Upaya Peningkatan Pelayanan Bus Kota RMB Ditinjau Dari Segi Waktu Tempuhnya
Upaya Peningkatan Pelayanan Bus Kota RMB Ditinjau Dari Segi Waktu Tempuhnya
Upaya Peningkatan Pelayanan Bus Kota RMB Ditinjau Dari Segi Waktu Tempuhnya
SEMINAR NASIONAL
Sciences Supporting Rekayasa Perencanaan II 2004
The Improvement of National Economy Gedung Pascasarjana UPN Jatim
Surabaya, 29 Juli 2004
Rudy Setiawan
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236
Email: rudy@peter.petra.ac.id
ABSTRACT
Traffic congestion on main streets at Surabaya was causing by unbalance number of private vehicle and public
transport. Citizen preferred using private vehicle than public transport, because public transport’s service
quality was low and has longer travel times. To support reducing automobile dependency, PERUM DAMRI
was operating Rute Metode Baru (RMB) City Bus for Purabaya – Tanjung Perak route as a pilot project.
Objective of this research are to measure decreasing of travel time, if bus priority and illegal bus stop restriction
are implement on part of the route. Data collecting using questionnaire and survey about number of bus
passenger, stopping time, travel time, and average running speed of 12 units of bus, which operate on the first
trip in the morning peak. Traffic Volume Survey and Highway Inventory also conduct on selected intersection
approach that has any possibility to provide a bus lane. Based on simulation and analyses, bus travel time could
be reduced, as much as 20,5% for trip from Purabaya to Tanjung Perak and 19,2% from oppose direction,
compare with existing travel time, due to implemented the priority facilities and restricted of illegal bus stop.
Keywords: City bus travel time, buslane, priority at intersection.
Untuk bus kota non ekonomi RMB memenuhi 2.4. Pemberian Prioritas Bagi Bus
kriteria tambahan yaitu: Pemberian prioritas untuk bus adalah suatu upaya
Jadwal keberangkatan dan kedatangan harus yang relatif tidak terlalu mahal namun efektif untuk
dipatuhi, baik ada atau tidak ada penumpang. mengurangi waktu tempuh dan meningkatkan
Fasilitas tempat duduk yang empuk dan dilengkapi keandalan pelayanan bus (Colin, 1994).
dengan AC.
Penumpang yang diangkut sesuai jumlah tempat Pemberian prioritas angkutan umum dilakukan
duduk yang disediakan. dengan tujuan untuk mengurangi waktu perjalanan
Keamanan penumpang terjaga. dan membuat bus lebih diminati. Pemberian prioritas
Awak bus selalu berpakaian rapi, ramah, sopan, angkutan umum, khususnya bus kota biasanya
serta lugas. dilakukan di kota – kota besar karena akan
membawa penumpang dalam jumlah besar sehingga
Untuk itu, PERUM DAMRI Unit Bus Kota Surabaya pengurangan waktu tempuh yang kecil akan
sebagai salah satu pengelola angkutan umum massal membawa keuntungan yang besar.(Tamin, 2000)
akan mempersiapkan diri dengan melakukan
pembenahan dan perbaikan kualitas pelayanan Gambar 3. memperlihatkan upaya – upaya yang
angkutan. PERUM DAMRI berusaha menjaga dapat dilakukan untuk membatasi pemakaian
komitmen untuk memberikan pelayanan jasa kendaraan pribadi, dalam hal ini adalah mobil
transportasi yang terbaik bagi penduduk kota pribadi dan mengalihkannya pada pemakaian
Surabaya seperti yang sudah dilakukan sejak angkutan umum.
pertama kali perusahaan ini berdiri.
3. METODOLOGI
Pengumpulan data untuk dibagi dalam beberapa
kategori, antara lain: 2 x sehari
52%
Pengamatan di luar bus meliputi:
Perhitungan volume lalu lintas
Pengukuran lebar jalan
Gambar 5 Rutinitas Perjalanan Menggunakan
Pengukuran jarak antar halte
Bus RMB
Simulasi kecepatan bus
Gambar 6 memperlihatkan jarak antar halte yang
Pengamatan di dalam bus meliputi:
diharapkankan oleh responden. Jarak ideal tertinggi
Pencatatan jumlah penumpang bus yang naik dan
(36%) adalah > 500m.
turun pada tiap halte
Pengisian kuesioner oleh penumpang bus
(lampiran A) n = 489
Pencatatan waktu berhenti serta sebab - sebab < 150 m
berhentinya & waktu perjalanan bus > 500 m
16%
150 - 300 m
Keseluruhan pengamatan dilakukan pada hari Selasa, 19%
11 September 2001 pukul 06.00 – 09.00 WIB.
Pengamatan dilakukan pada hari kerja yang 300 - 500 m
29%
dianggap mewakili keadaan lalulintas di Surabaya
pada saat jam sibuk pagi hari. Gambar 6 Jarak Halte Ideal Menurut Responden
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Selanjutnya kepada responden diminta pendapatnya
Berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui mengenai waktu tunggu di halte pada saat ini dan
bahwa jumlah halte tidak resmi lebih banyak waktu tunggu yang diharapkan (Gambar 7 dan 8).
dibandingkan halte resmi (Tabel 2). Tidak jelasnya
ketentuan menyebabkan tidak tertibnya bus berhenti
dibeberapa tempat untuk menaikkan dan n = 516
menurunkan penumpang.
sangat cepat
sangat lambat
Tabel 2 Jarak Trayek & Jumlah Halte Bus RMB 3%
2%
belanja
6%
5 - 10 menit 0 - 5 menit
kerja 30% 60%
bisnis / dinas 69%
8% Gambar 8 Waktu Tunggu yang Diharapkan oleh
Responden
Gambar 4 Tujuan Perjalanan Penumpang Bus RMB
The Integration of Civil Engineering
SEMINAR NASIONAL
Sciences Supporting Rekayasa Perencanaan II 2004
The Improvement of National Economy Gedung Pascasarjana UPN Jatim
Surabaya, 29 Juli 2004
Waktu tempuh pada saat ini dan yang diharapkan Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner (Gambar 7
juga ditanyakan kepada responden (Gambar 9 dan s/d 12) terlihat bahwa responden cukup puas dengan
10) pelayanan Bus RMB pada saat ini, namun mereka
juga tidak berkeberatan menambah biaya (kenaikan
tarif) selama pelayanan Bus RMB dapat ditingkatkan
n = 520 sesuai dengan harapan mereka.
parkir
3%
Gambar 10 Waktu Tempuh Bus RMB yang
Diharapkan oleh Responden
penyeberang
13%
Tarif Bus RMB pada saat ini dan kesediaan
membayar biaya tambahan adalah pertanyaan Gambar 13 Faktor-faktor Penyebab Bus RMB
terakhir yang ditanyakan kepada responden (Gambar Sering Melambat dan Berhenti
11 dan 12)
n = 518 Tahap selanjutnya adalah melakukan survey
sangat murah sangat mahal lalulintas dan analisa kinerja beberapa persimpangan
3%
1% mahal yang diperkirakan memungkinkan untuk dibuat lajur
42%
khusus bus sebagaimana terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Perbandingan Kinerja Persimpangan Tabel 4 Perbandingan Waktu Tempuh Bus RMB
Kondisi Saat Ini dan Simulasi Hasil Simulasi
Jenis Purabaya - T. Perak T. Perak - Purabaya
Persimpangan Capacity Flow (pcu/h) DS Simulasi Waktu Tempuh Perubahan Waktu tempuh Perubahan
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa disimpulkan bahwa
dengan dilakukan penertiban halte, pemberian lajur
khusus dan prioritas di persimpangan, dapat
mengurangi waktu tempuh hingga sebesar 23,7%.
Bus Lane
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Colin Buchanan and Partners, PT. Pamintori
Cipta, PT. Insan Mandiri (1994) Bus
Management and Operations Improvement
Gambar 14 Skets Usulan Layout Persimpangan Implementation Project. Technical Report No. 6
Public Transport Facilities In Surabaya.
Dengan demikian diharapkan bus tesebut setiap kali 2. Dorsch Consult, Colin Buchanan and Partners,
melewati persimpangan hanya akan mengalami Sofretu, PT. Pamintori Cipta, PT. Insan Mandiri
tundaan maksimum = lama waktu lampu merah (1996) Surabaya Integrated Transport Network
(stop) menyala. Planning Study.
Kemudian dilakukan simulasi dan perhitungan 3. Tamin, Ofyar Z. (2000) Perencanaan dan
waktu tempuh bus RMB pada berbagai kombinasi Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung.
penyediaan fasilitas dan penetiban halte; sehingga 4. White, P. (1986) Planning for Public Transport,
diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4. University College London (UCL) Press,
London.
5. Willumsen, L.G. and Ortuzar, J.de Dios (1994)
Modelling Transport. John Willey & Sons, New
York.