0% found this document useful (0 votes)
85 views3 pages

Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah

Maasyiral muslimin rahimakumullah, Bulan Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam sistem penanggalan Hijriah atau bulan kedua belas. Sebentar lagi kita pun akan memasuki bulan baru dan tahun baru Hijriah, yakni bulan Muharram 1442 H. Oleh karenanya tidak ada salahnya kita terus melakukan muhasabah, yakni menghitung kedirian kita atau introspeksi atas apa yang kita lakukan

Uploaded by

sokawera
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
85 views3 pages

Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah

Maasyiral muslimin rahimakumullah, Bulan Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam sistem penanggalan Hijriah atau bulan kedua belas. Sebentar lagi kita pun akan memasuki bulan baru dan tahun baru Hijriah, yakni bulan Muharram 1442 H. Oleh karenanya tidak ada salahnya kita terus melakukan muhasabah, yakni menghitung kedirian kita atau introspeksi atas apa yang kita lakukan

Uploaded by

sokawera
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 3

Khutbah I

‫صب ِْر ِم ْن ُز ْم َر ِة‬ ِ ‫ق ا ِإل ْن َسانَ ِم ْن ِط ْي ٍن َو َج َع َل نَ ْسلَهُ ِم ْن ُساَل لَ ٍة ِم ْن َّما ٍء َم ِه ْي ٍن َوأَ ْخ َر َج ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ ْال ُمتَ َو‬
ِّ ‫اص ْينَ بِال َح‬
َّ ‫ق َوال‬ َ َ‫اَ ْل َح ْمد هللِ الَّ ِذيْ َخل‬
‫ْالخَا ِس ِر ْينَ بِا ْستِ ْثنَائِ ِه إِيَّاهُ ْم بَ ْع َد أَ ْن َع َّم بِ ْال ُخ ْس َرا ِن أَ ْن َوا َع ْا ِإل ْن َسا ِن الَّ ِذيْ هُ َو َسائِ ُر ْاألَ َد ِميِّ ْينَ َوأَ َم َر ِعبَا َدهُ الَّ ِذ ْينَ أَ َمنُوا بِالتَّ َعا ُو ِن َعلَى ْالبِرِّ َوالتَّ ْق َوى‬
‫ق ْال ُمبِيْنُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا َونَبِيَّنَا‬ َ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن آلإِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬. َ‫َوأَ ْخبَ َرهُم أَ َّن أَ ْك َر َمهُ ْم ِع ْن َدهُ أَ ْتقَاهُ ْم َوأَنَّهُ َولِ ُّي ال ُمتَّقِ ْين‬
ُ ِ‫ك لَهُ ال َمل‬
ُّ ‫ك ال َح‬
‫ك َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى األَ ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْينَ َو َعلَى‬ َ ِ‫ك َو َرسُوْ ل‬ َ ‫ار ْك َعلَى َع ْب ِد‬ َ َ‫ اللَّهُ َّم ف‬. ُ‫ق ْال َو ْع ِد األَ ِميْن‬
ِ َ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوب‬ ُ ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ الصَّا ِد‬
: ‫ال هللاُ تَ َعالَى‬ َ َ‫ ق‬. َ‫ اِتَّقُوا هللاَ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬.ُ‫_ فَيَا َم َعا ِش َر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َر ِح َم ُك ُم هللا‬،‫ أَ َّما بَ ْع ُد‬.‫ان إِلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬
ٍ ‫ب ُك ٍّل َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َس‬ َ ‫أَ ِل ُكلٍّ َو‬
ِ ْ‫صح‬
َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن إِالَّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ َّ ‫ يَا أَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬،‫َّحي ِْم‬
ِ ‫بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر‬

Maasyiral muslimin rahimakumullah, Bulan Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam sistem
penanggalan Hijriah atau bulan kedua belas. Sebentar lagi kita pun akan memasuki bulan baru dan
tahun baru Hijriah, yakni bulan Muharram 1442 H. Oleh karenanya tidak ada salahnya kita terus
melakukan muhasabah, yakni menghitung kedirian kita atau introspeksi atas apa yang kita lakukan
selama satu tahun, sehingga dapat menjadi pijakan kita dalam melangkah tahun-tahun berikutnya.
Dalam rangka hal tersebut, kiranya pantas kita mengingat kembali pesan Sayyidina Ali karramallahu
wajhah, sebagaimana termaktub dalam kitab Nashaihul Ibad karya Ibnu Hajar al-Asqalani:

ِ َّ‫اس َو ُك ْن ِع ْن َد الن‬
ِ َّ‫اس َر ُجالً ِمنَ الن‬
‫اس‬ ِ ‫اس َو ُك ْن ِع ْن َد النَّ ْف‬
ِ َّ‫س َش َّر الن‬ ِ َّ‫ُك ْن ِع ْن َد هللاِ خَ ْي َر الن‬

“Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah, dan jadilah manusia yang paling jelek dalam
pandangan dirimu, serta jadilah manusia biasa di hadapan orang lain.”

Jamaah Jumat rahimakumullah,


Pesan ini memberikan arahan yang sangat luar biasa bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan
dunia, demi memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pertama, kita diharapkan terus meningkatkan ketakwaan dan amal kebaikan di hadapan Allah
subhanahu wata‘ala. Menjalankan perintah-Nya dan sedapat mungkin menjauhi apa yang menjadi
pantangan atau larangan dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama. Sehingga kita bisa menjadi
manusia yang baik di sisi-Nya.
Kedua, kita harus merasa kurang atas amal kebaikan yang kita lakukan dengan terus merasa diri kita
jelek. Hal ini bukan berarti merendahkan diri, namun untuk menjauhkan kita dari sikap ujub
(sombong), riya (pamer), dan sum’ah (mengharap pujian orang lain).
Ketiga, kita harus menundukkan diri di hadapan orang lain dengan tidak merasa lebih baik. Mungkin
banyak di antara kita ketika melihat orang lain, merasa dirinya lebih baik atau lebih mulia.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Lantas bagaimana kita mampu mendorong diri kita untuk terus berbuat kebaikan tersebut? Syekh
Abdul Qadir al-Jailani memiliki tips sederhana yang dapat kita lakukan dalam keseharian kita.
Pertama, jika kita melihat orang lain hendaknya kita memandangnya bahwa dia memiliki kelebihan
daripada diri kita sendiri, mungkin dia lebih bertakwa, lebih banyak amal kebajikannya, lebih tinggi
derajatnya di hadapan Allah subhanahu wata‘ala.
Kedua, jika kita melihat anak kecil atau lebih muda, jangan kita merasa lebih baik darinya.
Katakanlah, “Mungkin dia dosanya lebih sedikit daripada diriku, karena umurnya lebih sedikit dariku.”
Sebaliknya jika kita melihat orang lebih tua, hendaknya kita melihat bahwa dia telah berbuat kebaikan
lebih banyak dari diri kita.
Ketiga, jika kita melihat orang alim, orang yang memiliki ilmu, hendaknya kita menilainya dia
memiliki cara yang baik dan benar mengamalkan pengetahuannya dan telah berbuat kebaikan dengan
ilmunya tersebut. Sebaliknya jika kita melihat orang bodoh, hendaknya kita katakan, “Mungkin dia
berbuat dosa atau salah akibat ketidaktahuannya, sementara kita lebih berdosa karena berbuat salah
pengetahuan pengetahuan yang kita miliki.” Orang bodoh berbuat salah bisa jadi karena
ketidaktahuannya, sementara orang alim (memiliki pengetahuan) berbuat dosa bukan karena tidak tahu.
Ilustrasi sederhana yang mungkin dapat kita pakai, siapakah yang bisa berbuat korupsi? Tentu ia yang
memiliki akses, pengetahuan bagaimana mengambil dan memanfaatkan uang tersebut untuk dirinya
atau golongannya. Bukan orang yang tidak memiliki pengetahuan bagaimana menyelewengkan uang
negara.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah


Instrospeksi diri bukan hanya dilakukan sekali, namun harus menjadi bagian yang tertanam dalam
kehidupan kita sehari-hari. Muhasabah adalah cara mengendalikan hidup kita, yang akan memiliki efek
luar biasa pada diri kita, keluarga, dan lebih luas lagi pada masyarakat. Keteledoran kita untuk
melakukan introspeksi bukan hanya dapat mengakibatkan kerusakan pada kehidupan kita, tetapi juga
kehidupan yang lebih luas yakni keluarga dan masyarakat.
Rasulullah SAW bersabda:

)‫ت َو ْال َعا ِج ُز َم ْن أَ ْتبَ َع نَ ْف َسهُ هَ َواهَا َوتَ َمنَّى َعلَى هللاِ (رواه أحمد‬
ِ ْ‫اَ ْل َكيِّسُ َم ْن دَانَ نَ ْف َسهُ َو َع ِم َل لِ َما بَ ْع َد ْال َمو‬

“Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta
beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah” (HR Ahmad).

Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah, Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mampu
terus introspeksi dan berbenah diri. Sehingga kita mampu menjadi penyokong tumbuhnya keluarga dan
masyarakat yang baik menuju baldatunn thayyibatunn warabbun ghafuur.

ٌ ِ‫ إنّهُ تَعاَلَى َجوّا ٌد َك ِر ْي ٌم َمل‬.‫ت وال ِّذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬


ٌ ْ‫ك بَرٌّ َر ُؤو‬
‫ف َر ِح ْي ٌم‬ ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوإِيّا ُك ْم بِاآليا‬،‫ك هللاُ لِ ْي َولك ْم فِي القُرْ آ ِن ال َع ِظي ِْم‬
َ ‫با َ َر‬

Khutbah II

ُ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُده‬ َّ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوأَ ْشهَ ُد‬.‫َلى إِحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ عَل َى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‬ َ ‫ْل َح ْم ُد هللِ ع‬
َ ُ َّ َّ َ َ َ ِّ َ َ َ
‫ص ِّل َعلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلى الِ ِه َوأصْ َحابِ ِه َو َسل ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا أ َّما بَ ْع ُد فَيا ايُّهَا الناسُ اِتقوا هللاَ فِ ْي َما أ َم َر‬ َ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫َو َرسُوْ لُهُ ال َّدا ِعى إل َى ِرضْ َوانِ ِه‬
‫َلى النَّبِى يآ اَيُّهَا‬ َ ‫صلُّوْ نَ ع‬ َ ُ‫َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر بَدَأَ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ئِ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى إِ َّن هللاَ َو َمآلئِ َكتَهُ ي‬
ْ
َ‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلى انبِيآئِكَ َو ُر ُسلِك‬
َ َ ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى‬ َ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ َ ‫الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬
‫َّحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم‬ َ ‫ض اللّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَا ِء الرَّا ِش ِد ْينَ أَبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة الص‬ َ ْ‫َو َمآلئِ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوار‬
ْ
‫ت االحْ يآ ُء ِمنهُ ْم‬َ َ ْ ْ
ِ ‫ت َوال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬ ْ ْ ْ ْ ْ َ َ
ِ ‫ك يَا أرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْينَ اللهُ َّم اغفِرْ لِل ُمؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمؤ ِمنَا‬ َ ِ‫ض َعنا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمت‬ َّ َ ْ‫بِإِحْ َسا ٍن إِلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن َوار‬
‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل‬ ْ ‫َص َر ال ِّد ْينَ َو‬ ْ
َ ‫ك َوال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَادَكَ ال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن ن‬ ْ َ ْ‫ت اللهُ َّم أَ ِع َّز ْا ِإل ْسالَ َم َوال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوأ ِذ َّل ال ِّشر‬
َ ْ ِ ‫َو ْاالَ ْم َوا‬
‫ اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر‬.‫ك إِلَى يَوْ َم ال ِّد ْي ِن‬ َ ِ‫ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ أَ ْعدَا َء ال ِّد ْي ِن َوا ْع ِل َكلِ َمات‬
ْ ْ ْ ْ
‫ َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا‬. َ‫صةً َو َسائِ ِر البُلدَا ِن ال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ال َعالَ ِم ْين‬ْ َّ ‫ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا إِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ‬
‫ان َوإِيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬
‫بى‬ ‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْال َخا ِس ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! إِ َّن هللاَ يَأْ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْا ِإلحْ َس ِ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو ْ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫َع َذ َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫َويَ ْنهَى َع ِن الفَحْ شآ ِء َوال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغي يَ ِعظ ُك ْم لَ َعل ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َواذ ُكرُوا هللاَ ال َع ِظ ْي َم يَذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ ع َ‬
‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذك ُر هللاِ أكبَ ُر‬

You might also like