Identifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Di Sekitar Air Terjun Sigerincing Dusun Tuo, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

Identifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) di Sekitar Air Terjun


Sigerincing Dusun Tuo, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten
Merangin
Ardila Putri Wiadril*, Rivo Yulse Viza, Rozana Zuhri

Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko


Koresponden: ardilaputriwiadril@gmail.com

Abstract

The background of this research is that Bryophytes are known as pioneer plants
and play an important role in biodiversity. Air Terjun Sigerincing was a native
forest that has changed its function to become a tourist attraction, resulting in the
presence of Bryophytes that potentially damaged and disturbed by their habitat and
also the lack of information regarding the identification of Bryophytes, especially
in the Air Terjun Sigerincing area. The purpose of this study was to determine the
type of Bryophytes in the Air Terjun Sigerincing area. This research was conducted
on May 2018 with the roaming method is exploring and observing every corner of
the research location. Identification of Bryophytes in the Laboratory of Biology
STKIP YPM Bangko was carried on May 7, 2018. Each type of Bryophytes that was
sampled and then made into a herbarium collection by inserting it into an envelope
for identification purposes. During the observation and data collection the type of
Bryophytes found in the field data was noted. As for what needs to be noted include
habitat, color, and substrate of the Bryophyte. The results of this study obtained 19
samples from Air Terjun Sigerincing and after identification, there were 12
Bryophytes species in the Air Terjun Sigerincing area of the 3 different classes and
most commonly found were Bryopsida classes of 9 species, Anthocerotopsida 2
species and Tetraphidopsida 1 species..

Key words: Identification, Bryophytes, Air Terjun Sigerincing

PENDAHULUAN Menih (2006) ada sekitar 1.500


Keanekaragaman hayati yang tinggi keanekaragaman jenis lumut yang tersebar
dengan berbagai flora dan fauna yang di Indonesia.
tersebar secara luas baik di daratan maupun Tumbuhan lumut merupakan jenis
di lautan. Menurut Hendry Baiquin (dalam tumbuhan yang bersifat piokilohidrik yaitu
Wati, 2016) keanekaragaman hayati, adalah tekanan turgor sel-sel tubuhnya bergantung
semua kehidupan di bumi meliputi pada kelembaban lingkungan Gradstein,
tumbuhan, hewan, jamur dan dkk. 2001 dalam Apriana (2010:1).
mikroorganisme serta berbagai materi Tumbuhan lumut dibagi menjadi 3 divisi
genetik yang dikandungnya dan yaitu lumut hati (Hepaticae/Liverwort),
keanekaragaman sistem ekologi di mana lumut tanduk (Anthocerotopsida/ Honwort),
mereka hidup. Salah satu kenekaragaman lumut daun/ sejati (Moss/ Bryopsida)
hayati yang dimiliki oleh Indonesia adalah (Campbell dkk, 2003:157). Salah satu
beragamnya tumbuhan lumut. penyebaran keanekaragaman tumbuhan
Tumbuhan lumut merupakan lumut terdapat di sekitar wisata Air Terjun
Kelompok tumbuhan tingkat rendah terbesar Sigerincing. Maka dari itu, tujuan penelitian
setelah tumbuhan tingkat tinggi. Menurut ini untuk mengetahui jenis tumbuhan lumut

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 1-6 1


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

yang berada di sekitar Air Terjun mikroskop stereo, pH meter tanah,


Sigerincing. Air Terjun Sigerincing adalah hygrometer, buku serta jurnal penelitian
salah satu wisata alam yang dibuka untuk yang dapat dijadikan panduan identifikasi
umum dengan ketinggian sekitar 62 meter tumbuhan lumut Handbook Of Mosses Of
dan lebar pancuran 3,4 meter yang bertempat The Iberian Peninsula And The Balearic
di Dusun Tuo, Kecamatan Lembah Masurai, Island dan panduan/ buku, jurnal panduan
Kabupaten Merangin. yang berkaitan lainnya. Sedangkan bahan
Tumbuhan lumut yang hidup di sekitar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Air Terjun Sigerincing tersebar seperti di amplop spesimen, alat tulis, kertas label,
tembok, di batang pohon, ditanah, di kantong plastik, kertas, kertas koran serta
bebatuan kondisi tempat yang lembab dan jenis tumbuhan lumut yang terdapat di
asri jauh dari lahan perkebunan penduduk sekitar Air Terjun Sigerincing.
menyebabkan tumbuhan lumut dapat hidup
di sekitar Air Terjun Sigerincing. Namun, air Metode dan Pengumpulan Data
terjun yang berasal dari hutan asli telah Penelitiaan ini memberikan informasi
dijadikan kawasan wisata oleh pemerintah tentang jenis lumut yang ditemukan di
setempat sehingga terjadi perubahan fungsi sekitar Air Terjun Sigerincing, Dusun Tuo,
habitat tumbuhan lumut yang hidup di Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten
kawasan air terjun serta banyak pengujung Merangin. Lokasi penelitian memiliki
yang datang menyebabkan tumbuhan lumut banyak pepohonan dan tumbuhan semak dan
berpotensi rusak dan habitatnya terganggu tumbuhan rendah serta dengan kondisi yang
karena terkena injakan kaki para pengunjung lembab membuat banyaknya ditumbuhi oleh
serta pengelola yang sering membersihkan tumbuhan lumut.
tempat hidup lumut. Penelitian ini mengambil sampel
Keberadaan tumbuhan lumut di sekitar dengan menggunakan metode jelajah yaitu
Air Terjun Sigerincing juga dipengaruhi dengan menyusuri dan menentukan wilayah
oleh faktor lain seperti yang disebutkan oleh pengambilan sampel dengan beberapa titik
Apriana (2010:1) menyatakan bahwa dari tangga beton hingga bagian pinggiran
tumbuhan lumut yang berada pada tempat Air Terjun Sigerincing yang dapat dilihat
wisata dipengaruhi oleh iklim makro dan pada peta pengambilan sampel di bawah ini:
kondisi lingkungan yang mikro. Lumut
sangat dipengaruhi perubahan lingkungan
mikro, sehingga lumut cenderung akan
merespon secara spesikfik terhadap
perubahan tersebut.

MATERI DAN METODE


Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Mei 2018.Pengambilan sampel dilakukan di
sekitar Air Terjun Sigerincing, Dusun Tuo
Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten
Merangin, sedangkan identifikasi spesies
dilakukan di Laboratorium Biologi STKIP
YPM Bangko.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah buku tulis, meteran, pinset, cawan Gambar 1. Peta Pengambilan Sampel
petri, alat tulis, pisau atau cutter, kamera, Tumbuhan Lumut

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 1-6 2


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

Pengambilan sampel diambil pada pengamatan, maka diamati dengan


setiap tumbuhan lumut yang ditemukan di mikroskop stereo.
habitatnya. Selanjutnya akan dibawa dan d. Mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan
diidentifikasi jenisnya di Laboratorium lumut yang ditemukan.
Biologi STKIP YPM Bangko. Identifikasi e. Mencocokkan dengan gambar literature
Sampel Tumbuhan Lumut di Laboratorium yanga ada dalam buku acuan untuk
STKIP YPM Bangko, dengan tahapan menetukan jenis tumbuhan lumut
sebagai berikut: tersebut. Adapun buku acuan yang
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan yaitu :Handbook Of Mosses
diperlukan Of The Iberian Peninsula And The
b. Menggunakan pinset mengambil Balearic Island (C. Casas, dkk), dan
sampel lumut yang diamati panduan/ buku, jurnal panduan yang
c. Mengamati objek dengan lup apabila berkaitan lainnya.
diperlukan mikroskop dalam proses

Tabel 1 Spesies bryophyta di sekitar Air Terjun Sigerincing Dusun Tuo Kecamatan Lembah
Masurai, Kabupaten Merangin

Species Family Habitat


1. Thuidium tamariscellum Thuidaceae Tanah
2. Hypnum cupressiforme Hypnaceae Tanah & Bebatuan
3. Didymodon insulans Pottiaceae Tanah
4. Barbula ferruginascens Pottiaceae Tanah
5. Dicranoweisia cirrata Dicranaceae Tanah
6. Dicranium scoparium Dicranaceae Tembok
7. Dicranoweisia crispula Dicranaceae Tanah
8. Sphagnum cuspidatum Sphagnaceae Kayu lapuk
9. Octoblepharum albidium Octoblephoraceae Tanah & Batang pohon
10.Tetraphis pellucida Tetraphidaceae Bebatuan
11. Antitricia california Leucodontaceae Bebatuan
12. Anthoceros punctatus Anthocerotaceae Tanah

deskripsi tumbuhan, tanggal lokasi,


Dalam penelitian ini pembuatan nomor, inisial kolektor serta lokasi
herbarium akan dilakukan dengan detailnya.
pembuatan awetan kering. Berikut
merupakan cara pembuatan herbarium
kering (Febrianti, 2015): HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Spesimen dikeluarkan dalam kantong Hasil Temuan
plastik Hasil penelitian yang telah dilakukan
b. Membersihkan dengan cara perlahan di kawasan Air Terjun Sigerincing, Dusun
agar bagian tubuh lumut tidak rusak Tuo, Kecamatan Lembah Masurai,
c. Meletakkan tumbuhan lumut diatas Kabupaten Merangin dengan hasil
kertas atau koran selama ±12 jam pengukuran suhu dan kelembaban udara di
d. Setelah tumbuhan lumut tidak berair, kawasan air terjun tercatat suhunya 28o-
masukkan spesimen kedalam amplop 30oC dan kelembaban udara tercatat 64-
dengan pengeringan dilakukan dengan 78%. Berdasarkan catatan suhu dan
cara dianginkan saja. kelembaban tersebut didapatkan sebanyak
e. Setelah itu amplop diberikan label pada 19 sampel Bryophyta namun, setelah
bagian luar amplop dengan berisikan melakukan identifikasi di Laboratorium

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 1-6 3


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

Biologi STKIP YPM Bangko hanya kayu yang lapuk memberikan keuntungan
terdapat 12 spesies Bryophyta yang bagi kehidupan tumbuhan lumut, karena
teridentifikasi. Adapun daftar tabel spesies pada sejatinya tumbuhan lumut mudah
Bryophyta di Sekitar Air Terjun hidup pada tempat yang dapat
Sigerincing, Dusun Tuo, Kecamatan menaunginya.
Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Selain itu, tumbuhan lumut lebih
Provinsi Jambi tertera pada Tabel 1. mudah hidup pada batang-batang pohon
Penelitian yang telah dilakukan di yang sudah tua. Batang-batang pohon yang
sekitar Air Terjun Sigerincing seperti yang sudah tua umumnya mempunyai
tertera pada tabel 3 dari 19 sampel yang permukaan kulit kasar atau retak-retak
telah diambil diperoleh 12 jenis tumbuhan sebagai akibat pertambahan umur. Pada
lumut yang telah diidentifikasi di permukaan kulit batang pohon demikian
laboratorium STKIP YPM Bangko terdiri merupakan tempat yang baik untuk
dari 3 kelas yaitu pada kelas Bryopsida singgahnya spora-spora sehingga tumbuhan
ditemukan sebanyak 9 spesies, kelas lumutpun akan berkecambah, tumbuh dan
Anthocerotopsida ditemukan sebanyak 2 berkembang menjadi tumbuhan lumut
spesies dan Tetraphidopsida ditemukan 1 dewasa (Smith 1982; Bates 2008; Windadri
spesies. Dari hasil penelitian tumbuhan 2009; Windadri: 2014).
lumut banyak berada di tempat yang Sedikitnya spesies tumbuhan lumut
ternaungi seperti pada pohon, kayu dan di yang didapatkan bersubstrat dan epifit di
tempat yang lembab contohnya di tanah, kayu atau pepohonan disebabkan pada
bebatuan. kawasan pengabilan sampel tumbuhan yang
Hasil pengamatan menunjukkan mendominasi adalah semak belukar dan
tumbuhan lumut yang medominasi sekitar rerumputan. Menurut Gonzales et al dalam
Air Terjun Sigerincing adalah dari kelas Apriana (2015) berdasarkan hipotesis,
Bryopsida atau lumut sejati. Keberadaan bahwa kanopi pohon mempengaruhi
bryophyta di sekitar Air Terjun Sigerencing keberadaan tumbuhan lumut jika kanopi
dipengaruhi oleh faktor biotik dan faktor pohon sedikit pada suatu tempat maka
abiotiknya. Tumbuhan yang berada di spesies lumut yang ditemukan akan sedikit
sekitar Air Terjun Sigerincing lebih pula.
didominasi oleh rerumputan, semak belukar Selain faktor biotik, keberadaan
namun juga terdapat batang pohon atau tumbuhan lumut juga berpengaruh dengan
kayu yang telah lapuk/telah mati. Hal temperature (suhu) dan kelembaban udara
tersebut mempengaruhi keberadaan disuatu tempat. Seperti yang diungkapkan
tumbuhan lumut dari hasil penelitian hanya Bates dalam Windadri (2016) , bahwa
didapatkan 2 spesies yang epifit dan lumut merupakan tumbuhan berklorofil
bersubstrat pada kayu atau batang pohon paling sederhana dan sebagian besar
yang berada di sekitar Air Terjun tumbuh secara epifit, sehingga
Sigerincing yaitu Octoblepharum albidium kehadirannya disuatu tempat sangat
dan Sphagnum cuspidatum. dipengaruhi oleh substrat dan faktor
Kayu atau batang pohon yang lapuk ligkungan seperti suhu dan kelembaban.
atau yang masih hidup merupakan substrat Kawasan Air Terjun Sigerincing memiliki
yang baik untuk hidupnya tumbuhan lumut suhu yang berkisar pada suhunya 28o-30oC
seperti yang dikemukakan oleh Windadri dan kelembaban udara tercatat berkisar 64-
(2009) dalam penelitiannya bahwa kayu 78%.serta pH tanah sebesar 5,8.
lapuk merupakan media yang baik bagi Keadaan di sekitar Air Terjun
lumut karena kayunya yang telah Sigerincing sangat mempengaruhi
mengalami pelapukan mampu menyerap keberadaan lumut. Menurut Waldi (2017),
dan menyimpan air cukup banyak di antara tumbuhan lumut hidup secara optimal pada
sel-sel kayunya. Adanya pohon bahkan suhu yang berkisar 20oC. Suhu yang berada

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 1-6 4


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

di sekitar Air Terjun Sigerincing kelas Bryopsida yang banyak ditemukan


merupakan suhu yang mana tumbuhan adalah dari family Dicranaceae. Family
lumut dapat hidup namun belum secara dicranaceae merupakan tumbuhan lumut
optimal. Selain itu, tumbuhan lumut dapat yang hidup di tanah dengan tubuh yang
hidup dengan kelembaban udara sekitar 70- relatif kecil berwarna hijau muda hingga
98% kelembaban yang tinggi menyebabkan hijau tua dan hidup secara berkelompok.
banyaknya tumbuhan lumut yang hidup. Substrat yang bersifat asam di lokasi
Selain faktor lingkungan seperti suhu dan penelitian juga cocok untuk pertumbuhan
kelembaban udara, tumbuh pada substrat Dicranaceae. Menurut Frahm dalam
yang tepat juga dapat mempengaruhi Windadri (2016) bahwa lumut yang terasuk
pertumbuhan lumut. Berdasarkan hasil kedalam Dicranaceae ditemukan pada
penelitian di sekitar Air Terjun Sigerincing tempat dengan tingkat keasaman yang
tumbuhan lumut yang mendominasi adalah rendah. Begitu juga dengan penelitian yang
dari family Bryopsida yang hidup pada dilakukan oleh Windadri (2016) bahwa
tanah dan bebatuan di sekitar air terjun. Dicranaceae ditemukan pada tempat atau
Pada kelas Bryopsida ini didominasi substrat yang memiliki tingkat keasaman.
oleh tumbuhan lumut yang bersubrat di Pada kelas Anthocerotopsida
tanah.Adapun jenis-jenis tumbuhan lumut berdasarkan hasil pengamatan hanya
kelas Bryopsida yang ditemukan di lokasi ditemukan 2 spesies yaitu Anthoceros
antara lain Thuidium tamariscellum, punctatus dan Antitricia california.
Hypnum cupressiforme, Didymodon Berdasarkan pengamatan tumbuhan lumut
insulans, Barbula ferruginascens, kelas ini hidup pada tanah dan bebatuan ini
Dicranoweisia cirrata, Dicranium menunjukkan bahwa lumut tanduk dapat
scoparium, Dicranoweisia crispula, hidup baik didaerah yang lembab atau
Sphagnum cuspidatum, Octoblepharum kering sekalipun. Pada kelas
albidium. Hasil pengamatan menunjukkan Tetraphidaceae hanya terdapat 1 spesies
bahwa tumbuhan lumut yang mendominasi yaitu Tetraphis pellucida yang hidup pada
di sekitar Air Terjun Sigerincing adalah bebatuan.
jenis dari lumut sejati.Hal ini dikarenakan Dari hasil penelitian dan pengamatan
lumut sejati dapat tumbuh pada tanah yang tentang tumbuhan lumut yang berada di
lembab hingga tanah yang kering. sekitar Air Terjun Sigerincing dapat dilihat
Tumbuhan lumut sejati hidup secara bahwa yang mendominasi adalah tumbuhan
berkelompok dan biasanya dengan struktur lumut sejati Dicranaceae. Ini menunjukkan
tubuh yang kecil serta dapat membentuk terdapat pengaruh keasaman substrat pada
badan-badan yang berupa bantalan jika lokasi penelitian. Selain pengaruh
hidup ditempat yang kering dan akan perbedaan substratnya lumut juga sensitif
membentuk lapisan–lapisan seperti pada perubahan lingkungan lalu pada saat
permadani jika hidup di tempat yang pengambilan sampel pada penelitian juga
lembab. Banyaknya ditemukan tumbuhan berpengaruh dalam keanekaragaman
lumut sejati pada sekitar Air Terjun tumbuhan lumut yang didapatkan. Waktu
Sigerincing diakibatkan spora lumut sejati pengambilan sampel pada penelitian ini
jatuh di tempat yang cocok lalu dilakukan pada musim peralihan dari
berkecambah menjadi protonema yang musim hujan ke kemarau dengan intensitas
terdiri dari benang-benang berwarna hijau curah hujan yang masih tinggi hal tersebut
dengan banyak cabang. Selain faktor suhu mempengaruhi jenis tumbuhan lumut yang
dan kelembaban udara, pH tanah juga diperoleh menjadi sedikit.
mepengaruhi tumbuhan lumut yang berada Pada dasarnya tumbuhan lumut tidak
disekirnya. Tingkat keasaman tanah yang berperan langsung pada hidup manusia
telah diukur adalah 5,8 yang mana tanah namun, ada spesies tertentu yang
tersebut bersifat asam sehingga spesies dari didapatkan berada di sekitar Air Terjun

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 1-6 5


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

Sigerincing yaitu pada family sphagnaceae. Campbell, Reece dan Mitchell. 2003.
Sphagnum yang dapat digunakan sebagai Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta:
bahan pembalut, kapas dan sumber bahan Erlangga.
bakar. Bryophyta yang memiliki potensi Febrianti, Ghoirun Nisak. 2015.
untuk dijadikan sebagai bioindikator “Identifikasi Tumbuhan Lumut
kualitas udara adalah pada lumut tanduk. (Bryophyta) di Lingkungan
Tumbuhan lumut ini memilki kemampuan Universitas Jember Serta
memfasilitasi pendeteksian unsur-unsur Pemanfaatannya Sebagai Buku
yang ada dalam kondisi konsentrasi yang Nonteks”. Skripsi tidak diterbitkan.
rendah. tumbuhan pada setiap habitat Jember: Program Studi Pendidikan
menyebabkan tumbuhan lumut Biologi Universitas Jember.
mendapatkan nutrisi dari zat terlarut dalam
kelembaban sekitar. Zat tersebut akan Menih. 2006. Pembangunan Taman Lumut
diserap melalui difusi sel. Polutan mencapai dan Kebun Rayadiunduh 26 Oktober
jaringan Bryophyta dalam bentuk gas dan 2017.
partikel (Wahyuningsih, 2016).
Waldi, Ryo. 2016. “Inventariasi Lumut Di
Kawasan Perkebunan Karet PTPN 7
KESIMPULAN Desa Sabah Balau, Kabupaten
Berdasarkan hasil penelitian dan Lampung Selatan, Lampung”. Skripsi
pembahasan, maka dapat disimpulkan tidak diterbitkan.Lampung: Jurusan
bahwa hasil identifikasi tumbuhan lumut di Pendidikan Biologi Universitas
sekitar Air Terjun Sigerincing Dusun Tuo, Raden Negeri Raden Intan.
Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten
Merangin, didapatkan sebanyak 12 spesies Wati, Bekti dan Ani Sulistyarsi.2016.
bryophyta dari 3 kelas yang berbeda yang Keanekaragaman Hayati Tanaman
paling banyak ditemukan adalah dari kelas Lumut Di Hutan Sekitar Waduk
Bryopsida sebanyak 9 spesies, Kedung Brubus Kecematan Pilang
Anthocerotopsida sebanyak 2 spesies dan Keceng Kabupaten Madiun. Jurnal
Tetraphidopsida 1 spesies. Florea, 3 (1):46-51.

UCAPAN TERIMA KASIH Windadri, F. I. 2009. Keragaman Lumut Di


Dalam kesempatan ini penulis ingin Resort Karang Ranjang, Taman
menyampaikan ucapan terimakasih kepada Nasional Ujung Kulon, Banten.
berbagai pihak, terutama kepada Pengelola Jurnal Teknik Lingkungan,10 (1): 19-
Air TerjunSigerincing dan Pemerintahan 25.
Desa Tuo, Kecamatan Lembah Masurai
Kabupaten Merangin.

DAFTARPUSTAKA

Apriana Dian. 2010. Keanekaragaman dan


Kelimpahan Lumut Hati Epifit Di
Kebun Raya Bogor. Jurnal
Departemen Biologi, 2 (3):1-10.

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 1-6 6

You might also like