Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Yovitha Yuliejantiningsih
Manajemen Pendidikan Universitas PGRI Semarang
juliejanti@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study to find out (1) the steps of continuous professional development
(CPD) of teachers, (2) the methods and techniques of CPD, (3) the models of CPD, (4)
thefinancing of CPD, and (5) the constraints of CPD. The research approach is qualitative
while the type is phenomenological. The study was conducted in Demak Regency in 2019.
Data collection techniques used questionnaires, interviews, and documentation. The research
step follows the Miles and Huberman model. Analysis of data using qualitative research
software NVivo 11 Plus. The results showed (1) the steps of CPD consist of need assessment,
implementation, and evaluation, (2) the most widely used methods were education and
training, lectures, simulations, discussions, and behavior modeling, (3) the models most
widely used professional learning groups, (4) the biggest funding source from the personal of
teachers and local government, and (5) the main constraints are in terms of time, funding,
lack of programmability, and lack of assistance. The intensive CPD implementation has
succeeded in improving the quality of education in Demak District. In order for CPD to
improve more quality of education, it is suggested that several things (1) CPD steps need to
be improved starting from the measurement of teacher needs to evaluation, (2) the methods,
techniques, and models that are still rarely used should be tried to apply, (3) it needs to explore
funding from the public, (4) minimize the main obstacles that arised, and (5) the need of
operational policy from District Education Office of Demak.
Keywords: CPD Effectiveness, CPD Methods and Techniques, CPD Model, CPD
Financing, KKG & MGMP
Article Info
Received date: 16 November 2019 Revised date: 18 Desember 2019 Accepted date: 20 Desember 2019
adalah 75 dan target pada tahun 2019 menjadi mengembangkan profesionalisme semua guru,
80. Dengan membandingkan antara kondisi maka perlu strategi khusus agar
nyata tahun 2015 dengan target tersebut, profesionalisme guru dapat terus
kompetensi pedagogik dan profesional guru dikembangkan.
masih jauh berbeda. Di Indonesia, pengembangan
Guna meningkatkan kompetensi guru di keprofesian guru telah secara serius dimulai
Indonesia, maka arah kebijakan dan strategi pada tahun 2010 sehingga masih perlu
pembangunan sub bidang pendidikan dilakukan banyak kajian guna mendapatkan
diprioritaskan salah satunya adalah gambaran yang komprehensif. Namun
pelaksanaan pengembangan profesional penelitian tentang implementasi PKB di
berkelanjutan (PPB) bagi guru dalam jabatan Indonesia secara komprehensif belum banyak
melalui latihan berkala dan merata. Juga ditemukan. Di antara penelitian PKB dilakukan
dilakukan penguatan kelompok kerja guru oleh Sianturi (2013), Wuryandini (2014), dan
(KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Maksum (2015). Studi kasus yang dilakukan
(MGMP). Selain itu juga diprogramkan Sianturi (2013) menemukan kebutuhan
pembinaan karir dan pengembangan profesi pengembangan keprofesian guru berdasarkan
kepala sekolah serta pengawas sekolah. karakteristik mereka. Penelitian Wuryandini
Pengembangan profesional berkelajutan (PPB) (2014) menyatakan bahwa hanya sedikit guru
bagi guru lebih dikenal dengan sebutan yang melakukan pengembangkan keprofesian
pengembangan keprofesian berkelanjutan secara komprehensif. Studi kasus yang
(PKB) bagi guru. dilakukan Maksum (2015) menemukan bahwa
Dengan adanya Peraturan Presiden PKB belum dilakukan secara menyeluruh dan
tersebut semestinya pemerintah pusat dan kurang adanya motivasi internal dari guru
pemerintah daerah sudah melakuan berbagai sendiri.
upaya PBB atau PKB agar para guru semakin Sedangkan di negara maju, PKB adalah
profesional. Namun beberapa pihak sangsi suatu keniscayaan. Menurut Henderson (2007)
terhadap pelaksanaan PBB atau PKB masyarakat sudah berperan aktif dalam PKB
mengingat anggaran pemerintah pusat dan seperti di Australia.Di Hongkong seperti
pemerintah daerah yang sangat terbatas untuk dilaporkan Chow (2013) pengembangan
memberikan pendidikan dan pelatihan kepada profesionalisme guru mata pelajaran sudah
para guru. marak dilakukan di sekolah dan kepala sekolah
Menurut Damin (2011: 8), di Indonesia memiliki peran penting dalam PKB.Di
hanya sebagian kecil (5%) dari guru memiliki Amerika Serikat (Gallo-Fox dan Scantlebury,
peluang mengembangkan keprofesiannya atas 2016) PKB salah satunya dilakukan dengan
prakarsa lembaga baik itu pemerintah pusat kolaborasi antara guru dengan menjadi
maupun pemerintah daerah. Jika pelatihan coteacher bagi guru lain.
diberikan secara merata, setiap guru di PKB adalah bagian dalam proses
Indonesia hanya memiliki peluang mengikuti manajemen sumber daya manusia. Menurut
pengembangan profesi satu (1) kali dalam Everard, Morris, dan Wilson (2004: 74-98)
kurun waktu 20 tahun. Maka Danim manajemen sumber daya manusia mencakup
menyarankan agar para guru melakukan recrutment, employment, appraisal,
pengembangan profesional secara mandiri. development, dan dismissing staff. Staff
Memperhatikan kemampuan keuangan development dimulai dari induksi staf dan
pemerintah pusat dan keuangan pemerintah dilanjutkan dengan berbagai metode dan teknik
daerah yang tidak memungkinkan untuk pengembangan staf.
158
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru untuk Meningkatkan Mutu … | Nurkolis & Yovitha Yuliejantiningsih
159
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2019
160
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru untuk Meningkatkan Mutu … | Nurkolis & Yovitha Yuliejantiningsih
Metode &teknik pengembangan oleh Dessler dalam Gaol (2014: 2017) yang
keprofesian berkelanjutan guru. Metode mencakup lecture (kuliah mimbar), vestibule
atau teknik yang diterapkan dalam PKB di training, role playing, behavior modeling, case
Kabupaten Demak sudah banyak yang study, simulation, self study, dan program
menggunakan saran-saran dari para ahli learning.
manajemen SDM bidang kependidikan. Dari berbagai metode tersebut yang
Diantaranya adalah penugasan seperti kuliah, paling banyak digunakan adalah pendidikan
menirukan peran sesuai karakter tertentu, dan pelatihan (Diklat), kuliah, simulasi,
pemodelan perilaku dengan menggunakan diskusi, dan pemodelan perilaku. Sementara
video, diskusi untuk memecahkan kasus itu metode yang paling jarang digunakan
tertentu, simulasi, on the job learning atau on adalah bermain peran dan on the job learning
the job training, dan mengikuti pendidikan atau on the job training dengan cara magang
dan pelatihan. di kelas lain atau di sekolah lain yang lebih
Metode dan teknik yang dikembangkan baik.
banyak mengadopsi teori yang dikembangkan
profesional yaitu di KKG dan MGMP, para pembuatan soal PAS/PAT dan
guru juga telah mendapatkan pendampingan USBN”.
dari para guru senior, para guru telah Hal ini perlu menjadi perhatian Dinas
melakukan penelitian kolaboratif dengan guru Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadikan
senior atau dengan kepala sekolah, dan para KKG dan MGMP sebagai wadah
guru telah mengikuti kegiatan seminar atau pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi
lokakarya, serta peer coaching. para guru.
Model PKB yang banyak diikuti oleh Pembiayaan pengembangan
para guru adalah KKG dan MGMP. Tetapi keprofesian berkelanjutan guru. Peneliti
berdasarkan pengakuan responden kegiatan memerinci sumber pembiayaan PKB dalam
tersebut tidak dilakukan secara teratur. Seperti penelitian ini dari pribadi guru, iuran sekolah
pernyataan di bawah ini. yang bersumber dari Bantuan Operasional
“….Guru ikut dalam kelompok Sekolah (BOS) dan sumber lain yang diterima
belajar profesional, namanya KKG sekolah, pemerintah dan pemerintah daerah,
Rebon yaitu KKG yang serta masyarakat.
dilaksanakan pada hari rabu yang Menurut pengakuan responden, sumber
disebut Rebon, namun tidak rutin pembiayaan paling banyak bersumber dari
dilaksanakan” (W.GSD.1). pribadi guru. Sementara itu sumber dari
Ada juga yang menyatakan bahwa pemerintah atau pemerintah daerah serta iuran
kegiatan KKG dilaksanakan setiap hari sabtu sekolah masih kecil. Besarnnya pembiayaan
sehingga dinamakan Septon. Pelasanaannya PKB guru bervariasi antara Rp. 150.000 hingga
pun diakui belum rutin karena hanya dilakukan Rp. 2 juta per tahun.
ketika ada kebutuhan mendesak. Pernyataan Berikut ini pengakuan dari para
senada diberikan oleh W.GSMP.1 yaitu: responden. Sumber dana PKB dari pribadi guru,
“….Saya mengikuti kelompok Rp. 150.000-300.000 per tahun (W.GSMP-1).
belajar profesional yaitu MGMP, Sementara itu informasi dari sumber lain
kegiatannya membuat soal UAS menyatakan bahwa sumber dana PKB dari guru
(Ujian Akhir Sekolah) dan bisa mencapai Rp. 2 juta rupiah dalam satu
pendalaman materi kurikulum tahun (W.GSMP-6). Namun kebanyakan
2013. Jika sudah mendekati UAS menyatakan bahwa sumber dana dari pribadi
(tidak rutin). Biasanya 6 bulan 1 guru berada pada kisaran Rp. 300.000.
kali”. Secara jelas dinyatakan oleh sumber
Demikian pula pernyataan W.GSMP-2 dengan informan lain yang menyatakan, “saya telah
pernyataannya: mempersiapkan dana 4% dari tunjangan profesi
“ kegiatan yang saya ikuti untuk guru saya, sesuai anjuran Bapak Bupati Demak
mengembangkan profesi adalah untuk keperluan PKB” (W.GSD-7).
melalui MGMP. Kegiatannya yaitu Berdasarkan sumber dokumen D-3
menyusun soal Penilaian Akhir berupa Peraturan Bupati No. 53 tahun 2005
Semester (PAS) atau Penilaian yang menyatakan bahwa:
Akhir Tahun (PAT) dan Ujian “Bagi guru penerima tunjangan
Sekolah Berstandar Nasional profesi pendidik wajib secara
(USBN). Frekuensi pertemuan di mandiri mendanai kegiatan
MGMP belum intens, karena pengembangan keprofesian
dilakukan hanya jika ada berkelanjutan untuk dirinya
sekurang-kurangnya 4% (empat
162
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru untuk Meningkatkan Mutu … | Nurkolis & Yovitha Yuliejantiningsih
163
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2019
guru tidak mau berubah dari zona nyaman PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
(W.GSMP-2). Keterbatasan fasilitas sekolah Langkah-langkah pengembangan
adalah menjadi kendala lain guru untuk keprofesian berkelanjutan guru. Hasil
mengembangkan diri (W.GSMP-3). Bahkan penelitian di atas menunjukkan bahwa PKB di
ada guru yang ikut seminar atau diklat hanya Kabupaten Demak belum ada langkah pertama
untuk mengejar sertifikat (W.GSMP-8). yaitu pengukuran kebutuhan secara baik dan
Kendala dari sisi pemerintah daerah belum ada evaluasi terhadap pelaksanaan PKB.
adalah tidak adanya alokasi dana (W.GSD-2, Dalam PKB terdapat tiga langkah penting yaitu
W.GSMP-1, W.GSMP-2, W.GSMP-9). pengukuran kebutuhan guru, implementasi, dan
Ternyata ada yang menyatakan bahwa jika ada evaluasi sebagaimana dikemukakan oleh Davis
pelatihan yang diberikan oleh Pemerintah dalam Gaol (2014: 216) dan Lunenberg
Daerah, pelatihan yang diberikan tidak merata &Ornstein(2012: 463). Jika langkah pertama
ke guru lain (W.GSMP-5). Selain itu dan ketiga tidak dilakukan maka
Pemerintah Daerah jarang memprogramkan implementasinya tidak akan efektif dan efisien.
pelatihan kepada guru (W.GSMP-8). Pelatihan Hal ini dapat diartikan bahwa
yang diberikan oleh Pemda biasanya waktunya sebenarnya implementasi PKB belum
terlalu singkat sehingga tidak maksimal dilaksanakan secara efektif sesuai dengan
(W.GSMP-6). Tidak adanya penugasan dari langkah-langkah yang dikemukakan oleh para
Dinas Pendidikan ke Pengawas untuk ahli. Ada pelaksanaan, tetapi tidak dimulai
mendampingi guru di sekolah dianggap sebagai dari pengukuran kebutuhan guru. Parahnya
kendala dari sisi Pemerintah Daerah (W.KKG- lagi, tidak ada evaluasi setelah pelaksanaan
1 dan W.KKG-2). sebagai alat untuk mengetahui apakah yang
Implementasi PKB yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan yang
dilakukan secara intensif di Kabupaten Demak direncanakan untuk memenuhi kebutuhan
selama 5 tahun terakhir telah berdampak positif guru, ataukah sudah berhasil atau belum.
terhadap peningkatan mutu pendidikan. Hal ini Studi kasus yang dilakukan Sianturi
dapat dilihat dari data Neraca Pendidikan (2013) menemukan kebutuhan pengembangan
Daerah 2015-2018 dari tiga indikator terkait keprofesian guru berdasarkan karakteristik
kualitas guru yaitu kualifikasi akademik guru mereka. Artinya need assessment dalam PKB
SD meningkat dari 93,1% di tahun 2015 menjadi langkah yang sangat penting agar tepat
menjadi 94,4 di tahun 2018 dan kualifikasi sasaran.
akademik guru SMP meningkat dari 89% di Materi yang banyak dibahas dalam
tahun 2015 menjadi 94,8 di tahun 2018. PKB di Kabupaten Demak adalah karya tulis
Demikian pula rerata nilai UKG guru SD ilmiah, penelitian tindakan kelas, kurikulum
meningkat dari 60 di tahun 2015 menjadi 60,46 2013, dan penyusunan perangkat
di tahun 2017 dan retata nilai UKG guru SMP pembelajaran. Sementara itu materi yang
meningkat dari 64 di tahun 2015 menjadi 64,4 kurang banyak dibahas dalam PKB adalah
di tahun 2017. Di sisi lain rerata lama sekolah penilaian, penyusunan soal HOTS, pembuatan
di Kabupaten Demak meningkat dari 7,40 di media pembelajaran inovatif, dan metodologi
tahun 2015 mejadi 7,47 di tahun 2018 pembelajaran.
(www.kembidbud.go.id). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Sianturi (2013: 16-24) yang menyatakan
bahwa PTK dan metodologi pembelajaran
adalah materi yang diperlukan untuk
dilatihkan dalam PKB.
164
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru untuk Meningkatkan Mutu … | Nurkolis & Yovitha Yuliejantiningsih
165
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2019
adanya dukungan dari teman sejawat, tidak Danim, S. 2011. Pengembangan Profesi Guru
adannya tuntutan berubah setelah selesai Dari Pra-Jabatan, Induksi, ke
pelatihan, dan tidak adanya pendampingan dari Profesional Mandiri. Jakarta, Kendana
pengawas ke sekolah. Prenada Media Group.
Kendala dari sisi guru adalah rendahnya Diaz-Maggioli, G. 2004. Teacher-Centered
kemampuan teknologi informasi pada guru, Professional Development. Virginia-
setelah pelatihan guru tidak bersedia USA, Association for Supervision and
menularkan kepada guru lain, kurangnya minat Curriculum Development (ASCD).
atau motivasi guru untuk mengembangkan diri,
dan keterbatasan fasilitas sekolah, serta guru Everard, K.B; Morris, G; and Wilson I. 2004.
hanya mengejar sertifikat. Effective School Management. 4th
Kendala dari sisi pemerintah daerah Edition. California, Sage Publication
adalah pelatihan yang diberikan tidak merata, Inc.
jarang memprogramkan pelatihan, waktu Gallo-Fox, Jennifer dan Scantlebury, Kathryn.
pelatihan terlalu singkat, tidak adanya 2016. Coteaching as professional
penugasan kepada pengawas sekolah untuk development for cooperating teachers.
mendampingi guru. Teaching and Teacher Education 60:
Saran 191-202.
Berdasarkan simpulan di atas, agar PKB http://dx.doi.org/10.1016/j.tate.2016.08
dapat meningkatkan mutu pendidikan lebih .007.
baik lagi di Kabupaten Demak maka disarankan
Gaol, Jimmy L. 2014. A to Z Human Capital.
beberapa hal sebagai berikut: (1) langkah-
Manajemen Sumber Daya Manusia:
langkah PKB perlu diperbaiki mulai dari
Konsep, Teori, dan Pengembangan
pengukuran kebutuhan guru hingga evuasi, (2)
dalam Konteks Organisasi Publik dan
metode, teknik, dan model yang masih jarang
Bisnis. Jakarta, Gramedia Widiasarana
digunakan hendaknya dicoba untuk diterapkan,
Indonesia.
(3) perlu penggalian pembiayaan dari
masyarakat, (4) meminimalisir kendala- Henderson, Michael. 2007. Sustaining online
kendala utama yang muncul, dan (5) perlu teacherprofessional development
adanya kebijakan yang lebih operasional di through community design. Campus-
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Wide Information Systems Volume 24
Number 3, 2007, pp. 162-173.
DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Al Rasyid. 2015. Fungsi Kelompok Kerja Guru 2015-2018. Nerada Pendidikan Daerah
(KKG) bagi Pengembangan Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah.
Keprofesian Guru Sekolah Dasar. www.kemdikbud.go.id.
Sekolah Dasar, Tahun 24 No. 2
November 2015: 143. Lunenburg, F.C and Ornstein, A.A. 2012.
Education Administration: Concepts
Chow, Alice. 2013. Professional Learning and Practices. Sixth Edition,
Communities In Three Subject International Edition, Wadsworth
Departments In Hong Kong Secondary Cengage Learning.
Schools. International Journal of Arts
& Sciences, CD-ROM. ISSN: 1944- Maksum. 2015. Pelaksanaan Pengembangan
6934 : 6(4):233–245. Keprofesian Berkelanjutan Guru Kelas
SD Negeri 2 Tarakan. Jurnal Kebijakan
167
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2019
Peraturan Bupati Demak Nomor 40 Tahun 2019 Wuryandiri, Endang. 2014. Analisis
tentang Perubahan Kedua Atas Permasalahan dan Kebutuhan
Peraturan Bupati Demak Nomor 23 Pengembangan Keprofesian
Tahun 2017 Tentang Bantuan Biaya Berkelanjutan Guru SMK Bidang
Pendidikan Program Magister Bagi Keahlian Bisnis dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pascasertifikasi Di Kota Semarang.
Pemerintah Kabupaten Demak. Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume
9, Nomor 2, Juli 2014: 108-119.
Peraturan Bupati Demak Nomor 53 Tahun 2015
tentang Pembinaan dan
168