Besar signifikansi
tersebut dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 1. Distribusi nilai rerata dan selisih rerata lebar ruang ligamen periodontal berdasarkan
waktu observasi

No Waktu Observasi Rerata ruang ligamen periodontal (mm) Selisih rerata


Kelompok kontrol Kelompok Vitamin
(hari) (mm)
C
1 1 0.2695 ± 0.0387 0.1904 ± 0.0263 0.0791
2 4 0.2703 ± 0.0165 0.1972 ± 0.0339 0.0731
3 7 0.2313 ± 0.0766 0.1868 ± 0.0430 0.0445
4 10 0.2853 ± 0.0333 0.1808 ± 0.0425 0.1045
Tabel 2. Signifikansi rerata lebar ruang ligament periodontal kelompok kontrol dan
kelompok vitamin C
No Waktu Observasi Rerata ruang ligament periodontal (mm) P Value
Kelompok Kontrol Kelompok Vitamin C
1 1 0.2695 ± 0.0387 0.1904 ± 0.0263 0.008*
2 4 0.2703 ± 0.0165 0.1972 ± 0.0339 0.006*
3 7 0.2313 ± 0.0766 0.1868 ± 0.0430 0.304
4 10 0.2853 ± 0.0333 0.1808 ± 0.0425 0.005*
Keterangan : * = bermakna P<0.05

PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan


kelompok waktu observasi 1,4,7 dan 10 hari.
Ligamen periodontal merupakan salah Penentuan waktu observasi dilakukan
satu jaringan pendukung gigi yang ikut dengan menyesuaikan periode waktu pada
mengalami remodeling dan reorganisasi pada respon fisiologis gigi terhadap tekanan yang
saat pergerakan gigi terjadi. Tekanan diberikan. Periode waktu 1 hari merupakan
ortodonti yang diberikan akan menekan periode waktu pada fase lag. Pada fase ini
ligamen periodontal sehingga mendesak terjadi sedikit pergerakan gigi atau tidak ada
pembuluh darah yang mengakibatkan pergerakan gigi. Pada fase tersebut terjadi
aneurisma pembuluh darah. Aliran darah perubahan selular, perubahan metabolisme
akan semakin berkurang sampai pada suatu serta pelepasan hormon prostaglandin dan
saat aliran darah terhenti akibat tekanan yang sitokin6. Sedangkan, periode waktu 4,7 dan
diberikan sehingga gigi mampu menempati 10 hari merupakan periode waktu pada fase
ruang ligamen periodontal2,6. Perubahan post lag. Pada fase ini terjadi pergerakan gigi
aliran darah tersebut terjadi beberapa menit dan resorpsi tulang yang diikuti dengan
setelah tekanan diberikan yang terjadi pada remodeling soket gigi6.
fase Lag pada respon fisiologis gigi terhadap Berdasarkan tabel 1 diperoleh lebar
tekanan ringan secara kontinu. Rasa sakit ruang ligamen periodontal yang paling lebar
yang terjadi pada saat perawatan ortodonti terdapat pada kelompok kontrol dengan
merupakan akibat dari meluasnya daerah waktu observasi 10 hari. Hal ini
iskemik pada ligamen periodontal yang menunjukkan adanya aktifitas osteoblas dan
menimbulkan reaksi inflamasi. Kondisi osteoklas yang diikuti dengan proses
tersebut mengakibatkan ligamen periodontal remodeling tulang pada saat pergerakan gigi
tampak melebar selama perawatan terjadi. Ligamen periodontal yang melebar
2
ortodonti . merupakan dampak dari proses resorbsi dan
Reorganisasi dan remodeling ligamen aposisi tulang alveolar saat pergerakan gigi
periodontal akibat perpindahan gigi terjadi. Proliferasi maksimum osteoklas
memerlukan serat kolagen yang cukup. terjadi pada 5-14 hari setelah tekanan
Ligamen periodontal terdiri dari serat ortodonti diberikan4. Meningkatnya
kolagen tipe 1 dan tipe 2 dalam komponen proliferasi osteoklas mengakibatkan proses
penyusun utama nya7. Vitamin C merupakan resorbsi yang terjadi semakin meningkat. Hal
salah satu vitamin yang mampu melakukan ini yang mengakibatkan ruang ligamen
sintesis kolagen dalam pembentukan ligamen periodontal cenderung melebar pada saat
periodontal tersebut4. Selain itu, vitamin C perawatan ortodonti2.
juga berperan dalam mengurangi respon Selain itu, asupan vitamin C yang tidak
inflamasi yang terjadi akibat perluasan cukup mendukung terjadi nya pelebaran
daerah iskemik karna adanya tekanan ruang ligamen periodontal tersebut. Vitamin
ortodonti. Sehingga, dengan adanya asupan C merupakan salah satu vitamin yang
vitamin C yang cukup, pelebaran ligamen berperan penting dalam proses remodeling
periodontal akibat adanya respon inflamasi tulang dan kolagen. Vitamin C mampu
dapat berkurang. menginduksi sel untuk difrensiasi osteoblas
yang penting dalam proses aposisi tulang
alveolar pada saat pergerakan gigi. Dengan stress yang terjadi pada hewan coba juga
asupan vitamin C yang tidak cukup, dapat mempengaruhi hal tersebut.
remodeling tulang alveolar akan terhambat Pengaruh vitamin C tampak pada
sehingga berdampak pada proses remodeling ruang ligamen periodontal yang semakin
ligamen periodontal. Hal ini lah yang berkurang lebarnya menunjukkan bahwa
mengakibatkan ligamen periodontal pada terjadi percepatan remodeling jaringan pada
kelompok 10 hari paling lebar diantara saat proses pergerakan gigi terjadi. Hal ini
kelompok kontrol lain nya. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
tersebut sejalan dengan penelitian tentang Yussif et al tentang efektifitas dan keamanan
pengaruh asupan vitamin C terhadap dari vitamin C yang diinjeksi secara local
pergerakan gigi pada tikus yang dilakukan dalam mempercepat pergerakan gigi dari
oleh Miresmaeili et al yang menyatakan impaksi gigi kaninus rahang atas.
bahwa pergerakan gigi semakin meningkat Berdasarkan penelitian tersebut, vitamin C
dengan adanya asupan vitamin C yang cukup yang diinjeksi secara local merupakan salah
dengan lebih banyak lacuna osteklas pada satu nutrisi yang dapat mempercepat erupsi
sekitar akar pada daerah yang mendapatkan gigi kaninus rahang atas yang impaksi dan
tekanan. Aplikasi vitamin C dibutuhkan efektif dalam menjaga integritas dari
untuk menjaga stabilitas pergerakan gigi jaringan periodontium8. Sehingga, vitamin C
untuk menghindari terjadinya resorbsi yang merupakan salah satu nutrisi yang tepat
berlebihan4. untuk digunakan dalam mempercepat
Berdasarkan tabel 1 lebar ruang perawatan ortodonti.
ligament periodontal pada kelompok vitamin
C semakin menurun seiring dengan berjalan KESIMPULAN
nya periode waktu hingga 10 hari.
Sedangkan lebar ruang ligamen periodontal Rerata lebar ruang ligamen periodontal
pada kelompok kontrol cenderung semakin pada kelompok vitamin C lebih kecil dari
meningkat hingga pada hari ke 10 walaupun pada rerata lebar ruang ligamen periodontal
pada hari ke 7 terjadi penurunan lebar ruang pada kelompok kontrol pada masing-masing
ligamen periodontal. Perbedaan laju waktu observasi 1,4,7 dan 10 hari. Vitamin C
pertambahan dan pengurangan besar rerata memberikan pengaruh dalam mengurangi
lebar ruang ligamen periodontal pada pelebaran ruang ligamen periodontal pada
kelompok vitamin C dan kontrol saat perawatan ortodonti.
mengakibatkan selisih rerata cenderung
meningkat hingga hari ke 10. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
merupakan dampak aktivitas osteoklas dan
1. Ajmera AJ, Tarvade SS, Patni VR. A
osteoblas pada fase post lag yang memicu
systemic Nutritional and dietary
resorbsi dan remodeling tulang serta soket
guideline for orthodontic patients. J
gigi2,6.
Orthod Res2015;3:88-91.
Berdasarkan tabel 2 terdapat data yang
2. Proffit WR, Fields HW, Sarver DM.
tidak signifikan pada kelompok 7 hari.
Contemporary orthodontics. Ed 4.
Sedangkan, pada kelompok 1,4 dan 10 hari
Canada: Saunders Elsevier, 2007: 331-
terdapat data yang signifikan. Banyak hal
58.
yang mempengaruhi terjadinya data yang
3. Stegeman CA, Davis JR, Boyd LD. The
tidak signifikan pada kelompok 7 hari. Hal
Dental Hygienist’s Guide to Nutritional
tersebut dapat berasal dari kondisi sistemik
Care. Ed 3. Canada: Saunders Elsevier,
yang dialami marmut. Salah satunya adalah
2010:139-140
respon inflamasi dan sistem metabolisme
4. Miresmaeili A, Mollaei N, Azar R,
marmut yang terjadi pada proses pergerakan
Farhadian N, Kashani KM. Effect of
gigi. Selain itu, asupan gizi serta tingkat
dietary vitamin C on orthodontic tooth
movement in rats. J Dent 2015; 12(6) :
409-413.
5. Singh N, Tripathi T, Rai P, Gupta P.
Nutrition and orthodontics-
interdependence and interrelationship. J
Dent Sci 2017; 5(3): 18-20.
6. Singh G. Textbook of Orthodontics. Ed 2.
Kuala Lumpur: Syarikat Kamal, 2007 :
216-23.
7. Dean R. The periodontal ligament :
Development, anatomy, and function.
OHDM 2017 16(6): 1-7.
8. Yussif NMA, Dehis MH, Rahman ARA.
Efficacy and safety locally injectable
vitamin C on accelerating the
orthodontics movement of maxilarry
canine impaction (oral mesotherapy
technique) : prospective study. Clinical
cases in mineral and metabolism 2018;
15(2): 280 – 287.

You might also like