Urgensi Kepemimpinan Transformasional Dan Kecerdasan Emosional Pada Perusahaan Dalam Merespons Pandemi Covid-19
Urgensi Kepemimpinan Transformasional Dan Kecerdasan Emosional Pada Perusahaan Dalam Merespons Pandemi Covid-19
Urgensi Kepemimpinan Transformasional Dan Kecerdasan Emosional Pada Perusahaan Dalam Merespons Pandemi Covid-19
Abstract
The Covid-19 pandemic has tested the leadership and communication abilities of industrial
leaders globally. With infection and high mortality rates particularly amongst the elderly workers,
the pandemic has wrought significant economic and social damage on communities, nations and
global markets. This review was an integrative review that combined many scopes such as human
resource management (leadership), mental health, and also communication patterns and risk
management in handling a pandemic.In this review, researchers collected various literatures that
downloaded from several portals such as emerald insight, science direct, and also taylor and
francis. Researchers have been obtained total amount of 17 articles. Our study founds that there
were several impacts caused by Covid Pandemic 19 including the emergence of worker’s
stigmatization, the raising of xenophobia towards workers who came from Asia and also
vulnerability health risk (physical and mental) of older worker. One key to solve these problems
was applying transformational leadership patterns and also emotional intelligence. It was
reasonable because the leaders who had transformational character provided support and
motivation to all of subordinates to remain optimistic at work even in pandemic situations. In
addition, company leaders are expected to have emotional intelligence because the covid-19
situation is highly-uncertain so that the leader must not dissolve to suffer from a pandemic.
Abstrak
Pandemi Covid-19 telah menguji kemampuan kepemimpinan dan komunikasi para pemimpin
industri secara global. Dengan tingkat infeksi dan angka kematian yang tinggi terutama di
kalangan pekerja usia lanjut, pandemi ini telah menimbulkan kerusakan ekonomi dan sosial yang
signifikan pada masyarakat, negara, dan pasar global. Review ini merupakan review integratif
yang menggabungkan lingkup ilmu manajemen sumber daya manusia (kepemimpinan), kesehatan
mental, serta pola komunikasi dan manajemen risiko dalam penanganan pandemi. Dalam review
ini, peneliti mengumpulkan berbagai literatur yang bersumber dari beberapa portal jurnal seperti
emerald insight, science direct, serta taylor and francis. Peneliti memperoleh total 17 artikel
ilmiah. Hasil studi menemukan bahwa terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan oleh Pandemi
Covid 19 antara lain munculnya stigmatisasi terhadap pekerja, meningkatnya xenophobia terhadap
pekerja yang berasal dari Asia serta kerawanan kondisi kesehatan (fisik dan mental) untuk pekerja
berusia lanjut. Langkah kunci dalam menangani dampak tersebut adalah dengan menerapkan pola
kepemimpinan transformasional dan kecerdasan emosional. Hal ini beralasan karena pemimpin
yang berkarakter transformasional memberikan dukungan dan motivasi terhadap bawahan agar
tetap optimis bekerja meskipun dalam situasi pandemi. Selain itu, pemimpin perusahaan
diharapkan memiliki kecerdasan emosional karena situasi covid-19 sangat tidak menentu sehingga
Pemimpin tidak boleh larut untuk terpuruk akibat pandemi.
pertengahan bulan Maret hingga Juni rasistik dari rekan kerja sejawat akibat
2020 diperparah dengan fenomena yang dari perasaan ketakutan yang berlebihan
terjadi bahwa orang yang sehat akan terhadap potensi menyebarnya virus
cenderung memberikan cap terhadap corona melalui transmisi lokal dari
orang lain yang sedang batuk / bersin / pekerja ber-etnis Asia Timur dan
alergi dengan istilah takut tertular corona, sekitarnya (Reny & Barreto, 2020).
meskipun orang yang sakit tersebut
belum tentu terpapar virus corona. C. Kerawanan Kondisi Kesehatan
Pada Pekerja Usia Lanjut
Sampai saat ini belum ada informasi
yang valid bahwa virus covid-19 bisa Pandemi covid-19 juga menimbulkan
menyebar melalui partikel aerosol/kapsul risiko yang cukup komplikatif terkait
udara (Asadi et al., 2020). Prasangka dengan tingkat emosional dan tingkat
berlebihan terhadap seseorang yang kesejahteraan seorang pekerja yang sudah
sedang sakit ini kerap dilakukan oleh berusia lanjut (Henning-smith, 2020).
masyarakat yang sehat ketika sebuah Morrow-howell et al. (2020) secara
pandemi melanda seperti contohnya spesifik mengemukakan berbagai
ketika pandemi SARS melanda di medio dampak yang muncul terhadap pekerja-
tahun 2000-an (Roberto et al., 2020). pekerja yang telah memasuki usia
menjelang pensiun akibat adanya
B. Munculnya Xenophobia
pandemi covid-19 antara lain:
Selain stigmatisasi, dampak lain yang
1. Risiko metabolisme kesehatan, karena
ditimbulkan oleh covid-19 adalah pekerja yang lebih senior merupakan
munculnya xenophobia (Reny & Barreto, golongan pekerja yang rentan terkena
2020). Xenophobia merupakan sebuah virus sehingga peluang untuk kembali
perasaan ketakutan (phobia) terhadap masuk kerja akan menjadi lebih lama.
orang-orang dengan ras tertentu. 2. Risiko Finansial, hal ini merupakan
Ketakutan ini muncul seiring dengan dampak dari risiko metabolisme
kesehatan. Pekerja senior akan lebih
pemberitaan yang santer beredar di dunia
rentan untuk kehilangan simpanan
internasional yang menyebutkan bahwa pensiun / tabungan hari tua karena
covid-19 identik dengan “Wuhan Virus” dana tersebut akan terpakai untuk
atau “Virus dari China” atau “Kung Flu”. membeli obat-obatan dan vitamin
Ungkapan tersebut menjadi viral di untuk mencegah terpapar virus.
media sosial dan dampaknya 3. Risiko terkena disrupsi dalam hal
menciptakan sentimen “anti Asia” di penyelesaian pekerjaan kantor (seperti
penggunaan aplikasi tertentu untuk
kalangan pekerja, khususnya pada
pertemuan online, absensi online).
perusahaan Multinasional. Xenophobia 4. Risiko emosional, pekerja yang lebih
merupakan sikap turunan dari senior ketika pandemi akan cenderung
stigmatisasi yang digambarkan dengan emosional dan sensitif karena muncul
perlakuan acuh terhadap pekerja-pekerja perasaan terisolir dari rekan sejawat
yang terindikasi berasal dari kawasan dan death anxiety yang cukup tinggi.
Asia Timur. Ekstrimnya, Xenophobia ini
bisa berujung pada perlakuan kekerasan
Metode Penelitian
Menyimpulkan Hasil Temuan
Artikel ini merupakan sebuah kajian
literatur yang bersifat integratif. Kajian
ini memiliki arti bahwa dalam Mempublikasikan Temuan
al., 2020) Tidak dapat dipungkiri bahwa stakeholders / pelaku usaha yang sedang
dalam menangani pandemi, seorang berusaha survive dari pandemi Covid-19
pemimpin dituntut untuk bisa memiliki antara lain:
kecepatan dan ketepatan dalam
1) Peneliti menyarankan agar pemimpin
melakukan manajemen krisis. Namun
perusahaan juga memberikan atensi
tidak hanya kemampuan mengelola krisis terhadap beban mental yang dihadapi
yang harus dimiliki, seorang pemimpin pekerja selain fokus pada bagaimana
perusahaan harus mampu menerapkan cara survive di saat pandemi.
pola kepemimpinan transformasional dan 2) Pemimpin perusahaan diharapkan
kecerdasan emosional dalam mengelola mampu menjalin sinergi dengan baik
krisis. Pandemi Covid-19 tidak saja dengan seluruh perangkat
organisasional seperti HRD karena
menyebabkan dampak negatif bagi
dampak pandemi terhadap kondisi
kesehatan fisik pekerja dan kesehatan mental pekerja dapat berakibat fatal
perekonomian dari sebuah perusahaan, bagi operasional perusahaan. Jajaran
namun juga menyebabkan dampak manajemen perusahaan yang
negatif dalam hal psikis khususnya berkarakter transformasional dan
dengan munculnya stigmatisasi, mengadopsi kecerdasan emosional
xenophobia, serta berbagai kerawanan harus mampu untuk berkolaborasi
positif dengan menyesuaikan
yang terjadi kepada pekerja usia lanjut.
kebutuhan dan kewajiban pekerja
Lee (2020) menambahkan bahwa melalui pemberian motivasi, stimulasi
pemberian dukungan dari atasan intelektual dan pembukaan ruang
merupakan sebuah kebutuhan yang dialog antar pekerja dan manajemen
mendesak karena perkembangan situasi untuk menyusun strategi bisnis post-
negara dalam menghadapi pandemi covid 19.
sangat berpotensi berdampak pada
Daftar Rujukan
kondisi kinerja perusahaan. Pekerja akan
dihadapkan pada ancaman pemutusan Prideaux, B., Thompson, M., & Pabel, A.
hubungan kerja (treat) karena perusahaan (2020). Lessons from COVID-19
menerapkan lockdown dengan can prepare global tourism for the
memberhentikan kegiatan operasional economic transformation needed to
untuk mencegah penularan virus. Dengan combat climate change. Tourism
Geographies, 0(0), 1–12.
kata lain, manajemen perusahaan harus
https://doi.org/10.1080/14616688.20
membuka komunikasi dengan pekerja 20.1762117
untuk membahas langkah kolaboratif apa
yang harus diambil (collaborative Reny, T. T., & Barreto, M. A. (2020).
working) untuk menyelamatkan Xenophobia in the time of
pandemic: othering, anti-Asian
operasional perusahaan. attitudes, and COVID-19. Politics,
Groups, and Identities, 0(0), 1–24.
Mengacu kepada berbagai informasi
https://doi.org/10.1080/21565503.20
yang sudah peneliti sampaikan pada bab- 20.1769693
bab sebelumnya, terdapat beberapa saran
yang bisa peneliti berikan kepada seluruh Roberto, K. J., Johnson, A. F., &
Rauhaus, B. M. (2020).