Diagnostik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Dengan Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Diagnostik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Dengan Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Diagnostik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Dengan Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik
2021;9(1):77-86
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.9.1.2021.31899
KemenRistekdikti RI No. 30/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik
Abstract: The world is in fear of the pandemic Coronavirus Disease (COVID-19) which is so
deadly, the World Health Organization (WHO) declared the world a global health emergency.
The number of confirmed cases is still very high until now, even in Indonesia this pandemic is
still not over. The transmission is so fast and wide, plus the current clinical manifestations of
COVID-19 have varied, ranging from asymptomatic to severe. This literature review aims to
determine the Diagnostic of COVID-19 with the most appropriate Clinical Microbiology
Laboratory Examination and to find out the importance of Clinical Microbiology Laboratory
examinations in COVID-19 Diagnostics. The method used is in the form of literature studies
from several scientific sources that are accurate and valid regarding the Diagnostic of COVID-
19 with Clinical Microbiology Laboratory Examination. The results showed that Polymerase
Chain Reaction (PCR) is the gold standard in detecting COVID-19 although there are several
factors that can affect the results of the PCR examination which then cause false negatives /
positives. Conclusion Clinical Microbiology Laboratory Examination is very important and
very helpful. Diagnostic COVID-19 in the Microbiology Laboratory can be done by using
Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen, RDT Antibody, PCR, and Virus Culture. Diagnostic
COVID-19 with the recommended Clinical Microbiology Laboratory Examination and the
gold standard is PCR examination. However, there are also several factors that can affect the
results of the PCR examination.
Keywords: diagnostic, COVID-19, Clinical Microbiology Laboratory
Abstrak: Dunia sedang dalam ketakutan dengan pandemi Coronavirus Disease (COVID-19)
yang begitu mematikan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dunia sebagai
darurat kesehatan global. Jumlah kasus yang terkonfirmasi masih sangat tinggi hingga saat ini,
bahkan di Indonesia pandemi ini masih belum berakhir. Penularannya begitu cepat dan luas,
sertta manifestasi klinis COVID-19 yang bervariasi, mulai dari asimtomatik hingga parah.
Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mengetahui Diagnostik COVID-19 dengan Pemeriksaan
Laboratorium Mikrobiologi Klinik yang paling sesuai dan untuk mengetahui pentingnya
pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik dalam Diagnostik COVID-19. Metode yang
digunakan berupa studi pustaka dari beberapa sumber ilmiah yang akurat dan valid mengenai
Diagnostik COVID-19 dengan Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan gold standard
dalam mendeteksi COVID-19 meskipun terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan PCR yang kemudian menimbulkan false negatif/positif. Kesimpulan
Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik sangat penting dan sangat membantu.
Diagnostik COVID-19 di Laboratorium Mikrobiologi dapat dilakukan dengan menggunakan
Antigen Rapid Diagnostic Test (RDT), Antibodi RDT, PCR, dan Kultur Virus. Diagnostik
COVID-19 dengan Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik yang direkomendasikan
dan menjadi gold standard adalah PCR. Namun, ada juga beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan PCR.
Kata Kunci: diagnostik, COVID-19, Laboratorium Mikrobiologi Klinik
77
78 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm.77-86
Tabel 1. Hasil penelusuran literatur dengan kombinasi kata kunci: diagnostic AND
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) AND Clinical Microbiology Laboratory
9 Implementation and Williams E, 2020 Dibandingkan dengan gold standard lab rujukan, uji
evaluation of a novel Bond K, sensitivitas terhadap SARS-CoV2 adalah 100%,
real-time multiplex Chong B, spesifisitas 99.8%, nilai prediksi positif 98.1%, dan nilai
assay for SARS-CoV- Giltrap D, prediksi negatif 100%.
2: in-field learnings Eaton M,
from a clinical micro- Kyriakou P,
biology laboratory et al
10 Swabbing Thoroughly Chirumbolo S 2020 Beberapa pertanyaan dasar tentang pengujian RT-qPCR
People for COVID-19 harus diperdebatkan lebih lanjut. 1.) Bias pra-analisis
Positivity. Insights on sering terjadi. Praktik laboratorium yang baik dihentikan
the Main Bio- karena proses yang tergesa-gesa, pencemaran lingkungan
analytical and terutama disebabkan oleh knalpot mesin, tetapi juga
Microbiology Bias and reagen kimia yang digunakan dalam pengujian, performa
Concerns yang tidak terlalu lengkap dan mini-lab portabel dengan
jaminan yang buruk. 2.) Prosedur yang buruk akan sangat
mempengaruhi kinerja analitik tes RT-qPCR, terutama
bila dilakukan pada subjek tanpa gejala
11 Comparison of Iglói Z, 2020 Di sini, kami memberikan perbandingan langsung dari
commercial realtime Leven M, karakteristik kinerja utama kit RT-PCR komersial untuk
reverse transcription Abdel-arem mendeteksi SARS-CoV-2. Hanya satu uji silang yang
PCR assays for the Abou-Nouar Z, bereaksi dengan virus corona manusia lainnya (yakni
detection of SARS- Weller B, MERS) sedangkan uji lainnya tidak terjadi reksi silang.
CoV-2 Matheeussen V,
Coppens J, et al
12 Laboratory Mancini F, 2020 Pemurnian/purifikasi RNA adalah standar emas untuk
management for Barbanti F, mendeteksi SARS-CoV-2 dalam sampel swab, tetapi
SARS-CoV-2 Scaturro M, tergantung pada ketersediaan reagen kimia. Dalam studi
detection: a user- Errico G, ini, kami mengevaluasi RNA tanpa ekstraksi sebagai
friendly combination Iacobino A, pilihan untuk purifikasi asam nukleat.
of the heat treatment Bella A, et al
approach and rt-Real-
time PCR testing
13 Judul : To KKW, 2020 Deteksi antibodi dianjurkan untuk memastikan infeksi
False-positive SARS- Chua GT, SARS-CoV-2 sebelumnya pada pasien yang IgG positif
CoV-2 serology in 3 Kwok KL, tetapi hasil PCR negatif.
children with Wong JS,
Kawasaki disease Au DCY,
Lam YY, et al
14 Diagnostic testing for Boodman C, 2020 Sensitivitas pengujian bergantung pada waktu
SARS-CoV-2 Lagacé-Wiens P, pengambilan sampel, bervariasi menurut jenis spesimen
Bullard J dan tingkat keparahan penyakit, tes positif tidak selalu
berarti ada infectivity.
15 Rate of re-positive Habibzadeh P, 2020 Di antara 13 pasien, ada 9 tes RT-PCR positif, median
RT-PCR test among Sajadi MM, gejala pasien ini benar-benar hilang selama 18 hari, dan
patients recovered Emami A, 70% di antaranya memiliki angka positif yang sangat
from COVID-19 Karimi MH, tinggi. Mengingat sensitivitas RT-PCR yang rendah untuk
Yadollahie M, mendeteksi COVID-19 dalam sampel nasofaring (tingkat
Kucheki M, negatif palsu yang tinggi).
et al
16 Diagnostic strategies Caruana G, 2020 RT-PCR masih menjadi metode referensi untuk
for SARS-CoV-2 Croxatto A, mendiagnosis infeksi SARS-CoV-2. Di sisi lain, meskipun
infection and inter- Coste AT, sensitivitasnya bervariasi sesuai dengan waktu infeksi,
pretation of micro- Opota O, serologi merupakan aset yang valid (a) untuk mencoba
biological results Lamoth F, menyelesaikan kemungkinan perbedaan antara presentasi
Jaton K, et al klinis dan radiologis yang sangat sugestif dan RT-PCR
negatif, (b) untuk mengatasi perbedaan antara uji PCR
yang berbeda dan (c) untuk tujuan epidemiologis.
82 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 77-86
Penelitian Tang YW et al tahun 2020 pada definitif dalam hal mendeteksi virus
tahap analitik untuk pemeriksaan SARS- termasuk SARS-CoV-2 yang merupakan
CoV-2, metode yang menjadi pilihan utama penyebab COVID-19.15 Penelitian Lai
adalah metode molekular dengan real time CKC dan Lam W tahun 2020 memaparkan
reverse transcription (RT-PCR).14 bahwa standar emas saat ini untuk
Penelitian Tahamtan A et al tahun 2020 mendeteksi COVID-19 aktif tetap deteksi
mendapatkan bahwa pemeriksaan dengan virus oleh nucleic acid amplification test
metode real time RT-PCR saat ini diakui (NAAT) dalam spesimen pernapasan.16
sebagai “gold standard” atau pemeriksaan Penelitian Chirumbolo S tahun 2020
Damo, Porotu’o, Rambert, Rares: Diagnostik coronavirus disease 2019…83
standar emas yang diakui saat ini adalah dikarenakan sensitivitas dan spesifisitas
purifikasi RNA untuk kasus COVID-19.17 yang tinggi dari pemeriksaan PCR, sejalan
Penelitian Mancini F et al tahun 2020 dengan penelitian Uhteg K et al tahun 2020
menjelaskan bahwa purification / metode deteksi asam nukleat lebih spesifik
pemurnian / purifikasi RNA standar emas dalam penegakkan diagnosis dibandingkan
untuk deteksi SARS-CoV-2.18 Penelitian metode tradisional termasuk kultur sel.13
Boodman C et al tahun 2020 mendapati Penelitian Tang YW et al tahun 2020
bahwa pengujian untuk SARSCoV-2 mendapatkan PCR menjadi pilihan utama
bergantung pada reaksi berantai polimerase karena memiliki keunggulan dalam
transkripsi terbalik (RT-PCR).19 Penelitian pemeriksaan amplifikasi dan analisisnya.14
Habibzadeh P et al tahun 2020 menjelaskan Penelitian Tahamtan A et al tahun 2020
bahwa uji RT-PCR adalah uji laboratorium pemeriksaan ini mengungguli pemeriksaan
terpenting yang saat ini kami andalkan lainnya karena memiliki sensitivitas dan
untuk diagnosis penyakit Coronavirus 2019 spesifisitas yang tinggi.15 Penelitian Iglói Z
(COVID-19).20 Penelitian Caruana G et al et al tahun 2020 menunjukan bahwa semua
tahun 2020 metode nucleic acid kit RT-PCR yang disertakan dalam
amplification tests (NAATs) tetap menjadi penelitian ini menunjukan efisiensi PCR
standard diagnosis COVID-19 karena 90%, sementara sebagian besar tes
memiliki sensitivitas yang tinggi pada menunjukkan sensitivitas yang baik untuk
tahap awal penyakit.21 Penelitian Sidiq Z et setidaknya satu dari target yang
al tahun 2020 pemeriksaan secara dimasukkan.27 Sejalan dengan itu penelitian
molekuler yang bisa lebih diandalkan Sidiq Z et al tahun 2020 bahwa metode ini
dalam mendiagnosis COVID-19 yakni memiliki keuntungan yaitu dapat
dengan real time RT-PCR.22 Penelitian menganalisis dan amplifikasi sampel dalam
Alteri C et al tahun 2020 mendapatkan sistem yang tertutup secara bersamaan
bahwa metode molecular dengan RT-PCR sehingga menurunkan angka positif palsu
merupakan pemeriksaan yang paling yang dapat timbul karena kontaminasi dari
dianjurkan untuk mendeteksi SARS-CoV- amplifikasi.22 Penelitian Petrillo S et al
2.23 Penelitian Zhou Y et al tahun 2020 tahun 2020 memaparkan bahwa
pemeriksaan dengan RT-PCR masih pemeriksaan ini sering digunakan karena
dianggap merupakan standar baku deteksi sensitivitas yang tinggi.25
virus secara molekuler.24 Penelitian Petrillo Di sisi lain, dalam beberapa literatur-
S et al tahun 2020 menjeleskan bahwa literatur yang direview menyebutkan
Quantitative real-time reverse bahwa negatif palsu ataupun positif palsu
transcription-polymerase chain reaction pada pemeriksaan PCR dapat terjadi,
(qRT-PCR) merupakan metode dikarenakan oleh beberapa faktor, sejalan
pemeriksaaan laboratorium yang paling dengan penelitian Tahamtan A et al tahun
banyak digunakan diseluruh dunia dalam 2020 mendapatkan bahwa pemeriksaan
rangka untuk mendeteksi SARS-CoV-2.25 dengan metode PCR dapat menimbulkan
Hal ini juga sejalan dengan penelitian Zafar hasil positif palsu dan negatif palsu.
H tahun 2020 diantara beberapa Banyak kasus yang dilaporkan sebagai
pemeriksaan yang ada untuk diagnostik, suspek COVID-19 dengan gejala klinis
pemeriksaan secara molekuler yaitu teknik yang khas dan CT-Scan yang spesifik tapi
polymerase chain reaction (PCR) yang tidak didiagnosis sebagai COVID-19.
paling banyak digunakan dan bisa Beberapa faktor berpengaruh terhadap
diandalkan.26 tidak konsistennya hasil real time RT-PCR,
Sesuai dengan penelitian literatur- pengambilan spesimen dari tempat yang
literatur yang direview, pemeriksaan PCR salah dan waktu yang tidak tepat juga
direkomendasikan dan dijadikan sebagai berpengaruh terhadap hasil negatif palsu
“gold standard” dalam mendiagnostik pada pemeriksaan ini. Begitu juga dengan
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) cara pengambilan sampel dan transportasi
84 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 77-86
2. Park C, Lee J, Hassan ZU, Ku KB, Kim 11. Carter LJ, Garner L V., Smoot JW, Li
SJ, Kim HG, et al. Robust and Y, Zhou Q, Saveson CJ, et al.
sensitive detection of SARS-CoV- Assay Techniques and Test
2 using PCR based methods. Development for COVID-19
bioRxiv. 2020:7. Diagnosis. ACS Central Science.
doi: https://doi.org/10.1101/2020.0 2020;6(5):591
7.03.186304 12. Smithgall MC, Whittier S, Fernandes H.
3. Rothan HA, Byrareddy SN. The Laboratory Testing of Severe
epidemiology and pathogenesis of Acute Respiratory Virus
coronavirus disease (COVID-19) Coronavirus 2. Advances in
outbreak. Journal of Molecular Pathology. 2020;3:14.
Autoimmunity. 2020;109:1-3 Available from: https://doi.org/
4. Lu H. Drug treatment options for the 10.1016/j.yamp.2020.07.002
2019-new coronavirus (2019- 13. Uhteg K, Carroll KC, Mostafa HH.
nCoV). Bioscience Trends. Coronavirus Detection in the
2020;14(1):69-71 Clinical Microbiology Laboratory:
5. Wang W, Tang J, Wei F. Updated Are We Ready for Identifying and
understanding of the outbreak of Diagnosing a Novel Virus? Clin
2019 novel coronavirus (2019- Lab Med. 2020; 40(4):469,462-
nCoV) in Wuhan, China. Journal 463
of Medical Virology. 2020; 14. Tang YW, Schmitz JE, Persing DH,
92:441-2 Stratton CW. Laboratory diagnosis
6. Nishiura H, Jung S, Linton NM, of COVID-19: Current issues and
Kinoshita R, Yang Y, Hayashi K, challenges. Journal of Clinical
et al. The Extent of Transmission Microbiology. 2020; 58(6):1,4
of Novel Coronavirus in Wuhan, 15. Tahamtan A, Ardebili A. Real-time RT-
China, 2020. Journal of Clinical PCR in COVID-19 detection:
Medicine. 2020; 9:1 issues affecting the results. Expert
7. Bassetti M, Vena A, Giacobbe DR. The Review of Molecular Diagnostics.
novel Chinese coronavirus (2019- 2020; 20(5):1-2
nCoV) infections: Challenges for 16. Lai CKC, Lam W. Laboratory testing
fighting the storm. European for the diagnosis of COVID-19.
Journal of Clinical Investigation. Biochemical and Biophysical
2020;50(3):1 Research Communications. 2020;
8. WHO. COVID-19-global-data. Available 538: 227-228.
from: https://covid19.who.int/ 17. Chirumbolo S. Swabbing Thoroughly
WHO-COVID-19-global-table- People for COVID-19 Positivity.
data.csv Insights on the Main Bio-
9. Kesehatan Kesehatan RI. Pedoman analytical and Microbiology Bias
Pencegahan dan Pengendalian and Concerns. Curr Microbiol.
Coronavirus Disease (COVID-19). 2020; 77(11): 3680-3684
Kementerian Kesehatan. 2020. 18. Mancini F, Barbanti F, Scaturro M,
Available from: https://covid19. Errico G, Iacobino A, Bella A, et
go.id/storage/app/media/Protokol/ al. Laboratory management for
2020/Juli/REV-05_Pedoman_P2_ SARS-CoV-2 detection: a user-
COVID-19_13_Juli_2020.pdf friendly combination of the heat
10. Singhal T. A Review of Coronavirus treatment approach and rt-Real-
Disease-2019 (COVID-19). The time PCR testing. Emerging
Indian Journal of Pediatri. Microbes and Infections. 2020;
2020;87(4):283 9(1):1393
86 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 77-86