Pengaruh Green Product Terhadap Brand Image Produk Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua (The Effect of Green Product On Brand Image of Aqua Packaged Water Drinking)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Digest Marketing Vol. 1 No.

1 Juli, 2015 ISSN: 2302-4682

PENGARUH GREEN PRODUCT TERHADAP BRAND IMAGE PRODUK


AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA

(The Effect of Green Product on Brand Image of Aqua Packaged Water Drinking)
Johannes1 Suswita Roza2 dan Ilunitedra3
1
Dosen Program Magister Manajemen FEB Unja
2
Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNJA
3
Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNJA, Jurusan Manajemen Konsentrasi Manajemen Pemasaran

ABSTRACT
This research is aimed at: (1) explaining the effect of green product that consist of
energy based, material driven, pollution prevention and packaging toward brand image
of water drinking of Aqua packaging and (2) revealing dominant effect of research
variable. Research is conducted in survey, where data collection is use observation,
interview, and questioning delivery to respondent with online model. Research result
shows that variables energy based, material driven, pollution prevention dan packaging
simultaneously effected significantly. Furthermore, partially it is known that all
variable effect significant too. The most variable effect on brand image is material
driven where P Value is 0,000. Furthermore, determination coefficient is 53,6 percent,
that indicate that model found explaining the brand image variation as much as 53,6
percent. Hence, brand image should be positioned as marketer strategy due to it is
influenced, it could be concluded that maintaining brand image will improve product
value that deliver to customer.
Keywords: energy based, material driven, pollution prevention, packaging, brand image.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: (1) menjelaskan pengaruh variabel green product yaitu energy
based, material driven, pollution prevention dan packaging terhadap brand image
produk air minum dalam kemasan merek AQUA, (2) mengetahui variable penelitian
yang paling dominan berpengaruh. Penelitian berbentuk survei, dimana pengumpulan
data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner terhadap 100
orang responden, secara online. Hasil penelitian bahwa variabel energy based,
material driven, pollution prevention dan packaging secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Brand Image. Secara parsial diketahui bahwa variabel
juga berpengaruh significan. Variabel yang paling berpengaruh secara parsial adalah
material driven dengan Pvalue 0,000. Hasil pengujian koefesien determinasi secara
simultan dengan angka R Square sebesar 0,536 menunjukkan bahwa 53,6% variasi
Brand Image dapat dijelaskan oleh keempat penelitian, sisanya 46,4% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Dengan demikan brand image dapat
dijadikan salah satu strategi pemasar karena pengaruh daripada komponennya yang
juga dapat berpengaruh terhadap nilai yang disampaikan kepada pelanggan.
Kata Kunci: energy based, material driven, pollution prevention, packaging, brand image

Correspondence e-mail: Tedrailuni@yahoo.co.id

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi 41


Digest Marketing Vol. 1 No.1 Juli, 2015 ISSN: 2302-4682

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin maju, kebutuhan manusia
semakin bervariasi dengan keanekaragaman produk untuk melengkapi kebutuhan
konsumen. Hal ini membuat pemasar berlomba-lomba dan bersaing menyampaikan
berbagai macam produk. Sejalan dengan itu, tuntutan terhadap produk semakin tinggi
karena adanya perubahan lingkungan dan tuntutan terhadap kualitas produk. Tuntutan
terhadap produk yang selaras dengan keberlanjutan lingkungan (termasuk manusia dan
mahluk hidup) semakin tinggi. Dalam kaitan ini, Kotler, P dan Keller, K (2007)
menjelaskan pentingnya pendekatan pemasaran sosial yang menjadi arus utama
pemasaran terlebih karena munculnya berbagai praktik produksi yang mengancam
keberlangsungan bumi dan manusia.
Kerusakan lingkungan dapat mengganggu kehidupan manusia di bumi ini, salah
satunya pemanasan global. Saat ini pemanasan global merupakan hal yang penting
untuk diperhatikan. Maraknya isu pemanasan global membuat para pengusaha
berlomba-lomba untuk ikut berpartisipasi dan peduli terhadap keadaan yang bisa
mengancam kehidupan manusia, sekaligus dianggap sebagai sebuah peluang bisnis
baru. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pembisnis untuk menarik perhatian
konsumen dan meningkatkan kualitas produknya adalah dengan menerapkan Green
Product pada produknya (Prakash, A., 2002).
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi
oleh PT. Aqua Golden Mississipi di indoneisa sejak Tahun 1973. Aqua merupakan
produk AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesian dan merupakan salah satu
merek yang paling terkenal, sehingga menjadi seperti merek generik untuk AMDK
dimana produk lain menirunya. Walaupun menjadi market leader dalam bisnis AMDK,
Aqua tetap tidak menginginkan para pelanggannya beralih ke produk lain. Aqua selalu
memberikan yang terbaik kepada konsumennya dengan meningkatkan kualitas yaitu
menciptakan produk hijau (Anonim, 2013a).
Aqua adalah produk yang dipasarkan dengan berbagai atribut: sehat, alami,
dan ramah terhadap lingkungan karena menggunakan bahan baku dari sumber air alami
dan terjaga kemurniannya. Aqua juga mengkombinasikan tujuan ekonomi dengan
tujuan sosial dan lingkungan yaitu kemasan Aqua ramah terhadap lingkungan dimana
bahan baku dari kemasan dapat didaur ulang. Aqua juga melakukan kegiatan peduli
lingkungan yakni mengelola daerah aliran sungai dan juga mengelola limbah secara
baik. Selain itu Aqua juga terus berupaya melakukan berbagai inisiatif dalam
pengurangan dan efisiensi pemakaian energi dalam operasionalnya. Dengan
pelaksanaan Green Product yaitu menciptakan produk yang sehat dan ramah
lingkungan, Aqua dapat menarik perhatian dan mempengaruhi konsumen dalam
memilih suatu produk. Dan juga dapat membuat image dari produk ini pun menjadi
semakin baik (Anonim, 2013b,c)
Kebutuhan untuk menerapkan konsep green antar perusahaan semakin penting.
Konsumen di era kini lebih mementingkan konsep yang benar-benar bersifat natural dan
menyehatkan, serta mempunyai pencitraan yang baik. Adanya pemanasan global serta
polusi udara mengakibatkan kesehatan terganggu. Kesehatan dan lingkungan yang
bebas polusi menjadi harga yang sangat mahal demi ikut melestarikan bumi ini,
masyarakat kini lebih memperhatikan produk yang ramah lingkungan. Murphy, R.,

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi 42


Digest Marketing Vol. 1 No.1 Juli, 2015 ISSN: 2302-4682

et.al., (2010) menjelaskan diantara korporasi bahwa isu green diyakini menjadi
sesuatu yang harus dilaksanakan, walau negara sendiri belum tentu mempunyai
perspektif yang sama tentang bagaimana menerapkan praktik bisnis yang hijau.
Studi ini bermaksud menjelaskan penerapan green product terhadap imaje produk
di tingkat konsumen dan memaknai bagaimana determinan imaje dapat dijadikan bagian
daripada strategi pemasaran hijau.

TINJAUAN PUSTAKA

Pemasaran bertujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan individu maupun


kelompok melalui proses pertukaran. Bagi perusahaan bagaimanapun praktik
pemasaran harus terimplementasi dalam perencanaan produk, menentukan harga,
promosi, dan pendistribusian. Kemudian dalam perkembangannya tujuan pemasaran
yaitu menciptakan kepuasan pelanggan melalui produk-produk yang berkualitas,
meningkatkan kompetensi perusahaan terkait dengan pemasaran, menjawab tantangan
kompetisi dalam dunia bisnis, menjalin relasi jangka panjang antara perusahaan dengan
konsumen, serta memperoleh laba melalui perubahan dunia bisnis yang pesat.
Menurut Kotler, P., dan Keller, K (2012) tujuan pemasaran adalah menciptakan
proses pertukaran yang memberikan kepuasan dan keuntungan kepada konsumen; juga
menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi agar konsumen memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dalam presfektif
pertimbangan standar hidup ini maka tujuan kegiatan pemasaran mengilhami seluruh
aktivitas satu perusahaan, karena kegiatan perusahaan tidak dibenarkan untuk merusak
keberlangsungan mahluk hidup.

 Green Marketing
Green Marketing adalah pemasaran produk-produk yang aman lingkungan, dengan
menggabungkan pemasaran hijau di semua kegiatan secara luas, termasuk memodifikasi
produk, mengubah produksi menjadi proses, memodifikasi kemasan serta memodifikasi
iklan. Pendekatan Green Marketing tingkatan produksi meningkatkan integrasi dari isu
lingkungan pada seluruh aspek dari aktivitas perusahaan, mulai dari formulasi strategi,
perencanaan, penyusunan, sampai produksi dan penyaluran/distribusi dengan pelanggan
(Czinkota & Ronkainen, 1992). Perusahaan akan dapat memperoleh solusi pada
tantangan lingkungan melalui strategi marketing, produk, dan pelayanan agar dapat
tetap kompetitif. Hal ini termasuk teknologi baru untuk menangani limbah dan polusi
udara, standarisasi produk untuk menjamin produk yang ramah lingkungan,
menyediakan produk yang benar-benar alami, serta orientasi produk lewat konservasi
sumber daya dan yang lebih memperhatikan kesehatan. Diyakini bahwa penerapan
green marketing berdampak terhadap keputusan pilihan konsumen (Haryadi, R. (2009,
Arumsari, D., 2012).

 Green Product
Green Product dirancang untuk meminimalisasi dampak buruk lingkungan di
dalam seluruh siklus kehidupan seperti mengurangi penggunaan material yang tidak
dapat diperbaharui atau didaur ulang, menghindari bahan yang mengandung racun dan
menggunakan bahan baku yang alami. Pendekatan Green Marketing pada area produk
mengedepankan integrasi isu-isu lingkungan ke dalam semua aspek aktivitas

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi 43


Digest Marketing Vol. 1 No.1 Juli, 2015 ISSN: 2302-4682

perusahaan, mulai dari formulasi strategi, perencanaan, re-enineering dalam proes


produksi dan hubungan dengan pelanggan. Untuk mengembangkan Green Product,
terdapat dimensi kinerja Green Product, yaitu :
a. Energy based product, melakukan efisiensi energi dan menggunakan energi
yang dapat terbaruhi
b. Material driven product, efisiensi penggunaan bahan baku dan menggunakan
bahan reuse, recycle dan renewable.
c. Pollution prevention product, mengurangi produksi limbah dan polusi, dan
mencegah pencemaran atau polusi
d. Packaging, menggunakan kemasan ramah lingkungan, dan kemasan yang dapat
didaur ulang.

 Brand Image
Brand Image adalah apa yang dipersepsikan oleh konsumen mengenai sebuah
merek. Hal ini menyangkut bagaimana seorang konsumen menggambarkan apa yang
mereka rasakan terhadap merek. Dalam konsep pemasaran, citra merek sering
direferensikan sebagai aspek psikologis, yaitu citra yang dibangun dalam alam bawah
sadar konsumen melalui informasi dan ekspektasi yang diharapkan. Pembangunan citra
merek terutama citra yang positif menjadi salah satu hal yang penting, sebab tanpa citra
yang kuat dan positif sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan
mempertahankan (Susanto, 2011)
Brand image menjadi aset bagi perusahaan karena akan menentukan preferensi
konsumen dalam memutuskan pembelian dibanding dengan produk pesaingnya. Bila
imajenya buruk, maka konsumen akan beralih ke produk lain. Oleh karena itu brand
imaje akan dikelola dengan spesifikasi produk dan komunikasi pemasaran. Melalui
spesifikasi produk, pemasar memperluas manfaat ataupun kandungan di satu produk.
Bahkan imaje satu produk dapat dilakukan melalui pemilihan model iklan yang sesuai
sehingga konsumen mempersepsikan sendiri produk yang akan dikonsumsinya.

 Hipotesis
Hipotesis penelitian “Green Product secara simultan dan parsial berpengaruh
signifikan terhadap brand image produk air minum dalam kemasan merek Aqua”

METODE PENELITIAN

1. Populasi dan sampel


Populasi penelitian adalah masyarakat Kota Jambi yang mengkonsumsi Aqua
dimana jumlahnya tidak diketahui dengan pasti. Batasan usia yang dikenakan kepada
responden (eligable) adalah 17 tahun ke atas. Selanjutnya, digunakan pendekatan kuota
dengan besaran yang ditentukan dimana oleh Malhotra (2005) penelitian berkaitan
dengan pengujian tentang produk direkomendasikan batasan sampelnya adalah 100-125
orang. Sesuai dengan itu ukuran sampel adalah 100 unit.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi 44


Digest Marketing Vol. 1 No.1 Juli, 2015 ISSN: 2302-4682

2. Teknik Pengumpulan data


Pengumpulan data utamanya menggunakan kuesioner tertutup, tapi juga memberi
kesempatan pertanyaan terbuka. Kuesioner dikirimkan secara online kepada rumah
tangga dengan catatan mereka adalah pengguna AMDK merek Aqua.

3. Variabel Penelitian dan pengukuran


Variabel terikat pada penelitian adalah brand image sedangkan variabel bebas
yaitu energy based, material driven, pollution prevention, dan packaging. Kuesioner
berisikan pertanyaan yang pengukurannya menggunakan skala likert dengan skala 1-5.
Untuk masing-masing indikator responden memberikan penilaiannya. Selanjutnya,
analisis data menggunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus regressi
berganda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian
Aqua adalah merek AMDK yang pertama di Indonesia yang mengusung brand
dengan mengetengahkan bahwa sumber airnya adalah dari pegunungan. Aqua
memastikan bahwa jenis air yang disampaikan ke pelanggan adalah kaya akan mineral.
Setelah bergabung dengan Danone, maka kualitas air minum yang disampaikan diyakini
semakin baik. Bersamaan dengan itu, merek Aqua berganti menjadi Danone-Aqua.
Selain itu, melalui penjualan mereka Aqua juga secara terang-terangan menonjolkan
slogan membantu masyarakat tertinggal. Bahkan mereka bertanggungjawab terhadap
keberlangsungan sumberdaya air yang menjadi sumber bahan baku mereka.
Responden yang dijadikan sampel pada penelitian adalah pengguna Rumahtangga
yang mengkonsumsi AMDK Aqua. Sebelum uji statistik, maka dilakukan uji validtas
dan reabilitas. Dengan menggunakan SPSS diketahui bahwa kelima variabel penelitian
hasilnya valid dan reliable. Dengan demikian data dari lapangan dapat dilanjutkan ke
uji berikutnya yaitu uji regressi berganda.
Hasil pengujian statistik dari data primer disajikan sebagai berikut.

Tabel 1. Ringkasan hasil Uji Statistik pengaruh green product terhadap brand image

No. Ukuran Statistik Nilai Hitung dan Koefisien regressi Pvalue


1. Uji F 53,6 0.000**
Uji t (koefisien)
 Energy based 0,006 0,021*
 Material Driven 0,490 0,000**
 Pollution Preventions 0,100 0,031*
 Packaging 0,225 0,049*
2
2. Kofisien Determinasi R 0,561
Sumber. Hasil olahan data primer dengan SPSS, 2014
Keterangan: ** highly significant

Model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


Y = 0,006X1 + 0,490X2 + 0,100X3+ 0,225X4

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi 45


Digest Marketing Vol. 1 No.1 Juli, 2015 ISSN: 2302-4682

Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara simultan nilai F sebesar 53,6 persen,
secara statistik adalah higly significant. Sementara untuk uji parsial terlihat bahwa
hubungan keempat variabel adalah signifikan, dengan nilai highly significant untuk
material driven, sementara bagi variabel lain nilainya significant.

2. Pembahasan
Chen Yu-Shan (2010) menjelaskan konstruksi green ke dalam terminologi
pemasaran meliputi berbagai istilah yaitu: green brand image, green satisfaction, green
trusts, dan green brand equity dimana ketiga variabel tersebut adalah penggerak
variabel green brand equity. Ketiga penggerak green brand equity harus menjadi
aktivitas pemasaran sehingga brand equity dapat ditingkatkan. Pentingnya brand
equity menurut Kirchoff, Jon, F., et.al. (2010) harus dilaksanakan antar pemangku
kepentingan yang terlibat dalam penawaran barang, sehingga pendekatan harus
terintegrasi. Menurutnya nilai yang lebih besar akan diterima oleh konsumen bilamana
semua rantai nilai perusahaan mengimplementasikan dan mengkomunikasikan green
product. Hal ini sangat relevan karena responden penelitian ini adalah pengguna
dimana nilainya tidak hanya ditentukan oleh pabrik, tapi juga oleh para perantara atau
yang lebih dikenal sebagai pemasok.
Konsep green juga harus dimaknai secara lebih seksama karena dapat menyesatkan
kepada konsumen, kalau percaya begitu saja bahwa perusahaan telah menerapkan
konsep green yang ditandai dengan konsep keberlanjutan. Pattie, K dan Crane, A.,
(2005) menjelaskan peran pabrik (manufaktur) sangat penting menjelaskan kepada
pemangku kepentingan utamanya konsumen sebagai penyadaran bahwa perusahaan
dan produk yang dikirimkan kepada konsumen adalah produk yang memperhatikan
keberlanjutan. Hong, P., et.al. (2000) menjelaskan bahwa perspektif hijau
bagaimanapun harus menjadi bagian strategi perusahaan yang mengutamakan hubungan
antar organisasi (inter organization) diantara devisi yang terkait dalam penyampaian
nilai kepada pelanggan agar nilainya diterima maksimal oleh pemangku kepentingan .
Pada penelitian ini, konsep green yang diteliti adalah pada tingkatan yang
berhubungan langsung dengan para pengecer. Sementara itu, konsep green lahir dari
rantai (chain) yang menimbulkan penilaian keapda pelanggan. Kebutuhan tentang
konsep green bagaimanapun telah demikian intensifnya, oleh karena itu pemasar harus
dapat membangun komunikasi dengan pelanggan akan konsep dan arah daripada konsep
green yang disampaikan. Selanjutnya konsep green sebenarnya termaktub juga dalam
konsep yang lebih luas yaitu pemasaran yang berorientasi kepada tanggungjawab sosial.
Kedua hal ini bagaimanapun mendukung satu dengan yang lain.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan atas hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel yang memberikan pengaruh terbesar terhadap Brand Image produk Aqua
adalah Material Driven yaitu sebesar 4,480 dan angka Sig; yang paling kecil yaitu
sebesar 0,000. Variable Material Driven berkaitan dengan penggunaan bahan
baku yang alami serta proses produksi yang terjaga dengan baik sterilitasnya.
Penggunaan bahan baku yang alami merupakan faktor penentu dalam

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi 46


Digest Marketing Vol. 1 No.1 Juli, 2015 ISSN: 2302-4682

memproduksi produk hijau, dengan menggunakan bahan baku yang alami maka
tercipta suatu citra baik dari produk AMDK merek AQUA. Sedangkan variabel
yang mempunyai pengaruh paling rendah terhadap Brand Image adalah Energy
Based. Ini menunjukkan bahwa produk AMDK AQUA harus lebih
memperhatikan Green Product melalui Energy Based.
2. Kontribusi pengaruh Green Product (Energy Based, Material Driven, Pollution
Prevention, dan packaging) terhadap Brand Image produk AMDK merek AQUA
adalah sebesar 53,6%. Sementara sisanya sebesar 46,4% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti.
3. Variabel Green Product yang terdiri dari Energy Based, Material Driven,
Pollution Prevention, dan Packaging, merupakan satu kesatuan dalam
menciptakan Brand Image produk AMDK AQUA. Green Produk bukan hanya
menciptakan citra produk tetapi juga akan berdampak pada citra perusahaan ke
depannya. Oleh karena itu baik Energy Based, Material Driven, Pollution
Prevention dan Packaging berhubungan erat satu sama lainnya. Dengan
memproduksi produk hijau yang baik maka akan menguntungkan pihak
perusahaan Danone Aqua dan konsumen produk Aqua.

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan Brand Image produk sebaiknya pihak manajemen
perusahaan Aqua lebih memperhatikan lagi produksinya, yaitu dengan
menggunakan energi yang ramah lingkungan, menggunakan bahan baku alami,
menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang dan menghasilkan limbah yang
aman bagi lingkungan.
2. Perusahaan hendaknya benar - benar memperhatikan Green Product yaitu Energy
Based, Material Driven, Pollution Prevention, dan packaging karena terbukti
mempengaruhi Brand Image pada produk Aqua

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2013)a. Profil AQUA, http://www.Aqua.com/ diaskes pada tanggal 21 Oktober


2013.
______(2013)b. Top Brand Award, http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/
survey-result/top-brand-index-2013/ diaskes pada tanggal 23 Oktober 2013
_____(2013)c. AQUA Sustainability Report 2010, www.Aqua.com/assets/pdf
/AQUA%20SustainabilityReport2010.pdf, diunduh Pada tanggal 20 Oktober
2013.
Arumsari, D. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek
AQUA, http://eprints.undip.ac.id/35569/1/Skripsi_ARUMSARI.pdf, diunduh pada
tanggal 20 Oktober 2013.
Chen, Yu-Shan. (2010). The Drivers of Green Brand Equity: Green Brand Image,
Green Satisfaction, and Green Trust, Journal of Business Ethics (2010).
Haryadi, R. (2009). Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Pilihan Konsumen
Melalui Pendekatan Marketing Mix (Studi Kasus pada The Boby Shop Jakarta),
http://eprints.undip.ac.id/18360/1/Rudi_Haryadi.pdf, diunduh pada tanggal 20
Oktober 2013.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi 47


Digest Marketing Vol. 1 No.1 Juli, 2015 ISSN: 2302-4682

Hong, P., et.al., (2000). Implementation of Strategic Green Orientation in Supply Chain,
Europen Journal of Innovation, vol. 12. No 4, pp. 512-532.
Kotler, P. dan Keller, Kevin, L. (2012). Marketing Management, edition14, Prentice
Hall, New York.
Kirchoff, Jon, F., et.al. (2010). Stakeholder Perceptions of Green Marketing The Effect
of Deman and Supply Integration, Published Paper, Emerald Group Publlishing
Limited
Maria, R. Dangelico, 2010. Mainstreaming Green Product Innovation: Why and How
Companies Integrate Environmental Sustainability. Journal of Business Ethics.
P471-486
Murphy, R., et.al. (2010). Green Marketing: The Impact of Greeen Marketing on
Consumer Behavior in a Period of Recessions, The Business Review, Vp. 16.
Num. 1 pp. 134-140.
Prakash, A. 2002. Green Marketing, Public Policy And Managerial Strategies. Business
Strategy and the Environment 11, 285-297
Rahmaputri, Trifeni. (2012). Pengaruh Inovasi Green Product Terhadap Keputusan
Pembelian (Survei pada Pelanggan Produk Kosmetik The Body Shop Di Gerai
Paris Van Java Mall Bandung). Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Ratri, Lutiary Eka. (2007). Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image)Operator
Seluler dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna
Telepon Seluler di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Reguler Universitas Diponegoro
Semarang. Semarang: Fakultas PsikologiUniversitas Diponegoro.
Sulistian, Ogi. (2011). Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan Rokok
Gudang Garam Filter. Kuningan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Kuningan.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi 48

You might also like