0% found this document useful (0 votes)
45 views11 pages

Kajian Banjir Bandang Di Desa Sukolilo M 9bcc6984

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 11

Jurnal Litbang Vol. XIII, No.

1 Juni 2017: 13-23

KAJIAN BANJIR BANDANG DI DESA SUKOLILO


MELALUI TINJAUAN PETA SUNGAI

STUDY OF FLASH FLOODS IN THE SUKOLILO SUB DISTRICT


BY REVIEWING THE MAP OF RIVER

Hermain Teguh Prayitno


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pati
Email : hermainteguh70@Gmail.com

Naskah Masuk: 30 Maret 2017 Naskah Revisi: 12 April 2017 Naskah Diterima: 26 April 2017

ABSTRACT
Flash floods often occur in the Sukolilo sub district, Pati Regency Central Java, in particular at
Sukolilo village. The high intensity of rainfall in the Sukolilo’s catchment area producing high
water volume and flow leads to flash floods in the Sukolilo village one hour after the rainfall. It is
an interesting phenomenon because the river located in the Sukolilo village experiences flash flood
more frequent compared to other rivers in Sukolilo sub district. This research was conducted by
comparing rivers in the Sukolilo sub district through quantitative descriptive method with
secondary data. The result of this study showed that the morphology of Sukolilo River has the
highest catchment area 300 meter above sea level (ASL) and has narrow downstream 20 ASL.
According to the calculation, 3 rivers in the Sukolilo sub district has the potential to experience
flash flood that are river located in Sukolilo Village, river located in Wegil Village and river
located in the border of of Baleadi Village and Kedung Winong Village, consecutively.
Keywords: flash floods, river morphology, google maps.

ABSTRAK
Banjir bandang di Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Jawa Tengah sering terjadi terutama di
Desa Sukolilo. Debit air yang besar serta kecepatan aliran yang tinggi menyebabkan sungai
meluap dan mengkhawatirkan warga yang tinggal di sekitar sungai. Hal tersebut disebabkan
intensitas hujan yang sangat tinggi di daerah tangkap sungai Sukolilo yang turun satu jam
sebelumnya. Kondisi banjir bandang ini menjadi fenomena tersendiri dikarenakan hanya sungai
Sukolilo yang sering terjadi. Maka penelitian ini perlu dilakukan dengan cara membuat studi
perbandingan sungai-sungai di wilayah Kecamatan Sukolilo melalui metode deskriptif kuantitatif
dengan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bentuk morfologi sungai Sukolilo memiliki
daerah tangkap tertinggi 300 meter di atas permukaan laut (DPL) terluas dari sungai sekitarnya
dan mengecil di daerah hilir 20 meter DPL. Urutan tertinggi dari rata-rata skor potensi bandang
pertama yaitu Sungai Desa Sukolilo, kedua sungai Desa Wegil, dan ketiga sungai perbatasan
antara Desa Baleadi dan Desa KedungWinong.
Kata kunci : banjir bandang, morfologi sungai, google maps.

13
Kajian Banjir Bandang...... Hermain Teguh P.

PENDAHULUAN menjadi korban dan masih mampu


beraktivitas seperti biasanya.
Bencana banjir bandang di Desa
Permasalahannya adalah Sungai
Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten
Sukolilo selalu mengalami banjir
Pati pada tanggal 14 Nopember 2016
bandang dibandingkan dengan sungai-
disebabkan oleh intensitas hujan yang
sungai lainnya di Kecamatan Sukolilo.
sangat tinggi di daerah tangkap Sungai
Tujuan penelitian adalah untuk sungai
Sukolilo. Berdasarkan informasi dari
dengan potensi bandang terbesar di
beberapa informan di lingkungan
Kecamatan Sukolilo.
masyarakat Sukolilo bahwa waktu
perjalanan aliran sungai satu jam setelah TINJAUAN PUSTAKA
hujan turun, besar dan kecilnya debit dan
kecepatannya tergantung kondisi hujan. Bencana Banjir
Pada kasus tanggal 14 Nopember 2016 Bencana adalah peristiwa atau
tersebut terjadi bandang selama satu jam rangkaian peristiwa yang mengancam
setelah turun hujan selama satujam di dan mengganggu kehidupan dan
daerah tangkap. Banjir bandang dan penghidupan masyarakat yang
banjir genangan sering terjadi di wilayah disebabkan, baik oleh faktor alam
Kabupaten Pati akan tetapi belum ada dan/atau faktor non alam maupun faktor
kesadaran masyarakat untuk tanggap manusia sehingga mengakibatkan
bahwa kejadian ini disebabkan adanya timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan ekosistem lingkungan di kerusakan lingkungan, kerugian harta
daerah tangkap, dalam hal ini di wilayah benda, dan dampak psikologis (UU
pegunungan Kendeng selatan dan Nomor 24 Tahun 2007). Kemudian
pegunungan Muria timur. Khusus sub “Banjir” adalah debit aliran air sungai
DAS Sani di pegunungan Muria Timur dalam jumlah yang tinggi, atau debit
dalam penelitian Wijayanti (2011), aliran air di sungai secara relatif lebih
bahwa tingkat bahaya erosi (TBE) di sub besar dari kondisi normal akibat hujan
DAS Sani DAS Juwana memerlukan yang turun di hulu atau di suatu tempat
tindakan konservasi sebesar 4.425,92 Ha tertentu terjadi secara terus menerus,
(17,42%). Kejadian banjir di Kabupaten sehingga air tersebut tidak dapat
Pati dikarenakan Pati memiliki sungai ditampung oleh alur sungai yang ada,
dengan topografi yang rendah membujur maka air melimpah keluar dan
dari wilayah Kabupaten Kudus sampai ke menggenangi daerah sekitarnya
Kecamatan Juwana. Kebiasaan banjir (Peraturan Dirjen RLPS No.04 thn 2009).
yang terjadi harus diikuti kesadran
masyarakat sehingga meminimalisir Banjir Bandang
jatuhnya korban bencana. Artinya, Banjir bandang adalah banjir yang
masyarakat sadar dan selalu siap di terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung
musim penghujan agar mampu dengan dahsyat. Banjir bandang
beradaptasi dengan bencana tanpa terbentuk beberapa waktu setelah hujan

14
Jurnal Litbang Vol. XIII, No. 1 Juni 2017: 13-23

lebat (dalam kisaran waktu beberapa Wilayah vulkanis, dimana area rawan
menit sampai beberapa jam) yang terjadi banjir bandang terjadi pada sungai yang
dalam waktu singkat di sebagian daerah memiliki kisaran kemiringan 20 sampai
aliran sungai (DAS) atau alur sungai dengan 30; 2). Wilayah non-vulkanis,
yang sempit di bagian hulu. Alur sungai dimana area rawan banjir bandang terjadi
ini memiliki waktu konsentrasi (waktu pada sungai yang memiliki kisaran
tiba banjir) yang singkat, sehingga aliran kemiringan 3O sampai dengan 10O
permukaan cepat terkumpul di alur (Kementrian Pekerjaan Umum, 2012).
sungai. Karakteristik banjir bandang
Faktor Penyebab Banjir
antara lain yaitu memiliki debit puncak
yang melonjak dengan tiba-tiba dan Menurut Kodoatie dan Sugiyanto
menyurut kembali dengan cepat; (2002), faktor penyebab terjadinya banjir
Memiliki volume dan kecepatan aliran dapat diklasifikasikan dalam dua kategori
yang besar; Memiliki kapasitas yaitu: (1) penyebab banjir alami dan (2)
perpindahan aliran dan daya erosi yang penyebab banjir akibat tindakan manusia.
sangat besar sehingga dapat membawa Banjir akibat alami dipengaruhi oleh
material hasil erosi (kaki tebing, dasar curah hujan, fisiografi, erosi dan
alur sungai, bahan rombakan bendungan sedimentasi, kapasitas sungai, kapasitas
alam) menuju hilir; Aliran yang drainase dan pengaruh air pasang.
membawa material debris dapat Sedangkan banjir akibat aktivitas
menimbulkan bencana sedimen di daerah manusia disebabkan karena ulah manusia
hilir setelah titik apex. Penyebab yang menyebabkan perubahan-perubahan
terjadinya banjir bandang adalah lingkungan seperti : perubahan kondisi
terkumpulnya curah hujan lebat yang Daerah Aliran Sungai (DAS), kawasan
jatuh dalam durasi waktu yang singkat pemukiman di sekitar bantaran, rusaknya
pada (sebagian) DAS alur hulu sungai, drainase lahan, kerusakan bangunan
dimana kemudian volume air terkumpul pengendali banjir, rusaknya hutan
dalam waktu cepat ke alur sungai (vegetasi alami), dan perencanaan sistim
sehingga menimbulkan lonjakan debit pengendali banjir yang tidak tepat.
yang besar dan mendadak melebihi
METODE PENELITIAN
kapasitas aliran alur hilirnya; Runtuhnya
bendungan, tanggul banjir atau Penelitian ini menggunakan
bendungan alam yang terjadi karena metode deskriptif kuantitatif. Lokasi
tertimbunnya material longsoran pada penelitian berada di Kecamatan Sukolilo
alur sungai. Dua kriteria dalam yang berada wilayah Pegunungan
penentuan tahapan banjir bandang Kendeng Selatan. Lokasi penelitian
berdasarkan jenis wilayah, yaitu 1). disajikan pada Gambar 1.

15
Kajian Banjir Bandang...... Hermain Teguh P.

Gam
ambar 1.
Kecamatan Suko
kolilo Kabupaten Pati
Sumber : Goo
oogle Maps (2017)

Penelitian dilaksanakan pada bulan dari kecamatan Kayen-Sukolilo-Prawoto.


Oktober 2016 sampai Februari 2017. Beberapa jembatan terbesar dipilih untuk
Sumber data menggunakan data sekunder memberikan informasi bahwa besarnya
berupa data ruster yang diperoleh dari jembatan mampu menggambarkan
Google Earth, Google Maps, data curah besarnya debit sungai di bawahnya. (2)
hujan Badan Meteorologi dan Geofisika Mengaktifkan fitur kontur pada peta
(BMKG), dan data kejadian banjir dari sehingga dapat memperlihatkan
BPBD Kabupaten Pati. Metode ketinggian jalur sungai dari ketinggian
perolehan data dilakukan melalui terendah sampai dengan tertinggi di
pengukuran panjang dan luas pada peta Kecamatan Sukolilo. (3) Pengukuran
dan pencatatan elevasi dan garis kontur jarak sungai dari Digital Elevation Model
pada menu medan Google Maps. (DEM) 20 sampai DEM tertinggi jalur
Variabel penelitian meliputi luas poligon, sungai pengamatan. (4) Pengukuran jarak
panjang sungai, slope sungai, dan lebar antar cabang terluar anak-anak sungai
jarak antar sungai di dalam satuan sungai pada jalur sungai dalam kontur yang
setiap kontur ketinggian lokasi. Asumsi sama, dan dilakukan disemua kontur
penelitian yaitu banjir bandang dapat setiap kelipatan 20 meter. (5) Pengukuran
terjadi jika curah hujan yang jatuh pada luas poligon (lima titik) terluar jalur
luasan dataran pegunungan yang sungai sehingga mampu mewakili bentuk
memiliki kemiringan, dengan jarak dan luasan Daerah Aliran Sungai (DAS).
tertentu menghasilkan aliran deras dalam (6) Pengamatan ke lima tahapan
kesatuan anak sungai menuju sungai sebelumnya selalu disertai dengan
utama. pembukaan aplikasi Google Earth untuk
Tahapan perolehan data yaitu (1) memastikan apakah jalur sungai di
Penentuan sub lokasi penelitian dengan Google Maps sudah mendekati
melihat foto-foto jembatan pada Google kebenaran pada rona sungai di Google
Maps di wilayah Sukolilo pada jalur jalan Earth.

16
Jurnal Litbang Vol. XIII, No. 1 Juni 2017: 13-23

Tahapan perhitungan (1) Nilai kemiringan 30 sampai dengan 100. Sudut


lebar antara anak sungai terluar pada satu kemiringan didapatkan dengan cara
kontur diurutkan dan dikalikan bobot dari pembagian ketinggian dengan panjang
nilai 1 untuk kontur 20 meter dan nilai 10 sungai menghasilkan persentase
untuk kontur 340 meter. Kumpulan nilai kemiringan, kemudian diubah dengan
kualitas potensi lebar daerah anak sungai mengkalikan 450 menjadi sudut
disederhanakan melalui pembagian kemiringan sungai.
kualitas potensi terbesar dengan terkecil, Metode scoring dilakukan dengan
untuk menjadi faktor pembagi yang hasil pemberian skor atau nilai terhadap
pembagian terkecil bernilai 1 (satu). (2) masing-masing nilai parameter untuk
Pengurangan nilai kontur tertinggi menentukan tingkat kemampuannya.
dengan nilai kontur terendah pada satu Penilaian ini berdasarkan kcriteria yang
jalur sungai dibagi dengan lebar sungai telah ditentukan, sedangkan metode
terpendek hingga terpanjang menjadi pembobotan dilakukan apabila setiap
data kualitas slope (kemiringan sungai karakter memiliki peranan berbeda atau
rata-rata). (3) Nilai pengukuran luas jika memiliki beberapa parameter untuk
poligon setiap sungai dibagi dengan hasil menentukan kemampuan lahan atau
pengukuran luas poligon sungai terkecil, sejenisnya.
menjadi nilai terendah sampai tertinggi
untuk disandingkan dengan data curah HASIL DAN PEMBAHASAN
hujan. (4) Penjumlahan data sungai :
Morfologi Sungai-sungai di Sukolilo
lebar sungai terpanjang dibagian hulu,
kualitas potensi, panjang sungai, slope, Lokasi sungai pengamatan
dan luas poligon menjadi nilai kualitas berdasarkan besarnya kondisi fisik
potensi bandang. jembatan dari hasil pencarian Google
Sudut kemiringan sungai untuk Maps jalur Kayen-Sukolilo-Prawoto
wilayah pegunungan vulkanik yaitu di Desa Wegil, Baleadi,
kemiringan 2 sampai dengan 30.
0
Kedungwinong, Sukolilo, dan
Wilayah non-vulkanis, yang mana Kedumulyo. Salah satu jembatan yaitu
wilayah rawan banjir bandang terjadi Jembatan Sukolilo seperti terlihat pada
pada sungai yang memiliki kisaran Gambar 2.

17
Kajian Banjir Bandang...... Hermain Teguh P.

Gambar 2.
Jembatan Sungai di Desa Sukolilo
Sumber : Google Maps (2017)

Lokasi sungai dan anak sungai dikoordinat -6.923543; 110.917024


bersumber dari data Google Maps : (1) memiliki jaringan anak sungai mulai dari
Lokasi pertama dari barat sungai di Desa DEM 20 di Desa Sukolilo, Desa
Wegil berada dikoordinat -6.949270; Sumbersoko, Desa Sumber Jatipohon
110.859879 memiliki jaringan anak Kecamatan Grobogan Kabupaten
sungai mulai dari DEM 20 di Desa Wegil Grobogan, dan terakhir di Desa
sampai DEM 180 di Desa Pakem dan Tompegunung. (5) Lokasi kelima sungai
DEM 200 di Desa Kuwawur Desa di Desa Kedumulyo barat dikoordinat -
Tegalsumur Brati dan DEM 300 di Desa 6.920972, 110.942467 memiliki anak
sungai Porang Paring Sukolilo. (2) sungai dari DEM 20 di Desa Kedumulyo
Lokasi kedua sungai di Desa Baleadi sendiri disusul Desa Tompegunung, Desa
barat berada dikoordinat -6.940855; Sumbersoko. (6) Lokasi keenam sungai
110.879159 memiliki jaringan anak di Desa Kedumulyo tengah dikoordinat -
sungai mulai DEM 20 di Desa Baleadi 6.918988; 110.950486 memiliki anak
sendiri sampai DEM 180 dan DEM 200 sungai dari DEM 20 di Desa Kedumulyo
berada di desa Kedungwinong dan sendiri disusul Desa Tompegunung. (7)
Kuwawur terakhir di DEM 220 di Desa Lokasi terakhir ketujuh yaitu sungai di
Tegalsumur Brati Grobogan. (3) Lokasi Desa Kedumulyo timur dengan
ketiga sungai di Desa Baleadi koordinat -6.920481, 110.959186
Kedungwinong berada dikoordinat - memiliki anak sungai dari DEM 20
6.935024; 110.892271 memiliki jaringan sampai DEM 220 di Desa Kedumulyo
anak sungai mulai DEM 20 di Desa sendiri. Pengukuran panjang sungai
Baleadi, Desa Porang Paring, Desa Sukolilo dari DEM 20 meter hingga
Sumber Jatipohon Kecamatan Grobogan DEM 340, panjang DEM 20 s/d 100 s/d
Kabupaten Grobogan. (4) Lokasi 200 s/d 300 dapat dilihat pada Gambar
keempat sungai di Desa Sukolilo berada 3.

18
Jurnal Litbang Vol. XIII, No. 1 Juni 2017: 13-23

Gambar 3.
Pengukuran Panjang Sungai DEM 20-300 dan 20-100, 100-200, 200-300
Sumber : Pengolahan Data (2017)

Pengukuran panjang sungai dari Untuk estimasi luasan jaringan


titik terendah penelitian yaitu DEM 20 daerah aliran sungai (DAS) digunakan
meter untuk sungai Sukolilo berada di poligon, dengan demikian diperoleh 7
Desa Sukolilo dan titik tertinggi DEM Poligon sungai. Luas Poligon sebagai
320 meter di Desa Tompegunung berikut (1) Sungai paling barat di desa
sepanjang 5.840 meter. Slope sungai Wegil memiliki luas Poligon 11.17 Km2;
yang diukur adalah setiap 100 meter dan (2) Sungai Baleadi barat meliliki luas
terendah 80 yaitu dari DEM 20 sampai Poligon 2.90 Km2; (3) Sungai Baleadi
dengan 100 sampai dengan 200 sampai Keduwinong meliliki luas Poligon 8.32
dengan 300 disajikan pada Tabel 1. Km2; (4) Sungai Sukolilo meliliki luas
Jarak antara anak sungai dan anak Poligon 12.55 Km2; (5) Sungai Baleadi
sungai terluar pada satu jaringan sungai Kedumulyo barat meliliki luas poligon
dan luas kontur (DEM) dapat dilihat pada 2.87 Km2; (6) Sungai Kedumulyo tengah
Gambar 4. Panjang jarak anak sungai ini meliliki luas Poligon 2.46 Km2; (7)
dikalikan bobot DEM menjadi data Sungai Kedumulyo timur meliliki luas
kontribusi potensi kecepatan aliran dari Poligon 1.19 Km2. Skor luas Poligon
daerah hulu menuju daerah hilir. Nilai berdasarkan luas masing-masing sungai
jarak antar anak sungai di dalam satu dibagi dengan luas 19 poligon sungai
sungai pada lokasi setiap DEM di ketujuh terkecil. Nilai skor untuk luas Poligon
sungai beserta pembobotan ditampilkan ditampilkan dalam Tabel 2.
dalam Tabel 2.

19
Kajian Banjir Bandang...... Hermain Teguh P.

Tabel 1.
Hasil Penguluran Kemiringan Sungai

Desa Kemiringan ( Slope )% Skor


Jumlah rata2
Sungai titik Pantau 20 s/d 100 100 s/d 200 200 s/d 300 = 6/terkecil
Wegil 0,081 0,071 0,035 0,188 0,063 1,0
Baleadi Barat 0,125 0,052 0,088 0,265 0,088 1,4
Baleadi-Kd Winong 0,065 0,095 0,047 0,207 0,069 1,1
Sukolilo 0,088 0,055 0,107 0,250 0,083 1,3
Kedumulyo Barat 0,107 0,094 0,068 0,269 0,090 1,4
Kedumulyo Tengah 0,061 0,098 0,128 0,287 0,096 1,5
Kedumulyo Timur 0,077 0,196 0,273 0,136 2,2
0,086 0,095 0,079
Sumber : Pengolahan Data (2017)

Tabel 2.
Skor Jarak Anak-anak Sungai
JARAK ANAK SUNGAI X BOBOT DEM ( meter )
DEM Baleadi Kedumulyo
BOBOT Wegil Sukolilo
meter barat Kdwinong barat tengah timur
20 0,588 98,24 186,47 0,59 78,26 0,59 0,59 0,59
40 1,176 609,4 735,29 401,18 238,82 1,18 390,59 660,00
60 1,765 1.336,0 1.205,30 697,06 1.005,90 1,77 764,12 1.817,60
80 2,353 2.155,0 1.661,20 1.287,10 997,65 160,00 1.054,10 2.143,50
100 2,941 3.059,0 2.132,40 1.761,80 1.529,40 908,82 1.352,90 2.135,30
120 3,529 4.059,0 2.643,50 2.431,80 2.124,70 1.260,00 1.644,70 2.583,50
140 4,118 2.549,0 3.005,90 3.442,40 2.779,40 1.708,80 1.976,50 3.339,40
160 4,706 5.224,0 3.341,20 4.320,00 3.223,50 2.795,30 0,00 3.905,90
180 5,294 8.682,0 3.854,10 5.018,80 5.558,80 3.986,50 889,41 4.087,10
200 5,882 13.706,0 4.729,40 5.470,60 10.353,00 6.000,00 3.247,10 0,00
220 6,471 10.871,0 4.736,50 7.182,40 15.012,00 7.958,80 2.575,30 0,00
240 7,059 2.654,0 3.529,40 12.988,00 18.706,00 5.823,50 7.411,80 0,00
260 7,647 5.804,0 16.594,00 17.129,00 18.429,00 5.804,10 8.258,80 0,00
280 8,235 8.565,0 5.163,50 2.396,50 19.188,00 7.560,00 8.894,10 0,00
300 8,824 10.941,0 0,00 16.676,00 23.118,00 5.514,70 8,82 0,00
320 9,412 5.609,0 0,00 28.706,00 22.682,00 0,00 0,00 0,00
340 10,000 7.710,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
93.631,0 53.518,00 109.910,00 145.025,00 49.484,00 38.469,00 20.673,00
Skor 4,53 2,59 5,32 7,02 2,39 1,86 1,00
Sumber : Pengolahan Data (2017)

20
Jurnal Litbang Vol. XIII, No. 1 Juni 2017: 13-23

Gambar 4.
Pengukuran Panjang Sungai dan Luas Poligon
Sumber : Pengolahan Data (2017)

Pembobotan dilakukan untuk perbedaan ketinggian. Hasil skor


mempermudah pembacaan dimana menunjukkan perbedaan kualitas sungai
panjang antar sungai menggambar dari perhitungan panjang anak sungai,
adanya daerah tangkap hujan pada dikalikan bobot dan penentuan skor.
ketinggian kontur yang sama. Semakin Kondisi sungai di Sukolilo melalui 7
tinggi kontur, akan besar berkontribusi lokasi terbesar digambarkan melalui
dalam mempercepat aliran anak sungai perolehan rata-rata skor potensi, slope,
hingga ke sungai utama. Pembobotan dan poligon sebagaimana ditampilkan
dibagi menjadi 10 bobot dari 17 point pada Tabel 3.

Tabel 3.
Skor Rata-rata Sungai-sungai di Sukolilo
Desa Skor
Sungai Titik Pantau Potensi Slope Poligon Rata-rata
Wegil 4,53 0,9 9,39 4,94
Baleadi barat 2,59 1,3 2,44 2,10
Baleadi kd Winong 5,32 1,0 6,99 4,44
Sukolilo 7,02 1,2 10,55 6,26
Kedumulyo barat 2,39 1,3 2,41 2,04
Kedumulyo tengah 1,86 1,4 2,07 1,77
Kedumulyo timur 1,00 1,3 1,00 1,11
Sumber : Pengolahan Data (2017)

Kondisi skor potensi, slope sungai Sukolilo, kedua sungai Wegil,


poligon disederhanakan melalui skor ketiga sungai Baleadi Kedungwinong.
rata-rata setiap sungai sehingga Dengan demikian, Sungai Sukolilo
mendapatkan nilai tertinggi pertama sering terjadi banjir bandang dikarenakan

21
Kajian Banjir Bandang...... Hermain Teguh P.

(1) Luas DAS melalui pendekatan luas menjadi tangkapan air hujan menuju
poligon dengan skor 6,26 (terluas) yaitu sungai tersebut.
12.55 Km2. (2) Kemiringan rata-rata
DAFTAR PUSTAKA
melalui skor 1,3 yaitu sesuai dengan
buku pedoman penanggulangan bencana Google Maps. (2017). Kecamatan
Kementrian Pekerjaan Umum, 2012 Sukolilo Pati.
yaitu 3 sampai dengan 10o maka https://www.google.co.id/maps/pla
pendekatan kemiringan dari DEM 20 ce/Sukolilo,+Kabupaten+Pati,+Ja
sampai dengan DEM 300 yaitu 0,088% wa+Tengah/@-
(3,96o); 0,055% (2,47o); 0,107% (7,65o). 6.931088,110.8214448,12z/data=!
(3) Skor potensi yaitu panjang jarak antar 3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e70c7dc
anak sungai di DEM yang sama tertinggi d3d7b09f:0x4027a76e352f230!8m
memiliki skor 7,02 seperti pada Tabel 3. 2!3d-6.9344012!4d110.8791343,
diakses 28 Februari 2017.
KESIMPULAN DAN SARAN
Google Maps. (2017). Foto Sungai Desa
Kesimpulan Sukolilo Pati.
Sungai Sukolilo memiliki potensi https://www.google.co.id/maps/pla
bandang terbesar di Kecamatan Sukolilo ce/Sukolilo,+Kabupaten+Pati,+Ja
dikarenakan (1) Luas DAS melalui wa+Tengah/@-
pendekatan luas poligon dengan skor 6.931088,110.8214448,12z/data=!
6,26. (2) Kemiringan rata-rata melalui 3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e70c7dc
skor 1,3. (3) Skor potensi yaitu panjang d3d7b09f:0x4027a76e352f230!8m
jarak antar anak sungai di DEM yang 2!3d-6.9344012!4d110.8791343,
sama tertinggi memiliki skor 7,02. diakses 28 Februari 2017.
Saran Kementrian Pekerjaan Umum Republik
Indonesia. (2012). Draf akhir :
1. Mempertimbangkan untuk pembuatan
Pedoman Pembuatan Peta Rawan
sistem peringatan dini kebencanaan,
Longsor dan Banjir Bandang
baik didukung oleh peralatan maupun
Akibat Runtuhnya Bendungan
konektivitas masyarakat hulu dan hilir
Alam.
khusus menyikapi potensi banjir
https://www.jica.go.jp/project
bandang.
/indonesian
2. Mempertimbangkan untuk pembuatan
/indonesia/0800040/.../outputs_11
dam-dam pengendali banjir,
_01.pdf, diakses 23 Februari 2017.
perbaikan jalur sungai dan pembuatan
rorak-rorak perkebunan dan Kodoatie, R. J., Sugiyanto. (2002).
pekarangan. Banjir, Beberapa Penyebab dan
3. Pemberian informasi kepada Pengendaliannya dalam Perspektif
masyarakat sempadan sungai di Lingkungan. Yogyakarta : Pustaka
daerah hilir tentang daerah yang Pelajar.

22
Jurnal Litbang Vol. XIII, No. 1 Juni 2017: 13-23

Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol.


Lahan dan Perhutanan Sosial No : 9(2): 57-61.
P. 04/V-SET/2009 tentang
BIODATA PENULIS
Pedoman Monitoring dan
Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Hermain Teguh Prayitno, lahir 11 April
1970 di kota Rembang Jawa Tengah.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
Magister Ilmu Lingkungan dari
tentang Penanggulangan Bencana.
Universitas Diponegoro (UNDIP)
Wijayanti, R. (2011). Studi Identifikasi Semarang tahun 2008. Saat ini bekerja
Pengelolaan Lahan Berdasar sebagai peneliti pertama di Badan
Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Perencanaan Pembangunan Daerah
(Studi Kasus di Sub DAS Sani, Kabupaten Pati.
DAS Juwana, Jawa Tengah).

23

You might also like