Widia Sari, Hardoko Insan Qudus, Sutopo Hadi, Agung Abadi Kiswandono
Widia Sari, Hardoko Insan Qudus, Sutopo Hadi, Agung Abadi Kiswandono
Widia Sari, Hardoko Insan Qudus, Sutopo Hadi, Agung Abadi Kiswandono
ABSTRACT
Air pollution in region is determined based on the Air Pollution Index which can be determined based on
the gas content in the air. One of the main causes of air pollution is the increasing motorized vehicles.
NO2 and SO2 are air pollutants that have an impact on health, especially the respiratory system. The aim
of this study is to analyze NO2 and SO2 ambient air on transportation routes at three locations in
Lampung Province (Tanggamus, Pringsewu and Bandarlampung). Passive Sampler method used to
determine NO2 and SO2 concentrations in the air. Based on research conducted on phase 1 (January
2018) and phase 2 (August 2018), it showed that NO2 and SO2 in the ambient air of Tanggamus district in
the measurement of phase 1 were 18.40 µg/m3 and 19.80 µg/m3 whereas at measurement phase 2 were
14.12 μg/m3 and 15.58 μg/m3. The NO2 and SO2 content in ambient air of Pringsewu district the
measurement of phase 1 were 19.60 µg/m3 and 23.80 µg/m3 while the measurement of phase 2 were
7.82 µg/m3 and 9.06 μg/m3. The NO2 and SO2 content in the ambient air of Bandarlampung city at
measurement phase 1 were 13.80 μg/m3 and 9.8 μg/m3 while the measurement of phase 2 were 19.91
μg/m3 and 18.05 μg/m3. The ambient air measurement results showed that ISPU values between the
index 1-50, so it is still in the good category.
ABSTRAK
Pencemaran udara suatu daerah ditentukan berdasarkan Indeks Pencemar Udara yang dapat dilihat
berdasarkan kandungan gas pada udara. Salah satu penyebab utama pencemaran udara yaitu
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Gas pencemar udara yang memiliki dampak nyata terhadap
kesehatan, terutama sistem pernapasan adalah gas NO 2 dan SO2. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis udara ambien NO2 dan SO2 di jalur transportasi pada tiga lokasi di Provinsi Lampung yaitu
Tanggamus, Pringsewu dan Bandarlampung. Metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi
NO2 dan SO2 pada udara ambien adalah metode Passive Sampler. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan pada tahap 1 (Januari 2018) dan tahap 2 (Agustus 2018), menunjukan bahwa kandungan NO 2
dan SO2 dalam udara ambien kabupaten Tanggamus pada pengukuran tahap 1 berturut-turut adalah
18,40 µg/m3dan 19.80 µg/m3 sedangkan pada pengukuran tahap 2 adalah 14,12 µg/m3 dan15,58 µg/m3.
Kandungan NO2 dan SO2 dalam udara ambien kabupaten Pringsewu pada pengukuran tahap 1 adalah
19,60 µg/m3 dan 23,80 µg/m3 sedangkan pada pengukuran tahap 2 adalah 7,82 µg/m3 dan 9,06 µg/m3.
Kandungan NO2 dan SO2 dalam udara ambien kota Bandarlampung pada pengukuran tahap 1 adalah
13,80 µg/m3 dan 9,8 µg/m3 sedangkan pada pengukuran tahap 2 adalah 19,91 µg/m3 dan 18,05 µg/m3.
Dari nilai hasil pengukuran udara ambien tersebut didapatkan bahwa nilai ISPU berada pada indeks 1-50,
sehingga masih dalam kategori baik.
I= .......... (1)
Keterangan : = 3.3
I= ISPU terhitung
Ia= ISPU batas atas
Ib= ISPU batas bawah Dengan perhitungan yang sama, setiap
Xa= kadar ambien batas atas (μg/m3) parameter NO2 ISPU di setiap lokasi di hitung.
Xb= kadar ambien batas bawah (μg/m3) Serta untuk kadar SO2 tahap 1 pada lokasi Jl.
Xx= kadar ambien nyata hasil pengukuran(μg/m3) Raden Intan nilai ISPU dihitung dengan
menggunakan persamaan 1.
Nilai ISPU ketiga lokasi tersebut, kemudian
dipilih nilai ISPU yang tertinggi untuk setiap
parameter, selanjutnya diantara ketiga lokasi
tersebut dipilih lokasi yang memiliki kualitas = 39.44
udara terburuk untuk dianalisis sehingga dapat
dilakukan perbaikan kualitas udara di lokasi
tersebut. Dengan perhitungan yang sama, setiap
parameter SO2 ISPU di setiap lokasi dihitung.
Hasil perhitungan ISPU untuk setiap parameter tersebut masih dalam taraf normal, namun bila
pada tiga lokasi dituliskan pada Tabel 4. kadar gas tersebut terus meningkat, masyarakat
dan makhluk hidup lainnya akan terkena
Pada tabel 4 tersebut menunjukkan bahwa dampaknya, untuk itu perlu ada upaya untuk
nilai ISPU gas SO2 untuk ketiga jalur transportasi selalu menjaga dengan melakukan
pada kabupaten Tanggamus, Pringsewu, dan pengendalian pencemaran udara yang
kota Bandarlampung yang diukur lebih besar disebabkan oleh aktivitas kendaraan bermotor
daripada gas NO2. Tingginya konsentrasi zat dengan penanaman tanaman yang dapat
polutan SO2 dipengaruhi oleh kegiatan lalu lintas mereduksi polutan udara ambien.
transportasi pada ketiga kabupaten tersebut. Hal
ini disebabkan karena di dalam bahan bakar 4. KESIMPULAN
kendaraan terdapat senyawa belerang, dampak
Berdasarkan hasil perhitungan nilai ISPU di
pembakaran bahan bakar dalam mesin
tiga kabupaten/kota di Provinsi Lampung dari
kendaraan bermotor dapat menghasilkan gas
data pengukuran yang diperoleh, maka dapat
belerang dioksida (SO2). Belerang dari minyak
disimpulkan bahwa nilai ISPU parameter NO 2
bumi dapat teroksidasi menjadi gas belerang
dan SO2 dari ke tiga lokasi pengukuran, menurut
dioksida (SO2). Ketika di udara gas SO 2 ini dapat
PP Nomor 41 Tahun 1999 NO2 dan SO2 masih
teroksidasi mejadi gas SO3. Gas SO3 ini sangat
berada di bawah ambang batas yang ditentukan
mudah bereaksi dengan air menghasilkan asam
atau dalam kategori “baik” .
sulfat, sehingga gas SO3 ini dapat
menyebabkan hujan asam.
PERSANTUNAN
S(s) + O2(g) → SO2(g)
SO2(g) + O2(g) → SO3(g) Penulis menyampaikan terima kasih kepada
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq) Badan Pengawas Lingkungan Hidup Provinsi
Lampung atas kerjasama dalam melakukan
penelitian ini.
Sedangkan gas NO2 merupakan emisi
samping dari pembakaran bensin yang secara DAFTAR PUSTAKA
alami mengandung unsur nitrogen (seperti
piridin, qinolin, pirol, indol, dan karbasol). 1. Sillman, S., 1999. The relation between
Konsentrasi NO2 dalam gas buang pada saat ozone, NOx and hydrocarbons in urban and
kendaraan bermotor dalam kondisi stasioner polluted rural environments. Atmos. Environ,
adalah relatif kecil. Pada suhu tinggi, di dalam 33, 1821–1845.
mesin kendaraan bermotor dapat terjadi reaksi
antara nitrogen dan oksigen. 2. Verma, S.K., Deb, M.K., & Verma, D. (2008).
Determination of nitrogen dioxide in ambient
N2(g) + O2(g) → NO2(g) air employing diffuse reflectance Fourier
transform infrared spectroscopy. Atmospheric
Gas nitrogen dioksida dalam kadar tinggi Research, 90, 33–40.
dapat menyebabkan iritasi pada mata sehingga 3. Masito, A. (2018). Analisis Risiko Kualitas
menyebabkan mata perih dan merah. Selain itu, Udara Ambien (NO2 Dan SO2) dan Gangguan
dampak pembakaran bahan bakar yang Pernapasan Pada Masyarakat di Wilayah
menghasilkan gas nitrogen dioksida (NO 2) Kalianak Surabaya. Jurnal Kesehatan
merupakan salah satu gas penyebab terjadinya Lingkungan, 10(4), 394-401.
efek rumah kaca (greenhouse effect) yang
berdampak pada pemanasan global 4. Ismayanti., Marlita, D., & Saidah, D. (2014).
(peningkatan suhu bumi). Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor. Jurnal Manajemen
Data yang diperoleh pada Tabel 4, kemudian Transportasi dan Logistik,1(3), 241-248.
dibandingkan dengan KEP-45/MENLH/10/1997 5. Zhu, N., Li, H., Han, M., Guo, L., Chen, L.,
dan KEP-107/KABAPEDAL/11/1997 tentang Yun, Y., Guo, Z., Li, G., & Sang, N. (2012).
ISPU sehingga diperoleh kategori ISPU di tiga Environmental nitrogen dioxide (NO2)
lokasi di provinsi Lampung yang disajikan pada exposure influencesdevelopment and
Tabel 5. progression of ischemic stroke.Toxicol. Lett,
214,120–130.
Berdasarkan Tabel 5, kategori ISPU kadar
gas NO2 dan SO2 di ketiga lokasi tersebut masih 6. Vidale, S., Bonanomi, A., Guidotti, M.,
dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan Arnaboldi, M., & Sterzi, R., (2010). Air
bahwa jalur transportasi ataupun jumlah pollution positively correlates with daily stroke
kendaraan yang melintasi ketiga kabupaten admission and in hospital mortality: a study in
the urban area of Como, Italy. Neurol., 31, 11.Apriawati, E., & Kiswandono, A.A. (2017).
179–182. Kajian Indeks Standar Polusi Udara (ISPU)
Nitrogen Dioksida (NO2) di Tiga Lokasi Kota
7. Andersen, Z.J., Kristiansen, L.C., Andersen,
Bandar Lampung. Analit: Analytical and
K.K., Olsen,T.S., Hvidberg, M., Jensen, S.S., Environmental Chemistry, 2(01), 1-10.
Ketzel, M., Loft,S., Sorensen, M., Tjonneland,
12.Arisa, R., & Kiswandono, A.A. (2017). Kajian
A., Overvad,K., & Raaschou-Nielsen, O.
Indeks Standar Polusi Udara (ISPU) PM 10,
(2012).Stroke and long-term exposure to Sci SO2, O3, dan NO2 di Kota Bandar Lampung.
outdoor air pollution from nitrogen dioxide: Analit: Analytical and Environmental
acohort study. Stroke, 43, 320–325. Chemistry. 2(02), 1-9.
8. Yunita, R.D., & Kiswandono, A.A. (2017). 13.Susanto, J.P., & Prayudi, T. (2000).
Kajian Indeks Standar Pencemar Udara Penerapan Metode Passive Sampler Untuk
(ISPU) Sulfur Dioksida (SO2) sebagai polutan Analisa NO2 Udara Ambien di Beberapa
udara pada tiga lokasi di kota bandar Lokasi Di Jakarta Dan Sekitarnya. Jurnal
lampung. Analit: Analytical and Environmental Teknologi Lingkungan, 1(3), 227-232.
Chemistry, 2(01), 1-11.
9. Toda, K., Hato, Y., Ohira, S.I., & Namihira, T.
(2007). Micro-gas analysis system for
measurement of nitric oxide and nitrogen
dioxide: Respiratory treatment and
environmental mobile monitoring. Anal. Chem,
603, 60–66.
10.Li, H. & Xin, H. (2013). Nitrogen dioxide (NO 2)
Pollution As a Potential Risk Factor For
Developing Vascular Dementia And Its
Synaptic Mechanisms. Chemosphere, 92, 52-
58.
Tabel yang digunakan di dalam artikel
Indeks Kategori
1 – 50 Baik
51 – 100 Sedang
101 – 199 Tidak Sehat
200 – 299 Sangat Tidak Sehat
300 – lebih Berbahaya